Mendidik anak sejak dini, Tabiat, karakter, Ilmu kehidupan, moral, integritas, kualitas hidup, menjadi manusia berguna, melayani sesama, hamba Allah, kekal, surga, dengan Tuhan.
1. TABIAT SURGA HARUSLAH DIPEROLEH DI BUMI INI
(NBS 352, 353)
• “Suatupun tiada kecuali KESUCIAN akan
mempersiapkan dikau untuk surga. Kesalehan
yang ikhlas dan berdasarkan pengalaman
sajalah yang dapat memberikan kepadamu
suatu tabiat yang suci dan tinggi di dalam
terang yang tidak terhampiri. TABIAT SURGA
HARUSLAH DIPEROLEH DI BUMI INI, kalau
tidak tabiat itu tidak pernah akan diperoleh
sama sekali…
2. TABIAT SURGA HARUSLAH DIPEROLEH
DI BUMI INI (NBS 352, 353)
• ..Kalau begitu MULAILAH DENGAN LEKAS.
Janganlah engkau memperdayakan diri sendiri
dengan anggapan bahwa akan datang
waktunya bila engkau dapat mengadakan
suatu usaha yang tekun yang lebih mudah
daripada sekarang ini. Setiap hari kian
menjauhkan engkau dari Allah…
3. TABIAT SURGA HARUSLAH DIPEROLEH
DI BUMI INI (NBS 352, 353)
• …Adakanlah persiapan untuk masa kekekalan
dengan semangat yang belum pernah engkau
tunjukkan sebelumnya. Didiklah pikiranmu
menggemari Kitab Suci, menggemari
kumpulan permintaan doa, menggemari saat
merenung, dan lebih dari segala sesuatu, saat
bila jiwa mengadakan hubungan dengan Allah.
Milikilah alam pikiran surga kalau engkau mau
menggabungkan diri dengan biduan surga di
daam tempat tinggal di atas.”
4. Untuk kita
• "Pemeliharaan dan cinta kasih bagi anak-anak
yang masih kecil mengkikis kekasaran dari
sifat2 kita, menjadikan kita lemah lembut dan
simpati, dan mempunyai pengaruh untuk
memperkembang unsur2 yg lebih mulia dalam
tabiat kita." (TC vol 2, 647)
5. Masa Percobaan
• “Anak-anak harus diajar bahwa mereka hanya
dalam masa percobaan di dunia ini, dan
dididik untuk menjadi penghuni tempat
kediaman yang sedang disediakan Kristus bagi
mereka yang mengasihi Dia dan
memeliharakan hukum-hukum-Nya”.(NBS 296)
6. Perkara kecil
• Jangan sekali-kali meremehkan pentingnya
perkara-perkara kecil. Perkara-perkara kecil
mencukupkan disiplin yang sebenarnya di dalam
hidup ini. Dengan perkara-perkara kecil ini jiwa kita
dididik agar supaya itu bisa bertumbuh menjadi
SERUPA DENGAN KRISTUS, atau serupa dengan iblis.
Allah kiranya menolong kita untuk memupuk
keBIASAan BERPIKIR, BERKATA-KATA, MELIHAT dan
BERBUAT yang akan menyaksikan kepada semua
orang yang ada di sekeliling kita bahwa kita ini sudah
pernah bersama-sama dengan Yesus dan sudah
belajar dari Dia! (MMA 120 – Youth’s Instructor, 9
Maret 1893)
8. Allah = Kasih
• Pelajaran pertama harus diajarkan kepada
anak-anak ialah bahwa ALLAH ITU ADALAH
BAPA MEREKA. Pelajaran ini harus diberikan
kepada mereka pada tahuh-tahun permulaan
hidup mereka. Orang tua harus menyadari
bahwa mereka bertanggung jawab di hadapan
Allah untuk menjadikan anak-anak mereka
MENGENAL BAPA MEREKA YANG DI SORGA....
Bahwa ALLAH ITU KASIH harus diajarkan
melalui setiap pelajaran. (MMA 463 - RH 6
Juni 1899)
9. Kasih Yesus
Para bapa dan ibu harus mengajarkan
kepada bayi, anak-anak dan orang
muda tentang KASIH YESUS. Biarlah
ucapan-ucapan yang pertama dari bayi
itu adalah sesuatu yang berhubungan
dengan Kristus. (MMA 463- RH, 9 Okt
1900)
10. Doa
Di dalam KEKUATAN-NYA, dan melalui NAMA-NYA, engkau
dapat menuntun anak-anakmu untuk menjadi
PEMENANG-pemenang. Ajarlah mereka supaya berpaling
kepada ALLAH untuk memperoleh KEKUATAN. Katakan
kepada mereka bahwa Ia mendengar DOA mereka. Ajar
mereka untuk mengalahkan yang jalan dengan KEBAIKAN.
