2. TIM KERJA , ADUM & PMO - DIT PROMKES DAN PM
Tim Kerja , Administrasi Umum & PMO
1 Data dan Analisis Perilaku serta Strategi Promkes
BHINURI DAMAWANTI, SKM
2 Perilaku Ibu Hamil, Anak dan Remaja
DRA. HERAWATI, MA
3 Perilaku Usia Produktif dan Lansia
Drg. MARLINA GINTING, Mkes.
4 Kemitraan
Drg. IVO SYAYADI, M.Kes
5 Pemberdayaan dan Penggerakkan Masyarakat
DWI ADI MARYANDI, SKM,MPH
6 Administrasi Umum
MARLENI DESNITA, S.Psi
7 PMO (Project Management Officer)
SAKRI SABATMAJA, SKM,M.Si
3. Strategi Promosi Kesehatan
1.
ADVOKASI
2.
KEMITRAAN
4. METODE
DAN
5. MEDIA (KIE)
Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat
serta
mencegah
Masalah
kesehatan
Tatanan
1. Rumah Tangga/ Komunitas
2. Tempat Kerja
3. Sekolah
4. Sarana Kesehatan
5. Tempat Umum
3.
PEMBERDAYAAN dan
PENGGERAKAN
MASYARAKAT
Siklus Kehidupan
1. Ibu Hamil
2. Bayi dan Balita
3. Anak dan Remaja
4. Usia Produktif
5. Lanjut Usia
POTENSI SDM
5. Layanan terhadap sasaran, perlu disederhanakan
Sasaran
Layanan
Saat ini Usulan Layanan
Balita
Posyandu, Bina Keluarga
Balita
Poskesdes,
Pos Malaria
Desa, Pos TB
Desa,
Posyandu (1)
• Pelayanan sesuai sasaran
di Posyandu dengan
penekanan pada Preventif
Promotif (Tenaga
Kesehatan, Kader
Kesehatan Desa, dan
Kader Kesehatan Remaja)
• Sebagai daerah endemis,
dikembangkan program
spesifik lokal sbg
kelanjutan : Pos Maldes,
Pos TB, Pos UKK
Remaja
Posyandu Remaja, Bina
Keluarga Remaja
Posyandu
Pasangan Usia
Subur
Posyandu Posyandu
Ibu Hamil Posyandu, Polindes Posyandu
Ibu Balita Posyandu Posyandu
Usia Produktif
Posbindu PTM, Bina
Keluarga Balita, Remaja,
Lansia
Posyandu
Lansia
Posbindu, Posyandu , Bina
Keluarga Lansia
Posyandu
Anak Sekolah UKS, Pos Kes Pesantren UKS (Sekolah, Madrasah, Pesantren) (2)
Pekerja Informal Pos UKK Posyandu
6. Intervensi Sensitif
(Penyebab tidak langsung)
70% pelayanan KB pascapersalinan
15,5% kehamilan yang tidak diinginkan
90% cakupan calon Pasangan Usia Subur (PUS)
memperoleh pemeriksaan kesehatan sebagai bagian
pelayanan nikah
100% rumah tangga mendapat akses air minum layak
di kab/kota prioritas
90% rumah tangga mendapat akses sanitasi (air
limbah domestik) layak di kab/kota prioritas
112,9 juta penduduk menjadi Penerima Bantuan Iuran
(PBI) Jaminan Kesehatan Nasional
90% keluarga berisiko stunting memperoleh
pendampingan
10 juta keluarga miskin dan rentan memperoleh
bantuan tunai bersyarat
70% target sasaran memiliki pemahaman yang baik
tentang stunting di lokasi prioritas
15,6 juta keluarga miskin dan rentan yang menerima
bantuan sosial pangan
90% desa/ kelurahan stop Buang Air Besar
Sembarangan (BABS)
Kementerian Kesehatan mendukung percepatan penurunan stunting dalam
koordinasi intervensi spesifik
Target
Target
Intervensi Spesifik
(Penyebab Langsung)
Sebelum
Lahir
1 58% remaja putri mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD)
2 80% ibu hamil mengonsumsi 90 tablet TTD selama kehamilan
3 90% ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) mendapat tambahan asupan gizi
Setelah
Lahir
4 80% bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Eksklusif
5 80% anak usia 6-23 bulan mendapat Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)
6 90% balita dipantau pertumbuhan dan perkembangannya
7 90% balita gizi kurang mendapat tambahan asupan gizi
8 90% balita gizi buruk mendapat pelayanan tata laksana gizi buruk
9 90% balita memperoleh imunisasi dasar lengkap
7. 7
“CEGAH STUNTING ITU PENTING”
Tagline Nasional
ktif minum Tablet Tambah Darah
A
Konsumsi TTD bagi rematri seminggu sekali. Konsumsi TTD
bagi Ibu hamil, setiap hari minimal 90 tablet selama kehamilan
Pesan Tematik
umil teratur periksa kehamilan minimal 6 kali
B
Periksa kehamilan minimal 6 (enam) kali. 2 (dua) kali oleh
dokter menggunakan USG
ukupi konsumsi protein hewani
C
Konsumsi protein hewani setiap hari bagi bayi usia di atas 6
bulan
atang ke Posyandu setiap bulan
D
Datang dan lakukan pemantauan pertumbuhan (timbang dan
ukur) dan perkembangan, serta imunisasi balita ke posyandu
setiap bulan
ksklusif ASI 6 bulan
E ASI ekslusif selama 6 bulan dilanjutkan hingga usia 2 tahun.
