SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
1 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah
Tema : Reklamasi
Minggu Sembahyang Junior Tahun 2015
Kotbah 8 hari ( dari Sabat sampai dengan Sabat)
Tanggal Minggu Sembahyang yang Resmi adalah 21-28 Maret 2015
Pulang Lagi! Allah Menginginkamu kambali! Oleh Debbonnaire Kovacs
Semua Devisi, Uni, atau Konferens di dorong untuk memperbanyak cetakan ini untuk kegunaan setempat.
Departemen Pelayanan Kepemudaan General Conference mau bekerjasama dengan cetakan pilihan anda di
dalam mengirimkan dokumen ini dalam bentuk file yang anda inginkan. Berikut adalah tipe-tipe print yang
direkomendasikan:
1. General Conference akan menahan seluruh kepemilikan dari majalah tersebut.
2. Informasi hak cipta harus dimasukkan sebagai dari Departemen Pelayanan Kepemudaan General
Conference.
3. Majalah tersebut haruslah di cetak sesuai/seperti yang diarahkan oleh General Conference. Tidak
boleh ada pengurangan, penambahan atau pelanggaran terhadap dokumen tersebut.
4. Informasi dan gambar-gambar yang didapatkan dari majalah tersebut tidak boleh dipublikasikan
kembali, tanda ada ijin tertulis dari General Conference.
5. Majalah tersebut tidak boleh diperjual belikan atau dipergukan untuk mencari keuntungan.
Jika anda mempunya pertanyaan, atau membutuhkan klarisfikasi lebih jauh, silahkan menghubungi kantor
kami di MandersonM@gc.adventist.org
Baca yang ini terlebih dahulu.
Mulailah Perencanaan Anda Sekarang. Kami tahu bahwa kepemimpinan seringkali berganti pada akhir
setiap tahun, tetapi tolonglah, jika and tidak lagi menjadi pemimpin orang muda di tahun yang akan datang,
janganlah membiarkan hal itu menghentikan anda untuk membuat rencana untuk minggu yang khusus ini.
Mulailah perencanaan anda dan kembangkan target anda, dan satukan tim anda dan pastikan bahwa pendeta
anda menjadi bagian dari tim tersebut.
Hari Informasi Orang Muda Sedunia. Dapatkan informasi tentang proyek Hari Orang Muda Sedunia. Hari
ini akan menjadi peluncuran dari Minggu Sembahyang Orang Muda. Kunjungilah website kami,
www.gcyouthministries.org, atau menghubungi direktur kepemudaan setempat untuk mencaritahu
bagaimana anda dapat ikut berpartisipasi.
Buatlah Komitmen dengan Pejuang-pejuang Doa anda. Kumpulkan satu tim yang terdiri dari orang-orang
muda yang akan berkomitmen untuk mendoakan anda dan untuk pelayanan anda secara teratur. Pastikan
bahwa inilah kelompok yang terdiri dari orang-orang yang anda dapat percayai untuk saling membagi
kebutuhan-kebutuhan doa anda secara pribadi ataupun untuk pelayanan anda.
Pilihlah Sebuah Lagu Tema. Libatkan Paduan Suara Orang Muda anda. Jika gereja anda tidak memiliki
Paduan Suara Orang Muda, inilah waktu yang tepat untuk membentuk sebuah Paduan Suara Orang Muda.
Pilihlah lagu-lagu yang anda sukai dan yang cocok dengan judul setiap malam, atau pilihlah sebuah lagu khusus
untuk dinyanyikan sepanjang minggu.
Mulailah sebuah jurnal Doa. Tidak ada yang lebih berguna untuk petumbuhan kerohanian pribadi anda
daripada meluangkan waktu untuk berdoa. Kelompok orang muda anda akan bertumbuh jika anda
bertumbuh. Catatan doa anda akan menolong anda untuk menemukan Allah di dalam cara-cara yang baru dan
yang menarik. Anda akan mampu untuk melihat kembali langkah kehidupan anda bersama dengan Allah
ketika anda kembali melihat kepada jawaban-jawaban doa dan melihat bagaimana Dia telah menuntun anda
langkah-demi langkah setiap hari. Ide-ide yang baru yang segar akan muncul di dalam pikiran anda ketika anda
2 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah
meluangkan waktu di dalam hadirat-Nya dengan mencatat-doa-doa anda. Anda dapat menemukan banyak ide
secara online mengenai bagaimana untuk memluainya dan terus membangun catatan doa anda. Anda
kungjungi saja www.google.com dan ketik kat-kata ini “starting a prayer jounal.”
Dari satu Pengembangan Minggu Sembahyang/Tinjauan kembali oleh Tim. Tergantung dari berapa
besarnya gereja anda, kelompok-kelompok ini bisa terdiri dari empat sampai dengan delapan orang yaitu
orang-orang yang akan selalu bersama-sama dengan anda untuk meliwati delapan bacaan bersama anda.
Libatkan di dalam tim anda orang-orang muda dewasa yang benar-benar berkomitmen dan juga pemimpin-
pemimpin pelayanan orang muda (Pathfinder, Sekolah Sabat, dll., pendeta anda); ini sangatlah penting oleh
karena ini akan memberikan perasaan memiliki kepada kelompok itu, ketimbang anda dan asisten anda saja.
Mintalah kelompok itu untuk berkomitmen kepada pertemuan itu selama tiga minggu—paling sedikit satu
minggu untuk empat pelajaran, dan satu minggu tambahan untuk menyimpulkan semuanya. Pastikan anda
mengerti tujuan dan arah yang akan anda ambil, lebih baik lagi jika itu dilakukan pada pertemuan pertama,
dan pilihlah satu orang muda untuk berbicara setiap hari.
Hari Orang Muda Sedunia yang Terintegrasi kedalam Rencana-rencana Minggu Sembahyang. Secara
Ideal, Hari Orang Muda Sedunia haruslah menjadi suatu waktu untuk mengajarkan kepada orang-orang muda
bagaimana untuk dengan penuh pengorbanan memberikan diri mereka dengan menyediakan kesempatan-
kesempatan di dalam gereja dan masyarakat. Jika anda adalah sebuah kelompok orang muda yang kecil dan
tidak memili sumber-sumber untuk mengorganiser sebuah komunitas yang berbasiskan kegiatan Hari Orang
Muda Sedunia, anda dapat menggunakan kesempatan untuk meruntuhkan rintangan-rintangan denominasi di
wilayah-wilayah itu dengan bekerjasama dengan sumber-sumber dan ide-ide bersama dengan kelompok
orang-orang muda dari gereja-gereja yang lain di wilayah anda.
Bagaimana untuk menggunakan Buku ini dengan sebuah kelompok yang kecil ataupun yang besar.
Lembar Catatan Doa. Buku ini telah dirancang untuk diisi dengan pemikiran-pemikiran anda. Gunakan spasi
yang disediakan untuk mencatat reaksi-reaksi anda kepada sesuatu yang mungkin anda dengar di dalam
kotbah dan pertanyaan-pertanyaan pada akhir dari hari itu. Di sana juga dapat dituliskan sebuah permohonan
doa atau pujian kepada Allah. Doronglah para peserta untuk menggunakannya sesuai dengan yang mereka
inginkan. Ini adalah catatan mereka. Katakan kepada mereka bahwa tidak ada aturan khusus, hanya pedoman
saja. Hal yang terpenting adalah untuk mendengarkan kepada Tuhan dan membuka hati mereka di dalam
memberikan sambutan kepada tuntunan-Nya. Teman-teman Pemimpin, jika anda mengambil waktu untuk
membacanya setiap hari dengan doa yang sungguh-sungguh dan dengan antisipasi bahwa Allah akan
menyatakan perkara-perkara yang baru kepada anda, maka anda akan terheran-heran pada apa yang akan
mengalir melalui alat tulis anda keatas halaman-halaman dari catatan-catatan tersebut.
Mulailah sebuah Catatan Doa. Tidak ada yang lebih berguna untuk petumbuhan kerohanian pribadi anda
daripada meluangkan waktu untuk berdoa. Kelompok orang muda anda akan bertumbuh jika anda
bertumbuh. Catatan doa anda akan menolong anda untuk menemukan Allah di dalam cara-cara yang baru dan
yang menarik. Anda akan mampu untuk melihat kembali langkah kehidupan anda bersama dengan Allah
ketika anda kembali melihat kepada jawaban-jawaban doa dan melihat bagaimana Dia telah menuntun anda
langkah-demi langkah setiap hari. Ide-ide yang baru yang segar akan muncul di dalam pikiran anda ketika anda
meluangkan waktu di dalam hadirat-Nya dengan mencatat-doa-doa anda. Anda dapat menemukan banyak ide
secara online mengenai bagaimana untuk memluainya dan terus membangun catatan doa anda. Anda
kungjungi saja www.google.com dan ketik kat-kata ini “starting a prayer jounal.”
Pertanyaan sehari-hari: Pada bagian akhir dari setiap kotbah apakah ada pertanyaan-pertanyaan yang telah
dirancang untuk membuat anda berpikir? Bentuklah kelompok-kelompok dan diskusikan pertanyaan-
pertanyaan ini. Ambillah waktu sesaat untuk benar-benar memikirkan tentang apa yang sedang mereka
tanyakan. Dengarkanlah kepada Roh Kudus ketika Ia sedang menuntun anda melalui Alkitab. Doronglah para
perserta untuk mencatat pemikiran-pemikiran mereka di dalam catatan doa mereka.
3 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah
Editorial, oleh Vanessa Correa. Terus Ulangi.
Halo Teman-teman, Apakah kelihatan sepertinya orang-orang muda suka untuk mengulangi diri mereka
sendiri? Itu kelihatan terjadi kepada saya ketika saya berada di Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah.
Lagi dan lagi dan lagi. Saya menjadi bertanya-tanya mengapa mereka seperti itu. Mengapa mereka sangat
ngotot untuk memikirkan tentang diri mereka sendiri dan mengulanginya lagi dan lagi. Orangtua saya, guru-
guru saya, pemimpin-pemimpin orang muda saya—beberapa dari mereka mengucapkan hal-hal yang sama
berulang kali sehingga saya bisa menghafalkannya. Jujur saja, itu benar-benar sangat mengganggu dan saya
berharap mereka akan berhenti.
“Kamu harus merapihkan ruanganmu sebelum kamu keluar rumah.”
“Berapa banyak orang yang telah belajar Sekolah Sabat minggu ini”?
“Kamu sudah mendapat nilai A di dalam kelas ini; yang perlu kamu lakukan adalah mempertahankannya.”
“Jadi, apakah kamu sudah berpikir untuk dibaptiskan”?
“Jika kamu tidak tidur lebih awal, maka besok kamu akan kelimpungan sepanjang hari.”
“Tidak ada pembicaraan di telepon ketika sedang makan.”
“Makan pagi adalah hal yang terpenting untuk seharian itu.”
Waktupun berlalu, akhirnya saya menyadari mengapa mereka telah melakukannya. Itu semua oleh karena
mereka sangat peduli. Walaupun rasanya seperti mereka sangat mengganggu, yang sesungguhnya adalah
bahwa mereka benar-benar mencintai saya. Mereka ingin agar saya dapat bertumbuh secara sehat dan
bahagia. Jumlah waktu yang mereka pakai untuk mengulangi diri mereka sendiri adalah sebuah indikasi
langsung dari betapa mereka sangat peduli terhadap saya dan kenyataannya bahwa kepedulian itu tidak
pernah berakhir. Saya biasanya suka sekali untuk memejamkan mata saya dan berteriak di dalam kepada saya,
“baik, baik, sudah saya lakukan. Saya ngerti.” Ketika saya melihat kepada hal itu saat ini, saya menyadari
bahwa saya sama sekali tidak mempunyai pemikiran bahwa berapa banyak cinta, waktu dan usaha yang telah
mereka lakukan untuk saya—entah apakah itu berguna bagi saya untuk pergi ke perkemahan musim panas,
telah mengajari saya Sekolah Sabat, atau dengan menolong saya berlajar untuk berdiri sendiri di atas kedua
kaki saya.
Saya yakin hal itu terjadi juga dengan anda—setiap menit di setiap hari orangtua anda, guru-guru anda, dan
pemimpin-pemimpin gereja anda akan berpikir untuk bagaimana menolong anda, menyediakan kepada anda
dan memberikan kepada anda apa yang anda butuhkan untuk memiliki satu hubungan yang nyata dengan
Allah, yang merupakan hal nomor satu yang terpenting untuk dapat dimiliki oleh setiap orang.
Bahkan Allah sendiri mengulangi dan terus mengulangi diri-Nya sendiri. Lagi dan lagi, melalui Alkitab, Dia
mengatakan kepada kita bahwa Dia mencintai kita dan memberikan janji-janji kepada kita. Dia telah banyak
kali memberitahu kita bagaimana untuk memiliki hidup yang kekal di dalam dunia yang akan datang dan
bagaimana kita dapat melangkah jauh lebih tinggi dari setiap masalah di dalam dunia ini. Dia berbicara kepada
kita beribu-ribu kali dan di dalam beribu-ribu cara dan bahkan walaupun dunia kita telah berada di bawah
kekang kuasa kegelapan, Dia telah menyediakan satu jalan untuk bagaimana kita dapat terbebas—Dialah jalan
itu agar kita bisa terlepas. Dia telah memberikan kepada kita semua yang Dia miliki dan telah melakukan
segala seuatu yang dapat Dia lakukan untuk menebus kita dari musuh itu.
Mengapa Allah selalu mengulangi dan mengulangi hal-hal itu terus menerus? Semenjak kata-kata Kasih-Nya
selalu diulang-ulangi, itu semua disediakan untuk mengingatkan kita, ketika kita terjatuh, sehingga kita bisa
4 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah
terus menjadi anak-anak-Nya oleh karena Dia terus dan terus menjadi Bapa kita—dan kita tidak akan pernah
merasa jauh untuk pulang kerumah.
Pendahuluan oleh Jonatan Tejel
Anda sedang memegang di tangan anda pelajaran-pelajaran untuk Minggu Sembahyang Orang Muda Junior
untuk tahun 2015. Tahun ini fokus kita adalah bagaimana Allah mengingkan kita untuk kembali. Di dalam
halaman-halaman ini anda akan mendapati beberapa episode dari Injil yang mungkin sudah anda ketahui,
tetapi minggu ini kita akan menemukan sesuatu yang sangat vital: Allah menginginkan anda untuk kembali.
Saya yakin bahwa anda sudah mengetahui cerita tentang Anak yang Hilang. Dia meninggalkan rumah bersama
dengan uang yang merupakan harta kekayaannya dan menghabiskannya untuk kehidupannya. Ketika dia
menyadari bahwa dia telah melakukan kesalahan yang besar, dia memutuskan untuk pulang kembali
kerumahnya. Sang Ayah tahu dengan pasti bahwa anak bungsunya itu akan gagal—tetapi dia yakin bahwa
suatu hari kelak anaknya itu akan kembali. Dia telah meninggalkan rumah ayahnya, tetapi bukan hati ayah-
nya. Anaknyapun gagal, tetapi ayahnya selalu merasa rindu kepada anak-nya. Dia menanti-nantikan anaknya.
Orang lain mungkin bisa saja mengatakan kepada ayahnya bahwa seharusnya dia tidak melakukan hal
tersebut. Namun, sang ayah terus menanti dan menanti. Anaknya akan kembali suatu hari nanti, dia berharap.
Mungkin sebagai seorang peminta-minta. Mungkin sebagai seorang yang telah gagal…tetap saja sang ayah
terus menanti dan menanti. Setiap hari ia melihat-lihat keluar jangan-jangan putranya telah kembali. Dan
akhirnya pada suatu hari Dia melihat anaknya dari kejauhan—dan Dia mengenalinya, dengan pakaian yang
compang camping, dengan wajah yang kotor, dan bauh yang tidak sedap. Sungguh keadaan anaknya sangat
menyedihkan.
Namun, sang ayah tidak mengatakan, “Saya tahu hal ini akan terjadi kepadamu. Sekarang pergilah mandi,
bersihkan dirimu dan kita akan bicara.” Dia menerima dia sebagaimana apa adanya dan menuntun dia dan
berjalan bersama dengan dia kembali menuju rumah. Dan apabila ini bukanlah hal yang cukup gila, dia
mengatur sebuah perayaan untuk anaknya itu yang akhirnya menyebabkan masalah yang lain…ini adalah
sesuatu yang sangat membuat saya terkagum-kagum. Tidak penting betapa sulitnya keadaan anda di dalam
kehidupan, tidak penting berapa jauh anda dari Bapa kita, Dia sedang menunggu anda: Dia ingin supaya anda
kembali kepada-Nya. Dari sejak awal dari konflik yang menyusahkan yang sedang kita alami ini, sampai pada
akhir dari kesulitan itu sendiri, ada seuatu yang tidak pernah akan berubah: Bapa kita ada di sana, di luar
rumah, di jalanan… sedang menantikan anda untuk kembali ke rumah.
Tentang Penulis
Debbonnaire Kovacs sudah menulis semenjak dia masih seorang anak kecil, dan telah menjual ceritanya yang
pertama ketika dia berusia 11 tahun. Saat ini dia adalah penulis dan pembicara tetap, dengan 15 buku dan
lebih dari 200 cerita dan artikel yang telah dicetak. Dia juga telah mengajar kelas menulis untuk orang dewasa
dan anak-anak. Dia tinggal di sebuah perkebunan kecil di Berea, KY, bersama dengan berbagai binatang
piaraannya seperti kambing, ayam, kebun dan bunga-bunga anggrek, dan juga seseorang yang kaya dengan
pekerjaan hidup yang bervariasi.
5 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah
Khotbah dengan Pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan setiap hari.
Hari 1: Melintir
Ayat Alkitab: Kejadian 1:26-28; 2:18-25; 3(seluruh pasal)—Kejadian 1:27.
Menurut anda apakah Allah bersemangat? Oleh karena kita telah diciptakan menurut gambar-Nya, pastilah
Allah merasakan emosi kita, hanya dalam bentuk yang lebih besar, lebih baik dan tanpa bercampur dengan
dosa dan cinta diri. Pada setiap tahap, pada Hari Keenam dari penciptaan, kita tahu bahwa Allah sedang
menanti dengan Kasih dan sukacita kepada apa yang akan segera Dia lakukan. Allah adalah Kasih dan Kasih
membutuhkan seseorang untuk dikasihi. Allah telah menciptakan berjuta-juta malaikat dan sekarang Dia akan
menciptakan satu bentuk jenis kehidupan yang baru untuk dikasihi: manusia. Gantinya hanya dengan
berbicara, “Jadilah manusia!” sama seperti yang telah Dia lakukan terhadap burung-burung, ikan-ikan, dan
yang lainnya, Allah membuat tangannya menjadi kotor. Kita dapat bayangkan Allah bertelut di atas debu dan
mencapurinya dengan sedikit air untuk membuatnya kental dan menyatu—dan membentuknya menjadi
sesosok manusia.
Namun, tanah liat itu belumlah menjadi seorang manusia. Ada banyak pemahat di atas dunia ini yang
dapat membentuk tanah liat menjadi bentuk seorang manusia. Sebagian dari mereka benar-benar dapat
melakukannya dengan sempurna, seperti Michelangelo, walaupun tidak sesempurna seperti Allah. Dia belum
juga selesai membentuknya. Dia kemudian melakukan sesuatu berikutnya yang tidak pernah akan dapat
dilakukan oleh seorang manusia sekalipun—Dia membungkuk dan menghembuskan nafas hidup dalam lubang
hidung dari patung manusia tersebut…dan Adam “menjadi seorang manusia yang hidup.” (Kejadian 2:7).
Dapatkah anda membayangkannya? Hari ketika patung itu mulai bangun; dia memiliki mata dan telinga yang
berfungsi dengan sempurna dan di dalam dirinya ada jantung yang memompa darah dan perut yang dapat
mencerna makanan. Setelah Dia menciptakan Hawa dari tulang rusuk Adam, Allah sekarang memiliki dua
sahabat yang baru. Tentunya, segala sesuatu yang ditemui oleh Adam dan Hawa adalah hal baru bagi mereka.
Kenyataannya, belum ada manusia yang akan mereka jumpai kecuali Allah dan para malaikat. Dan binatang-
binatang tentunya. Mereka juga, lebih pintar dan lebih kuat dari kita sekarang ini, jadi jika anda dapat
membayangkan betapa kuda, kucing dan anjing anda menjadi sahabat anda yang baik, mereka bahkan pada
saat itu adalah sahabat-sahabat yang lebih baik untuk Adam dan Hawa—tidak lupa juga dengan singa, zebra
dan yang lainnya. Kemudian ada ular. Banyak orang pada jaman ini tidak pernah berpikir untuk menjadikan
ular sebagai sahabat mereka, walaupun ada banyak juga yang menyukai ular. Di dalam hari-hari pertama yang
Indah itu, ular adalah ciptaan Tuhan yang sangat Indah dari semua binatang yang pernah Allah ciptakan. Ellen
White mengatakan:
Ular [dalam bahasa yang lain disebutkan sebagai binatang melata] pada saat itu adalah salah satu
binatang yang sangat bijaksana dan yang sangat Indah di atas bumi. Ia memliki dua sayap, dan ketika
sedang terbang di udara menampilkan cahaya kilauan yang luarbiasa, memiliki warna warni keemasan
yang cerah. (Patriachs and Prophets, hal. 53).
Adam dan Hawa tentunya akan sangat menyukai ular-ular itu dan mungkin suka menjamah dan membelai
mereka. Tentunya, segala sesuatu yang Hawa lihat adalah merupakan hal baru baginya, dan dia belum pernah
mendengarkan tentang dusta atau melihat kekejaman dan merasakan cinta diri sendiri…tetapi kepadanya
telah diperingatkan. Allah telah memberitahu kepada Adam dan Hawa tentang pemberontakan yang telah
terjadi di surga. Lusifer, salah satu pemimpin malaikat, telah memutuskan untuk menjadi sama seperti Allah,
dengan tidak menuruti kepada Allah yang benar. Tidak seorangpun yang mengerti mengapa Lusifer, dengan
satu kehidupan yang sempurna di surga bersama dengan Allah dan para malaikat, dapat memiliki keinginan
untuk melakukan hal ini. Allah sudah beusaha sebisa mungkin untuk dapat bekerjasama dengannya dan
membuatnya mengerti, tetapi dia menolak. Akhirnya, dia bersama dengan sepertiga dari para malaikat yang
6 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah
telah memutuskan untuk mengikutinya diusir dari surga. Allah telah mengamarkan Adam dan Hawa tentang
malaikat yang telah jatuh ini, yang sekarang disebut Setan, akan berusaha untuk membuat mereka berpihak
padanya. Allah, dengan berusaha untuk membuat segala sesuatu aman dan mudah untuk sahabat-sahabat-
Nya yang baru sebisa mungkin, berkata kepada Setan untukm tidak berkeliaran di dalam taman kecuali di
dekat pohon yang istimewah itu. Kemudian Dia berkata kepada Adam dan Hawa untuk tetap bersama-sama
dan jangan dekat-dekat dengan pohon Pengetahuan Baik dan Jahat itu. Setan tidak memiliki kuasa untuk
menghancurkan kebahagiaan mereka jika mereka menjauhinya.
Para malaikat telah mengamarkan mereka untuk selalu waspada terhadap tipu muslihat Setan…Ketika
mereka tetap menurut kepada Allah maka kejahatan tidak akan dapat menghancurkan mereka; jika
dibutuhkan, maka setiap malaikat dari surga akan diutus untuk menolong mereka. Jika saja mereka
dengan tekun menolak akan petunjuk-petunjuknya, mereka akan tetap aman, tetapi jika mereka sekali
saja tunduk kepada godaan, maka keadaan mereka akan menjadi bejat (diplintir) sehingga di dalam
diri mereka sendiri tidak akan ada kuasa dan tidak ada kekuatan untuk menolak Setan (PP. hal 53)
Bagaimana ini bisa terjadi? Apa yang membuat Hawa datang dekat kepada pohon itu? Apakah dia tersesat dan
tidak menyadarinya dari pertama? Apakah dia merasa ingin tahu? Tentunya saja dia merasa ingin tahu ketika
dia sudah berada dekat dengan pohon itu. Ketika ular yang cantik itu yang berada di pohon dan mulai
berbicara kepadanya, dia menjadi semakin ingin tahu. Apakah dia tidak berpikir bahkan untuk sedetikpun, “Oh
aku harus pergi sekarang.”? Apakah dia menoleh kesekeliling dan bertanya-tanya kemana Adam telah pergi?
Apakah dia menyadari bahwa dia sudah terpisah jauh dari Adam? Nyonya White berkata bahwa untuk sejenak
Hawa merasa takut, tetapi kemudian dia memutuskan bahwa “dia memiliki kekuatan yang cukup untuk
menghadapi kejahatan” (PP hal 54). Hawa yang lugu. Dia bahkan tidak tahu siapa Setan itu. Tetapi dia baru
saja akan mengetahui hal itu.
Apapun ceritanya secara detail, kita semua sekarang tahu bahwa itulah cerita yang sangat
menyedihkan di dalam sejarah dan itu baru saja akan dimulai. Manusia, diciptakan oleh Allah untuk dikasihi,
dan diciptakan oleh Allah untuk mencintai-Nya, baru saja akan berbalik dan meninggalkan Dia. Mereka juga
baru saja akan belajar tentang konsep yang penting yang akan kita pelajari selama Minggu Sembahyang ini:
Allah menginginkan kita untuk kembali kepada-Nya! Allah bukan saja mengijinkan kita untuk merubah pikiran
kita dan kembali kepada-Nya, tetapi Dia juga memohon kepada kita. Bahkan lebih dari pada itu, Dialah satu-
satunya yang membuat semuanya itu mungkin. Kita akan memasuki bagian yang lebih menyenangkan dari
cerita itu dan bagaimana Allah mengubahnya di bagian akhir dari hari-hari yang lain dari minggu ini, tetapi
terlebih dahulu kita perlu untuk melihat kepada permulaan yang menyedihkan. Jadi di sana berdirilah Hawa,
sambil memandang kepada pohon itu. Sama seperti pohon-pohon yang lain yang telah Allah ciptakan,
sangatlah Indah. Dedaunannya berkilau dengan buah yang menyehatkan dan dengan cita rasa yang enak.
Secara diam-diam, Hawa bertanya di dalam hatinya, mengapa Allah tidak mengijinkan mereka untuk
memakan buah dari pohon itu. Kemudian dia melihat ular yang bercahaya dan Indah itu yang memiliki sayap
itu muncul di antara dahan pohon itu. Tentunya raut wajahnya tidak eragukan tentang apa yang sedang dia
pikirkan dan kemudian ular itu berkata dengan sangat merdu, “Apakah benar bahwa Allah berkata bahwa
kamu tidak boleh makan buah dari pohon yang indah indah ini?”
Tentu saja tidak boleh, jawab Hawa. (Dia tidak menyadari bahwa itulah kesalahannya yang ketiga, Pertama,
adalah ketika dia berjalan-jalan sendirian saja, kemudian bermain-main dengan pencobaan, sekarang dia
sedang berbicara dengan si penggoda itu). Kami dapat memakan buah dari semua pohon yang lain, tetapi
tidak boleh makan buah dari pohon yang satu ini. Allah berkata bahwa jika kami menyentuhnya maka kami
akan mati!” “Sesungguhnya kamu tidak akan mati,” kata ular itu. Sekarang, apakah menurut anda bahwa si
jahat itu adalah si pengecut, dan tetapi dia tahu bahwa Hawa terlalu lugu untuk mengerti dia, sehingga dia
datang muncul dengan berani dan menyebut Allah sebagai pembohong. Kemudian dia membuat sebuah
7 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah
kebohongan yang lain untuk menuduh Allah: “Allah tahu bahwa ketika kamu makan buah dari pohon ini, kamu
akan menjadi seperti Dia. Kamu akan menjadi seperti seorang dewa, tahu tentang yang baik dan yang jahat.”
Jika saja Hawa bisa berpikir sejenak, dia mungkin akan mengingat bahwa dia sebenarnya sudah sama seperti
Allah. Karena dia telah diciptakan menurut gambar Allah, diciptakan untuk dikasihi—diciptakan hanya untuk
mengenal yang baik dan bukan yang jahat. Menurut Nyonya White, Setan kemudian mengklaim bahwa
alasannya dia dapat berbicara (dengan berpusa-pura bahwa dia hanya seekor ular) oleh karena dia telah
makan buah dari pohon itu…dan dia tidak mati. Jadi Hawa melakukannya. Dia mangambil buah pohon itu dan
mengambil juga untuk Adam. Saat itu terjadi tangisan di surga. Jika Allah adalah seorang yang suka pemarah
dan pembalas dendam seperti yang digambarkan oleh beberapa orang, yang selalu siap untuk menghajar
siapa saja yang telah berbuat kesalahan, makan ini akan mejadi akhir dari cerita itu. Dia mungkin telah
melenyapkan manusia itu dan bahkan mungkin seluruh planet. Mungkin juga Dia akan melenyapkan semua
malaikan yang telah berdpsa, tetapi ingat, Allah itu Kasih. Dia sudah berusaha untuk menciptakan kembali
sahabat-sahabat yang baru dan percaya atau tidak, dia masih menginginkan mereka untuk menjadi sahabat-
sahabat-Nya. Allah mempunyai sebuah rencana.
Pada sore hari itu, seperti biasanya, ketika Allah berjalan-jalan di dalam taman, untuk mencari sahabat-
sahabat-Nya, “Adam! Dimanakah engkau? (Tentunya Allah tahu dimana mereka berada). Oleh karena malu,
Adam dan Hawa keluar dari tempat persembunyian mereka. Mereka tentunya kelihatan sangat bodoh,
dengan memakai daun-daun yang telah mereka sendiri buat untuk menutup tubuh mereka. “Kami mendengar
Engkau,” kata Adam, sambil melongo. “Tetapi kami sangat takut, oleh karena kami telanjang. Jadi kami
bersembunyi.” Takut! Takut terhadap Allah? Seorang yang sangat mereka kasihi ketika mereka berjalan dan
berbincang-bincang bersama-sama! Dapatkah anda bayangkan kesedihan yang terpancar dari wajah Allah?
“Siapa yang mengatakan bahwa kamu telanjang? Apakah kamu telah makan buah dari pohon yang sudah Aku
katakana jangan memakan buahnya atau menjamahnya?” Tentu saja Allah mengetahui jawabannya, juga,
tetapi Dia ingin untuk memberikan satu kesempatan lagi kepada mereka untuk bersikap jujur dan bertobat.
Gantinya, mereka berdua saling menuduh satu dengan yang lain. “Hawa yang telah memberika aku makan
buah pohon itu” “Ular itulah yang telah membuat aku mengambil buah pohon itu.”
Walaupun mereka belum menyadarinya, mereka sedang menuduh Allah. Setan tertawa secara diam-diam,
karena itulah yang sudah lama menjadi rencananya. “Wanita yang Engkau berikan kepadaku,” adalah cara
Adam untuk menempatkan tuduhannya. “Ular itu menipu aku.” Tegas Hawa. Baik, siapa yang menciptakan
wanita itu? Siapakah yang telah mencipatkan ular itu? Siapakah yang telah menciptakan taman dan pohon di
dalamnya? Allah sedang berusaha untuk membuat ujian itu sesederhana mungkin, tetapi sekarang mereka
menganggap bahwa semua itu adalah kesahan-Nya. Dipelintir lagi. Satan berharap bahwa inilah akhir dari
hubungan kaih yang yang baru yang telah Allah ciptakan. Dia pasti terkejut ketika mendengar jawaban-Nya.
Pertama, Dia menciptakan ular, (ular yang sesungguhnya, yang benar-benar tidak bersalah di dalam segala
sesuatu) untuk menjadi peringatan kepada semua umat manusia selamanya. Allah kemudian melenyapkan
kedua saya yang Indah dari ular itu dan membuat mereka merayat di atas tanah, bukan karena kesalahannya
yang telah dijanjikan oleh Setan, supaya kita tidak akan pernah lupa. Kata-kata Allah yang berikutnya kepada
ular adalah; ini adalah untuk ular yang sesungguhnya, si jahat.
“Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan
keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.”
(Kejadian 3:15)
8 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah
Ini sangatlah berarti dari yang sesungguhnya. “Keturunan” berarti anak. Pada suatu kali ribuan tahun yang lalu
(di dalam taman, dan hanya Allah yang tahu waktunya), si jahat secara sebagian mencelakai (“memagut
tumid” adalah sebuah lambang yang mengatakan seperti ini) salah satu keturunan Adam dan Hawa adalah
Yesus, tetapi keturuhan tersebut akan secara fatal mengalahkan si jahat (“meremukkan kepalanya”). Kita akan
melihat lebih dalam lagi tentang hal ini ketika minggu sembahyang ini berlangsung. Inilah janji yang pertama di
dalam rencana yang Allah telah buat untuk mendapatkan kembali sahabat-sahabat-Nya. Jadi Allah membuat
sebuah rencana. Dia akan menghadapi kematian atas nama kita. Dia akan mengklaim kita kembali—untuk
mendapatkan kita kembali. Sementara itu, Dia akan mencari jalan untuk terus menjadi Sahabat kita dan terus
mengingatkan kita untuk menjadi sahabat-Nya.
Hal ini dimulai tepat di Taman Eden. Allah tidak menolak orang berdosa. Dia bahkan menolong mereka
membuat pakaian mereka yang lebih baik. Dia mengajarkan mereka untuk membuat metsbah dan korban-
korban, untuk mengingatkan mereka tentang seseorang yang tidak bersalah yang akan mati untuk mereka
suatu hari nanti. Dia mengusir mereka keluar dari Taman Eden, oleh karena hal yang terburuk yang akan
mereka rasakan adalah untuk menjadi orang berdosa yang kekal. Bayangkan jikalau orang-orang jahat dapat
makan dari buah pohon kehidupan dan tidak pernah akan mati. Allah memberikan kepada Adam dan Hawa
pekerjaan untuk dilakukan, pekerjaan yang sama yang mereka miliki di Taman Eden, tetapi Dia mengingatkan
mereka bahwa ini akan lebih sukar. Bumi, bersama dengan tanaman-tanaman dan binatang-binatang, akan
terpengaruh oleh karena dosa mereka dan oleh kenyataan bahwa mereka telah memilih Setan sebagai
penguasa mereka di atas bumi gantinya Allah. Bekerja untuk mencari nafkah akan menjadi suatu berkat bagi
mereka. Dia memberikan kepada masing-masing mereka pertolongan dan dorongan, dan Dia memberikan
kepada mereka Sabat, sebuah janji mingguan untuk kembali ke Taman Eden suatu hari nanti.
Selama Minggu Sembahyang ini kita akan terus meneliti konsep ini yaitu bahwa Allah selalu menginginkan kita
untuk kembali, tidak peduli apapun yang telah kita lakukan. Kita juga akan melihat kepada beberapa cerita
Alkitab yang lainnya untuk melihat bagaimana manusia berbalik meninggalkan Allah, bagaimana Allah bekerja
untuk mendapatkan mereka kembali, dan bagaimana mereka kembali kepada-Nya. Kita akan melihat hal itu di
bagian akhir, setiap orang yang menerima undangan Allah untuk pulang kembali kepada-Nya akan hidup
bersama dengan Dia selama-lamanya. Kita akan melihat pohon kehidupan dan memakan buahnya. Kita tidak
akan melihat lagi si jahat atau disusahkan oleh godaan-godaannya. Untuk saat ini, kita masih harus
menghadapi hal tersebut. Dapatkah anda memberikan perbedaan antara pergumulan-pergumulan yang anda
miliki dari hari kesehari yaitu masalah-masalah kehidupan di atas bumi yang berdosa ini dan hal-hal yang
mengarahkan kita untuk membuat pilihan-pilihan kita sendiri untuk berbalik dan meninggalkan Allah? Ketika
anda berbalik dan meningglkan Dia, apakah anda kembali? Anda perlu untuk kembali sekarang. Yang
terpenting dari semuanya, apakah anda benar-benar sadari bahwa Allah menginginkan anda untuk kembali?
Pada akhir minggu ini anda akan melihatnya.
Pemimpin: Ketika anda berdoa bersama dengan kelompok, doakan setiap mereka yang ingin untukkembali,
berdoalah untukpertobatan, dan berikan waktu satu menit untuk doa dalam hati untuk orang-orang agar
mereka mau bertobat dan mampu melakukannya di dalam hari mereka masing-masing.
Mari kita berdoa besama-sama: Ya Allah yang baik, kami tidak tahu bagaimana harus berterima Kasih
kepada-Mu bahwa Engkau tidak meninggalkan orangtua kami yang pertama, juga kami. Kami sangat
menyesali waktu-waktu dimana kami berontak dan berbalik meninggalkan-Mu. Ampunilah kami dan
tolonglah kami agar kami mengenalii godaan-godaan ketika godaan itu datang. Tolonglah kami untuk datang
kepada-Mu untuk meminta pertolongan untuk menolak hal tersebut. Sekarang saya akan memberikan satu
menit untuk doa dalam hati untuk siapa saja yang perlu untuk bertobat dari sesuatu yang ada di dalam
9 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah
hatimu. Yesus akan mendengar engkau. (berikan kesempatan untuk doa dalam hati. Jangan terlalu pendek.
Pastikan mereka mendapatkan waktu untuk doa dalam hati). Terima Kasih untuk janji pengampunan-Mu dan
pertolongan-Mu. Terima Kasih karena sudah mengasihi kami. Di dalam nama Yesus. Amin.
Pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan:
1. Diskusikan bahwa seringkali tetap bersahabat dengan seorang teman dapat menolong anda untuk
menolak pencobaan.
2. Pernahkah ada suatu waktu ketika hal yang sebaliknya juga benar?
 Apa yang akan anda lakukan? Katakan tentang suatu saat ketika anda merasa sangat
menyesal sudah meninggalkan Allah dan memutuskan untuk kembali kepada-Nya (anda
tidak perlu menjelaskan secara detail) dan bagaimana perasaan anda sebelum dan
sesudahnya?
3. Bagi anda apakah yang dimaksudkan dengan pencobaan-pencobaan?
 Pernahkah anda melakukannya?
 Bagaimana anda menghindarinya?
Hari 2: Perkara-perkara yang Hilang
Ayat Alkitab: Lukas 15:1-10—Lukas 1:7.
