Dokumen tersebut memberikan panduan untuk membangun mezbah keluarga melalui kegiatan saat teduh bersama. Beberapa poin pentingnya adalah mengambil komitmen, memulai dengan puji-pujian, membaca Alkitab, berdoa bersama, serta mengakhiri dalam waktu 10-15 menit.
2. “Ajarlah seorang anak untuk memilih jalan yang benar,
maka setelah dewasa ia akan tetap berada di jalan
itu.” (Ams 22:6 FAYH)
Pertumbuhan iman pada anak tidak hanya dipupuk
lewat ritual di sekolah minggu, gereja atau sekolah
saja.
Pada kenyataannya, justru sebagian besar kehidupan
anak dihabiskan bersama dengan keluarga. Acara
Sekolah Minggu hanya berlangsung selama 2-3 jam
dalam seminggu. Sisanya, sebagian besar dihabiskan
di sekolah dan interaksi dengan keluarga.
Itulah sebabnya, keluarga-keluarga Kristen perlu
menumbuhkan kebiasaan pada anak-anak untuk
bersaat teduh.
3. Markus 1 : 35 Teladan Yesus
“Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia
bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat
yang sunyi dan berdoa di sana.” (Mrk 1:35
TB)
4. Ayub 7 : 17-18 Kerinduan hati Tuhan
kepada kita
“Apakah gerangan manusia, sehingga dia
Kauanggap agung, dan Kauperhatikan, dan
Kaudatangi setiap pagi, dan Kauuji setiap
saat?” (Ayb 7:17-18)
5. Yesaya 55 : 3,6-8 Perintah Allah untuk mencari Allah
selama masih berkenan menanggapi.
“Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku;
dengarkanlah, maka kamu akan hidup! Aku hendak
mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih
setia yang teguh yang Kujanjikan kepada Daud.” (Yes 55:3
TB)
“Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah
kepada-Nya selama Ia dekat! Baiklah orang fasik
meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan
rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka
Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia
memberi pengampunan dengan limpahnya. Sebab
rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu
bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.” (Yes 55:6-
8)
6. Matius 6:33 Orang yang mengikuti Kristus
dihimbau untuk mendahulukan kerajaan Allah
dan kebenaranNya atas segala hal lain.
“Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan
kebenarannya, maka semuanya itu akan
ditambahkan kepadamu.” (Mat 6:33 TB)
7. Mazmur 90:14 Mengisi tangki rohani
“Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan
kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai
dan bersukacita semasa hari-hari kami.”
(Mzm 90:14)
8. 1. Meningkatkan kepekaan mendengar suara
Tuhan (Yesaya 50 :4 )
2. Merasakan kasih dan rahmat dari Tuhan (
Ratapan 3:22 - 23)
3. Mengetahui rencana Tuhan bagi kita (
Yeremia 33 : 3 )
4. Hubungan dengan Allah makin dekat (
Mazmur 145:18, Yak 4: 8a )
5. Rohani kita akan bertumbuh (Daniel 6:11,
Mazmur 3:4)
9. Ambillah komitmen terlebih dahulu
Membangun mezbah keluarga menuntut
komitmen untuk kita menyediakan waktu-
waktu khusus. Tanpa komitmen kita tidak
akan membuatnya menjadi prioritas. Karena
itu, diperlukan komitmen dari setiap anggota
keluarga untuk bersedia menyediakan waktu
menyembah Allah bersama-sama. Seorang
kepala keluarga wajib mengambil komitmen
ini telebih dulu sebab ia adalah imam bagi
keluarganya. Jika ia menganggap mezbah
keluarga penting, anggota keluarga yang lain
akan mengikuti teladannya.
10. Usahakan pagi hari
Mengapa pagi hari? Karena saat itu kondisi
kita lagi segar. Sebelum memulai aktivitas,
adalah bijak jika kita menghadap Allah
terlebih dahulu, meminta penuntunan dan
berkat-Nya sepanjang hari itu. Akan tetapi
jika kondisi tidak memungkinkan maka
malam saat teduh dapat dilakukan pada
malam hari.
11. Mulailah dengan puji-pujian dan
penyembahan
Puji-pujian membantu untuk kita fokus.
Kadang kala, bangun pagi kita masih lesu dan
pikiran masih buntu. Nah, puji-pujian
membantu untuk membangkitkan semangat
dan menyegarkan pikiran. Kalau perlu
pasanglah lagu-lagu rohani atau instrumen
untuk mengubah suasana.
