SlideShare a Scribd company logo
1 of 64
1 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 .
Minggu Sembahyang Orang Muda Dewasa/Senior tahun 2015.
Tema: Membimbing dan Reklamasi
Judul: Esensi
Khotbah 8 hari (Sabat sampai dengan Sabat). Tanggal resmi untuk Minggu Sembahyang adalah
Maret 21 – 28, 2015. Hari Orang Muda Sedunia: Maret 21, 2015.
Tentang Penulis
Dr. Balvin B. Braham dan Nyonya. Anett Braham adalah penduduk asli dari St. Elizabeth,
Jamaika Bagian Barat. Nyonya Anett adalah seorang guru yang terlatih dan seorang Perawat
bersertifikasi yang menjadi pembimbing orang muda dan orang muda dewasa. Mereka berdua
adalah orangtua dari dua orang putri yang sedang bertumbuh, yaitu Shavannie dan Julaine,
yang terus membuat mereka aktif di dalam budaya yang relevan dari orang muda dan orang
muda dewasa.
Dr. Braham melayani Gereja di Konferens Jamaika bagian Barat sebagai guru, kepada
Sekolah, pendeta distrik dan Direktur Pemuda, Direktur Pendidikan, Direktur Komunikasi
dan Ketua Konferens. Dia juga melayani sebagai Direktur Pemuda dari West Indies Union
Conference dan juga Associate dari Direktur Pelayanan Pemuda dari Devisi Inter Amerika.
Dr. Braham telah memiliki 27 tahun pengalaman bekerja bersama dengan orang -orang muda.
Dia saat ini melayani di Devisi Inter Amerika sebagai Administrasi Field Sekretaris,
Asisten Ketua, Direktur Sumber Daya Manusia, Koordinator Pengembangan Kepemimpinan, dan
Associate Sekretaris Kependetaan, bertanggungjawab untuk Penginjilan dan Pertumbuhan
Gereja. Dia telah melayani di posisi-posisi kepemimpinan di dalam dan di luar organisasi
Masehi Advent Hari Ketujuh selama lebih dari tiga puluh tahun. Dia bersekolah di
Perguruan Tinggi West Indies, yang sekarang dinamai Northern Caribbean University, dimana
dia memperoleh gelar Sarjana Muda di bidang Teologi dan Diploma di bidang Pendidikan. Dia
memperoleh gelar Master di dalam Keagamaan dan Doktor di bidang kepemimpinan organisasi
dari Andrews University.
Dia bersama dengan istrinnya memiliki semangat untuk menolong orang -orang muda untuk
terlibat di dalam Kristus, melengkapi mereka untuk menjalankan misi, dan hidup di dalam
kesiapan untuk Kembalinya Kritus yang segera.
Pendahuluan oleh Gilbert Cangy
Gilbert Cangy, Direktur Pemuda Sedunia di kantor Pusat General Conference. Dia dapat
dihubungi lewat email: cangyg@gc.adventist
Inti Sari. Tidak ada satu orangpun yang dapat berargumentasi bahwa Yesus adalah seorang
Figur yang sangat berpengaruh yang pernah ada di atas planet ini. Sebagai seorang gu ru,
tidak ada tandingannya. Bahkan orang-orang yang non-Kristen seperti Mahatma Gandhi telah
memeluk ajaran-ajaran-Nya tentang moralitas dan mengisi kehidupan mereka dengan terang
dari standar-standra etika. Sebagai seorang guru, Yesus seringkali menggunakan
perumpamaan dan pembicaraan-pembicaraan yang umum, masing-masing perumpamaan-Nya
mengajarkan sebuah perlajaran yang kritis tentang Kerajaan Allah, tentang cara Allah di
dalam rancangan kehidupan untuk umat-Nya. Pada suatu waktu Yesus melakukan sesuatu yang
merupakan pengecualian. Dia menggunakan tiga perumpamaan untuk mengajarkan hanya satu
pelajaran, sebuah pelajaran yang sangat berarti.
Pelajaran itu adalah topic utama dari Minggu Sembahyang minggu ini—itu adalah tentang
caranya Allah merasakan saudara-saudari kita yang telah walaupun mereka masih berada di
dalam gereja, yaitu tentang mereka yang secara perlahan tersesat melalui keadaan dan
beberapa dari mereka secara luarbiasa tidak mengindahkan terang yang lebih jelas.
Perumpamaan tentang uang logam yang hilang, domba yang hilang dan anak yang hilang
mengatakan kepada kita bagaimana Yesus merasakan tentang kita dan apa yang telah Dia
lakukan untuk membawa kita kembali ke rumah. Yesus sedang melakukan pekerjaan mencari
orang-orang yang telah hilang dan menyambungkan mereka kembali nasib mereka yang telah
2 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 .
diberikan oleh Allah. Dia telah datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang, untuk
MENG-KLAIM kembali miliki-Nya untuk diri-Nya sendiri.
Di dalam sebuah kulit kacang:
1. Kita berarti untuk Allah
2. Dia tidak pernah berhenti mencari kita sampai kita ditemukan.
3. Ada suatu sukacita yang besar bila kita ditemukan.
Minggu ini, pengikut-pengikut Yesus, kita akan diingatkan kembali dan diilhami untuk
bergabung dengan Dia di dalam misi-Nya untuk sebuah reklamasi; mereka yang bukan
pengikut-pengikut Yesus akan berada pada bagian akhir dari menerima akan Kasih dan
kemurahan-Nya melalui kita dan kita percaya bahwa akan ada sukacita ketika kita membawa
banyak jiwa kembali ke rumah. Kita akan mencakup semua pelajaran penting ini; kita
benar-benar akan MEMENANGKAN MEREKA KEMBALI.
Baca yang ini terlebih dahulu.
Mulailah Perencanaan Anda Sekarang. Kami tahu bahwa kepemimpinan seringkali berganti pada
akhir setiap tahun, tetapi tolonglah, jika anda tidak lagi menjadi pemimpin orang muda di
tahun yang akan datang, janganlah membiarkan hal itu menghentikan anda untuk membuat
rencana untuk minggu yang khusus ini. Mulailah perencanaan anda dan kembangkan target
anda, dan satukan tim anda dan pastikan bahwa pendeta anda menjadi bagian dari tim
tersebut.
Hari Informasi Orang Muda Sedunia. Dapatkan informasi tentang proyek Hari Orang Muda
Sedunia. Hari ini akan menjadi peluncuran dari Minggu Sembahyang Orang Muda. Kunjungilah
website kami, www.gcyouthministries.org, atau menghubungi direktur kepemudaan setempat
untuk mencaritahu bagaimana anda dapat ikut berpartisipasi.
Buatlah Komitmen dengan Pejuang-pejuang Doa anda. Kumpulkan satu tim yang terdiri dari
orang-orang muda yang akan berkomitmen untuk mendoakan anda dan untuk pelayanan anda
secara teratur. Pastikan bahwa inilah kelompok yang terdiri dari orang -orang yang anda
dapat percayai untuk saling membagi kebutuhan-kebutuhan doa anda secara pribadi ataupun
untuk pelayanan anda.
Pilihlah Sebuah Lagu Tema. Libatkan Paduan Suara Orang Muda anda. Jika gereja anda tidak
memiliki Paduan Suara Orang Muda, inilah waktu yang tepat untuk membentuk sebuah Paduan
Suara Orang Muda. Pilihlah lagu-lagu yang anda sukai dan yang cocok dengan judul setiap
malam, atau pilihlah sebuah lagu khusus untuk dinyanyikan sepanjang minggu.
Mulailah sebuah jurnal Doa. Tidak ada yang lebih berguna untuk petumbuhan kerohanian
pribadi anda daripada meluangkan waktu untuk berdoa. Kelompok orang muda anda akan
bertumbuh jika anda bertumbuh. Catatan doa anda akan menolong anda untuk menemukan Allah
di dalam cara-cara yang baru dan yang menarik. Anda akan mampu untuk melihat kembali
langkah kehidupan anda bersama dengan Allah ketika anda kembali melihat kepada jawaban-
jawaban doa dan melihat bagaimana Dia telah menuntun anda langkah-demi langkah setiap
hari. Ide-ide yang baru yang segar akan muncul di dalam pikiran anda ketika anda
meluangkan waktu di dalam hadirat-Nya dengan mencatat-doa-doa anda. Anda dapat menemukan
banyak ide secara online mengenai bagaimana untuk memulainya dan terus membangun catatan
doa anda. Anda kungjungi saja www.google.com dan ketik kat-kata ini “starting a prayer
jounal.”
Dari satu Pengembangan Minggu Sembahyang/Tinjauan kembali oleh Tim. Tergantung dari
berapa besarnya gereja anda, kelompok-kelompok ini bisa terdiri dari empat sampai dengan
delapan orang yaitu orang-orang yang akan selalu bersama-sama dengan anda untuk meliwati
delapan bacaan bersama anda. Libatkan di dalam tim anda orang-orang muda dewasa yang
benar-benar berkomitmen dan juga pemimpin-pemimpin pelayanan orang muda (Pathfinder,
Sekolah Sabat, dll., pendeta anda); ini sangatlah penting oleh karena ini akan memberikan
perasaan memiliki kepada kelompok itu, ketimbang anda dan asisten anda saja. Mintalah
kelompok itu untuk berkomitmen kepada pertemuan itu selama tiga minggu—paling sedikit
satu minggu untuk empat pelajaran, dan satu minggu tambahan untuk menyimpulkan semuanya.
Pastikan anda mengerti tujuan dan arah yang akan anda ambil, lebih baik lagi jika itu
dilakukan pada pertemuan pertama, dan pilihlah satu orang muda untuk berbicara setiap
hari.
3 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 .
Hari Orang Muda Sedunia yang Terintegrasi kedalam Rencana-rencana Minggu Sembahyang.
Secara Ideal, Hari Orang Muda Sedunia haruslah menjadi suatu waktu untuk mengajarkan
kepada orang-orang muda bagaimana untuk dengan penuh pengorbanan memberikan diri mereka
dengan menyediakan kesempatan-kesempatan di dalam gereja dan masyarakat. Jika anda adalah
sebuah kelompok orang muda yang kecil dan tidak memiliki sumber-sumber untuk
mengorganiser sebuah komunitas yang berbasiskan kegiatan Hari Orang Muda Sedunia, anda
dapat menggunakan kesempatan untuk meruntuhkan rintangan-rintangan denominasi di wilayah-
wilayah itu dengan bekerjasama dengan sumber-sumber dan ide-ide bersama dengan kelompok
orang-orang muda dari gereja-gereja yang lain di wilayah anda.
Bagaimana untuk menggunakan Buku ini dengan sebuah kelompok yang kecil ataupun yang
besar.
Lembar Catatan Doa. Buku ini telah dirancang untuk diisi dengan pemikiran-pemikiran anda.
Gunakan spasi yang disediakan untuk mencatat reaksi-reaksi anda kepada sesuatu yang
mungkin anda dengar di dalam kotbah dan pertanyaan-pertanyaan pada akhir dari hari itu.
Di sana juga dapat dituliskan sebuah permohonan doa atau pujian kepada Allah. Doronglah
para peserta untuk menggunakannya sesuai dengan yang mereka inginkan. Ini adalah catatan
mereka. Katakan kepada mereka bahwa tidak ada aturan khusus, hanya pedoman saja. Hal yang
terpenting adalah untuk mendengarkan kepada Tuhan dan membuka hati mereka di dalam
memberikan sambutan kepada tuntunan-Nya.
Teman-teman Pemimpin, jika anda mengambil waktu untuk membacanya setiap hari dengan doa
yang sungguh-sungguh dan dengan antisipasi bahwa Allah akan menyatakan perkara-perkara
yang baru kepada anda, maka anda akan terheran-heran pada apa yang akan mengalir melalui
alat tulis anda keatas halaman-halaman dari catatan-catatan tersebut.
Mulailah sebuah Catatan Doa. Tidak ada yang lebih berguna untuk petumbuhan kerohanian
pribadi anda daripada meluangkan waktu untuk berdoa. Kelompok orang muda anda akan
bertumbuh jika anda bertumbuh. Catatan doa anda akan menolong anda untuk menemukan Allah
di dalam cara-cara yang baru dan yang menarik. Anda akan mampu untuk melihat kembali
langkah kehidupan anda bersama dengan Allah ketika anda kembali melihat kepada jawaban-
jawaban doa dan melihat bagaimana Dia telah menuntun anda langkah-demi langkah setiap
hari. Ide-ide yang baru yang segar akan muncul di dalam pikiran anda ketika anda
meluangkan waktu di dalam hadirat-Nya dengan mencatat-doa-doa anda. Anda dapat menemukan
banyak ide secara online mengenai bagaimana untuk memluainya dan terus membangun catatan
doa anda. Anda kungjungi saja www.google.com dan ketik kat-kata ini “starting a prayer
jounal.”
Pertanyaan sehari-hari: Pada bagian akhir dari setiap kotbah apakah ada pertanyaan-
pertanyaan yang telah dirancang untuk membuat anda berpikir? Bentuklah kelompok-kelompok
dan diskusikan pertanyaan-pertanyaan ini. Ambillah waktu sesaat untuk benar-benar
memikirkan tentang apa yang sedang mereka tanyakan. Dengarkanlah kepada Roh Kudus ketika
Ia sedang menuntun anda melalui Alkitab. Doronglah para perserta untuk mencatat
pemikiran-pemikiran mereka di dalam catatan doa mereka.
Editorial, oleh Hiskia Missah (Assciate Direktur Kepemudaan General Conference)
Pembaca yang Terhormat,
Pada jaman ini, kita sudah memiliki iPod, iPad, Iphone, iMacs, laptop, computer, notebook
dan lainnya. . . apa saja yang anda sebutkan. Semua ini adalah peralatan yang fantastic
yang telah ditemukan oleh manusia. Semuanya itu ada dimana-mana dan memberikan keuntungan
kepada manusia secara langsung maupun tidak langsung dan masyarakat bergantung kepada
mereka untuk mengatur dunia ini.
Pada masa muda saya, tahun-tahun sebelumnya, kami tidak memiliki peralatan yang canggih
dengan teknologi yang tinggi. Sebagai contoh, di dalam proses berkomunikasi, itu akan
memakan waktu berhari-hari bahkan berminggu-minggu bagi sebuah surat untuk dapat diterima
oleh penerimanya. Namun, dengan penemuan yang menakjubkan dengan computer, surat menyurat
secara elektronik (e-mail)telah menjadi sebuah system komunikasi yang benar-benar sangat
4 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 .
cepat. Hanya dengan sebuah sentuhan maka surat anda akan tiba di tujuannya. Bukan Cuma
itu saja, semua informasi yang anda butuhkan, anda dapat dengan cepat menemukannya hanya
dengan secara sederhana mencari di internet. Sungguh suatu berkat bagi dunia moderen ini.
Namun demikian, disamping dari semua keuntungan yang dapat diberikan oleh computer
terhadap kehidupan kita, ada juga hal-hal menyusahkan yang tidak terhitung yang dapat
disebabkan olehnya. Kejahatan dan godaan selalu menghantui di atas kepala kita. Hanya
dengan sebuah sentuhan pada mouse, atau dengan sebuah sentuhan pada alat elektronik kita,
kejahatan itu ada di sana—muncul di depan mata kita bahkan tanpa kita sadari akan hal
itu.
Utusan Allah Nyonya White menulis di dalam bukunya, Christian Education, hal. 222:
“Orang-orang muda adalah sasaran dari serangan khusus Setan,” lebih jauh di dalam buku
Child Guidnace, hal. 471: “Orang-orang muda khususnya adalah bahaya yang konstan.” Dia
menasehatnya para ibu dan ayah bahwa, “Mereka harus selalu berjaga-jaga terhadap penipuan
Setan. Sementara dia sedang mencari untuk menghancurkan anak-anak mereka, janganlah
orangtua memuji diri mereka bahwa tidak ada bahaya yang khusus.”
Si jahat itu nyata. Ia adalah satu oknum (bukan sesuatu) yang selal u terobsesi dengan
penggodaan terhadap manusia, khususnya orang-orang muda. Oleh karena itu, orang-orang
muda kita perlu untuk dilindungi dan dijagai dari kejahatan. Mereka harus selalu
diingatkan bahwa mereka adalah anak-anak Allah, yaitu pemimpin-pemimpin masa kini dan
masa yang akan datang dari gereja Allah. Doakanlah mereka.
Hai orang-orang muda, biarlah saya katakan hal ini: Bacaan-bacaan Minggu Sembahyang ini
telah disiapkan dengan penuh doa untuk memberikan kepada anda dorongan dan arahan untuk
menghadapi serangan di jahat, dan untuk menolong anda untuk hidup dengan penuh kemenangan
terhadap dosa dan godaan-godaan. Bacalah itu, renungkan itu, dan praktekkan itu. Di atas
semuanya, berdoalah untuk kekuatan dan kuasa untuk menolak godaan-godaan itu. Jadilah
pemenang dan penakluk dari inovasi akhir jaman.
Tuhan Memberkati.
KHOTBAH-KHOTBAH
MASEHI ADVENT HARI KETUJUH GENERAL CONFERENCE
MINGGU SEMBAHYANG ORANG MUDA DEWASA TAHUN 2015
TOPIK KHOTBAH HARIAN DAN PENEKANANNYA.
TANGGAL TOPIK FOKUS
Sabat 21 Maret 2015 Mengikuti dari Jauh Orang muda dan iman
Hari Minggu 22 Maret 2015 Biarlah Perayaan itu Orang muda dan
Dimulai Godaan
Hari Senin 23 Maret 2015 Bergantung pada Yesus Orang muda dan Rumah
Tangga
Hari Selasa 24 Maret 2015 Sendiri di Orang muda dan moral
hadirat-Nya
Hari Rabu 25 Maret 2015 Bertentangan dengan Orang muda dan
Pikiran Identitas
Hari Kamis 26 Maret 2015 Maukah anda berdiri? Orang muda
dan Keberanian
Hari Jumat 27 Maret 2015 Memenuhi Impian Orang muda dan
Pengampunan
Sabat 28 Maret 2015 Hidup oleh kasih Orang muda dan
Karunia Kasih karunia
5 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 .
Tanggal: Sabat, 21 Maret 2015.
Tema: Reklamasi
Penekanan khusus: Orang Muda dan Iman
Topik: Mengikuti dari Kejauhan
Ayat Alkitab: Lukas 22:31-34
Usulan lagu buka: Tarik Aku lebih Dekat
Cerita: Duron dan Janet adalah dua orang yang bersaudara di akhir dari usia
mereka yang ke 20 dimana keduanya dilahirkan di gereja dan akhirnya di baptiskan
di awal dari masa kanak-kanak mereka. Orangtua mereka adalah anggota gereja yang
berserah yang benar-benar pembawa standar kebenaran. Dalam pertumbuhan, Duron
menunjukkan cintanya yang luarbiasa terhadap gereja dan selalu aktif terlibat.
Sebagai seorang remaja, dia mengembangkan suatu kesukaan akan komputer dan segala
sesuatu yang bersifat elektronik; pada saat dia menjadi seorang yang menjelang
dewasa dia adalah seorang yang jenius di dalam menciptakan aplikasi-aplikasi
untuk media sosial,dan dikenal oleh karena penemuan-penemuannya dan
kreativitasnya. Ketika ketertarikannya kepada komputer dan elektronik semakin
bertambah dan semakin sporadis di dalam kehadiran gereja maka keaktifannya
menjadi mulai tidak terlihat. Tiba-tiba, kematian dari ibunya membuat imannya
menjadi semakin lemah dan membawa suatu keraguan terhadap Allah. Dia akhirnya
mempertanyakan perlunya dan pentingnya gereja. Namun, dia merasakan bahwa mungkin
akan ada sebuah pewahyuan yang akan datang, maka dia akan meneruskan gaya
hidupnya di dalam kehadiran di gereja.
Di sisi lain, Janet adalah seorang yang suka bergaul. Dia selalu berada di tengah
banyak orang, dan memimpim di dalam setiap kegiatan gereja, periang, peduli
khususnya kepada mereka yang lebih lanjut di dalam usia, dan cukup terkenal di
antara anggota-anggota. Tidak seperti saudara laki-lakinya, kematian ibunya tidak
kelihatan memberikan suatu awan kelabu di dalam keterlibatannya. Namun, waktupun
berlalu, dia bertumbuh semakin dingin dan dingin di dalam gereja, mulai kurang
aktif, dan mulai terlibat dengan kegiatan-kegiatan di luar gereja dan dekat
dengan teman-teman yang non Kristen. Di dalam menjawab kepada permohonan dari
anggota-anggota gereja tentang keadaan imannya itu, dia akan selalu berkata, “Aku
masih seorang Kristen, jangan takut.” Dia kemudian menjadi pasif sementara
saudara laki-lakinya memang sudah tidak aktif lagi.
Pergolakan Yang Diperkirakan
Sama seperti Janet, Petrus selalu berada di tengah-tengah orang banyak, dengan
memimpin di depan, menolong dan peduli, dengan membuat komitmen, berjalan di atas
air menuju Yesus dan selalu siap untuk membagikan imannya. Di dalam salah satu
wawancara yang dilakukan oleh Yesus dengan murid-murid-Nya, “Maka jawab Simon
Petrus: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” (Matius 16:16). Di dalam
Lukas 22:31-34 kita membaca dialog antara Yesus dan Petrus, Dan Tuhan berkata,
“Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum,
tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau,
jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu. Jawab Petrus: "Tuhan,
aku bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau! Tetapi Yesus
berkata: "Aku berkata kepadamu, Petrus, hari ini ayam tidak akan berkokok,
sebelum engkau tiga kali menyangkal, bahwa engkau mengenal Aku.”
Yesus melihat di balik emosi dan kesegeraan dari saat itu. Dia melihat masa depan
dengan berbagai godaan, tantangan, kesulitan dan ketertarikan yang akan dihadapi
6 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 .
oleh murid-murid dan akan mempengaruhi kesetiaan mereka. Kenyataan itu telah
menuntun Dia untuk terlibat dengan mereka di dalam diskusi dan untuk membagikan
dengan mereka pengkhianatan-Nya yang semakin dekat dan bagaimana mereka yang
dekat dengan-Nya akan sangat dipengaruhi. Dia melihat bahwa mereka akan
meninggalkan Dia dan berbalik dari pada-Nya. Petrus yang suka bicara dengan
benari berkata, “Tuhan, aku bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan
Engkau” (Lukas 22:31-34; Matius 26:31-33). Di dalam menjawab sikap Petrus yang
emosional, Yesus mengatakan kepadanya bahwa sebelum ayam berkokok dia akan
menyangkal-Nya tiga kali. Petrus yakin bahwa tidak ada, dan bahkan ancaman
kematian sekalipun, dapat mengguncangkan imannya di dalam Kristus dan komitmennya
kepada-Nya. Tetapi Yesus kembali menegaskan, dan meneguhkan pesan itu. Dari
pengalaman Petrus kita dapat belajar bahwa realitas dari kehidupan cukup kuat
untuk mengguncang iman kita di dalam Allah, mempengaruhi keputusasaan kita, dan
mendorong kita untuk menjadi lemah secara rohani dan melepaskan diri.
Pergolakan.
“Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum,”
(Ayat 31)adalah ramalan Yesus tentang Petrus. Di sini Dia menggambarkan sebuah
gambaran metapora untuk mengilustrasikan bagaimana melalui saringan atau tampian,
Setan ingin untuk mengguncang iman dari murid-murid. Yesus menggunakan nama
Petrus sebelum menjadi Kristen gantinya menggunakan “Petrus,” nama yang diberikan
sebagai seorang murid. Dia sedang lakukan itu oleh karena Dia tahu bahwa segera
Petrus akan kembali kepada sikap dan gaya hidup sebelumnya, sebelum dia mengikut
Yesus (6:13-14). Interpretasi dari ayat ini dapat ditemukan di dalam analogi dari
Ayub 1-2, dimana Setan diijinkan untuk menguji Ayub. Setan sedang mencari untuk
mengguncang murid-murid itu dengan amat sangat sama seperti gandum di tampi yang
membuat mereka jatuh. Penggunaan metapora ini adalah untuk menunjukkan bahwa ada
suatu waktu yang akan datang yaitu masa ujian oleh Setan untuk membuat murid-
murid dan umat-umat Tuhan menjadi kacau dan untuk menyebabkan mereka tidak setia
kepada Tuhan. Setiap orang muda harus berhati-hati terhadap hal ini dan pastikan
bahwa mereka dinaungi oleh doa Tuhan Yesus.
Setan si penuduh itu menuduh murid-murid sama seperti yang dia lakukan kepada
kita, dengan menunjuk kepada dosa-dosa dan kelemahan-kelemahan di hadapan Allah,
sama seperti yang telah dia lakukan terhadap Ayub (Ayub 1:6-12). Guncangan
terhadap Petrus adalah sebuah serangan kepadanya secara fisik dan spiritual agar
supaya dapat menuntun dia kepada kemurtadan dan kehilangan akan keselamatan.
Itulah sebuah strategi kosmik dari di jahat. Yesus melalui kuasa pengantaraan-Nya
berdiri si satu sisi untuk mengantarai sementara si penuduh itu melakukan
aksinya. Banyak orang muda yang adalah anggota-anggota gereja berada di bawah
serangan si jahat. Ketertarikan rohani mereka dan keterlibatan mereka di dalam
gereja menjadi semakin lemah dan Iman di dalam Allah mulai dipertannyakan untuk
suatu masa kepelisiran dan pertukaran dari tuntutan popular dari sebuah dunia
sekuler dan materialistis. Ketika kita melihat kesekeliling, kita melihat banyak
yang sedang diguncang atau ditampi melalui manuver-menuver yang licik dari si
jahat. Adalah sangat menakutkan sebab kita sendiri dapat di guncang juga. Di
dalam saat-saat dan pengalaman seperti ini bahwa orang-orang muda ini harus
lebih banyak mennggunakan waktu untuk berfokus kepada Yesus, Sang Pengantara,
untuk mengembangkan sebuah hubungan yang lebih dekat dengan Dia. Kuasa-Nya lebih
besar dari sipenggoda itu yaitu kuasa yang digunakan Setan untuk mengacaukan
manusia.
Pemenuhan.
7 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 .
“Lalu Yesus ditangkap dan dibawa dari tempat itu. Ia digiring ke rumah Imam
Besar. Dan Petrus mengikut dari jauh. Di tengah-tengah halaman rumah itu orang
memasang api dan mereka duduk mengelilinginya. Petrus juga duduk di tengah-tengah
mereka. Seorang hamba perempuan melihat dia duduk dekat api; ia mengamat-amatinya
lalu berkata: "Juga orang ini bersama-sama dengan Dia. Tetapi Petrus menyangkal,
katanya: "Bukan, aku tidak kenal Dia! Tidak berapa lama kemudian seorang lain
melihat dia lalu berkata: "Engkau juga seorang dari mereka!" Tetapi Petrus
berkata: "Bukan, aku tidak!" Dan kira-kira sejam kemudian seorang lain berkata
dengan tegas: "Sungguh, orang ini juga bersama-sama dengan Dia, sebab ia juga
orang Galilea." Tetapi Petrus berkata: "Bukan, aku tidak tahu apa yang engkau
katakan." Seketika itu juga, sementara ia berkata, berkokoklah ayam. Lalu
berpalinglah Tuhan memandang Petrus. Maka teringatlah Petrus bahwa Tuhan telah
berkata kepadanya: "Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau telah tiga kali
menyangkal Aku." Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya.” (Lukas
22:54-62
Yesus katakan kepada Petrus bahwa dia menjadi target dari si jahat. Setiap orang
muda demikian juga dengan anak-anak dan orang dewasa di dalam Gereja saat ini
adalah target dari si jahat. Dia menggunakan setiap metode yang sangat menggoda
untuk menarik perhatian dan mempengaruhi pengikut Kristus untuk menoleh, dan
menjadi tidak tertarik di dalam hal-hal rohani (1 Petrus 5:8). Dan ia sangat
berhasil di dalam mempengaruhi Petrus. Petrus, yang tadinya adalah seorang
pendukung yang bersemangat, mau membela dan aktif, sekarang hanya mengikuti Yesus
dari kejauhan (ayat 54). Itu bukan akhirnya, dia terjatuh sangat rendah di dalam
perjalanan rohaninya bersama Kristus, dan bahkan dia menyangkal Kristus. Dia
kehilangan rasa percaya dirinya, pergi tidur gantinya harus berdoa (ayat 45) dan
berakhir dengan duduk di antara para penuduh Kristus (ayat 55). Dia merasa bahwa
jika dia mengikuti dari kejauhan, banyak orang tidak akan mengenalinya sebagai
salah satu dari mereka yang mengikuti Yesus dan mungkin dia dapat melarikan diri
dari kritikan dan penganiayaan. Dia bahkan menggunakan cara-cara dunia dari
kumpulan orang banyak untuk menunjukkan bahwa dia bukanlah seorang pengikut
Yesus. Petrus tidak mengerti komentar Yesus, “Karena barangsiapa mau
menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa
kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.(Matius 16:25)
Setan sangat bernafsu untuk menghancurkan Yesus sehingga setiap orang yang
percaya kepada-Nya dan mengikuti Dia adalah targetnya. Ketika pelayan perempuan
itu berkata, “Orang ini juga bersama-sama dengan Dia,” Petrus langsung menjawab:
“Saya tidak kenal Dia.” Yesus sedang mencari orang-orang muda yang akan
mengenali Dia dan tidak akan menyangkal Dia apapun konsekwensinya. Dia akan
menyanggupkan orang-orang muda untuk berdiri bagi-Nya. Dia ingin agar mereka
menjadi pendukung yang setia yang akan menjadi suara-Nya, untuk menyaksikan
kepada orang lain akan Kasih karunia-Nya, sehingga mereka dapat menerima Dia
sebagai Juruselamat mereka. Akan ada suatu pengaruh yang Petrus dapat tunjukkan
kepada orang banyak itu jika dia tetap berdiri untuk Kristus dan menjawab dengan
sopan, ya saya adalah pengikut-Nya. Gantinya, dia menyangkal-Nya. Apakah anda
berada di dalam kumpulan orang yang suka menyangkal itu? Atau anda berada di
dalam kumpulan orang muda di seluruh dunia yang sedang berdiri untuk Dia dan
menyatakan kemuliaan-Nya. Apakah anda adalah orang-orang muda yang berada di
antara komunitas global yaitu mereka yang sedang melangkah keluar dari latar
belakang dan dari gedung-gedung dan keluar dari kumpulan sekularisme untuk
menjadi khotbah, dengan menyatakan kepada mereka di dalam masyarakat, kota, dan
kota-kota besar bahwa Yesus Kristus adalah Mesias dan Dia akan kembali suatu hari
nanti untuk membawa umat-umat-Nya masuk ke rumah kemuliaan?
8 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 .
Dengan semua niatnya yang baik, Petrus kembali pada suatu saat yang krusial
ketika kesaksiannya dibutuhkan. Percaya dirinya, “Tuhan, aku bersedia masuk
penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau!” (Lukas 22:33-34; Matius 26:31-33)
adalah sebuah luapan emosional. “…Tetapi Petrus berkata: "Bukan, aku tidak tahu
apa yang engkau katakan." Seketika itu juga, sementara ia berkata, berkokoklah
ayam. Lalu berpalinglah Tuhan memandang Petrus. Maka teringatlah Petrus bahwa
Tuhan telah berkata kepadanya: "Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau telah
tiga kali menyangkal Aku.”(Lukas 22:60-61). Kokok ayam jantan itu adalah sangat
penting di dalam kehidupan Petrus yang menoleh pada saat itu. Kokokan itu
memanggil perhatian Petrus kepada suatu tatapan Yesus yang lain, mata-Nya selalu
memperhatikan anak-anak-Nya, walaupun mereka tidak mampu untuk melihat Dia oleh
karena jarak di antara mereka dan Dia. Ketika tatapan mata Petrus dan Yesus
bertemu, teguran atau tuduhan. Sebaliknya dia melihat dukacita, kemurahan, kasih,
pengampunan, belas kasihan, penerimaan dan kelemah lembutan. Kemudian dia
mengingat kata-kata, “tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan
gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu.”
(Lukas 22:32). Ellen White berkata, “Dia telah menyangkal Tuhan-nya, bahkan
dengan bersumpah dan mengutuk; tetapi tatapan Yesus itu meluluhkan hati Petrus
dan menyelamatkannya. Dia menangis dengan amat sangat dan bertobat dari dosanya
yang besar, dan ditobatkan, dan kemudian disiapkan untuk menguatkan saudara-
saudaranya.” (Early Writings, hal. 169).
Mengapa banyak orang mengikut dari kejauhan?
Sebenarnya, jarak Petrus adalah secara fisik dan rohani. Itu adalah mengenai
sebuah persiapan diri, kelemahan dan ketakutan, oleh karena dia memiliki
kerinduan yang dalam untuk bersama dengan Yesus sama seperti kebanyak dari kita
pada saat ini. Bagi Petrus, itu sama dengan sedang hidup di dalam dua dunia pada
saat yang bersamaan. Terlalu sering kita mencoba untuk melakukan hal itu tetapi
tidak berhasil. Yesus mau supaya kita hidup di dalam dunia rohani bersama dengan
Dia dan untuk mengenal Dia setiap saat ketika kita melakukan perjalanan melalui
dunia sekuler ini. Dia mau akan kita rela untuk menderita bagi Dia dan Dia akan
menyediakan penyebab bagi kita untuk bersukacita. Di dalam daging, iman Petrus
sangat lemah. Ini adalah sebuah kelemahan dari seorang manusia; namun, dia
memiliki ketertarikan di dalam sebuah hubungan secara pribadi dengan Kristus. Dia
juga secara nyata ingin untuk dilihat dan diperlakukan dengan lebih utama dan
hendak melihat bagaimana reaksi Juruselamat. Setelah jamuan yang terkahir Yesus
membawa murid-murid-Nya ke taman Getsemani sebagai antisipasi dari penangkaan-
Nya, maka Dia meminta mereka untuk berjaga-jaga dan berdoa sementara Dia akan
pergi untuk berdoa. Ketika Dia kembali, Dia menemukan mereka tertidur lelap.
Pada saat itu, Dia meminta Petrus untuk tetap berjaga-jaga dan berdoa, oleh
karena walaupun dia mungkin merasa sanggup dan kuat, dagingnya sesungguhnya
lemah. Dengan tidak memperhatikan naseha Yesus, Perus kembali dan tidur. Ketika
orang banyak itu datang untuk menangkap Yesus, sudah terlambat untuk berdoa untuk
kekuatan untuk menghadapi ujian. Ketika dia menangis pada saat penyangkalannya,
dia mungkin telah menyadari akan kegagalannya untuk berdoa, yang merupakan alat
untuk menopang kelemahannya sendiri. Dia akhirnya belajar pelajaran yang
diajarkan oleh Yesus tentang berjaga-jaga seperti yang tertulis di dalam 1 Petrus
5:8, “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama
seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” Dia
telah ditelan oleh karena kelemahannya oleh karena ketika dia seharusnya berdoa
dia malah tertidur dan meremehkan kelemahannya sendiri.
Petrus patutlah di berikan pujian, oleh karena sementara semua murid yang lainnya
melarikan diri (Markus 14:50), dia tetap tinggal di dalam lingkungan ketika dia
9 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 .
mengikuti Yesus dari kejauhan (Markus 14:54)setelah penangkapan-Nya. Dia sangat
takut akan konsekwensi yang harus dia bayar jika dia dikenal sebagai pengikut
Yesus. Dia berdukacita oleh karena ketakutan. Dia melihat Yesus dituduh dengan
tuduhan palsu, dipukuli dan dihina di ruang pengadilan. Dia sangat peduli
terhadap nasib Yesus, namun dia juga takut akan kehidupannya sendiri. Dia tahu
bahwa Yesus telah dibenci oleh penudh-penuduh-Nya dan dia tidak bersedia untuk
menghadapi penghinaan dan penganiayaan yang sama yang diderita oleh Yesus. Amaran
yang diberikan Yesus kepada murid-murid-Nya ketika Dia masih bersama dengan
mereka adalah juga untuk kita pada jaman ini: “Jika dunia membenci kamu, ingatlah
bahwa dunia sudah terlebih dahulu membenci Aku.” (Yohanes 16:18; Matius
24:9)Ketika Petrus menyaksikan penderitaan yang dihadapi oleh Yesus, dia segera
menyadari bahwa dia sungguh jauh dari berani dan bersemangat seperti yang dia
pikirikan. Ketakutan menuntun dia untuk menyangkal Juruselamat.
Ketika kita melihat kepada orang-orang muda di abad ke-21 ini, pertanyannya
adalah: mengapa terlalu banyak yang mengikuti dari kejauhan? Jawabannya sangat
bertolak belakang: Ada kepercayaan bahwa sebagian anggota gereja tidak memiliki
rasa toleransi dengan rasa ingin tahu mereka; mereka tidak merasakan rangkuman
Kasih dari kebanyakan anggota gereja; dan ada terlalu banyak gangguan yang
dipegang oleh gereja mengenai apa yang harus atau tidak harus mereka lakukan.
Sementara ada banyak manfaat di dalam semua alasan itu, kepentingan diri sendiri,
kelemahan manusia dan ketakutan yang merupakan hal yang mendasar dan fundamental
kepada model perlakuan mereka. Doa masih merupakan jalan untuk maju di dalam
menolong untuk mengalahkan masalah penyakit kemanusiaan ini.
Yesus tahu bagaimana Petrus akan bereaksi di hadapan situasi yang sesungguhnya.
Dia tidak menuduh mereka yang akan menjadi penuduh-Nya dan juga celaan Petrus.
Yesus juga tidak menghakimi Petrus. Sebaliknya, Dia tawarkan tangan yang terbuka.
Dia meneguhkan dia dan merangkulnya. Saat ini, pengakuan itu dan rangkulan itu
adalah juga diberikan kepada setiap orang muda, anak-anak dan orang dewasa.
Apapun realitas dari situasi kita, kata-kata ini haruslah menjadi musik di
telinga kita: “Aku telah berdoa untuk engkau.”
Aku Telah Berdoa Untuk Engkau.
Kepastian yang Yesus berikan kepada Petrus adalah, “Aku telah berdoa untuk
engkau.” Di dalam doa yang sesungguhnya yang Yesus doakan di dalam Yohanes 17:9,
Dia berkata kepada Bapa, “Aku berdoa untuk mereka. Aku tidak berdoa untuk dunia
tetapi untuk mereka yang Engkau telah berikan kepada-Ku, oleh karena mereka
adalah milik-Mu.” Di dalam ayat 15 Dia secara khusus mengatakan, “Aku tidak
meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau
melindungi mereka dari pada yang jahat”. Ketika Dia berkata Petrus, Aku sudah
berdoa untuk engkau, itu adalah satu bagian dari sifat-Nya untuk tetap mengingat
kita di dalam doa-Nya di hadapan Bapa. Yesus adalah Penasehat untuk orang-orang
Kristen. Dia adalah Pembela Agung kita. Dia saat ini telah memenuhi peran