Lukas pasal 15 dapat dibilang sebagai pasal yang menjelaskan mengenai perkara-perkara/benda-benda yang
hilang. Keseluruhan pasal itu terdiri dari tiga perumpamaan tentang hilang dan kemudian ditemukan. Hari ini
dan besok kita akan pelajari tentang ketiga perumpamaan tersebut.
Pertama, mari kita lihat apa yang terjadi ketika Yesus menyampaikan perumpamaan-perumpamaan ini. Ayat 1
dan 2 mengatakan kepada kita, “Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus
untuk mendengarkan Dia. Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: "Ia
menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka."
Anda lihat Ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi tidak percaya bahwa Allah selalu menginginkan kita untuk
kembali dan bahwa Allah tidak bekerja untuk memungkinkan kita untuk kembali kepada-Nya. Mereka percaya
bahwa kita manusialah yang benar-benar harus berusaha sekeras-kerasnya, maka mungkin saja Allah dapat
menerima kita. Anda perhatikan bahwa mereka bersungut-sungut mengapa Yesus makan bersama dengan
orang-orang berdosa seakan-akan orang-orang Farisi ini adalah orang-orang yang kudus. Mereka percaya
bahwa mereka adalah orang-orang benar dengan demikian layak untuk menjadi perhatian Allah, dan
pemungut cukai dan yang lainnya tidak layak untuk hal itu.
Yesus sedang mencoba untuk membuat mereka mengerti bahwa Allah tidak seperti itu, jadi Dia
menyampaikan tiga buah cerita. Dia menyampaikan cerita tentang domba yang hilang. (Bacakan atau minta
seseorang untuk membacanya dari Lukas 15:1-7).
Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: “Siapakah di antara kamu yang mempunyai
seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan
puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? Dan
kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira, dan setibanya di
rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka:
Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan. Aku
berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang
10 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah
bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak
memerlukan pertobatan.” (Lukas 15:3-7).
Mari kita menggunakan imajinasi kita untuk mengerti cerita ini. Pernahkah anda melihat domba secara dekat?
Apakah anda banyak tahu tentang mereka? Domba selalu ingin berkumpul dekat satu dengan yang lain di
dalam kelompok mereka. Apabila mereka merasa semakin cemas, maka semakin dekat mereka berkumpul.
Bayangkan anda sebagai seorang domba kecil yang suka berkumpul dengan domba-domba yang lainnya ketika
sang gembala menuntun mereka keluar dari kandang menuju padang. Di tempat dimana Yesus hidup,
sangatlah kurang padang yang berumput hijau, jadi mereka harus melakukan perjalanan untuk mencari
rumput setiap hari. Ada seekor domba pemimpin yang akan selalu mengikuti sang gembala dan domba-domba
yang lain akan mengikuti tepat di belakang domba pemimpin tersebut. Kelompok yang berada di tengah dan
yang dibelakang akan mengikuti satu dengan yang lain sampai mereka menemukan padang rumput dimana
mereka dapat makan dan beristirahat. Di dalam imajinasi anda, mungkin anda bersama dengan domba-domba
anda meliwati jalan yang berbatu-batu, padang-padang yang kering, atau mungkin anda mendaki sebuah bukit
yang berdebu. Itu pasti memerlukan waktu yang lama. Anda bisa saja merasa lapar dan tidak sabar untuk
menemukan padang rumput. Mungkin anda merasa lelah dan ingin beristirahat. Mungkin saja akan akan
berpikir bahwa mungkin anda melihat suatu tempat yang hijau di kejauhan, jauh dari jalan dan anda mulai
melakukan pengecekkan untuk melihat apakah domba-domba anda bisa makan di sana.
Tetapi itu terjadi, dan tiba-tiba anda merasa bahwa anda seorang diri. Kelompok domba yang lainnya telah
pergi tanpa anda. Walaupun tidak seperti itu secara fisik di dalam cerita ini, banyak orang percaya bahwa
domba itu pasti sudah tertinggal, mungkin bulu-bulunya tersangkut pada duri atau yang lainnya. Jika demikian,
setiap domba yang tersesat akan berlari mengikut domba-domba yang lain secepatnya (baa-suaranya sangat
nyaring) ketika ia menyadari bahwa teman-temannya telah pergi tanpa dia. Sekarang, bayangkanlah bahwa
anda terperangkap, dan semakin anda berusaha untuk melepaskan diri, maka anda menjadi semakin
terperangkap. Anda menjadi takut. Yang dapat anda lakukan adalah menangis—memanggil dan itulah yang
anda lakukan.
Bayangkan apa perasaan anda ketika anda mendengar suara gembala anda memanggil. Anda bersuara (baa)
dengan semakin keras dan bahkan mungkin berusaha sekali lagi untuk bisa terlepas. Dan kemudian anda
melihat dia datang berjalan menuju anda. Anda ditemukan. Anda pasti akan terus bertahan agar dia dapat
melepaskan anda. Yesus berkata bahwa sang gembala membawa domba yang lelah dan membutuhkan
pertolongan itu dan meletakkannya di atas pundaknya dan membawanya pulang ke rumah. Bagaimana
perasaan anda jika anda adalah domba itu?
Orang-orang Parisi dan Saduki tidak menyukai cerita ini. Bagi mereka kelihatannya Yesus mengatakan bahwa
Dia mengasihi orang-orang yang tersesat lebih dari pada mereka, sehingga Dia akan meninggalkan mereka di
padang rumput dan pergi mencari yang hilang. Mereka berpikir bahwa Dia mengatakan kepada mereka bahwa
surga akan lebih bersukacita dengan para pemungut cukai ketimbang mereka yang tersesat. Tentunya, Dia
tidak bermaksud seperti demikian, oleh karena Dia tidak pernah berpikir bahwa mereka adalah orang-orang
benar dan tidak tersesat. Yesus tahu bahwa semua manusia adalah orang-orang berdosa; oleh karena itu
mereka harus bertobat dan Yesus mengasihi semua manusia. Kenyataannya, pada saat ketika Dia
menyampaikan perumpamaan tersebut, Yesus sedang mencari domba-domba yang hilang, yaitu orang-orang
Parisi dan Saduki. Masalahnya adalah bahwa mereka tidak merasa bahwa mereka telah tersesat. Jadi Dia
menyampaikan sebuah cerita yang lain. Itu terdapat di dalam ayat 8-10. Yesus berkata:
“Atau perempuan manakah yang mempunyai sepuluh dirham, dan jika ia kehilangan satu di
antaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia
11 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah
menemukannya? Dan kalau ia telah menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-
tetangganya serta berkata: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dirhamku yang hilang itu
telah kutemukan. Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat
Allah karena satu orang berdosa yang bertobat.”
Pada jaman Alkitab (dan di banyak waktu yang lain dalam sejarah bumi ini) keluarga yang berada akan
memberikan kepada anak-anak wanita mereka mas kawin, yang akan dia bawa ketika dia menikah. Uang itu
seharusnya menjadi miliknya, untuk digunakan sesuai dengan apa yang dia butuhkan. Dia juga mungkin akan
menggunakannya untuk anak-anaknya. Walaupun uang itu seharusnya adalah untuk digunakan oleh sang istri,
di dalam masyarakat seperti itu dan juga yang lainnya, suami sesungguhnya adalah berkuasa atas sang istri.
Bisa saja itu disalah gunakan sehingga mereka tidak akan mendapat masalah. Mereka bisa saja menceraikan
istri-istri mereka dengan hanya memberikan secarik kertas yang bertuliskan, “Kamu ditalak,” dan mengusir
mereka pergi dari rumah. Mereka dapat melakukan hal ini untuk suatu alasan yang kecil, hanya oleh karena
sang wanita mengecewakan mereka dalam beberapa cara, seperti menyediakan makanan yang gosong bagi
mereka. Kenyataannya, banyak pria yang menikahi wanita yang memiliki mas kawin atau mahar, khusunya
dalam jumlah yang besar, hanya karena mereka ingin mendapatkan uang tersebut.
Namun demikian, banyak pria yang benar-benar mengasihi sitri mereka dan menunjukkan sikap berbelas
kasihan kepada mereka. Istri-istri di jaman itu bisa menjadi rekan yang penuh Kasih bersama dengan suami
mereka dan mereka masih dapat mengendalikan harta milik istri mereka. Wanita ini benar-benar dapat
mengatur uangnya sendiri. Peerumpamaan itu tidak mengatakan kepada kita apakah wanita itu masih terikat
dengan pernikahan dan menyimpan uangnya untuk masa depan, atau apakah dia adalah seorang janda dan
itulah satu-satunya harta yang dia miliki untuk menyambung hidupnya, dan mungkin saja dia memiliki anak-
anak. Namun, cerita itu mengatakan bahwa dia menyampaikannya kepada tetangga dan handai tolannya.
Mungkin dia adalah seorang wanita sebatang kara, yang tidak memiliki suami dan anak-anak. Jika demikian,
itu adalah satu cara hidup yang benar-benar menakutkan. Saat itu tidak ada pekerjaan untuk kaum wanita,
jadi mereka tidak dapat menghasilkan uang sendiri, khususnya jika mereka sudah berusia lanjut.
Sepuluh uang logam perak wanita ini tentunya sangatlah berharga untuknya. Dan satu uang logam yang
disebut dram itu sama dengan upah satu hari bekerja pada jaman Gerika. Itu artinya dia hanya memiliki 10
hari untuk hidup, kecuali dia mendapatkan cara bagaimana untuk menggunakan sebagian uang itu untuk
mendapatkan uang tambahan. Sekarang anda bisa bayangkan betapa sangatlah dia sedih ketika dia kehilangan
salah satu dari uang logam tersebut, demikian juga akan sangat senang apabila dia menemukannya. Mari kita
berpikir sejenak tentang uang logam tersebut. Jika anda adalah uang logam itu, akankah anda akan mereka
ketakutan dan kecewa sama seperti domba itu? Tidak, oleh karena uang logam tersebut tidak memiliki
perasaan. Apakah anda akan berjuang dan mencari bantuan? Tidak, uang logam tidak dapat melakukan hal itu.
Uang logam itu bahkan tidak tahu kalu sebenarnya ia telah tersesat. Dan bahkan uang logam itu tidak tahu
apakah dia memang berharga sehingga seseorang sangat ingin untuk mencarinya. Uang logam itu tidak
tersesat oleh karena tidak tahu jalan atau kehilangan jejak dari 9 uang logam yang lainnya.
Dalam cara tertentu orang-orang Parisi dan orang Saduki adalah sama seperti uang logam ini. Mereka tidak
berkeliaran jauh dari iman. Kenyataannya, mereka benar-benar sangatlah setia di dalam menjalankan tugas-
tugas dan ritual yang menurut mereka sangatlah penting untuk menjadi seorang Yahudi yang baik dan
berkenan kepada Allah. Mereka bisa saja berlaku kasar terhadap seseorang jika ia mengatakan bahwa mereka
telah tersesat dan perlu untuk diselamatkan. Mereka sesungguhnya tidak berpikir tentang apakah mereka
sangat berharga di mata Yesus, atau entah Dia atau Allah mungkin sedang mencari mereka. Anda tentunya
bisa tersesat dalam berbagai cara. Mereka sedang tersesat di antara pohon-pohon aturan yang telah mereka
buat untuk diri mereka sendiri, dengan berusaha untuk mendapatkan Kasih Allah.
12 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah
Allah telah mengasihi mereka sebelum mereka melakukan apapun. Dia telah mengutus Anak-Nya untuk
mencari mereka dan Yesus sangat mengasihi mereka sehingga Dia akan menyerahkan hidup-Nya untuk
mereka. Semua cerita yang Dia sampaikan, semua kotbah yang Dia sampaikan, semua penyembuhan dan
mujizat-mujizat yang telah Dia lakukan adalah untuk satu tujuan—untuk memanggil semua orang untuk
pulang kerumah kepada Allah. Dia sangat berharap bahwa paling kurang beberapa dari orang-orang ini, dan
para pendengar yang lainnya, akan mendengar dan menyadari bahwa Dia benar-benar sedang berbicara
tentang mereka, dan bukan tentang domba atau uang logam perak.
Mungkin beberapa orang menyadarinya. Kita tahu bahwa Kisah Para Rasul 6:7 berkata, “juga sejumlah besar
imam menyerahkan diri dan percaya kepada Yesus.” Hanya Yesus yang tahu siapa-siapa di antara mereka yang
berada di dalam kelompok yang khusus, atau tepatnya ketika mereka mulai merasakan hati mereka terjamah
oleh perkara-perkara yang Yesus katakan dan lakukan. Ada satu hal yang persis sama dari kedua
perumpamaan ini. [Tanyakan kepada hadirin apa kira-kira yang sama]. Yang sama adalah akhir dari ceritanya.
Orang yang menemukan apa yang telah hilang bukan saja bersukacita, tetapi juga mengundang teman-teman
dan tetangga-tetangga untuk membagikan sukacitanya.
Sudah cukup untuk sang gembala bila dombanya yang hilang ditemukan. Tetapi tidaklah cukup untuk
membawanya pulang dan mengurusi dan membalut luka-lukanya ketika domba itu masih hilang, demikian
juga dengan memberikannya makan dan air dan beristirahat. Sang gembala harus memanggil semua orang
dan berkata (di dalam bahwa kita), “Hore! Sudah kutemukan. Lihat domba itu baik-baik saja.” Sang gembala
mengharapkan agar teman-temannya pun ikut bergembira. Pernahkah anda kehilangan anjing atau kucing dan
anda menyampaikan berita itu kepada semua tetangga, dan meminta mereka untuk menolong anda? Apa
yang terjadi ketika anda menemukannya?
Tidaklah cukup bagi wanita itu dengan menemukan uang logamnya. Dia harus memberitahukan teman-
temannya. “Masih ingat uang logam saya yang hilang? Sudah kutemukan. Lihat, ini uang logam itu, ini kabar
baik.” Teman-temannya mungkin akan mengatakan sesuatu seperti, “Kali ini pastikan bahwa kamu
menyimpan uang logam itu dengan benar.”
Pada bagian ini dari perumpamaan itu, Yesus tidak berbicara dalam bentuk lambang-lambang. Dia tidak lagi
menggunakan “domba” atau “uang logam” yang berarti orang, atau membandingkannya dengan Diri-Nya
sendiri atau Allah kepada seorang gembala atau seorang wanita yang sedang mencari uangnya. Di dalam
bagian dari kedua perumpamaan ini, Yesus secara langsung berkata, “Ada sukacita di dalam kehadiran
malaikat-malaikat surga walaupun hanya satu jiwa yang bertobat.” Dia memberikan kepada kita sebuah
gambaran mental tentang malaikat-malaikat yang bertepuk tangan dan bernyanyi dan memuji Allah, dan
tentunya Allah tersenyum lebar juga, oleh karena ada satu orang yang telah memutuskan untuk berbalik,
bertobat, kembali, dan dimenangkan. Itulah perasaan Allah ketika kita kembali kepada-Nya. Tentunya, Dia
juga akan sangat bersukacita jika kita tidak berbalik meninggalkan Dia. Namun kita semua harus
membutuhkan pertobatan (berbalik) dan diampuni. Seringkali kita juga harus memberikan pengampunan
kepada orang lain.
Apa ada sesuatu di dalam hidupmu yang menyebabkan anda harus bertobat? Apakah anda menginginkan
Yesus untuk menemukan anda dan menyelamatkan anda dari perkara-perkara yang salah yang telah anda
lakukan? Mari kita mendoakan hal itu sekarang.
Di waktu yang akan datang, kita akan berbicara tentang perumpamaan yang ketiga di dalam pasal ini dari Buku
Lukas.
13 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah
Ya Allah, Engkau sungguh sangat sabar terhadap kami ketika kami tersesat. Kami saat ini akan
bertobat dari pilihan-pilihan yang telah kami buat yang telah membuat kami meninggalkan jalan-Mu.
[Berikan cukup waktu bagi mereka untuk berdoa di dalam hati. Jangan menghalangi mereka]. Kami
juga meminta akan Engkau dapat menolong kami untuk mencari orang-orang yang mungkin tidak tahu
betapa Engkau sangat peduli kepada mereka dan sedang mencari mereka. Bantulah kami untuk
menjadi pencari-pencari yang lemah lembu dan penuh Kasih, yang selalu bersukacita bersama dengan
seseorang yang pulang kembali kerumah bersama-Mu. Di dalam nama Yesus, Amin.
Pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan:
1. Bandingkan kedua cerita yang terdapat di dalam pelajaran ini
 Apa persamaannya?
 Apa perbedaannya?
2. Bagaimana anda kehilangan sesuatu?
 Apa yang terjadi?
3. Apa yang anda maksudkan dengan tersesat dan bahkan tidak menyadarinya? Ada berapa besar
sukacita di surga untuk anda? (Petunjuk: Besar).
14 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah
Hari 3: Seorang Anak Lelaki yang Hilang
Ayat Alkitab: Lukas 15:11-32—Lukas 15:20.
Di dalam pasal yang menerangkan tentang kehilangan benda-benda, Lukas 15, Yesus menyampaikan cerita
yang ketiga, dan bahkan lebih penting dan dramatis, terhadap orang-orang Parisi dan orang-orang Saduki yang
mengeritik Dia. Dia sedang berusaha keras untuk membuat mereka melihat bahwa Allah, Bapa surgawi kita,
menginginkan agar semua anak-anak-Nya kembali dari keadaan mereka yang sedang tersesat. Sebagian dari
anak-anak Allah hilang di dalamcara hidup yang penuh dosa, sama seperti yang telah Yesus katakan pada awal
dari pasal ini. Yang lainnya, sama seperti orang-orang Parisi, mulai bertingkah seperti orang benar, dengan
menunjukkan jari mereka kepada orang-orang yang telah membuat pilihan yang tidak baik dan mengatakan
kepada mereka bahwa mereka adalah benar-benar orang berdosa. Yesus sedang berusaha untuk membuat
orang-orang ini mengerti bahwa untuk membenarkan diri sendiri dan menuduh orang lain adalah sama
berdosanya.
Di dalam cerita tentang uang logamyang hilang, Yesus berbicara tentang sesuatu yang hilang dan bahkan tidak
tahu kalau dia sedang hilang. Di dalam perumpamaan tentang domba yang hilang, Dia berbicara tentang
sesuatu yang hilang dan menyadari bahwa dia memang sedang hilang, tetapi tidak tahu bagaimana untuk
kembali kerumah. Mari kita lihat kepada sebuah cerita tentang seseorang yang telah hilang, dia menyadari
bahwa dia sedang hilang, dan tahu bagaimana untuk kembali kerumah, namun (tadinya) merasa takut untuk
kembali.
[Bacalah atau mintalah seseorang untuk membacakan Lukas 15:11-12]
Untuk mengilustrasikan hal itu lebih jauh, Yesus mengatakan cerita ini kepada mereka: “Ada seorang
mempunyai dua anak laki-laki. Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian
harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara
mereka.”
Orang yang ada di dalam cerita ini kelihatannya adalah seorang yang kaya. Dia memiliki lading, kambing
domba, dan (nanti kita akan lihat) pakaian-pakaian yang Indah-indah dan permata. Dia hanya memiliki dua
orang putra ketika biasanya pada jaman itu orang memiliki banyak anak. Tentunya, anak-anak akan meninggal
sebelum mereka beranjak dewasa, jadi kemungkinan saja bahwa inilah kedua anaknya yang masih bertahan
hidup. Yang satu adalah pekerja keras dan setia, dan yang lainnya…dan anak yang lain ini pada suatu hari
datang dan berkata, “Ayah, berikan bagian saya dari kekayaan yang Ayah miliki, karena saya tidak mau
menunggu sampai Ayah meningga.”
Sekarang? Benar? Bisakah anda bayangkan bagaimana perasaan Ayahnya? Seakan-akan anak itu sedang
berkata bahwa dia tidak akan tunggu sampai Ayahnya meninggal. Cerita itu tidak mengatakan berapa lama
sang Ayah memikirkannya, tetapi dia berkata, ya. Kemudian dia membagikan kekayaannya (dia mungkin akan
menjual sebagian tanahnya untuk mendapatkan uang) dan memberikan kepada putra bungsunya bagiannya.
Kenyataanya, cerita itu berkata, “dia membagikan harta kekayannya di antara mereka.” Dengan kata lain putra
sulungnya juga mendapatkan bagiannya, oleh karena apapu,n yang tersisa akan menjadi miliknya suatu hari
nanti. Saya bisa bayangkan bagaimana perasaannya.
Sekarang orang muda adalah seorang yang kaya. Di pikir bahwa dia akan bahagia. Tidak lagi menjadi budak di
lading, dengan menjagai binatang gembalaan, membajak, menabur, menuai, membresihkan dan semua yang
memerlukan kerja keras. Akhirnya dia pergi meninggalkan rumah kesebuah tempat yang jauh.
15 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah
[Baca atau minta seseorang untuk membaca ayat 13]
Ada banyak interpretasi di dalam satu kalimat itu, bukan? Pada jaman sekarang ini, mungkin si orang muda
tersebut akan pergi kesebuah kota besar. Kira-kira hal-hal apa yang akan dia lakukan untuk menghabiskan
uangnya? Menurut anda apa rekasi orang terhadap hal itu? [Minta tanggapan dari beberapa orang].
Anda tentunya akan memiliki banyak orang jika anda memiliki banyak orang dan hal ini terjadi kepada orang
muda di dalam cerita Yesus ini. Ketika uang itu telah habis, teman-temannyapun menghilang. Rupanya
kehidupannya tidak seperti yang dibayangkan oleh orang muda ini. Apakah dia masih berpikir untuk pulang
kerumah pada saat-saat seperti ini? Dia mungkin sudah merasa malu untuk pulang kerumah. Bayangkan apa
yang dia katakan, “Ayah, maafkan saya, tetapi saya telah menghabiskan semua uang itu. Bisakah saya pulang
lagi dan berharap kepada Ayah lagi”?
Gantinya dia mandapakan pekerjaan. Tetapi bukan seperti pekerjaan lainnya, dia mendapatkan suatu
pekerjaan yang sangat buruk dalam pandangan seorang Yahudi—yaitu memberi makan babi-babi. Itu adalah
suatu pekerjaan yang kurang bagus bahkan untuk jaman kita dimana orang tinggal bersama dengan binatang
piaraan mereka dan menjaganya 24 jam sehari. Orang muda ini bercokol dengan babi-babi dan memberi
mereka makan, tetapi dia sama sekali tidak memiliki makanan untuk dimakan. Apa yang telah dia lakukan
membuatnya tidak punya waktu lagi untuk berpikir. Dia akhirnya membuat suatu rencana. Ini sangatlah tidak
masuk akal, atau tidak adil kalau mau jujur, untuk kembali kerumah dan mengharapkan dukungan Ayahnya
lagi—tetapi bagaimana kalau dia bekerja untuk Ayahnya? Pekerjaan apa saja yang ada di ladang Ayahnya akan
lebih baik daripada pekerjaan yang dia mmiliki sekarang dan akan ada orang yang perduli kepadanya. Mungkin
lebih baik dia pulang kembali kerumah.
[Baca atau minta seseorang untuk baca ayat 17-19]
Ketika orang muda ini mencoba melangkah menuju rumah, mari kita pergi kerumahnya yang dulu dan
memeriksa dan melihat keluarga yang telah dia tinggalkan. Menurut anda apa yang sedang dilakukan oleh
saudara sulungnya? Terus bekerja keras, seperti sediakala, bukankah begitu? Mungkin dia telah berusaha
untuk melupakan bahwa dia mempunyai seorang saudara laki-laki. Mungkin juga dia sangat merindukannya,
tetapi tidak mau mengakuinya.
Apa yang sedang dilakukan oleh Ayahnya? Inilah yang menjadi bagian yang terpenting dari cerita itu. Ayahnya
terus menunggu dan menanti setiap hari, memaksakan matanya untuk meneliti setiap sudut jalan, dengan
harapan bahwa anaknya akan pulang kerumah. Apakah Ayahnya berhenti mengasihi anaknya oleh karena dia
telah melakukan pilihan-pilihan yang buruk? Apaklah Ayahnya berhenti mengasihi dia oleh karena dia telah
mengatakan dan melakukan perkara-perkara yang tidak baik? Tidak pernah. Ayahnya selalu menunggu dan
menanti…
…dan pada suatu hari hal itupun terjadi. Dia melihat seseorang melangkah tertatih-tatih disepanjang jalan
yang berdebu, tetapi dia tidak mengenalnya. Dia melihat banyak orang berjalan menuju arah rumahnya.
Tetapi ada sesuatu tentang sesosok yang berjalan kerahnya…Ayah itupun berdiri dan sambil mencoba untuk
memperhatikan. Apakah ini benar?—Benarkah? Ya, benar.
[Baca atau minta seseorang untuk membaca aya 20-24]
Ketika sang Ayah melihat putranya, dia mengangkat kaki jubahnya yang panjang dan berlari menuruni jalan
itu. Dia bahkan tidak memperhatikan apa yang akan dikatakan oleh anaknya itu. Dia memeluk putranya dan
tertawa, dan mengais, dan menciumnya.
16 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah
Anak muda itu gemetar dan berusaha untuk berbicara. “Ayah, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap
Ayah.”
Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan
sepatu pada kakinya. Ayah itu sedang berteriak kepada semua hamba-hambanya yang sudah datang
berkumpul untuk melihat.
… aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa,” lanjut anak itu. Itulah yang patut baginya.
Ayahnya berputar dan sambil tangannya merangkul putranya pada bahunya, masih berteriak, “Dan ambillah
anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. Sebab anakku ini telah mati
dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria.’ Itulah
yang ia rasakan sebagai seorang Ayah.
Sama seperti orang-orang yang terdapat di dalam cerita-cerita lainnya, orang ini mengundang semua
tetangganya untuk ikut merayakan bersama-sama dengan dia, namun ini jauh lebih besar daripada
menemukan seekor domba ataupun sebuah uang logam. Ini adakah seorang anak muda yang telah
memutuskan untuk pergi, tetapi sekarang memutuskan untuk kembali kerumah. Oleh karena Ayahnya sangat
bahagia sampai-sampai dia tidak pernah berhenti tersenyum dan tertawa. Dia mungkin saja menangis sedikit,
tangisan bahagia.
[Baca atau meminta seseorang untuk bacakan ayat 25-28].
Ayah itu kemudian mengutus beberapa orang hamba untuk pergi ke lading mencari outra sulungnya yang
masih bekerja di ladang mereka. Mungkin anak itu pulang dengan sendirinya. Ketika dia mendengar suara
nyanyian, tawa dan tari-tarian, dia bertanya kepada salah satu dari hamba-hamba itu, “Apa yang sedang
terjadi?”
“Oh, tuan, tidakkah tuan mendengar?” jawab hamba itu. “Adikmu telah kembali. Ayahmu sangatlah senang
sehingga dia memerintahkan untuk menyembelih lembu yang tambun dan membuat sebuah pesta, oleh
karena putanya telah kembali dengan selamat.”
Sekarang, mari kita berhenti sejenak di sini. Kira-kira perasaan-perasaan apa yang saja yang dimiliki oleh
saudara sulung pada saat itu? [berikan kesempatan untuk hadirin menjawab]. Dia bisa saja ikut bergembira
oleh karena adiknya telah kembali dengan selamat. Dia bisa saja merasa ingin tahu, atau tidak percaya, atau
bahkan terkejut. Paling sedikit dia akan masuk kedalam dan memeriksa untuk memasatikan apakah orang
muda itu adalah benar-benar adiknya.
Sangatlah terkejutnya hamba-hamba itu ketika tuan muda mereka marah dan meninggalkan mereka. Dia
bahkan tidak masuk kerumah. Hamba-hambanya pergi melaporkan hal itu kepada ayahnya dan ayahnya
keluar untuk berbicara dengan putra sulungnya itu. Alkitab berkata, ayah itu memohon kepadanya. “Anakku,
bersukacitalah bersama denganku! Apakah engkau tidak senang karena adikmu telah kembali?” Anak sulung
itu hanya membungkukkan bahunya dan marah dan bahkan lebih marah daripada sebelumnya. Untuk melihat
apa yang telah dikatakannya, baca (atau minta seseorang untuk membaca) ayat 29-30.
Iri hati, itulah yang ia rasakan. Mungkin dia merasa bahwa dia mempunyai alasan untuk itu. Pernahkah anda
bekerja keras pada sebuah proyek dan seseorang yang tidak bekerja, tetapi kelihatannya orang itu
mendapatkan semua pujian? Itulah kira-kira perasaan hati dari orang muda ini. Mungkin dia berpikir Ayahnya
selalu mencemaskan adiknya dan tidak pernah memikirkan tentang dirinya. Anda dapat katakan dari cerita ini
bahwa ini bukanlah pokok ceritanya. Ayahnya adalah benar-benar seorang Ayah yang penuh kasih sejak awal,
17 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah
lagi pula dia juga telah memberikan kepada putra sulungnya itu harta milik kekayaannya. Di dalam jawaban
ayah itu, kita dapat menangkap betapa sang Ayah sangat mengasihi putra sulungnya juga. Mari kita lihat
kepada apa yang dia katakan. “Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku,
dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah
mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.”
“Engkau selalu bersama-sama dengan aku,” kata Ayahnya. Itu menunjukkan bahwa dia sangat bersukacita
dengan hal itu oleh karena dia mengasihi putra sulungnya juga. “Semua yang aku miliki adalah milikmu juga.”
Pernahkah anda pikirkan tentang hal itu? Putra bungsunya telah kehilangan semua hartanya. Segala sesuatu
yang tertinggal kini menjadi milik dari putra sulung itu. Dia bisa saja mengadakan pesta kapan saja yang dia
inginkan. Dia juga bisa bersukacita oleh karena adiknya sudah pulang kerumah.
Sama seperti sang Ayah di dalam cerita ini, Allah selalu menginginkan anak-anak-Nya untuk kembali pulang
kerumah, tidak peduli seberapa jauh mereka telah tersesat. Pertanyaannya adalah, apakah kita menginginkan
agar orang berdosa bertobat? Apakah kita menginginkan orang lain berada di gereja kita, di sekolah kita, di
rumah kita, yaitu orang-orang yang telah melakukan kesalahan, dan mereka menyadari hal itu, dan sekarang
mereka ingin untuk pulang dan menjadi bagian dari keluarga itu lagi?
[Berdoalah untuk pertobatan dan pengampunan untuk semua yang hadir]
Mari kita berdoa. Bapa yang di surga. Engkau sesunggughnya Allah yang mengasihi kami. Engkau
peduli kepada kami, Engkau bekerja untuk kami, dan selalu menyambut kami dengan tangan terbuka.
Ampunilah setiap orang yang meminta ampun kepada-Mu saat ini. [Berikan cukup waktu bagi mereka
untuk berdoa]. Berikan Kasih-Mu kepada kami, Kasih yang cukup untuk memenuhi hati kami dan dapat
kami berikan kepada orang lain. Bantulah kami untuk menerima setiap anak-Mu dengan tangan
terbuka dan tidak akan iri hati dan marah seperti anak yang sulung. Jika kami sudah seperti itu,
ampunilah kami dan tolonglah kami untuk berubah. Di dalam nama Yesus. Amin.
Pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan:
1. Apakha anda merasa lebih bersimpati kepada sang ayah, anak sulung atau kepada anak bungsu?
 Jelaskan
 Dapatkah itu berbeda, tergantung pada apa yang terjadi di dalam hidupmu?
2. Pernahkah anda melakukan sesuatu yang sangat menyakiti orang lain?
 Bagaimana anda berusaha untuk bertobat dan memperbaikinya?
 Apa yang telah terjadi?
3. Adakah seseorang yang harus anda ampuni?
 Apakah anda siap untuk menerima dia kembali kedalam persahabatan dengan anda?
18 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah
Hari 4: Di dapatkan pada Kesempatan Terakhir
Ayat Alkitab: Lukas 23:39-43—Lukas 23:43
Selama beberapa hari pertama dari Minggu Sembahyang, kita telah pelajari bahwa Allah selalu ingin agar
anak-anak-Nya kembali pulang kerumah. Dia akan selalu mencari dan menyelamatkan orang-orang yang Dia
kasihi yaitu mereka yang telah berbuat kesalahan, bahkan sebelum orang itu merasa menyesal sekalipun.
Cerita ini adalah merupakan contoh yang terbaik dari Allah yang ekstrim yang akan pergi dan mencari serta
menyelamatkan walaupun hanya satu dari anak-anak-Nya, yaitu dia yang menurut orang lain sudah telalu
bejat dan tidak layak untuk itu.
Nyonya White mengatakan sesuatu yang sangat mengagetkan tentang pencuri di salib. Alkitab tidak
menjelaskan banyak tentangnya (kecuali bagian yang sangat penting). Pelajaran ini akan menjelaskan tentang
ceritanya, dengan menggunakan informasi dari Desire of Ages, hal. 749-750.
Anak laki-laki ini mungkin pada saat itu masih sangat muda ketika dia untuk pertama kali mencuri. Mungkin
saja untuk pertama kali dia hanya mecoba-coba saja, bersama dengan beberapa teman. Mungkin pada saat
itu adalah hari dimana banyak orang berjualan, ketika semua petani membawa susu dan keju milik mereka,
sayuran dan buah-buahan, dan juga binatang-binatang kekota. Dan banyak barang yang lain yang disimpan di
dalam keranjang, dimana semua orang terlibat bersama-sama untuk melakukan kegiatan jual beli. Keadaan
saat itu mungkin ramai dan sibuk dimana beberapa anak kecil mungkin berkeliaran sana sini, tersenyum dan
tertawa dan berpura-pura sedang bermain, dan mulai mengambil beberapa barang tanpa bayar atau dengan
menggantikan dengan barang yang lain. Ada juga di sana beberapa anak lelaki yang sudah beranjak remaja
yang suka membuat masalah, tetapi mereka kelihatan sangat terkesan dan anak-anak kecil ini berusaha untuk
meyakinkan mereka, jadi dia melakukan sesuatu yang menurut dia itu salah. Ketika dia merasa bersalah, dia
mencoba untuk berpikir tentang hal-hal yang lain atau sibuk dengan sesuatu yang lain sehingga dia tidak
dipermalukan, seperti meminta maaf atau mengembalikan kepada pemiliknya apa yang telah dia ambil.
Ini adalah suatu cara yang baik untuk meredam kata hatimu sepanjang tahun, ketika anak lelaki kecil itu
beranjak menjadi seorang pria dewasa, dia semakin menjadi ahli sehingga sama sekali tidak mau mendengar
akan kata hatinya. Sekarang dia adalah seorang pencuri dan pemilik dari semua kekayaannya. Sampai tidak
lama seseorang yang lain berani menantang dia.
Pada beberapa tahap, sang pencuri ini mulai mendengar tentang seorang pengkotbah yang baru. Orang
banyak mulai berkumpul untuk mendengar orang ini, yaitu Yesus, jadi pencuri inipun ikut bergabung. Ketika
dia mendengar, dia mungkin dengarkan kata-kata seperti, “Jika seseorang menginginkan pakaianmu,
berikanlah juga jubahmu, dan berikan kepada mereka apa yang mereka minta dan janganlah menolak jika ada
yang ingin meminjamkan sesuatu dari padamu,” (Berdasarkan Matius 5:40-42).
Pria yang adalah pencuri ini merasa hatinya berkecamuk untuk pertama kali dan terjadi cukup lama. Dia
memperhatikan wajah Yesus dan bagaimana orang banyak berkerumun di sekeliling-Nya, dan pencuri itu ingin
untuk menjadi seperti mereka. Semua orang berlari manyambut Dia ketika mereka melihat-Nya datang.
Mereka juga ingin agar tidak ada anak-anak yang akan duduk dipangkuannya. Namun, pencuri itu juga
mendengarkan apa yang telah dikatakan oleh imam-imam dan para pemimpin. Ketika Yesus membuat satu
mujizat, mereka akan berkata, “Orang ini memiliki roh iblis.” Ketika Yesus menyembuhkan seseorang pada hari
Sabat mereka akan berkata, “Dia bukanlah dari Allah—Dia tidak mentaati hukum.”
Baik, pencuri itu bukanlah seorang warga negara yang taat juga, tetapi ia ingin untuk menghormati para
pemimpin masyarakatnya. Mungkin saja mereka benar. Tetapi, untuk hidup seperti yang Yesus jelaskan adalah
19 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah
sangat sulit. Mungkin saja pencuri itu telah mendengar tentang Zakeus, ketika dia mengembalikan empat kali
lipat apa yang telah dia ambil. Pencuri itu tidak mau melakukan hal tersebut. Mungkin saja dia tidak berada di
sana ketika orang muda yang kaya itu pergi, dan menolak untuk memberikan kekayaanya seperti yang
dimintakan oleh Yesus.
