7. C1 : Pengetahuan (kemampuan menangkap informasi dan
menyatakan kembali informasi tersebut tanpa memahaminya).
C2 : Pemahaman (kemampuan memahami makna dari apa yang
dilihat dan dipelajari dan melihat hal tersebut dari berbagai segi)
C3 : Penerapan (kemampuan menggunakan konsep yang diterima
dalam situasi baru secara nyata)
C4 : Analisis (mengkategorikan materi dan konsep-konsep ke dalam
bagian-bagian sehingga struktur susunannya mudah dipahami)
C5 : Sintesis (kemampuan untuk mengintegrasikan bagian-bagian
yang terpisah menjadi suatu keseluruhan yang terpadu)
C6 : Evaluasi (kemampuan untuk membuat penilaian terhadap suatu
situasi, nilai atau ide)
JENJANG KOGNITIF
9. C1/C2
Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
hubungan sebab akibat antara dua variabel atau
lebih adalah :
a. Deskriptif
b. Korelasional
c. Kuasi eksperimen
CONTOH :
10. VIGNETTE:
Di sebuah kota di Jateng didapatkan data warga usia produktif
sebanyak 140 orang. 8 dari 10 orang yang diwawancarai mengatakan
sangat menyukai makanan dan minuman manis, sebagian besar
menghabiskan waktunya untuk bekerja di kantor, tidak punya waktu
untuk berolah raga, mengkonsumsi makanan cepat saji dan soft
drink sebagai gaya hidupnya. Dari hasil observasi juga ditemukan
adanya obesitas dan riwayat diabetes dalam keluarga mereka. Hasil
laboratorium menunjukkan adanya peningkatan kadar gula darah
pada 80% warga tsb.
CONTOH :
11. Berdasarkan hasil analisis situasi diatas, bila anda ingin mengetahui
hubungan antar variabel yang ada di dalam fenomena tersebut, maka
:
1.Tuliskan tujuan umum penelitian tsb
2.Tuliskan tujuan khusus penelitian tsb
3.Siapakah yang menjadi populasi penelitian anda?
4.Berapa jumlah populasi penelitian anda?
5.Berapa jumlah sampelnya?
6.Instrumen apakah yang tepat untuk digunakan pada penelitian
tersebut?
(C3-C6)
SOAL URAIAN
14. Item yang baik..
Menguji kompetensi ( sub kompetensi ) yang
esensial
Seleksi :
1. Kasus yang dominan dan sering
2. Berdasarkan pemenuhan KDM
3. Berdasarkan proses keperawatan
15. Kasus nyata dan bukan fiktif
Alasannya :
kasus Fiktif seringkali menimbulkan “stem”
dengan data yang tidak logis. Atau tidak sesuai
dengan proses patofisiologi penyakit (khusus
keilmuan klinik)
Item yang baik..
16. Sangat mempertimbangkan keamanan pasien
Walau perawat baru lulus, jika itu menyangkut
masalah keamanan dan keselamatan harus
dianggap sebagai esensial dan harus tahu
Hal ini dapat dilihat dari ketepatan dalam
pengambilan keputusan yang terlihat dalam proses
keperawatan
Keamanan dalam melaksanakan SPO
Item yang baik..
17. Apakah relevan untuk menilai learning
objectives atau kompetensi ?
Apakah tata bahasa, penulisan dan ejaan sudah
benar?
Apakah kosa kata yang digunakan mudah
dipahami ?
Apakah kalimat ringkas, berisi dan mudah
dipahami?
STEM/VIGNETTE KASUS
18. Apakah mengandung materi yang tidak relevan?
Apakah berisi informasi/data fokus dan memungkinkan
mahasiswa yang kompeten mampu menjawab dengan
benar?
Apakah merepresentasikan keadaan di konteks nyata?
Apakah sudah memfoskuskan prinsip atau konsep
esensial yang perlu dimengerti oleh mahasiswa, bukan
hanya soal hafalan?
Apakah bisa dijawab oleh mahasiswa yang kompeten
tanpa melihat jawaban yang tersedia?
Apakah tidak menjebak dan juga tidak terlalu rumit?
STEM/VIGNETTE KASUS
19. Apakah dibuat dengan kalimat tanya?
Apakah telah dihindari menanyakan
tentang opini?
Apakah pertanyaan berhubungan dengan
stem?
Apakah telah dihindari penggunaan kata
“kecuali”?
LEAD IN QUESTION
20. Apakah alternatif jawaban sudah dibuat jelas
dan singkat?
Apakah option homogen?
Apakah distraktor hampir sama panjang
dengan kunci?