8. GERMAS INPRES 1 TAHUN 2017
MEMBIASAKAN AKTIVITAS FISIK
Aktivitas Fisik dilakukan selama 30 mnt
setiap hari. Kegiatan : Peregangan, Berjalan Kaki,
Jogging, Menari, Menyapu, Mengepel, Bersepeda,
Senam, Olahraga, meningkatkan kebugaran,
menyediakan sarana olahraga dll.
KONSUMSI PANGAN SEHAT
Konsumsi gizi seimbang (isi piringku),
perbanyak makan buah & sayur, serta
galakkan sarapan pagi. Kegiatan : Snack
rapat buah/jus/ salad, Pemberian
multivitamin, membatasi makanan jajanan dg
KH, lemak, dan gula tinggidll
MENJAGA KEBERSIHAN DIRI DAN LINGKUNGAN
Kebersihan diri dan lingkungan komunitas perlu selalu dijaga. Kegiatan : Tidak merokok, Mencuci tangan sesering mungkin,
selalu memakai masker, Pembersihan & Disinfeksi/Dekontaminasi pada Permukaan (meja, kursi, lift, gagang pintu, remote, komputer), memilih
produk dapat daur ulang, tidak memakai botol minum kemasan (pakai tumbler), megurangi bahan sekali pakai, menggunakan file elektronik,
Penambahan Sarana Cuci Tangan, Sabun dan Hand Sanitazer, dll
EDUKASI PERILAKU SEHAT
Edukasi perilaku sehat bagi semua,
pemasangan poster, standing banner, publikasi
melalui medsos/web kemenkes, satker,
DETEKSI DINI FAKTOR RESIKO
Check up kesehatan lengkap,
Pemeriksaan kesehatan (TD, gula darah,
kolesterol), konseling kesehatan. Kolaborasi
dengan UPK atau klinik kesehatan, serta RS
2
4
3
5
1
Inpres 1/2017
9. Promosi dan Edukasi kesehatan yang komprehensif
7 kampanye prioritas dengan fokus pada pencegahan untuk 2022-2024 Implementasi Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat
Institusi Pendidikan
Sarana Kesehatan
/Perkantoran/Industri
Tempat Perbelanjaan
Desa, Kecamatan,
Kabupaten/Kota
Dan tempat umum
lainnya
Pencegahan 1 Kampanye imunisasi
2 Kampanye gizi seimbang
3 Kampanye olahraga
4 Kampanye anti rokok
5
Kampanye sanitasi & kebersihan
lingkungan
Deteksi Dini 6 Kampanye skrining penyakit
Pengobatan
7 Kampanye kepatuhan pengobatan
10. TUGAS DAN FUNGSI
DIREKTORAT PROMOSI KESEHATAN DAN PM
di bidang peningkatan dan pengembangan upaya promotif dan
preventif termasuk
1. Data dan Analisis Perilaku serta Strategi Promkes
2. Perilaku Bumil-Balita, Anak dan Remaja
3. Perilaku Usia Produktif dan Lansia
4. Pemberdayaan dan Penggerakan Masyarakat
5. Kemitraan
INDIKATOR KEGIATAN
Terwujudnya pelayanan kesehatan primer yang komprehensif
dan berkualitas
Persentase
kabupaten/kota
yang
melaksanakan
intervensi
kesehatan
keluarga
Persentase
kabupaten/kota
yang menerapkan
kebijakan Gerakan
Masyarakat Hidup
Sehat (Germas)
Persentase
kabupaten yang
memiliki minimal
80% Posyandu
aktif
Output (IKK)
Target Capaian
2022 2023 2024
Juni
(B06)
Des
(B12)
Juni
(B06)
Des
(B12)
Juni
(B06)
Des
(B12)
Persentase
kabupaten/kota
dengan minimal 80%
posyandu aktif
- 75 - 80 - 85
Persentase
kabupaten/kota yang
menerapkan GERMAS
- 35 40 65 70 90
Persentase
kelurahan/desa yang
memiliki posyandu
sesuai standar
25 25 50 50 100 100
12. PMK No 13 tahun 2022
INDIKATOR TARGET KET
2022 2023 2024
PERSENTASE
Kabupaten/kota yang
menerapkan kebijakan
Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat (Germas)