Pernahkah anda perhatikan ketika anda memiliki satu perasaan bersalah dan anda sedang berusaha keras
untuk melepaskannya, anda bertingkah semakin buruk dan bahkan lebih buruk lagi. Nyonya White berkata
bahwa pencuri ini berusaha keras untuk mendengarkan kata hatinya bahwa dia telah bersalah dan dia “jatuh
semakin dalam kedalam dosanya.”
Kemudian…diapun tertangkap.
Dia ditangkap, dipenjarakan, dan kemudian dibawa kepengadilan. Akhirnya, pencuri itupun di adili hampir
bersamaan waktunya dengan Yesus. Dia (bersama dengan pencuri yang lainnya) mungkin saja berteriak sambil
mengutuk dan berkata bahwa mereka tidak bersalah, walaupun sebenarnya tidak juga. Mereka melihat Yesus
menghadapi semua tuduhannya secara berbeda dengan mereka dan mereka sungguh tidak percaya akan hal
itu.
Yesus tidak pernah mengutuk ataupun berteriak. Sepanjang waktu, Dia bahkan tidak memberikan jawaban.
Ketika Dia memberikan jawaban, caranya sangatlah dengan penuh hormat. Ketika Dia dicambuk, Dia
menghadapinya dengan berani, dan hal yang sangat menakjubkan adalah (juga merupakan hal yang sangat
mengerikan untuk dilihat) Dia bahkan menunjukkan pandangan yang penuh kasih bahkan kepada para
serdadu yang sedang mencambuk-Nya.
Pencuri itu tidak berhenti menatap dengan seksama ketika Yesus yang berdiri dengan tenang di hadapan
orang banyak yang berbohong tentang Dia. Dia memperhatikan ketika Pilatus mengumumkan, “Aku tidak
menemukan kesalahan pada orang ini,” dan kemudian mencuci tangannya, menunjukkan bahwa dia
memaafkan dirinya sendiri dari semua tanggungjawab untuk apa yang akan terjadi terhadap Yesus.
Yesus kelihatan sangat aneh—sangat berbeda. Ia kelihatan sangat tenang. Tidak ada yang dapat dilakukan
oleh para serdadu atau yang lainnya yang dapat membuat Dia kehilangan kesabaran-Nya.
Di sepanjang jalan menuju Golgota, ketiganya sama-sama memikul salib. Tidak diragukan lagi mereka bertiga
benar-benar meliwati keadaan yang sulit, memikul salib mereka sepanjang jalan itu, mungkin juga terjatuh.
Dua dari mereka berteriak dan berdebat sambil menyumpahi. Yang Satu lagi tidak.
Pencuri itu merasa semakin susah, tetapi dia tidak tahu mengapa. Dia tidak tahu bahwa Roh Kudus sedang
bekerja keras, mencoba untuk menyelamatkan dia sebelum terlambat. Roh Kudus terus bekerja di dalam hati
dari pencuri yang satu juga, tetapi ia tidak mau mendengar. Yang satu ini mulai melembut ketika mendekati
akhir perjalanan itu, walupun cuma sedikit. Hanya Allah yang dapat mengatakannya. Anda tidak dapat
melihatnya dari luar.
Ketika mereka tiba di Golgota dan ketiganya dipakukan di salib mereka masing-masing, kemarahan, rasa sakit
dan ketakutan sangatlah mengerikan menyebabkan kedua pencuri itu mengerang kesakitan, dan saling
menyumpahi. Itulah yang mereka ketahui yang dapat mereka lakukan.
Pencuri itu melihat orang banyak menjulurkan lidah mereka kepada Yesus berteriak sambil menghina Dia. Dia
juga ikut melakukannya. Pada awalnya. Kemudian dia tertunduk lemah dalam keheningan. Dia memperhatikan
orang-orang yang lalu-lalang menghina Yesus. “Jika Engkau Anak Allah, selamatkanlah diri-Mu.”
20 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah
Pencuri yang satu menyindir dengan sura teriakan yang menyejek, “Ya, selamatkanlah diri-Mu, dan kami juga.”
Yesus hanya bisa berusaha untuk terus bernafas. Mata-Nya tertuju kepada ibu-Nya dan kaum perempuan yang
lainnya dan juga Yohanes, yang sedang menangis di kaki salib itu.
Pencuri itu menyadari bahwa para imam dan pemimpin-pemimpin yang dia hormati ada di antara orang
banyak yang berteriak dan menghina Yesus. “Dia menyelamatkan orang lain, tetapi Ia tidak dapat
menyelamatkan Diri-Nya sendiri. Jika Allah sangat mengasihimu, biarkanlah Dia yang menyelamatkanmu.”
Mungkin pada saat itulah pencuri itu melihat kenyataan. Itu adalah sebuah penghujatan. Itu adalah sebuah
penghinaan terhadap Allah. Di ruang pengadilan orang-orang ini berkata bahwa Yesus bersalah oleh karena
penghujatan; sekarang mereka menggunakan nama Allah untuk mempermainkan orang yang lagi sekarat ini.
Dia menyadari bahwa ada sebagian orang di bawah salib itu yang tidak menghina dan mecemooh. Sebagian
dari mereka membela Yesus. Mereka berkata bahwa Yesus tidak bersalah dan mengingatkan satu dengan yang
lain tentang mujizat-mujizat yang telah Dia lakukan atau tentang beberpa hal lain yang telah Dia katakan.
“Dia berkata bahwa kita harus mengasihi musuh kita dan saya pikir ini sangatlah tidak mungkin, tetapi lihatlah
bagaimana Dia memandang para serdadu tersebut.”
“Saya tahu! Apakah kamu mendengar apa yang Dia katakana, ‘Bapa, ampunilah mereka, oleh karena mereka
tidak tahu apa yang mereka lakukan.”?
Pencuri itu memperhatikan orang-orang banyak menangis air mata mereka dan diappun ikut menangis.
Bagaimana kalau orang ini adalah benar-benar Mesias? Sekecap saja, dengan sebuah kejutan seperti serangan
listrik, pria itu menyadarinya. Dia sedang sekarat. Manusia tidak lagi dapat berbuat apa-apa untuk
menolonganya, tetapi suatu saat nanti dia masih dapat bertemu dengan Allah. Dia merasa takut apa yang akan
Allah mungkin pikirkan tentang dia.
Dia manatap kepada penjahat yang satu di sebelah Yesus, yang masih berteriak dan mengomel. “Tidakkah
kamu takut?” katanya. “Kamulah yang seharusnya dihukum, dan juga aku.”
Ia kemudian susah untuk bersafas yang satu-satunya jawaban yang dia terima dari pencuri yang satu adakah
ejekan dan kutukan.
“Kita berdualah yang bersalah. Kita patut untuk dihukum.” Mantan pencuri itu menegaskan. “Orang ini tidak
bersalah. Kamu dengar apa yang dikatakan oleh Pilatus?
Dia merasa susah. Semua kebingungan yang telah dia rasakan, jauh kebelakang ketika untuk pertama kali
mendengar Yesus berbicara, merasuk ingatannya. Dia pada saat itu penuh dengan keputusasaan ketika dia
berpikir tentang kehidupannya. Ketika dia berpikir tentang Yesus, tentang hal-hal yang dia dengar dari-Nya,
perkara-perkara yang dia lihat Yesus lakukan…cara Yesus bereaksi terhadap persidangan dan penyaliban-Nya,
keputusasaan itu sedikit berkurang. Sesuatu yang aneh dan baru, sesuatu yang tidak dapat diingat lagi oleh
pria itu, mulai merasuk hatinya.
Itulah pengharapan. Bagaimana kalau—mungkinkah bahwa Yesus akan memperlakukan dia dengan
kelembutan yang Dia gunakan untuk memperlakukan Imam-imam dan Tentara-tentara Roma? Dia
memutarkan kepalanya sambil menahan kesakitan dan mambaca apa yang tertulis di atas kepala Yesus.
“Yesus dari Nazareth, Raja orang Yahudi.” Secara tenang, Roh Kudus membisikkan cerita-cerita Alkitab yang
sudah dia dengar bertahun-tahun yang lalu, sebagi seorang anak kecil. Tentang Anak Domba Allah, yang
menghapus dosa isi dunia. Tentang Mesias. Tentang kerajaan Allah, dimana semua adalah terang dan Kasih.
21 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah
Pria itu menatap Yesus, dan Yesus membalas tatapannya. Yesus memalingkan kepala-Nya yang sedang
berdarah dan memandang mantan pencuri itu dengan tatapan sama yang penuh Kasih dan simpati yang telah
dia saksikan ketika Yesus melihat kepada orang banyak. Hatinya hancur. Dengan linangan airmata dia
memohon, “Tuhan, ingatlah aku ketika Engkau masuk kedalam kerajaan-Mu.”
Yesus tersenyum. Roh Kudus menang akhirnya. Aku berjanji” jawab-Nya dengan lembut, “Aku berkata
kepadamu saat ini juga, engkau akan bersama dengan Aku bila aku masuk kedalam kerajaan-Ku.”
Akan ada banyak penderitaan yang akan datang—terlebih lagi untuk kedua penjahat itu, yang tidak mati
secepat seperti yang terjadi dengan Yesus. Satu hati masih bersikeras dan marah, menolak Allah. Yang satu
lagi dipenuhi dengan terang dan damai, walaupun dalam kesengsaraan yang tak dapat dibayangkan dari
penyaliban dan kematian. Dia akan diselamatkan. Dia telah memeluk janji itu kepada dirinya sendiri hingga
nafasnya yang terakhir.
Allah menginginkan anak-anak-Nya untuk kembali. Dia mau supaya semua anak-anak-Nya kembali. Dia
meratapi pencuri yang satu, yang telah menolak panggilan-Nya. Dia telah mengutus Putra-Nya untuk mati
supaya tidak satupun dari pencuri-pencuri itu, ataupun orang-orang berdosa yang lainnya di dalam sejarah,
harus mati selama-lamanya. Mantan pencuri itu sedang menunggu di dalam kuburnya akan waktunya ketika
Yesus akan memanggil namanya. Bayangkan bagaimana perasaannya ketika dia terbangun dan melihat janji
itu menjadi kenyataan. Dia akan tahu bahwa dia tidak melakukan apapun untuk layak menerima Kasih Allah
atau Kasih karunia. Dia telah mencuri, bersumpah, curang, dan mencemooh hingga hanya beberpa jam
menjelang kematiannya. Dia akan berpikir bahwa dia tidak pernah melakukan satu halpun yang positif, kecuali
mungkin dimasa kecilnya. Dia akan terkagum-kagum untuk menemukan bahwa dia telah menyelesaikan
sesuatu yang tidak pernah dapat dilakukan oleh orang lain pada hari yang gelap dari kehidupan Yesus di dunia
ini.
Dia telah memberikan Yesus pengharapan. Dia menghibur Dia ketika untuk pertama kali murid-murid-Nya
tertidur, kemudian melarikan diri. Dua dari antara mereka menghianati-Nya—yang satu sampai mati dan yang
satu lagi bersumpah bahwa dia tidak mengenal-Nya. Nyonya White mengatakan bahwa, “Bagi Yesus di dalam
penderitaan-Nya di salib ada satu sinar penghiburan. Itulah doa dari pencuri yang telah bertobat.” Bayangkan
apa yang akan dia rasakan nanti ketika Yesus akan memeluk di surga dan berterima Kasih kepadanya untuk
penghiburan di dalam waktu yang sangat gelap itu.”
Dia menyelesaikan sesuatu nyang lain juga. Ada beberapa orang di tempat itu yang percaya kepada Yesus,
yang tidak tahan dan menangis ketika mereka menyaksikan Dia mati. Mereka sangat kecewa. Mereka percaya
hingga akhir bahwa Yesus tidak akan membiarkan diri-Nya dibunuh. Bahkan Yudas percaya akan hal itu. Dia
berpikir bahwa dia sedang melakukan sesuatu untuk Yesus, yaitu membuat Yesus menyatakan diri-Nya bahwa
betapa berkuasanya Dia. Sungguh sangat terheran-heran orang-orang yang berada di sekitar salib, bagaimana
bisa Dia adalah Mesias yang sesungguhnya jika Dia mati?
Kepada orang-orang itu, pencuri yang telah bertobat itu memberikan kepada mereka suatu sinar
pengharapan. Yesus masih menyelamatkan orang, walau sampai pada hembusan nafas-Nya yang terkahir.
Mereka belum mengerti dan yakin apa artinya, tetapi ketika mereka melihat Dia setelah kebangkitannya,
mereka ingat. Mereka telah melihat Yesus mengklaim kembali seseorang dari kekuasaan Setan, tepat ketika
Setan merasa bahwa dia sudah menang.
Tidak pernah ada satu saatpun untuk mengatakan terlambat untuk menerima pengampuan dari Allah, tetapi
akan datang satu masa ketika seseorang tidak menginginkannya lagi. Itulah yang telah terjadi kepada pencuri
yang satu lagi, yaitu pencuri yang tidak mau mendengar, yang terus mencemooh, mengutuk sampai dia mati.
22 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah
Jangan biarkan hal itu terjadi kepada anda. Jika ada sesuatu yang membutuhkan pengampunan untuk anda,
mintalah sekarang. Allah menginginkan engkau kembali. Jika anda sudah hidup bersama dengan Yesus setiap
hari, jangan lepaskan. Dia akan tetap menjaga anda.
[Di dalam doa anda, anda mungkin berdoa untuk orang-orang di dunia ini yang di dalam waktu-waktu terakhir
mereka dan masih memiliki kesempatan untuk kembali kepada Allah. Kita tidak pernah tahu—mungkin
seseorang sedang berdoa untuk pencuri yang sedang sekarat itu]
Mari kita berdoa. Ya Penebusku, kami sangat terkagum-tagum pada kesabaran-Mu dan kemurahan-Mu yang
tak pernah berakhir. Engkau dapat menyelamatkan seseorang pada kesempatan yang terkahir—mungkin
setelah orang-orang disekitarnya berpikir bahwa sudah terlambat. Mungkin seseorang, di suatu tempat
sedang berdoa untuk pencuri itu. kami berdoa saat ini untuk seseorang di dalam dunia ini yang sedang berada
di dalam saat-saat mereka yang terakhir, supaya mereka dapat kembali kepada-Mu dan diselamatkan. Kami
juga meminta pengampunan-Mu untuk apa saja yang kami butuhkan untuk diampuni. [Berikan waktu untuk
doa di dalam hati]. Terima Kasih untuk Kasih-Mu. Di dalam nama Yesus. Amin.
Pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan:
1. Dapatkah anda melihat bagaimana seorang muda yang melakukan beberapa hal yang tidak baik dapat
berakhir dengan menjadi seorang penjahat?
 Apakah ada pilihan-pilihan yang tidak bijak yang anda dan teman-teman anda lakukan atau
pikirkan untuk dilakukan?
 Apa yang dapat anda lakukan?
2. Menurut anda apa perasaan pencuri itu ketika kepadanya dijanjikan bahwa dia akan bersama dengan
Yesus di surga?
3. Menurut anda apa yang Yesus rasakan?
4. Menurut anda apakah yang dirasakan oleh ibu-Nya dan wanita-wanita lainnya?
Hari 5: Air Kehidupan
Ayat Alkitab: Yohanes 4:1-44—Yohanes 4:14.
Ada beberapa tempat dimana anda bisa mendapatkan air yang segar di atas planet ini. Pertama adalah
tempat-tempat seperti kolam. Ini adalah air yang segar, bukan air asin seperti di laut, tetapi tidaklah bersih
untuk diminum. Tempat-tempat yang lebih besar sama seperti danau sedikit lebih bersih oleh karena angin
menggerakkan air tersebut. Aliran sungai kecil kelihatnanya lebih baik, oleh karena mereka terus mengalir dan
bagian atas dari air itu sangatlah jernih bila dibandingkan dengan air di bagian bawahnya. Yang terbaik dari
semuanya adalah mata air yang melair. Mata air adakah air segar yang terus mengalir sampai mereka menjadi
sebuah sungai. Jika anda belum pernah melihat sebuah mata air, mungkin anda akan terkagum-kagum oleh
karena kelihatannya sama seperti air itu memancar dari semua arah yang tidak diketahui, dan terus mengalir,
walaupun musim kering tiba.
Manusia sangat memerlukan air lebih dari pada yang lainnya, disepanjang sejarah, mereka selalu mengambil
tempat di dekat dengan aliran sungai. Jika mereka harus hidup di suatu tempat yang kering, maka mereka
akan menggali sumur-sumur. Mereka tahu bahwa air ada di bawah tanah di tempat yang kita sebut akifer. Jika
mereka bisa menggali dan mendapatknnya, itu akan sangat bersih walaupun air itu tidak pernah mengalir,
oleh kerena binatang tidak mengotorinya. Mereka juga tahu bahwa air di dalam sumur tidak akan sebersih air
23 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah
pada mata air. Oleh karena air yang berasal dari mata air terus mengalir setiap waktu, dan mereka
menyebutnya “air kehidupan”. Ribuan tahun yang lalu, Yakub menggali sebuah sumur dan jauh kedalam tanah
sehingga menemukan sebuah mata air, atau air “kehidupan.” Itu hampir sama baiknya dengan meminum dari
mata air dan sumur itu masih digunakan sampai pada saat ini. Anda dapat melihat gambarnya di internet.
Pada jaman Yesus, kota Samaria yaitu Sikar adalah kota yang terletak dekat dengan sumur Yakub dan pada
suatu kali Dia bertemu dengan seorang wanita yang datang ke sumur itu untuk mengambil air. Kita tidak tahu
siapa namanya, jadi kita kita selalu menyebutnya “wanita”, kita akan menyebutnya Isha, yang di dalam bahsa
Ibrani berarti “wanita”. Isha sangat memerlukan lebih banyak air. Dia selalu membawa sebuah kendi air
keramik yang berat di atas pundaknya dan menuju tempat air. Saat itu tepatnya hari sudah siang dan sangat
panas. Dia mengeringkan dahinya dengan ujung lengan bajunya dan berharap bisa kembali kerumah
secepatnya.
Di berbagai tempat di dunia ini masih banyak kaum wanita ynag membawa air dan biasanya itu mereka
lakukan di pagi hari atupun di sore hari ketika hari sudah mulai sejuk. Isha mungkin pergi untuk mengambil air
di tengah hari oleh karena orang banyak akan menggosip tentang dirinya jika dia pergi mengambil air di pagi
hari. Isha sangat terkenal di kotanya, tetapi bukan untuk sesuatu yang baik. Isha sudah menikah sebanyak lima
kali. Kita tidak tahu jika ada di antara suami-suminya yang sudah meninggal, atau meningalkannya, tetapi
sekarang dia hidup bersama dengan seorang pria yang bukan suaminya. Banyak orang di kota Sikar sangat
merendahkan dia dan acuh terhadapnya, atau selalu menghina dia dengan menyebutnya dengan berbagai
panggilan.
Isha menarik nafas yang dalam ketika dia melihat sumur itu dari kejauhan. Ada seorang pria yang duduk di
sana. Ini tidak baik. Ketika dia semakin dekat, Isha dapat mengenal bahwa pria ini adalah seorang Yahudi juga.
Ini lebih buruk lagi. Oleh karena orang-orang Yahudi membenci orang Samaria. Dia bisa saja menyebutkan
sesuatu yang kasar kepadanya, atau mencegah dia untuk tidak boleh mengambil air sampai pria itu mungkin
akan pergi. Namun, pria ini tidak bergerak dan bahkan tidak mengatakan sepata katapun ketika Isha datang ke
sumur itu. Mungkin jika Isha mengacuhkan dia, pria ini akan acuh juga terhadapnya. Isha kemudian
menurunkan timba keil kedalam sumur (sumur itu sangatlah dalam), mengisinya dengan air, mengangkatnya,
dan kemudian mengisi kendinya. Isha akan melakukan hal itu berkali-kali sampai kendinya penuh. Kemudian
dia akan mengangkatnya keatas pundaknya lagi, sekarang sudah lebih berat, dan berjalan menuju rumah.
Paling kurang itulah yang akan terjadi yang selalu dipikirkan oleh Isha.
Ketika dia hendak memeang tali timba itu, pria itu berkata kepadanya. “Berikan aku air untuk minum.”
Timba itu hampir saja terlepas dari tangannya. Pria itu sedang berbicara kepada Isha? Dengan sopan? Isha
sangat terkejut sehingga dia salah tingkah. “Kamu seorang Yahudi, berbicara kepada saya seorang wanita, dan
seorang Samaria, dan meminta air?” katanya.
Isha tersenyum juga, tetapi itu adalah sebuah senyum yang sinis. “Benarkah? Dimana timbamu? Anda tahu
bahwa sumur ini sangatlah dalam. Apakah anda berpikir bahwa anda lebih besar dari nenek moyang kami
Yakub, yang telah memberikan kami air ini?” Itulah kata yang tepat untuk si orang Yahudi ini. Orang-oang
Yahudi mungkin saja membenci orang-orang Samaria, tetapi Isha ingin untuk mengingatkan pria ini bahwa
keduanya berasal dari satu bapa yaitu Yakub.
Yesu tersenyum. Susuatu tentang senyum itu membuat Isha merasa lucu. Mungkin dia harus lebih kasar
kepada pria ini. Pria itu berkata, “Setiap orang yang meminum air ini akan merasa haus lagi. Setiap orang yang
24 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah
meminum air yang akan Aku berikan tidak pernah akan merasa haus lagi. Air kehidupan-Ku akan menjadi
sebuah mata air di dalammu, yang akan memancar untuk selama-lamanya.”
Mata Isha terbelalak kaget. Jika itu benar, maka hidupnya akan menjadi lebih mudah. “Tuan, berikanlah aku
air itu, supaya aku tidak akan datang lagi kesini untuk mengambil air.”
“Pergi dan panggil suamimu,” kata Yesus, dan bawalah dia kepada-Ku.
Isha tertunduk. Cepat atau lambat, hal ini selalu saja muncul. Isha menarik nafas yang dalam. “Aku tidak punya
suami.” Sekarang pria ini akan mempermalukan aku, seperti yang Isha pikirkan sebelumnya.
Isha menatap pria itu dengan lebih seksama. Sikar bukanlah sebuah kota yang besar. Isha tahu bahwa dia tidak
mengenal pria ini, pria ini bukanlah orang di sekitar ini, jadi mungkin pria ini belum pernah dengar tentang
Isha. Ada sesuatu yang spesial tentang pria ini. Apakah mungkin di adalah seorang nabi? Jika betul, mungkin
dia akan menjawab sebuah pertanyaan untuknya. “Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah seorang nabi. Nenek
moyang kami selalu beribadah di sini, di bukit ini.” Isha menunjuk ke Bukit Gerasim, di sisi selatan dari lembah
di mana mereka berada. “Tetapi kalian orang-orang Yahudi selalu berkata bahwa Yerusalem adalah satu-
satunya tempat dimana orang-orang harus beribdah. Apakah itu benar?”
Ada sesuatu yang benar-benar spesial tentang Pria ini. Dia tersenyum seakan-akan Dia sudah mengenal dan
mengasihinya. “Wanita,” kata-Nya (Dia menggunakan kata yang sama seperti yang Dia gunakan kepada ibu-
Nya sendiri), “percayalah kepada-Ku, saatnya akan tiba—benar, saat itu telah tiba—ketika tidaklah penting
dimana orang-orang akan beribadah. Orang-orang Samaria menyembah Allah, tetapi masih ada banyak
pertanyaan. Kami orang-orang Yahudi tahu lebih banyak tentang Allah, oleh karena keselamatan datangnya
dari orang Yahudi” (Maksudnya Diri-Nya sendiri). “Namun, kenyataannya, tidak penting dimana engkau
beribadah, tetapi bagaimana engkau beribadah. Yang menjadi masalah adalah apakah anda menyembah Allah
dengan hatimu, dan di dalam roh dan kebenaran. Allah adalah Roh, itu sebabnya Dia mencari orang-orang
yang akan menyembah Dia di dalam roh dan kebenaran.
Isha sama sekali telah melupakan akan airnya—dan mengenai rasa haus dari pria itu, itulah yang penting. Dia
mulai merasa bersemangat. “Aku tahu bahwa Mesias akan datang. Bila Dia datang, Dia akan menyatakan
semuanya,” katanya.
Di sinilah dimana cerita itu menjadi semakin menarik. Yesus mengucapkan sesuatu kepada wanita itu yang
mungkin belum pernah Dia ucapkan kepada siapapun. Yesus menatap wanita itu dan berkata, “Akulah Dia
yang sedang berkata-kata dengan engkau.” Yesus mengatakan kepada perempuan dari Samaria itu bahwa Dia
adalah Mesias.
Mengapa Yesus melakukan hal itu? Paling kurang ada tiga alasan. Pertama, Dia mau supaya wanita ini kembali
dan Dia sedang berusaha untuk mendapatknya kembali. Yang lainnya, adalah bahwa Dia tahu bahwa Dia dapat
mempecayainya untuk menjadi seorang misionaris bagi-Nya untuk menyampaikan berita itu kepada orang
lain, sehingga Dia dapat mengklaim lebih banyak orang lagi. Dan yang ketiga, yaitu bahwa Dia tahu ada jutaan
orang, selama berabad-abad, yang membaca cerita ini—sampai pada jaman kita saat ini—supaya kita tahu
bahwa ini bukanlah sebuah kabar burung bahwa Yesus adalah Yang Diurapi dari Allah; Dia menyebut Diri-Nya
demikian.
Untuk sejenak Isha berdiri di sana, mulut ternganga dan jantungnya berdetak cepat. Dia bahkan tidak
menyadari bahwa ada sekelompok pria sedang menuju ke sumur itu. Dia melupakan kendi airnya dan semua
pekerjaannya dan juga rasa panas dan lelahnya dia. Dia bahkan lupa untuk mengucapkan salam perpisahan.
Dia berbalik dan berlari menuju Sikar. Ketika dia tiba di pintu gerbang, dia kemudian berseru, “Dengar, dengar
25 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah
semuanya. Dengarlah kepadaku” Dia tidak peduli mungkin mereka memandangnya dengan ejekan. Dia bahkan
tidak memperhatikannya. Dia hanya berkata, sambil berlari tertatih-tatih, “Mari, lihat! Di sana ada seorang
yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Mesias itu?”
Tentunya akan ada reaksi yang berbeda terhadap pernyataan itu. Sebagian orang mungkin mengejeknya.
Sebagian lagi menertawai dia. Sebagian lagi tidak peduli…tetapi banyak juga yang datang dekat kepadanya.
“Apa katamu?” Mereka mendengar dan memutuskan untuk pergi dan melihat sendiri.
Kita kembali kepada sumur Yakub, murid-murid Yesus, yang sudah pergi untuk membeli makanan ketika Yesus
beristirahat di sana, menatap dengan penuh tanda tanya kepada wanita yang sedang berlari meninggalkan
mereka. Mereka bertanya-tanya apa yang sudah diucapkan Yesus kepada wanita itu, khususnya seorang
wanita Samaria, tetapi mereka tidak bertanya. Mereka hanya memberi-Nya makanan.
Yesus terus menatap wanita yang sudah mulai menghilang dari pandangan mereka dengan tatapan yang
bercahaya di mata-Nya. Dia berkata, “Pada-Ku ada makanan yang tidak kamu kenal.”
Murid-murid itu salaing menatap satu dengan yang lain. “Adakah orang yang telah membawa sesuatu kepada-
Nya untuk dimakan?”
Yesus memandang mereka, “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan
menyelesaikan pekerjaan-Nya.” Dengan mengerjakan apa yang Allah ingin Dia lakukan itulah yang membuat
Yesus merasa dipuaskan dan habagia, sama seperti memakan makanan jasmani. Dia telah mendapatkan
kembali satu dari anak-anak Bapa-Nya. Dan lihat—datang lagi beberapa orang lainnya, mereka datang sambil
berlari kepada-Nya. Dia tersenyum dan berkata kepada murid-murid-Nya, “Bukankah kamu berkata, empat
bulan lagi baru ada musim menuai? Baiklah, lihatlah di sekelilingmu. Ladang sudah menguning sekarang,
dengan jiwa-jiwa yang perlu untuk dituai. Para penyabit sedang bekerja mengumpulkan buah-buah untuk
hidup yang kekal. Dia yang telah menaburkan firman dan satu lagi menuai hasilnya dapat bersukacita
bersama-sama. Aku mengutus engkau untuk menuai apa yang kamu tidak taburkan.”
Yang Dia maksudkan mungkin saja murid-murid itu akan membantu Dia untuk “menuai” di kota Sikar,
walaupun Dia-lah orang yang telah melakukan pekerjaan yaitu mempersiapkan ladang itu. Kenyataanya, Roh
Kudus sudah mulai berkeja, atau Isha tidak akan mempertanyakan apa yang telah dia lakukan. Dia sudah
melihat Mesias. Dia mulai melakukan hal yang benar—beribadah di tempat yang benar dan di dalam cara yang
benar.
Sekarang dia baru saja melakukan “penaburan” yang pertama untuk Yesus, oleh karena dia datang membawa
selusin atau bahkan ratusan orang yang mungkin adalah musuh-musuhnya beberapa jam yang lalu.
Orang-orang itu mendengar kepada Yesus dengan sungguh-sungguh dan kemudian mereka meminta Dia
untuk tinggal di kota itu. Sungguh suatu perubahan yang Indah bagi-Nya, sangatlah berbeda dari kota-kota
orang Yahudi yang telah menolak Dia atau imam-imam yang berkata Dia mengusir setan dengan mengunakan
kuasa kegelapan. Dia dan murid-murid-Nya tinggal di Sikat selama dua hari dan ketika mereka pergi, mereka
meninggalkan begitu banyak orang-orang yang telah percaya. Orang-orang dikota mengatakan sesuatu yang
sangat penting. “Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah
mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia.”
Juruselamat dunia. Sama seperti pencuri di salib, orang-orang ini mengenali kuasa yang mereka lihat di dalam
Yesus seperti kuasa dari Allah dan mereka merasakan kuasa itu di dalam hidup mereka.
26 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah
Tiga hal telah terjadi: perempuan itu telah menyampaikan cerita itu; orang-orang telah mempercayainya
paling kurang untuk pergi dan melihat sendiri; mereka telah mendengarkan Yesus langsung dan membuat satu
pilihan untuk iman. Ini dapat terjadi, atau paling kurang mulai terjadi, ketika anda mulai menyampaikan cerita
anda juga.
Kota Sikar tentunya akan terasa seperti sebuah tempat yang berbeda untuk ditinggali setelah Yesus
meluangkan waktu-Nya untuk tinggal di sana. Saya mengerti mengapa kehidupan Isha telah berubah.
[Berdoalah bukan saja untuk pertobatan, tetapi untuk iman untuk meyampaikan cerita-cerita kita sama seperti
yang dilakukan oleh wanita itu, bahkan kepada orang-orang yang tadinya menertawai dia].
Mari kita berdoa bersama-sama. Ya Tuhan Yesus, Engkau tidak pernah merasa lelah untuk
mendengarkan kepada seseorang yang membutuhkan seorang untuk dengar kepadanya. Kami tahu
bahwa Engkau juga sedang mendengarkan kami sekarang, ketika kami meminta ampun atas dosa-
dosa kami. [Berikan waktu untuk doa dalam hati]. Kami meminta iman dan Kasih-Mu ketika kami
mencari dan mendengarkan orang-orang yang membutuhkan Kasih. Kami meminta agar kami menjadi
cukup ramah untuk mendengarkan cerita-cerita mereka, gantinya mengganggu mereka dengan cerita-
cerita kami. Kami juga memohon untuk memberikan keberanian dari wanita ini untuk menyampaikan
ceritanya tentang apa yang Yesus telah lakukan untuk kami, bahkan kepada mereka yang kami belum
kenal, atau kepada mereka yang telah menertawai kami. Amin.
Pertanyaan-pertannyaan untuk didiskusikan:
1. Pernahkah anda melakukan kesalahan yang sama berulang kali?
 Bagaimana perasaan anda?
 Apakah mungkin ini adalah juga bagian yang dirasakan oleh wanita itu?
2. Bagaimana kita dapat menjadi sahabat dari orang-orang yang kelihatannya melakukan kesalahan yang
sama berulang kali?
3. Apa yang telah Yesus lakukan untuk memenangkan wanita itu yang juga dapat kita lakukan untuk
memenangkan orang lain?
Hari 6: Iblis Lari
Ayat Alkitab: Matius 8:28-34; markus 5:1-20; Lukas 8:26-39—Markus 5:19-20.
Salah satu dari cerita yang sangat menakjubkan tentang bagaimana Allah benar-benar ingin supaya anak-anak-
Nya kembali—dan akan tetap mempertahankan mereka sebagai milik-Nya—adalah cerita tentang seorang
(atau dua orang) pria yang dikuasai oleh roh-roh jahat di seberang Danau Galilea.
Di dalam Injil Matius, yang menceritakan cerita di pasal 8:28-34, ada dua orang pria. Di dalam laporan yang
lainnya, di dalam Markus 5:1-20 dan Lukas 8:26-39, hanya ada satu orang. Anda tahu bagaimana rasanya jika
anda berama dengan bebrapa orang teman melihat sesuatu yang menarik—ketika anda menceritakannya,
semua orang mengingatnya tetapi sedikit berbeda. Ini sebenarnya adalah hal yang baik jika seseorang
(seorang hakim, sebagai contoh) sedang berusaha untuk mencari tahu kebenaran yang sesungguhnya. Jika dua
orang atau lebih mengklaim bahwa mereka mengingat sesuatu dengan cara yang sama, di dalam pengadilan
kita itu disebut konspirasi dan para petugas tahu hal itu bukanlah hal yang benar. Itu adalah sebuah tanda
bahwa orang-orang yang bersama-sama akan memastikan bahwa cerita mereka cocok oleh karena mereka
sedang mencoba untuk menyembunyikan sesuatu. Salah satu cara yang akan menolong kita untuk mengenal
27 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah
penulis keempat Injil sedang mengatakan hal yang benar ketika mereka mengingatnya walaupun ada
beberapa perbedaan yang kecil.
Jadi kita tidak mengtahui dengan pasti apakah hanya ada satu orang atau ada dua orang, tetapi kepada kita
telah diberikan keterangan yang leboh detail tentang seseorang dan keterangan yang detail itu akan kita
gunakan di dalam cerita ini.
Coba bayangkan suatu malam yang gelap dan berawan, tidak ada bintang di langit , anda dapat merasakan
dingin bertiiup dengan kencang. Di luar kota out, ada sebuah kuburan dimana orang-orang yang sudah
meninggal beristirahat menunggu kedatang Yesus kembali (walaupun belum banyak orang yang mengetahui
hal itu). Dari pekuburan itu anda dapat mendengar teriakan dan auman. Benar-benar sangat menakutkan
pekuburan itu anker? Tentu saja tidak—manusia tidak pernah menjadi hantu ketika mereka meninggal, berlari
dan menghantui orang lain. Artinya itulah pasti roh-roh jahat. Ya, tetapi dalam cara-cara yang tertentu.
Satu atau dua orang pernah dikuasai oleh roh-roh jahat dan dua hal yang berbeda yang menyebabkan teriakan
dan auman tersebut. Pertama, iblis sering menggunakan suara-suara manusia dari korban-korban mereka. Apa
yang akan anda dengar adalah sesungguhnya pernderitaan dan penyiksaan dari orang-orang yang telah
dikuasai oleh roh jahat itu karena mereka dianggap sebagi milik dari roh-roh jahat. Mereka akan memberikan
apa saja untuk kembali ke waktu masa lalu dan memberikan pilihan-pilihan yang berbeda dari yang harusnya
mereka lakukan, pilihan yang memberikan jalan kepada iblis dan malaikat-malaikatnya yang telah jatuh untuk
menguasai mereka. Mereka ingin untuk dibebaskan tetapi mereka tidak tahu bagaimana.
Sementara itu, orang-orang kota itupun ingin bebas dari orang-orang yang kerasukan ini. Oleh karena mereka
sangat takut terhadap orang-orang ini, jadi mereka menghalau orang-orang ini untuk tinggal di luar kampung
dan mengikat atau merantai mereka agar mereka tidak berkeliaran. Orang-orang yang kerasukan ini akan
memutuskan tali jadi orang kampung menggunakan rantai untuk mengikat mereka—dan rantai itupun
dihancurkannya. Bahkan salah satu dari kedua orang yang kerasukan itu mengambil batu dan melukai dirinya.
Mungkin di dalam ketidak sadarannya, dia berpikir bahwa mungkin dengan melakukan hal seperti itu dia dapat
mengusir roh jahat itu. Mungkin dia ingin untuk mati. Apapun yang masih tersisa dari orang ini (dan anda akan
melihat bahwa masih ada sesuatu yang tersisa dari orang ini), di dalam dirinya, dia bercaya bahwa baginya
sama sekali tidak ada perngharapan.
Dia tidak tahu bahwa Yesus sedang dalam perjalanan dengan menggunakan perahu menyeberang laut Galilea
meliwati badai yang ganas, hanya untuk suatu maksud—untuk memenangkan orang-orang ini kembali kepada
Allah.
Yesus bersama dengan murid-murid-Nya sangatlah lelah. Mereka sudah berkhotbah, mengajar dan memberi
makan orang banyak. Yesus telah meminta mereka untuk membawa Dia keseberang danau, tetapi dengan
menggunakan sebuah perahu, dan Dia tertidur. Dan bahkan badai yang ganas sekalipun tidak dapat
membangunkan Dia, Dia menghardik badai itu dan badai itupun menjadi tenang. Jadi murid-murid sedang
berada di dalam keadaan kagum ketika mereka tiba di seberang danau Galilea, sebuah tempat yang asing buat
mereka, yang disebut orang dengan nama Gadara atau Gerasin. Hal pertama apa yang mereka lihat? Orang
gila, dengan berpakaian compang-camping, dengan rantai yang telah putus bergelantungan, dan dia sedang
berlari menuju kepada mereka sambil berteriak.
Alkitab tidak mengatakan, tetapi murid-murid mungkin mulai berbalik dan melompat ke dalam perahu
mereka. Nyonya White mengatakan mereka, “Mereka dipenuhi dengan ketakutan [Desire of Ages hal, 337].
Bukan Yesus. Untuk inilah Dia telah datang jauh-jauh dengan menggunakan perahu. Dia berjalan menuju
kedua orang gila itu dan satu orang di antara mereka jatuh tersungkur di kaki-Nya dan berseru, “Kami tidak
Minggu sembahyang junior
Minggu sembahyang junior
Minggu sembahyang junior
Minggu sembahyang junior
Minggu sembahyang junior
Minggu sembahyang junior
Minggu sembahyang junior
Minggu sembahyang junior
Minggu sembahyang junior
Minggu sembahyang junior
Minggu sembahyang junior
Minggu sembahyang junior