Ajar mereka untuk memberikan suatu pengaruh yang
dapat meninggikan dan mengagungkan. Tuntun mereka
untuk BERSATU DENGAN ALLAH, dan kemudian mereka
akan mempunyai kekuatan melawan penggodaan yang
paling hebat. Kemudian mereka akan menerima upah
orang yang menang. (MMA 164- RH, 9 Juli 1901)
11. Cinta Alkitab
(Pendidikan 144)
Di dalam hal membangkitkan dan
memperkuat cinta untuk
MEMPELAJARI ALKITAB banyak
bergantung kepada penggunaan
saat-saat kebaktian. Jam-jam
kebaktian pagi dan petang
haruslah waktu yang PALING
MANIS dan BERGUNA dari hari
itu. Hendaklah diketahui bahwa
pada saat ini jangan dibiarkan
pikiran yang susah dan tidak baik
mengganggu, dimana orang tua
dan anak-anak berhimpun untuk
bertemu dengan Yesus, dan
mengundang malaikat-malaikat
suci ke dalam rumah tangga itu.
12. Nada bicara
“Pengelihatan anak-anak cepat sekali; dan mereka
membedakan nada suara yang sabar dan penuh
kasih sayang dari perintah yang kurang sabar dan
lekas marah, yang mengeringkan cinta dan kasih
sayang dalam hati anak-anak.” (NBS 289)
13. Kata-kata
• "Kata-KATA TAJAM, dan terus-MENERUS
MENCELA memBINGUNGkañ sang anak, tetapi
TIDAK PERNAH MEMPERBAIKINYA." (Dasar-
dasar Pendidikan hal.278)
14. TUGAS RUMAH TANGGA
• “…biarlah mereka juga belajar, sekalipun pada
tahun-tahun permulaan hidup mereka, untuk
menjadi BERGUNA. Latih mereka untuk
berpikir bahwa, sebagai anggota keluarga,
mereka harus turut mengambil bagian yang
menarik dan yang menolong dalam beban
rumah tangga, dan mengadakan GERAK
BADAN yang menyehatkan dalam
melaksanakan TUGAS-TUGAS RUMAH
TANGGA.” (MMA 288)
15.
16. Hidup yang Terbaik (h.373-385)
• ..Setiap putra dan putri Allah
dipanggil menjadi misionaris. Kita
dipanggil untuk melayani Allah dan
sesama manusia; dan untuk
melayakkan kita bagi pelayanan
tersebut itulah tujuan dari
pendidikan kita…
17. Hidup yang Terbaik (h.373-385)
• ..Kita tidak tahu di bidang mana anak-
anak kita kelak akan melayani. Mungkin
saja ada yang tetap tinggal dalam
lingkungan keluarga seumur hidup; atau
mereka mungkin melakukan pekerjaan
umum, atau keluar sebagai guru Injil ke
negeri-negeri kafir, tetapi mereka
semua sama-sama dipanggil menjadi
misionaris-misionaris bagi Allah,
PELAYAN-PELAYAN kemurahan bagi
dunia ini..
18. Hidup yang Terbaik (h.373-385)
..Biarlah orang muda diyakinkan dengan
pemikiran bahwa mereka bukanlah milik
mereka sendiri. Mereka adalah
milik Kristus. Mereka adalah tebusan
darah-Nya, dan tuntutan kasih-Nya.
Mereka hidup karena Ia memelihara
mereka dengan kuasa-Nya. Waktu,
kekuatan, dan kecakapan mereka adalah
milik-Nya, yang harus dikembangkan,
dilatih dan digunakan bagi-Nya..
19. Kehadiran Allah
• Only the sense of GOD'S PRESENCE can banish
the fear that, for the timid child, would make
life a burden. Let him fix in his memory the
promise, "The angel of the Lord encampeth
round about them that fear Him, and
delivereth them." Psalm 34:7.
Editor's Notes
Di hari pendidikan, mungkin yang terlintas adalah bagaimana merayakan kebebasan untuk memperoleh ilmu. Tapi ada hal yang lebih mendalam dari sekedar menguasai dunia dan segala pengetahuannya. Ilmu yang harus diajarkan kepada seorang anak adalah bagaimana memiliki tabiat yang diakui surga. Tabiat surgawi akan diperoleh tidak hanya dengan mengenyam pendidikan di bangku SD, SMP, SMA, atau tingkat tinggu lanjutannya. Tabiat surgawi adalah sebuah anugerah kepada siapa yang mau dibentuk oleh proses kehidupan. Kapankah saya dan Anda dapat mulai mempelajari/memperoleh tabiat?
