1. Lalu Hana berkata kepada Eli, “Mohon bicara, Tuanku!”
Demi Tuhanku hidup, akulah perempuan yang dahulu
berdiri di sini, dekat Tuanku, untuk berdoa kepada
Tuhan. Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan
Tuhan telah memberikan kepadaku apa yang kuminta
daripada-Nya. Maka aku pun menyerahkannya kepada
Tuhan; seumur hidupnya terserahlah anak ini kepada
Tuhan.” Lalu sujudlah mereka semua menyembah Tuhan.
Demikianlah Sabda Tuhan U: Syukur kepada Allah.
Mazmur Tggp: Mzm. 84:2-3.5-6.9-10; Ul:1 (PS 841)
Refr: Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan.
1.Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu, ya Tuhan
semesta alam. Jiwaku merana karena merindukan
pelataran rumah Tuhan. Jiwaku dan ragaku bersorak-sorai
kepada Allah yang hidup. Refr.
2.Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu yang
memuji-muji Engkau tanpa henti. Berbahagialah para
peziarah yang mendapat kekuatan daripada-Mu, yang
bertolak dengan penuh gairah. Refr.
3.Ya Tuhan semesta alam, dengarkanlah doaku, pasanglah
telinga-Mu, ya Allah Yakub. Lihatlah kami, ya Allah
perisai kami, pandanglah wajah orang yg Kauurapi Refr.
Bacaan II: 1 Yoh. 3:1-2.21-24
L: Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes.
” Kita disebut anak-anak Allah,
dan memang kita adalah anak-anak Allah.”
Saudara-saudariku terkasih, lihatlah, betapa besar kasih
yang dikaruniakan Bapa kepada kita sehingga kita
disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-
anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab
dunia tidak mengenal Allah. Saudara-saudaraku yang
terkasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi
belum nyata bagaimana keadaan kita kelak. Akan tetapi
kita tahu bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya,
kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan
melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
Saudara-saudaraku yang terkasih, jikalau hati kita tidak
menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian penuh
iman untuk mendekati Allah. Dan apa saja yang kita
minta dari Allah, kita peroleh daripada-Nya, karena kita
menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang
berkenan kepada-Nya. Dan inilah perintah-Nya itu: yakni
supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-
Nya, dan supaya saling mengasihi sesuai perintah yang
diberikan Kristus kepada kita. Barangsiapa menuruti
segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di
dalam dia. Dan beginilah kita ketahui bahwa Allah ada di
dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.
Demikianlah Sabda Tuhan U: Syukur kepada Allah
Bait Pengantar Injil: Kol. 3:15a.16a-Alleluya (PS 956)
Ayat: Semoga damai Kristus melimpahi hatimu; semoga
Sabda Kristus berakar dalam dirimu.
Bacaan Injil: Lukas 2:41-52.
”Yesus ditemukan orangtua-Nya
sedang duduk di tengah-tengah alim ulama”
Tiap-tiap tahun, pada Hari Raya Paskah, orang tua Yesus
pergi ke Yerusalem. Ketika Yesus telah berumur dua
belas tahun, pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang
lazim pada hari raya itu. Seusai hari-hari perayaan itu,
ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di
Yerusalem tanpa diketahui oleh orang tua-Nya. Karena
mereka menyangka bahwa Yesus ada di antara orang-
orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari
perjalanan jauhnya, lalu baru mencari Dia di antara kaum
keluarga dan kenalan. Karena tidak menemukan Dia,
kembalilah orang tua Yesus ke Yerusalem sambil terus
mencari Dia. Sesudah tiga hari, mereka menemukan
Yesus dalam bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-
tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka.
Semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan
kecerdasan dan segala jawab yang diberikan-Nya. Ketika
Maria dan Yusuf melihat Dia, tercenganglah mereka.
Lalu kata ibu-Nya kepada-Nya, ”Nak mengapakah
Engkau berbuat demikian terhadap kami?” Lihatlah,
bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau.” Jawab
Yesus kepada mereka, “Mengapa kamu mencari Aku?
Tidakkah kamu tahu bahwa Aku harus berada di dalam
rumah Bapa-Ku?” Tetapi mereka tidak mengerti apa
yang dikatakan Yesus kepada mereka. Lalu Yesus pulang
bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup
dalam asuhan mereka. Dan Maria menyimpan semua
perkara itu di dalam hatinya. Yesus semakin bertambah
besar, dan bertambah pula hikmat-Nya; Ia semakin besar,
dan semakin dikasihi oleh Allah dan manusia.
Demikianlah Injil Tuhan U: Terpujilah Kristus.