More Related Content

What's hot

Seminar latihan guru sekolah minggu bem pujut 3 bahasa kayan miri
Seminar latihan guru sekolah minggu bem pujut 3 bahasa kayan miriSeminar latihan guru sekolah minggu bem pujut 3 bahasa kayan miri
Seminar latihan guru sekolah minggu bem pujut 3 bahasa kayan miriRintujok Perrines
 
3. renungan masa adven 2013 dalam rangka misa
3. renungan masa adven 2013 dalam rangka misa3. renungan masa adven 2013 dalam rangka misa
3. renungan masa adven 2013 dalam rangka misaAntonius Karsana
 
How to start a small group
How to start a small groupHow to start a small group
How to start a small groupRenNie santallum
 
Bahan ajar tahunan 2020
Bahan ajar tahunan 2020Bahan ajar tahunan 2020
Bahan ajar tahunan 2020MelkiasAdu
 
Orientasi Kelompok Kecil GPBB
Orientasi Kelompok Kecil GPBBOrientasi Kelompok Kecil GPBB
Orientasi Kelompok Kecil GPBBJohan Setiawan
 
Strategi penginjilan - Ridho Musa
Strategi penginjilan - Ridho MusaStrategi penginjilan - Ridho Musa
Strategi penginjilan - Ridho MusaRidho Musa
 
On Being a Servant of God
On Being a Servant of GodOn Being a Servant of God
On Being a Servant of GodJohan Setiawan
 
Modul Mata Pelajaran PAI SMP Kelas IX
Modul Mata Pelajaran PAI SMP Kelas IXModul Mata Pelajaran PAI SMP Kelas IX
Modul Mata Pelajaran PAI SMP Kelas IXruangkuliahpai6f
 
Warta gereja 16 juni 2013
Warta gereja 16 juni 2013Warta gereja 16 juni 2013
Warta gereja 16 juni 2013chacharebecca
 

What's hot (20)

Seminar latihan guru sekolah minggu bem pujut 3 bahasa kayan miri
Seminar latihan guru sekolah minggu bem pujut 3 bahasa kayan miriSeminar latihan guru sekolah minggu bem pujut 3 bahasa kayan miri
Seminar latihan guru sekolah minggu bem pujut 3 bahasa kayan miri
 
Becoming A Contagious Christian
Becoming A Contagious ChristianBecoming A Contagious Christian
Becoming A Contagious Christian
 
Manual 21 pray and fast
Manual 21 pray and fastManual 21 pray and fast
Manual 21 pray and fast
 
3. renungan masa adven 2013 dalam rangka misa
3. renungan masa adven 2013 dalam rangka misa3. renungan masa adven 2013 dalam rangka misa
3. renungan masa adven 2013 dalam rangka misa
 
Ibadah yang kreatif
Ibadah yang kreatifIbadah yang kreatif
Ibadah yang kreatif
 
How to start a small group
How to start a small groupHow to start a small group
How to start a small group
 
Buku pertanyaan pernikahan
Buku pertanyaan pernikahanBuku pertanyaan pernikahan
Buku pertanyaan pernikahan
 
Bahan ajar tahunan 2020
Bahan ajar tahunan 2020Bahan ajar tahunan 2020
Bahan ajar tahunan 2020
 
Mengajar untuk Mengubah Hidup
Mengajar untuk Mengubah HidupMengajar untuk Mengubah Hidup
Mengajar untuk Mengubah Hidup
 
Kesejatian Hidup Dalam Keluarga, 2010
Kesejatian Hidup Dalam Keluarga, 2010Kesejatian Hidup Dalam Keluarga, 2010
Kesejatian Hidup Dalam Keluarga, 2010
 
Orientasi Kelompok Kecil GPBB
Orientasi Kelompok Kecil GPBBOrientasi Kelompok Kecil GPBB
Orientasi Kelompok Kecil GPBB
 
Rencana Agung Penginjilan
Rencana Agung PenginjilanRencana Agung Penginjilan
Rencana Agung Penginjilan
 
Multiply sept for view
Multiply sept for viewMultiply sept for view
Multiply sept for view
 
Retret keluarga 2014
Retret keluarga 2014Retret keluarga 2014
Retret keluarga 2014
 
Strategi penginjilan - Ridho Musa
Strategi penginjilan - Ridho MusaStrategi penginjilan - Ridho Musa
Strategi penginjilan - Ridho Musa
 
Remaja kristen
Remaja kristenRemaja kristen
Remaja kristen
 
On Being a Servant of God
On Being a Servant of GodOn Being a Servant of God
On Being a Servant of God
 
Modul Mata Pelajaran PAI SMP Kelas IX
Modul Mata Pelajaran PAI SMP Kelas IXModul Mata Pelajaran PAI SMP Kelas IX
Modul Mata Pelajaran PAI SMP Kelas IX
 
Warta gereja 16 juni 2013
Warta gereja 16 juni 2013Warta gereja 16 juni 2013
Warta gereja 16 juni 2013
 
Teacher training
Teacher trainingTeacher training
Teacher training
 

Similar to Minggu sembahyang junior

33_in_buku_pandua_zúme.pdf
33_in_buku_pandua_zúme.pdf33_in_buku_pandua_zúme.pdf
33_in_buku_pandua_zúme.pdfKemayang Panas
 
Esensi Pemuridan 1: Relasional (Persahabatan Rohani)
Esensi Pemuridan 1: Relasional (Persahabatan Rohani)Esensi Pemuridan 1: Relasional (Persahabatan Rohani)
Esensi Pemuridan 1: Relasional (Persahabatan Rohani)Johan Setiawan
 
SYL7-PelayananOrangMudaYangKreatif-VictorTampubolon.pptx
SYL7-PelayananOrangMudaYangKreatif-VictorTampubolon.pptxSYL7-PelayananOrangMudaYangKreatif-VictorTampubolon.pptx
SYL7-PelayananOrangMudaYangKreatif-VictorTampubolon.pptxFerdyEdwardTomasoa
 
GoSABDA! Praying The Word
GoSABDA! Praying The WordGoSABDA! Praying The Word
GoSABDA! Praying The WordSABDA
 
7 Kunci Sukses www.mausehat.net
7 Kunci Sukses www.mausehat.net7 Kunci Sukses www.mausehat.net
7 Kunci Sukses www.mausehat.netmausehat
 
Training for Trainers Bedah Kitab Rut
Training for Trainers Bedah Kitab RutTraining for Trainers Bedah Kitab Rut
Training for Trainers Bedah Kitab RutSABDA
 
Pedang roh edisi_52
Pedang roh edisi_52Pedang roh edisi_52
Pedang roh edisi_52alkitabiah
 
Syukur sebagai citra allah suvervisi
Syukur sebagai citra allah suvervisiSyukur sebagai citra allah suvervisi
Syukur sebagai citra allah suvervisiSilvester Nyawai
 
Mengajar Anak untuk Bersaksi Mengenai Iman Mereka
Mengajar Anak untuk Bersaksi Mengenai Iman MerekaMengajar Anak untuk Bersaksi Mengenai Iman Mereka
Mengajar Anak untuk Bersaksi Mengenai Iman MerekaSABDA
 