Tabiat adalah …
Sebelum mengajarkan, pengajar harus terlebih dahulu mempelajarinya; tidak hanya dalam bentuk teori tapi juga prakteknya.
This object should ever be kept in view by Christian parents and teachers. We know not in what line our children may serve. They may spend their lives within the circle of the home; they may engage in life's common vocations, or go as teachers of the gospel to heathen lands; but all are alike called to be missionaries for God, ministers of mercy to the world. {MH 395.2}
The children and youth, with their fresh talent, energy, and courage, their quick susceptibilities, are loved of God, and He desires to bring them into harmony with divine agencies. They are to obtain an education that will help them to stand by the side of Christ in unselfish service. {MH 395.3}
Of all His children to the close of time, no less than of the first disciples, Christ said, "As Thou hast sent Me into the world, even so have I also sent them into the world" (Joh_17:18), to be representatives of God, to reveal His Spirit, to manifest His character, to do His work. {MH 395.4}
Our children stand, as it were, at the parting of the ways. On every hand the world's enticements to self-seeking and self-indulgence call them away from the path cast up for the ransomed of the Lord. Whether their lives shall be a blessing or a curse depends upon the choice they make. Overflowing with energy, eager to test their untried capabilities, they must find some outlet for their superabounding life. Active they will be for good or for evil. {MH 396.1}
God's word does not repress activity, but guides it aright. God does not bid the youth to be less aspiring. The elements of character that make a man truly successful and honored among men--the irrepressible desire for some greater good, the indomitable will, the strenuous application, the untiring perseverance--are not to be discouraged. By the grace of God they are to be directed to the attainment of objects as much higher than mere selfish and worldly interests as the heavens are higher than the earth. {MH 396.2}
With us as parents and as Christians it rests to give our children right direction. They are to be carefully, wisely, tenderly guided into paths of Christlike ministry. We are under sacred covenant with God to rear our children for His service. To surround them with such influences as shall lead them to choose a life of service, and to give them the training needed, is our first duty. {MH 396.3}
Kuttipan ini sunguh diluar akal sehat dunia. Dikatakan bahwa seharusnya anak-anak kita menjadi misionaris. Lalu apa yang dilakukan oleh misionaris??? Jawabannya hanya satu; menjadi PELAYAN. Ini berarti bukan menjadi tuan atau boss. Wah… bagaimana bisa??? Lalu apakah seorang anak yang kini menjadi direktur sebuah perusahan tidak memenuhi panggilan Allah??? Direktur adalah sebuah jabatan yang dikaitkan erat dengan tanggungjawab yang diembannya. Itu menunjukkan deskripsi pekerjaannya. Jika seseorang berkesempatan menduduki posisi direktur, dia seharusnya tetap dalam hati seorang PELAYAN – yang tidak mencari keuntungan diri sendiri, berusaha mendahulukan orang lain, tetap bekerja maksimal walau tidak sebanding dengan materi yang diperoleh. Ada juga yang bekerja dengan posisi PELAYAN tapi dengan kelakuan layaknya seorang TUAN; lebih sering menyuruh, sering berkomentar dll.
Misionaris tidak hanya yang terjun langsung mengabarkan injil ke pedalaman Papua, atau yang bekerja dengan jabatan di gereja, tetapi juga termasuk posisi ibu dalam rumah tangga; yang melayani tanpa kenal lelah, penuh senyum menangani dengan bijaksana setiap anggota keluarga
Sebagaimana lazimnya, anak-anak kita berdiri di persimpangan jalan. Dimana saja godaan dunia untuk memikirkan diri sendiri dan pemanjaan diri memanggil mereka menyimpang dari jalan yang disediakan bagi umat tebusan Tuhan. Apakah hidup mereka menjadi berkat atau kutuk itu tergantung pada pilihan yang mereka adakan. Tenaga yang berlimpah keinginan kuat untuk mrncoba kesanggupan-kesanggupan mereka yang belum teruji itu, mereka harus mencari sesuatu saluran untuk kehidupan mereka yang berkelimpahan. Mereka akan menjadi aktif demi kebaikan atau kejahatan.
Ajarkan dan selalu ingatkan bahwa Allah maha hadir. Allah selalu melihat, tidak hanya apa yang sedang kita lakukan, tapi juga apa yang sedang kita pikirkan. Penting agar anak memahami bahwa apapun yang dia lakukan, bukan hanya untuk menyenangkan hati orang disekelilingnya, tapi tujuan utamanya adalah untuk menyenangkan hati Tuhan..mempersiapkan dirinya untuk kehidupan dikekekalan bersama Tuhan. …