pengantaraan untuk semua anak-anak-Nya (1 Yohanes 2:1). Anda mungkin saja telah
jauh dari-Nya, dan berada di sini pada saat ini merasa putus asa dan sedih.
Petrus juga memiliki perasaan yang sama, tetapi Yesus adalah pembelanya dan Dia
adalah juga pembela anda. Rasul Paulus di dalam Ibrani 7:25 berkata, “Karena itu
Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang
kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.” Dan di
dalam 1 Timotius 2:5 dia berkata, “Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang
menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus.”
10 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 .
Doa itu datang sebelum pergolakan dan bahkan melalui pergolakan itu doa itu ada
disana. Kepada Petrus sama seperti kepada setiap orang muda pada jaman ini ini
adalah sebuah jaminan yang pasti; Tuhan sendiri telah berdoa untuk anda. Yesus
adalah Pembela dan Imam Besar kita. Dia memastikan kepada kita bahwa Dia telah
berdoa untuk kita. Sebelum kita menghadapi setiap pencobaan Dia telah berdoa
untuk kita. Dia telah membuat persiapan untuk semua tantangan masa depan yang
akan kita temui di dalam doa yang Dia doakan. Doa-doa dari orangtua kita, Pendeta
kita, Ketua Jemaat kita, sahabat-sahabat kita dan juga orang lain selama minggu
ini demikian juga minggu sebelumnya dan setelah minggu ini adalah sangat penting.
Kenyataannya Yesus mendorong kita supaya kita berdoa untuk orang lain. Mendoakan
orang lain? Namun, tidak ada yang dapat memberikan sukacita dan kepuasan yang
terbesar dari pada mengetahui bahwa Yesus sendiri yang telah berdoa untuk kita.
Walaupun kita akan diombang-ambingkan oleh pencobaan Setan, kita tahu bahwa doa
Yesus sangat berkuasa untuk membawa kita meliwati pergumulan itu. Di dalam proses
kehidupan yang kita hadapi, tidak akan berakhir di sana oleh karena Imam Besar
itu, Yesus, Oknum yang telah berdoa untuk kita akan menyelamatkan kita di dalam
kerajaan-Nya jika kita hanya menyerahkan kehidupan kita kepada Dia dan
mengijinkan Dia untuk memelihara iman kita.
Tujuan utama dari Doa Yesus adalah agar supaya iman kita jangan lemah. Adalah
Charles Spurgeon yang berkata, “Iman adalah pembawa standar di dalam setiap
konflik rohani. Dan jika standar itu jatuh, maka itu adalah suatu hari yang
jahat—oleh karena itu Tuhan kita berdoa supaya pembawa standar itu tidak pernah
akan jatuh tetapi tetap berdiri teguh memegang panji-Nya di dalam kekecauan” jika
iman kita di dalam Tuhan gagal maka kita akan kehilang semangat, kesabaran,
pengharapan, Kasih dan sukacita. Yesus berkata, “Aku telah berdoa untuk engkau,
supaya imanmu tidak lemah.” Ini juga memberitahukan kepada kita tentang apa yang
harus kita doakan selama minggu ini—Iman! Bukan iman secara emosional, melainkan
iman yang murni.
Iman Secara Emosional
Iman emosional adalah sebuah luapan yang spontan dari kepercayaan diri yang tidak
dibangun pada sebuah dasar yang kuat. Hal-hal eksternal dan satu jumlah yang
besar dari berlindung dari ketidak-pengalaman dan kenyamanan orangtualah yang
membangun iman seperti itu. Di salah satu perkemahan Bertahan Hidup Pathfinder
kami mengajar para Pathfinder untuk belajar berenang. Bersama dengan pelatih
mereka, mereka melakukannya dengan baik dan dengan penuh semangat berusaha untuk
latihan dan melatih kompetensi mereka tanpa instruktur renang. Seorang anggota
yang merasa bahwa dia tidak siap untuk berenang terlalu jauh sendirian terlalu
percaya akan kemampuannya dan memaksakan untuk melakukannya sendirian. Tiba
saatnya dan dengan senang dia berenang dengan berharap bahwa dia akan melakukan
apa yang telah diajarkan kepadanya. Namun, hanya di dalam sepuluh menit dalam
sesi latihan itu, dia kehilangan kendali dan tenggelam. Untung saja dia masih
berada dalam jarak yang bisa dijangkau dan dalam pengawasan para perenang yang
berpengalaman yang telah menyelamatkan dia dari air dan membawanya ketepian.
Mereka memerlukan waktu 45 menit untuk melakukan tindakan Pernapasan Buatan, yang
akhirnya dapat menyelamatkan dia. Di dalam perjalanan kita bersama dengan Tuhan
kita, sebuah luapan emosional tidaklah cukup. Ellen White berkata, “Sebuah
denyutan, sebuah latihan emosional, bukanlah iman atau kepuasan” Sign of the
Times, Maret 24, 1890, paragraph 3. Dia berkata, “Kita semua harus mencari iman
yang sejati yang bekerja, bukan oleh karena lahir, unsur emosional, melainkan
oleh kasih yang memurnikan jiwa.” Kasih inilah yang membersihkan kaabah jiwa dari
kesombongan, dan membuang setiap ila dari takhta hati.” (Review and Herald, Maret
11, 1902 paragrap 3). Iman di dalam Allah tanpa sebuah hubungan pribadi yang
11 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 .
secara terus menerus dengan Dia adalah sebuah iman emosional yang tidak akan dan
tidak akan pernah bertahan di dalam waktu yang penuh badai, ujian dan pencobaan.
Iman yang Murni
Iman yang murni datang dari ketergantungan kita kepada Allah. Itu bukan buatan
diri sendiri. Manusia tidak menciptakannya. Itu bukanlah saat-saat kepekaan di
dalam hal bahwa kita harus bersama dengan Yesus selama bertahun-tahun untuk
memperolehnya. Petrus dan teman-temannya hanya bersama dengan Yesus selama tiga
tahun namun Yesus berkata kepada Petrus, “Bila engkau sudah bertobat”. Iman yang
murni adalah sebuah pemberian yang harus dicari dari Tuhan. Kita berdoa untuk
memintanya dan harus sabar untuk menantikannya. Ini adalah sebuah unsur yang
penting yang membangun kehidupan Kristen yang kuat dan memberanikan kehidupan
Kristen. Melalui kekuatan dari iman yang murni, para pengikut Kristus mengetahui
kapan untuk mengatakan tidak. Dan kapan untuk mengatakan ya. Dengan berada
bersama-sama dengan Yesus tidak membuat seseorang bertobat sebagaimana yang
terbukti di dalam kehidupan dari murid-murid. Adalah memungkinkan melalui
penerimaan yang murni dari kematian dan kebangkitan Yesus dan melalui pencurahan
Roh Kudus-Nya. Itu adalah sebuah pemberian yang harus diterima, (Efesus 2:8).
“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu,
tetapi pemberian Allah.”
Yesus siap untuk melengkapi setiap orang muda demikian juga dengan anak-anak dan
orang-orang dewasa dengan iman yang murni yang akan menyanggupkan mereka untuk
menghadapi ujian dan pencobaan dan berani untuk menyatakan Dia sebagai
Juruselamat dan Tuhan mereka. Di dalam kehidupan ini kita akan kehilangan orang-
orang yang kita kasihi, kita akan dicobai oleh si jahat melalui tokoh-tokoh yang
berkuasa, kita akan dihalau dari perkara-perkara yang kita cintai dan sayangi,
kita bahkan mungkin akan ditolak, daya tarik dari sebuah dunia sekuler bisa saja
membujuk kita untuk merangkul perkara-perkara yang mungkin menghancurkan
perjalanan Kristen kita. Namun, iman yang murni di dalam Kristus dan
ketergantungan pada Roh Kudus akan menyanggupkan kita untuk berdiri dengan berani
dan mempertahankan kepercayaan kita, mengalahkan godaan-godaan dan menang.
Seorang muda yang menang di dalam Kristus, anda mempunyai sebuah tanggungjawab
untuk menguatkan saudara-saudaramu yang imannya sedang lemah.
Menguatkan Saudara-saudara
Yesus berkata kepada Petrus,…”Bila engkau sudah bertobat, kuatkanlah saudara-
saudaramu.” Dengan mengatakan “Bila engkau sudah bertobat,” Yesus sebenarnya
sedang berkata kepada Petrus “… Bila engkau telah kembali pada kondisi ketika
engkau berjalan dengan Aku. Ketika engkau kembali pada titik dimana engkau mampu
untuk mengenal Aku, maka engkau mempunyai sebuah tanggungjawab untuk menguatkan
saudara-saudaramu.” Yesus mau supaya Petrus memainkan sebuah peran yang penting
di dalam membangun kembali tim murid-murid yang telah tercerai berai oleh karena
mereka harus membentuk sebuah nukleus untuk menyebarluaskan misi injil.
Kita tidak hidup sebuah pulai sendirian. Yesus sangat berempati dengan memberikan
pesan itu kepada Petrus; percakapan anda harus memberikan pengaruh positif kepada
mereka yang berada di sekeliling anda. Seorang Kristen tidak dikirim untuk
menjadi pengacau di antara sesama saudara (Amsal 6:19), bukanlah hanya dengan
berkhotbah dan membuat mujizat kepada orang-orang yang belum diselamatkan. Kita
akan menguatkan orang lain melalui mengasihi dan menguatkan mereka. Yesus tahu
bahwa Perus akan menunjukkan tanda-tanda kelemahan sehubungan dengan
kemanusiaannya; namun, Dia terus mendorong dia untuk tidak mengijinkan
12 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 .
kelemahannya untuk mengendalikan dia kepada suatu akhir yang mengecewakan. Dia
menanamkan dan meletakkan di dalam dia kemampuan untuk menjadi sebuah aset yang
bernilai kepada orang lain. Pengampunan dan penerimaan yang diberikan kepada
Petrus oleh Yesus adalah juga untuk kita untuk diberikan kepada orang lain. Ada
sebuah tempat untuk semua orang di dalam kerajaan Allah. Saat ini Dia sedang
memanggil anak-anak, orang muda, dan orang dewasa dan mereka yang telah mengikuti
Dia dari kejauhan untuk datang lebih dekat. Menerima pengampunan-Nya, Kasih-Nya,
dan kemurahan-Nya dan menjadi sebuah katalis di dalam menyampaikannya kepada
orang lain.
Konklusi. Setelah ramalan Yesus digenapi, dan ketika Petrus telah bertobat, dia
menangis dengan sedih (Lukas 22:62). Tuhan mengampuni dia dan memulihkan dia.
Petrus kemudian menjadi suatu kekuatan terhadap cengkeraman si jahat. Dia
mempengaruhi ribuan orang untuk kerajaan Allah melalui berkhotbah dan
menghidupkan injil Yesus dan menyampaikan undangan kepada orang yang tak terkira
jumlahnya untuk menerima Tuhan yang telah disalibkan dan yang telah bangkit
sebagai Juruselamat mereka. Anda juga, dapat memberikan pengaruh yang baik kepada
orang lain melalui kembali kepada Dia hari ini.
Panggilan dan Doa. Lagu tutup yang disarankan: Berkat Yang Tentu, Tuhan Janji.
Doa Berkat.
Pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan
1. Insiden-insiden spesifik apa yang dihadapi oleh orang-orang muda Advent yang dapat dianggap
sebagai pergolakkan?
2. Mengapa Petrus menggabungkan dirinya dengan kumpulan orang-orang yang menuduh Yesus dan
mengabaikan Yesus—apakah oleh karena dia mempunyai ketertarikan yang lebih besar untuk
menjadi terkenal di tengah mereka dari pada menjadi bosan dengan sebuah hubungan dengan
Yesus?
3. Peran apa yang iman mainkan di dalam reaksi Petrus di dalam skenario ini?
4. Buatlah perbedaan antara iman yang emosional dan iman yang murni. Apakah ada tempat untuk
iman emosional di dalam pengalaman orang Kristen?
5. Bagaimana orang-orang Advent dapat terlibat di dalam menguatkan orang lain, di dalam dan di
luar iman?
13 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 .
Tema: Reklamasi
Tanggal: Hari Minggu, Tanggal 22 Maret 2015
Penekanan: Orang Muda dan Godaan
Topik: Biarlah Perayaan Dimulai
Ayat Alkitab: Lukas 15:1-7
Lagu Buka yang disarankan: Just Over the Mountain in the Promised Land
Beberapa bulan yang lalu saya berkhotbah tentang Kasih Karunia Allah dan apa yang
hal itu lakukan terhadap manusia; banyak orang yang menyerahkan diri mereka
kepada Kristus. Setelah acara kebaktian, istri saya dan saya berdiri di pintu
bersama dengan beberapa orang lain untuk menyalami jemaat ketika mereka keluar
dari gereja. Seorang muda yang bernama Juan dan berusia sekitar dua puluh tahun
yang telah menyambut panggilan. Dia mengatakan kepada kami bahwa dia sedang
berada di tahun kedua sebagai mahasiswa yang sudah bertahun-tahun tidak pernah
kegereja tetapi baru-baru ini ajakan itu menjadi semakin kuat bahwa dia harus
kembali kepada Tuhan. Dia bangun pagi itu, dan mendapat suatu perasaan bahwa dia
harus pergi ke gereja; dia harus pindah bis tiga kali untuk sampai kegereja pada
Sabat pagi itu dan dia telah meliwati begitu banyak gereja di sepanjang jalan,
tetapi berakhir di gereja dimana dia merasa bahwa Roh Kudus yang menuntun dia
untuk kesana. Dia katakan bahwa dia sangat puas dengan menghadiri gereja yang
tepat dan di waktu yang tepat juga. Dia sangat bersukacita untuk mengetahui bahwa
Kasih Karunia itu melibatkan dia di dalam rencana Allah. Akhirnya kami
memperkenalkan dia kepada pendeta dan salah satu ketua dari gereja itu. Dia
tinggal untuk makan siang di gereja dan menghabiskan hari itu di sana. Dia ikut
ambil bagian di acara Pendalaman Alkitab di sore hari yang dilakukan oleh Pendeta
Jemaat, dan menikmati acara orang muda setelah itu; Salah seorang ketua membawa
dia pulang kerumah setelah acara gereja.
Pendahuluan
“Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia
kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan
ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? Dan
kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira, dan
setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta
berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang
hilang itu telah kutemukan. Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita
di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena
sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.”(Lukas
15:4-7). Perumpamaan ini diceritakan oleh Yesus sebagai sebuah cerita hipotetis
yang tidak mengabaikan yang sembilan-puluh-sembilan yang masih tinggal di padang
rumput. Kenyataannya sembilan-puluh-sembilan ditambah dengan satu membentuk satu
kumpulan yang utuh dari domba-domba dan merupakan representatif dari semua
keanggotaan gereja. Dia telah menggunakan perumpaan ini oleh karena di dataran
tinggi Berea, memelihara domba adalah sebuah pekerjaan yang umum, dan kebanyakan
dari para pendengar-Nya adalah para gembala jadi hal itu sangatlah kena dan
membawa pekabaran yang ingin Dia sampaikan. Sementara penekanan dari perumpamaan
ini kelihatannya ada pada domba yang hilang, kita tidak boleh kehilangan pesan
yang tegas tentang a)sembilan-puluh-sembilan domba yang sedang merumput, b)satu
domba yang tersesat jauh dari yang lainnya, c)gembala, dan d)perayaan.
Sembilan-puluh-sembilan Domba yang sedang Merumput
Kita telah memilih untuk terlebih dahulu berfokus pada sembilan-puluh-sembilan
domba yang sedang merumput sebelum yang satu itu tersesat. Lukas 15:7, “Aku
14 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 .
berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang
berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan
orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.” Ada sebuah perbandingan dibuat di
dalam ayat ini antara sembilan-puluh-sembilan domba dan satu yang tercerai dari
kumpulan itu. Kesan yang mungkin kita dapatkan adalah bahwa tidak ada perhatian
yang lebih besar untuk domba yang ada di dalam kumpulan itu dari pada mencari
satu yang hilang dan bersukacita ketika yang tersesat itu ditemukan. Penggunaan
Yesus akan perumpamaan ini dengan maksud untuk mewakili gereja dan Kerajaan
Allah, kemudian sembilan-puluh-sembilan adalah juga penting karena mereka
mempunyai fungsi yaitu membuat sang gembala menjadi dikenal. Mereka adalah
kumpulan domba kebanggaan-Nya yang Dia pelihara. Mereka membuat sang gembala
merasa senang dengan mereka. Mereka adalah harta miliknya. Allah, tentunya sangat
senang dengan anggota-anggota gereja yang tetap tinggal di dalamnya. Dia senang
dengan orang-orang benar (Lukas 1:6) atau mereka yang bercita-cita untuk menjadi
benar. Ellen White berkata, “Anak Allah membungkuk untuk mengangkat yang
terjatuh. Karena untuk inilah Dia telah meninggalkan dunia-dunia yang tidak
berdosa di atas sana, sembilan-puluh-sembilan yang mengasihi Dia, dan datang
kedunia ini untuk “dilukai oleh karena pelanggaran kita” dan “memar untuk
kesalahan-kesalahan kita.” (AA, hal. 432).
Perumpamaan ini lebih mengarah kepada sukacita Tuhan ketimbang sikap dari pada
orang berdosa itu sendiri. Ketika seorang pria muda atau seorang wanita muda atau
siapa saja untuk masalah ini, tetap tinggal di dalam iman dan hidup dalam
pertobatan setiap hari, ada sukacita di dalam surga. Ketika semua anggota gereja
menghidupkan satu kehidupan yang disucikan, sukacita bertambah-tambah di surga
setiap hari. Setiap orang berarti dan sangat penting bagi Tuhan. Sebaliknya,
pekabaran Yesus diberikan melalui teologi Lukas yaitu hanya mereka yang bertobat
akan diselamatkan dan bukan mereka yang hanya kelihatan benar dari luar; ada
sukacita disurga saat ini atas petobatan, ketimbang pada hari penghakiman yang
terakhir. Haruslah dicatat, bahwa di antara sembilan-puluh-sembilan yang tinggal,
ada orang-orang yang berpikir bahwa mereka benar dan tidak membutuhkan
pertobatan. Ada orang-orang yang yakin kepada diri sendiri dan percaya diri
sendiri bahwa mereka melihat semua kesalahan di dalam diri orang lain yang mampu
untuk ditetapkan sebagai seorang yang telah bertobat dan mereka yang hanya main-
main dengan gereja, dan bagaimana Tuhan telah memuntahkan mereka keluar dari
mulut-Nya.
Ada sebuah cerita yang relevan tentang seorang pria yang mengembangkan hobi dan
suka akan domba sehingga dia ingin untuk menjadi seperti seekor domba. Dia pergi
kepada sang gembala dan berkata kepadanya bahwa dia ingin untuk menjadi seperti
seekor domba dan membutuhkan langkah-langkah apa yang dia butuhkan untuk dapat
mencapai sebuah metamorfosa itu. Sang gembala memikirkan dan merenungkan kemudian
berkata bahwa pria ini hanya mengada-ngada di dalam kesukaannya akan mitos.
Namun, oleh karena dia mendesak, maka sang gembala meminta dia untuk bersikap dan
terlihat seperti domba jadi dia pergi dan mendandani dirinya dengan memakai kulit
domba agar dia kelihatan seperti seekor domba dan tinggal bersama-sama dengan
kumpulan domba-domba. Ketika pria itu mendekati kumpulan domba-domba itu, mereka
lari, jadi pria ini kembali kepada sang gembala dalam keadaan kotor dan bau. Kali
ini sang gembala mengatakan kepadanya bahwa dia harus berjalan sama seperti
domba. Dia kemudian memperhatikan mereka, mencoba berjalan seperti mereka dan
kemudian datang kembali kedalam kerumunan domba-domba itu. Sekali lagi mereka
lari. Dia kembali kepada sang gembala dan gembala itu mengatakan kepadanya bahwa
dia harus berbicara seperti domba. Dia mencoba dan sekali lagi, ketika dia
kembali kepada domba-domba itu mereka lari juga. Kembalilah dia kepada gembala,
dan gembala itu mengatakan kepadanya bahwa dia harus makan sama seperti mereka.
15 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 .
Diapun melakukan hal yang sama tetapi kehadirannya di antara domba-domba itu
tidak merubah sikap mereka. Karena kelelahan dan kecewa, dia kembali kepada
gembala yang akhirnya berkata, “Engkau kelihatan seperti seekor domba, engkau
berbicara seperti seekor domba, engkau makan seperti seekor domba, tetapi engkau
bukanlah seekor domba. Itulah sebabnya mengapa mereka menolak kamu.”
Di antara sembilan-puluh-sembilan yang adalah anggota-anggota gereja, ada orang-
orang yang sama seperti pria tadi. Mereka melakukan segala sesuatu seperti orang-
orang Kristen. Mereka membaca Alkitab, mereka berdoa, mereka menghadiri berbagai
acara kebaktian di gereja; mereka bahkan mungkin pegang peranan penting dan
mungkin saja seorang vegetaris. Sebagian dari mereka adalah pahlawan-pahlawan
doa. Mereka mungkin adalah penopang gereja dalam hal keuangan, mengembalikan
persepuluhan dan persembahan dan selalu membantu di dalam setiap kegiatan gereja
dan sebagainya dan tidak melihat diri mereka membutuhkan apapun. Namun mereka
kurang di dalam pertobatan hati. Komitmen yang seutuhkan kepada Yesus. Mereka
gagal untuk meluangkan waktu bersama-Nya dan lebih peduli kepada ketenaran,
popularitas, kesombongan, dan perkara-perkara sekuler. Oleh karena kita bertumbuh
di dalam gereja dan tidak pernah meninggalkan gereja bukan berarti surga
bersukacita dengan kita. Apakah kehidupan kita memuaskan kemuliaan Allah? Apakah
kita membagikan iman kita dalam cara-cara yang berarti dengan orang lain? Apakah
kita jujur? Dapatkah orang lain percaya kepada kita? Apakah kata-kata dan
tindakan kita sama? Apa yang terjadi ketika kita tidak dilihat oleh orang lain,
apa kelakuan kita? Ada banyak domba yang sakit di dalam kumpulan dari Sembilan-
puluh-sembilan yaitu mereka yang membutuhkan perhatian dari gembala. Dia sedang
mengulurkan tangan-Nya dan memanggil dan memohon dengan bantuan Roh Kudus, dan
domba-domba itu perlu untuk memberikan sambutan.
Ada orang-orang yang mengganggap diri mereka berada di antara sembilan-puluh-
sembilan yang sesungguhnya hanya memperhatikan kehadiran fisik saja, tetapi
pikiran dan angan-angan mereka jauh dari kumpulan domba-domba itu. Yang lainnya
harus malakukan apa yang dapat mereka lakukan untuk memelihara mereka. Bukan
untuk mengusir mereka pergi. Pertobatan setiap orang tidak datang dalam cara dan
waktu yang sama. Itulah sebabnya pengalaman penyucian dari mereka di dalam iman
harus menjadi sebuah katalis kepada mereka yang lebih lemah. Itulah sebabnya
Yesus berkata “Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu
itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan
ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam
lumbungku.” (Matius 13:30). Perbedaan antara gandum yang baik dan manusia adalah
kuasa penyucian dari Roh Kudus yang mampu untuk mengubah mereka yang belum
bertobat kedalam murid-murid yang penuh kuasa. Komunitas Kristen penuh dengan
cerita-cetita tentang orang-orang muda yang dangkal dan sembrono dalam perjalanan
rohani mereka tetapi adalah pendukung setia dari iman hari ini oleh karena tetap
berada di dalam kumpulan dari sembilan-puluh-sembilan dan diilhami, dipengaruhi
dan dimotivasi oleh Roh Kudus, Kasih Karunia Kristus dan dorongan dari komunitas
rohani. Dia juga tertarik untuk melihat pertobatan di antara sembilan-puluh-
sembilan melalui membagikan sukacita Tuhan di dalam merayakan keselamatan dari
orang-orang berdosa.
Di dalam perumpamaan ini Yesus sedang menekankan tentang sembilan-puluh-sembilan
yang merasa diri mereka benar yang menjalankan semua ritual, festival, dan aturan
tetapi tidak membawa sukacita kepada surga, tetapi satu orang berdosa yang
mengakui dosa-dosanya dan bertobat akan membuat surga berpesta. Allah peduli
kepada mereka yang mengaku bahwa mereka hilang dan melalui bantuan Roh Kudus
kembali kepada Dia. Dia ingin untuk menolong kita semua dan akan melupakan
kehidupan kita yang penuh dosa dan mengikuti Dia. Orang-orang Parisi dan munafik
16 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 .
tidak pernah akan melakukan hal ini, oleh karena mereka tidak pernah menyadari
bahwa mereka telah hilang. Mereka selalu menghitung diri mereka sendiri berada di
antara orang-orang yang telah diselamatkan, bukan sebagai seekor domba yang
tersesat jauh dari kumpulannya. Yesus menginginkan keseluruhan kumpulan domba
itu, seratus, dan bukan hanya sembilan-puluh-sembilan dan bukan cuma tertarik
terhadap satu yang hilang. Namun demikian, untuk mendapatkan seratus Dia harus
memulai dengan satu.
Seekor Domba yang Tersesat Jauh dari Kumpulan Domba yang lain.
Di dalam menyampaikan perumpamaan ini, Yesus tidak secara spesifik menjelaskan
bahwa jika domba yang tersesat dari kumpulan domba-domba itu adalah seekor domba
betina atau domba jantan. Namun, Dia ingin untuk menekankan ketertarikan sang
gembala terhadap domba-domba yang tersesat dengan tidak melihat jenis kelamin
mereka. Dia secara khusus menekankan tentang seseorang yang mengembangkan
ketertarikan terhadap padang rumput yang lain dan entah secara tiba-tiba atau
secara perlahan tersesat jauh meninggalkan kelompok yang sembilan-puluh-sembilan
itu. Bowe Robert Bergdhal adalah seorang tentara Amerika Serikat yang ditahan
oleh Taliban—ditahan oleh jaringan Haqqani di Afganistan dari Juni 2009 sampai
dengan dilepaskannya pada tanggal 31 Mei 2014. Keadaannya ketika dia hilang dan
bagaimana Taliban menangkap dia telah menjadi sebuah pokok pembicaraan media yang
tinggi. Sementara ada beberapa teori tentang kehilangannya, kenyataan menyatakan
bahwa dia ditangkap secara mendasar. Di bawah kendali Taliban, dia tahu bahwa dia
telah ditangkap, dia tahu situasinya, dan dia telah diindoktrinasi dan dikontrol
dan ditindas oleh mereka yang menangkapnya dan bahkan dia kehilangan kemampuan
untuk berbicara dalam bahasanya sendiri dengan lancar. Namun, Amerika Serikat
telah berkomitmen untuk tidak membiarkan satupun dari tentaranya tertinggal di
dalam pencarian sampai mereka masuk dalam sebuah perundingan pertukaran untuk
mendapatkan dia kembali di dalam barisan ketentaraan mereka. Ini adalah sebuah
ilustrasi yang tegas tentang apa yang terjadi kepada banyak orang muda dari
Gereja. Sementara Allah tidak terlibat di dalam sebuah perundingan pertukaran,
Dia mengutus Anak-Nya yang tunggal, Anak yang Dia kasihi (Yohanes 3:16) untuk
datang di dalam sebuah situasi peperangan untuk mengklaim kembali mereka semua.
Kasih yang ajaib! Dan ada suatu sukacita yang besar bila mereka kembali.
Di dalam sebuah pelajaran Sekolah Sabat yang telah kita pelajari bertahun-tahun
yang lalu, dijelaskan bahwa di dalam sekumpulan domba, adalah normal bagi setiap
domba untuk tinggal bersama-sama dengan kelompoknya sampai delapan atau sembilan
tahun, dan itu cukup lama bagi sang gembala untuk memberi mereka nama dan bagi
mereka untuk mengenali tanda panggilan khusus gembala mereka. Setiap malam ketika
kumpulan domba itu memasuki kandang, sang gembala akan memegang tongkatnya
melintasi jalan masuk hanya bebera inci di atas tanah. Ketika setiap domba
meliwati di bagian bawah dari tongkat itu, maka sang gembala akan memeriksa jika
ada yang luka atau sakit. Dengan demikian, maka gembala akan mengenal domba-
dombanya dengan lebih cepat. Yohanes 10:3, memberikan gambaran yang lebih jelas
tentang itu ”Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan
suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan
menuntunnya ke luar.”
Dijelaskan lebih jauh bahwa gembala juga menghitung domba-dombanya dan akan
mengetahui dengan cepat jika ada yang hilang. Alkitab versi The Clear Word
Devotional Bible menerangan Lukas 15:4 seperti berikut: “Jika engkau memiliki
seratus ekor domba, tidakkah engkau akan peduli jika satu dari antara mereka
hilang? Tidakkah engkau akan meninggalkan yang sembilan-puluh-sembilan itu yang
sedang makan dengan damai di bawah penjagaan seseorang yang lain dan pergi
17 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 .
mencari satu domba yang hilang sampai engkau menemukannya?” Yesus mengenali
setiap anggota dari gereja. Dia mengenali nama kita masing-masing. Dia
mengetahui tanda-tanda dan temperamen kita yang khusus. Di mengetahui kerinduan
dan aspirasi kita. Dia mengetahui ujian dan pencobaan kita. Dia mengetahui
kekuatan dan kelemahan kita. Dia tahu apa yang membuat kita bahagia dan apa yang
membuat kita sedih. Kita adalah milik-Nya dan Dia adalah gembala kita. Ketika
satu dari antara kita hilang, Dia tidak meninggalkan yang sembilan-puluh-sembilan
itu tidak terjaga dan pergi untuk mencari satu yang hilang. Namun, Dia pergi dan
mencari. Biarlah kita ingat bahwa Yesus adalah Gembala Agung kita yang Maha-
hadir. Dia bisa berada dimana-mana pada saat yang sama. Dia adalah Maha-tahu,
tidak ada yang tidak Dia ketahui dan Dia adalah Maha-kuasa, tidak ada yang tidak
dapat Dia lakukan. Tidak boleh satupun dari kita yang merasa seperti itu hanya
oleh karena Dia sedang membimbing domba-domba yang lain, sehingga Dia tidak punya
waktu untuk kita. “Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, yang dalam
kemuliaan-Nya telah mengutus aku, mengenai bangsa-bangsa yang telah menjarah
kamu--sebab siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mata-Nya.” (Zakariah
2:8). Setiap anggota Gereja berada di bawah pengawasan dan perlindungan dari
Gembala Yang Agung dan itu adalah sebuah kabar baik. Tidak ada yang akan terjadi
kepada kita kecuali itu terjadi di hadapan-Nya. Dia akan membela kita dan membela
nama-Nya dan otoritas-Nya.
Di dalam perumpamaan Yesus, domba yang jauh dari kumpulan domba yang lain itu
tahu bahwa dia telah tersesat. Domba itu menangis untuk pertolongan. Domba itu
secara perlahan tercerai dari kumpulan domba. Sama seperti banyak orang muda dan
orang-orang Kristen dewasa, mungkin saja sedang mencari padang rumput yang lebih
hijau. Mungkin saja lelah dengan aturan-aturan dari kegiatan sehari-hari dan sama
seperti ketika seorang muda berkata kepada kami beberapa tahun yang lalu, “Dia
membutuhkan pengalaman-pengalaman yang baru dan hal-hal yang lebih menarik.”
Mungkin saja oleh karena tekanan pekerjaan atau belajar atau keputus-asaan
terjadi oleh karena kurang aktif atau beberapa realitas sosial yang telah membuat
mereka sangat lelah sehingga pada suatu Sabat mereka memutuskan untuk tinggal di
rumah dan tidur dan akhirnya tidak pernah pulih dari pencobaan yang menacuni itu.
Atau mungkin saja suatu pengalaman seksualitas yang menyebabakan mata terbelalak
pada arah yang salah. Beberapa orang sedang tersesat oleh karena mereka menderita
penghinaan, pelecehan, perlakuan yang tidak adil, dan pengabaian yang
membangkitkan kerinduan mereka untuk tersesat. Ada banyak orang muda yang sedang
kedinginan dan tersesat jauh dari kumpulan domba dari Gereja yang masih percaya
bahwa hari yang ketujuh adalah Sabat dan mereka harus menguduskannya. Mereka
masih percaya bahwa Gereja Masehi Advent Hati Ketujuh adalah kumpulan dimana
mereka adalah bagian darinya. Mereka masih diingatkan oleh kesadaran mereka
setiap hari untuk kembali kepada kumpulan itu. Namun, indoktrinasi dan
intoksinasi yang olehnya mereka menjadi ketagihan mempengaruhi mereka untuk
menjadi lemah dalam rohani, ceroboh dan termakan dengan kepedulian hidup setiap
hari.
Domba memiliki insting yang kuat untuk mengikuti pemimpin yang ada di depan
mereka demikian juga dengan orang-orang muda. Mereka akan mengikuti, walaupun itu
bukanlah suatu keputusan yang baik, seringkali bahkan sampai kepada pembantaian.
Jika seekor domba melompat kedalam jurang, maka yang lain juga akan cendrung
untuk melakukan hal yang sama. Mereka sering tahu dimana mereka berada, bahwa
mereka tidak berada di tempat yang tepat tetapi untuk kembali bukanlah hal yang
mudah. Untuk kembali, domba-domba itu membutuhkan dorongan. Mereka yang berada di
dalam kumpulan sembilan-puluh-sembilan itu harus jelas di dalam menghubungi dan
mengembek dan memanggil mereka untuk kembali kepada kumpulan itu.
18 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 .
Sebagai anggota-anggota Gereja, kita perlu pergi untuk mencari domba-domba yang
hilang dari kandang. Kita pergi di dalam doa kita. Kita pergi melalui menghubungi
mereka melalui media sosial. Kirimkan sms kepada mereka, membuat tulisan di wall
mereka, menyebutkan nama mereka di twiter, dan kirimkan sebuah e-mail kepada
mereka. Terus berhubungan melalui WhatsApp. Kita harus mencari mereka yang telah
meninggalkan iman dan mengasihi mereka kembali ke-Gereja. Inilah tempat dimana
mereka seharusnya berada. Gereja haruslah terbuka dan hangat dan peduli dan
mengampuni, dan menerima. Kita harus membuat rencana dengan lebih baik untuk
mencari mereka dan membawa mereka pulang. Apa yang gembala itu lakukan? Ellen
White berkata, “Domba yang tersesat dari kumpulannya adalah yang terlemah dari
semuah ciptaan. Domba itu harus dicari oleh sang gembala, oleh karena ia tidak
dapat menemukan jalannya untuk kembali. Demikian juga dengan jiwa yang telah
tersesat jauh dari Allah; adalah juga sama seperti seekor domba yang tak berdaya,
kecuali Kasih ilahi telah datang untuk menyelamatkannya maka ia tidak akan pernah
menemukan jalannya kepada Allah.” (COL. Hal. 187)
Sang Gembala
Dari pertanyaan yang ditanyakan Yesus di dalam Lukas 15:4, gembala itu pergi
untuk mencari domba yang satu itu. Di dalam menyatakan bahwa gembala meninggalkan
yang sembilan-puluh-sembilan itu, Yesus sedang bermaksud untuk menekankan bahwa
sang gembala itu rajin, teliti, memiliki niat dan bermaksud untuk membawa pulang
satu domba yang hilang itu. Tidak ada satupun yang harus jatuh. Tidak ada satupun
yang harus hilang. Semua harus berada di dalam kepedulian perlindungan Sang Guru.
Dia menginginkan kita semuanya. Perumpamaan ini lebih dari sekadar setiap
penekannya, tetapi lebih berfokus pada kepedulian dan Kasih Sang Gembala.
Sangatlah menarik untuk dicatat bahwa gembala itu tidak membayar pekerja untuk
pergi mencari domba yang hilang. Dia secara pribadi pergi dan mencari. Dia
sendiri pergi dan tidak menyerah sampai dia membawa pulang domba yang tersesat
itu. Betapa sangat tekun gembala itu. Yesus sangat tekun di dalam pencarian-Nya
kepada semua orang muda yang sedang jauh dari-Nya. Mungkin saja beberapa dari
kita sering tidak pergi kegereja mungkin hanya satu Sabat atau lalai dalam satu
kali acara kebaktian di gereja. Kita mungkin saja aktif memimpin di Klub
Adventurer, melayani sebagai penasehat dan instruktur pada program-program kelas
Pathfinder. Beberapa dari kita bahkan mungkin menjadi pemimpin-pemimpin orang
muda, dan memenangkan berbagai juara di dalam program orang muda di dalam
pekerjaan Tuhan, melakukan perkara-perkara yang inovatif dan kreatif di dalam
masyarakat, namun di dalam hubungan kita dengan Gembala Yang Baik itu, kita
adalah domba yang hilang itu. Inilah waktunya untuk menghitung kembali. Waktu
untuk melakukan introspeksi untuk mengevaluasi khubungan kita dengan Juruselamat.
Dia sangat ingin dan akan merayakannya dengan semua yang mau menginjinkan Dia
untuk membawa mereka kembali untuk berkumpul bersama-sama.
Perayaan
Akan selalu ada sebuah pesta di surga. Yesus berkata, “Aku berkata kepadamu:
Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat,
lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak
memerlukan pertobatan.” (Lukas 15:7). Yang sembilan-puluh-sembilan itu tidak
perlu cemas oleh karena mereka memiliki sukacita mereka dan mereka sedang
menikmati perjalanan mereka menuju kerajaan itu dan persekutuan dengan orang lain