Silabus mentoring remaja lp2 i
Silabus mentoring remaja lp2 iSilabus mentoring remaja lp2 i
Silabus mentoring remaja lp2 iAbu Jakaria
 
WYDB 1 Pelayanan, Profil, Keterbebanan
WYDB 1 Pelayanan, Profil, KeterbebananWYDB 1 Pelayanan, Profil, Keterbebanan
WYDB 1 Pelayanan, Profil, KeterbebananJohan Setiawan
 
Kerja Bareng Sehari: Mini Design Thinking Sprint #unHACK2021
Kerja Bareng Sehari: Mini Design Thinking Sprint #unHACK2021Kerja Bareng Sehari: Mini Design Thinking Sprint #unHACK2021
Kerja Bareng Sehari: Mini Design Thinking Sprint #unHACK2021SABDA
 
Adven pir pir-omk
Adven pir pir-omkAdven pir pir-omk
Adven pir pir-omkkarangpanas
 
YPIT Mutiara Newsletter Edisi Agustus 2016 Week 1
YPIT Mutiara Newsletter Edisi Agustus 2016 Week 1YPIT Mutiara Newsletter Edisi Agustus 2016 Week 1
YPIT Mutiara Newsletter Edisi Agustus 2016 Week 1LAZNas Chevron
 
Pedang roh edisi_43
Pedang roh edisi_43Pedang roh edisi_43
Pedang roh edisi_43alkitabiah
 

Similar to Minggu sembahyang junior (20)

33_in_buku_pandua_zúme.pdf
33_in_buku_pandua_zúme.pdf33_in_buku_pandua_zúme.pdf
33_in_buku_pandua_zúme.pdf
 
Esensi Pemuridan 1: Relasional (Persahabatan Rohani)
Esensi Pemuridan 1: Relasional (Persahabatan Rohani)Esensi Pemuridan 1: Relasional (Persahabatan Rohani)
Esensi Pemuridan 1: Relasional (Persahabatan Rohani)
 
SYL7-PelayananOrangMudaYangKreatif-VictorTampubolon.pptx
SYL7-PelayananOrangMudaYangKreatif-VictorTampubolon.pptxSYL7-PelayananOrangMudaYangKreatif-VictorTampubolon.pptx
SYL7-PelayananOrangMudaYangKreatif-VictorTampubolon.pptx
 
GoSABDA! Praying The Word
GoSABDA! Praying The WordGoSABDA! Praying The Word
GoSABDA! Praying The Word
 
7 Kunci Sukses www.mausehat.net
7 Kunci Sukses www.mausehat.net7 Kunci Sukses www.mausehat.net
7 Kunci Sukses www.mausehat.net
 
Motivasi
MotivasiMotivasi
Motivasi
 
Training for Trainers Bedah Kitab Rut
Training for Trainers Bedah Kitab RutTraining for Trainers Bedah Kitab Rut
Training for Trainers Bedah Kitab Rut
 
Spiritual Check Up
Spiritual Check UpSpiritual Check Up
Spiritual Check Up
 
Pedang roh edisi_52
Pedang roh edisi_52Pedang roh edisi_52
Pedang roh edisi_52
 
Waktu Bersama Tuhan
Waktu Bersama TuhanWaktu Bersama Tuhan
Waktu Bersama Tuhan
 
Syukur sebagai citra allah suvervisi
Syukur sebagai citra allah suvervisiSyukur sebagai citra allah suvervisi
Syukur sebagai citra allah suvervisi
 
Mengajar Anak untuk Bersaksi Mengenai Iman Mereka
Mengajar Anak untuk Bersaksi Mengenai Iman MerekaMengajar Anak untuk Bersaksi Mengenai Iman Mereka
Mengajar Anak untuk Bersaksi Mengenai Iman Mereka
 
Silabus mentoring remaja lp2 i
Silabus mentoring remaja lp2 iSilabus mentoring remaja lp2 i
Silabus mentoring remaja lp2 i
 
WYDB 1 Pelayanan, Profil, Keterbebanan
WYDB 1 Pelayanan, Profil, KeterbebananWYDB 1 Pelayanan, Profil, Keterbebanan
WYDB 1 Pelayanan, Profil, Keterbebanan
 
Mindset sukses
Mindset suksesMindset sukses
Mindset sukses
 
Kerja Bareng Sehari: Mini Design Thinking Sprint #unHACK2021
Kerja Bareng Sehari: Mini Design Thinking Sprint #unHACK2021Kerja Bareng Sehari: Mini Design Thinking Sprint #unHACK2021
Kerja Bareng Sehari: Mini Design Thinking Sprint #unHACK2021
 
21 day DOA dan OUASA 2016
21 day DOA dan OUASA 201621 day DOA dan OUASA 2016
21 day DOA dan OUASA 2016
 
Adven pir pir-omk
Adven pir pir-omkAdven pir pir-omk
Adven pir pir-omk
 
YPIT Mutiara Newsletter Edisi Agustus 2016 Week 1
YPIT Mutiara Newsletter Edisi Agustus 2016 Week 1YPIT Mutiara Newsletter Edisi Agustus 2016 Week 1
YPIT Mutiara Newsletter Edisi Agustus 2016 Week 1
 
Pedang roh edisi_43
Pedang roh edisi_43Pedang roh edisi_43
Pedang roh edisi_43
 

More from EunikePurba

Penginjilan Medis - Medical Ministry
Penginjilan Medis - Medical MinistryPenginjilan Medis - Medical Ministry
Penginjilan Medis - Medical MinistryEunikePurba
 
Membuat pola badan drafting pattern body
Membuat pola badan   drafting pattern bodyMembuat pola badan   drafting pattern body
Membuat pola badan drafting pattern bodyEunikePurba
 
Cara mengukur untuk pola badan atas
Cara mengukur untuk pola badan atasCara mengukur untuk pola badan atas
Cara mengukur untuk pola badan atasEunikePurba
 
Internal Domain
Internal Domain Internal Domain
Internal Domain EunikePurba
 
Blessing to abraham by muskita
Blessing to abraham by muskitaBlessing to abraham by muskita
Blessing to abraham by muskitaEunikePurba
 
Country living-Kehidupan desa
Country living-Kehidupan desaCountry living-Kehidupan desa
Country living-Kehidupan desaEunikePurba
 
Kayu manis dan madu
Kayu manis dan maduKayu manis dan madu
Kayu manis dan maduEunikePurba
 
Prinsip kesehatan
Prinsip kesehatanPrinsip kesehatan
Prinsip kesehatanEunikePurba
 
Mendidik anak - hari pendidikan
Mendidik anak  - hari pendidikanMendidik anak  - hari pendidikan
Mendidik anak - hari pendidikanEunikePurba
 
Yosua Menggantikan Musa -- Kepemimpinan
Yosua Menggantikan Musa -- KepemimpinanYosua Menggantikan Musa -- Kepemimpinan
Yosua Menggantikan Musa -- KepemimpinanEunikePurba
 
By dwayne lemon (god's mysteries rahasia ilahi-zaman akhir)
By dwayne lemon (god's mysteries rahasia ilahi-zaman akhir)By dwayne lemon (god's mysteries rahasia ilahi-zaman akhir)
By dwayne lemon (god's mysteries rahasia ilahi-zaman akhir)EunikePurba
 
Detoks 3days cleansing hwlc
Detoks 3days cleansing hwlcDetoks 3days cleansing hwlc
Detoks 3days cleansing hwlcEunikePurba
 
Detoks ksi manado
Detoks ksi manadoDetoks ksi manado
Detoks ksi manadoEunikePurba
 
Detoks 21 hari - detox 21days
Detoks 21 hari - detox 21daysDetoks 21 hari - detox 21days
Detoks 21 hari - detox 21daysEunikePurba
 

More from EunikePurba (18)

Penginjilan Medis - Medical Ministry
Penginjilan Medis - Medical MinistryPenginjilan Medis - Medical Ministry
Penginjilan Medis - Medical Ministry
 
Membuat pola badan drafting pattern body
Membuat pola badan   drafting pattern bodyMembuat pola badan   drafting pattern body
Membuat pola badan drafting pattern body
 
Cara mengukur untuk pola badan atas
Cara mengukur untuk pola badan atasCara mengukur untuk pola badan atas
Cara mengukur untuk pola badan atas
 
Internal Domain
Internal Domain Internal Domain
Internal Domain
 
Blessing to abraham by muskita
Blessing to abraham by muskitaBlessing to abraham by muskita
Blessing to abraham by muskita
 
Country living-Kehidupan desa
Country living-Kehidupan desaCountry living-Kehidupan desa
Country living-Kehidupan desa
 
Countryliving
CountrylivingCountryliving
Countryliving
 
Kayu manis dan madu
Kayu manis dan maduKayu manis dan madu
Kayu manis dan madu
 
Otak pria
Otak priaOtak pria
Otak pria
 
Prinsip kesehatan
Prinsip kesehatanPrinsip kesehatan
Prinsip kesehatan
 
Mendidik anak - hari pendidikan
Mendidik anak  - hari pendidikanMendidik anak  - hari pendidikan
Mendidik anak - hari pendidikan
 
Yosua Menggantikan Musa -- Kepemimpinan
Yosua Menggantikan Musa -- KepemimpinanYosua Menggantikan Musa -- Kepemimpinan
Yosua Menggantikan Musa -- Kepemimpinan
 
By dwayne lemon (god's mysteries rahasia ilahi-zaman akhir)
By dwayne lemon (god's mysteries rahasia ilahi-zaman akhir)By dwayne lemon (god's mysteries rahasia ilahi-zaman akhir)
By dwayne lemon (god's mysteries rahasia ilahi-zaman akhir)
 
Detoks 3days cleansing hwlc
Detoks 3days cleansing hwlcDetoks 3days cleansing hwlc
Detoks 3days cleansing hwlc
 
Detoks ksi manado
Detoks ksi manadoDetoks ksi manado
Detoks ksi manado
 
Detoks 21 hari - detox 21days
Detoks 21 hari - detox 21daysDetoks 21 hari - detox 21days
Detoks 21 hari - detox 21days
 
