2. DEFINISI
• Pembibitan adalah kegiatan budidaya menghasilkan bibit ternak untuk keperluan sendiri atau
diperjualbelikan.
• Bibit Ternak yang selanjutnya disebut Bibit adalah ternak yang mempunyai sifat unggul dan
mewariskannya serta memenuhi persyaratan tertentu untuk dikembangbiakkan.
• Benih Ternak yang selanjutnya disebut Benih adalah bahan reproduksi ternak yang berupa mani, sel
telur, telur tertunas, dan embrio.
• Ternak adalah hewan peliharaan yang produknya diperuntukan sebagai penghasil pangan, bahan baku
industri, jasa dan/atau hasil ikutannya yang terkait dengan pertanian.
• Sapi perah merupakan sapi yang dapat menghasilkan susu yang dimanfaatkan sebagai produk utama
3. KLASIFIKASI
Phylum: Chordata
Class : Mamalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Bovidae
Genus : Bos (cattle)
Group : Taurinae
Spesies : Bos taurus (Sapi Eropa), Bos indicus (Sapi India/Sapi Zebu)
4. BANGSA SAPI PERAH
• Bangsa-bangsa sapi perah sub-tropis adalah Friesien
Holstein, Yersey, Ayrshire, Gurensey, dan Brown Swiss
• Bangsa-bangsa sapi perah tropis adalah Red Sindhi,
Sahiwal, dan peranakan Fries Holland (PFH)
5. IDENTIFIKASI SAPI PERAH SUB TROPIS
1. Ciri-ciri fisik sapi FH
• Mempunyai warna belang hitam putih
• Pada bagian dahi umumnya terdapat warna
putih berbentuk segitiga
• Kaki bagian bawah, perut dan ekor
berwarna putih
• Tanduknya pendek dan menjurus ke depan
• Berat badan sapi Dewasa : Jantan 900 –
1000 kg, Betina 625 kg, anak sapi (pedet)
berkisar 40 kg.
2. Ciri-ciri fisik sapi Jersey
• Warna yang umum adalah coklat muda
dan warna sapi yang jantan lebih tua.
• Tanduk menjurus ke atas
• Berat badan sapi dewasa : jantan 625 kg
, Betina 425 kg
• Produksi susu 2500 liter per laktasi
dengan kadar lemak 5,2 %
6. IDENTIFIKASI SAPI PERAH SUB TROPIS
3. Ciri-ciri fisik Sapi Ayrshire :
• Warna belang merah atau belang coklat putih
• Tanduk agak panjang menjurus ke atas dan agak lurus dengan
kepala
• Berat sapi dewasa : jantan 725 kg, betina 550 kg
• Produksi susu 3500 liter per laktasi dengan kadar lemak 4%.
4. Ciri-ciri fisik Guernsey :
• Warnanya kuning tua sampai hampir merah dengan belang-belang
putih.
• Tanduk ukuran sedang, menjurus ke atas dan agak condong ke
depan 16
• Berat badan sapi dewasa : jantan 700 kg, Betina 475 kg
• Produksi susunya 2750 liter per laktasi dengan kadar lemak 5%
5. Ciri-ciri fisik Brown Swiss :
• Umumnya berwarna coklat sawo
matang
• Hidung dan bulu ekornya
berwarna hitam
• Berat badan sapi dewasa : jantan
900 kg, betina 600 kg
• Produksi susu 3000 kg /laktasi
dengan kadar lemak 4%.
7. IDENTIFIKASI SAPI PERAH TROPIS
1. Ciri-ciri fisik Sapi Red Sindhi :
• Warnanya uniform yaitu merah tua
• Berat badan sapi dewasa : jantan 450- 500 kg,
betina 300 – 350 kg
• Produksi susu 1700 kg / laktasi dengan kadar lemak
4 %
2. Ciri-ciri Fisik Sapi Sahiwal :
• Warnanya coklat muda sampai kemerahan
• Berat badan sapi dewasa : jantan 500 – 600 kg,
betina 450 kg
• Produksi susu 2500 – 3000 kg / laktasi dengan
kadar lemak 4-5 %
3. Ciri-ciri sapi peranakan Fries
Holland (PFH) :
• menyerupai sapi FH, badannya
lebih kecil dari FH.
• Produksi susunya pun lebih
rendah dari sapi FH, yaitu 2500 –
3000 liter/laktasi
8. STANDART BIBIT UNGGUL
• Standart bibit unggul sapi perah betina
1. Sapi perah bibit unggul betina harus mempunyai surat
keterangan mengerani derajat kemurnian ternak tersubut
yang dikeluarkan oleh Asosiasi Breeder sejenis atau badan-
badan pemerintah/semi pemerintah swasta yang
berwenang;
2. Sapi perah bibit unggul betina tersebut harus sehat dan
bebas dari segala cacat fisik seperti, cacat mata (kebutaan),
tanduk patah, pincang, lumpuh, kaki abnormal serta tidak
terdapat kelainan tulang punggung atau cacat tubuh lainnya;
3. Sapi perah bibit unggul betina tersebut harus bebas dari
cacat alat reproduksi, abnormal ambing serta tidak
menunjukkan gejala kemandulan.
• Standart bibit unggul sapi perah jantan
1. sapi perah bibit unggul jantan harus mempunyai
surat keterangan mengerani derajat kemurnian
ternak tersubut yang dikeluarkan oleh Asosiasi
Breeder sejenis atau badan-badan pemerintah/semi
pemerintah swasta yang berwenang;
2. Sapi perah bibit unggul jantan tersebut harus sehat
dan bebas dari segala cacat fisik seperti, cacat mata
(kebutaan), tanduk patah, pincang, lumpuh, kaki
abnormal serta tidak terdapat kelainan tulang
punggung atau cacat tubuh lainnya;
3. Sapi perah bibit unggul jantan tersebut harus siap
sebagai pejantan serta tidak menderita cacat pada
alat kelamin.
9. Manajemen Pemeliharaan
Dalam pembibitan sapi perah diperlukan cara pemeliharaan yang
dilakukan sejak indukan sampai siap beranak, meliputi
pemeliharaan pedet betina, pedet lepas sapih, sapi dara, calon
induk, induk bunting, sapi laktasi, sapi bunting kering, pedet
calon pejantan, calon pejantan, dan pejantan muda.
10. Peredaran Bibit
Setiap benih atau bibit yang diedarkan wajib
memiliki sertifikat layak benih atau bibit yang
memuat keterangan mengenai silsilah dan ciri-ciri
keunggulannya.