di dalam kelompok itu. Sekaranglah waktunya untuk bersukacita dengan mereka yang
telah kembali. Sekarang bukanlah waktunya untuk merasa kasihan pada diri sendiri.
Inilah waktunya untuk bersukacita dengan mereka yang tadinya hilang dan sekarang
telah kembali. Orang-orang muda, anda sangatlah spesial dihadapan surga dan di
19 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 .
atas bumi. Gereja mengasihi anda dan membutukan anda. Marilah bergabung dan bawa
talenta-talentamu; anda mempunyai sebuah peranan yang penting untuk dimainkan di
dalam penyelesaian pekerjaan injil dan di dalam menolong memelihara orang lain di
dalam iman.
Anda telah kembali dan bergabung dengan kumpulan domba-domba Kristus, selamat
datang di Perayaan itu. Itu akan terjadi dalam dua dimensi dan bahkan tiga
dimensi. Itu terjadi di surga saat ini ketika anda kembali. Itu juga terjadi di
gereja ketika masing-masing anggota bersukacita untuk melihat anda kembali kepada
iman yang benar. Tetapi bagian terbesar dari perayaan itu belum terjadi. Yesus
akan datang kembali untuk anda, dan untuk kita semua. Dia tidak datang sendirian,
tetapi diiringi oleh malaikat-malaikat. Kita semua akan dibawa ke kerajaan itu
dan menerima makota kemuliaan pada sebuah upacara yang agung yang akan terjadi
di pintu gerbang dari kota itu. Ellen White berkata bahwa kita juga akan menerima
kecapi dari tangan Juruselamat dimana kita akan bergabung dengan Paduan Suara
Surga dan menyanyikan lagu penebusan. “Akhirnya tiba di rumah”! Ya, kita akan
berjalan di jalan yang terbuat dari emas dan akan ada sebuah reuni yang besar
yaitu dengan anggota-anggota keluarga, sahabat-sahabat, dan kekasih-kekasih kita.
Akan melihat langsung wajah Yesus yang penuh Kasih dan melihat bekas luka di
kedua tangannya yang ada di sana untuk keselamatan kita. Sungguh suatu perayaan
yang agung akan terjadi ketika kita akan tinggal di instana yang sekarang sedang
Dia persiapkan untuk kita. Itu akan menjadi sebuah perayaan dalam kekekalan.
Biarlah perayaan itu dimulai. Selamat datang kembali kerumah. Selamat datang.
Selamat datang kembali kerumah.
Permohonan dan Doa
Biarlah Perayaan Dimulai.
Pertanyaan-pertanyaan untuk dikusikan.
1. Menurut anda bagaimana sikap dari makluk surgawi terhadap mereka yang tetap
aktif dan berkomitmen kepada Yesus di dalam gaya hidup mereka dan hati
mereka yang taat?
2. Jelaskan bagaimana orang muda yang aktif terlibat di dalam misi gereja dapat
berada di antara domba yang hilang dari kawanan domba itu?
3. Pencobaan-pencobaan apa yang orang-orang muda hadapi saat ini yang
mempengaruhi mereka untuk menunjukkan tanda-tanda yang dapat dilihat bahwa
mereka sedang berada pada jalan yang jauh dari Kristus dan apa yang dapat
dilakukan untuk menyelamatkan mereka sebelum mereka terjatuh?
4. Tunjukkan beberapa cara yang anggota-anggota gerja dapat pakai untuk
merayakan kelahiran dan pengalaman rohani dari anggota-anggota baru di dalam
iman dan mereka yang baru kembali?
5. Bagaimana gembala-gembala yang baik pergi dan mencari orang-orang muda yang
telah tersesat jauh dari kumpulan domba pada saat ini?
20 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 .
Teman: Reklamasi
Tanggal: Senin, 23 Maret 2015.
Penekanan: Orang Muda dan Rumah Tangga
Topik: Bergantung Pada Yesus
Ayat Alkitab: Lukas 15:11-32
Lagu Buka: Devine Love All Excelling
Pendahuluan
Saya dan istri saya bertemu dengan Orlando ketika kami melayani di distrik
pertama dari pelayanan kami. Kami benar-benar sangat terkesan dengannya. Dia
hadir di setiap acara kebaktian di gereja. Malam evangelisasi di hari Minggu
malam, acara Kebaktian Rabu Malam dan di semua acara kebaktian Sabat, dari
Sekolah Sabat sampai dengan acara Vesper (Acara Doa Malam). Dia tanpa terkecuali
selalu aktif di dalam departemen orang muda, melayani sebagai pemimpin orang muda
dan Direktur Pathfinder. Setiap orang tahu bahwa dia adalah seorang anggota
gereja yang berkomitmen dan disukai oleh anak-anak kecil, orang-orang muda dan
orang-orang dewasa. Setelah kami meninggalkan distrik itu, kami sering bertemu
denganya dan berdiskusi dengannya, berbicara tentang imannya dan ketertarikan-
ketertarikan sosial yang lain yang dia miliki yang meneguhkan kerohaniannya.
Tahunpun berlalu; kami kehilangan kontak dengannya sampai pada suatu hari kami
sedang mengunjungi sebuah kota khusus dimana kami bertemu secara tidak sengaja.
Kali ini, dia tidak berpakaian seperti biasanya, dan botol yang berada di
tangannya tidak menunjukkan hal rohani yang menjadi kebiasaannya. Ketika kami
bertanya kepadanya apa yang sudah terjadi dengan kehidupannya secara rohani dan
sosial, dia berkata bahwa nubuatan telah terjadi padanya. Kami bertanya apa
maksudnya dan jawbannya adalah kalimat dari 2 Timotius 3:2-4, “Manusia akan
mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan
menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap
orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu
mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang
diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang,
berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.” Dia berkata
bahwa dia bukan lagi seorang anggota gereja; dia ingin untuk kembali kepada
Kristus an Kasih mula-mulanya kepada gereja, tetapi itu sama seperti sedang
mendaki sebuah gunung kemustahilan dan sering dia merasa marah kepada dirinya
sendiri.
Pengalaman ini mengingatkan kita mengenai perumpamaan tentang anak yang hilang
yang disampaikan oleh Yesus. Lukas 15:11-32 menggaris bawahi perayaan yang penuh
sukacita yang perlu untuk ditekankan dari perumpamaan ini. Ketiga tokoh itu
adalah anak yang pergi jauh dari rumah, ayah dan anak yang hilang yang berada di
rumah. Perayaan itu berfokus pada sebuah perayaan yang besar yang terjadi ketika
anak yang tersesat itu kembali kepada Kasih yang di rumah.
Anak yang Hilang yang Pergi jauh dari rumah (Lukas 15:11-21).
Di dalam perumpamaan itu, Yesus tidak menyebutkan nama kecuali tetap pada seorang
lelaki tertentu yang mempunyai dua orang anak laki-laki. Salah satu dari kedua
anak itu menjadi semakin bosan dengan disiplin, aturan-aturan, penuntun-penuntun,
dan apa yang bisa dilakuan dan apa yang tidak bisa dilakukan di rumah. Dia
menjadi iri hati dan tertarik dengan gaya hidup dari teman-teman sebayanya dan
juga pengaruh dari kehidupan moderen yang terjadi di dalam budanya, hal-hal mode
yang iseng yang sekarang mengendalikan jiwa dari banyak orang muda. Dia berpikir
bahwa nilai-nilai dan obsesi mereka dengan cara berpikir tentang hidup dibawah
kendali diri sendiri adalah cocok dengannya. Jenis budaya seperti ini yatiu
idealisme, kreativitas dan kepandaian itulah yang akan memberikan kepadanya rasa
21 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 .
tidak puas dan kesenangan semata. Kemajuan politik dan apresiasi yang luas akan
sikap untuk mandiri dan terlepas dari pengawasan orangtua membuatnya menginginkan
kebebasan. Pernampilan luar yang membuat seperti menikmati kemewahan dari
kehidupan yang menarik perhatiannya dan merasuk di dalam dirinya sebuah kebosanan
yang tidak terdapat dirumah dan hanya akan diberikan oleh keadaan kemandirian,
bebas untuk bergerak dengan pilihan yang bebas serta keputusannya sendirilah yang
akan memuaskan dia. Pakaian mereka menarik perhatiannya, demikian juga dengan
kesenangan, kepelisiran dan gaya hidup yang trendi yang kelihatannya keren.
Dia ingin untuk menjadi seperti mereka. Minum, musik pop, berdansa, merokok,
pertunjukkan film, seks, pesta poa, persaudaraan, jaringan social, rancangan baju
seperti Levi James, Michael Kors, minya wangi Porsche, dan Nike yang menarik dan
Indah maginya. Dengan mental yang sudah meracuni dirinnya dia menuntut kepada
ayahnya:…”Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku.…”
(ayat 12). Dia sangat tertarik dengan kekayaan milik ayahnya, tetapi bukan
masalah emosional, social dan fisik atau rohani dari ayahnya. Tanpa bersusah
payah ayahnya yang baik, penuh Kasih, berbelas kasihan dan suka memberi itu
membagikan kepadanya harta yang dia minta. Ini adalah suatu pengalaman yang luas
biasa baginya, bebas akhirnya! “Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual
seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan
harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya.(ayat 13).
Dia sangat keren, tetapi berlebihan dan boros dalam hal cara dia mengunakan apa
yang telah diberikan kepadanya. Ayat ini mengatakan, “Dia memboroskan harta
miliknya dengan hidup berfoya-foya.” Terjemahan yang lain berkata bahwa “dia
menghabiskan harta miliknya dengan kehidupan yang tersesat.” Dia menghabiskan
semua uangnya dan akhirnya kehilangan hartanya.” Dia sangat tidak
bertanggungjawab, boros dan tidak hati-hati. Inilah kecendrungan dari setiap
manusia, dicobai oleh kuasa dan kekuatan setan untuk menjadi tidak sabar dengan
kendali surga, ingin untuk menjadi bebas dari Allah, ingin untuk menjadi tuan
atas dirinya sendiri—itulah “dosa dari segala dosa”, dalam mana akar dari segala
dosa lainnya.
Sama seperti anak yang meninggalkan rumah bersama dengan semua kekayaannya,
banyak orang muda sedang hidup di dalam sebuah pulau pemborosan. Sama seperti
orang-orang Kristen yang keras kepala mereka terseret jauh dari gereja dan hidup
seperti anak yang hilang jauh dari rumah di suatu tempat yang jauh dimana mereka
dapat mencari ketenangan kata hati mereka dan boros dalam kekyaan moral dan
rohani dan nilai-nilai yang telah diajarkan kepada mereka di rumah dan di gereja.
Mereka sangat tertarik di dalam kebaikan Allah tetapi bukan di dalam Dia. Mereka
tertarik dengan udara yang Dia siapkan bagi mereka untuk dihirup tetapi bukan
tertarik kepada-Nya. Mereka tertarik dengan kesehatan yang baik yang Dia berikan
tetapi bukan tertarik kepada-Nya. Mereka tertarik di dalam pemberian-pemberian
Allah; teman pria dan wanita, uang dan bakat-bakat dan kemampuan-kemampuan alami,
tetapi mereka tidak tertarik dengan-Nya.
“Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu
dan iapun mulai melarat. Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri
itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya. Lalu ia ingin mengisi
perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang
memberikannya kepadanya. Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya
orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati
kelaparan. Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa,
aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi
disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa. Maka
22 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 .
bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah
melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari
mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.” (ayat 14-20)
Di negeri yang jauh itu, anak yang hilang dalam bahaya dan jauh dari perlindungan
rumah, teracuni dengan sumber-sumbernya yang baru ditemukan, terasuk dengan
kemewahan dan menggunakannya semua—dalam pemborosan dan kehilangan semua harga
dirinya dan kehilangan semua persaudaraannya. Dia tidak menyadari akan nilai yang
dia miliki di rumah, di dalam rumah bapanya. Dia merasa bahwa dia sedang hilang
di dalam kesenangan dan gossip di dalam cosmopolitan dari sebuah masyarakat.
Ketika dia kehilangan semuanya itu, dia kehilangan mereka juga. Tidak ada lagi
yang dapat dia makan dengan baik dan yang bersih. Tidak ada lagi pertunjukkan-
pertunjukkan terkenal dan belanja-belanjaan yang menyenangkan. Hari-hari yang
wangi dari deodoran telah berlalu dan satu-satunya peran—yang ada padanya adalah
tempatnya bersama dengan babi-babi.
Althea ada di gereja tetapi tidak punya pekerjaan ataupun suami, hidup sangat
sukar dan hal-hal tidak berjalan dengan baik. Dia sudah bosan dengan apa yang
boleh dan tidak boleh dilakukan dari sebuah gereja yang membosankan dengan
pengkhotbah-pengkhotbah yang membosankan dan acara-acara yang membosankan dan
juga dengan anggota-anggota yang membosankan. Dia meninggalkan gereja dan
berteman dengan seorang pria muda yang tidak takut kepada Allah dan tidak
tertarik dengan gereja. Tidak lama kemudian, dia hamil dan tidak pernah melihat
pria muda itu lagi. Sekarang dia sama sekali keluar dari gereja, dengan tidak
memiliki pekerjaan, tanpa seorang suami, dengan seorang anak tanpa ayah, tidak
ada uang dan tidak seorangpun yang peduli kepadanya. Dia bergantung sepenuhnya
pada meminta-minta dan berakhir di sebuah lembaga sakit mental.
Banyak orang muda dan orang-orang muda dewasa bertanya: “Mengapa kita membutuhkan
gereja sekarang? Ada banyak hal menyenangkan untuk dilakukan dan gereja sudah
menjadi tidak menarik. Ini adalah hidupku, kata beberapa orang, dan kami akan
hidup sesuai dengan apa yang kami inginkan. Itu sama dengan berkata, Tuhan, saya
anggap Engkau sudah mati. Kenyataannya, Tuhan, bagiku Engkau sudah mati.
Pernahkah anda berada di dalam pengalaman seperti itu? Pernahkah anda
melakukannya? Apakah anda punya kenang-kenangan untuk dapat ditunjukkan? Apakah
anda adalah orang yang suka sport, bekerja, makan dan hanya menikmati hidup saja?
Tidak ada waktu dengan kehidupan—yang telah diberikan oleh Tuhan di dalam Firman-
Nya? Tidak ada komunikasi dengan Bapa Surgawi? Tidak ada lagi persekutuan dengan
keluarga?
Di dalam beberapa keadaan kita pernah berada di sana—mungkin tidak kelihatan
secara luar dan hidup dalam kemesuman, tetapi paling kurang terhanyut jauh dari
Tuhan dan hidup bergantung pada diri kita sendiri. Itulah anak yang hilang itu
berada di dalam diri kita semua, menyia-nyiakan dan memboroskan semua hak
kesulungan kita. Masa-masa susah sesungguhnya menyertai dia. Jamieson dan Brown,
di dalam buku mereka yang berjudul Critical dan Explanatory Commetary on the
Whole Bible berkata, “Inilah kejatuhannya yang paling rendah. Dia menjadi hancur
dalam ketidak-belaskasihan, sendirian di dalam dunia, dan siap untuk lenyap tak
terjawabkan. Tetapi inilah titik untuk kembali yang diharapkan—tengah malam
sebelum subuh pada hari itu,” Sekarang dia memutuskan untuk kembali kepada
bapanya bukan sebagai anak, oleh karena dia tahu bahwa tidak ada lagi kehidupan
di dalam hubungan mereka. Dia rindu untuk kembali kerumah untuk mendapatkan
sebuah pekerjaan yang patut untuk dibayar: seorang hamba yang digaji. Pernah
seperti itu, “Dimana aja selain di rumah.” Sekarang, “Oh, rumah itu. Aku tidak
dapat bayangkan apakah pintunya sudah tertutup untukku, aku akan sangat senang
23 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 .
untuk berada di sana dan melakukan pekerjaan apa saja, semua akan bahagia.” Ellen
White berkata: “Sebagai anak yang hilang yang penuh sengsara telah menemukan
pengharapan di dalam keyakinan akan Kasih bapanya. Kasih itulah yang menarik dia
untuk pulang kerumah.”(CSA, hal. 12.6).
Bapa dari anak yang hilang (Lukas 15:20-24)
Kita sering mengarah kepada perumpamaan di dalam Lukas 15:11-32 sebagai cerita
tentang anak yang hilang, tetapi kata PRODIGAL (hilang) tidak disebutkan
dimanapun didalam Alkitab. Terminologinya dapat di aplikasikan kepada Bapa
demikian juga kepada anak-anak. Menurut Alkitab Bebas Online—Prodigal berasal
dari kata Latin yang bisa berarti sebuah kata sifat dan sebuah kata benda.
Sebagai sebuah kata sifat ada dua arti yang mendasar:
1. Sangat sia-sia atau Pemborosan: dengan demikian yang dimaksudkan adalah
bahwa anda dapat saja memiliki pengeluaran yang penyesatkan tentang
persenjataan yang tidak dibutuhkan; atau anda dapat menghidupkan sebuah
kehidupan yang sedang hilang.
2. Memberi secara berkelimpahan; mewah atau berlimpah: Anda dengan demikian
dapat memberikan sebuah pujian yang menyesatkan kepada seseorang.
Sebagai sebuah kata benda, itu adalah seseorang yang memberi dalam kemewahan atau
dalam pemborosan. Ketika kita berbicara tentang anak “yang hilang”—kita
menggunakan kondisi ini dalam arti yang negatif. Anak itu sangat boros dan
berlebihan di dalam menggunakan apa yang telah diberikan kepadanya. Ayat itu
berkata, “Dia menghabiskan hartanya di dalam hidup beroya-foya.” Sebuah
terjemahan yang lain berkata bahwa dia “menghabiskan harta miliknya di dalam
kehidupan yang boros.” Itulah arti dari pada prodigal itu di dalam konteks yang
negatif tentang anak itu. Dia menghabiskan uangnya dengan tidak hati-hati. Dia
tidak bertanggungjawab. Dia sangat ceroboh dan sembrono di dalam cara bagaimana
dia hidup. Di sisi lain, sang bapa “memberi secara berlebihan” atau “boros” di
dalam sebuah konteks yang lebih netral dan bahkan positif. “Dia adalah seorang
yang pemboros yang tidak hati-hati” di dalam kasihnya. Dia berlimpah-limpah dan
kaya di dalam Kasih, di dalam kemurahannya, di dalam roh memberinya. Kepada kedua
anaknya, dia memberikan dengan limpah dan penuh kebaikan hati.
Bagaiaman dengan Bapa dari anak yang hilang itu? Anak yang bungsu meminta harta
milik kepunyaannya. Biasanya, pembagian ini dilakukan setelah kematian seseorang.
Bapanya masih hidup dan anak bungsunya itu meminta apa yang bukan miliknya. Itu
sama dengan berkata, “Ayah, paling tidak bagiku engkau sudah mati, aku
membutuhkan bagianku sekarang.” Dapatkah anda mengenali keterasingan emosional di
sini? Untuk banyak pribadi, Tuhan mungkin sudah mati, selama mereka mendapatkan
apa yang mereka inginkan. Sungguh suatu penghinaan, itu merupakan sebuah tamparan
di wajah sang ayah, “aku mau bagianku dari warisan itu dan aku menginginkannya
sekarang.”
Di jaman kita, bapa itu dapat dibenarkan jika dia menampar anak yang tidak tahu
diri itu. Sebaliknya, dia mengiyakan permintaan itu. Di sini sang bapa
menunjukkan kesabaran dan keluhuran dan kasihnya yang melebihi semuanya-lah yang
menguasainya. Tahun-tahun telah berlalu dan kondisi telah berubah. Anak itu telah
kembali kerumah tanpa sebuah pemberian, tanpa uang, bajunya tidak berubah, tanpa
hal-hal yang diharapkan, nama yang terkenal dengan merek yang bagus seperti yang
dia cari. Kembali kepada seorang bapa yang tadinya dia anggap telah mati dan
semua yang dia miliki adalah menyiapkan sebuah kalimat penerimaan kepada sebuah
posisi yang rendah dan memalukan.
24 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 .
Apa rekasi antisipasinya? Dia mengharapkan penolakan, kemarahan, dan sebuah—
cambukkan lidah. Sebaliknya, bahkan sebelum dia mampu untuk mengingat kembali apa
yang akan dikatakan, dia melihat sang bapa, berlari sepanjang jalan, datang
menjumpai dia. Dia tidak marah. Dia datang berlari untuk menjumpai dia dengan
wajah yang bahagia. Sebelum dia mendapatkan kesempatan untuk berbicara, dia
dipeluk, sebuah rangkulan yang hangat, dan sebuah ciuman dipipinya. Pada saata
itu dia mulai mencoba untuk berbicara, dengarlah kepada Kasih bapanya yang boros
dan berlimpah dan bahagia: “Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya:
Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan
kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. Dan ambillah anak lembu
tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. Sebab anakku
ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.
Maka mulailah mereka bersukaria.” (Ayat 22-24).
Di sini kita melihat sesungguhnya “keborosan” dari sang bapa itu. Ini adalah
sebuah keborosan, kemewahan Kasih karunia dari sang bapa. Dia tidak patut untuk
mendapatkannya. Dia berkata, “Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap
bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.” (Ayat 21). Pada saat ketika dia
tiba pada titik ini, kata-kata itu larut dalam linangan airmata. Sekarang dia
sadari bahwa idenya tidak berhasil. Ada sebuah rencana yang lebih baik. Bapanya
tidak mengijinkan dia untuk menjadi seorang upahan. Dia tidak mendapatkan apa
yang patut dia terima. Ayahnya menginginkan anaknya kembali. Pemulihan penuh!
Inilah kemewahan, keborosan Kasih itu yaitu pada bagian dari ayahnya yang boros.
Kasih yang mahal. Kasih yang diberikan. Kasih yang penuh dengan kemurahan dan
kelembutan, penerimaan dan pengampunan. Bapa itu telah mendemonstrasikan Kasih
melalui tindakan. Dia menutupi kehinaan dan ketelanjangan anaknya dengan jubahnya
yang terbaik, dia memakaikan cincin khusus dan sepatu kepadanya yang merupakan
lambang dari menjadi bagian dari keluarga itu lagi. Orang muda itu disambut
kembali di rumah dan untuk memetraikan penajanjiannya dan dia dihormati dengan
sebuah pesta yang besar.
Ini adalah sebuah representasi yang jelas dari karakter Bapa Surgawi kita. Allah
tidak memukul kita ketika kita memang patut mendapatknnya. Dia sangat mengasihi
kita sehingga Dia mengutus Anak-Nya yang tunggal, Yesus Kistus di dalam daging,
untuk menunjukkan kepada kita betapa Dia sangat mengasihi kita. Yesus datang
sebagai teman dari orang-orang berdosa yang keras kepala, yang melarikan diri
dari rumah. Dia telah datang untuk menunjukkan kemurahan Bapa dan Kasih karunia
dan untuk menyambut kita kembali kedalam keluarga itu. Dengan memandang ke salib
kita melihat panjangnya kemewahan yang Allah akan jalani untuk memulihkan kita
kepada keluarga-Nya. Mungkin saja anda belum meninggalkan rumah. Anda mungkin
secara fisik masih bagian dari keluarga Allah dan selalu terlibat akif ataupun
pasif tetapi dikecewakan. Kepada anda juga, bapa yang boros itu menawarkan
kasihnya yang sangat mahal itu.
Anak yang Hilang di Rumah (Lukas 15:25-30).
“Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke
rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian. Lalu ia memanggil
salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu. Jawab hamba
itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena
ia mendapatnya kembali dengan sehat. Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak
mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia. Tetapi ia menjawab
ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku
melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak
kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku. Tetapi baru saja datang anak
25 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 .
bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-
pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.”
Sementara sang bapa dan para pegawainya sedang bersukacita dan melayarakan anak
yang hilang dan yang telah dipulihkan maka saudaranya yang tinggal di rumah itu
menjadi sedih, dan tidak mau untuk ikut merayakannya. Dia dengan kata-kata yang
menyindir menunjuk kepada adiknya sebagai “anak bapa,” dengan demikian dia
menolak untuk mengakui dia sebagai adiknya. Ketamakkan dan rasa memiliki
menudungi sukacitanya oleh karena hatinya tidak berada pada tempat yang benar.
Dia tidak memiliki perasanan dan berkeras hati. Dia benar-benar menjadi boros
dalam hal hubungan yang terputus secara emsoional dan spiritual. Hatinya
dikeraskan ketika adiknya pulang kerumah. Pernyataan dari ketidaksukaan dan
ketidak-senangannya adalah sangat boros. Dia sesungguhnya adalah anak yang telah
hilang di rumah. Sungguh menyedihkan, demikian juga bisa terjadi kepada kita yang
berada di gereja, namun kita sedang hilang. Mungkin saja ada banyak orang di
rumah yang merasa mapan—tetapi tidak ikut merayakan, oleh karena mereka berpikir
bahwa jiwa yang telah kembali kepada Allah tidak bertobat dan belum diobahkan.
Sama seperti anak yang berada dirumah itu, banyak yang menghidupkan kehidupan
mereka di rumah Bapa namun mereka tenggelam di dalam kekeringan spiritual, rasa
sakit, kekecewaan, dan kesulitan-kesulitan sosial. Mereka bahkan merasa tidak
dihargai, dikucilkan dan bahkan dihina. Mereka tidak dapat melihat atau merasakan
alasan apapun untuk perayaan. Rasa mengasihani diri sendiri kelihatannya terjadi
dan mereka mungkin bahkan digoda untuk meninggalkan rumah, khusunya ketika mereka
melihat perlakuan yang terjadi jauh dari apa yang seharusnya mereka terima.
Kemudian datanglah sang bapa kepada anak yang sedang mati yang berada dirumah
itu,- Dia mengundangnya dan berkata, “Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan
aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Kita patut bersukacita dan
bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang
dan didapat kembali.” Ellen White berkata, “Anak sulung ini tidak marasakan
bagaimana kekwatiran bapanya yang selalu menantikan adiknya yang telah hilang.
Dia tidak merasakan, oleh karena itu, di dalam sukacita bapanya ketika yang
hilang itu kembali dia tidak merasakannya…dia menganggap pelayanannya sendiri
dianggap sebagai seorang hamba ketimbang seorang anak. Ketika seharusnya dia
menemkukan sukacita pemeliharaan di hadapan bapanya, sebaliknya pikirannya
tertuju kepada keuntungan untuk yang bertambah dari lingkungan kehidupannya.
Kata-katanya menunjukkan bahwa untuk hal inilah dia telah lebih dahulu berada di
dalam kepelisian dosa.” (COL, hal. 207.3). Allah sangat tertarik di dalam sebuah
hubungan yang intim dengan kita semua, ketimbang hanya dengan sebuah pengalaman
emosional dan dangkal yang didorong oleh susu dan madu, jalan yang terbuat dari
emas dan istana.
Perayaan penuh Sukacita (Lukas 15:32).
“Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup
kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.” (ayat 32). Di dalam fakta yang
sesungguhnya, bapa yang boros itu sedang berkata kepada anak yang tinggal di
rumah itu, “...tetapi kita harus merayakannya dan bersukacita, oleh karena adikmu
ini telah mati dan sekarang hidup kembali, yang hilang dan sekarang telah
ditemukan.”
Sungguh suatu sukacita yang besar. Sebuah pesta perayaan. Kita menganjurkan bahwa
ketika seseorang datang kepada Yesus maka anggota-anggota gereja harus mengadakan
sebuah pesta secara literal. Baptisan harus diadakan dalam waktu-waktu utama
dalam acara kebaktian di gereja yang menarik perhatian setiap anggota. Kecuali di
26 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 .
dalam kasus-kasus yang aneh dimana keadaan tidak menjaminnnya, baptisan tidak
boleh dilakukan pada saat matahari terbenam dimana hanya ada dua atau tiga orang
yang berkumpul dalam kasus dimana hanya beberapa orang saja yang terlibat di
dalam iman. Kita harus menyembelih sapi yang gemuk. Harus ada sukacita di dalam
gereja, sukacita di atas bumi ketika satu orang kembali kepada Tuhan. Kita semua
akan datang ke pesta itu dengan cara yang sama, hanya melalui Kasih Bapa Yang
‘Boros’ itu yang tidak terbatas, yang mahal dan melimpah ruah. Dan ada, dan akan
dirayakan di Surga, jadi biarlah pesta perayaan itu dimulai. Kita harus
mengadakan pertemuan doa pagi, acara kumpulan sosial, dan resepsi-resepsi yang
berasimilasi.
Bapa kita yang ‘boros’itu memiliki hidangan untuk mereka yang tinggal di rumah
dan yang kembali kerumah—untuk dinikmati di sini dan di tempat yang akan datang
nanti. Perayaan kita di sini hanyalah sebuah gambaran dari pesta yang akan
dilakukan di surga. Bapa kita yang boros itu sedang menyiapkan istana-istana bagi
kita, dan penuh dengan kemuliaan—inilah keadaannya yang sebenarnya. Karena
demikianlah Bapa Surgawi kita…..ini belum berarti apa-apa.
Dan tidak lama lagi—Dia akan mengutus Yesus:
 Yesus – Dia yang telah meninggalkan kemuliaan surge untuk datang dan bertemu
dengan kita, Dia akan datang untuk menjumpai kita di awan-awan
 Yesus – Dia akan datang bersama dengan malaikat-malaikat.
 Yesus – Dia akan datang sebagai seekor singa yang mengalahkan untuk
mengambil kita dari cekeraman kepelisiran musuh kita.
 Yesus – batu zaman akan datang untuk kita.
 Yesus – akan membawa kita ke perayaan surga di dalam kerajaan itu.
Maukah anda kembali kepada-Nya saat ini juga?
Panggilan dan Doa
Lagu Tutup yang disarakan: Softly and Tenderly Jesus is Calling
Doa Berkat:
Bergantunglah Pada Yesus.
Pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan
1. Perbedaan apa yang nyata yang dapat diperhatikan antara anak yang
meninggalkan rumah dan anak yang hilang di rumah?
2. Tunjukkan beberapa sikap dan tingkah laku dari anggota-anggota gereja yang
dapat mempengaruhi orang muda untuk meninggalkan gereja.
3. Jelaskan bagaimana orang-orang muda menolak ekspresi emosional yang negatif
terhadap mereka oleh anggota-anggota gereja dan terus bertahan di dalam
iman.
4. Apa ciri-ciri yang penting dari bapa yang boros itu yang membuat rumah itu
menarik?
5. Berikan kesaksian pribadi anda tentang godaan untuk meninggalkan rumah
(gereja) yang telah anda hadapi dan bagaimana anda mengalahkannya dan tetap
tinggal di dalam iman.
27 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 .
Tema: Reklamasi
Selasa: 24 Maret 2015
Penekanan: Orang Muda dan Moralitas
Topik: Sendirian di hadapan Hadirat-Nya
Ayat Alkitab: Yohanes 8:1-11
Lagu Buka yang disarankan: Aku Masuk dalam Taman
Pendahuluan
Dia memiliki keinginan yang besar terhadap minuman beralkohol, ingin merokok apa
saja, dan merasa senang untuk senantiasa terlibat di dalam hal-hal yang bersifat
cabul. Dia hidup dengan sembrono. Dia sama sekali tidak bisa hidup dengan tenang
dan selalu dalam keadaan mabuk. Dua wanita muda yang adalah anggota gereja yang
aktif dari sebuah kelompok bersaksi di gereja mereka menjadikan orang muda ini
sebagai target belas kasihan mereka dan rindu untuk melihat perubahan di dalam
gaya hidupnya, dan baginya untuk hidup dalam pengharapan dari Kedatangan Kristus
yang kedua kali. Di dalam beberapa keadaan yang aneh, ketika dia menjadi agak
tenang, mereka mengunjungi dia dan mulai mendiskusikan topik tentang Kasih.
Ketertarikkannya menjadi agak terusik dan kemudian dia meminta kepada mereka
untuk kembali di lain waktu untuk melanjutkan diskusi itu. Dia berjanji kepada
mereka bahwa dia akan lebih tenang untuk kunjungan dan diskusi tersebut.
Kunjungan dan diskusi itupun berlanjut; akhirnya mereka mendapatkan kesempatan
untuk mendiskusikan tentang Kasih Allah. Mereka mulai belajar Alkitab bersama-
sama dengannya sampai pada akhirnya dia mulai hadir di gereja. Kebiasaan-
kebiaannya akan minuman beralkohol, merokok dan hal-hal yang bersifat cabul
secara perlahan mulai hilang. Dia menjadi semakin dekat dengan Yesus dan dikasihi
oleh Gereja dimana dia mulai mengembangkan persahabatannya dan aktif
berpartisipasi di dalam kegiatan-kegiatan gereja. Noel kemudian meminta untuk di
baptiskan dan Pendeta mengusulkan namanya di rapat Mejelis jemaat untuk
disetujui. Salah satu tiang gereja yang kuat, Sister Lovington, menolak
baptisannya dengan alasan bahwa dia belum sesungguhnya bertobat dan terlalu cepat
baginya untuk dibaptiskan. Tetapi mayoritas anggota majelis menyetujui
baptisannya, dan akhirnya Pendetapun membaptiskannya.
Pada suatu malam, beberapa minggu kemudian setelah baptisannya, Sister Lovington
yang tinggal tidak jauh diseberang klub malam, melihat mobilnya parkir dekat
depan klub malam tersebut. Dia terus memperhatikan selama dia bisa untuk dapat
melihat jam berapa dia akan meinggalkan tempat itu. Tentu saja, sepanjang
perhatiannya itu dia tidak melihat Noel. Juga dia tidak melihat jam berapa
mobilnya meninggalkan tempat itu. Keesokan harinya, dia menelepon pendeta dan
anggota-anggota gereja yang lain untuk menceritakan kepada mereka bahwa
pendapatnya tentang Noel tidak dihargai oleh Majelis Jemaat dan Tuhan mengijinkan
dia untuk menyaksikan bahwa Noel menghabiskan waktu hampir sepanjang malam di
klub malam di seberang rumahnya. Dia menekankan bahwa Noel sebenarnya belum siap
untuk dibaptiskan dan gereja harus mendisiplin dia oleh karena dia masih terus
melanjutkan kehidupan sekulernya yang bukan merupakan wakil dari injil dan
gereja. Ketika Noel dipanggil menghadap Majelis, Sister Lovington mengatakan
kepada anggota-anggota Mejelis bahwa saudara kita yang baru dibaptis ini
menghabiskan banyak waktu di klub malam dan buktinya adalah mobilnya yang
diparkirkan di sana. Terkejut, Noel bertanya kepada saudari yang sangat dihargai
oleh gereja itu jika ia benar-benar melihat Noel di klub malam. Dia menjawab,
“Tidak, tetapi mobil anda diparkir di sana.” Malam berikutnya, Noel pergi dan
memarkirkan mobilnya di pintu gerbang tepat di depan rumah Sister Lovington.
Kenyataannya adalah, mobilnya mengalami masalah mesin dan tidak bisa dikendarai,
itulah sebabnya mobil itu diparkirkan di depan klub malam.
Minggu sembahyang orang muda dewasa senior
Minggu sembahyang orang muda dewasa senior
Minggu sembahyang orang muda dewasa senior
Minggu sembahyang orang muda dewasa senior
Minggu sembahyang orang muda dewasa senior
Minggu sembahyang orang muda dewasa senior
Minggu sembahyang orang muda dewasa senior
Minggu sembahyang orang muda dewasa senior
Minggu sembahyang orang muda dewasa senior
Minggu sembahyang orang muda dewasa senior
Minggu sembahyang orang muda dewasa senior
Minggu sembahyang orang muda dewasa senior
Minggu sembahyang orang muda dewasa senior
Minggu sembahyang orang muda dewasa senior
Minggu sembahyang orang muda dewasa senior
Minggu sembahyang orang muda dewasa senior
Minggu sembahyang orang muda dewasa senior
Minggu sembahyang orang muda dewasa senior
Minggu sembahyang orang muda dewasa senior
Minggu sembahyang orang muda dewasa senior
Minggu sembahyang orang muda dewasa senior
Minggu sembahyang orang muda dewasa senior
Minggu sembahyang orang muda dewasa senior
Minggu sembahyang orang muda dewasa senior
Minggu sembahyang orang muda dewasa senior
Minggu sembahyang orang muda dewasa senior
Minggu sembahyang orang muda dewasa senior
Minggu sembahyang orang muda dewasa senior
Minggu sembahyang orang muda dewasa senior
Minggu sembahyang orang muda dewasa senior
Minggu sembahyang orang muda dewasa senior
Minggu sembahyang orang muda dewasa senior
Minggu sembahyang orang muda dewasa senior
Minggu sembahyang orang muda dewasa senior
Minggu sembahyang orang muda dewasa senior
Minggu sembahyang orang muda dewasa senior
Minggu sembahyang orang muda dewasa senior