Birthday
BirthdayBirthday
Birthday
 
Birthday
BirthdayBirthday
Birthday
 

Minggu sembahyang junior

  • 1. 1 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah Tema : Reklamasi Minggu Sembahyang Junior Tahun 2015 Kotbah 8 hari ( dari Sabat sampai dengan Sabat) Tanggal Minggu Sembahyang yang Resmi adalah 21-28 Maret 2015 Pulang Lagi! Allah Menginginkamu kambali! Oleh Debbonnaire Kovacs Semua Devisi, Uni, atau Konferens di dorong untuk memperbanyak cetakan ini untuk kegunaan setempat. Departemen Pelayanan Kepemudaan General Conference mau bekerjasama dengan cetakan pilihan anda di dalam mengirimkan dokumen ini dalam bentuk file yang anda inginkan. Berikut adalah tipe-tipe print yang direkomendasikan: 1. General Conference akan menahan seluruh kepemilikan dari majalah tersebut. 2. Informasi hak cipta harus dimasukkan sebagai dari Departemen Pelayanan Kepemudaan General Conference. 3. Majalah tersebut haruslah di cetak sesuai/seperti yang diarahkan oleh General Conference. Tidak boleh ada pengurangan, penambahan atau pelanggaran terhadap dokumen tersebut. 4. Informasi dan gambar-gambar yang didapatkan dari majalah tersebut tidak boleh dipublikasikan kembali, tanda ada ijin tertulis dari General Conference. 5. Majalah tersebut tidak boleh diperjual belikan atau dipergukan untuk mencari keuntungan. Jika anda mempunya pertanyaan, atau membutuhkan klarisfikasi lebih jauh, silahkan menghubungi kantor kami di MandersonM@gc.adventist.org Baca yang ini terlebih dahulu. Mulailah Perencanaan Anda Sekarang. Kami tahu bahwa kepemimpinan seringkali berganti pada akhir setiap tahun, tetapi tolonglah, jika and tidak lagi menjadi pemimpin orang muda di tahun yang akan datang, janganlah membiarkan hal itu menghentikan anda untuk membuat rencana untuk minggu yang khusus ini. Mulailah perencanaan anda dan kembangkan target anda, dan satukan tim anda dan pastikan bahwa pendeta anda menjadi bagian dari tim tersebut. Hari Informasi Orang Muda Sedunia. Dapatkan informasi tentang proyek Hari Orang Muda Sedunia. Hari ini akan menjadi peluncuran dari Minggu Sembahyang Orang Muda. Kunjungilah website kami, www.gcyouthministries.org, atau menghubungi direktur kepemudaan setempat untuk mencaritahu bagaimana anda dapat ikut berpartisipasi. Buatlah Komitmen dengan Pejuang-pejuang Doa anda. Kumpulkan satu tim yang terdiri dari orang-orang muda yang akan berkomitmen untuk mendoakan anda dan untuk pelayanan anda secara teratur. Pastikan bahwa inilah kelompok yang terdiri dari orang-orang yang anda dapat percayai untuk saling membagi kebutuhan-kebutuhan doa anda secara pribadi ataupun untuk pelayanan anda. Pilihlah Sebuah Lagu Tema. Libatkan Paduan Suara Orang Muda anda. Jika gereja anda tidak memiliki Paduan Suara Orang Muda, inilah waktu yang tepat untuk membentuk sebuah Paduan Suara Orang Muda. Pilihlah lagu-lagu yang anda sukai dan yang cocok dengan judul setiap malam, atau pilihlah sebuah lagu khusus untuk dinyanyikan sepanjang minggu. Mulailah sebuah jurnal Doa. Tidak ada yang lebih berguna untuk petumbuhan kerohanian pribadi anda daripada meluangkan waktu untuk berdoa. Kelompok orang muda anda akan bertumbuh jika anda bertumbuh. Catatan doa anda akan menolong anda untuk menemukan Allah di dalam cara-cara yang baru dan yang menarik. Anda akan mampu untuk melihat kembali langkah kehidupan anda bersama dengan Allah ketika anda kembali melihat kepada jawaban-jawaban doa dan melihat bagaimana Dia telah menuntun anda langkah-demi langkah setiap hari. Ide-ide yang baru yang segar akan muncul di dalam pikiran anda ketika anda
  • 2. 2 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah meluangkan waktu di dalam hadirat-Nya dengan mencatat-doa-doa anda. Anda dapat menemukan banyak ide secara online mengenai bagaimana untuk memluainya dan terus membangun catatan doa anda. Anda kungjungi saja www.google.com dan ketik kat-kata ini “starting a prayer jounal.” Dari satu Pengembangan Minggu Sembahyang/Tinjauan kembali oleh Tim. Tergantung dari berapa besarnya gereja anda, kelompok-kelompok ini bisa terdiri dari empat sampai dengan delapan orang yaitu orang-orang yang akan selalu bersama-sama dengan anda untuk meliwati delapan bacaan bersama anda. Libatkan di dalam tim anda orang-orang muda dewasa yang benar-benar berkomitmen dan juga pemimpin- pemimpin pelayanan orang muda (Pathfinder, Sekolah Sabat, dll., pendeta anda); ini sangatlah penting oleh karena ini akan memberikan perasaan memiliki kepada kelompok itu, ketimbang anda dan asisten anda saja. Mintalah kelompok itu untuk berkomitmen kepada pertemuan itu selama tiga minggu—paling sedikit satu minggu untuk empat pelajaran, dan satu minggu tambahan untuk menyimpulkan semuanya. Pastikan anda mengerti tujuan dan arah yang akan anda ambil, lebih baik lagi jika itu dilakukan pada pertemuan pertama, dan pilihlah satu orang muda untuk berbicara setiap hari. Hari Orang Muda Sedunia yang Terintegrasi kedalam Rencana-rencana Minggu Sembahyang. Secara Ideal, Hari Orang Muda Sedunia haruslah menjadi suatu waktu untuk mengajarkan kepada orang-orang muda bagaimana untuk dengan penuh pengorbanan memberikan diri mereka dengan menyediakan kesempatan- kesempatan di dalam gereja dan masyarakat. Jika anda adalah sebuah kelompok orang muda yang kecil dan tidak memili sumber-sumber untuk mengorganiser sebuah komunitas yang berbasiskan kegiatan Hari Orang Muda Sedunia, anda dapat menggunakan kesempatan untuk meruntuhkan rintangan-rintangan denominasi di wilayah-wilayah itu dengan bekerjasama dengan sumber-sumber dan ide-ide bersama dengan kelompok orang-orang muda dari gereja-gereja yang lain di wilayah anda. Bagaimana untuk menggunakan Buku ini dengan sebuah kelompok yang kecil ataupun yang besar. Lembar Catatan Doa. Buku ini telah dirancang untuk diisi dengan pemikiran-pemikiran anda. Gunakan spasi yang disediakan untuk mencatat reaksi-reaksi anda kepada sesuatu yang mungkin anda dengar di dalam kotbah dan pertanyaan-pertanyaan pada akhir dari hari itu. Di sana juga dapat dituliskan sebuah permohonan doa atau pujian kepada Allah. Doronglah para peserta untuk menggunakannya sesuai dengan yang mereka inginkan. Ini adalah catatan mereka. Katakan kepada mereka bahwa tidak ada aturan khusus, hanya pedoman saja. Hal yang terpenting adalah untuk mendengarkan kepada Tuhan dan membuka hati mereka di dalam memberikan sambutan kepada tuntunan-Nya. Teman-teman Pemimpin, jika anda mengambil waktu untuk membacanya setiap hari dengan doa yang sungguh-sungguh dan dengan antisipasi bahwa Allah akan menyatakan perkara-perkara yang baru kepada anda, maka anda akan terheran-heran pada apa yang akan mengalir melalui alat tulis anda keatas halaman-halaman dari catatan-catatan tersebut. Mulailah sebuah Catatan Doa. Tidak ada yang lebih berguna untuk petumbuhan kerohanian pribadi anda daripada meluangkan waktu untuk berdoa. Kelompok orang muda anda akan bertumbuh jika anda bertumbuh. Catatan doa anda akan menolong anda untuk menemukan Allah di dalam cara-cara yang baru dan yang menarik. Anda akan mampu untuk melihat kembali langkah kehidupan anda bersama dengan Allah ketika anda kembali melihat kepada jawaban-jawaban doa dan melihat bagaimana Dia telah menuntun anda langkah-demi langkah setiap hari. Ide-ide yang baru yang segar akan muncul di dalam pikiran anda ketika anda meluangkan waktu di dalam hadirat-Nya dengan mencatat-doa-doa anda. Anda dapat menemukan banyak ide secara online mengenai bagaimana untuk memluainya dan terus membangun catatan doa anda. Anda kungjungi saja www.google.com dan ketik kat-kata ini “starting a prayer jounal.” Pertanyaan sehari-hari: Pada bagian akhir dari setiap kotbah apakah ada pertanyaan-pertanyaan yang telah dirancang untuk membuat anda berpikir? Bentuklah kelompok-kelompok dan diskusikan pertanyaan- pertanyaan ini. Ambillah waktu sesaat untuk benar-benar memikirkan tentang apa yang sedang mereka tanyakan. Dengarkanlah kepada Roh Kudus ketika Ia sedang menuntun anda melalui Alkitab. Doronglah para perserta untuk mencatat pemikiran-pemikiran mereka di dalam catatan doa mereka.
  • 3. 3 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah Editorial, oleh Vanessa Correa. Terus Ulangi. Halo Teman-teman, Apakah kelihatan sepertinya orang-orang muda suka untuk mengulangi diri mereka sendiri? Itu kelihatan terjadi kepada saya ketika saya berada di Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah. Lagi dan lagi dan lagi. Saya menjadi bertanya-tanya mengapa mereka seperti itu. Mengapa mereka sangat ngotot untuk memikirkan tentang diri mereka sendiri dan mengulanginya lagi dan lagi. Orangtua saya, guru- guru saya, pemimpin-pemimpin orang muda saya—beberapa dari mereka mengucapkan hal-hal yang sama berulang kali sehingga saya bisa menghafalkannya. Jujur saja, itu benar-benar sangat mengganggu dan saya berharap mereka akan berhenti. “Kamu harus merapihkan ruanganmu sebelum kamu keluar rumah.” “Berapa banyak orang yang telah belajar Sekolah Sabat minggu ini”? “Kamu sudah mendapat nilai A di dalam kelas ini; yang perlu kamu lakukan adalah mempertahankannya.” “Jadi, apakah kamu sudah berpikir untuk dibaptiskan”? “Jika kamu tidak tidur lebih awal, maka besok kamu akan kelimpungan sepanjang hari.” “Tidak ada pembicaraan di telepon ketika sedang makan.” “Makan pagi adalah hal yang terpenting untuk seharian itu.” Waktupun berlalu, akhirnya saya menyadari mengapa mereka telah melakukannya. Itu semua oleh karena mereka sangat peduli. Walaupun rasanya seperti mereka sangat mengganggu, yang sesungguhnya adalah bahwa mereka benar-benar mencintai saya. Mereka ingin agar saya dapat bertumbuh secara sehat dan bahagia. Jumlah waktu yang mereka pakai untuk mengulangi diri mereka sendiri adalah sebuah indikasi langsung dari betapa mereka sangat peduli terhadap saya dan kenyataannya bahwa kepedulian itu tidak pernah berakhir. Saya biasanya suka sekali untuk memejamkan mata saya dan berteriak di dalam kepada saya, “baik, baik, sudah saya lakukan. Saya ngerti.” Ketika saya melihat kepada hal itu saat ini, saya menyadari bahwa saya sama sekali tidak mempunyai pemikiran bahwa berapa banyak cinta, waktu dan usaha yang telah mereka lakukan untuk saya—entah apakah itu berguna bagi saya untuk pergi ke perkemahan musim panas, telah mengajari saya Sekolah Sabat, atau dengan menolong saya berlajar untuk berdiri sendiri di atas kedua kaki saya. Saya yakin hal itu terjadi juga dengan anda—setiap menit di setiap hari orangtua anda, guru-guru anda, dan pemimpin-pemimpin gereja anda akan berpikir untuk bagaimana menolong anda, menyediakan kepada anda dan memberikan kepada anda apa yang anda butuhkan untuk memiliki satu hubungan yang nyata dengan Allah, yang merupakan hal nomor satu yang terpenting untuk dapat dimiliki oleh setiap orang. Bahkan Allah sendiri mengulangi dan terus mengulangi diri-Nya sendiri. Lagi dan lagi, melalui Alkitab, Dia mengatakan kepada kita bahwa Dia mencintai kita dan memberikan janji-janji kepada kita. Dia telah banyak kali memberitahu kita bagaimana untuk memiliki hidup yang kekal di dalam dunia yang akan datang dan bagaimana kita dapat melangkah jauh lebih tinggi dari setiap masalah di dalam dunia ini. Dia berbicara kepada kita beribu-ribu kali dan di dalam beribu-ribu cara dan bahkan walaupun dunia kita telah berada di bawah kekang kuasa kegelapan, Dia telah menyediakan satu jalan untuk bagaimana kita dapat terbebas—Dialah jalan itu agar kita bisa terlepas. Dia telah memberikan kepada kita semua yang Dia miliki dan telah melakukan segala seuatu yang dapat Dia lakukan untuk menebus kita dari musuh itu. Mengapa Allah selalu mengulangi dan mengulangi hal-hal itu terus menerus? Semenjak kata-kata Kasih-Nya selalu diulang-ulangi, itu semua disediakan untuk mengingatkan kita, ketika kita terjatuh, sehingga kita bisa
  • 4. 4 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah terus menjadi anak-anak-Nya oleh karena Dia terus dan terus menjadi Bapa kita—dan kita tidak akan pernah merasa jauh untuk pulang kerumah. Pendahuluan oleh Jonatan Tejel Anda sedang memegang di tangan anda pelajaran-pelajaran untuk Minggu Sembahyang Orang Muda Junior untuk tahun 2015. Tahun ini fokus kita adalah bagaimana Allah mengingkan kita untuk kembali. Di dalam halaman-halaman ini anda akan mendapati beberapa episode dari Injil yang mungkin sudah anda ketahui, tetapi minggu ini kita akan menemukan sesuatu yang sangat vital: Allah menginginkan anda untuk kembali. Saya yakin bahwa anda sudah mengetahui cerita tentang Anak yang Hilang. Dia meninggalkan rumah bersama dengan uang yang merupakan harta kekayaannya dan menghabiskannya untuk kehidupannya. Ketika dia menyadari bahwa dia telah melakukan kesalahan yang besar, dia memutuskan untuk pulang kembali kerumahnya. Sang Ayah tahu dengan pasti bahwa anak bungsunya itu akan gagal—tetapi dia yakin bahwa suatu hari kelak anaknya itu akan kembali. Dia telah meninggalkan rumah ayahnya, tetapi bukan hati ayah- nya. Anaknyapun gagal, tetapi ayahnya selalu merasa rindu kepada anak-nya. Dia menanti-nantikan anaknya. Orang lain mungkin bisa saja mengatakan kepada ayahnya bahwa seharusnya dia tidak melakukan hal tersebut. Namun, sang ayah terus menanti dan menanti. Anaknya akan kembali suatu hari nanti, dia berharap. Mungkin sebagai seorang peminta-minta. Mungkin sebagai seorang yang telah gagal…tetap saja sang ayah terus menanti dan menanti. Setiap hari ia melihat-lihat keluar jangan-jangan putranya telah kembali. Dan akhirnya pada suatu hari Dia melihat anaknya dari kejauhan—dan Dia mengenalinya, dengan pakaian yang compang camping, dengan wajah yang kotor, dan bauh yang tidak sedap. Sungguh keadaan anaknya sangat menyedihkan. Namun, sang ayah tidak mengatakan, “Saya tahu hal ini akan terjadi kepadamu. Sekarang pergilah mandi, bersihkan dirimu dan kita akan bicara.” Dia menerima dia sebagaimana apa adanya dan menuntun dia dan berjalan bersama dengan dia kembali menuju rumah. Dan apabila ini bukanlah hal yang cukup gila, dia mengatur sebuah perayaan untuk anaknya itu yang akhirnya menyebabkan masalah yang lain…ini adalah sesuatu yang sangat membuat saya terkagum-kagum. Tidak penting betapa sulitnya keadaan anda di dalam kehidupan, tidak penting berapa jauh anda dari Bapa kita, Dia sedang menunggu anda: Dia ingin supaya anda kembali kepada-Nya. Dari sejak awal dari konflik yang menyusahkan yang sedang kita alami ini, sampai pada akhir dari kesulitan itu sendiri, ada seuatu yang tidak pernah akan berubah: Bapa kita ada di sana, di luar rumah, di jalanan… sedang menantikan anda untuk kembali ke rumah. Tentang Penulis Debbonnaire Kovacs sudah menulis semenjak dia masih seorang anak kecil, dan telah menjual ceritanya yang pertama ketika dia berusia 11 tahun. Saat ini dia adalah penulis dan pembicara tetap, dengan 15 buku dan lebih dari 200 cerita dan artikel yang telah dicetak. Dia juga telah mengajar kelas menulis untuk orang dewasa dan anak-anak. Dia tinggal di sebuah perkebunan kecil di Berea, KY, bersama dengan berbagai binatang piaraannya seperti kambing, ayam, kebun dan bunga-bunga anggrek, dan juga seseorang yang kaya dengan pekerjaan hidup yang bervariasi.
  • 5. 5 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah Khotbah dengan Pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan setiap hari. Hari 1: Melintir Ayat Alkitab: Kejadian 1:26-28; 2:18-25; 3(seluruh pasal)—Kejadian 1:27. Menurut anda apakah Allah bersemangat? Oleh karena kita telah diciptakan menurut gambar-Nya, pastilah Allah merasakan emosi kita, hanya dalam bentuk yang lebih besar, lebih baik dan tanpa bercampur dengan dosa dan cinta diri. Pada setiap tahap, pada Hari Keenam dari penciptaan, kita tahu bahwa Allah sedang menanti dengan Kasih dan sukacita kepada apa yang akan segera Dia lakukan. Allah adalah Kasih dan Kasih membutuhkan seseorang untuk dikasihi. Allah telah menciptakan berjuta-juta malaikat dan sekarang Dia akan menciptakan satu bentuk jenis kehidupan yang baru untuk dikasihi: manusia. Gantinya hanya dengan berbicara, “Jadilah manusia!” sama seperti yang telah Dia lakukan terhadap burung-burung, ikan-ikan, dan yang lainnya, Allah membuat tangannya menjadi kotor. Kita dapat bayangkan Allah bertelut di atas debu dan mencapurinya dengan sedikit air untuk membuatnya kental dan menyatu—dan membentuknya menjadi sesosok manusia. Namun, tanah liat itu belumlah menjadi seorang manusia. Ada banyak pemahat di atas dunia ini yang dapat membentuk tanah liat menjadi bentuk seorang manusia. Sebagian dari mereka benar-benar dapat melakukannya dengan sempurna, seperti Michelangelo, walaupun tidak sesempurna seperti Allah. Dia belum juga selesai membentuknya. Dia kemudian melakukan sesuatu berikutnya yang tidak pernah akan dapat dilakukan oleh seorang manusia sekalipun—Dia membungkuk dan menghembuskan nafas hidup dalam lubang hidung dari patung manusia tersebut…dan Adam “menjadi seorang manusia yang hidup.” (Kejadian 2:7). Dapatkah anda membayangkannya? Hari ketika patung itu mulai bangun; dia memiliki mata dan telinga yang berfungsi dengan sempurna dan di dalam dirinya ada jantung yang memompa darah dan perut yang dapat mencerna makanan. Setelah Dia menciptakan Hawa dari tulang rusuk Adam, Allah sekarang memiliki dua sahabat yang baru. Tentunya, segala sesuatu yang ditemui oleh Adam dan Hawa adalah hal baru bagi mereka. Kenyataannya, belum ada manusia yang akan mereka jumpai kecuali Allah dan para malaikat. Dan binatang- binatang tentunya. Mereka juga, lebih pintar dan lebih kuat dari kita sekarang ini, jadi jika anda dapat membayangkan betapa kuda, kucing dan anjing anda menjadi sahabat anda yang baik, mereka bahkan pada saat itu adalah sahabat-sahabat yang lebih baik untuk Adam dan Hawa—tidak lupa juga dengan singa, zebra dan yang lainnya. Kemudian ada ular. Banyak orang pada jaman ini tidak pernah berpikir untuk menjadikan ular sebagai sahabat mereka, walaupun ada banyak juga yang menyukai ular. Di dalam hari-hari pertama yang Indah itu, ular adalah ciptaan Tuhan yang sangat Indah dari semua binatang yang pernah Allah ciptakan. Ellen White mengatakan: Ular [dalam bahasa yang lain disebutkan sebagai binatang melata] pada saat itu adalah salah satu binatang yang sangat bijaksana dan yang sangat Indah di atas bumi. Ia memliki dua sayap, dan ketika sedang terbang di udara menampilkan cahaya kilauan yang luarbiasa, memiliki warna warni keemasan yang cerah. (Patriachs and Prophets, hal. 53). Adam dan Hawa tentunya akan sangat menyukai ular-ular itu dan mungkin suka menjamah dan membelai mereka. Tentunya, segala sesuatu yang Hawa lihat adalah merupakan hal baru baginya, dan dia belum pernah mendengarkan tentang dusta atau melihat kekejaman dan merasakan cinta diri sendiri…tetapi kepadanya telah diperingatkan. Allah telah memberitahu kepada Adam dan Hawa tentang pemberontakan yang telah terjadi di surga. Lusifer, salah satu pemimpin malaikat, telah memutuskan untuk menjadi sama seperti Allah, dengan tidak menuruti kepada Allah yang benar. Tidak seorangpun yang mengerti mengapa Lusifer, dengan satu kehidupan yang sempurna di surga bersama dengan Allah dan para malaikat, dapat memiliki keinginan untuk melakukan hal ini. Allah sudah beusaha sebisa mungkin untuk dapat bekerjasama dengannya dan membuatnya mengerti, tetapi dia menolak. Akhirnya, dia bersama dengan sepertiga dari para malaikat yang
  • 6. 6 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah telah memutuskan untuk mengikutinya diusir dari surga. Allah telah mengamarkan Adam dan Hawa tentang malaikat yang telah jatuh ini, yang sekarang disebut Setan, akan berusaha untuk membuat mereka berpihak padanya. Allah, dengan berusaha untuk membuat segala sesuatu aman dan mudah untuk sahabat-sahabat- Nya yang baru sebisa mungkin, berkata kepada Setan untukm tidak berkeliaran di dalam taman kecuali di dekat pohon yang istimewah itu. Kemudian Dia berkata kepada Adam dan Hawa untuk tetap bersama-sama dan jangan dekat-dekat dengan pohon Pengetahuan Baik dan Jahat itu. Setan tidak memiliki kuasa untuk menghancurkan kebahagiaan mereka jika mereka menjauhinya. Para malaikat telah mengamarkan mereka untuk selalu waspada terhadap tipu muslihat Setan…Ketika mereka tetap menurut kepada Allah maka kejahatan tidak akan dapat menghancurkan mereka; jika dibutuhkan, maka setiap malaikat dari surga akan diutus untuk menolong mereka. Jika saja mereka dengan tekun menolak akan petunjuk-petunjuknya, mereka akan tetap aman, tetapi jika mereka sekali saja tunduk kepada godaan, maka keadaan mereka akan menjadi bejat (diplintir) sehingga di dalam diri mereka sendiri tidak akan ada kuasa dan tidak ada kekuatan untuk menolak Setan (PP. hal 53) Bagaimana ini bisa terjadi? Apa yang membuat Hawa datang dekat kepada pohon itu? Apakah dia tersesat dan tidak menyadarinya dari pertama? Apakah dia merasa ingin tahu? Tentunya saja dia merasa ingin tahu ketika dia sudah berada dekat dengan pohon itu. Ketika ular yang cantik itu yang berada di pohon dan mulai berbicara kepadanya, dia menjadi semakin ingin tahu. Apakah dia tidak berpikir bahkan untuk sedetikpun, “Oh aku harus pergi sekarang.”? Apakah dia menoleh kesekeliling dan bertanya-tanya kemana Adam telah pergi? Apakah dia menyadari bahwa dia sudah terpisah jauh dari Adam? Nyonya White berkata bahwa untuk sejenak Hawa merasa takut, tetapi kemudian dia memutuskan bahwa “dia memiliki kekuatan yang cukup untuk menghadapi kejahatan” (PP hal 54). Hawa yang lugu. Dia bahkan tidak tahu siapa Setan itu. Tetapi dia baru saja akan mengetahui hal itu. Apapun ceritanya secara detail, kita semua sekarang tahu bahwa itulah cerita yang sangat menyedihkan di dalam sejarah dan itu baru saja akan dimulai. Manusia, diciptakan oleh Allah untuk dikasihi, dan diciptakan oleh Allah untuk mencintai-Nya, baru saja akan berbalik dan meninggalkan Dia. Mereka juga baru saja akan belajar tentang konsep yang penting yang akan kita pelajari selama Minggu Sembahyang ini: Allah menginginkan kita untuk kembali kepada-Nya! Allah bukan saja mengijinkan kita untuk merubah pikiran kita dan kembali kepada-Nya, tetapi Dia juga memohon kepada kita. Bahkan lebih dari pada itu, Dialah satu- satunya yang membuat semuanya itu mungkin. Kita akan memasuki bagian yang lebih menyenangkan dari cerita itu dan bagaimana Allah mengubahnya di bagian akhir dari hari-hari yang lain dari minggu ini, tetapi terlebih dahulu kita perlu untuk melihat kepada permulaan yang menyedihkan. Jadi di sana berdirilah Hawa, sambil memandang kepada pohon itu. Sama seperti pohon-pohon yang lain yang telah Allah ciptakan, sangatlah Indah. Dedaunannya berkilau dengan buah yang menyehatkan dan dengan cita rasa yang enak. Secara diam-diam, Hawa bertanya di dalam hatinya, mengapa Allah tidak mengijinkan mereka untuk memakan buah dari pohon itu. Kemudian dia melihat ular yang bercahaya dan Indah itu yang memiliki sayap itu muncul di antara dahan pohon itu. Tentunya raut wajahnya tidak eragukan tentang apa yang sedang dia pikirkan dan kemudian ular itu berkata dengan sangat merdu, “Apakah benar bahwa Allah berkata bahwa kamu tidak boleh makan buah dari pohon yang indah indah ini?” Tentu saja tidak boleh, jawab Hawa. (Dia tidak menyadari bahwa itulah kesalahannya yang ketiga, Pertama, adalah ketika dia berjalan-jalan sendirian saja, kemudian bermain-main dengan pencobaan, sekarang dia sedang berbicara dengan si penggoda itu). Kami dapat memakan buah dari semua pohon yang lain, tetapi tidak boleh makan buah dari pohon yang satu ini. Allah berkata bahwa jika kami menyentuhnya maka kami akan mati!” “Sesungguhnya kamu tidak akan mati,” kata ular itu. Sekarang, apakah menurut anda bahwa si jahat itu adalah si pengecut, dan tetapi dia tahu bahwa Hawa terlalu lugu untuk mengerti dia, sehingga dia datang muncul dengan berani dan menyebut Allah sebagai pembohong. Kemudian dia membuat sebuah
  • 7. 7 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah kebohongan yang lain untuk menuduh Allah: “Allah tahu bahwa ketika kamu makan buah dari pohon ini, kamu akan menjadi seperti Dia. Kamu akan menjadi seperti seorang dewa, tahu tentang yang baik dan yang jahat.” Jika saja Hawa bisa berpikir sejenak, dia mungkin akan mengingat bahwa dia sebenarnya sudah sama seperti Allah. Karena dia telah diciptakan menurut gambar Allah, diciptakan untuk dikasihi—diciptakan hanya untuk mengenal yang baik dan bukan yang jahat. Menurut Nyonya White, Setan kemudian mengklaim bahwa alasannya dia dapat berbicara (dengan berpusa-pura bahwa dia hanya seekor ular) oleh karena dia telah makan buah dari pohon itu…dan dia tidak mati. Jadi Hawa melakukannya. Dia mangambil buah pohon itu dan mengambil juga untuk Adam. Saat itu terjadi tangisan di surga. Jika Allah adalah seorang yang suka pemarah dan pembalas dendam seperti yang digambarkan oleh beberapa orang, yang selalu siap untuk menghajar siapa saja yang telah berbuat kesalahan, makan ini akan mejadi akhir dari cerita itu. Dia mungkin telah melenyapkan manusia itu dan bahkan mungkin seluruh planet. Mungkin juga Dia akan melenyapkan semua malaikan yang telah berdpsa, tetapi ingat, Allah itu Kasih. Dia sudah berusaha untuk menciptakan kembali sahabat-sahabat yang baru dan percaya atau tidak, dia masih menginginkan mereka untuk menjadi sahabat- sahabat-Nya. Allah mempunyai sebuah rencana. Pada sore hari itu, seperti biasanya, ketika Allah berjalan-jalan di dalam taman, untuk mencari sahabat- sahabat-Nya, “Adam! Dimanakah engkau? (Tentunya Allah tahu dimana mereka berada). Oleh karena malu, Adam dan Hawa keluar dari tempat persembunyian mereka. Mereka tentunya kelihatan sangat bodoh, dengan memakai daun-daun yang telah mereka sendiri buat untuk menutup tubuh mereka. “Kami mendengar Engkau,” kata Adam, sambil melongo. “Tetapi kami sangat takut, oleh karena kami telanjang. Jadi kami bersembunyi.” Takut! Takut terhadap Allah? Seorang yang sangat mereka kasihi ketika mereka berjalan dan berbincang-bincang bersama-sama! Dapatkah anda bayangkan kesedihan yang terpancar dari wajah Allah? “Siapa yang mengatakan bahwa kamu telanjang? Apakah kamu telah makan buah dari pohon yang sudah Aku katakana jangan memakan buahnya atau menjamahnya?” Tentu saja Allah mengetahui jawabannya, juga, tetapi Dia ingin untuk memberikan satu kesempatan lagi kepada mereka untuk bersikap jujur dan bertobat. Gantinya, mereka berdua saling menuduh satu dengan yang lain. “Hawa yang telah memberika aku makan buah pohon itu” “Ular itulah yang telah membuat aku mengambil buah pohon itu.” Walaupun mereka belum menyadarinya, mereka sedang menuduh Allah. Setan tertawa secara diam-diam, karena itulah yang sudah lama menjadi rencananya. “Wanita yang Engkau berikan kepadaku,” adalah cara Adam untuk menempatkan tuduhannya. “Ular itu menipu aku.” Tegas Hawa. Baik, siapa yang menciptakan wanita itu? Siapakah yang telah mencipatkan ular itu? Siapakah yang telah menciptakan taman dan pohon di dalamnya? Allah sedang berusaha untuk membuat ujian itu sesederhana mungkin, tetapi sekarang mereka menganggap bahwa semua itu adalah kesahan-Nya. Dipelintir lagi. Satan berharap bahwa inilah akhir dari hubungan kaih yang yang baru yang telah Allah ciptakan. Dia pasti terkejut ketika mendengar jawaban-Nya. Pertama, Dia menciptakan ular, (ular yang sesungguhnya, yang benar-benar tidak bersalah di dalam segala sesuatu) untuk menjadi peringatan kepada semua umat manusia selamanya. Allah kemudian melenyapkan kedua saya yang Indah dari ular itu dan membuat mereka merayat di atas tanah, bukan karena kesalahannya yang telah dijanjikan oleh Setan, supaya kita tidak akan pernah lupa. Kata-kata Allah yang berikutnya kepada ular adalah; ini adalah untuk ular yang sesungguhnya, si jahat. “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” (Kejadian 3:15)
  • 8. 8 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah Ini sangatlah berarti dari yang sesungguhnya. “Keturunan” berarti anak. Pada suatu kali ribuan tahun yang lalu (di dalam taman, dan hanya Allah yang tahu waktunya), si jahat secara sebagian mencelakai (“memagut tumid” adalah sebuah lambang yang mengatakan seperti ini) salah satu keturunan Adam dan Hawa adalah Yesus, tetapi keturuhan tersebut akan secara fatal mengalahkan si jahat (“meremukkan kepalanya”). Kita akan melihat lebih dalam lagi tentang hal ini ketika minggu sembahyang ini berlangsung. Inilah janji yang pertama di dalam rencana yang Allah telah buat untuk mendapatkan kembali sahabat-sahabat-Nya. Jadi Allah membuat sebuah rencana. Dia akan menghadapi kematian atas nama kita. Dia akan mengklaim kita kembali—untuk mendapatkan kita kembali. Sementara itu, Dia akan mencari jalan untuk terus menjadi Sahabat kita dan terus mengingatkan kita untuk menjadi sahabat-Nya. Hal ini dimulai tepat di Taman Eden. Allah tidak menolak orang berdosa. Dia bahkan menolong mereka membuat pakaian mereka yang lebih baik. Dia mengajarkan mereka untuk membuat metsbah dan korban- korban, untuk mengingatkan mereka tentang seseorang yang tidak bersalah yang akan mati untuk mereka suatu hari nanti. Dia mengusir mereka keluar dari Taman Eden, oleh karena hal yang terburuk yang akan mereka rasakan adalah untuk menjadi orang berdosa yang kekal. Bayangkan jikalau orang-orang jahat dapat makan dari buah pohon kehidupan dan tidak pernah akan mati. Allah memberikan kepada Adam dan Hawa pekerjaan untuk dilakukan, pekerjaan yang sama yang mereka miliki di Taman Eden, tetapi Dia mengingatkan mereka bahwa ini akan lebih sukar. Bumi, bersama dengan tanaman-tanaman dan binatang-binatang, akan terpengaruh oleh karena dosa mereka dan oleh kenyataan bahwa mereka telah memilih Setan sebagai penguasa mereka di atas bumi gantinya Allah. Bekerja untuk mencari nafkah akan menjadi suatu berkat bagi mereka. Dia memberikan kepada masing-masing mereka pertolongan dan dorongan, dan Dia memberikan kepada mereka Sabat, sebuah janji mingguan untuk kembali ke Taman Eden suatu hari nanti. Selama Minggu Sembahyang ini kita akan terus meneliti konsep ini yaitu bahwa Allah selalu menginginkan kita untuk kembali, tidak peduli apapun yang telah kita lakukan. Kita juga akan melihat kepada beberapa cerita Alkitab yang lainnya untuk melihat bagaimana manusia berbalik meninggalkan Allah, bagaimana Allah bekerja untuk mendapatkan mereka kembali, dan bagaimana mereka kembali kepada-Nya. Kita akan melihat hal itu di bagian akhir, setiap orang yang menerima undangan Allah untuk pulang kembali kepada-Nya akan hidup bersama dengan Dia selama-lamanya. Kita akan melihat pohon kehidupan dan memakan buahnya. Kita tidak akan melihat lagi si jahat atau disusahkan oleh godaan-godaannya. Untuk saat ini, kita masih harus menghadapi hal tersebut. Dapatkah anda memberikan perbedaan antara pergumulan-pergumulan yang anda miliki dari hari kesehari yaitu masalah-masalah kehidupan di atas bumi yang berdosa ini dan hal-hal yang mengarahkan kita untuk membuat pilihan-pilihan kita sendiri untuk berbalik dan meninggalkan Allah? Ketika anda berbalik dan meningglkan Dia, apakah anda kembali? Anda perlu untuk kembali sekarang. Yang terpenting dari semuanya, apakah anda benar-benar sadari bahwa Allah menginginkan anda untuk kembali? Pada akhir minggu ini anda akan melihatnya. Pemimpin: Ketika anda berdoa bersama dengan kelompok, doakan setiap mereka yang ingin untukkembali, berdoalah untukpertobatan, dan berikan waktu satu menit untuk doa dalam hati untuk orang-orang agar mereka mau bertobat dan mampu melakukannya di dalam hari mereka masing-masing. Mari kita berdoa besama-sama: Ya Allah yang baik, kami tidak tahu bagaimana harus berterima Kasih kepada-Mu bahwa Engkau tidak meninggalkan orangtua kami yang pertama, juga kami. Kami sangat menyesali waktu-waktu dimana kami berontak dan berbalik meninggalkan-Mu. Ampunilah kami dan tolonglah kami agar kami mengenalii godaan-godaan ketika godaan itu datang. Tolonglah kami untuk datang kepada-Mu untuk meminta pertolongan untuk menolak hal tersebut. Sekarang saya akan memberikan satu menit untuk doa dalam hati untuk siapa saja yang perlu untuk bertobat dari sesuatu yang ada di dalam