12. Bacalah firman Tuhan satu pasal secara
bergantian
Membaca firman satu perikop atau satu pasal
membantu untuk kita menangkap pesan
keseluruhan yang hendak disampaikan. Bacalah
kuat-kuat supaya anggota keluarga yang lain juga
mendengarkan pesan tersebut. Jika kita
membaca dalam hati, hanya kita saja yang
mendapatkan maksud Tuhan. Lagi pula, iman
timbul dari mendengarkan firman. Untuk variasi,
bisa juga kita membaca ayat bergantian. Untuk
memudahkan anak, Anda bisa menggunakan
alkitab versi Bahasa Indonesia Sehari-hari atau
Firman Allah yang Hidup. Bahasanya sederhana
sehingga mudah dimengerti oleh anak-anak.
13. Bacalahpenjelasan yang terdapat di dalam
buku renungan. Ajak anggota keluarga untuk
mendiskusikan hal-hal yang menarik.
14. Tutuplah dengan doa bersama
Doa sangat besar kuasanya. Libatkanlah dan
ajarlah anggota keluarga untuk saling
mendoakan. Hal ini membantu mereka untuk
belajar memberkati orang lain lewat doa.
Jadi tidak hanya fokus mendoakan diri
sendiri. Akan lebih baik jika ada topik doa
seperti kebutuhan mendesak yang perlu
didoakan. Membuat jurnal doa juga sangat
berguna sehingga setiap anggota keluarga
tahu doa mana saja yang sudah Tuhan jawab.
Jika mereka melihat jawaban Tuhan ini,
mereka akan lebih semangat untuk berdoa.
15. Tidakperlu berlama-lama. Anak-anak belum
bisa duduk diam dalam waktu lama. Waktu
yang ideal adalah 10-15 menit.
16. Tidakperlu berlama-lama. Anak-anak belum
bisa duduk diam dalam waktu lama. Waktu
yang ideal adalah 10-15 menit.
17. Dalam kesempatan ini, izinkan kami
mengenalkan renungan anak Footprints. Semua
orang tua pasti menginginkan anak-anaknya
mengikuti teladan Yesus Kristus. Di dalam Injil,
Yesus berkata “Mari, ikutlah Aku.” Mengikut
Yesus berarti berjalan menurut jejak-jejak yang
ditinggalkan Yesus, yaitu nasihat dan teladan
yang terdapat dalam Alkitab (1 Petrus 2:21).
Itulah sebabnya renungan ini bernama
“Footprints” yaitu jejak-jejak kaki manusia yang
berusaha mengikut Tuhan Yesus.
Renungan anak Footprints hadir untuk menemani
anak-anak membaca Alkitab setiap hari. Sasaran
pembaca untuk renungan ini adalah anak kelas 3
sampai kelas 6 SD.
18. Setiaprenungan ditulis berdasarkan apa
yang dikatakan Alkitab (bible based).
Artinya isi dalam renungan ini hanya berupa
kupasan firman Tuhan, bukan cerita
inspiratif, ilustrasi atau dongeng.
19. Dikemas secara menarik, kaya
informasi dan variatif. Semua
halamannya berwarna sehingga
memikat mata anak-anak.
Selain renungan, pada setiap
halaman juga terdapat
aktivitas berupa penerapan,
bible trivia, kuis, fun facts of
bible dan informasi lain yang
akan semakin memperkaya
kerohanian anak.
20. Dikemas secara menarik,
kaya informasi dan variatif.
Semua halamannya
berwarna sehingga memikat
mata anak-anak. Selain
renungan, pada setiap
halaman juga terdapat
aktivitas berupa penerapan,
bible trivia, kuis, fun facts
of bible dan informasi lain
yang akan semakin
memperkaya kerohanian
anak.
21. Permainan Kuis Alkitab
Nama permainan ini adalah Mencari Nomor Telepon.
Setiap anggota keluarga memegang Alkitab.
Pemimpin permainan membacakan pertanyaan, ”Saya
ingin tahu cerita perkelahian Daud dan Goliat. Nomor
telepon berapa yang harus saya hubungi?”
Anggota keluarga segera mencari cerita itu. Setelah
ketemu, dia mencari urutan kitab tersebut
(Kejadian=01; Keluaran=02; Imamat=03..dst).