More Related Content

What's hot

LIBRO: COMO ALCANZAR A OTROS PARA CRISTO. TOMO I (CAP. 1). LA ORACION: LA CLA...
LIBRO: COMO ALCANZAR A OTROS PARA CRISTO. TOMO I (CAP. 1). LA ORACION: LA CLA...LIBRO: COMO ALCANZAR A OTROS PARA CRISTO. TOMO I (CAP. 1). LA ORACION: LA CLA...
LIBRO: COMO ALCANZAR A OTROS PARA CRISTO. TOMO I (CAP. 1). LA ORACION: LA CLA...CPV
 
A formação de um discipulo keith phillips.
A formação de um discipulo  keith phillips.A formação de um discipulo  keith phillips.
A formação de um discipulo keith phillips.Semônica Silva
 
Bosquejosde sermones selectos
Bosquejosde sermones selectosBosquejosde sermones selectos
Bosquejosde sermones selectosmauiorte1
 
Lição 13 O SACERDÓCIO CELESTIAL
Lição 13 O SACERDÓCIO CELESTIALLição 13 O SACERDÓCIO CELESTIAL
Lição 13 O SACERDÓCIO CELESTIALHamilton Souza
 
Sinais da Segunda Vinda de Jesus
Sinais da Segunda Vinda de JesusSinais da Segunda Vinda de Jesus
Sinais da Segunda Vinda de JesusMárcio Melânia
 
Cristo jesús, el salvador del mundo
Cristo jesús, el salvador del mundoCristo jesús, el salvador del mundo
Cristo jesús, el salvador del mundotulioandres
 
LUTERO, A FÉ QUE OPERA PELO AMOR - SPURGEON
LUTERO, A FÉ QUE OPERA PELO AMOR - SPURGEONLUTERO, A FÉ QUE OPERA PELO AMOR - SPURGEON
LUTERO, A FÉ QUE OPERA PELO AMOR - SPURGEONTeol. Sandra Ferreira
 
Caracteristicas da pessoa sob influência de jezabel
Caracteristicas da pessoa sob influência de jezabelCaracteristicas da pessoa sob influência de jezabel
Caracteristicas da pessoa sob influência de jezabelantonio ferreira
 
32214258 4850767-dois-tipos-de-justica-e-w-kenyon
32214258 4850767-dois-tipos-de-justica-e-w-kenyon32214258 4850767-dois-tipos-de-justica-e-w-kenyon
32214258 4850767-dois-tipos-de-justica-e-w-kenyonAntonio Ferreira
 

What's hot (20)

LIBRO: COMO ALCANZAR A OTROS PARA CRISTO. TOMO I (CAP. 1). LA ORACION: LA CLA...
LIBRO: COMO ALCANZAR A OTROS PARA CRISTO. TOMO I (CAP. 1). LA ORACION: LA CLA...LIBRO: COMO ALCANZAR A OTROS PARA CRISTO. TOMO I (CAP. 1). LA ORACION: LA CLA...
LIBRO: COMO ALCANZAR A OTROS PARA CRISTO. TOMO I (CAP. 1). LA ORACION: LA CLA...
 
A formação de um discipulo keith phillips.
A formação de um discipulo  keith phillips.A formação de um discipulo  keith phillips.
A formação de um discipulo keith phillips.
 
E. w. kenyon os dois tipos de fé
E. w. kenyon   os dois tipos de féE. w. kenyon   os dois tipos de fé
E. w. kenyon os dois tipos de fé
 
Bosquejosde sermones selectos
Bosquejosde sermones selectosBosquejosde sermones selectos
Bosquejosde sermones selectos
 
Lição 13 O SACERDÓCIO CELESTIAL
Lição 13 O SACERDÓCIO CELESTIALLição 13 O SACERDÓCIO CELESTIAL
Lição 13 O SACERDÓCIO CELESTIAL
 
Seja um supervisor de celulas eficaz_5
Seja um supervisor de celulas eficaz_5Seja um supervisor de celulas eficaz_5
Seja um supervisor de celulas eficaz_5
 
Ação de graças.pub
Ação de graças.pubAção de graças.pub
Ação de graças.pub
 
A NATUREZA HUMANA DE CRISTO
A NATUREZA HUMANA DE CRISTOA NATUREZA HUMANA DE CRISTO
A NATUREZA HUMANA DE CRISTO
 
Jesus e nicodemos
Jesus e nicodemosJesus e nicodemos
Jesus e nicodemos
 
Sinais da Segunda Vinda de Jesus
Sinais da Segunda Vinda de JesusSinais da Segunda Vinda de Jesus
Sinais da Segunda Vinda de Jesus
 
Cristo jesús, el salvador del mundo
Cristo jesús, el salvador del mundoCristo jesús, el salvador del mundo
Cristo jesús, el salvador del mundo
 
LUTERO, A FÉ QUE OPERA PELO AMOR - SPURGEON
LUTERO, A FÉ QUE OPERA PELO AMOR - SPURGEONLUTERO, A FÉ QUE OPERA PELO AMOR - SPURGEON
LUTERO, A FÉ QUE OPERA PELO AMOR - SPURGEON
 
Caracteristicas da pessoa sob influência de jezabel
Caracteristicas da pessoa sob influência de jezabelCaracteristicas da pessoa sob influência de jezabel
Caracteristicas da pessoa sob influência de jezabel
 
O que significa ser crente
O que significa ser crenteO que significa ser crente
O que significa ser crente
 
03 Pérgamo
03 Pérgamo03 Pérgamo
03 Pérgamo
 
32214258 4850767-dois-tipos-de-justica-e-w-kenyon
32214258 4850767-dois-tipos-de-justica-e-w-kenyon32214258 4850767-dois-tipos-de-justica-e-w-kenyon
32214258 4850767-dois-tipos-de-justica-e-w-kenyon
 
Adão, Eva e o pecado original!
Adão, Eva e o pecado original!Adão, Eva e o pecado original!
Adão, Eva e o pecado original!
 
