[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok kerja siswa dalam mata pelajaran dan konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara. Dokumen tersebut menjelaskan tentang pentingnya siswa dapat beradaptasi dengan budaya masyarakat setempat, peranan guru dalam membimbing siswa, serta membentuk karakter siswa sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
1.1.a.5. Ruang Kolaborasi - Modul 1.1 - Penugasan Kelompok_A2.pptx
1. 1.1.a.5. Ruang Kolaborasi - Modul
1.1 - Penugasan Kelompok A.2
Nama Kelompok A. 2 :
1. Tri Supriandono, S. Pd.
2. Mas Rindu Nugraha, S. Pd.
3. Zain Dwi Romansyah, S. Pd. Kor.
4. Lia Ameliana, S. Pd.
5. Azaenur Arifin, S. Pd.
6. Wawan Santoso, S. Pd
2. Kekuatan sosio kultural yang adalah budaya Gotong Royong, Adat
Istiadat, Estetika, Kesenian, serta budaya budaya yang masih sangat
besar berlaku dimasyarakat.
NGAROT TOPENG
GOTONG ROYONG SINTREN SISINGAAN
3. Atas dasar kekuatan inilah, siswa
harus lebih bisa beradaptasi
dengan adat dan kebudayaan yang
berlaku dimasyarakat, khususnya
di indramayu.Dengan siswa bisa
beradaptasi dengan adat dan
budaya Dalam lingkungan
masyarakat sebagai kodrat zaman.
4. Yang sudah tentunya ada peranan dari guru sebagai guru pamong yang
didasari pemikiran Ki Hajar dewantara,guru juga memahami dan
mengimbaskan kepada murid akan makna semboyan Ing Ngarsa sung
Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani kepada siswa
dalam hidup bermasyarakat.
5. Alasan Konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara adalah pendidikan yang
humanis yang berlandaskan kemandirian, dan kebebasan lahir batin
pendidikan yang dapat membentuk karakter peserta didik yang baik.
pendidikan yang membentuk manusia seutuhnya, yaitu manusia merdeka dan
baik berkepribadian.
6. Begitu juga sebagai pendidik
yang mengajarkan siswanya
agar bisa beradaptasi dengan
adat budaya yang berlaku
dimasyarakat.
7. Dasar pemikiran Ki Hajar
Dewantoro kodrat anak
merdeka yaitu memberikan
kesempatan pada anak-anak
untuk memutuskan dan
mengungkapkan
pendapatnya jangan
menjadikan anak menjadi
seperti keinginan orang
dewasa, sopan santun itu
tidak hanya sekedar
perintah tetapi bagaimana
menghargai anak
8. Pemahaman Akan Gotong Royong, Adat
Istiadat Dalam hidup bermasyarakat tak
akan lepas dari peranan guru.guru harus
mampu menggali potensi potensi bakat
minat yang dimiliki oleh murid ( kodrat
alam )serta membimbing dan menuntun
bakat bakat murid dalam kehidupan
bermasyarakat.
9. Pengembangan Budi Pekerti
Luhur juga tak lepas harus
selalu kita sampaikan dan
bekalkan kepada setiap
murid, rasa Tanggung Jawab,
Tenggang Rasa, Saling
Menghormati, Unggah
Ungguh atau etika murid
harus selalu ditanamkan oleh
guru selaku
pendidik,menuntun seluruh
murid kepada kebahagiaan.
10. Membentuk Karakter Siswa sesuai profil Pelajar
Pancasila merupakan perwujudan pelajar
Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang
memiliki kompetensi global dan berperilaku
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dengan 6 ciri
utama yaitu :
(1) beriman bertakwa kepada Tuhan yang maha
esa.
(2) berakhlak mulia
(3) berkebhinekaan global
(4) bergotong-royong
(5) mandiri
(6) bernalar kritis.
11. Beriman bertakwa kepada Tuhan yang maha esa dan
berakhlak mulia yaitu pelajar yang berakhlaq dalam
hubungannya dengan Tuhan yang maha esa ia memahami
ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan
pemahaman tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
12. Kebhinekaan global maksudnya
pelajar Indonesia
mempertahankan budaya luhur
lokalitas dan identitasnya dan
tetap berpikiran terbuka dalam
berinteraksi dengan budaya lain
sehingga menumbuhkan rasa
saling menghargai dan
kemungkinan terbentuknya
budaya baru yang positif dan
tidak bertentangan dengan
budaya luhur bangsa.
13. Gotong royong maksudnya pelajar Indonesia
memiliki kemampuan gotong-royong yaitu
kemampuan untuk melakukan kegiatan
secara bersama-sama dengan sukarela agar
kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan
mudah dan ringan.
14. Mandiri maksudnya pelajar Indonesia merupakan
pelajar mandiri yaitu pelajar yang bertanggung
jawab atas proses hasil belajarnya
15. Bernalar kritis maksudnya pelajar yang bernalar
kritis mampu secara objektif memproses informasi
baik kualitatif maupun kuantitatif membangun
keterkaitan antara berbagai informasi menganalisis
informasi mengevaluasi dan menyimpulkannya.
16. Kreatif maksudnya belajar yang kreatif
mampu memodifikasi dan menghasilkan
sesuatu yang orisinal bermakna
bermanfaat dan berdampak. Elemen
kunci kreatif adalah menghasilkan
gagasan yang original menghasilkan
karya dan tindakan yang original.