40% 65% 90% IKP
Persentase kabupaten/kota
dengan minimal 80%
posyandu aktif
75% 80% 85% IKK
14. PERSENTASE Kabupaten/kota yang menerapkan kebijakan
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)
Kabupaten/kota menerapkan Germas adalah Kabupaten/Kota yang memiliki
regulasi terkait Germas, serta melaksanakan 2 dari 3 kegiatan berikut:
1. Melaksanakan Kampanye
Germas tema prioritas
Adalah melaksanakan penyebarluasan informasi
diberbagai media dan penggerakan masyarakat
minimal 4 kali dalam setahun dengan melibatkan lintas
sektor, swasta, kelompok masyarakat melalui;
a. peningkatan aktivitas fisik,
b. peningkatan perilaku hidup sehat,
c. peningkatan pangan sehat dan percepatan
perbaikan gizi,
d. peningkatan hygiene dan sanitasi lingkungan,
e. peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit.
15. PERSENTASE Kabupaten/kota yang menerapkan kebijakan
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)
2. Memiliki kegiatan skrining
kesehatan di tempat kerja
Adalah melaksanakan pemeriksaan skrining kesehatan
pada pekerja yang terdiri dari tinggi badan, berat badan,
lingkar perut, tekanan darah, dan pengukuran kebugaran
minimal 3 bulan sekali; serta pemeriksaan pilihan lainnya
sesuai dengan kemampuan seperti gula darah, deteksi
kanker leher rahim sedini mungkin dengan Inspeksi
Visual Asam Asetat (IVA) dan periksa payudara klinis
untuk perempuan usia 30-50 tahun bagi yang sudah
menikah atau yang sudah berhubungan seksual,
pemeriksaan tajam penglihatan dan pendengaran,
kolesterol minimal 1 kali dalam 1 tahun yang
dilaksanakan di semua tempat kerja perkantoran OPD
(Organisasi Perangkat Daerah) tingkat Kabupaten/Kota.
16. PERSENTASE Kabupaten/kota yang menerapkan kebijakan
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)
3. Memiliki kegiatan pembinaan
kesehatan tradisional
Adalah Puskesmas yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan tradisional (minimal
TOGA dan atau akupuntur dan akupresur).
17. CARA PERHITUNGAN
17
TW 1
1. Memiliki regulasi terkait
germas
2. Melaksanakan Kampanye
Germas tema prioritas.
Setiap Kabupaten/Kota
sudah melakukan 1 kali
kampanye tema prioritas.
3. Memiliki kegiatan skrining
kesehatan di 25% tempat
kerja
4. Memiliki kegiatan
pembinaan kesehatan
tradisional di 25%
Puskesmas
TW 2
1. Memiliki regulasi terkait
germas
2. Melaksanakan Kampanye
Germas tema prioritas.
Setiap Kabupaten/Kota
sudah melakukan 2 kali
kampanye tema prioritas.
3. Memiliki kegiatan skrining
kesehatan di 50 % tempat
kerja
4. Memiliki kegiatan
pembinaan kesehatan
tradisional di 50%
Puskesmas
TW 3 TW 4
1. Memiliki regulasi terkait
germas
2. Melaksanakan Kampanye
Germas tema prioritas.
Setiap Kabupaten/Kota
sudah melakukan 4 kali
kampanye tema prioritas.
3. Memiliki kegiatan skrining
kesehatan di 100 % tempat
kerja
4. Memiliki kegiatan
pembinaan kesehatan
tradisional di 100%
Puskesmas
1. Memiliki regulasi terkait
germas
2. Melaksanakan Kampanye
Germas tema prioritas.
Setiap Kabupaten/Kota
sudah melakukan 3 kali
kampanye tema prioritas.