9.i. las llaves
9.i. las llaves9.i. las llaves
9.i. las llaves
 
Manual. discipulado para adolescentes
Manual. discipulado para adolescentesManual. discipulado para adolescentes
Manual. discipulado para adolescentes
 
Ad gentes
Ad gentesAd gentes
Ad gentes
 

Viewers also liked

Minggu sembahyang junior
Minggu sembahyang juniorMinggu sembahyang junior
Minggu sembahyang juniorEunikePurba
 
Country living-Kehidupan desa
Country living-Kehidupan desaCountry living-Kehidupan desa
Country living-Kehidupan desaEunikePurba
 
Kayu manis dan madu
Kayu manis dan maduKayu manis dan madu
Kayu manis dan maduEunikePurba
 
11 Amazing Facts About Prayer
11 Amazing Facts About Prayer11 Amazing Facts About Prayer
11 Amazing Facts About PrayerPaul Bass
 

Viewers also liked (6)

Minggu sembahyang junior
Minggu sembahyang juniorMinggu sembahyang junior
Minggu sembahyang junior
 
Country living-Kehidupan desa
Country living-Kehidupan desaCountry living-Kehidupan desa
Country living-Kehidupan desa
 
Countryliving
CountrylivingCountryliving
Countryliving
 
Spiritual SuperFood
Spiritual SuperFoodSpiritual SuperFood
Spiritual SuperFood
 
Kayu manis dan madu
Kayu manis dan maduKayu manis dan madu
Kayu manis dan madu
 
11 Amazing Facts About Prayer
11 Amazing Facts About Prayer11 Amazing Facts About Prayer
11 Amazing Facts About Prayer
 

Similar to Minggu sembahyang orang muda dewasa senior

Adven pir pir-omk
Adven pir pir-omkAdven pir pir-omk
Adven pir pir-omkkarangpanas
 
SYL7-PelayananOrangMudaYangKreatif-VictorTampubolon.pptx
SYL7-PelayananOrangMudaYangKreatif-VictorTampubolon.pptxSYL7-PelayananOrangMudaYangKreatif-VictorTampubolon.pptx
SYL7-PelayananOrangMudaYangKreatif-VictorTampubolon.pptxFerdyEdwardTomasoa
 
Makalah dogmatika iv jois
Makalah dogmatika iv joisMakalah dogmatika iv jois
Makalah dogmatika iv joisjois9
 
Sejarah, Tujuan Pathfinder GMAHK
Sejarah, Tujuan Pathfinder GMAHKSejarah, Tujuan Pathfinder GMAHK
Sejarah, Tujuan Pathfinder GMAHKDavid Syahputra
 
Model & Kurikulum Kelompok Kecil
Model & Kurikulum Kelompok KecilModel & Kurikulum Kelompok Kecil
Model & Kurikulum Kelompok KecilJohan Setiawan
 
Esensi Pemuridan 1: Relasional (Persahabatan Rohani)
Esensi Pemuridan 1: Relasional (Persahabatan Rohani)Esensi Pemuridan 1: Relasional (Persahabatan Rohani)
Esensi Pemuridan 1: Relasional (Persahabatan Rohani)Johan Setiawan
 
misimenjangkauanakmuda-200224031319.pdf
misimenjangkauanakmuda-200224031319.pdfmisimenjangkauanakmuda-200224031319.pdf
misimenjangkauanakmuda-200224031319.pdfHansTobing
 
Menjangkau Anak Muda
Menjangkau Anak MudaMenjangkau Anak Muda
Menjangkau Anak MudaSABDA
 
Pedang roh edisi_52
Pedang roh edisi_52Pedang roh edisi_52
Pedang roh edisi_52alkitabiah
 
Mengajar Anak untuk Bersaksi Mengenai Iman Mereka
Mengajar Anak untuk Bersaksi Mengenai Iman MerekaMengajar Anak untuk Bersaksi Mengenai Iman Mereka
Mengajar Anak untuk Bersaksi Mengenai Iman MerekaSABDA
 
Pemuridan untuk Semua Orang
Pemuridan untuk Semua OrangPemuridan untuk Semua Orang
Pemuridan untuk Semua OrangJohan Setiawan
 
3. renungan masa adven 2013 dalam rangka misa
3. renungan masa adven 2013 dalam rangka misa3. renungan masa adven 2013 dalam rangka misa
3. renungan masa adven 2013 dalam rangka misaAntonius Karsana
 
Sacred Pathways, Tipe Spiritual
Sacred Pathways, Tipe SpiritualSacred Pathways, Tipe Spiritual
Sacred Pathways, Tipe SpiritualJohan Setiawan
 
Laporan pertanggungjawaban panitia natalgambungan pemuda dan sekolah WGM
Laporan pertanggungjawaban  panitia    natalgambungan pemuda dan sekolah WGMLaporan pertanggungjawaban  panitia    natalgambungan pemuda dan sekolah WGM
Laporan pertanggungjawaban panitia natalgambungan pemuda dan sekolah WGMYeminus Kogoya
 
Animator animatris pendamping bina iman
Animator animatris pendamping bina imanAnimator animatris pendamping bina iman
Animator animatris pendamping bina imanLucky Singal
 
Penanggap Manajemen PAK KEL. 5.pptx
Penanggap Manajemen PAK KEL. 5.pptxPenanggap Manajemen PAK KEL. 5.pptx
Penanggap Manajemen PAK KEL. 5.pptxizzone
 

Similar to Minggu sembahyang orang muda dewasa senior (20)

Adven pir pir-omk
Adven pir pir-omkAdven pir pir-omk
Adven pir pir-omk
 
SYL7-PelayananOrangMudaYangKreatif-VictorTampubolon.pptx
SYL7-PelayananOrangMudaYangKreatif-VictorTampubolon.pptxSYL7-PelayananOrangMudaYangKreatif-VictorTampubolon.pptx
SYL7-PelayananOrangMudaYangKreatif-VictorTampubolon.pptx
 
Makalah dogmatika iv jois
Makalah dogmatika iv joisMakalah dogmatika iv jois
Makalah dogmatika iv jois
 
Sejarah, Tujuan Pathfinder GMAHK
Sejarah, Tujuan Pathfinder GMAHKSejarah, Tujuan Pathfinder GMAHK
Sejarah, Tujuan Pathfinder GMAHK
 
Model & Kurikulum Kelompok Kecil
Model & Kurikulum Kelompok KecilModel & Kurikulum Kelompok Kecil
Model & Kurikulum Kelompok Kecil
 
Retret keluarga 2015
Retret keluarga 2015Retret keluarga 2015
Retret keluarga 2015
 
Esensi Pemuridan 1: Relasional (Persahabatan Rohani)
Esensi Pemuridan 1: Relasional (Persahabatan Rohani)Esensi Pemuridan 1: Relasional (Persahabatan Rohani)
Esensi Pemuridan 1: Relasional (Persahabatan Rohani)
 
Penyegaran katekis inisiasi
Penyegaran katekis inisiasiPenyegaran katekis inisiasi
Penyegaran katekis inisiasi
 
misimenjangkauanakmuda-200224031319.pdf
misimenjangkauanakmuda-200224031319.pdfmisimenjangkauanakmuda-200224031319.pdf
misimenjangkauanakmuda-200224031319.pdf
 
Menjangkau Anak Muda
Menjangkau Anak MudaMenjangkau Anak Muda
Menjangkau Anak Muda
 
Pedang roh edisi_52
Pedang roh edisi_52Pedang roh edisi_52
Pedang roh edisi_52
 
Mengajar Anak untuk Bersaksi Mengenai Iman Mereka
Mengajar Anak untuk Bersaksi Mengenai Iman MerekaMengajar Anak untuk Bersaksi Mengenai Iman Mereka
Mengajar Anak untuk Bersaksi Mengenai Iman Mereka
 
Pemuridan untuk Semua Orang
Pemuridan untuk Semua OrangPemuridan untuk Semua Orang
Pemuridan untuk Semua Orang
 
3. renungan masa adven 2013 dalam rangka misa
3. renungan masa adven 2013 dalam rangka misa3. renungan masa adven 2013 dalam rangka misa
3. renungan masa adven 2013 dalam rangka misa
 
Sacred Pathways, Tipe Spiritual
Sacred Pathways, Tipe SpiritualSacred Pathways, Tipe Spiritual
Sacred Pathways, Tipe Spiritual
 
Laporan pertanggungjawaban panitia natalgambungan pemuda dan sekolah WGM
Laporan pertanggungjawaban  panitia    natalgambungan pemuda dan sekolah WGMLaporan pertanggungjawaban  panitia    natalgambungan pemuda dan sekolah WGM
Laporan pertanggungjawaban panitia natalgambungan pemuda dan sekolah WGM
 
Sekami
SekamiSekami
Sekami
 
Animator animatris pendamping bina iman
Animator animatris pendamping bina imanAnimator animatris pendamping bina iman
Animator animatris pendamping bina iman
 
Spiritual Check Up
Spiritual Check UpSpiritual Check Up
Spiritual Check Up
 
Penanggap Manajemen PAK KEL. 5.pptx
Penanggap Manajemen PAK KEL. 5.pptxPenanggap Manajemen PAK KEL. 5.pptx
Penanggap Manajemen PAK KEL. 5.pptx
 

More from EunikePurba

Penginjilan Medis - Medical Ministry
Penginjilan Medis - Medical MinistryPenginjilan Medis - Medical Ministry
Penginjilan Medis - Medical MinistryEunikePurba
 
Membuat pola badan drafting pattern body
Membuat pola badan   drafting pattern bodyMembuat pola badan   drafting pattern body
Membuat pola badan drafting pattern bodyEunikePurba
 
Cara mengukur untuk pola badan atas
Cara mengukur untuk pola badan atasCara mengukur untuk pola badan atas
Cara mengukur untuk pola badan atasEunikePurba
 
Internal Domain
Internal Domain Internal Domain
Internal Domain EunikePurba
 
Blessing to abraham by muskita
Blessing to abraham by muskitaBlessing to abraham by muskita
Blessing to abraham by muskitaEunikePurba
 
Prinsip kesehatan
Prinsip kesehatanPrinsip kesehatan
Prinsip kesehatanEunikePurba
 
Mendidik anak - hari pendidikan
Mendidik anak  - hari pendidikanMendidik anak  - hari pendidikan
Mendidik anak - hari pendidikanEunikePurba
 
Yosua Menggantikan Musa -- Kepemimpinan
Yosua Menggantikan Musa -- KepemimpinanYosua Menggantikan Musa -- Kepemimpinan
Yosua Menggantikan Musa -- KepemimpinanEunikePurba
 
By dwayne lemon (god's mysteries rahasia ilahi-zaman akhir)
By dwayne lemon (god's mysteries rahasia ilahi-zaman akhir)By dwayne lemon (god's mysteries rahasia ilahi-zaman akhir)
By dwayne lemon (god's mysteries rahasia ilahi-zaman akhir)EunikePurba
 
Detoks 3days cleansing hwlc
Detoks 3days cleansing hwlcDetoks 3days cleansing hwlc
Detoks 3days cleansing hwlcEunikePurba
 
Detoks ksi manado
Detoks ksi manadoDetoks ksi manado
Detoks ksi manadoEunikePurba
 
Detoks 21 hari - detox 21days
Detoks 21 hari - detox 21daysDetoks 21 hari - detox 21days
Detoks 21 hari - detox 21daysEunikePurba
 

More from EunikePurba (15)

Penginjilan Medis - Medical Ministry
Penginjilan Medis - Medical MinistryPenginjilan Medis - Medical Ministry
Penginjilan Medis - Medical Ministry
 
Membuat pola badan drafting pattern body
Membuat pola badan   drafting pattern bodyMembuat pola badan   drafting pattern body
Membuat pola badan drafting pattern body
 
Cara mengukur untuk pola badan atas
Cara mengukur untuk pola badan atasCara mengukur untuk pola badan atas
Cara mengukur untuk pola badan atas
 
Internal Domain
Internal Domain Internal Domain
Internal Domain
 
Blessing to abraham by muskita
Blessing to abraham by muskitaBlessing to abraham by muskita
Blessing to abraham by muskita
 
Otak pria
Otak priaOtak pria
Otak pria
 
Prinsip kesehatan
Prinsip kesehatanPrinsip kesehatan
Prinsip kesehatan
 
Mendidik anak - hari pendidikan
Mendidik anak  - hari pendidikanMendidik anak  - hari pendidikan
Mendidik anak - hari pendidikan
 
Yosua Menggantikan Musa -- Kepemimpinan
Yosua Menggantikan Musa -- KepemimpinanYosua Menggantikan Musa -- Kepemimpinan
Yosua Menggantikan Musa -- Kepemimpinan
 
By dwayne lemon (god's mysteries rahasia ilahi-zaman akhir)
By dwayne lemon (god's mysteries rahasia ilahi-zaman akhir)By dwayne lemon (god's mysteries rahasia ilahi-zaman akhir)
By dwayne lemon (god's mysteries rahasia ilahi-zaman akhir)
 
Detoks 3days cleansing hwlc
Detoks 3days cleansing hwlcDetoks 3days cleansing hwlc
Detoks 3days cleansing hwlc
 
Detoks ksi manado
Detoks ksi manadoDetoks ksi manado
Detoks ksi manado
 
Detoks 21 hari - detox 21days
Detoks 21 hari - detox 21daysDetoks 21 hari - detox 21days
Detoks 21 hari - detox 21days
 