  • 9. 9 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah hatimu. Yesus akan mendengar engkau. (berikan kesempatan untuk doa dalam hati. Jangan terlalu pendek. Pastikan mereka mendapatkan waktu untuk doa dalam hati). Terima Kasih untuk janji pengampunan-Mu dan pertolongan-Mu. Terima Kasih karena sudah mengasihi kami. Di dalam nama Yesus. Amin. Pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan: 1. Diskusikan bahwa seringkali tetap bersahabat dengan seorang teman dapat menolong anda untuk menolak pencobaan. 2. Pernahkah ada suatu waktu ketika hal yang sebaliknya juga benar?  Apa yang akan anda lakukan? Katakan tentang suatu saat ketika anda merasa sangat menyesal sudah meninggalkan Allah dan memutuskan untuk kembali kepada-Nya (anda tidak perlu menjelaskan secara detail) dan bagaimana perasaan anda sebelum dan sesudahnya? 3. Bagi anda apakah yang dimaksudkan dengan pencobaan-pencobaan?  Pernahkah anda melakukannya?  Bagaimana anda menghindarinya? Hari 2: Perkara-perkara yang Hilang Ayat Alkitab: Lukas 15:1-10—Lukas 1:7. Lukas pasal 15 dapat dibilang sebagai pasal yang menjelaskan mengenai perkara-perkara/benda-benda yang hilang. Keseluruhan pasal itu terdiri dari tiga perumpamaan tentang hilang dan kemudian ditemukan. Hari ini dan besok kita akan pelajari tentang ketiga perumpamaan tersebut. Pertama, mari kita lihat apa yang terjadi ketika Yesus menyampaikan perumpamaan-perumpamaan ini. Ayat 1 dan 2 mengatakan kepada kita, “Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: "Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka." Anda lihat Ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi tidak percaya bahwa Allah selalu menginginkan kita untuk kembali dan bahwa Allah tidak bekerja untuk memungkinkan kita untuk kembali kepada-Nya. Mereka percaya bahwa kita manusialah yang benar-benar harus berusaha sekeras-kerasnya, maka mungkin saja Allah dapat menerima kita. Anda perhatikan bahwa mereka bersungut-sungut mengapa Yesus makan bersama dengan orang-orang berdosa seakan-akan orang-orang Farisi ini adalah orang-orang yang kudus. Mereka percaya bahwa mereka adalah orang-orang benar dengan demikian layak untuk menjadi perhatian Allah, dan pemungut cukai dan yang lainnya tidak layak untuk hal itu. Yesus sedang mencoba untuk membuat mereka mengerti bahwa Allah tidak seperti itu, jadi Dia menyampaikan tiga buah cerita. Dia menyampaikan cerita tentang domba yang hilang. (Bacakan atau minta seseorang untuk membacanya dari Lukas 15:1-7). Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: “Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira, dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan. Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang
  • 10. 10 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.” (Lukas 15:3-7). Mari kita menggunakan imajinasi kita untuk mengerti cerita ini. Pernahkah anda melihat domba secara dekat? Apakah anda banyak tahu tentang mereka? Domba selalu ingin berkumpul dekat satu dengan yang lain di dalam kelompok mereka. Apabila mereka merasa semakin cemas, maka semakin dekat mereka berkumpul. Bayangkan anda sebagai seorang domba kecil yang suka berkumpul dengan domba-domba yang lainnya ketika sang gembala menuntun mereka keluar dari kandang menuju padang. Di tempat dimana Yesus hidup, sangatlah kurang padang yang berumput hijau, jadi mereka harus melakukan perjalanan untuk mencari rumput setiap hari. Ada seekor domba pemimpin yang akan selalu mengikuti sang gembala dan domba-domba yang lain akan mengikuti tepat di belakang domba pemimpin tersebut. Kelompok yang berada di tengah dan yang dibelakang akan mengikuti satu dengan yang lain sampai mereka menemukan padang rumput dimana mereka dapat makan dan beristirahat. Di dalam imajinasi anda, mungkin anda bersama dengan domba-domba anda meliwati jalan yang berbatu-batu, padang-padang yang kering, atau mungkin anda mendaki sebuah bukit yang berdebu. Itu pasti memerlukan waktu yang lama. Anda bisa saja merasa lapar dan tidak sabar untuk menemukan padang rumput. Mungkin anda merasa lelah dan ingin beristirahat. Mungkin saja akan akan berpikir bahwa mungkin anda melihat suatu tempat yang hijau di kejauhan, jauh dari jalan dan anda mulai melakukan pengecekkan untuk melihat apakah domba-domba anda bisa makan di sana. Tetapi itu terjadi, dan tiba-tiba anda merasa bahwa anda seorang diri. Kelompok domba yang lainnya telah pergi tanpa anda. Walaupun tidak seperti itu secara fisik di dalam cerita ini, banyak orang percaya bahwa domba itu pasti sudah tertinggal, mungkin bulu-bulunya tersangkut pada duri atau yang lainnya. Jika demikian, setiap domba yang tersesat akan berlari mengikut domba-domba yang lain secepatnya (baa-suaranya sangat nyaring) ketika ia menyadari bahwa teman-temannya telah pergi tanpa dia. Sekarang, bayangkanlah bahwa anda terperangkap, dan semakin anda berusaha untuk melepaskan diri, maka anda menjadi semakin terperangkap. Anda menjadi takut. Yang dapat anda lakukan adalah menangis—memanggil dan itulah yang anda lakukan. Bayangkan apa perasaan anda ketika anda mendengar suara gembala anda memanggil. Anda bersuara (baa) dengan semakin keras dan bahkan mungkin berusaha sekali lagi untuk bisa terlepas. Dan kemudian anda melihat dia datang berjalan menuju anda. Anda ditemukan. Anda pasti akan terus bertahan agar dia dapat melepaskan anda. Yesus berkata bahwa sang gembala membawa domba yang lelah dan membutuhkan pertolongan itu dan meletakkannya di atas pundaknya dan membawanya pulang ke rumah. Bagaimana perasaan anda jika anda adalah domba itu? Orang-orang Parisi dan Saduki tidak menyukai cerita ini. Bagi mereka kelihatannya Yesus mengatakan bahwa Dia mengasihi orang-orang yang tersesat lebih dari pada mereka, sehingga Dia akan meninggalkan mereka di padang rumput dan pergi mencari yang hilang. Mereka berpikir bahwa Dia mengatakan kepada mereka bahwa surga akan lebih bersukacita dengan para pemungut cukai ketimbang mereka yang tersesat. Tentunya, Dia tidak bermaksud seperti demikian, oleh karena Dia tidak pernah berpikir bahwa mereka adalah orang-orang benar dan tidak tersesat. Yesus tahu bahwa semua manusia adalah orang-orang berdosa; oleh karena itu mereka harus bertobat dan Yesus mengasihi semua manusia. Kenyataannya, pada saat ketika Dia menyampaikan perumpamaan tersebut, Yesus sedang mencari domba-domba yang hilang, yaitu orang-orang Parisi dan Saduki. Masalahnya adalah bahwa mereka tidak merasa bahwa mereka telah tersesat. Jadi Dia menyampaikan sebuah cerita yang lain. Itu terdapat di dalam ayat 8-10. Yesus berkata: “Atau perempuan manakah yang mempunyai sepuluh dirham, dan jika ia kehilangan satu di antaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia
  • 11. 11 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah menemukannya? Dan kalau ia telah menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga- tetangganya serta berkata: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dirhamku yang hilang itu telah kutemukan. Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat.” Pada jaman Alkitab (dan di banyak waktu yang lain dalam sejarah bumi ini) keluarga yang berada akan memberikan kepada anak-anak wanita mereka mas kawin, yang akan dia bawa ketika dia menikah. Uang itu seharusnya menjadi miliknya, untuk digunakan sesuai dengan apa yang dia butuhkan. Dia juga mungkin akan menggunakannya untuk anak-anaknya. Walaupun uang itu seharusnya adalah untuk digunakan oleh sang istri, di dalam masyarakat seperti itu dan juga yang lainnya, suami sesungguhnya adalah berkuasa atas sang istri. Bisa saja itu disalah gunakan sehingga mereka tidak akan mendapat masalah. Mereka bisa saja menceraikan istri-istri mereka dengan hanya memberikan secarik kertas yang bertuliskan, “Kamu ditalak,” dan mengusir mereka pergi dari rumah. Mereka dapat melakukan hal ini untuk suatu alasan yang kecil, hanya oleh karena sang wanita mengecewakan mereka dalam beberapa cara, seperti menyediakan makanan yang gosong bagi mereka. Kenyataannya, banyak pria yang menikahi wanita yang memiliki mas kawin atau mahar, khusunya dalam jumlah yang besar, hanya karena mereka ingin mendapatkan uang tersebut. Namun demikian, banyak pria yang benar-benar mengasihi sitri mereka dan menunjukkan sikap berbelas kasihan kepada mereka. Istri-istri di jaman itu bisa menjadi rekan yang penuh Kasih bersama dengan suami mereka dan mereka masih dapat mengendalikan harta milik istri mereka. Wanita ini benar-benar dapat mengatur uangnya sendiri. Peerumpamaan itu tidak mengatakan kepada kita apakah wanita itu masih terikat dengan pernikahan dan menyimpan uangnya untuk masa depan, atau apakah dia adalah seorang janda dan itulah satu-satunya harta yang dia miliki untuk menyambung hidupnya, dan mungkin saja dia memiliki anak- anak. Namun, cerita itu mengatakan bahwa dia menyampaikannya kepada tetangga dan handai tolannya. Mungkin dia adalah seorang wanita sebatang kara, yang tidak memiliki suami dan anak-anak. Jika demikian, itu adalah satu cara hidup yang benar-benar menakutkan. Saat itu tidak ada pekerjaan untuk kaum wanita, jadi mereka tidak dapat menghasilkan uang sendiri, khususnya jika mereka sudah berusia lanjut. Sepuluh uang logam perak wanita ini tentunya sangatlah berharga untuknya. Dan satu uang logam yang disebut dram itu sama dengan upah satu hari bekerja pada jaman Gerika. Itu artinya dia hanya memiliki 10 hari untuk hidup, kecuali dia mendapatkan cara bagaimana untuk menggunakan sebagian uang itu untuk mendapatkan uang tambahan. Sekarang anda bisa bayangkan betapa sangatlah dia sedih ketika dia kehilangan salah satu dari uang logam tersebut, demikian juga akan sangat senang apabila dia menemukannya. Mari kita berpikir sejenak tentang uang logam tersebut. Jika anda adalah uang logam itu, akankah anda akan mereka ketakutan dan kecewa sama seperti domba itu? Tidak, oleh karena uang logam tersebut tidak memiliki perasaan. Apakah anda akan berjuang dan mencari bantuan? Tidak, uang logam tidak dapat melakukan hal itu. Uang logam itu bahkan tidak tahu kalu sebenarnya ia telah tersesat. Dan bahkan uang logam itu tidak tahu apakah dia memang berharga sehingga seseorang sangat ingin untuk mencarinya. Uang logam itu tidak tersesat oleh karena tidak tahu jalan atau kehilangan jejak dari 9 uang logam yang lainnya. Dalam cara tertentu orang-orang Parisi dan orang Saduki adalah sama seperti uang logam ini. Mereka tidak berkeliaran jauh dari iman. Kenyataannya, mereka benar-benar sangatlah setia di dalam menjalankan tugas- tugas dan ritual yang menurut mereka sangatlah penting untuk menjadi seorang Yahudi yang baik dan berkenan kepada Allah. Mereka bisa saja berlaku kasar terhadap seseorang jika ia mengatakan bahwa mereka telah tersesat dan perlu untuk diselamatkan. Mereka sesungguhnya tidak berpikir tentang apakah mereka sangat berharga di mata Yesus, atau entah Dia atau Allah mungkin sedang mencari mereka. Anda tentunya bisa tersesat dalam berbagai cara. Mereka sedang tersesat di antara pohon-pohon aturan yang telah mereka buat untuk diri mereka sendiri, dengan berusaha untuk mendapatkan Kasih Allah.
  • 12. 12 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah Allah telah mengasihi mereka sebelum mereka melakukan apapun. Dia telah mengutus Anak-Nya untuk mencari mereka dan Yesus sangat mengasihi mereka sehingga Dia akan menyerahkan hidup-Nya untuk mereka. Semua cerita yang Dia sampaikan, semua kotbah yang Dia sampaikan, semua penyembuhan dan mujizat-mujizat yang telah Dia lakukan adalah untuk satu tujuan—untuk memanggil semua orang untuk pulang kerumah kepada Allah. Dia sangat berharap bahwa paling kurang beberapa dari orang-orang ini, dan para pendengar yang lainnya, akan mendengar dan menyadari bahwa Dia benar-benar sedang berbicara tentang mereka, dan bukan tentang domba atau uang logam perak. Mungkin beberapa orang menyadarinya. Kita tahu bahwa Kisah Para Rasul 6:7 berkata, “juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya kepada Yesus.” Hanya Yesus yang tahu siapa-siapa di antara mereka yang berada di dalam kelompok yang khusus, atau tepatnya ketika mereka mulai merasakan hati mereka terjamah oleh perkara-perkara yang Yesus katakan dan lakukan. Ada satu hal yang persis sama dari kedua perumpamaan ini. [Tanyakan kepada hadirin apa kira-kira yang sama]. Yang sama adalah akhir dari ceritanya. Orang yang menemukan apa yang telah hilang bukan saja bersukacita, tetapi juga mengundang teman-teman dan tetangga-tetangga untuk membagikan sukacitanya. Sudah cukup untuk sang gembala bila dombanya yang hilang ditemukan. Tetapi tidaklah cukup untuk membawanya pulang dan mengurusi dan membalut luka-lukanya ketika domba itu masih hilang, demikian juga dengan memberikannya makan dan air dan beristirahat. Sang gembala harus memanggil semua orang dan berkata (di dalam bahwa kita), “Hore! Sudah kutemukan. Lihat domba itu baik-baik saja.” Sang gembala mengharapkan agar teman-temannya pun ikut bergembira. Pernahkah anda kehilangan anjing atau kucing dan anda menyampaikan berita itu kepada semua tetangga, dan meminta mereka untuk menolong anda? Apa yang terjadi ketika anda menemukannya? Tidaklah cukup bagi wanita itu dengan menemukan uang logamnya. Dia harus memberitahukan teman- temannya. “Masih ingat uang logam saya yang hilang? Sudah kutemukan. Lihat, ini uang logam itu, ini kabar baik.” Teman-temannya mungkin akan mengatakan sesuatu seperti, “Kali ini pastikan bahwa kamu menyimpan uang logam itu dengan benar.” Pada bagian ini dari perumpamaan itu, Yesus tidak berbicara dalam bentuk lambang-lambang. Dia tidak lagi menggunakan “domba” atau “uang logam” yang berarti orang, atau membandingkannya dengan Diri-Nya sendiri atau Allah kepada seorang gembala atau seorang wanita yang sedang mencari uangnya. Di dalam bagian dari kedua perumpamaan ini, Yesus secara langsung berkata, “Ada sukacita di dalam kehadiran malaikat-malaikat surga walaupun hanya satu jiwa yang bertobat.” Dia memberikan kepada kita sebuah gambaran mental tentang malaikat-malaikat yang bertepuk tangan dan bernyanyi dan memuji Allah, dan tentunya Allah tersenyum lebar juga, oleh karena ada satu orang yang telah memutuskan untuk berbalik, bertobat, kembali, dan dimenangkan. Itulah perasaan Allah ketika kita kembali kepada-Nya. Tentunya, Dia juga akan sangat bersukacita jika kita tidak berbalik meninggalkan Dia. Namun kita semua harus membutuhkan pertobatan (berbalik) dan diampuni. Seringkali kita juga harus memberikan pengampunan kepada orang lain. Apa ada sesuatu di dalam hidupmu yang menyebabkan anda harus bertobat? Apakah anda menginginkan Yesus untuk menemukan anda dan menyelamatkan anda dari perkara-perkara yang salah yang telah anda lakukan? Mari kita mendoakan hal itu sekarang. Di waktu yang akan datang, kita akan berbicara tentang perumpamaan yang ketiga di dalam pasal ini dari Buku Lukas.
  • 13. 13 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah Ya Allah, Engkau sungguh sangat sabar terhadap kami ketika kami tersesat. Kami saat ini akan bertobat dari pilihan-pilihan yang telah kami buat yang telah membuat kami meninggalkan jalan-Mu. [Berikan cukup waktu bagi mereka untuk berdoa di dalam hati. Jangan menghalangi mereka]. Kami juga meminta akan Engkau dapat menolong kami untuk mencari orang-orang yang mungkin tidak tahu betapa Engkau sangat peduli kepada mereka dan sedang mencari mereka. Bantulah kami untuk menjadi pencari-pencari yang lemah lembu dan penuh Kasih, yang selalu bersukacita bersama dengan seseorang yang pulang kembali kerumah bersama-Mu. Di dalam nama Yesus, Amin. Pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan: 1. Bandingkan kedua cerita yang terdapat di dalam pelajaran ini  Apa persamaannya?  Apa perbedaannya? 2. Bagaimana anda kehilangan sesuatu?  Apa yang terjadi? 3. Apa yang anda maksudkan dengan tersesat dan bahkan tidak menyadarinya? Ada berapa besar sukacita di surga untuk anda? (Petunjuk: Besar).
  • 14. 14 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah Hari 3: Seorang Anak Lelaki yang Hilang Ayat Alkitab: Lukas 15:11-32—Lukas 15:20. Di dalam pasal yang menerangkan tentang kehilangan benda-benda, Lukas 15, Yesus menyampaikan cerita yang ketiga, dan bahkan lebih penting dan dramatis, terhadap orang-orang Parisi dan orang-orang Saduki yang mengeritik Dia. Dia sedang berusaha keras untuk membuat mereka melihat bahwa Allah, Bapa surgawi kita, menginginkan agar semua anak-anak-Nya kembali dari keadaan mereka yang sedang tersesat. Sebagian dari anak-anak Allah hilang di dalamcara hidup yang penuh dosa, sama seperti yang telah Yesus katakan pada awal dari pasal ini. Yang lainnya, sama seperti orang-orang Parisi, mulai bertingkah seperti orang benar, dengan menunjukkan jari mereka kepada orang-orang yang telah membuat pilihan yang tidak baik dan mengatakan kepada mereka bahwa mereka adalah benar-benar orang berdosa. Yesus sedang berusaha untuk membuat orang-orang ini mengerti bahwa untuk membenarkan diri sendiri dan menuduh orang lain adalah sama berdosanya. Di dalam cerita tentang uang logamyang hilang, Yesus berbicara tentang sesuatu yang hilang dan bahkan tidak tahu kalau dia sedang hilang. Di dalam perumpamaan tentang domba yang hilang, Dia berbicara tentang sesuatu yang hilang dan menyadari bahwa dia memang sedang hilang, tetapi tidak tahu bagaimana untuk kembali kerumah. Mari kita lihat kepada sebuah cerita tentang seseorang yang telah hilang, dia menyadari bahwa dia sedang hilang, dan tahu bagaimana untuk kembali kerumah, namun (tadinya) merasa takut untuk kembali. [Bacalah atau mintalah seseorang untuk membacakan Lukas 15:11-12] Untuk mengilustrasikan hal itu lebih jauh, Yesus mengatakan cerita ini kepada mereka: “Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.” Orang yang ada di dalam cerita ini kelihatannya adalah seorang yang kaya. Dia memiliki lading, kambing domba, dan (nanti kita akan lihat) pakaian-pakaian yang Indah-indah dan permata. Dia hanya memiliki dua orang putra ketika biasanya pada jaman itu orang memiliki banyak anak. Tentunya, anak-anak akan meninggal sebelum mereka beranjak dewasa, jadi kemungkinan saja bahwa inilah kedua anaknya yang masih bertahan hidup. Yang satu adalah pekerja keras dan setia, dan yang lainnya…dan anak yang lain ini pada suatu hari datang dan berkata, “Ayah, berikan bagian saya dari kekayaan yang Ayah miliki, karena saya tidak mau menunggu sampai Ayah meningga.” Sekarang? Benar? Bisakah anda bayangkan bagaimana perasaan Ayahnya? Seakan-akan anak itu sedang berkata bahwa dia tidak akan tunggu sampai Ayahnya meninggal. Cerita itu tidak mengatakan berapa lama sang Ayah memikirkannya, tetapi dia berkata, ya. Kemudian dia membagikan kekayaannya (dia mungkin akan menjual sebagian tanahnya untuk mendapatkan uang) dan memberikan kepada putra bungsunya bagiannya. Kenyataanya, cerita itu berkata, “dia membagikan harta kekayannya di antara mereka.” Dengan kata lain putra sulungnya juga mendapatkan bagiannya, oleh karena apapu,n yang tersisa akan menjadi miliknya suatu hari nanti. Saya bisa bayangkan bagaimana perasaannya. Sekarang orang muda adalah seorang yang kaya. Di pikir bahwa dia akan bahagia. Tidak lagi menjadi budak di lading, dengan menjagai binatang gembalaan, membajak, menabur, menuai, membresihkan dan semua yang memerlukan kerja keras. Akhirnya dia pergi meninggalkan rumah kesebuah tempat yang jauh.
  • 15. 15 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah [Baca atau minta seseorang untuk membaca ayat 13] Ada banyak interpretasi di dalam satu kalimat itu, bukan? Pada jaman sekarang ini, mungkin si orang muda tersebut akan pergi kesebuah kota besar. Kira-kira hal-hal apa yang akan dia lakukan untuk menghabiskan uangnya? Menurut anda apa rekasi orang terhadap hal itu? [Minta tanggapan dari beberapa orang]. Anda tentunya akan memiliki banyak orang jika anda memiliki banyak orang dan hal ini terjadi kepada orang muda di dalam cerita Yesus ini. Ketika uang itu telah habis, teman-temannyapun menghilang. Rupanya kehidupannya tidak seperti yang dibayangkan oleh orang muda ini. Apakah dia masih berpikir untuk pulang kerumah pada saat-saat seperti ini? Dia mungkin sudah merasa malu untuk pulang kerumah. Bayangkan apa yang dia katakan, “Ayah, maafkan saya, tetapi saya telah menghabiskan semua uang itu. Bisakah saya pulang lagi dan berharap kepada Ayah lagi”? Gantinya dia mandapakan pekerjaan. Tetapi bukan seperti pekerjaan lainnya, dia mendapatkan suatu pekerjaan yang sangat buruk dalam pandangan seorang Yahudi—yaitu memberi makan babi-babi. Itu adalah suatu pekerjaan yang kurang bagus bahkan untuk jaman kita dimana orang tinggal bersama dengan binatang piaraan mereka dan menjaganya 24 jam sehari. Orang muda ini bercokol dengan babi-babi dan memberi mereka makan, tetapi dia sama sekali tidak memiliki makanan untuk dimakan. Apa yang telah dia lakukan membuatnya tidak punya waktu lagi untuk berpikir. Dia akhirnya membuat suatu rencana. Ini sangatlah tidak masuk akal, atau tidak adil kalau mau jujur, untuk kembali kerumah dan mengharapkan dukungan Ayahnya lagi—tetapi bagaimana kalau dia bekerja untuk Ayahnya? Pekerjaan apa saja yang ada di ladang Ayahnya akan lebih baik daripada pekerjaan yang dia mmiliki sekarang dan akan ada orang yang perduli kepadanya. Mungkin lebih baik dia pulang kembali kerumah. [Baca atau minta seseorang untuk baca ayat 17-19] Ketika orang muda ini mencoba melangkah menuju rumah, mari kita pergi kerumahnya yang dulu dan memeriksa dan melihat keluarga yang telah dia tinggalkan. Menurut anda apa yang sedang dilakukan oleh saudara sulungnya? Terus bekerja keras, seperti sediakala, bukankah begitu? Mungkin dia telah berusaha untuk melupakan bahwa dia mempunyai seorang saudara laki-laki. Mungkin juga dia sangat merindukannya, tetapi tidak mau mengakuinya. Apa yang sedang dilakukan oleh Ayahnya? Inilah yang menjadi bagian yang terpenting dari cerita itu. Ayahnya terus menunggu dan menanti setiap hari, memaksakan matanya untuk meneliti setiap sudut jalan, dengan harapan bahwa anaknya akan pulang kerumah. Apakah Ayahnya berhenti mengasihi anaknya oleh karena dia telah melakukan pilihan-pilihan yang buruk? Apaklah Ayahnya berhenti mengasihi dia oleh karena dia telah mengatakan dan melakukan perkara-perkara yang tidak baik? Tidak pernah. Ayahnya selalu menunggu dan menanti… …dan pada suatu hari hal itupun terjadi. Dia melihat seseorang melangkah tertatih-tatih disepanjang jalan yang berdebu, tetapi dia tidak mengenalnya. Dia melihat banyak orang berjalan menuju arah rumahnya. Tetapi ada sesuatu tentang sesosok yang berjalan kerahnya…Ayah itupun berdiri dan sambil mencoba untuk memperhatikan. Apakah ini benar?—Benarkah? Ya, benar. [Baca atau minta seseorang untuk membaca aya 20-24] Ketika sang Ayah melihat putranya, dia mengangkat kaki jubahnya yang panjang dan berlari menuruni jalan itu. Dia bahkan tidak memperhatikan apa yang akan dikatakan oleh anaknya itu. Dia memeluk putranya dan tertawa, dan mengais, dan menciumnya.
  • 16. 16 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah Anak muda itu gemetar dan berusaha untuk berbicara. “Ayah, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Ayah.” Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. Ayah itu sedang berteriak kepada semua hamba-hambanya yang sudah datang berkumpul untuk melihat. … aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa,” lanjut anak itu. Itulah yang patut baginya. Ayahnya berputar dan sambil tangannya merangkul putranya pada bahunya, masih berteriak, “Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria.’ Itulah yang ia rasakan sebagai seorang Ayah. Sama seperti orang-orang yang terdapat di dalam cerita-cerita lainnya, orang ini mengundang semua tetangganya untuk ikut merayakan bersama-sama dengan dia, namun ini jauh lebih besar daripada menemukan seekor domba ataupun sebuah uang logam. Ini adakah seorang anak muda yang telah memutuskan untuk pergi, tetapi sekarang memutuskan untuk kembali kerumah. Oleh karena Ayahnya sangat bahagia sampai-sampai dia tidak pernah berhenti tersenyum dan tertawa. Dia mungkin saja menangis sedikit, tangisan bahagia. [Baca atau meminta seseorang untuk bacakan ayat 25-28]. Ayah itu kemudian mengutus beberapa orang hamba untuk pergi ke lading mencari outra sulungnya yang masih bekerja di ladang mereka. Mungkin anak itu pulang dengan sendirinya. Ketika dia mendengar suara nyanyian, tawa dan tari-tarian, dia bertanya kepada salah satu dari hamba-hamba itu, “Apa yang sedang terjadi?” “Oh, tuan, tidakkah tuan mendengar?” jawab hamba itu. “Adikmu telah kembali. Ayahmu sangatlah senang sehingga dia memerintahkan untuk menyembelih lembu yang tambun dan membuat sebuah pesta, oleh karena putanya telah kembali dengan selamat.” Sekarang, mari kita berhenti sejenak di sini. Kira-kira perasaan-perasaan apa yang saja yang dimiliki oleh saudara sulung pada saat itu? [berikan kesempatan untuk hadirin menjawab]. Dia bisa saja ikut bergembira oleh karena adiknya telah kembali dengan selamat. Dia bisa saja merasa ingin tahu, atau tidak percaya, atau bahkan terkejut. Paling sedikit dia akan masuk kedalam dan memeriksa untuk memasatikan apakah orang muda itu adalah benar-benar adiknya. Sangatlah terkejutnya hamba-hamba itu ketika tuan muda mereka marah dan meninggalkan mereka. Dia bahkan tidak masuk kerumah. Hamba-hambanya pergi melaporkan hal itu kepada ayahnya dan ayahnya keluar untuk berbicara dengan putra sulungnya itu. Alkitab berkata, ayah itu memohon kepadanya. “Anakku, bersukacitalah bersama denganku! Apakah engkau tidak senang karena adikmu telah kembali?” Anak sulung itu hanya membungkukkan bahunya dan marah dan bahkan lebih marah daripada sebelumnya. Untuk melihat apa yang telah dikatakannya, baca (atau minta seseorang untuk membaca) ayat 29-30. Iri hati, itulah yang ia rasakan. Mungkin dia merasa bahwa dia mempunyai alasan untuk itu. Pernahkah anda bekerja keras pada sebuah proyek dan seseorang yang tidak bekerja, tetapi kelihatannya orang itu mendapatkan semua pujian? Itulah kira-kira perasaan hati dari orang muda ini. Mungkin dia berpikir Ayahnya selalu mencemaskan adiknya dan tidak pernah memikirkan tentang dirinya. Anda dapat katakan dari cerita ini bahwa ini bukanlah pokok ceritanya. Ayahnya adalah benar-benar seorang Ayah yang penuh kasih sejak awal,
  • 17. 17 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah lagi pula dia juga telah memberikan kepada putra sulungnya itu harta milik kekayaannya. Di dalam jawaban ayah itu, kita dapat menangkap betapa sang Ayah sangat mengasihi putra sulungnya juga. Mari kita lihat kepada apa yang dia katakan. “Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.” “Engkau selalu bersama-sama dengan aku,” kata Ayahnya. Itu menunjukkan bahwa dia sangat bersukacita dengan hal itu oleh karena dia mengasihi putra sulungnya juga. “Semua yang aku miliki adalah milikmu juga.” Pernahkah anda pikirkan tentang hal itu? Putra bungsunya telah kehilangan semua hartanya. Segala sesuatu yang tertinggal kini menjadi milik dari putra sulung itu. Dia bisa saja mengadakan pesta kapan saja yang dia inginkan. Dia juga bisa bersukacita oleh karena adiknya sudah pulang kerumah. Sama seperti sang Ayah di dalam cerita ini, Allah selalu menginginkan anak-anak-Nya untuk kembali pulang kerumah, tidak peduli seberapa jauh mereka telah tersesat. Pertanyaannya adalah, apakah kita menginginkan agar orang berdosa bertobat? Apakah kita menginginkan orang lain berada di gereja kita, di sekolah kita, di rumah kita, yaitu orang-orang yang telah melakukan kesalahan, dan mereka menyadari hal itu, dan sekarang mereka ingin untuk pulang dan menjadi bagian dari keluarga itu lagi? [Berdoalah untuk pertobatan dan pengampunan untuk semua yang hadir] Mari kita berdoa. Bapa yang di surga. Engkau sesunggughnya Allah yang mengasihi kami. Engkau peduli kepada kami, Engkau bekerja untuk kami, dan selalu menyambut kami dengan tangan terbuka. Ampunilah setiap orang yang meminta ampun kepada-Mu saat ini. [Berikan cukup waktu bagi mereka untuk berdoa]. Berikan Kasih-Mu kepada kami, Kasih yang cukup untuk memenuhi hati kami dan dapat kami berikan kepada orang lain. Bantulah kami untuk menerima setiap anak-Mu dengan tangan terbuka dan tidak akan iri hati dan marah seperti anak yang sulung. Jika kami sudah seperti itu, ampunilah kami dan tolonglah kami untuk berubah. Di dalam nama Yesus. Amin. Pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan: 1. Apakha anda merasa lebih bersimpati kepada sang ayah, anak sulung atau kepada anak bungsu?  Jelaskan  Dapatkah itu berbeda, tergantung pada apa yang terjadi di dalam hidupmu? 2. Pernahkah anda melakukan sesuatu yang sangat menyakiti orang lain?  Bagaimana anda berusaha untuk bertobat dan memperbaikinya?  Apa yang telah terjadi? 3. Adakah seseorang yang harus anda ampuni?  Apakah anda siap untuk menerima dia kembali kedalam persahabatan dengan anda?
  • 18. 18 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah Hari 4: Di dapatkan pada Kesempatan Terakhir Ayat Alkitab: Lukas 23:39-43—Lukas 23:43 Selama beberapa hari pertama dari Minggu Sembahyang, kita telah pelajari bahwa Allah selalu ingin agar anak-anak-Nya kembali pulang kerumah. Dia akan selalu mencari dan menyelamatkan orang-orang yang Dia kasihi yaitu mereka yang telah berbuat kesalahan, bahkan sebelum orang itu merasa menyesal sekalipun. Cerita ini adalah merupakan contoh yang terbaik dari Allah yang ekstrim yang akan pergi dan mencari serta menyelamatkan walaupun hanya satu dari anak-anak-Nya, yaitu dia yang menurut orang lain sudah telalu bejat dan tidak layak untuk itu. Nyonya White mengatakan sesuatu yang sangat mengagetkan tentang pencuri di salib. Alkitab tidak menjelaskan banyak tentangnya (kecuali bagian yang sangat penting). Pelajaran ini akan menjelaskan tentang ceritanya, dengan menggunakan informasi dari Desire of Ages, hal. 749-750. Anak laki-laki ini mungkin pada saat itu masih sangat muda ketika dia untuk pertama kali mencuri. Mungkin saja untuk pertama kali dia hanya mecoba-coba saja, bersama dengan beberapa teman. Mungkin pada saat itu adalah hari dimana banyak orang berjualan, ketika semua petani membawa susu dan keju milik mereka, sayuran dan buah-buahan, dan juga binatang-binatang kekota. Dan banyak barang yang lain yang disimpan di dalam keranjang, dimana semua orang terlibat bersama-sama untuk melakukan kegiatan jual beli. Keadaan saat itu mungkin ramai dan sibuk dimana beberapa anak kecil mungkin berkeliaran sana sini, tersenyum dan tertawa dan berpura-pura sedang bermain, dan mulai mengambil beberapa barang tanpa bayar atau dengan menggantikan dengan barang yang lain. Ada juga di sana beberapa anak lelaki yang sudah beranjak remaja yang suka membuat masalah, tetapi mereka kelihatan sangat terkesan dan anak-anak kecil ini berusaha untuk meyakinkan mereka, jadi dia melakukan sesuatu yang menurut dia itu salah. Ketika dia merasa bersalah, dia mencoba untuk berpikir tentang hal-hal yang lain atau sibuk dengan sesuatu yang lain sehingga dia tidak dipermalukan, seperti meminta maaf atau mengembalikan kepada pemiliknya apa yang telah dia ambil. Ini adalah suatu cara yang baik untuk meredam kata hatimu sepanjang tahun, ketika anak lelaki kecil itu beranjak menjadi seorang pria dewasa, dia semakin menjadi ahli sehingga sama sekali tidak mau mendengar akan kata hatinya. Sekarang dia adalah seorang pencuri dan pemilik dari semua kekayaannya. Sampai tidak lama seseorang yang lain berani menantang dia. Pada beberapa tahap, sang pencuri ini mulai mendengar tentang seorang pengkotbah yang baru. Orang banyak mulai berkumpul untuk mendengar orang ini, yaitu Yesus, jadi pencuri inipun ikut bergabung. Ketika dia mendengar, dia mungkin dengarkan kata-kata seperti, “Jika seseorang menginginkan pakaianmu, berikanlah juga jubahmu, dan berikan kepada mereka apa yang mereka minta dan janganlah menolak jika ada yang ingin meminjamkan sesuatu dari padamu,” (Berdasarkan Matius 5:40-42). Pria yang adalah pencuri ini merasa hatinya berkecamuk untuk pertama kali dan terjadi cukup lama. Dia memperhatikan wajah Yesus dan bagaimana orang banyak berkerumun di sekeliling-Nya, dan pencuri itu ingin untuk menjadi seperti mereka. Semua orang berlari manyambut Dia ketika mereka melihat-Nya datang. Mereka juga ingin agar tidak ada anak-anak yang akan duduk dipangkuannya. Namun, pencuri itu juga mendengarkan apa yang telah dikatakan oleh imam-imam dan para pemimpin. Ketika Yesus membuat satu mujizat, mereka akan berkata, “Orang ini memiliki roh iblis.” Ketika Yesus menyembuhkan seseorang pada hari Sabat mereka akan berkata, “Dia bukanlah dari Allah—Dia tidak mentaati hukum.” Baik, pencuri itu bukanlah seorang warga negara yang taat juga, tetapi ia ingin untuk menghormati para pemimpin masyarakatnya. Mungkin saja mereka benar. Tetapi, untuk hidup seperti yang Yesus jelaskan adalah