Homili – Syahadat Iman
Penyegaran Janji Keluarga
Suami: Di hadapan Allah, imam dan seluruh umat, saya
berjanji untuk tetap mencintai dan menghormati istri saya
dalam suka dan duka, sehat dan sakit, untung dan
malang, seumur hidup saya. Saya berjanji untuk selalu
menjadi suami dan ayah yang baik dan bertanggung
jawab terhadap keluarga yang kami bangun bersama.
Istri: Di hadapan Allah, imam dan seluruh umat, saya
berjanji untuk tetap mencintai dan menghormati suami
saya dalam suka dan duka, sehat dan sakit, untung dan
malang, seumur hidup saya. Saya berjanji untuk selalu
menjadi istri dan ibu yang baik dengan bertanggung
jawab terhadap keluarga yang kami bangun bersama.
Anak: Di hadapan Allah, imam dan seluruh umat, kami
berjanji untuk menjadi anak-anak yang baik, patuh,
hormat dan mencintai orang tua kami serta menjunjung
tinggi nama baik keluarga. Kami berjanji untuk menjadi
orang Katolik yang setia, kokoh kuat dalam iman,
menjadi garam dan terang dalam hidup setiap hari.
Imam: Allah Bapa Mahacinta, Engkau telah memberkati
dan menyertai Keluarga Kudus Nazareth. Kami mohon,
berkatilah () keluarga-keluarga ini agar mereka tetap
rukun bersatu dalam suka dan duka, setia seumur hidup
dan membangun diri sebagai keluarga Katolik yang
pantas dibanggakan. Demi Kristus, Tuhan kami.
U: Amin.
Doa Umat
I: Allah Bapa telah mempersatukan kita semua sebagai
keluarga-Nya. Marilah kita panjatkan doa-doa kepada-
Nya dengan kerendahan hati.
2. L: Bapa Mahabaik, tuntunlah Gereja-Mu agar semakin
berkembang menjadi keluarga besar, yang mendasari
perjuangan perutusannya dengan cinta kasih dan
kesetiaan. Marilah kita mohon:
U: Dengarkanlah doa kami umat-Mu, ya Tuhan.
L: Bapa Mahabijaksana, sertailah selalu para orang tua
agar mereka senantiasa bijaksana dalam mendampingi
anak-anak sesuai kehendak-Mu. Marilah kita mohon:
U: Dengarkanlah doa kami umat-Mu, ya Tuhan.
L: Bapa Mahasetia, dampingilah selalu anak-anak,
remaja dan kaum muda kami. Semoga mereka tumbuh
berkembang sebagai orang Katolik sejati dan pantas
dibanggakan. Marilah kita mohon:
U: Dengarkanlah doa kami umat-Mu, ya Tuhan.
L: Allah Bapa Mahakasih, berkatilah keluarga-keluarga
kami dalam usaha menciptakan suasana yang akrab,
rukun bersaudara dan penuh cinta kasih. Marilah kita
mohon:
U: Dengarkanlah doa kami umat-Mu, ya Tuhan.
--------mendoakan ujud-ujud khusus/intensi--------
I: Allah Bapa Mahabaik, demikianlah permohonan kami.
Dengarkanlah doa-doa kami ini dengan pengantaraan
Yesus Kristus, Tuhan kami. U: Amin.
LITURGI EKARISTI
Lagu Persiapan Persembahan
Doa Persiapan Persembahan
I: Ya Bapa Maharahim, kepada-Mu kami persembahkan
kurban pendamaian ini. Semoga berkat doa Bapa Yosef
dan Bunda Maria, Engkau berkenan meneguhkan
keluarga-keluarga kami dalam damai dan rahmat-Mu.
Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. U: Amin.
Prefasi – Kudus-kudus (PS 392)
Doa Syukur Agung - Bapa Kami - Doa Damai
I: Yesus berkata, “Mengapa kamu mencari Aku?
Tidakkah kamu tahu bahwa Aku harus berada di rumah
Bapa-Ku?”: Tuhan Yesus Kristus......... U: Amin
Anak Domba Allah (PS 413) – Penerimaan Komuni
Doa Sesudah Komuni
I: Allah Mahakasih, semoga pesta Keluarga Kudus ini
semakin meneguhkan seluruh keluarga kristiani untuk
mewujudkan iman yang mendalam, tekun setia, rukun
bersatu dan tumbuh kembang dalam kasih sejati kepada-
Mu. Demi Kristus, Tuhan kami. U: Amin.
RITUS PENUTUP
Pengumuman – Berkat Pengutusan
Lg. Penutup: Bahagialah Tiap Rumah Tangga (PS 613)
JADWAL PETUGAS LITURGI Pesta Keluarga Kudus, 26-27 Des 2015
17.30 05.30 07.30 17.30
PS Jatingaleh IV Bp Bowo KrRejo Slt Jatingleh III
Pmz Ibu David Bp Ketut Sdri Christin Sdri Tessa
Org Sdr Aldi Sdri Tasia Sdri Bella Sdri Rosa
Lektr
Sdri Ayu
Ibu Meita
Bp Rafael
Sdri Vanessa
Sdr Wahyu
Sdri Jojo
Bp Desyanto
Sdri Anggi
Relung Renung Renung
Seorang anak pergi dari rumah karena bertengkar dg ibunya.