Birthday
BirthdayBirthday
Birthday
 
Birthday
BirthdayBirthday
Birthday
 

Minggu sembahyang orang muda dewasa senior

  • 1. 1 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 . Minggu Sembahyang Orang Muda Dewasa/Senior tahun 2015. Tema: Membimbing dan Reklamasi Judul: Esensi Khotbah 8 hari (Sabat sampai dengan Sabat). Tanggal resmi untuk Minggu Sembahyang adalah Maret 21 – 28, 2015. Hari Orang Muda Sedunia: Maret 21, 2015. Tentang Penulis Dr. Balvin B. Braham dan Nyonya. Anett Braham adalah penduduk asli dari St. Elizabeth, Jamaika Bagian Barat. Nyonya Anett adalah seorang guru yang terlatih dan seorang Perawat bersertifikasi yang menjadi pembimbing orang muda dan orang muda dewasa. Mereka berdua adalah orangtua dari dua orang putri yang sedang bertumbuh, yaitu Shavannie dan Julaine, yang terus membuat mereka aktif di dalam budaya yang relevan dari orang muda dan orang muda dewasa. Dr. Braham melayani Gereja di Konferens Jamaika bagian Barat sebagai guru, kepada Sekolah, pendeta distrik dan Direktur Pemuda, Direktur Pendidikan, Direktur Komunikasi dan Ketua Konferens. Dia juga melayani sebagai Direktur Pemuda dari West Indies Union Conference dan juga Associate dari Direktur Pelayanan Pemuda dari Devisi Inter Amerika. Dr. Braham telah memiliki 27 tahun pengalaman bekerja bersama dengan orang -orang muda. Dia saat ini melayani di Devisi Inter Amerika sebagai Administrasi Field Sekretaris, Asisten Ketua, Direktur Sumber Daya Manusia, Koordinator Pengembangan Kepemimpinan, dan Associate Sekretaris Kependetaan, bertanggungjawab untuk Penginjilan dan Pertumbuhan Gereja. Dia telah melayani di posisi-posisi kepemimpinan di dalam dan di luar organisasi Masehi Advent Hari Ketujuh selama lebih dari tiga puluh tahun. Dia bersekolah di Perguruan Tinggi West Indies, yang sekarang dinamai Northern Caribbean University, dimana dia memperoleh gelar Sarjana Muda di bidang Teologi dan Diploma di bidang Pendidikan. Dia memperoleh gelar Master di dalam Keagamaan dan Doktor di bidang kepemimpinan organisasi dari Andrews University. Dia bersama dengan istrinnya memiliki semangat untuk menolong orang -orang muda untuk terlibat di dalam Kristus, melengkapi mereka untuk menjalankan misi, dan hidup di dalam kesiapan untuk Kembalinya Kritus yang segera. Pendahuluan oleh Gilbert Cangy Gilbert Cangy, Direktur Pemuda Sedunia di kantor Pusat General Conference. Dia dapat dihubungi lewat email: cangyg@gc.adventist Inti Sari. Tidak ada satu orangpun yang dapat berargumentasi bahwa Yesus adalah seorang Figur yang sangat berpengaruh yang pernah ada di atas planet ini. Sebagai seorang gu ru, tidak ada tandingannya. Bahkan orang-orang yang non-Kristen seperti Mahatma Gandhi telah memeluk ajaran-ajaran-Nya tentang moralitas dan mengisi kehidupan mereka dengan terang dari standar-standra etika. Sebagai seorang guru, Yesus seringkali menggunakan perumpamaan dan pembicaraan-pembicaraan yang umum, masing-masing perumpamaan-Nya mengajarkan sebuah perlajaran yang kritis tentang Kerajaan Allah, tentang cara Allah di dalam rancangan kehidupan untuk umat-Nya. Pada suatu waktu Yesus melakukan sesuatu yang merupakan pengecualian. Dia menggunakan tiga perumpamaan untuk mengajarkan hanya satu pelajaran, sebuah pelajaran yang sangat berarti. Pelajaran itu adalah topic utama dari Minggu Sembahyang minggu ini—itu adalah tentang caranya Allah merasakan saudara-saudari kita yang telah walaupun mereka masih berada di dalam gereja, yaitu tentang mereka yang secara perlahan tersesat melalui keadaan dan beberapa dari mereka secara luarbiasa tidak mengindahkan terang yang lebih jelas. Perumpamaan tentang uang logam yang hilang, domba yang hilang dan anak yang hilang mengatakan kepada kita bagaimana Yesus merasakan tentang kita dan apa yang telah Dia lakukan untuk membawa kita kembali ke rumah. Yesus sedang melakukan pekerjaan mencari orang-orang yang telah hilang dan menyambungkan mereka kembali nasib mereka yang telah
  • 2. 2 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 . diberikan oleh Allah. Dia telah datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang, untuk MENG-KLAIM kembali miliki-Nya untuk diri-Nya sendiri. Di dalam sebuah kulit kacang: 1. Kita berarti untuk Allah 2. Dia tidak pernah berhenti mencari kita sampai kita ditemukan. 3. Ada suatu sukacita yang besar bila kita ditemukan. Minggu ini, pengikut-pengikut Yesus, kita akan diingatkan kembali dan diilhami untuk bergabung dengan Dia di dalam misi-Nya untuk sebuah reklamasi; mereka yang bukan pengikut-pengikut Yesus akan berada pada bagian akhir dari menerima akan Kasih dan kemurahan-Nya melalui kita dan kita percaya bahwa akan ada sukacita ketika kita membawa banyak jiwa kembali ke rumah. Kita akan mencakup semua pelajaran penting ini; kita benar-benar akan MEMENANGKAN MEREKA KEMBALI. Baca yang ini terlebih dahulu. Mulailah Perencanaan Anda Sekarang. Kami tahu bahwa kepemimpinan seringkali berganti pada akhir setiap tahun, tetapi tolonglah, jika anda tidak lagi menjadi pemimpin orang muda di tahun yang akan datang, janganlah membiarkan hal itu menghentikan anda untuk membuat rencana untuk minggu yang khusus ini. Mulailah perencanaan anda dan kembangkan target anda, dan satukan tim anda dan pastikan bahwa pendeta anda menjadi bagian dari tim tersebut. Hari Informasi Orang Muda Sedunia. Dapatkan informasi tentang proyek Hari Orang Muda Sedunia. Hari ini akan menjadi peluncuran dari Minggu Sembahyang Orang Muda. Kunjungilah website kami, www.gcyouthministries.org, atau menghubungi direktur kepemudaan setempat untuk mencaritahu bagaimana anda dapat ikut berpartisipasi. Buatlah Komitmen dengan Pejuang-pejuang Doa anda. Kumpulkan satu tim yang terdiri dari orang-orang muda yang akan berkomitmen untuk mendoakan anda dan untuk pelayanan anda secara teratur. Pastikan bahwa inilah kelompok yang terdiri dari orang -orang yang anda dapat percayai untuk saling membagi kebutuhan-kebutuhan doa anda secara pribadi ataupun untuk pelayanan anda. Pilihlah Sebuah Lagu Tema. Libatkan Paduan Suara Orang Muda anda. Jika gereja anda tidak memiliki Paduan Suara Orang Muda, inilah waktu yang tepat untuk membentuk sebuah Paduan Suara Orang Muda. Pilihlah lagu-lagu yang anda sukai dan yang cocok dengan judul setiap malam, atau pilihlah sebuah lagu khusus untuk dinyanyikan sepanjang minggu. Mulailah sebuah jurnal Doa. Tidak ada yang lebih berguna untuk petumbuhan kerohanian pribadi anda daripada meluangkan waktu untuk berdoa. Kelompok orang muda anda akan bertumbuh jika anda bertumbuh. Catatan doa anda akan menolong anda untuk menemukan Allah di dalam cara-cara yang baru dan yang menarik. Anda akan mampu untuk melihat kembali langkah kehidupan anda bersama dengan Allah ketika anda kembali melihat kepada jawaban- jawaban doa dan melihat bagaimana Dia telah menuntun anda langkah-demi langkah setiap hari. Ide-ide yang baru yang segar akan muncul di dalam pikiran anda ketika anda meluangkan waktu di dalam hadirat-Nya dengan mencatat-doa-doa anda. Anda dapat menemukan banyak ide secara online mengenai bagaimana untuk memulainya dan terus membangun catatan doa anda. Anda kungjungi saja www.google.com dan ketik kat-kata ini “starting a prayer jounal.” Dari satu Pengembangan Minggu Sembahyang/Tinjauan kembali oleh Tim. Tergantung dari berapa besarnya gereja anda, kelompok-kelompok ini bisa terdiri dari empat sampai dengan delapan orang yaitu orang-orang yang akan selalu bersama-sama dengan anda untuk meliwati delapan bacaan bersama anda. Libatkan di dalam tim anda orang-orang muda dewasa yang benar-benar berkomitmen dan juga pemimpin-pemimpin pelayanan orang muda (Pathfinder, Sekolah Sabat, dll., pendeta anda); ini sangatlah penting oleh karena ini akan memberikan perasaan memiliki kepada kelompok itu, ketimbang anda dan asisten anda saja. Mintalah kelompok itu untuk berkomitmen kepada pertemuan itu selama tiga minggu—paling sedikit satu minggu untuk empat pelajaran, dan satu minggu tambahan untuk menyimpulkan semuanya. Pastikan anda mengerti tujuan dan arah yang akan anda ambil, lebih baik lagi jika itu dilakukan pada pertemuan pertama, dan pilihlah satu orang muda untuk berbicara setiap hari.
  • 3. 3 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 . Hari Orang Muda Sedunia yang Terintegrasi kedalam Rencana-rencana Minggu Sembahyang. Secara Ideal, Hari Orang Muda Sedunia haruslah menjadi suatu waktu untuk mengajarkan kepada orang-orang muda bagaimana untuk dengan penuh pengorbanan memberikan diri mereka dengan menyediakan kesempatan-kesempatan di dalam gereja dan masyarakat. Jika anda adalah sebuah kelompok orang muda yang kecil dan tidak memiliki sumber-sumber untuk mengorganiser sebuah komunitas yang berbasiskan kegiatan Hari Orang Muda Sedunia, anda dapat menggunakan kesempatan untuk meruntuhkan rintangan-rintangan denominasi di wilayah- wilayah itu dengan bekerjasama dengan sumber-sumber dan ide-ide bersama dengan kelompok orang-orang muda dari gereja-gereja yang lain di wilayah anda. Bagaimana untuk menggunakan Buku ini dengan sebuah kelompok yang kecil ataupun yang besar. Lembar Catatan Doa. Buku ini telah dirancang untuk diisi dengan pemikiran-pemikiran anda. Gunakan spasi yang disediakan untuk mencatat reaksi-reaksi anda kepada sesuatu yang mungkin anda dengar di dalam kotbah dan pertanyaan-pertanyaan pada akhir dari hari itu. Di sana juga dapat dituliskan sebuah permohonan doa atau pujian kepada Allah. Doronglah para peserta untuk menggunakannya sesuai dengan yang mereka inginkan. Ini adalah catatan mereka. Katakan kepada mereka bahwa tidak ada aturan khusus, hanya pedoman saja. Hal yang terpenting adalah untuk mendengarkan kepada Tuhan dan membuka hati mereka di dalam memberikan sambutan kepada tuntunan-Nya. Teman-teman Pemimpin, jika anda mengambil waktu untuk membacanya setiap hari dengan doa yang sungguh-sungguh dan dengan antisipasi bahwa Allah akan menyatakan perkara-perkara yang baru kepada anda, maka anda akan terheran-heran pada apa yang akan mengalir melalui alat tulis anda keatas halaman-halaman dari catatan-catatan tersebut. Mulailah sebuah Catatan Doa. Tidak ada yang lebih berguna untuk petumbuhan kerohanian pribadi anda daripada meluangkan waktu untuk berdoa. Kelompok orang muda anda akan bertumbuh jika anda bertumbuh. Catatan doa anda akan menolong anda untuk menemukan Allah di dalam cara-cara yang baru dan yang menarik. Anda akan mampu untuk melihat kembali langkah kehidupan anda bersama dengan Allah ketika anda kembali melihat kepada jawaban- jawaban doa dan melihat bagaimana Dia telah menuntun anda langkah-demi langkah setiap hari. Ide-ide yang baru yang segar akan muncul di dalam pikiran anda ketika anda meluangkan waktu di dalam hadirat-Nya dengan mencatat-doa-doa anda. Anda dapat menemukan banyak ide secara online mengenai bagaimana untuk memluainya dan terus membangun catatan doa anda. Anda kungjungi saja www.google.com dan ketik kat-kata ini “starting a prayer jounal.” Pertanyaan sehari-hari: Pada bagian akhir dari setiap kotbah apakah ada pertanyaan- pertanyaan yang telah dirancang untuk membuat anda berpikir? Bentuklah kelompok-kelompok dan diskusikan pertanyaan-pertanyaan ini. Ambillah waktu sesaat untuk benar-benar memikirkan tentang apa yang sedang mereka tanyakan. Dengarkanlah kepada Roh Kudus ketika Ia sedang menuntun anda melalui Alkitab. Doronglah para perserta untuk mencatat pemikiran-pemikiran mereka di dalam catatan doa mereka. Editorial, oleh Hiskia Missah (Assciate Direktur Kepemudaan General Conference) Pembaca yang Terhormat, Pada jaman ini, kita sudah memiliki iPod, iPad, Iphone, iMacs, laptop, computer, notebook dan lainnya. . . apa saja yang anda sebutkan. Semua ini adalah peralatan yang fantastic yang telah ditemukan oleh manusia. Semuanya itu ada dimana-mana dan memberikan keuntungan kepada manusia secara langsung maupun tidak langsung dan masyarakat bergantung kepada mereka untuk mengatur dunia ini. Pada masa muda saya, tahun-tahun sebelumnya, kami tidak memiliki peralatan yang canggih dengan teknologi yang tinggi. Sebagai contoh, di dalam proses berkomunikasi, itu akan memakan waktu berhari-hari bahkan berminggu-minggu bagi sebuah surat untuk dapat diterima oleh penerimanya. Namun, dengan penemuan yang menakjubkan dengan computer, surat menyurat secara elektronik (e-mail)telah menjadi sebuah system komunikasi yang benar-benar sangat
  • 4. 4 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 . cepat. Hanya dengan sebuah sentuhan maka surat anda akan tiba di tujuannya. Bukan Cuma itu saja, semua informasi yang anda butuhkan, anda dapat dengan cepat menemukannya hanya dengan secara sederhana mencari di internet. Sungguh suatu berkat bagi dunia moderen ini. Namun demikian, disamping dari semua keuntungan yang dapat diberikan oleh computer terhadap kehidupan kita, ada juga hal-hal menyusahkan yang tidak terhitung yang dapat disebabkan olehnya. Kejahatan dan godaan selalu menghantui di atas kepala kita. Hanya dengan sebuah sentuhan pada mouse, atau dengan sebuah sentuhan pada alat elektronik kita, kejahatan itu ada di sana—muncul di depan mata kita bahkan tanpa kita sadari akan hal itu. Utusan Allah Nyonya White menulis di dalam bukunya, Christian Education, hal. 222: “Orang-orang muda adalah sasaran dari serangan khusus Setan,” lebih jauh di dalam buku Child Guidnace, hal. 471: “Orang-orang muda khususnya adalah bahaya yang konstan.” Dia menasehatnya para ibu dan ayah bahwa, “Mereka harus selalu berjaga-jaga terhadap penipuan Setan. Sementara dia sedang mencari untuk menghancurkan anak-anak mereka, janganlah orangtua memuji diri mereka bahwa tidak ada bahaya yang khusus.” Si jahat itu nyata. Ia adalah satu oknum (bukan sesuatu) yang selal u terobsesi dengan penggodaan terhadap manusia, khususnya orang-orang muda. Oleh karena itu, orang-orang muda kita perlu untuk dilindungi dan dijagai dari kejahatan. Mereka harus selalu diingatkan bahwa mereka adalah anak-anak Allah, yaitu pemimpin-pemimpin masa kini dan masa yang akan datang dari gereja Allah. Doakanlah mereka. Hai orang-orang muda, biarlah saya katakan hal ini: Bacaan-bacaan Minggu Sembahyang ini telah disiapkan dengan penuh doa untuk memberikan kepada anda dorongan dan arahan untuk menghadapi serangan di jahat, dan untuk menolong anda untuk hidup dengan penuh kemenangan terhadap dosa dan godaan-godaan. Bacalah itu, renungkan itu, dan praktekkan itu. Di atas semuanya, berdoalah untuk kekuatan dan kuasa untuk menolak godaan-godaan itu. Jadilah pemenang dan penakluk dari inovasi akhir jaman. Tuhan Memberkati. KHOTBAH-KHOTBAH MASEHI ADVENT HARI KETUJUH GENERAL CONFERENCE MINGGU SEMBAHYANG ORANG MUDA DEWASA TAHUN 2015 TOPIK KHOTBAH HARIAN DAN PENEKANANNYA. TANGGAL TOPIK FOKUS Sabat 21 Maret 2015 Mengikuti dari Jauh Orang muda dan iman Hari Minggu 22 Maret 2015 Biarlah Perayaan itu Orang muda dan Dimulai Godaan Hari Senin 23 Maret 2015 Bergantung pada Yesus Orang muda dan Rumah Tangga Hari Selasa 24 Maret 2015 Sendiri di Orang muda dan moral hadirat-Nya Hari Rabu 25 Maret 2015 Bertentangan dengan Orang muda dan Pikiran Identitas Hari Kamis 26 Maret 2015 Maukah anda berdiri? Orang muda dan Keberanian Hari Jumat 27 Maret 2015 Memenuhi Impian Orang muda dan Pengampunan Sabat 28 Maret 2015 Hidup oleh kasih Orang muda dan Karunia Kasih karunia
  • 5. 5 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 . Tanggal: Sabat, 21 Maret 2015. Tema: Reklamasi Penekanan khusus: Orang Muda dan Iman Topik: Mengikuti dari Kejauhan Ayat Alkitab: Lukas 22:31-34 Usulan lagu buka: Tarik Aku lebih Dekat Cerita: Duron dan Janet adalah dua orang yang bersaudara di akhir dari usia mereka yang ke 20 dimana keduanya dilahirkan di gereja dan akhirnya di baptiskan di awal dari masa kanak-kanak mereka. Orangtua mereka adalah anggota gereja yang berserah yang benar-benar pembawa standar kebenaran. Dalam pertumbuhan, Duron menunjukkan cintanya yang luarbiasa terhadap gereja dan selalu aktif terlibat. Sebagai seorang remaja, dia mengembangkan suatu kesukaan akan komputer dan segala sesuatu yang bersifat elektronik; pada saat dia menjadi seorang yang menjelang dewasa dia adalah seorang yang jenius di dalam menciptakan aplikasi-aplikasi untuk media sosial,dan dikenal oleh karena penemuan-penemuannya dan kreativitasnya. Ketika ketertarikannya kepada komputer dan elektronik semakin bertambah dan semakin sporadis di dalam kehadiran gereja maka keaktifannya menjadi mulai tidak terlihat. Tiba-tiba, kematian dari ibunya membuat imannya menjadi semakin lemah dan membawa suatu keraguan terhadap Allah. Dia akhirnya mempertanyakan perlunya dan pentingnya gereja. Namun, dia merasakan bahwa mungkin akan ada sebuah pewahyuan yang akan datang, maka dia akan meneruskan gaya hidupnya di dalam kehadiran di gereja. Di sisi lain, Janet adalah seorang yang suka bergaul. Dia selalu berada di tengah banyak orang, dan memimpim di dalam setiap kegiatan gereja, periang, peduli khususnya kepada mereka yang lebih lanjut di dalam usia, dan cukup terkenal di antara anggota-anggota. Tidak seperti saudara laki-lakinya, kematian ibunya tidak kelihatan memberikan suatu awan kelabu di dalam keterlibatannya. Namun, waktupun berlalu, dia bertumbuh semakin dingin dan dingin di dalam gereja, mulai kurang aktif, dan mulai terlibat dengan kegiatan-kegiatan di luar gereja dan dekat dengan teman-teman yang non Kristen. Di dalam menjawab kepada permohonan dari anggota-anggota gereja tentang keadaan imannya itu, dia akan selalu berkata, “Aku masih seorang Kristen, jangan takut.” Dia kemudian menjadi pasif sementara saudara laki-lakinya memang sudah tidak aktif lagi. Pergolakan Yang Diperkirakan Sama seperti Janet, Petrus selalu berada di tengah-tengah orang banyak, dengan memimpin di depan, menolong dan peduli, dengan membuat komitmen, berjalan di atas air menuju Yesus dan selalu siap untuk membagikan imannya. Di dalam salah satu wawancara yang dilakukan oleh Yesus dengan murid-murid-Nya, “Maka jawab Simon Petrus: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” (Matius 16:16). Di dalam Lukas 22:31-34 kita membaca dialog antara Yesus dan Petrus, Dan Tuhan berkata, “Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu. Jawab Petrus: "Tuhan, aku bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau! Tetapi Yesus berkata: "Aku berkata kepadamu, Petrus, hari ini ayam tidak akan berkokok, sebelum engkau tiga kali menyangkal, bahwa engkau mengenal Aku.” Yesus melihat di balik emosi dan kesegeraan dari saat itu. Dia melihat masa depan dengan berbagai godaan, tantangan, kesulitan dan ketertarikan yang akan dihadapi
  • 6. 6 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 . oleh murid-murid dan akan mempengaruhi kesetiaan mereka. Kenyataan itu telah menuntun Dia untuk terlibat dengan mereka di dalam diskusi dan untuk membagikan dengan mereka pengkhianatan-Nya yang semakin dekat dan bagaimana mereka yang dekat dengan-Nya akan sangat dipengaruhi. Dia melihat bahwa mereka akan meninggalkan Dia dan berbalik dari pada-Nya. Petrus yang suka bicara dengan benari berkata, “Tuhan, aku bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau” (Lukas 22:31-34; Matius 26:31-33). Di dalam menjawab sikap Petrus yang emosional, Yesus mengatakan kepadanya bahwa sebelum ayam berkokok dia akan menyangkal-Nya tiga kali. Petrus yakin bahwa tidak ada, dan bahkan ancaman kematian sekalipun, dapat mengguncangkan imannya di dalam Kristus dan komitmennya kepada-Nya. Tetapi Yesus kembali menegaskan, dan meneguhkan pesan itu. Dari pengalaman Petrus kita dapat belajar bahwa realitas dari kehidupan cukup kuat untuk mengguncang iman kita di dalam Allah, mempengaruhi keputusasaan kita, dan mendorong kita untuk menjadi lemah secara rohani dan melepaskan diri. Pergolakan. “Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum,” (Ayat 31)adalah ramalan Yesus tentang Petrus. Di sini Dia menggambarkan sebuah gambaran metapora untuk mengilustrasikan bagaimana melalui saringan atau tampian, Setan ingin untuk mengguncang iman dari murid-murid. Yesus menggunakan nama Petrus sebelum menjadi Kristen gantinya menggunakan “Petrus,” nama yang diberikan sebagai seorang murid. Dia sedang lakukan itu oleh karena Dia tahu bahwa segera Petrus akan kembali kepada sikap dan gaya hidup sebelumnya, sebelum dia mengikut Yesus (6:13-14). Interpretasi dari ayat ini dapat ditemukan di dalam analogi dari Ayub 1-2, dimana Setan diijinkan untuk menguji Ayub. Setan sedang mencari untuk mengguncang murid-murid itu dengan amat sangat sama seperti gandum di tampi yang membuat mereka jatuh. Penggunaan metapora ini adalah untuk menunjukkan bahwa ada suatu waktu yang akan datang yaitu masa ujian oleh Setan untuk membuat murid- murid dan umat-umat Tuhan menjadi kacau dan untuk menyebabkan mereka tidak setia kepada Tuhan. Setiap orang muda harus berhati-hati terhadap hal ini dan pastikan bahwa mereka dinaungi oleh doa Tuhan Yesus. Setan si penuduh itu menuduh murid-murid sama seperti yang dia lakukan kepada kita, dengan menunjuk kepada dosa-dosa dan kelemahan-kelemahan di hadapan Allah, sama seperti yang telah dia lakukan terhadap Ayub (Ayub 1:6-12). Guncangan terhadap Petrus adalah sebuah serangan kepadanya secara fisik dan spiritual agar supaya dapat menuntun dia kepada kemurtadan dan kehilangan akan keselamatan. Itulah sebuah strategi kosmik dari di jahat. Yesus melalui kuasa pengantaraan-Nya berdiri si satu sisi untuk mengantarai sementara si penuduh itu melakukan aksinya. Banyak orang muda yang adalah anggota-anggota gereja berada di bawah serangan si jahat. Ketertarikan rohani mereka dan keterlibatan mereka di dalam gereja menjadi semakin lemah dan Iman di dalam Allah mulai dipertannyakan untuk suatu masa kepelisiran dan pertukaran dari tuntutan popular dari sebuah dunia sekuler dan materialistis. Ketika kita melihat kesekeliling, kita melihat banyak yang sedang diguncang atau ditampi melalui manuver-menuver yang licik dari si jahat. Adalah sangat menakutkan sebab kita sendiri dapat di guncang juga. Di dalam saat-saat dan pengalaman seperti ini bahwa orang-orang muda ini harus lebih banyak mennggunakan waktu untuk berfokus kepada Yesus, Sang Pengantara, untuk mengembangkan sebuah hubungan yang lebih dekat dengan Dia. Kuasa-Nya lebih besar dari sipenggoda itu yaitu kuasa yang digunakan Setan untuk mengacaukan manusia. Pemenuhan.
  • 7. 7 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 . “Lalu Yesus ditangkap dan dibawa dari tempat itu. Ia digiring ke rumah Imam Besar. Dan Petrus mengikut dari jauh. Di tengah-tengah halaman rumah itu orang memasang api dan mereka duduk mengelilinginya. Petrus juga duduk di tengah-tengah mereka. Seorang hamba perempuan melihat dia duduk dekat api; ia mengamat-amatinya lalu berkata: "Juga orang ini bersama-sama dengan Dia. Tetapi Petrus menyangkal, katanya: "Bukan, aku tidak kenal Dia! Tidak berapa lama kemudian seorang lain melihat dia lalu berkata: "Engkau juga seorang dari mereka!" Tetapi Petrus berkata: "Bukan, aku tidak!" Dan kira-kira sejam kemudian seorang lain berkata dengan tegas: "Sungguh, orang ini juga bersama-sama dengan Dia, sebab ia juga orang Galilea." Tetapi Petrus berkata: "Bukan, aku tidak tahu apa yang engkau katakan." Seketika itu juga, sementara ia berkata, berkokoklah ayam. Lalu berpalinglah Tuhan memandang Petrus. Maka teringatlah Petrus bahwa Tuhan telah berkata kepadanya: "Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau telah tiga kali menyangkal Aku." Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya.” (Lukas 22:54-62 Yesus katakan kepada Petrus bahwa dia menjadi target dari si jahat. Setiap orang muda demikian juga dengan anak-anak dan orang dewasa di dalam Gereja saat ini adalah target dari si jahat. Dia menggunakan setiap metode yang sangat menggoda untuk menarik perhatian dan mempengaruhi pengikut Kristus untuk menoleh, dan menjadi tidak tertarik di dalam hal-hal rohani (1 Petrus 5:8). Dan ia sangat berhasil di dalam mempengaruhi Petrus. Petrus, yang tadinya adalah seorang pendukung yang bersemangat, mau membela dan aktif, sekarang hanya mengikuti Yesus dari kejauhan (ayat 54). Itu bukan akhirnya, dia terjatuh sangat rendah di dalam perjalanan rohaninya bersama Kristus, dan bahkan dia menyangkal Kristus. Dia kehilangan rasa percaya dirinya, pergi tidur gantinya harus berdoa (ayat 45) dan berakhir dengan duduk di antara para penuduh Kristus (ayat 55). Dia merasa bahwa jika dia mengikuti dari kejauhan, banyak orang tidak akan mengenalinya sebagai salah satu dari mereka yang mengikuti Yesus dan mungkin dia dapat melarikan diri dari kritikan dan penganiayaan. Dia bahkan menggunakan cara-cara dunia dari kumpulan orang banyak untuk menunjukkan bahwa dia bukanlah seorang pengikut Yesus. Petrus tidak mengerti komentar Yesus, “Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.(Matius 16:25) Setan sangat bernafsu untuk menghancurkan Yesus sehingga setiap orang yang percaya kepada-Nya dan mengikuti Dia adalah targetnya. Ketika pelayan perempuan itu berkata, “Orang ini juga bersama-sama dengan Dia,” Petrus langsung menjawab: “Saya tidak kenal Dia.” Yesus sedang mencari orang-orang muda yang akan mengenali Dia dan tidak akan menyangkal Dia apapun konsekwensinya. Dia akan menyanggupkan orang-orang muda untuk berdiri bagi-Nya. Dia ingin agar mereka menjadi pendukung yang setia yang akan menjadi suara-Nya, untuk menyaksikan kepada orang lain akan Kasih karunia-Nya, sehingga mereka dapat menerima Dia sebagai Juruselamat mereka. Akan ada suatu pengaruh yang Petrus dapat tunjukkan kepada orang banyak itu jika dia tetap berdiri untuk Kristus dan menjawab dengan sopan, ya saya adalah pengikut-Nya. Gantinya, dia menyangkal-Nya. Apakah anda berada di dalam kumpulan orang yang suka menyangkal itu? Atau anda berada di dalam kumpulan orang muda di seluruh dunia yang sedang berdiri untuk Dia dan menyatakan kemuliaan-Nya. Apakah anda adalah orang-orang muda yang berada di antara komunitas global yaitu mereka yang sedang melangkah keluar dari latar belakang dan dari gedung-gedung dan keluar dari kumpulan sekularisme untuk menjadi khotbah, dengan menyatakan kepada mereka di dalam masyarakat, kota, dan kota-kota besar bahwa Yesus Kristus adalah Mesias dan Dia akan kembali suatu hari nanti untuk membawa umat-umat-Nya masuk ke rumah kemuliaan?
  • 8. 8 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 . Dengan semua niatnya yang baik, Petrus kembali pada suatu saat yang krusial ketika kesaksiannya dibutuhkan. Percaya dirinya, “Tuhan, aku bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau!” (Lukas 22:33-34; Matius 26:31-33) adalah sebuah luapan emosional. “…Tetapi Petrus berkata: "Bukan, aku tidak tahu apa yang engkau katakan." Seketika itu juga, sementara ia berkata, berkokoklah ayam. Lalu berpalinglah Tuhan memandang Petrus. Maka teringatlah Petrus bahwa Tuhan telah berkata kepadanya: "Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau telah tiga kali menyangkal Aku.”(Lukas 22:60-61). Kokok ayam jantan itu adalah sangat penting di dalam kehidupan Petrus yang menoleh pada saat itu. Kokokan itu memanggil perhatian Petrus kepada suatu tatapan Yesus yang lain, mata-Nya selalu memperhatikan anak-anak-Nya, walaupun mereka tidak mampu untuk melihat Dia oleh karena jarak di antara mereka dan Dia. Ketika tatapan mata Petrus dan Yesus bertemu, teguran atau tuduhan. Sebaliknya dia melihat dukacita, kemurahan, kasih, pengampunan, belas kasihan, penerimaan dan kelemah lembutan. Kemudian dia mengingat kata-kata, “tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu.” (Lukas 22:32). Ellen White berkata, “Dia telah menyangkal Tuhan-nya, bahkan dengan bersumpah dan mengutuk; tetapi tatapan Yesus itu meluluhkan hati Petrus dan menyelamatkannya. Dia menangis dengan amat sangat dan bertobat dari dosanya yang besar, dan ditobatkan, dan kemudian disiapkan untuk menguatkan saudara- saudaranya.” (Early Writings, hal. 169). Mengapa banyak orang mengikut dari kejauhan? Sebenarnya, jarak Petrus adalah secara fisik dan rohani. Itu adalah mengenai sebuah persiapan diri, kelemahan dan ketakutan, oleh karena dia memiliki kerinduan yang dalam untuk bersama dengan Yesus sama seperti kebanyak dari kita pada saat ini. Bagi Petrus, itu sama dengan sedang hidup di dalam dua dunia pada saat yang bersamaan. Terlalu sering kita mencoba untuk melakukan hal itu tetapi tidak berhasil. Yesus mau supaya kita hidup di dalam dunia rohani bersama dengan Dia dan untuk mengenal Dia setiap saat ketika kita melakukan perjalanan melalui dunia sekuler ini. Dia mau akan kita rela untuk menderita bagi Dia dan Dia akan menyediakan penyebab bagi kita untuk bersukacita. Di dalam daging, iman Petrus sangat lemah. Ini adalah sebuah kelemahan dari seorang manusia; namun, dia memiliki ketertarikan di dalam sebuah hubungan secara pribadi dengan Kristus. Dia juga secara nyata ingin untuk dilihat dan diperlakukan dengan lebih utama dan hendak melihat bagaimana reaksi Juruselamat. Setelah jamuan yang terkahir Yesus membawa murid-murid-Nya ke taman Getsemani sebagai antisipasi dari penangkaan- Nya, maka Dia meminta mereka untuk berjaga-jaga dan berdoa sementara Dia akan pergi untuk berdoa. Ketika Dia kembali, Dia menemukan mereka tertidur lelap. Pada saat itu, Dia meminta Petrus untuk tetap berjaga-jaga dan berdoa, oleh karena walaupun dia mungkin merasa sanggup dan kuat, dagingnya sesungguhnya lemah. Dengan tidak memperhatikan naseha Yesus, Perus kembali dan tidur. Ketika orang banyak itu datang untuk menangkap Yesus, sudah terlambat untuk berdoa untuk kekuatan untuk menghadapi ujian. Ketika dia menangis pada saat penyangkalannya, dia mungkin telah menyadari akan kegagalannya untuk berdoa, yang merupakan alat untuk menopang kelemahannya sendiri. Dia akhirnya belajar pelajaran yang diajarkan oleh Yesus tentang berjaga-jaga seperti yang tertulis di dalam 1 Petrus 5:8, “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” Dia telah ditelan oleh karena kelemahannya oleh karena ketika dia seharusnya berdoa dia malah tertidur dan meremehkan kelemahannya sendiri. Petrus patutlah di berikan pujian, oleh karena sementara semua murid yang lainnya melarikan diri (Markus 14:50), dia tetap tinggal di dalam lingkungan ketika dia
  • 9. 9 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 . mengikuti Yesus dari kejauhan (Markus 14:54)setelah penangkapan-Nya. Dia sangat takut akan konsekwensi yang harus dia bayar jika dia dikenal sebagai pengikut Yesus. Dia berdukacita oleh karena ketakutan. Dia melihat Yesus dituduh dengan tuduhan palsu, dipukuli dan dihina di ruang pengadilan. Dia sangat peduli terhadap nasib Yesus, namun dia juga takut akan kehidupannya sendiri. Dia tahu bahwa Yesus telah dibenci oleh penudh-penuduh-Nya dan dia tidak bersedia untuk menghadapi penghinaan dan penganiayaan yang sama yang diderita oleh Yesus. Amaran yang diberikan Yesus kepada murid-murid-Nya ketika Dia masih bersama dengan mereka adalah juga untuk kita pada jaman ini: “Jika dunia membenci kamu, ingatlah bahwa dunia sudah terlebih dahulu membenci Aku.” (Yohanes 16:18; Matius 24:9)Ketika Petrus menyaksikan penderitaan yang dihadapi oleh Yesus, dia segera menyadari bahwa dia sungguh jauh dari berani dan bersemangat seperti yang dia pikirikan. Ketakutan menuntun dia untuk menyangkal Juruselamat. Ketika kita melihat kepada orang-orang muda di abad ke-21 ini, pertanyannya adalah: mengapa terlalu banyak yang mengikuti dari kejauhan? Jawabannya sangat bertolak belakang: Ada kepercayaan bahwa sebagian anggota gereja tidak memiliki rasa toleransi dengan rasa ingin tahu mereka; mereka tidak merasakan rangkuman Kasih dari kebanyakan anggota gereja; dan ada terlalu banyak gangguan yang dipegang oleh gereja mengenai apa yang harus atau tidak harus mereka lakukan. Sementara ada banyak manfaat di dalam semua alasan itu, kepentingan diri sendiri, kelemahan manusia dan ketakutan yang merupakan hal yang mendasar dan fundamental kepada model perlakuan mereka. Doa masih merupakan jalan untuk maju di dalam menolong untuk mengalahkan masalah penyakit kemanusiaan ini. Yesus tahu bagaimana Petrus akan bereaksi di hadapan situasi yang sesungguhnya. Dia tidak menuduh mereka yang akan menjadi penuduh-Nya dan juga celaan Petrus. Yesus juga tidak menghakimi Petrus. Sebaliknya, Dia tawarkan tangan yang terbuka. Dia meneguhkan dia dan merangkulnya. Saat ini, pengakuan itu dan rangkulan itu adalah juga diberikan kepada setiap orang muda, anak-anak dan orang dewasa. Apapun realitas dari situasi kita, kata-kata ini haruslah menjadi musik di telinga kita: “Aku telah berdoa untuk engkau.” Aku Telah Berdoa Untuk Engkau. Kepastian yang Yesus berikan kepada Petrus adalah, “Aku telah berdoa untuk engkau.” Di dalam doa yang sesungguhnya yang Yesus doakan di dalam Yohanes 17:9, Dia berkata kepada Bapa, “Aku berdoa untuk mereka. Aku tidak berdoa untuk dunia tetapi untuk mereka yang Engkau telah berikan kepada-Ku, oleh karena mereka adalah milik-Mu.” Di dalam ayat 15 Dia secara khusus mengatakan, “Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat”. Ketika Dia berkata Petrus, Aku sudah berdoa untuk engkau, itu adalah satu bagian dari sifat-Nya untuk tetap mengingat kita di dalam doa-Nya di hadapan Bapa. Yesus adalah Penasehat untuk orang-orang Kristen. Dia adalah Pembela Agung kita. Dia saat ini telah memenuhi peran pengantaraan untuk semua anak-anak-Nya (1 Yohanes 2:1). Anda mungkin saja telah jauh dari-Nya, dan berada di sini pada saat ini merasa putus asa dan sedih. Petrus juga memiliki perasaan yang sama, tetapi Yesus adalah pembelanya dan Dia adalah juga pembela anda. Rasul Paulus di dalam Ibrani 7:25 berkata, “Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.” Dan di dalam 1 Timotius 2:5 dia berkata, “Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus.”
