3. Adab murid terhadap guru
Pengertian adab murid terhadap guru
Kata adab ini berasal dari bahasa arab yaitu aduba, ya’dabu, adaban, yang mempunyai arti
bersopan santun, beradab. Sedangkan dalam kamus besar indonesia menyebutkan adab
berarti kesopanan, tingkah laku, dan akhlak. Kata adab ini tidak sering digunakan dalam
kehidupan sehari-hari dan yang sering digunakan adalah kata akhlak.
4. Adab Murid Terhadap Guru Dalam Kitab Ihya’ Ulumuddin
Pendidikan seharusnya difahami sebagai suatu proses timbal balik tiap-tiap
pribadi manusia dalam penyusaian dirinya dengan alam, dengan teman, dan
dengan alam semesta. Dari proses pendidikan tersebut dapat menimbulkan
perubahan pada pribadi manusia, sebagaimana pendapat Sir gord Frey
Thomas dalam A Modern Philosophy of Education dijelaskan bahwa “By
Education means the influence of enviroment upon the individual to
produce a permanent change in his habits behaviour, of thoung, and of
attitude”. Artinya yang dimaksud dengan pendidikan adalah hasil pengaruh
lingkungan terhadap individu untuk menghasilkan perubahan yang bersifat
permanen didalam kebiasaan, tingkah laku, pemikiran dan sikap.
5. Relevansinya adab murid terhadap guru dengan pembentukan kepribadian muslim
• Adab atau akhlak merupakan suatu keadaan jiwa yang menyebabkan jiwa
bertindak tanpa dipikirkan atau dipertimbangkan secara mendalam, keadaan ini
ada dua macam, yaitu pertama : alamiah dan bertolak dari watak dan yang kedua
adalah tercipta melalui kebiasaan dan latihan, pada mulanya keadaan ini terjadi
karena dipertimbangkan dan dipikirkan, namun kemudian melalui praktek terus
menerus menjadi karakter.
6. murid yang memiliki adab terhadap guru berbeda dangan murid yang tidak
memilikinya. Murid yang memiliki adab tingkah lakunya cendrung mengarah
pada syari’at atau norma-norma soasial, berbeda dengan murid yang tidak
memiliki adab terhadap guru. Sikapnya cendrung menyimpang dari pada
ajaran-ajaran syari’at misalnya murid yang tidak bersikap rendah hati
(tawaduk) terhadap gurunya dan ilmunya, maka sikapnya cenderung
sombong terhadapa siapa saja yang ada dihadapannya.
7. taraf pembiasaan anak diharapkan mengkondisikan denganketentuan-ketentuan
agama, dan norma-norma sosial, sebagai contoh murid yang memberi salam
kepada gurunya dan temannya jika bertemu di tengah jalan, dari pembiasaan
tersebut akan memberi suatu pendidikan rasa persaudaraan terhadap
sesamanya.
Tujuan utama dari pembiasaan adalah penanaman kecakapan berbuat dan
mengucapkan sesuatu, agar cara-cara yang tepat dapat dikuasai oleh
siterdidik.
8. Peran dalam pembentukan kepribadian Muslim
1. Murid yang selalu sabar dan tabah dalam menghadapi semua pelajaran, maka dalam
jiwa murid tersebut akan tertanam jiwa yang sabar dan tabah dalam menghadapi
segala persolannya yang dihadapinya.
2. Murid yang hormat dan taat pada perintah dan nasehat guru, dalam jiwanya akan
tertanam rasa hormat kepada orang tua dan orang yang lebih tua darinya.
3. Murid yang tidak banyak bertanya dan berbicara ketika guru sedang menerangkan
atau menjelaskan pelajaran, dalam jiwanya pun akan tertanam tidak banyak bicara
hal-hal yang tidak berguna, dan apabila tidak diajak bicara dia tidak asal jawab.
9. 1. Murid tidak su’dhan terhadap perbuatan guru, dalam jiwanya akan tertanam
tidak berburuk sangka pada perbuatan orang lain.
2. Murid yang tidak sombong terhadap guru dan ilmunya, dalam jiwa murid
akan tumbuh sikap rendah hati pada orang lain.
10. TERIMAKASIH
Tidak ada yang bertanya ?
Okeh, Malu bertanya sesat dijalan itu gapapa
(kan ada GOOGLE MAPS)
Kalo ada yang bertanya fixs kita ga pulang pulang
gaes :D