  • 19. 19 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah sangat sulit. Mungkin saja pencuri itu telah mendengar tentang Zakeus, ketika dia mengembalikan empat kali lipat apa yang telah dia ambil. Pencuri itu tidak mau melakukan hal tersebut. Mungkin saja dia tidak berada di sana ketika orang muda yang kaya itu pergi, dan menolak untuk memberikan kekayaanya seperti yang dimintakan oleh Yesus. Pernahkah anda perhatikan ketika anda memiliki satu perasaan bersalah dan anda sedang berusaha keras untuk melepaskannya, anda bertingkah semakin buruk dan bahkan lebih buruk lagi. Nyonya White berkata bahwa pencuri ini berusaha keras untuk mendengarkan kata hatinya bahwa dia telah bersalah dan dia “jatuh semakin dalam kedalam dosanya.” Kemudian…diapun tertangkap. Dia ditangkap, dipenjarakan, dan kemudian dibawa kepengadilan. Akhirnya, pencuri itupun di adili hampir bersamaan waktunya dengan Yesus. Dia (bersama dengan pencuri yang lainnya) mungkin saja berteriak sambil mengutuk dan berkata bahwa mereka tidak bersalah, walaupun sebenarnya tidak juga. Mereka melihat Yesus menghadapi semua tuduhannya secara berbeda dengan mereka dan mereka sungguh tidak percaya akan hal itu. Yesus tidak pernah mengutuk ataupun berteriak. Sepanjang waktu, Dia bahkan tidak memberikan jawaban. Ketika Dia memberikan jawaban, caranya sangatlah dengan penuh hormat. Ketika Dia dicambuk, Dia menghadapinya dengan berani, dan hal yang sangat menakjubkan adalah (juga merupakan hal yang sangat mengerikan untuk dilihat) Dia bahkan menunjukkan pandangan yang penuh kasih bahkan kepada para serdadu yang sedang mencambuk-Nya. Pencuri itu tidak berhenti menatap dengan seksama ketika Yesus yang berdiri dengan tenang di hadapan orang banyak yang berbohong tentang Dia. Dia memperhatikan ketika Pilatus mengumumkan, “Aku tidak menemukan kesalahan pada orang ini,” dan kemudian mencuci tangannya, menunjukkan bahwa dia memaafkan dirinya sendiri dari semua tanggungjawab untuk apa yang akan terjadi terhadap Yesus. Yesus kelihatan sangat aneh—sangat berbeda. Ia kelihatan sangat tenang. Tidak ada yang dapat dilakukan oleh para serdadu atau yang lainnya yang dapat membuat Dia kehilangan kesabaran-Nya. Di sepanjang jalan menuju Golgota, ketiganya sama-sama memikul salib. Tidak diragukan lagi mereka bertiga benar-benar meliwati keadaan yang sulit, memikul salib mereka sepanjang jalan itu, mungkin juga terjatuh. Dua dari mereka berteriak dan berdebat sambil menyumpahi. Yang Satu lagi tidak. Pencuri itu merasa semakin susah, tetapi dia tidak tahu mengapa. Dia tidak tahu bahwa Roh Kudus sedang bekerja keras, mencoba untuk menyelamatkan dia sebelum terlambat. Roh Kudus terus bekerja di dalam hati dari pencuri yang satu juga, tetapi ia tidak mau mendengar. Yang satu ini mulai melembut ketika mendekati akhir perjalanan itu, walupun cuma sedikit. Hanya Allah yang dapat mengatakannya. Anda tidak dapat melihatnya dari luar. Ketika mereka tiba di Golgota dan ketiganya dipakukan di salib mereka masing-masing, kemarahan, rasa sakit dan ketakutan sangatlah mengerikan menyebabkan kedua pencuri itu mengerang kesakitan, dan saling menyumpahi. Itulah yang mereka ketahui yang dapat mereka lakukan. Pencuri itu melihat orang banyak menjulurkan lidah mereka kepada Yesus berteriak sambil menghina Dia. Dia juga ikut melakukannya. Pada awalnya. Kemudian dia tertunduk lemah dalam keheningan. Dia memperhatikan orang-orang yang lalu-lalang menghina Yesus. “Jika Engkau Anak Allah, selamatkanlah diri-Mu.”
  • 20. 20 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah Pencuri yang satu menyindir dengan sura teriakan yang menyejek, “Ya, selamatkanlah diri-Mu, dan kami juga.” Yesus hanya bisa berusaha untuk terus bernafas. Mata-Nya tertuju kepada ibu-Nya dan kaum perempuan yang lainnya dan juga Yohanes, yang sedang menangis di kaki salib itu. Pencuri itu menyadari bahwa para imam dan pemimpin-pemimpin yang dia hormati ada di antara orang banyak yang berteriak dan menghina Yesus. “Dia menyelamatkan orang lain, tetapi Ia tidak dapat menyelamatkan Diri-Nya sendiri. Jika Allah sangat mengasihimu, biarkanlah Dia yang menyelamatkanmu.” Mungkin pada saat itulah pencuri itu melihat kenyataan. Itu adalah sebuah penghujatan. Itu adalah sebuah penghinaan terhadap Allah. Di ruang pengadilan orang-orang ini berkata bahwa Yesus bersalah oleh karena penghujatan; sekarang mereka menggunakan nama Allah untuk mempermainkan orang yang lagi sekarat ini. Dia menyadari bahwa ada sebagian orang di bawah salib itu yang tidak menghina dan mecemooh. Sebagian dari mereka membela Yesus. Mereka berkata bahwa Yesus tidak bersalah dan mengingatkan satu dengan yang lain tentang mujizat-mujizat yang telah Dia lakukan atau tentang beberpa hal lain yang telah Dia katakan. “Dia berkata bahwa kita harus mengasihi musuh kita dan saya pikir ini sangatlah tidak mungkin, tetapi lihatlah bagaimana Dia memandang para serdadu tersebut.” “Saya tahu! Apakah kamu mendengar apa yang Dia katakana, ‘Bapa, ampunilah mereka, oleh karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan.”? Pencuri itu memperhatikan orang-orang banyak menangis air mata mereka dan diappun ikut menangis. Bagaimana kalau orang ini adalah benar-benar Mesias? Sekecap saja, dengan sebuah kejutan seperti serangan listrik, pria itu menyadarinya. Dia sedang sekarat. Manusia tidak lagi dapat berbuat apa-apa untuk menolonganya, tetapi suatu saat nanti dia masih dapat bertemu dengan Allah. Dia merasa takut apa yang akan Allah mungkin pikirkan tentang dia. Dia manatap kepada penjahat yang satu di sebelah Yesus, yang masih berteriak dan mengomel. “Tidakkah kamu takut?” katanya. “Kamulah yang seharusnya dihukum, dan juga aku.” Ia kemudian susah untuk bersafas yang satu-satunya jawaban yang dia terima dari pencuri yang satu adakah ejekan dan kutukan. “Kita berdualah yang bersalah. Kita patut untuk dihukum.” Mantan pencuri itu menegaskan. “Orang ini tidak bersalah. Kamu dengar apa yang dikatakan oleh Pilatus? Dia merasa susah. Semua kebingungan yang telah dia rasakan, jauh kebelakang ketika untuk pertama kali mendengar Yesus berbicara, merasuk ingatannya. Dia pada saat itu penuh dengan keputusasaan ketika dia berpikir tentang kehidupannya. Ketika dia berpikir tentang Yesus, tentang hal-hal yang dia dengar dari-Nya, perkara-perkara yang dia lihat Yesus lakukan…cara Yesus bereaksi terhadap persidangan dan penyaliban-Nya, keputusasaan itu sedikit berkurang. Sesuatu yang aneh dan baru, sesuatu yang tidak dapat diingat lagi oleh pria itu, mulai merasuk hatinya. Itulah pengharapan. Bagaimana kalau—mungkinkah bahwa Yesus akan memperlakukan dia dengan kelembutan yang Dia gunakan untuk memperlakukan Imam-imam dan Tentara-tentara Roma? Dia memutarkan kepalanya sambil menahan kesakitan dan mambaca apa yang tertulis di atas kepala Yesus. “Yesus dari Nazareth, Raja orang Yahudi.” Secara tenang, Roh Kudus membisikkan cerita-cerita Alkitab yang sudah dia dengar bertahun-tahun yang lalu, sebagi seorang anak kecil. Tentang Anak Domba Allah, yang menghapus dosa isi dunia. Tentang Mesias. Tentang kerajaan Allah, dimana semua adalah terang dan Kasih.
  • 21. 21 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah Pria itu menatap Yesus, dan Yesus membalas tatapannya. Yesus memalingkan kepala-Nya yang sedang berdarah dan memandang mantan pencuri itu dengan tatapan sama yang penuh Kasih dan simpati yang telah dia saksikan ketika Yesus melihat kepada orang banyak. Hatinya hancur. Dengan linangan airmata dia memohon, “Tuhan, ingatlah aku ketika Engkau masuk kedalam kerajaan-Mu.” Yesus tersenyum. Roh Kudus menang akhirnya. Aku berjanji” jawab-Nya dengan lembut, “Aku berkata kepadamu saat ini juga, engkau akan bersama dengan Aku bila aku masuk kedalam kerajaan-Ku.” Akan ada banyak penderitaan yang akan datang—terlebih lagi untuk kedua penjahat itu, yang tidak mati secepat seperti yang terjadi dengan Yesus. Satu hati masih bersikeras dan marah, menolak Allah. Yang satu lagi dipenuhi dengan terang dan damai, walaupun dalam kesengsaraan yang tak dapat dibayangkan dari penyaliban dan kematian. Dia akan diselamatkan. Dia telah memeluk janji itu kepada dirinya sendiri hingga nafasnya yang terakhir. Allah menginginkan anak-anak-Nya untuk kembali. Dia mau supaya semua anak-anak-Nya kembali. Dia meratapi pencuri yang satu, yang telah menolak panggilan-Nya. Dia telah mengutus Putra-Nya untuk mati supaya tidak satupun dari pencuri-pencuri itu, ataupun orang-orang berdosa yang lainnya di dalam sejarah, harus mati selama-lamanya. Mantan pencuri itu sedang menunggu di dalam kuburnya akan waktunya ketika Yesus akan memanggil namanya. Bayangkan bagaimana perasaannya ketika dia terbangun dan melihat janji itu menjadi kenyataan. Dia akan tahu bahwa dia tidak melakukan apapun untuk layak menerima Kasih Allah atau Kasih karunia. Dia telah mencuri, bersumpah, curang, dan mencemooh hingga hanya beberpa jam menjelang kematiannya. Dia akan berpikir bahwa dia tidak pernah melakukan satu halpun yang positif, kecuali mungkin dimasa kecilnya. Dia akan terkagum-kagum untuk menemukan bahwa dia telah menyelesaikan sesuatu yang tidak pernah dapat dilakukan oleh orang lain pada hari yang gelap dari kehidupan Yesus di dunia ini. Dia telah memberikan Yesus pengharapan. Dia menghibur Dia ketika untuk pertama kali murid-murid-Nya tertidur, kemudian melarikan diri. Dua dari antara mereka menghianati-Nya—yang satu sampai mati dan yang satu lagi bersumpah bahwa dia tidak mengenal-Nya. Nyonya White mengatakan bahwa, “Bagi Yesus di dalam penderitaan-Nya di salib ada satu sinar penghiburan. Itulah doa dari pencuri yang telah bertobat.” Bayangkan apa yang akan dia rasakan nanti ketika Yesus akan memeluk di surga dan berterima Kasih kepadanya untuk penghiburan di dalam waktu yang sangat gelap itu.” Dia menyelesaikan sesuatu nyang lain juga. Ada beberapa orang di tempat itu yang percaya kepada Yesus, yang tidak tahan dan menangis ketika mereka menyaksikan Dia mati. Mereka sangat kecewa. Mereka percaya hingga akhir bahwa Yesus tidak akan membiarkan diri-Nya dibunuh. Bahkan Yudas percaya akan hal itu. Dia berpikir bahwa dia sedang melakukan sesuatu untuk Yesus, yaitu membuat Yesus menyatakan diri-Nya bahwa betapa berkuasanya Dia. Sungguh sangat terheran-heran orang-orang yang berada di sekitar salib, bagaimana bisa Dia adalah Mesias yang sesungguhnya jika Dia mati? Kepada orang-orang itu, pencuri yang telah bertobat itu memberikan kepada mereka suatu sinar pengharapan. Yesus masih menyelamatkan orang, walau sampai pada hembusan nafas-Nya yang terkahir. Mereka belum mengerti dan yakin apa artinya, tetapi ketika mereka melihat Dia setelah kebangkitannya, mereka ingat. Mereka telah melihat Yesus mengklaim kembali seseorang dari kekuasaan Setan, tepat ketika Setan merasa bahwa dia sudah menang. Tidak pernah ada satu saatpun untuk mengatakan terlambat untuk menerima pengampuan dari Allah, tetapi akan datang satu masa ketika seseorang tidak menginginkannya lagi. Itulah yang telah terjadi kepada pencuri yang satu lagi, yaitu pencuri yang tidak mau mendengar, yang terus mencemooh, mengutuk sampai dia mati.
  • 22. 22 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah Jangan biarkan hal itu terjadi kepada anda. Jika ada sesuatu yang membutuhkan pengampunan untuk anda, mintalah sekarang. Allah menginginkan engkau kembali. Jika anda sudah hidup bersama dengan Yesus setiap hari, jangan lepaskan. Dia akan tetap menjaga anda. [Di dalam doa anda, anda mungkin berdoa untuk orang-orang di dunia ini yang di dalam waktu-waktu terakhir mereka dan masih memiliki kesempatan untuk kembali kepada Allah. Kita tidak pernah tahu—mungkin seseorang sedang berdoa untuk pencuri yang sedang sekarat itu] Mari kita berdoa. Ya Penebusku, kami sangat terkagum-tagum pada kesabaran-Mu dan kemurahan-Mu yang tak pernah berakhir. Engkau dapat menyelamatkan seseorang pada kesempatan yang terkahir—mungkin setelah orang-orang disekitarnya berpikir bahwa sudah terlambat. Mungkin seseorang, di suatu tempat sedang berdoa untuk pencuri itu. kami berdoa saat ini untuk seseorang di dalam dunia ini yang sedang berada di dalam saat-saat mereka yang terakhir, supaya mereka dapat kembali kepada-Mu dan diselamatkan. Kami juga meminta pengampunan-Mu untuk apa saja yang kami butuhkan untuk diampuni. [Berikan waktu untuk doa di dalam hati]. Terima Kasih untuk Kasih-Mu. Di dalam nama Yesus. Amin. Pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan: 1. Dapatkah anda melihat bagaimana seorang muda yang melakukan beberapa hal yang tidak baik dapat berakhir dengan menjadi seorang penjahat?  Apakah ada pilihan-pilihan yang tidak bijak yang anda dan teman-teman anda lakukan atau pikirkan untuk dilakukan?  Apa yang dapat anda lakukan? 2. Menurut anda apa perasaan pencuri itu ketika kepadanya dijanjikan bahwa dia akan bersama dengan Yesus di surga? 3. Menurut anda apa yang Yesus rasakan? 4. Menurut anda apakah yang dirasakan oleh ibu-Nya dan wanita-wanita lainnya? Hari 5: Air Kehidupan Ayat Alkitab: Yohanes 4:1-44—Yohanes 4:14. Ada beberapa tempat dimana anda bisa mendapatkan air yang segar di atas planet ini. Pertama adalah tempat-tempat seperti kolam. Ini adalah air yang segar, bukan air asin seperti di laut, tetapi tidaklah bersih untuk diminum. Tempat-tempat yang lebih besar sama seperti danau sedikit lebih bersih oleh karena angin menggerakkan air tersebut. Aliran sungai kecil kelihatnanya lebih baik, oleh karena mereka terus mengalir dan bagian atas dari air itu sangatlah jernih bila dibandingkan dengan air di bagian bawahnya. Yang terbaik dari semuanya adalah mata air yang melair. Mata air adakah air segar yang terus mengalir sampai mereka menjadi sebuah sungai. Jika anda belum pernah melihat sebuah mata air, mungkin anda akan terkagum-kagum oleh karena kelihatannya sama seperti air itu memancar dari semua arah yang tidak diketahui, dan terus mengalir, walaupun musim kering tiba. Manusia sangat memerlukan air lebih dari pada yang lainnya, disepanjang sejarah, mereka selalu mengambil tempat di dekat dengan aliran sungai. Jika mereka harus hidup di suatu tempat yang kering, maka mereka akan menggali sumur-sumur. Mereka tahu bahwa air ada di bawah tanah di tempat yang kita sebut akifer. Jika mereka bisa menggali dan mendapatknnya, itu akan sangat bersih walaupun air itu tidak pernah mengalir, oleh kerena binatang tidak mengotorinya. Mereka juga tahu bahwa air di dalam sumur tidak akan sebersih air
  • 23. 23 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah pada mata air. Oleh karena air yang berasal dari mata air terus mengalir setiap waktu, dan mereka menyebutnya “air kehidupan”. Ribuan tahun yang lalu, Yakub menggali sebuah sumur dan jauh kedalam tanah sehingga menemukan sebuah mata air, atau air “kehidupan.” Itu hampir sama baiknya dengan meminum dari mata air dan sumur itu masih digunakan sampai pada saat ini. Anda dapat melihat gambarnya di internet. Pada jaman Yesus, kota Samaria yaitu Sikar adalah kota yang terletak dekat dengan sumur Yakub dan pada suatu kali Dia bertemu dengan seorang wanita yang datang ke sumur itu untuk mengambil air. Kita tidak tahu siapa namanya, jadi kita kita selalu menyebutnya “wanita”, kita akan menyebutnya Isha, yang di dalam bahsa Ibrani berarti “wanita”. Isha sangat memerlukan lebih banyak air. Dia selalu membawa sebuah kendi air keramik yang berat di atas pundaknya dan menuju tempat air. Saat itu tepatnya hari sudah siang dan sangat panas. Dia mengeringkan dahinya dengan ujung lengan bajunya dan berharap bisa kembali kerumah secepatnya. Di berbagai tempat di dunia ini masih banyak kaum wanita ynag membawa air dan biasanya itu mereka lakukan di pagi hari atupun di sore hari ketika hari sudah mulai sejuk. Isha mungkin pergi untuk mengambil air di tengah hari oleh karena orang banyak akan menggosip tentang dirinya jika dia pergi mengambil air di pagi hari. Isha sangat terkenal di kotanya, tetapi bukan untuk sesuatu yang baik. Isha sudah menikah sebanyak lima kali. Kita tidak tahu jika ada di antara suami-suminya yang sudah meninggal, atau meningalkannya, tetapi sekarang dia hidup bersama dengan seorang pria yang bukan suaminya. Banyak orang di kota Sikar sangat merendahkan dia dan acuh terhadapnya, atau selalu menghina dia dengan menyebutnya dengan berbagai panggilan. Isha menarik nafas yang dalam ketika dia melihat sumur itu dari kejauhan. Ada seorang pria yang duduk di sana. Ini tidak baik. Ketika dia semakin dekat, Isha dapat mengenal bahwa pria ini adalah seorang Yahudi juga. Ini lebih buruk lagi. Oleh karena orang-orang Yahudi membenci orang Samaria. Dia bisa saja menyebutkan sesuatu yang kasar kepadanya, atau mencegah dia untuk tidak boleh mengambil air sampai pria itu mungkin akan pergi. Namun, pria ini tidak bergerak dan bahkan tidak mengatakan sepata katapun ketika Isha datang ke sumur itu. Mungkin jika Isha mengacuhkan dia, pria ini akan acuh juga terhadapnya. Isha kemudian menurunkan timba keil kedalam sumur (sumur itu sangatlah dalam), mengisinya dengan air, mengangkatnya, dan kemudian mengisi kendinya. Isha akan melakukan hal itu berkali-kali sampai kendinya penuh. Kemudian dia akan mengangkatnya keatas pundaknya lagi, sekarang sudah lebih berat, dan berjalan menuju rumah. Paling kurang itulah yang akan terjadi yang selalu dipikirkan oleh Isha. Ketika dia hendak memeang tali timba itu, pria itu berkata kepadanya. “Berikan aku air untuk minum.” Timba itu hampir saja terlepas dari tangannya. Pria itu sedang berbicara kepada Isha? Dengan sopan? Isha sangat terkejut sehingga dia salah tingkah. “Kamu seorang Yahudi, berbicara kepada saya seorang wanita, dan seorang Samaria, dan meminta air?” katanya. Isha tersenyum juga, tetapi itu adalah sebuah senyum yang sinis. “Benarkah? Dimana timbamu? Anda tahu bahwa sumur ini sangatlah dalam. Apakah anda berpikir bahwa anda lebih besar dari nenek moyang kami Yakub, yang telah memberikan kami air ini?” Itulah kata yang tepat untuk si orang Yahudi ini. Orang-oang Yahudi mungkin saja membenci orang-orang Samaria, tetapi Isha ingin untuk mengingatkan pria ini bahwa keduanya berasal dari satu bapa yaitu Yakub. Yesu tersenyum. Susuatu tentang senyum itu membuat Isha merasa lucu. Mungkin dia harus lebih kasar kepada pria ini. Pria itu berkata, “Setiap orang yang meminum air ini akan merasa haus lagi. Setiap orang yang
  • 24. 24 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah meminum air yang akan Aku berikan tidak pernah akan merasa haus lagi. Air kehidupan-Ku akan menjadi sebuah mata air di dalammu, yang akan memancar untuk selama-lamanya.” Mata Isha terbelalak kaget. Jika itu benar, maka hidupnya akan menjadi lebih mudah. “Tuan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak akan datang lagi kesini untuk mengambil air.” “Pergi dan panggil suamimu,” kata Yesus, dan bawalah dia kepada-Ku. Isha tertunduk. Cepat atau lambat, hal ini selalu saja muncul. Isha menarik nafas yang dalam. “Aku tidak punya suami.” Sekarang pria ini akan mempermalukan aku, seperti yang Isha pikirkan sebelumnya. Isha menatap pria itu dengan lebih seksama. Sikar bukanlah sebuah kota yang besar. Isha tahu bahwa dia tidak mengenal pria ini, pria ini bukanlah orang di sekitar ini, jadi mungkin pria ini belum pernah dengar tentang Isha. Ada sesuatu yang spesial tentang pria ini. Apakah mungkin di adalah seorang nabi? Jika betul, mungkin dia akan menjawab sebuah pertanyaan untuknya. “Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah seorang nabi. Nenek moyang kami selalu beribadah di sini, di bukit ini.” Isha menunjuk ke Bukit Gerasim, di sisi selatan dari lembah di mana mereka berada. “Tetapi kalian orang-orang Yahudi selalu berkata bahwa Yerusalem adalah satu- satunya tempat dimana orang-orang harus beribdah. Apakah itu benar?” Ada sesuatu yang benar-benar spesial tentang Pria ini. Dia tersenyum seakan-akan Dia sudah mengenal dan mengasihinya. “Wanita,” kata-Nya (Dia menggunakan kata yang sama seperti yang Dia gunakan kepada ibu- Nya sendiri), “percayalah kepada-Ku, saatnya akan tiba—benar, saat itu telah tiba—ketika tidaklah penting dimana orang-orang akan beribadah. Orang-orang Samaria menyembah Allah, tetapi masih ada banyak pertanyaan. Kami orang-orang Yahudi tahu lebih banyak tentang Allah, oleh karena keselamatan datangnya dari orang Yahudi” (Maksudnya Diri-Nya sendiri). “Namun, kenyataannya, tidak penting dimana engkau beribadah, tetapi bagaimana engkau beribadah. Yang menjadi masalah adalah apakah anda menyembah Allah dengan hatimu, dan di dalam roh dan kebenaran. Allah adalah Roh, itu sebabnya Dia mencari orang-orang yang akan menyembah Dia di dalam roh dan kebenaran. Isha sama sekali telah melupakan akan airnya—dan mengenai rasa haus dari pria itu, itulah yang penting. Dia mulai merasa bersemangat. “Aku tahu bahwa Mesias akan datang. Bila Dia datang, Dia akan menyatakan semuanya,” katanya. Di sinilah dimana cerita itu menjadi semakin menarik. Yesus mengucapkan sesuatu kepada wanita itu yang mungkin belum pernah Dia ucapkan kepada siapapun. Yesus menatap wanita itu dan berkata, “Akulah Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau.” Yesus mengatakan kepada perempuan dari Samaria itu bahwa Dia adalah Mesias. Mengapa Yesus melakukan hal itu? Paling kurang ada tiga alasan. Pertama, Dia mau supaya wanita ini kembali dan Dia sedang berusaha untuk mendapatknya kembali. Yang lainnya, adalah bahwa Dia tahu bahwa Dia dapat mempecayainya untuk menjadi seorang misionaris bagi-Nya untuk menyampaikan berita itu kepada orang lain, sehingga Dia dapat mengklaim lebih banyak orang lagi. Dan yang ketiga, yaitu bahwa Dia tahu ada jutaan orang, selama berabad-abad, yang membaca cerita ini—sampai pada jaman kita saat ini—supaya kita tahu bahwa ini bukanlah sebuah kabar burung bahwa Yesus adalah Yang Diurapi dari Allah; Dia menyebut Diri-Nya demikian. Untuk sejenak Isha berdiri di sana, mulut ternganga dan jantungnya berdetak cepat. Dia bahkan tidak menyadari bahwa ada sekelompok pria sedang menuju ke sumur itu. Dia melupakan kendi airnya dan semua pekerjaannya dan juga rasa panas dan lelahnya dia. Dia bahkan lupa untuk mengucapkan salam perpisahan. Dia berbalik dan berlari menuju Sikar. Ketika dia tiba di pintu gerbang, dia kemudian berseru, “Dengar, dengar
  • 25. 25 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah semuanya. Dengarlah kepadaku” Dia tidak peduli mungkin mereka memandangnya dengan ejekan. Dia bahkan tidak memperhatikannya. Dia hanya berkata, sambil berlari tertatih-tatih, “Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Mesias itu?” Tentunya akan ada reaksi yang berbeda terhadap pernyataan itu. Sebagian orang mungkin mengejeknya. Sebagian lagi menertawai dia. Sebagian lagi tidak peduli…tetapi banyak juga yang datang dekat kepadanya. “Apa katamu?” Mereka mendengar dan memutuskan untuk pergi dan melihat sendiri. Kita kembali kepada sumur Yakub, murid-murid Yesus, yang sudah pergi untuk membeli makanan ketika Yesus beristirahat di sana, menatap dengan penuh tanda tanya kepada wanita yang sedang berlari meninggalkan mereka. Mereka bertanya-tanya apa yang sudah diucapkan Yesus kepada wanita itu, khususnya seorang wanita Samaria, tetapi mereka tidak bertanya. Mereka hanya memberi-Nya makanan. Yesus terus menatap wanita yang sudah mulai menghilang dari pandangan mereka dengan tatapan yang bercahaya di mata-Nya. Dia berkata, “Pada-Ku ada makanan yang tidak kamu kenal.” Murid-murid itu salaing menatap satu dengan yang lain. “Adakah orang yang telah membawa sesuatu kepada- Nya untuk dimakan?” Yesus memandang mereka, “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.” Dengan mengerjakan apa yang Allah ingin Dia lakukan itulah yang membuat Yesus merasa dipuaskan dan habagia, sama seperti memakan makanan jasmani. Dia telah mendapatkan kembali satu dari anak-anak Bapa-Nya. Dan lihat—datang lagi beberapa orang lainnya, mereka datang sambil berlari kepada-Nya. Dia tersenyum dan berkata kepada murid-murid-Nya, “Bukankah kamu berkata, empat bulan lagi baru ada musim menuai? Baiklah, lihatlah di sekelilingmu. Ladang sudah menguning sekarang, dengan jiwa-jiwa yang perlu untuk dituai. Para penyabit sedang bekerja mengumpulkan buah-buah untuk hidup yang kekal. Dia yang telah menaburkan firman dan satu lagi menuai hasilnya dapat bersukacita bersama-sama. Aku mengutus engkau untuk menuai apa yang kamu tidak taburkan.” Yang Dia maksudkan mungkin saja murid-murid itu akan membantu Dia untuk “menuai” di kota Sikar, walaupun Dia-lah orang yang telah melakukan pekerjaan yaitu mempersiapkan ladang itu. Kenyataanya, Roh Kudus sudah mulai berkeja, atau Isha tidak akan mempertanyakan apa yang telah dia lakukan. Dia sudah melihat Mesias. Dia mulai melakukan hal yang benar—beribadah di tempat yang benar dan di dalam cara yang benar. Sekarang dia baru saja melakukan “penaburan” yang pertama untuk Yesus, oleh karena dia datang membawa selusin atau bahkan ratusan orang yang mungkin adalah musuh-musuhnya beberapa jam yang lalu. Orang-orang itu mendengar kepada Yesus dengan sungguh-sungguh dan kemudian mereka meminta Dia untuk tinggal di kota itu. Sungguh suatu perubahan yang Indah bagi-Nya, sangatlah berbeda dari kota-kota orang Yahudi yang telah menolak Dia atau imam-imam yang berkata Dia mengusir setan dengan mengunakan kuasa kegelapan. Dia dan murid-murid-Nya tinggal di Sikat selama dua hari dan ketika mereka pergi, mereka meninggalkan begitu banyak orang-orang yang telah percaya. Orang-orang dikota mengatakan sesuatu yang sangat penting. “Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia.” Juruselamat dunia. Sama seperti pencuri di salib, orang-orang ini mengenali kuasa yang mereka lihat di dalam Yesus seperti kuasa dari Allah dan mereka merasakan kuasa itu di dalam hidup mereka.
  • 26. 26 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah Tiga hal telah terjadi: perempuan itu telah menyampaikan cerita itu; orang-orang telah mempercayainya paling kurang untuk pergi dan melihat sendiri; mereka telah mendengarkan Yesus langsung dan membuat satu pilihan untuk iman. Ini dapat terjadi, atau paling kurang mulai terjadi, ketika anda mulai menyampaikan cerita anda juga. Kota Sikar tentunya akan terasa seperti sebuah tempat yang berbeda untuk ditinggali setelah Yesus meluangkan waktu-Nya untuk tinggal di sana. Saya mengerti mengapa kehidupan Isha telah berubah. [Berdoalah bukan saja untuk pertobatan, tetapi untuk iman untuk meyampaikan cerita-cerita kita sama seperti yang dilakukan oleh wanita itu, bahkan kepada orang-orang yang tadinya menertawai dia]. Mari kita berdoa bersama-sama. Ya Tuhan Yesus, Engkau tidak pernah merasa lelah untuk mendengarkan kepada seseorang yang membutuhkan seorang untuk dengar kepadanya. Kami tahu bahwa Engkau juga sedang mendengarkan kami sekarang, ketika kami meminta ampun atas dosa- dosa kami. [Berikan waktu untuk doa dalam hati]. Kami meminta iman dan Kasih-Mu ketika kami mencari dan mendengarkan orang-orang yang membutuhkan Kasih. Kami meminta agar kami menjadi cukup ramah untuk mendengarkan cerita-cerita mereka, gantinya mengganggu mereka dengan cerita- cerita kami. Kami juga memohon untuk memberikan keberanian dari wanita ini untuk menyampaikan ceritanya tentang apa yang Yesus telah lakukan untuk kami, bahkan kepada mereka yang kami belum kenal, atau kepada mereka yang telah menertawai kami. Amin. Pertanyaan-pertannyaan untuk didiskusikan: 1. Pernahkah anda melakukan kesalahan yang sama berulang kali?  Bagaimana perasaan anda?  Apakah mungkin ini adalah juga bagian yang dirasakan oleh wanita itu? 2. Bagaimana kita dapat menjadi sahabat dari orang-orang yang kelihatannya melakukan kesalahan yang sama berulang kali? 3. Apa yang telah Yesus lakukan untuk memenangkan wanita itu yang juga dapat kita lakukan untuk memenangkan orang lain? Hari 6: Iblis Lari Ayat Alkitab: Matius 8:28-34; markus 5:1-20; Lukas 8:26-39—Markus 5:19-20. Salah satu dari cerita yang sangat menakjubkan tentang bagaimana Allah benar-benar ingin supaya anak-anak- Nya kembali—dan akan tetap mempertahankan mereka sebagai milik-Nya—adalah cerita tentang seorang (atau dua orang) pria yang dikuasai oleh roh-roh jahat di seberang Danau Galilea. Di dalam Injil Matius, yang menceritakan cerita di pasal 8:28-34, ada dua orang pria. Di dalam laporan yang lainnya, di dalam Markus 5:1-20 dan Lukas 8:26-39, hanya ada satu orang. Anda tahu bagaimana rasanya jika anda berama dengan bebrapa orang teman melihat sesuatu yang menarik—ketika anda menceritakannya, semua orang mengingatnya tetapi sedikit berbeda. Ini sebenarnya adalah hal yang baik jika seseorang (seorang hakim, sebagai contoh) sedang berusaha untuk mencari tahu kebenaran yang sesungguhnya. Jika dua orang atau lebih mengklaim bahwa mereka mengingat sesuatu dengan cara yang sama, di dalam pengadilan kita itu disebut konspirasi dan para petugas tahu hal itu bukanlah hal yang benar. Itu adalah sebuah tanda bahwa orang-orang yang bersama-sama akan memastikan bahwa cerita mereka cocok oleh karena mereka sedang mencoba untuk menyembunyikan sesuatu. Salah satu cara yang akan menolong kita untuk mengenal
  • 27. 27 Minggu Sembahyang Junior-2015: Kembali Ke Rumah penulis keempat Injil sedang mengatakan hal yang benar ketika mereka mengingatnya walaupun ada beberapa perbedaan yang kecil. Jadi kita tidak mengtahui dengan pasti apakah hanya ada satu orang atau ada dua orang, tetapi kepada kita telah diberikan keterangan yang leboh detail tentang seseorang dan keterangan yang detail itu akan kita gunakan di dalam cerita ini. Coba bayangkan suatu malam yang gelap dan berawan, tidak ada bintang di langit , anda dapat merasakan dingin bertiiup dengan kencang. Di luar kota out, ada sebuah kuburan dimana orang-orang yang sudah meninggal beristirahat menunggu kedatang Yesus kembali (walaupun belum banyak orang yang mengetahui hal itu). Dari pekuburan itu anda dapat mendengar teriakan dan auman. Benar-benar sangat menakutkan pekuburan itu anker? Tentu saja tidak—manusia tidak pernah menjadi hantu ketika mereka meninggal, berlari dan menghantui orang lain. Artinya itulah pasti roh-roh jahat. Ya, tetapi dalam cara-cara yang tertentu. Satu atau dua orang pernah dikuasai oleh roh-roh jahat dan dua hal yang berbeda yang menyebabkan teriakan dan auman tersebut. Pertama, iblis sering menggunakan suara-suara manusia dari korban-korban mereka. Apa yang akan anda dengar adalah sesungguhnya pernderitaan dan penyiksaan dari orang-orang yang telah dikuasai oleh roh jahat itu karena mereka dianggap sebagi milik dari roh-roh jahat. Mereka akan memberikan apa saja untuk kembali ke waktu masa lalu dan memberikan pilihan-pilihan yang berbeda dari yang harusnya mereka lakukan, pilihan yang memberikan jalan kepada iblis dan malaikat-malaikatnya yang telah jatuh untuk menguasai mereka. Mereka ingin untuk dibebaskan tetapi mereka tidak tahu bagaimana. Sementara itu, orang-orang kota itupun ingin bebas dari orang-orang yang kerasukan ini. Oleh karena mereka sangat takut terhadap orang-orang ini, jadi mereka menghalau orang-orang ini untuk tinggal di luar kampung dan mengikat atau merantai mereka agar mereka tidak berkeliaran. Orang-orang yang kerasukan ini akan memutuskan tali jadi orang kampung menggunakan rantai untuk mengikat mereka—dan rantai itupun dihancurkannya. Bahkan salah satu dari kedua orang yang kerasukan itu mengambil batu dan melukai dirinya. Mungkin di dalam ketidak sadarannya, dia berpikir bahwa mungkin dengan melakukan hal seperti itu dia dapat mengusir roh jahat itu. Mungkin dia ingin untuk mati. Apapun yang masih tersisa dari orang ini (dan anda akan melihat bahwa masih ada sesuatu yang tersisa dari orang ini), di dalam dirinya, dia bercaya bahwa baginya sama sekali tidak ada perngharapan. Dia tidak tahu bahwa Yesus sedang dalam perjalanan dengan menggunakan perahu menyeberang laut Galilea meliwati badai yang ganas, hanya untuk suatu maksud—untuk memenangkan orang-orang ini kembali kepada Allah. Yesus bersama dengan murid-murid-Nya sangatlah lelah. Mereka sudah berkhotbah, mengajar dan memberi makan orang banyak. Yesus telah meminta mereka untuk membawa Dia keseberang danau, tetapi dengan menggunakan sebuah perahu, dan Dia tertidur. Dan bahkan badai yang ganas sekalipun tidak dapat membangunkan Dia, Dia menghardik badai itu dan badai itupun menjadi tenang. Jadi murid-murid sedang berada di dalam keadaan kagum ketika mereka tiba di seberang danau Galilea, sebuah tempat yang asing buat mereka, yang disebut orang dengan nama Gadara atau Gerasin. Hal pertama apa yang mereka lihat? Orang gila, dengan berpakaian compang-camping, dengan rantai yang telah putus bergelantungan, dan dia sedang berlari menuju kepada mereka sambil berteriak. Alkitab tidak mengatakan, tetapi murid-murid mungkin mulai berbalik dan melompat ke dalam perahu mereka. Nyonya White mengatakan mereka, “Mereka dipenuhi dengan ketakutan [Desire of Ages hal, 337]. Bukan Yesus. Untuk inilah Dia telah datang jauh-jauh dengan menggunakan perahu. Dia berjalan menuju kedua orang gila itu dan satu orang di antara mereka jatuh tersungkur di kaki-Nya dan berseru, “Kami tidak