  • 10. 10 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 . Doa itu datang sebelum pergolakan dan bahkan melalui pergolakan itu doa itu ada disana. Kepada Petrus sama seperti kepada setiap orang muda pada jaman ini ini adalah sebuah jaminan yang pasti; Tuhan sendiri telah berdoa untuk anda. Yesus adalah Pembela dan Imam Besar kita. Dia memastikan kepada kita bahwa Dia telah berdoa untuk kita. Sebelum kita menghadapi setiap pencobaan Dia telah berdoa untuk kita. Dia telah membuat persiapan untuk semua tantangan masa depan yang akan kita temui di dalam doa yang Dia doakan. Doa-doa dari orangtua kita, Pendeta kita, Ketua Jemaat kita, sahabat-sahabat kita dan juga orang lain selama minggu ini demikian juga minggu sebelumnya dan setelah minggu ini adalah sangat penting. Kenyataannya Yesus mendorong kita supaya kita berdoa untuk orang lain. Mendoakan orang lain? Namun, tidak ada yang dapat memberikan sukacita dan kepuasan yang terbesar dari pada mengetahui bahwa Yesus sendiri yang telah berdoa untuk kita. Walaupun kita akan diombang-ambingkan oleh pencobaan Setan, kita tahu bahwa doa Yesus sangat berkuasa untuk membawa kita meliwati pergumulan itu. Di dalam proses kehidupan yang kita hadapi, tidak akan berakhir di sana oleh karena Imam Besar itu, Yesus, Oknum yang telah berdoa untuk kita akan menyelamatkan kita di dalam kerajaan-Nya jika kita hanya menyerahkan kehidupan kita kepada Dia dan mengijinkan Dia untuk memelihara iman kita. Tujuan utama dari Doa Yesus adalah agar supaya iman kita jangan lemah. Adalah Charles Spurgeon yang berkata, “Iman adalah pembawa standar di dalam setiap konflik rohani. Dan jika standar itu jatuh, maka itu adalah suatu hari yang jahat—oleh karena itu Tuhan kita berdoa supaya pembawa standar itu tidak pernah akan jatuh tetapi tetap berdiri teguh memegang panji-Nya di dalam kekecauan” jika iman kita di dalam Tuhan gagal maka kita akan kehilang semangat, kesabaran, pengharapan, Kasih dan sukacita. Yesus berkata, “Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu tidak lemah.” Ini juga memberitahukan kepada kita tentang apa yang harus kita doakan selama minggu ini—Iman! Bukan iman secara emosional, melainkan iman yang murni. Iman Secara Emosional Iman emosional adalah sebuah luapan yang spontan dari kepercayaan diri yang tidak dibangun pada sebuah dasar yang kuat. Hal-hal eksternal dan satu jumlah yang besar dari berlindung dari ketidak-pengalaman dan kenyamanan orangtualah yang membangun iman seperti itu. Di salah satu perkemahan Bertahan Hidup Pathfinder kami mengajar para Pathfinder untuk belajar berenang. Bersama dengan pelatih mereka, mereka melakukannya dengan baik dan dengan penuh semangat berusaha untuk latihan dan melatih kompetensi mereka tanpa instruktur renang. Seorang anggota yang merasa bahwa dia tidak siap untuk berenang terlalu jauh sendirian terlalu percaya akan kemampuannya dan memaksakan untuk melakukannya sendirian. Tiba saatnya dan dengan senang dia berenang dengan berharap bahwa dia akan melakukan apa yang telah diajarkan kepadanya. Namun, hanya di dalam sepuluh menit dalam sesi latihan itu, dia kehilangan kendali dan tenggelam. Untung saja dia masih berada dalam jarak yang bisa dijangkau dan dalam pengawasan para perenang yang berpengalaman yang telah menyelamatkan dia dari air dan membawanya ketepian. Mereka memerlukan waktu 45 menit untuk melakukan tindakan Pernapasan Buatan, yang akhirnya dapat menyelamatkan dia. Di dalam perjalanan kita bersama dengan Tuhan kita, sebuah luapan emosional tidaklah cukup. Ellen White berkata, “Sebuah denyutan, sebuah latihan emosional, bukanlah iman atau kepuasan” Sign of the Times, Maret 24, 1890, paragraph 3. Dia berkata, “Kita semua harus mencari iman yang sejati yang bekerja, bukan oleh karena lahir, unsur emosional, melainkan oleh kasih yang memurnikan jiwa.” Kasih inilah yang membersihkan kaabah jiwa dari kesombongan, dan membuang setiap ila dari takhta hati.” (Review and Herald, Maret 11, 1902 paragrap 3). Iman di dalam Allah tanpa sebuah hubungan pribadi yang
  • 11. 11 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 . secara terus menerus dengan Dia adalah sebuah iman emosional yang tidak akan dan tidak akan pernah bertahan di dalam waktu yang penuh badai, ujian dan pencobaan. Iman yang Murni Iman yang murni datang dari ketergantungan kita kepada Allah. Itu bukan buatan diri sendiri. Manusia tidak menciptakannya. Itu bukanlah saat-saat kepekaan di dalam hal bahwa kita harus bersama dengan Yesus selama bertahun-tahun untuk memperolehnya. Petrus dan teman-temannya hanya bersama dengan Yesus selama tiga tahun namun Yesus berkata kepada Petrus, “Bila engkau sudah bertobat”. Iman yang murni adalah sebuah pemberian yang harus dicari dari Tuhan. Kita berdoa untuk memintanya dan harus sabar untuk menantikannya. Ini adalah sebuah unsur yang penting yang membangun kehidupan Kristen yang kuat dan memberanikan kehidupan Kristen. Melalui kekuatan dari iman yang murni, para pengikut Kristus mengetahui kapan untuk mengatakan tidak. Dan kapan untuk mengatakan ya. Dengan berada bersama-sama dengan Yesus tidak membuat seseorang bertobat sebagaimana yang terbukti di dalam kehidupan dari murid-murid. Adalah memungkinkan melalui penerimaan yang murni dari kematian dan kebangkitan Yesus dan melalui pencurahan Roh Kudus-Nya. Itu adalah sebuah pemberian yang harus diterima, (Efesus 2:8). “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah.” Yesus siap untuk melengkapi setiap orang muda demikian juga dengan anak-anak dan orang-orang dewasa dengan iman yang murni yang akan menyanggupkan mereka untuk menghadapi ujian dan pencobaan dan berani untuk menyatakan Dia sebagai Juruselamat dan Tuhan mereka. Di dalam kehidupan ini kita akan kehilangan orang- orang yang kita kasihi, kita akan dicobai oleh si jahat melalui tokoh-tokoh yang berkuasa, kita akan dihalau dari perkara-perkara yang kita cintai dan sayangi, kita bahkan mungkin akan ditolak, daya tarik dari sebuah dunia sekuler bisa saja membujuk kita untuk merangkul perkara-perkara yang mungkin menghancurkan perjalanan Kristen kita. Namun, iman yang murni di dalam Kristus dan ketergantungan pada Roh Kudus akan menyanggupkan kita untuk berdiri dengan berani dan mempertahankan kepercayaan kita, mengalahkan godaan-godaan dan menang. Seorang muda yang menang di dalam Kristus, anda mempunyai sebuah tanggungjawab untuk menguatkan saudara-saudaramu yang imannya sedang lemah. Menguatkan Saudara-saudara Yesus berkata kepada Petrus,…”Bila engkau sudah bertobat, kuatkanlah saudara- saudaramu.” Dengan mengatakan “Bila engkau sudah bertobat,” Yesus sebenarnya sedang berkata kepada Petrus “… Bila engkau telah kembali pada kondisi ketika engkau berjalan dengan Aku. Ketika engkau kembali pada titik dimana engkau mampu untuk mengenal Aku, maka engkau mempunyai sebuah tanggungjawab untuk menguatkan saudara-saudaramu.” Yesus mau supaya Petrus memainkan sebuah peran yang penting di dalam membangun kembali tim murid-murid yang telah tercerai berai oleh karena mereka harus membentuk sebuah nukleus untuk menyebarluaskan misi injil. Kita tidak hidup sebuah pulai sendirian. Yesus sangat berempati dengan memberikan pesan itu kepada Petrus; percakapan anda harus memberikan pengaruh positif kepada mereka yang berada di sekeliling anda. Seorang Kristen tidak dikirim untuk menjadi pengacau di antara sesama saudara (Amsal 6:19), bukanlah hanya dengan berkhotbah dan membuat mujizat kepada orang-orang yang belum diselamatkan. Kita akan menguatkan orang lain melalui mengasihi dan menguatkan mereka. Yesus tahu bahwa Perus akan menunjukkan tanda-tanda kelemahan sehubungan dengan kemanusiaannya; namun, Dia terus mendorong dia untuk tidak mengijinkan
  • 12. 12 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 . kelemahannya untuk mengendalikan dia kepada suatu akhir yang mengecewakan. Dia menanamkan dan meletakkan di dalam dia kemampuan untuk menjadi sebuah aset yang bernilai kepada orang lain. Pengampunan dan penerimaan yang diberikan kepada Petrus oleh Yesus adalah juga untuk kita untuk diberikan kepada orang lain. Ada sebuah tempat untuk semua orang di dalam kerajaan Allah. Saat ini Dia sedang memanggil anak-anak, orang muda, dan orang dewasa dan mereka yang telah mengikuti Dia dari kejauhan untuk datang lebih dekat. Menerima pengampunan-Nya, Kasih-Nya, dan kemurahan-Nya dan menjadi sebuah katalis di dalam menyampaikannya kepada orang lain. Konklusi. Setelah ramalan Yesus digenapi, dan ketika Petrus telah bertobat, dia menangis dengan sedih (Lukas 22:62). Tuhan mengampuni dia dan memulihkan dia. Petrus kemudian menjadi suatu kekuatan terhadap cengkeraman si jahat. Dia mempengaruhi ribuan orang untuk kerajaan Allah melalui berkhotbah dan menghidupkan injil Yesus dan menyampaikan undangan kepada orang yang tak terkira jumlahnya untuk menerima Tuhan yang telah disalibkan dan yang telah bangkit sebagai Juruselamat mereka. Anda juga, dapat memberikan pengaruh yang baik kepada orang lain melalui kembali kepada Dia hari ini. Panggilan dan Doa. Lagu tutup yang disarankan: Berkat Yang Tentu, Tuhan Janji. Doa Berkat. Pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan 1. Insiden-insiden spesifik apa yang dihadapi oleh orang-orang muda Advent yang dapat dianggap sebagai pergolakkan? 2. Mengapa Petrus menggabungkan dirinya dengan kumpulan orang-orang yang menuduh Yesus dan mengabaikan Yesus—apakah oleh karena dia mempunyai ketertarikan yang lebih besar untuk menjadi terkenal di tengah mereka dari pada menjadi bosan dengan sebuah hubungan dengan Yesus? 3. Peran apa yang iman mainkan di dalam reaksi Petrus di dalam skenario ini? 4. Buatlah perbedaan antara iman yang emosional dan iman yang murni. Apakah ada tempat untuk iman emosional di dalam pengalaman orang Kristen? 5. Bagaimana orang-orang Advent dapat terlibat di dalam menguatkan orang lain, di dalam dan di luar iman?
  • 13. 13 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 . Tema: Reklamasi Tanggal: Hari Minggu, Tanggal 22 Maret 2015 Penekanan: Orang Muda dan Godaan Topik: Biarlah Perayaan Dimulai Ayat Alkitab: Lukas 15:1-7 Lagu Buka yang disarankan: Just Over the Mountain in the Promised Land Beberapa bulan yang lalu saya berkhotbah tentang Kasih Karunia Allah dan apa yang hal itu lakukan terhadap manusia; banyak orang yang menyerahkan diri mereka kepada Kristus. Setelah acara kebaktian, istri saya dan saya berdiri di pintu bersama dengan beberapa orang lain untuk menyalami jemaat ketika mereka keluar dari gereja. Seorang muda yang bernama Juan dan berusia sekitar dua puluh tahun yang telah menyambut panggilan. Dia mengatakan kepada kami bahwa dia sedang berada di tahun kedua sebagai mahasiswa yang sudah bertahun-tahun tidak pernah kegereja tetapi baru-baru ini ajakan itu menjadi semakin kuat bahwa dia harus kembali kepada Tuhan. Dia bangun pagi itu, dan mendapat suatu perasaan bahwa dia harus pergi ke gereja; dia harus pindah bis tiga kali untuk sampai kegereja pada Sabat pagi itu dan dia telah meliwati begitu banyak gereja di sepanjang jalan, tetapi berakhir di gereja dimana dia merasa bahwa Roh Kudus yang menuntun dia untuk kesana. Dia katakan bahwa dia sangat puas dengan menghadiri gereja yang tepat dan di waktu yang tepat juga. Dia sangat bersukacita untuk mengetahui bahwa Kasih Karunia itu melibatkan dia di dalam rencana Allah. Akhirnya kami memperkenalkan dia kepada pendeta dan salah satu ketua dari gereja itu. Dia tinggal untuk makan siang di gereja dan menghabiskan hari itu di sana. Dia ikut ambil bagian di acara Pendalaman Alkitab di sore hari yang dilakukan oleh Pendeta Jemaat, dan menikmati acara orang muda setelah itu; Salah seorang ketua membawa dia pulang kerumah setelah acara gereja. Pendahuluan “Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira, dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan. Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.”(Lukas 15:4-7). Perumpamaan ini diceritakan oleh Yesus sebagai sebuah cerita hipotetis yang tidak mengabaikan yang sembilan-puluh-sembilan yang masih tinggal di padang rumput. Kenyataannya sembilan-puluh-sembilan ditambah dengan satu membentuk satu kumpulan yang utuh dari domba-domba dan merupakan representatif dari semua keanggotaan gereja. Dia telah menggunakan perumpaan ini oleh karena di dataran tinggi Berea, memelihara domba adalah sebuah pekerjaan yang umum, dan kebanyakan dari para pendengar-Nya adalah para gembala jadi hal itu sangatlah kena dan membawa pekabaran yang ingin Dia sampaikan. Sementara penekanan dari perumpamaan ini kelihatannya ada pada domba yang hilang, kita tidak boleh kehilangan pesan yang tegas tentang a)sembilan-puluh-sembilan domba yang sedang merumput, b)satu domba yang tersesat jauh dari yang lainnya, c)gembala, dan d)perayaan. Sembilan-puluh-sembilan Domba yang sedang Merumput Kita telah memilih untuk terlebih dahulu berfokus pada sembilan-puluh-sembilan domba yang sedang merumput sebelum yang satu itu tersesat. Lukas 15:7, “Aku
  • 14. 14 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 . berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.” Ada sebuah perbandingan dibuat di dalam ayat ini antara sembilan-puluh-sembilan domba dan satu yang tercerai dari kumpulan itu. Kesan yang mungkin kita dapatkan adalah bahwa tidak ada perhatian yang lebih besar untuk domba yang ada di dalam kumpulan itu dari pada mencari satu yang hilang dan bersukacita ketika yang tersesat itu ditemukan. Penggunaan Yesus akan perumpamaan ini dengan maksud untuk mewakili gereja dan Kerajaan Allah, kemudian sembilan-puluh-sembilan adalah juga penting karena mereka mempunyai fungsi yaitu membuat sang gembala menjadi dikenal. Mereka adalah kumpulan domba kebanggaan-Nya yang Dia pelihara. Mereka membuat sang gembala merasa senang dengan mereka. Mereka adalah harta miliknya. Allah, tentunya sangat senang dengan anggota-anggota gereja yang tetap tinggal di dalamnya. Dia senang dengan orang-orang benar (Lukas 1:6) atau mereka yang bercita-cita untuk menjadi benar. Ellen White berkata, “Anak Allah membungkuk untuk mengangkat yang terjatuh. Karena untuk inilah Dia telah meninggalkan dunia-dunia yang tidak berdosa di atas sana, sembilan-puluh-sembilan yang mengasihi Dia, dan datang kedunia ini untuk “dilukai oleh karena pelanggaran kita” dan “memar untuk kesalahan-kesalahan kita.” (AA, hal. 432). Perumpamaan ini lebih mengarah kepada sukacita Tuhan ketimbang sikap dari pada orang berdosa itu sendiri. Ketika seorang pria muda atau seorang wanita muda atau siapa saja untuk masalah ini, tetap tinggal di dalam iman dan hidup dalam pertobatan setiap hari, ada sukacita di dalam surga. Ketika semua anggota gereja menghidupkan satu kehidupan yang disucikan, sukacita bertambah-tambah di surga setiap hari. Setiap orang berarti dan sangat penting bagi Tuhan. Sebaliknya, pekabaran Yesus diberikan melalui teologi Lukas yaitu hanya mereka yang bertobat akan diselamatkan dan bukan mereka yang hanya kelihatan benar dari luar; ada sukacita disurga saat ini atas petobatan, ketimbang pada hari penghakiman yang terakhir. Haruslah dicatat, bahwa di antara sembilan-puluh-sembilan yang tinggal, ada orang-orang yang berpikir bahwa mereka benar dan tidak membutuhkan pertobatan. Ada orang-orang yang yakin kepada diri sendiri dan percaya diri sendiri bahwa mereka melihat semua kesalahan di dalam diri orang lain yang mampu untuk ditetapkan sebagai seorang yang telah bertobat dan mereka yang hanya main- main dengan gereja, dan bagaimana Tuhan telah memuntahkan mereka keluar dari mulut-Nya. Ada sebuah cerita yang relevan tentang seorang pria yang mengembangkan hobi dan suka akan domba sehingga dia ingin untuk menjadi seperti seekor domba. Dia pergi kepada sang gembala dan berkata kepadanya bahwa dia ingin untuk menjadi seperti seekor domba dan membutuhkan langkah-langkah apa yang dia butuhkan untuk dapat mencapai sebuah metamorfosa itu. Sang gembala memikirkan dan merenungkan kemudian berkata bahwa pria ini hanya mengada-ngada di dalam kesukaannya akan mitos. Namun, oleh karena dia mendesak, maka sang gembala meminta dia untuk bersikap dan terlihat seperti domba jadi dia pergi dan mendandani dirinya dengan memakai kulit domba agar dia kelihatan seperti seekor domba dan tinggal bersama-sama dengan kumpulan domba-domba. Ketika pria itu mendekati kumpulan domba-domba itu, mereka lari, jadi pria ini kembali kepada sang gembala dalam keadaan kotor dan bau. Kali ini sang gembala mengatakan kepadanya bahwa dia harus berjalan sama seperti domba. Dia kemudian memperhatikan mereka, mencoba berjalan seperti mereka dan kemudian datang kembali kedalam kerumunan domba-domba itu. Sekali lagi mereka lari. Dia kembali kepada sang gembala dan gembala itu mengatakan kepadanya bahwa dia harus berbicara seperti domba. Dia mencoba dan sekali lagi, ketika dia kembali kepada domba-domba itu mereka lari juga. Kembalilah dia kepada gembala, dan gembala itu mengatakan kepadanya bahwa dia harus makan sama seperti mereka.
  • 15. 15 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 . Diapun melakukan hal yang sama tetapi kehadirannya di antara domba-domba itu tidak merubah sikap mereka. Karena kelelahan dan kecewa, dia kembali kepada gembala yang akhirnya berkata, “Engkau kelihatan seperti seekor domba, engkau berbicara seperti seekor domba, engkau makan seperti seekor domba, tetapi engkau bukanlah seekor domba. Itulah sebabnya mengapa mereka menolak kamu.” Di antara sembilan-puluh-sembilan yang adalah anggota-anggota gereja, ada orang- orang yang sama seperti pria tadi. Mereka melakukan segala sesuatu seperti orang- orang Kristen. Mereka membaca Alkitab, mereka berdoa, mereka menghadiri berbagai acara kebaktian di gereja; mereka bahkan mungkin pegang peranan penting dan mungkin saja seorang vegetaris. Sebagian dari mereka adalah pahlawan-pahlawan doa. Mereka mungkin adalah penopang gereja dalam hal keuangan, mengembalikan persepuluhan dan persembahan dan selalu membantu di dalam setiap kegiatan gereja dan sebagainya dan tidak melihat diri mereka membutuhkan apapun. Namun mereka kurang di dalam pertobatan hati. Komitmen yang seutuhkan kepada Yesus. Mereka gagal untuk meluangkan waktu bersama-Nya dan lebih peduli kepada ketenaran, popularitas, kesombongan, dan perkara-perkara sekuler. Oleh karena kita bertumbuh di dalam gereja dan tidak pernah meninggalkan gereja bukan berarti surga bersukacita dengan kita. Apakah kehidupan kita memuaskan kemuliaan Allah? Apakah kita membagikan iman kita dalam cara-cara yang berarti dengan orang lain? Apakah kita jujur? Dapatkah orang lain percaya kepada kita? Apakah kata-kata dan tindakan kita sama? Apa yang terjadi ketika kita tidak dilihat oleh orang lain, apa kelakuan kita? Ada banyak domba yang sakit di dalam kumpulan dari Sembilan- puluh-sembilan yaitu mereka yang membutuhkan perhatian dari gembala. Dia sedang mengulurkan tangan-Nya dan memanggil dan memohon dengan bantuan Roh Kudus, dan domba-domba itu perlu untuk memberikan sambutan. Ada orang-orang yang mengganggap diri mereka berada di antara sembilan-puluh- sembilan yang sesungguhnya hanya memperhatikan kehadiran fisik saja, tetapi pikiran dan angan-angan mereka jauh dari kumpulan domba-domba itu. Yang lainnya harus malakukan apa yang dapat mereka lakukan untuk memelihara mereka. Bukan untuk mengusir mereka pergi. Pertobatan setiap orang tidak datang dalam cara dan waktu yang sama. Itulah sebabnya pengalaman penyucian dari mereka di dalam iman harus menjadi sebuah katalis kepada mereka yang lebih lemah. Itulah sebabnya Yesus berkata “Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku.” (Matius 13:30). Perbedaan antara gandum yang baik dan manusia adalah kuasa penyucian dari Roh Kudus yang mampu untuk mengubah mereka yang belum bertobat kedalam murid-murid yang penuh kuasa. Komunitas Kristen penuh dengan cerita-cetita tentang orang-orang muda yang dangkal dan sembrono dalam perjalanan rohani mereka tetapi adalah pendukung setia dari iman hari ini oleh karena tetap berada di dalam kumpulan dari sembilan-puluh-sembilan dan diilhami, dipengaruhi dan dimotivasi oleh Roh Kudus, Kasih Karunia Kristus dan dorongan dari komunitas rohani. Dia juga tertarik untuk melihat pertobatan di antara sembilan-puluh- sembilan melalui membagikan sukacita Tuhan di dalam merayakan keselamatan dari orang-orang berdosa. Di dalam perumpamaan ini Yesus sedang menekankan tentang sembilan-puluh-sembilan yang merasa diri mereka benar yang menjalankan semua ritual, festival, dan aturan tetapi tidak membawa sukacita kepada surga, tetapi satu orang berdosa yang mengakui dosa-dosanya dan bertobat akan membuat surga berpesta. Allah peduli kepada mereka yang mengaku bahwa mereka hilang dan melalui bantuan Roh Kudus kembali kepada Dia. Dia ingin untuk menolong kita semua dan akan melupakan kehidupan kita yang penuh dosa dan mengikuti Dia. Orang-orang Parisi dan munafik
  • 16. 16 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 . tidak pernah akan melakukan hal ini, oleh karena mereka tidak pernah menyadari bahwa mereka telah hilang. Mereka selalu menghitung diri mereka sendiri berada di antara orang-orang yang telah diselamatkan, bukan sebagai seekor domba yang tersesat jauh dari kumpulannya. Yesus menginginkan keseluruhan kumpulan domba itu, seratus, dan bukan hanya sembilan-puluh-sembilan dan bukan cuma tertarik terhadap satu yang hilang. Namun demikian, untuk mendapatkan seratus Dia harus memulai dengan satu. Seekor Domba yang Tersesat Jauh dari Kumpulan Domba yang lain. Di dalam menyampaikan perumpamaan ini, Yesus tidak secara spesifik menjelaskan bahwa jika domba yang tersesat dari kumpulan domba-domba itu adalah seekor domba betina atau domba jantan. Namun, Dia ingin untuk menekankan ketertarikan sang gembala terhadap domba-domba yang tersesat dengan tidak melihat jenis kelamin mereka. Dia secara khusus menekankan tentang seseorang yang mengembangkan ketertarikan terhadap padang rumput yang lain dan entah secara tiba-tiba atau secara perlahan tersesat jauh meninggalkan kelompok yang sembilan-puluh-sembilan itu. Bowe Robert Bergdhal adalah seorang tentara Amerika Serikat yang ditahan oleh Taliban—ditahan oleh jaringan Haqqani di Afganistan dari Juni 2009 sampai dengan dilepaskannya pada tanggal 31 Mei 2014. Keadaannya ketika dia hilang dan bagaimana Taliban menangkap dia telah menjadi sebuah pokok pembicaraan media yang tinggi. Sementara ada beberapa teori tentang kehilangannya, kenyataan menyatakan bahwa dia ditangkap secara mendasar. Di bawah kendali Taliban, dia tahu bahwa dia telah ditangkap, dia tahu situasinya, dan dia telah diindoktrinasi dan dikontrol dan ditindas oleh mereka yang menangkapnya dan bahkan dia kehilangan kemampuan untuk berbicara dalam bahasanya sendiri dengan lancar. Namun, Amerika Serikat telah berkomitmen untuk tidak membiarkan satupun dari tentaranya tertinggal di dalam pencarian sampai mereka masuk dalam sebuah perundingan pertukaran untuk mendapatkan dia kembali di dalam barisan ketentaraan mereka. Ini adalah sebuah ilustrasi yang tegas tentang apa yang terjadi kepada banyak orang muda dari Gereja. Sementara Allah tidak terlibat di dalam sebuah perundingan pertukaran, Dia mengutus Anak-Nya yang tunggal, Anak yang Dia kasihi (Yohanes 3:16) untuk datang di dalam sebuah situasi peperangan untuk mengklaim kembali mereka semua. Kasih yang ajaib! Dan ada suatu sukacita yang besar bila mereka kembali. Di dalam sebuah pelajaran Sekolah Sabat yang telah kita pelajari bertahun-tahun yang lalu, dijelaskan bahwa di dalam sekumpulan domba, adalah normal bagi setiap domba untuk tinggal bersama-sama dengan kelompoknya sampai delapan atau sembilan tahun, dan itu cukup lama bagi sang gembala untuk memberi mereka nama dan bagi mereka untuk mengenali tanda panggilan khusus gembala mereka. Setiap malam ketika kumpulan domba itu memasuki kandang, sang gembala akan memegang tongkatnya melintasi jalan masuk hanya bebera inci di atas tanah. Ketika setiap domba meliwati di bagian bawah dari tongkat itu, maka sang gembala akan memeriksa jika ada yang luka atau sakit. Dengan demikian, maka gembala akan mengenal domba- dombanya dengan lebih cepat. Yohanes 10:3, memberikan gambaran yang lebih jelas tentang itu ”Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.” Dijelaskan lebih jauh bahwa gembala juga menghitung domba-dombanya dan akan mengetahui dengan cepat jika ada yang hilang. Alkitab versi The Clear Word Devotional Bible menerangan Lukas 15:4 seperti berikut: “Jika engkau memiliki seratus ekor domba, tidakkah engkau akan peduli jika satu dari antara mereka hilang? Tidakkah engkau akan meninggalkan yang sembilan-puluh-sembilan itu yang sedang makan dengan damai di bawah penjagaan seseorang yang lain dan pergi
  • 17. 17 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 . mencari satu domba yang hilang sampai engkau menemukannya?” Yesus mengenali setiap anggota dari gereja. Dia mengenali nama kita masing-masing. Dia mengetahui tanda-tanda dan temperamen kita yang khusus. Di mengetahui kerinduan dan aspirasi kita. Dia mengetahui ujian dan pencobaan kita. Dia mengetahui kekuatan dan kelemahan kita. Dia tahu apa yang membuat kita bahagia dan apa yang membuat kita sedih. Kita adalah milik-Nya dan Dia adalah gembala kita. Ketika satu dari antara kita hilang, Dia tidak meninggalkan yang sembilan-puluh-sembilan itu tidak terjaga dan pergi untuk mencari satu yang hilang. Namun, Dia pergi dan mencari. Biarlah kita ingat bahwa Yesus adalah Gembala Agung kita yang Maha- hadir. Dia bisa berada dimana-mana pada saat yang sama. Dia adalah Maha-tahu, tidak ada yang tidak Dia ketahui dan Dia adalah Maha-kuasa, tidak ada yang tidak dapat Dia lakukan. Tidak boleh satupun dari kita yang merasa seperti itu hanya oleh karena Dia sedang membimbing domba-domba yang lain, sehingga Dia tidak punya waktu untuk kita. “Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, yang dalam kemuliaan-Nya telah mengutus aku, mengenai bangsa-bangsa yang telah menjarah kamu--sebab siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mata-Nya.” (Zakariah 2:8). Setiap anggota Gereja berada di bawah pengawasan dan perlindungan dari Gembala Yang Agung dan itu adalah sebuah kabar baik. Tidak ada yang akan terjadi kepada kita kecuali itu terjadi di hadapan-Nya. Dia akan membela kita dan membela nama-Nya dan otoritas-Nya. Di dalam perumpamaan Yesus, domba yang jauh dari kumpulan domba yang lain itu tahu bahwa dia telah tersesat. Domba itu menangis untuk pertolongan. Domba itu secara perlahan tercerai dari kumpulan domba. Sama seperti banyak orang muda dan orang-orang Kristen dewasa, mungkin saja sedang mencari padang rumput yang lebih hijau. Mungkin saja lelah dengan aturan-aturan dari kegiatan sehari-hari dan sama seperti ketika seorang muda berkata kepada kami beberapa tahun yang lalu, “Dia membutuhkan pengalaman-pengalaman yang baru dan hal-hal yang lebih menarik.” Mungkin saja oleh karena tekanan pekerjaan atau belajar atau keputus-asaan terjadi oleh karena kurang aktif atau beberapa realitas sosial yang telah membuat mereka sangat lelah sehingga pada suatu Sabat mereka memutuskan untuk tinggal di rumah dan tidur dan akhirnya tidak pernah pulih dari pencobaan yang menacuni itu. Atau mungkin saja suatu pengalaman seksualitas yang menyebabakan mata terbelalak pada arah yang salah. Beberapa orang sedang tersesat oleh karena mereka menderita penghinaan, pelecehan, perlakuan yang tidak adil, dan pengabaian yang membangkitkan kerinduan mereka untuk tersesat. Ada banyak orang muda yang sedang kedinginan dan tersesat jauh dari kumpulan domba dari Gereja yang masih percaya bahwa hari yang ketujuh adalah Sabat dan mereka harus menguduskannya. Mereka masih percaya bahwa Gereja Masehi Advent Hati Ketujuh adalah kumpulan dimana mereka adalah bagian darinya. Mereka masih diingatkan oleh kesadaran mereka setiap hari untuk kembali kepada kumpulan itu. Namun, indoktrinasi dan intoksinasi yang olehnya mereka menjadi ketagihan mempengaruhi mereka untuk menjadi lemah dalam rohani, ceroboh dan termakan dengan kepedulian hidup setiap hari. Domba memiliki insting yang kuat untuk mengikuti pemimpin yang ada di depan mereka demikian juga dengan orang-orang muda. Mereka akan mengikuti, walaupun itu bukanlah suatu keputusan yang baik, seringkali bahkan sampai kepada pembantaian. Jika seekor domba melompat kedalam jurang, maka yang lain juga akan cendrung untuk melakukan hal yang sama. Mereka sering tahu dimana mereka berada, bahwa mereka tidak berada di tempat yang tepat tetapi untuk kembali bukanlah hal yang mudah. Untuk kembali, domba-domba itu membutuhkan dorongan. Mereka yang berada di dalam kumpulan sembilan-puluh-sembilan itu harus jelas di dalam menghubungi dan mengembek dan memanggil mereka untuk kembali kepada kumpulan itu.