Saat berjalan tanpa tujuan, ia baru sadar kalau tidak membawa
uang. Ia lapar & ingin sekali memesan semangkuk bakmi.
Pemilik warung melihat anak itu berdiri lama di depan warung,
lalu bertanya “Kamu ingin memesan bakmi?” “Ya, tapi aku
tidak punya uang,” katanya. “Tidak apa-apa, tenang saja!”
Anak itu pun segera memakan bakminya. Air matanya
berlinang. “Ada apa, Nak?” tanya sang pemilik warung. “Aku
terharu karena orang yang baru kukenal memberi semangkuk
bakmi sedangkan ibuku mengusirku dari rumah. Bapak begitu
peduli padaku.” “Mengapa berpikir begitu? Renungkan, aku
hanya memberimu semangkuk bakmi & kau begitu terharu;
sementara ibumu telah memasak nasi, menyusuimu, dll.
sampai kamu dewasa, harusnya kamu lebih berterima kasih.”
Anak itu kaget mendengarnya. “Mengapa aku tidak berpikir
tentang hal itu? Untuk semangkuk bakmi dari orang yang baru
kukenal aku begitu berterima kasih, tapi terhadap ibuku yang
memasak untukku bahkan juga banyak hal lain selama
bertahun-tahun, aku tak pernah berterimakasih!” Anak itu
menghabiskan bakminya lalu bergegas pulang. Ibunya dengan
wajah cemas berkata, “Nak, telah kusiapkan makan malam
untukmu.” Mendengar itu, si anak menangis di depan ibunya.
Ingatlah: Seringkali, satu kesalahan membuat kita mudah
melupakan kebaikan yang kita nikmati/terima setiap hari.
Sekali waktu kita mungkin akan sangat berterima kasih kepada
orang lain untuk suatu pertolongan kecil. Namun kepada
orang-orang yang sangat dekat dengan kita khususnya orang
tua, suami/istri, anak-anak, kita justru sering lupa berterima
kasih. Sadarkah kita? ***d2t
Pesta Keluarga Kudus, 26-27 Desember 2015
GEREJA ST. ATHANASIUS AGUNG
Jl. Dr. Wahidin 108 (024) 8312595; 8505288
SMS UMAT: 081-1277-1277 Website: karangpanas.org
“Keluarga: Kegembiraan & Kebanggaanku!”
Lagu Pembuka: Hai, Anak Semua (PS 463)
Tanda Salib – Salam
Tuhan Kasihani Kami (PS 351) – Kemuliaan (PS 352)
Doa Pembuka
I: Allah Bapa Maharahim, Engkau berkenan memberikan
kepada kami Keluarga Kudus Nazareth sebagai teladan
unggul. Semoga dalam pesta Keluarga Kudus hari ini,
kami pun mampu mewujudkannya dalam keutamaan
hidup berkeluarga dan dalam ikatan cinta. Bantulah kami
agar dapat menghayati kekudusan hidup berkeluarga
dengan lebih sungguh. Dengan pengantaraan Yesus
Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau
dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah,
sepanjang segala masa. U: Amin.
LITURGI SABDA
Bacaan I: 1 Sam. 1:20-22.24-28
L: Pembacaan dari Kitab Pertama Samuel.
“Seumur hidupnya Samuel diserahkan kepada Tuhan”
Setahun sesudah mempersembahkan kurban di Silo,
mengandunglah Hana dan melahirkan seorang anak laki-
laki. Anak itu diberinya nama Samuel, sebab katanya,
“Aku telah memintanya dari Tuhan.” Lalu Elkana, suami
Hana, pergi dengan seisi rumahnya untuk
mempersembahkan kurban tahunan dan kurban nazar
kepada Tuhan. Tetapi Hana tidak ikut pergi. Katanya
kepada suaminya, ”Nanti, apabila anak itu sudah cerai
susu, aku akan mengantarkan dia; maka ia akan
menghadap ke hadirat Tuhan, dan tinggal di sana seumur
hidupnya.” Setelah Samuel disapih oleh ibunya, ia
diantar ke rumah Tuhan di Silo, dan bersama dia
dibawalah: seekor lembu jantan yang berumur tiga tahun,
satu efa tepung, dan sebuyung anggur. Waktu itu Samuel
masih kecil betul. Setelah menyembelih lembu, mereka
mengantarkan kanak-kanak itu kepada Eli.