3. Memiliki kegiatan skrining
kesehatan di 75 % tempat
kerja
4. Memiliki kegiatan
pembinaan kesehatan
tradisional di 75%
Puskesmas
18. 1. Melakukan kegiatan rutin Posyandu minimal 1 kali
dalam sebulan
2. Memberikan pelayanan promotif dan preventif
minimal 90% dari jumlah masing-masing
kelompok sasaran: ibu hamil, bayi-balita, remaja,
usia produktif dan lansia di wilayahnya.
3. Memiliki minimal 5 orang kader
PERSENTASE Kabupaten/Kota dengan Minimal
80% Posyandu Aktif
Adalah Kabupaten/kota yang memiliki minimal 80% posyandu aktif
Posyandu dikatakan aktif jika:
19. 1. Melakukan kegiatan rutin Posyandu
minimal 12 kali dalam setahun
2. Memberikan pelayanan promotif dan
preventif minimal 90% dari jumlah masing-
masing kelompok sasaran: ibu hamil,bayi-
balita,remaja,usia produktif dan lansia di
wilayahnya.
3. Memiliki minimal 5 orang kader
CARA PERHITUNGAN
Perhitungan Bulanan Perhitungan Tahunan
1. Melakukan kegiatan rutin Posyandu
minimal 1 kali dalam sebulan
2. Memberikan pelayanan promotif dan
preventif minimal 90% dari jumlah masing-
masing kelompok sasaran: ibu hamil, bayi-
balita,remaja,usia produktif dan lansia di
wilayahnya.
3. Memiliki minimal 5 orang kader
20. INDIKATOR PROMOSI KESEHATAN DAN PM TAHUN 2020 - 2024
PROYEK
PRIORITAS
(ProP)/PROYEK
PRIORITAS
(PROP)/
PROYEK
INDIKATOR TARGET KET
2020 2021 2022 2023 2024 RPJMN RENSTRA DLI
STUNTING
Target Capaian Target Capaian Target Capaian IKP IKK
Penguatan
Promosi
Germas
Persentase kabupaten/kota yang
menerapkan kebijakan Germas
30% 33% 35% 45,14% 40% 0,78% 65% 90% V V V
Persentase kabupaten/kota
dengan minimal 80% posyandu
aktif
25% 24% 35% 6,03% 75% 0,39% 80% 85% V V
Pembinaan
posyandu aktif
Persentase kabupaten/kota
melaksanakan pembinaan
posyandu aktif
51% 14% 70% 47,67 % 90% 1,17% 100% 100% V
Percepatan
Pencegahan
Stunting
Jumlah kabupaten/kota memiliki
regulasi tentang Komunikasi
Perubahan
Perilaku Percepatan
Pencegahan Stunting
260 140 360 140 514 140 514 514 V
Jumlah kabupaten/kota memiliki
Strategi Komunikasi
Perubahan Perilaku
Percepatan Pencegahan
Stunting
260 71 360 71 514 71 514 514 V
Jumlah kabupaten/kota melakukan
pelatihan/orientasi Komunikasi Antar
Pribadi kepada petugas kesehatan
dan kader (bidan, perawat, gizi,
promkes, sanitarian)
260 84 360 84 514 84 514 514 V
Jumlah Kabupaten/kota yang 40%
desa melaksankaan KAP
260 84 360 84 514 84 514 514 V
21. 21
ISSUE STRATEGIS LAINNYA
▪ GRAND DESIGN / RANCANG BANGUN PROMOSI KESEHATAN
▪ DEMAND CREATION – BEHAVIOUR CHANGE – ENABLING ENVIRONMENT
▪ POSYANDU TERINTEGRASI
▪ KEMITRAAN PENTAHELIX
▪ SAKA BAKTI HUSADA – PRAMUKA
▪ KURIKULUM BIDANG KESEHATAN DI SEKOLAH / MADRASAH
▪ PESANTREN SEHAT – POSKESTREN
▪ EDUKASI DAN KAMPANYE TIDAK MEROKOK – REGULASI
▪ PROMOSI KESEHATAN RS
▪ KAMPUS SEHAT
▪ JABATAN FUNGSIONAL PROMKES DAN ILMU PERILAKU
▪ PERAN PROMKES DALAM KEBENCANAAN
22. Saya Butuh
Edukasi dan Kampanye perubahan perilaku
(Promotif – Preventif)
Tahu dipenuhi dengan berbagai literasi, pengetahuan dan narasi yg baik dan benar
Mau melakukan apa yang sudah diketahui dari berbagai lintas sumber dan menjadi
contoh/ teladan / agent of change
Mampu mengajak orang/ pihak lain untuk memberi tahu dan menjalankannya
Aku Tahu , Aku Mau dan Aku Mampu