Kemudian dia menyebutkan jawabannya dengan
urutan sebagai berikut: Urutan kitab-Pasal-Ayat awal-
Ayat Akhir. Contohnya, cerita itu ada di 1 Samuel
17:40-58. Maka jawabannya ”09174058”
22. Metode Berdoa Studi Alkitab
Tujuan dari setiap saat teduh adalah penerapan dalam
kehidupan kita. Metode cukup sederhana untuk
mendapatkan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
Pertama-Berdoa Minta Hikmat
Berdoa untuk memohon Allah menunjukkan kehendak-Nya.
Dalam doa, Anda mengatakan sudah siap mematuhi Tuhan
dan menerapkan-Nya.
Kedua-Renungkan ayat-ayat yang telah dibaca
Merenungkan adalah kunci menemukan aplikasi Firman
Allah. Perenungan alkitabiah adalah membaca Alkitab, lalu
memusatkan diri pada bagian itu dengan pelbagai cara.
Salah satunya dengan cara mem-visualkan adegan cerita.
Misalnya dalam Yohanes 4, Anda membayangkan sedang
berada di sana dengan Yesus dan perempuan di sumur.
Bagaimana perasaan Anda kalau Anda yang dimintai air
minum oleh Yesus?
23. Ketiga-Catat Aplikasinya
Anda perlu memperhatikan empat faktor dalam
mencatat aplikasi yang baik:
Bersifat pribadi
Bersifat praktis
Dapat dilaksanakan
Dapat dibuktikan
Keempat-Hafalkan ayat kunci dari bagian Alkitab
yang Anda pelajari
Agar dapat melanjutkan perenungan dan membantu
Anda mengingatkan komitmen Anda, maka hafalkan
ayat kunci yang akan Anda pakai dlam mencatat
aplikasi Anda. Ayat yang dihafalkan akan membantu
Anda dalam proses oertumbuhan rohani di dalam hati
Anda.
24. Studi Karakter Amsal
Di dalam kitab Amsal setidaknya ada 64 jenis
karakter atau sifat, baik itu yang bersifat
positif atau negatif. Ajaklah mereka
menemukan sifat-sifat itu dan mengisikan
pada form berikut:
25. Hewan Tempel
Ajak anak-anak menggambar atau
menggunting gambar hewan. Tempelkan di
atas karton kemudian tuliskan di bawahnya
sifat binatang itu yang menonjol dan ayat
Alkitab yang sesuai.
Contoh:
26. Kartu doa
Anggota keluarga menuliskan pokok-pokok doa pada
selembar kartu doa. Isinya tentang: hal yang
didoakan, nama orang yang berdoa, nama orang yang
didoakan, tanggal doa dimulai doa, tanggal doa
dijawab, dan jawaban Tuhan/
Yel-yel
Keluarga menciptakan yel-yel yang membangkitkan
semangat.
Pindah Tempat
Jika biasanya saat teduh dilakukan di ruang keluarga,
satu waktu boleh juga dilakukan di tempat lain.
Misalnya di balkon, jika punya atap rumah yang
terbuka, di taman atau di ladang. Namun usahakan
kegiatan ini tidak mengganggu lingkungan sekitar.
27. Menonton Film.
Keluarga menonton film yang bermutu dan
membangun iman, lalu diakhiri dengan
diskusi atau langsung berdoa yang berisi
refleksi atas saat teduh itu.
Panggung Boneka
28. Hal yang paling ideal adalah jika Komisi Anak di
masing-masing gereja bisa membuat gerakan
saat teduh keluarga. Hal ini tidak bisa dilakukan
oleh Komisi Anak sendiri. Program ini harus
mendapat dukungan penuh dari majelis gereja.
Caranya, bisa dimulai dengan melatih para
orangtua untuk menyelenggarakan saat teduh.
Harus diakui bahwa saat teduh keluarga belum
menjadi kebiasaan sebagian besar keluarga
Kristen. Barangkali mereka rindu melakukannya,
namun mereka tidak tahu caranya. Itu sebabnya,
Komisi Anak bisa membuat program pelatihan
saat teduh bagi orangtua.
29. Selainitu, Komisi Anak juga perlu
menyiapkan sarana-sarana pendukungnya.
Misalnya menyiapkan daftar bacaan, naskah
lagu-lagu yang bisa bisa dipakai,
melanggankan renungan, dan memantau
kemajuan saat teduh ini.
30. Di akhir program, Komisi Anak perlu
menyediakan penghargaan bagi anak atau
keluarga yang dapat menyelesaikan target.
Misalnya dengan pemberian sertifikat atau
membuat wall of fame di dinding gereja
dengan menempelkan foto keluarga mereka.