  • 18. 18 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 . Sebagai anggota-anggota Gereja, kita perlu pergi untuk mencari domba-domba yang hilang dari kandang. Kita pergi di dalam doa kita. Kita pergi melalui menghubungi mereka melalui media sosial. Kirimkan sms kepada mereka, membuat tulisan di wall mereka, menyebutkan nama mereka di twiter, dan kirimkan sebuah e-mail kepada mereka. Terus berhubungan melalui WhatsApp. Kita harus mencari mereka yang telah meninggalkan iman dan mengasihi mereka kembali ke-Gereja. Inilah tempat dimana mereka seharusnya berada. Gereja haruslah terbuka dan hangat dan peduli dan mengampuni, dan menerima. Kita harus membuat rencana dengan lebih baik untuk mencari mereka dan membawa mereka pulang. Apa yang gembala itu lakukan? Ellen White berkata, “Domba yang tersesat dari kumpulannya adalah yang terlemah dari semuah ciptaan. Domba itu harus dicari oleh sang gembala, oleh karena ia tidak dapat menemukan jalannya untuk kembali. Demikian juga dengan jiwa yang telah tersesat jauh dari Allah; adalah juga sama seperti seekor domba yang tak berdaya, kecuali Kasih ilahi telah datang untuk menyelamatkannya maka ia tidak akan pernah menemukan jalannya kepada Allah.” (COL. Hal. 187) Sang Gembala Dari pertanyaan yang ditanyakan Yesus di dalam Lukas 15:4, gembala itu pergi untuk mencari domba yang satu itu. Di dalam menyatakan bahwa gembala meninggalkan yang sembilan-puluh-sembilan itu, Yesus sedang bermaksud untuk menekankan bahwa sang gembala itu rajin, teliti, memiliki niat dan bermaksud untuk membawa pulang satu domba yang hilang itu. Tidak ada satupun yang harus jatuh. Tidak ada satupun yang harus hilang. Semua harus berada di dalam kepedulian perlindungan Sang Guru. Dia menginginkan kita semuanya. Perumpamaan ini lebih dari sekadar setiap penekannya, tetapi lebih berfokus pada kepedulian dan Kasih Sang Gembala. Sangatlah menarik untuk dicatat bahwa gembala itu tidak membayar pekerja untuk pergi mencari domba yang hilang. Dia secara pribadi pergi dan mencari. Dia sendiri pergi dan tidak menyerah sampai dia membawa pulang domba yang tersesat itu. Betapa sangat tekun gembala itu. Yesus sangat tekun di dalam pencarian-Nya kepada semua orang muda yang sedang jauh dari-Nya. Mungkin saja beberapa dari kita sering tidak pergi kegereja mungkin hanya satu Sabat atau lalai dalam satu kali acara kebaktian di gereja. Kita mungkin saja aktif memimpin di Klub Adventurer, melayani sebagai penasehat dan instruktur pada program-program kelas Pathfinder. Beberapa dari kita bahkan mungkin menjadi pemimpin-pemimpin orang muda, dan memenangkan berbagai juara di dalam program orang muda di dalam pekerjaan Tuhan, melakukan perkara-perkara yang inovatif dan kreatif di dalam masyarakat, namun di dalam hubungan kita dengan Gembala Yang Baik itu, kita adalah domba yang hilang itu. Inilah waktunya untuk menghitung kembali. Waktu untuk melakukan introspeksi untuk mengevaluasi khubungan kita dengan Juruselamat. Dia sangat ingin dan akan merayakannya dengan semua yang mau menginjinkan Dia untuk membawa mereka kembali untuk berkumpul bersama-sama. Perayaan Akan selalu ada sebuah pesta di surga. Yesus berkata, “Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.” (Lukas 15:7). Yang sembilan-puluh-sembilan itu tidak perlu cemas oleh karena mereka memiliki sukacita mereka dan mereka sedang menikmati perjalanan mereka menuju kerajaan itu dan persekutuan dengan orang lain di dalam kelompok itu. Sekaranglah waktunya untuk bersukacita dengan mereka yang telah kembali. Sekarang bukanlah waktunya untuk merasa kasihan pada diri sendiri. Inilah waktunya untuk bersukacita dengan mereka yang tadinya hilang dan sekarang telah kembali. Orang-orang muda, anda sangatlah spesial dihadapan surga dan di
  • 19. 19 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 . atas bumi. Gereja mengasihi anda dan membutukan anda. Marilah bergabung dan bawa talenta-talentamu; anda mempunyai sebuah peranan yang penting untuk dimainkan di dalam penyelesaian pekerjaan injil dan di dalam menolong memelihara orang lain di dalam iman. Anda telah kembali dan bergabung dengan kumpulan domba-domba Kristus, selamat datang di Perayaan itu. Itu akan terjadi dalam dua dimensi dan bahkan tiga dimensi. Itu terjadi di surga saat ini ketika anda kembali. Itu juga terjadi di gereja ketika masing-masing anggota bersukacita untuk melihat anda kembali kepada iman yang benar. Tetapi bagian terbesar dari perayaan itu belum terjadi. Yesus akan datang kembali untuk anda, dan untuk kita semua. Dia tidak datang sendirian, tetapi diiringi oleh malaikat-malaikat. Kita semua akan dibawa ke kerajaan itu dan menerima makota kemuliaan pada sebuah upacara yang agung yang akan terjadi di pintu gerbang dari kota itu. Ellen White berkata bahwa kita juga akan menerima kecapi dari tangan Juruselamat dimana kita akan bergabung dengan Paduan Suara Surga dan menyanyikan lagu penebusan. “Akhirnya tiba di rumah”! Ya, kita akan berjalan di jalan yang terbuat dari emas dan akan ada sebuah reuni yang besar yaitu dengan anggota-anggota keluarga, sahabat-sahabat, dan kekasih-kekasih kita. Akan melihat langsung wajah Yesus yang penuh Kasih dan melihat bekas luka di kedua tangannya yang ada di sana untuk keselamatan kita. Sungguh suatu perayaan yang agung akan terjadi ketika kita akan tinggal di instana yang sekarang sedang Dia persiapkan untuk kita. Itu akan menjadi sebuah perayaan dalam kekekalan. Biarlah perayaan itu dimulai. Selamat datang kembali kerumah. Selamat datang. Selamat datang kembali kerumah. Permohonan dan Doa Biarlah Perayaan Dimulai. Pertanyaan-pertanyaan untuk dikusikan. 1. Menurut anda bagaimana sikap dari makluk surgawi terhadap mereka yang tetap aktif dan berkomitmen kepada Yesus di dalam gaya hidup mereka dan hati mereka yang taat? 2. Jelaskan bagaimana orang muda yang aktif terlibat di dalam misi gereja dapat berada di antara domba yang hilang dari kawanan domba itu? 3. Pencobaan-pencobaan apa yang orang-orang muda hadapi saat ini yang mempengaruhi mereka untuk menunjukkan tanda-tanda yang dapat dilihat bahwa mereka sedang berada pada jalan yang jauh dari Kristus dan apa yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan mereka sebelum mereka terjatuh? 4. Tunjukkan beberapa cara yang anggota-anggota gerja dapat pakai untuk merayakan kelahiran dan pengalaman rohani dari anggota-anggota baru di dalam iman dan mereka yang baru kembali? 5. Bagaimana gembala-gembala yang baik pergi dan mencari orang-orang muda yang telah tersesat jauh dari kumpulan domba pada saat ini?
  • 20. 20 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 . Teman: Reklamasi Tanggal: Senin, 23 Maret 2015. Penekanan: Orang Muda dan Rumah Tangga Topik: Bergantung Pada Yesus Ayat Alkitab: Lukas 15:11-32 Lagu Buka: Devine Love All Excelling Pendahuluan Saya dan istri saya bertemu dengan Orlando ketika kami melayani di distrik pertama dari pelayanan kami. Kami benar-benar sangat terkesan dengannya. Dia hadir di setiap acara kebaktian di gereja. Malam evangelisasi di hari Minggu malam, acara Kebaktian Rabu Malam dan di semua acara kebaktian Sabat, dari Sekolah Sabat sampai dengan acara Vesper (Acara Doa Malam). Dia tanpa terkecuali selalu aktif di dalam departemen orang muda, melayani sebagai pemimpin orang muda dan Direktur Pathfinder. Setiap orang tahu bahwa dia adalah seorang anggota gereja yang berkomitmen dan disukai oleh anak-anak kecil, orang-orang muda dan orang-orang dewasa. Setelah kami meninggalkan distrik itu, kami sering bertemu denganya dan berdiskusi dengannya, berbicara tentang imannya dan ketertarikan- ketertarikan sosial yang lain yang dia miliki yang meneguhkan kerohaniannya. Tahunpun berlalu; kami kehilangan kontak dengannya sampai pada suatu hari kami sedang mengunjungi sebuah kota khusus dimana kami bertemu secara tidak sengaja. Kali ini, dia tidak berpakaian seperti biasanya, dan botol yang berada di tangannya tidak menunjukkan hal rohani yang menjadi kebiasaannya. Ketika kami bertanya kepadanya apa yang sudah terjadi dengan kehidupannya secara rohani dan sosial, dia berkata bahwa nubuatan telah terjadi padanya. Kami bertanya apa maksudnya dan jawbannya adalah kalimat dari 2 Timotius 3:2-4, “Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.” Dia berkata bahwa dia bukan lagi seorang anggota gereja; dia ingin untuk kembali kepada Kristus an Kasih mula-mulanya kepada gereja, tetapi itu sama seperti sedang mendaki sebuah gunung kemustahilan dan sering dia merasa marah kepada dirinya sendiri. Pengalaman ini mengingatkan kita mengenai perumpamaan tentang anak yang hilang yang disampaikan oleh Yesus. Lukas 15:11-32 menggaris bawahi perayaan yang penuh sukacita yang perlu untuk ditekankan dari perumpamaan ini. Ketiga tokoh itu adalah anak yang pergi jauh dari rumah, ayah dan anak yang hilang yang berada di rumah. Perayaan itu berfokus pada sebuah perayaan yang besar yang terjadi ketika anak yang tersesat itu kembali kepada Kasih yang di rumah. Anak yang Hilang yang Pergi jauh dari rumah (Lukas 15:11-21). Di dalam perumpamaan itu, Yesus tidak menyebutkan nama kecuali tetap pada seorang lelaki tertentu yang mempunyai dua orang anak laki-laki. Salah satu dari kedua anak itu menjadi semakin bosan dengan disiplin, aturan-aturan, penuntun-penuntun, dan apa yang bisa dilakuan dan apa yang tidak bisa dilakukan di rumah. Dia menjadi iri hati dan tertarik dengan gaya hidup dari teman-teman sebayanya dan juga pengaruh dari kehidupan moderen yang terjadi di dalam budanya, hal-hal mode yang iseng yang sekarang mengendalikan jiwa dari banyak orang muda. Dia berpikir bahwa nilai-nilai dan obsesi mereka dengan cara berpikir tentang hidup dibawah kendali diri sendiri adalah cocok dengannya. Jenis budaya seperti ini yatiu idealisme, kreativitas dan kepandaian itulah yang akan memberikan kepadanya rasa
  • 21. 21 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 . tidak puas dan kesenangan semata. Kemajuan politik dan apresiasi yang luas akan sikap untuk mandiri dan terlepas dari pengawasan orangtua membuatnya menginginkan kebebasan. Pernampilan luar yang membuat seperti menikmati kemewahan dari kehidupan yang menarik perhatiannya dan merasuk di dalam dirinya sebuah kebosanan yang tidak terdapat dirumah dan hanya akan diberikan oleh keadaan kemandirian, bebas untuk bergerak dengan pilihan yang bebas serta keputusannya sendirilah yang akan memuaskan dia. Pakaian mereka menarik perhatiannya, demikian juga dengan kesenangan, kepelisiran dan gaya hidup yang trendi yang kelihatannya keren. Dia ingin untuk menjadi seperti mereka. Minum, musik pop, berdansa, merokok, pertunjukkan film, seks, pesta poa, persaudaraan, jaringan social, rancangan baju seperti Levi James, Michael Kors, minya wangi Porsche, dan Nike yang menarik dan Indah maginya. Dengan mental yang sudah meracuni dirinnya dia menuntut kepada ayahnya:…”Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku.…” (ayat 12). Dia sangat tertarik dengan kekayaan milik ayahnya, tetapi bukan masalah emosional, social dan fisik atau rohani dari ayahnya. Tanpa bersusah payah ayahnya yang baik, penuh Kasih, berbelas kasihan dan suka memberi itu membagikan kepadanya harta yang dia minta. Ini adalah suatu pengalaman yang luas biasa baginya, bebas akhirnya! “Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya.(ayat 13). Dia sangat keren, tetapi berlebihan dan boros dalam hal cara dia mengunakan apa yang telah diberikan kepadanya. Ayat ini mengatakan, “Dia memboroskan harta miliknya dengan hidup berfoya-foya.” Terjemahan yang lain berkata bahwa “dia menghabiskan harta miliknya dengan kehidupan yang tersesat.” Dia menghabiskan semua uangnya dan akhirnya kehilangan hartanya.” Dia sangat tidak bertanggungjawab, boros dan tidak hati-hati. Inilah kecendrungan dari setiap manusia, dicobai oleh kuasa dan kekuatan setan untuk menjadi tidak sabar dengan kendali surga, ingin untuk menjadi bebas dari Allah, ingin untuk menjadi tuan atas dirinya sendiri—itulah “dosa dari segala dosa”, dalam mana akar dari segala dosa lainnya. Sama seperti anak yang meninggalkan rumah bersama dengan semua kekayaannya, banyak orang muda sedang hidup di dalam sebuah pulau pemborosan. Sama seperti orang-orang Kristen yang keras kepala mereka terseret jauh dari gereja dan hidup seperti anak yang hilang jauh dari rumah di suatu tempat yang jauh dimana mereka dapat mencari ketenangan kata hati mereka dan boros dalam kekyaan moral dan rohani dan nilai-nilai yang telah diajarkan kepada mereka di rumah dan di gereja. Mereka sangat tertarik di dalam kebaikan Allah tetapi bukan di dalam Dia. Mereka tertarik dengan udara yang Dia siapkan bagi mereka untuk dihirup tetapi bukan tertarik kepada-Nya. Mereka tertarik dengan kesehatan yang baik yang Dia berikan tetapi bukan tertarik kepada-Nya. Mereka tertarik di dalam pemberian-pemberian Allah; teman pria dan wanita, uang dan bakat-bakat dan kemampuan-kemampuan alami, tetapi mereka tidak tertarik dengan-Nya. “Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan iapun mulai melarat. Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya. Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya. Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa. Maka
  • 22. 22 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 . bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.” (ayat 14-20) Di negeri yang jauh itu, anak yang hilang dalam bahaya dan jauh dari perlindungan rumah, teracuni dengan sumber-sumbernya yang baru ditemukan, terasuk dengan kemewahan dan menggunakannya semua—dalam pemborosan dan kehilangan semua harga dirinya dan kehilangan semua persaudaraannya. Dia tidak menyadari akan nilai yang dia miliki di rumah, di dalam rumah bapanya. Dia merasa bahwa dia sedang hilang di dalam kesenangan dan gossip di dalam cosmopolitan dari sebuah masyarakat. Ketika dia kehilangan semuanya itu, dia kehilangan mereka juga. Tidak ada lagi yang dapat dia makan dengan baik dan yang bersih. Tidak ada lagi pertunjukkan- pertunjukkan terkenal dan belanja-belanjaan yang menyenangkan. Hari-hari yang wangi dari deodoran telah berlalu dan satu-satunya peran—yang ada padanya adalah tempatnya bersama dengan babi-babi. Althea ada di gereja tetapi tidak punya pekerjaan ataupun suami, hidup sangat sukar dan hal-hal tidak berjalan dengan baik. Dia sudah bosan dengan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dari sebuah gereja yang membosankan dengan pengkhotbah-pengkhotbah yang membosankan dan acara-acara yang membosankan dan juga dengan anggota-anggota yang membosankan. Dia meninggalkan gereja dan berteman dengan seorang pria muda yang tidak takut kepada Allah dan tidak tertarik dengan gereja. Tidak lama kemudian, dia hamil dan tidak pernah melihat pria muda itu lagi. Sekarang dia sama sekali keluar dari gereja, dengan tidak memiliki pekerjaan, tanpa seorang suami, dengan seorang anak tanpa ayah, tidak ada uang dan tidak seorangpun yang peduli kepadanya. Dia bergantung sepenuhnya pada meminta-minta dan berakhir di sebuah lembaga sakit mental. Banyak orang muda dan orang-orang muda dewasa bertanya: “Mengapa kita membutuhkan gereja sekarang? Ada banyak hal menyenangkan untuk dilakukan dan gereja sudah menjadi tidak menarik. Ini adalah hidupku, kata beberapa orang, dan kami akan hidup sesuai dengan apa yang kami inginkan. Itu sama dengan berkata, Tuhan, saya anggap Engkau sudah mati. Kenyataannya, Tuhan, bagiku Engkau sudah mati. Pernahkah anda berada di dalam pengalaman seperti itu? Pernahkah anda melakukannya? Apakah anda punya kenang-kenangan untuk dapat ditunjukkan? Apakah anda adalah orang yang suka sport, bekerja, makan dan hanya menikmati hidup saja? Tidak ada waktu dengan kehidupan—yang telah diberikan oleh Tuhan di dalam Firman- Nya? Tidak ada komunikasi dengan Bapa Surgawi? Tidak ada lagi persekutuan dengan keluarga? Di dalam beberapa keadaan kita pernah berada di sana—mungkin tidak kelihatan secara luar dan hidup dalam kemesuman, tetapi paling kurang terhanyut jauh dari Tuhan dan hidup bergantung pada diri kita sendiri. Itulah anak yang hilang itu berada di dalam diri kita semua, menyia-nyiakan dan memboroskan semua hak kesulungan kita. Masa-masa susah sesungguhnya menyertai dia. Jamieson dan Brown, di dalam buku mereka yang berjudul Critical dan Explanatory Commetary on the Whole Bible berkata, “Inilah kejatuhannya yang paling rendah. Dia menjadi hancur dalam ketidak-belaskasihan, sendirian di dalam dunia, dan siap untuk lenyap tak terjawabkan. Tetapi inilah titik untuk kembali yang diharapkan—tengah malam sebelum subuh pada hari itu,” Sekarang dia memutuskan untuk kembali kepada bapanya bukan sebagai anak, oleh karena dia tahu bahwa tidak ada lagi kehidupan di dalam hubungan mereka. Dia rindu untuk kembali kerumah untuk mendapatkan sebuah pekerjaan yang patut untuk dibayar: seorang hamba yang digaji. Pernah seperti itu, “Dimana aja selain di rumah.” Sekarang, “Oh, rumah itu. Aku tidak dapat bayangkan apakah pintunya sudah tertutup untukku, aku akan sangat senang
  • 23. 23 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 . untuk berada di sana dan melakukan pekerjaan apa saja, semua akan bahagia.” Ellen White berkata: “Sebagai anak yang hilang yang penuh sengsara telah menemukan pengharapan di dalam keyakinan akan Kasih bapanya. Kasih itulah yang menarik dia untuk pulang kerumah.”(CSA, hal. 12.6). Bapa dari anak yang hilang (Lukas 15:20-24) Kita sering mengarah kepada perumpamaan di dalam Lukas 15:11-32 sebagai cerita tentang anak yang hilang, tetapi kata PRODIGAL (hilang) tidak disebutkan dimanapun didalam Alkitab. Terminologinya dapat di aplikasikan kepada Bapa demikian juga kepada anak-anak. Menurut Alkitab Bebas Online—Prodigal berasal dari kata Latin yang bisa berarti sebuah kata sifat dan sebuah kata benda. Sebagai sebuah kata sifat ada dua arti yang mendasar: 1. Sangat sia-sia atau Pemborosan: dengan demikian yang dimaksudkan adalah bahwa anda dapat saja memiliki pengeluaran yang penyesatkan tentang persenjataan yang tidak dibutuhkan; atau anda dapat menghidupkan sebuah kehidupan yang sedang hilang. 2. Memberi secara berkelimpahan; mewah atau berlimpah: Anda dengan demikian dapat memberikan sebuah pujian yang menyesatkan kepada seseorang. Sebagai sebuah kata benda, itu adalah seseorang yang memberi dalam kemewahan atau dalam pemborosan. Ketika kita berbicara tentang anak “yang hilang”—kita menggunakan kondisi ini dalam arti yang negatif. Anak itu sangat boros dan berlebihan di dalam menggunakan apa yang telah diberikan kepadanya. Ayat itu berkata, “Dia menghabiskan hartanya di dalam hidup beroya-foya.” Sebuah terjemahan yang lain berkata bahwa dia “menghabiskan harta miliknya di dalam kehidupan yang boros.” Itulah arti dari pada prodigal itu di dalam konteks yang negatif tentang anak itu. Dia menghabiskan uangnya dengan tidak hati-hati. Dia tidak bertanggungjawab. Dia sangat ceroboh dan sembrono di dalam cara bagaimana dia hidup. Di sisi lain, sang bapa “memberi secara berlebihan” atau “boros” di dalam sebuah konteks yang lebih netral dan bahkan positif. “Dia adalah seorang yang pemboros yang tidak hati-hati” di dalam kasihnya. Dia berlimpah-limpah dan kaya di dalam Kasih, di dalam kemurahannya, di dalam roh memberinya. Kepada kedua anaknya, dia memberikan dengan limpah dan penuh kebaikan hati. Bagaiaman dengan Bapa dari anak yang hilang itu? Anak yang bungsu meminta harta milik kepunyaannya. Biasanya, pembagian ini dilakukan setelah kematian seseorang. Bapanya masih hidup dan anak bungsunya itu meminta apa yang bukan miliknya. Itu sama dengan berkata, “Ayah, paling tidak bagiku engkau sudah mati, aku membutuhkan bagianku sekarang.” Dapatkah anda mengenali keterasingan emosional di sini? Untuk banyak pribadi, Tuhan mungkin sudah mati, selama mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan. Sungguh suatu penghinaan, itu merupakan sebuah tamparan di wajah sang ayah, “aku mau bagianku dari warisan itu dan aku menginginkannya sekarang.” Di jaman kita, bapa itu dapat dibenarkan jika dia menampar anak yang tidak tahu diri itu. Sebaliknya, dia mengiyakan permintaan itu. Di sini sang bapa menunjukkan kesabaran dan keluhuran dan kasihnya yang melebihi semuanya-lah yang menguasainya. Tahun-tahun telah berlalu dan kondisi telah berubah. Anak itu telah kembali kerumah tanpa sebuah pemberian, tanpa uang, bajunya tidak berubah, tanpa hal-hal yang diharapkan, nama yang terkenal dengan merek yang bagus seperti yang dia cari. Kembali kepada seorang bapa yang tadinya dia anggap telah mati dan semua yang dia miliki adalah menyiapkan sebuah kalimat penerimaan kepada sebuah posisi yang rendah dan memalukan.
  • 24. 24 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 . Apa rekasi antisipasinya? Dia mengharapkan penolakan, kemarahan, dan sebuah— cambukkan lidah. Sebaliknya, bahkan sebelum dia mampu untuk mengingat kembali apa yang akan dikatakan, dia melihat sang bapa, berlari sepanjang jalan, datang menjumpai dia. Dia tidak marah. Dia datang berlari untuk menjumpai dia dengan wajah yang bahagia. Sebelum dia mendapatkan kesempatan untuk berbicara, dia dipeluk, sebuah rangkulan yang hangat, dan sebuah ciuman dipipinya. Pada saata itu dia mulai mencoba untuk berbicara, dengarlah kepada Kasih bapanya yang boros dan berlimpah dan bahagia: “Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria.” (Ayat 22-24). Di sini kita melihat sesungguhnya “keborosan” dari sang bapa itu. Ini adalah sebuah keborosan, kemewahan Kasih karunia dari sang bapa. Dia tidak patut untuk mendapatkannya. Dia berkata, “Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.” (Ayat 21). Pada saat ketika dia tiba pada titik ini, kata-kata itu larut dalam linangan airmata. Sekarang dia sadari bahwa idenya tidak berhasil. Ada sebuah rencana yang lebih baik. Bapanya tidak mengijinkan dia untuk menjadi seorang upahan. Dia tidak mendapatkan apa yang patut dia terima. Ayahnya menginginkan anaknya kembali. Pemulihan penuh! Inilah kemewahan, keborosan Kasih itu yaitu pada bagian dari ayahnya yang boros. Kasih yang mahal. Kasih yang diberikan. Kasih yang penuh dengan kemurahan dan kelembutan, penerimaan dan pengampunan. Bapa itu telah mendemonstrasikan Kasih melalui tindakan. Dia menutupi kehinaan dan ketelanjangan anaknya dengan jubahnya yang terbaik, dia memakaikan cincin khusus dan sepatu kepadanya yang merupakan lambang dari menjadi bagian dari keluarga itu lagi. Orang muda itu disambut kembali di rumah dan untuk memetraikan penajanjiannya dan dia dihormati dengan sebuah pesta yang besar. Ini adalah sebuah representasi yang jelas dari karakter Bapa Surgawi kita. Allah tidak memukul kita ketika kita memang patut mendapatknnya. Dia sangat mengasihi kita sehingga Dia mengutus Anak-Nya yang tunggal, Yesus Kistus di dalam daging, untuk menunjukkan kepada kita betapa Dia sangat mengasihi kita. Yesus datang sebagai teman dari orang-orang berdosa yang keras kepala, yang melarikan diri dari rumah. Dia telah datang untuk menunjukkan kemurahan Bapa dan Kasih karunia dan untuk menyambut kita kembali kedalam keluarga itu. Dengan memandang ke salib kita melihat panjangnya kemewahan yang Allah akan jalani untuk memulihkan kita kepada keluarga-Nya. Mungkin saja anda belum meninggalkan rumah. Anda mungkin secara fisik masih bagian dari keluarga Allah dan selalu terlibat akif ataupun pasif tetapi dikecewakan. Kepada anda juga, bapa yang boros itu menawarkan kasihnya yang sangat mahal itu. Anak yang Hilang di Rumah (Lukas 15:25-30). “Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian. Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu. Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali dengan sehat. Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia. Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku. Tetapi baru saja datang anak
  • 25. 25 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 . bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur- pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.” Sementara sang bapa dan para pegawainya sedang bersukacita dan melayarakan anak yang hilang dan yang telah dipulihkan maka saudaranya yang tinggal di rumah itu menjadi sedih, dan tidak mau untuk ikut merayakannya. Dia dengan kata-kata yang menyindir menunjuk kepada adiknya sebagai “anak bapa,” dengan demikian dia menolak untuk mengakui dia sebagai adiknya. Ketamakkan dan rasa memiliki menudungi sukacitanya oleh karena hatinya tidak berada pada tempat yang benar. Dia tidak memiliki perasanan dan berkeras hati. Dia benar-benar menjadi boros dalam hal hubungan yang terputus secara emsoional dan spiritual. Hatinya dikeraskan ketika adiknya pulang kerumah. Pernyataan dari ketidaksukaan dan ketidak-senangannya adalah sangat boros. Dia sesungguhnya adalah anak yang telah hilang di rumah. Sungguh menyedihkan, demikian juga bisa terjadi kepada kita yang berada di gereja, namun kita sedang hilang. Mungkin saja ada banyak orang di rumah yang merasa mapan—tetapi tidak ikut merayakan, oleh karena mereka berpikir bahwa jiwa yang telah kembali kepada Allah tidak bertobat dan belum diobahkan. Sama seperti anak yang berada dirumah itu, banyak yang menghidupkan kehidupan mereka di rumah Bapa namun mereka tenggelam di dalam kekeringan spiritual, rasa sakit, kekecewaan, dan kesulitan-kesulitan sosial. Mereka bahkan merasa tidak dihargai, dikucilkan dan bahkan dihina. Mereka tidak dapat melihat atau merasakan alasan apapun untuk perayaan. Rasa mengasihani diri sendiri kelihatannya terjadi dan mereka mungkin bahkan digoda untuk meninggalkan rumah, khusunya ketika mereka melihat perlakuan yang terjadi jauh dari apa yang seharusnya mereka terima. Kemudian datanglah sang bapa kepada anak yang sedang mati yang berada dirumah itu,- Dia mengundangnya dan berkata, “Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.” Ellen White berkata, “Anak sulung ini tidak marasakan bagaimana kekwatiran bapanya yang selalu menantikan adiknya yang telah hilang. Dia tidak merasakan, oleh karena itu, di dalam sukacita bapanya ketika yang hilang itu kembali dia tidak merasakannya…dia menganggap pelayanannya sendiri dianggap sebagai seorang hamba ketimbang seorang anak. Ketika seharusnya dia menemkukan sukacita pemeliharaan di hadapan bapanya, sebaliknya pikirannya tertuju kepada keuntungan untuk yang bertambah dari lingkungan kehidupannya. Kata-katanya menunjukkan bahwa untuk hal inilah dia telah lebih dahulu berada di dalam kepelisian dosa.” (COL, hal. 207.3). Allah sangat tertarik di dalam sebuah hubungan yang intim dengan kita semua, ketimbang hanya dengan sebuah pengalaman emosional dan dangkal yang didorong oleh susu dan madu, jalan yang terbuat dari emas dan istana. Perayaan penuh Sukacita (Lukas 15:32). “Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.” (ayat 32). Di dalam fakta yang sesungguhnya, bapa yang boros itu sedang berkata kepada anak yang tinggal di rumah itu, “...tetapi kita harus merayakannya dan bersukacita, oleh karena adikmu ini telah mati dan sekarang hidup kembali, yang hilang dan sekarang telah ditemukan.” Sungguh suatu sukacita yang besar. Sebuah pesta perayaan. Kita menganjurkan bahwa ketika seseorang datang kepada Yesus maka anggota-anggota gereja harus mengadakan sebuah pesta secara literal. Baptisan harus diadakan dalam waktu-waktu utama dalam acara kebaktian di gereja yang menarik perhatian setiap anggota. Kecuali di
  • 26. 26 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 . dalam kasus-kasus yang aneh dimana keadaan tidak menjaminnnya, baptisan tidak boleh dilakukan pada saat matahari terbenam dimana hanya ada dua atau tiga orang yang berkumpul dalam kasus dimana hanya beberapa orang saja yang terlibat di dalam iman. Kita harus menyembelih sapi yang gemuk. Harus ada sukacita di dalam gereja, sukacita di atas bumi ketika satu orang kembali kepada Tuhan. Kita semua akan datang ke pesta itu dengan cara yang sama, hanya melalui Kasih Bapa Yang ‘Boros’ itu yang tidak terbatas, yang mahal dan melimpah ruah. Dan ada, dan akan dirayakan di Surga, jadi biarlah pesta perayaan itu dimulai. Kita harus mengadakan pertemuan doa pagi, acara kumpulan sosial, dan resepsi-resepsi yang berasimilasi. Bapa kita yang ‘boros’itu memiliki hidangan untuk mereka yang tinggal di rumah dan yang kembali kerumah—untuk dinikmati di sini dan di tempat yang akan datang nanti. Perayaan kita di sini hanyalah sebuah gambaran dari pesta yang akan dilakukan di surga. Bapa kita yang boros itu sedang menyiapkan istana-istana bagi kita, dan penuh dengan kemuliaan—inilah keadaannya yang sebenarnya. Karena demikianlah Bapa Surgawi kita…..ini belum berarti apa-apa. Dan tidak lama lagi—Dia akan mengutus Yesus:  Yesus – Dia yang telah meninggalkan kemuliaan surge untuk datang dan bertemu dengan kita, Dia akan datang untuk menjumpai kita di awan-awan  Yesus – Dia akan datang bersama dengan malaikat-malaikat.  Yesus – Dia akan datang sebagai seekor singa yang mengalahkan untuk mengambil kita dari cekeraman kepelisiran musuh kita.  Yesus – batu zaman akan datang untuk kita.  Yesus – akan membawa kita ke perayaan surga di dalam kerajaan itu. Maukah anda kembali kepada-Nya saat ini juga? Panggilan dan Doa Lagu Tutup yang disarakan: Softly and Tenderly Jesus is Calling Doa Berkat: Bergantunglah Pada Yesus. Pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan 1. Perbedaan apa yang nyata yang dapat diperhatikan antara anak yang meninggalkan rumah dan anak yang hilang di rumah? 2. Tunjukkan beberapa sikap dan tingkah laku dari anggota-anggota gereja yang dapat mempengaruhi orang muda untuk meninggalkan gereja. 3. Jelaskan bagaimana orang-orang muda menolak ekspresi emosional yang negatif terhadap mereka oleh anggota-anggota gereja dan terus bertahan di dalam iman. 4. Apa ciri-ciri yang penting dari bapa yang boros itu yang membuat rumah itu menarik? 5. Berikan kesaksian pribadi anda tentang godaan untuk meninggalkan rumah (gereja) yang telah anda hadapi dan bagaimana anda mengalahkannya dan tetap tinggal di dalam iman.
  • 27. 27 | P a g e - M i n g g u S e m b a h y a n g O r a n g M u d a D e w a s a 2 0 1 5 . Tema: Reklamasi Selasa: 24 Maret 2015 Penekanan: Orang Muda dan Moralitas Topik: Sendirian di hadapan Hadirat-Nya Ayat Alkitab: Yohanes 8:1-11 Lagu Buka yang disarankan: Aku Masuk dalam Taman Pendahuluan Dia memiliki keinginan yang besar terhadap minuman beralkohol, ingin merokok apa saja, dan merasa senang untuk senantiasa terlibat di dalam hal-hal yang bersifat cabul. Dia hidup dengan sembrono. Dia sama sekali tidak bisa hidup dengan tenang dan selalu dalam keadaan mabuk. Dua wanita muda yang adalah anggota gereja yang aktif dari sebuah kelompok bersaksi di gereja mereka menjadikan orang muda ini sebagai target belas kasihan mereka dan rindu untuk melihat perubahan di dalam gaya hidupnya, dan baginya untuk hidup dalam pengharapan dari Kedatangan Kristus yang kedua kali. Di dalam beberapa keadaan yang aneh, ketika dia menjadi agak tenang, mereka mengunjungi dia dan mulai mendiskusikan topik tentang Kasih. Ketertarikkannya menjadi agak terusik dan kemudian dia meminta kepada mereka untuk kembali di lain waktu untuk melanjutkan diskusi itu. Dia berjanji kepada mereka bahwa dia akan lebih tenang untuk kunjungan dan diskusi tersebut. Kunjungan dan diskusi itupun berlanjut; akhirnya mereka mendapatkan kesempatan untuk mendiskusikan tentang Kasih Allah. Mereka mulai belajar Alkitab bersama- sama dengannya sampai pada akhirnya dia mulai hadir di gereja. Kebiasaan- kebiaannya akan minuman beralkohol, merokok dan hal-hal yang bersifat cabul secara perlahan mulai hilang. Dia menjadi semakin dekat dengan Yesus dan dikasihi oleh Gereja dimana dia mulai mengembangkan persahabatannya dan aktif berpartisipasi di dalam kegiatan-kegiatan gereja. Noel kemudian meminta untuk di baptiskan dan Pendeta mengusulkan namanya di rapat Mejelis jemaat untuk disetujui. Salah satu tiang gereja yang kuat, Sister Lovington, menolak baptisannya dengan alasan bahwa dia belum sesungguhnya bertobat dan terlalu cepat baginya untuk dibaptiskan. Tetapi mayoritas anggota majelis menyetujui baptisannya, dan akhirnya Pendetapun membaptiskannya. Pada suatu malam, beberapa minggu kemudian setelah baptisannya, Sister Lovington yang tinggal tidak jauh diseberang klub malam, melihat mobilnya parkir dekat depan klub malam tersebut. Dia terus memperhatikan selama dia bisa untuk dapat melihat jam berapa dia akan meinggalkan tempat itu. Tentu saja, sepanjang perhatiannya itu dia tidak melihat Noel. Juga dia tidak melihat jam berapa mobilnya meninggalkan tempat itu. Keesokan harinya, dia menelepon pendeta dan anggota-anggota gereja yang lain untuk menceritakan kepada mereka bahwa pendapatnya tentang Noel tidak dihargai oleh Majelis Jemaat dan Tuhan mengijinkan dia untuk menyaksikan bahwa Noel menghabiskan waktu hampir sepanjang malam di klub malam di seberang rumahnya. Dia menekankan bahwa Noel sebenarnya belum siap untuk dibaptiskan dan gereja harus mendisiplin dia oleh karena dia masih terus melanjutkan kehidupan sekulernya yang bukan merupakan wakil dari injil dan gereja. Ketika Noel dipanggil menghadap Majelis, Sister Lovington mengatakan kepada anggota-anggota Mejelis bahwa saudara kita yang baru dibaptis ini menghabiskan banyak waktu di klub malam dan buktinya adalah mobilnya yang diparkirkan di sana. Terkejut, Noel bertanya kepada saudari yang sangat dihargai oleh gereja itu jika ia benar-benar melihat Noel di klub malam. Dia menjawab, “Tidak, tetapi mobil anda diparkir di sana.” Malam berikutnya, Noel pergi dan memarkirkan mobilnya di pintu gerbang tepat di depan rumah Sister Lovington. Kenyataannya adalah, mobilnya mengalami masalah mesin dan tidak bisa dikendarai, itulah sebabnya mobil itu diparkirkan di depan klub malam.