Apakah distraktor sudah rasional?
OPTION JAWABAN
21. Apakah distraktor konsisten secara tata bahasa dan
cocok dengan stem dan question?
Apakah distraktor sudah menghindari penggunaan
“salah satu di atas” dan “bukan salah satu di atas”?
Apakah distraktor sudah menghindari kata “selalu”,
“jarang”, “kadang-kadang”?
Apakah kunci yang benar sudah diletakkan secara
acak terhadap distractornya?
OPTION JAWABAN
23. Seorang laki-laki berusia 49 tahun
dirawat di ruang intensif dengan CKD.
Hasil pengkajian: pasien tampak lemah,
kesadaran somnolen, suara napas ronchi,
tampak sianosis dan terdapat edema
pada kedua kaki. Hasil pemeriksaan:
TD: 160/100 mmHg, frekuensi nadi
104x/menit, frekuensi napas 30x/menit
dan suhu 38º.
Hasil pemeriksaan AGD: pH 7,25;
PCO2 55 mmHg, HCO3- 24 mEq/L,
BE -2 mEq/L
Seorang laki-laki, 49 tahun, dirawat di
ruang intensif dengan CKD. Hasil
pengkajian: somnolen, suara napas
ronchi, sianosis, edema tungkai kanan
dan kiri (++), TD 160/100 mmHg,
frekuensi nadi 104x/menit, frekuensi
napas 30x/menit, suhu 38°C, pH
7,25, PCO2 55 mmHg, HCO3- 24
mEq/L, BE -2 mEq/L.
BEFORE & AFTER
24. Seorang laki-laki berusia 49 tahun
dirawat di ruang intensif dengan CKD
MENJADI :
Seorang laki-laki, 49 tahun, dirawat di
ruang intensif dengan CKD.
PERUBAHAN VIGNETTE
25. Hasil pengkajian: pasien tampak lemah, kesadaran somnolen,
suara napas ronchi, tampak sianosis dan terdapat edema pada
kedua kaki. Hasil pemeriksaan: TD: 160/100 mmHg, frekuensi
nadi 104x/menit, frekuensi napas 30x/menit dan suhu 380.
Hasil pemeriksaan AGD: pH 7,25; PCO2 55 mmHg, HCO3-
24 mEq/L, BE -2 mEq/L
✘ MENJADI
Hasil pengkajian: somnolen, suara napas ronchi, sianosis,
edema tungkai kanan dan kiri (++), TD 160/100 mmHg,
frekuensi nadi 104x/menit, frekuensi napas 30x/menit, suhu
38°C, pH 7,25, PCO2 55 mmHg, HCO3- 24mEq/L, BE -2
mEq/L.
PERUBAHAN VIGNETTE
26. Jika setelah hasil
pengkajian ada subjek,
maka pakai koma
Contohnya:
Hasil pengkajian, pasien
mengatakan…..
Jika setelah hasil pengkajian
tidak ada subjek, maka gunakan
titik dua
Contohnya:
Hasil pengkajian: wajah pucat,
lemas, dst
Penulisan hasil pengkajian
27. KATA HUBUNG
Jika gejala setara, gunakan kata
penghubung “KOMA”. Jika gejala tidak
setara, gunakan “dan” dan “serta”
Contohnya:
lemas dan pucat
nadi cepat, dangkal, dan tidak teratur
28. Angka dan bilangan
Bilangan dalam teks dapat ditulis dengan satu
atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali
jika dipakai secara berurutan seperti dalam
perincian:
Pasien muntah sampai tiga kali. Penghasilan
perbulan satu juta rupiah.
Di antara 72 masyarakat yang hadir, 52 orang
setuju, 15 orang tidak setuju, dan 5 orang
abstain.
29. Huruf miring
Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata
atau ungkapan dalam bahasa daerah atau
bahasa asing.
Nama diri, seperti nama orang, lembaga,
atau organisasi, dalam bahasa asing atau
bahasa daerah tidak ditulis dengan huruf
miring.
Nama penyakit tidak miring
30. Lead in / Pertanyaan
Apakah penyebab timbulnya keluhan dan gejala pada pasien
tersebut?
Apakah pengkajian utama yang perlu dilengkapi pada kasus
tersebut?
Apakah pemeriksaan penunjang yang tepat pada pasien tersebut?
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
Apakah tindakan yang yang tepat dilakukan pada kasus tersebut?
Apakah tindakan yang tepat dilakukan selanjutnya pada kasus
tersebut?
Apakah pendidikan kesehatan yang tepat diberikan kepada pasien
tersebut?
Apakah indikator keberhasilan dari tindakan perawat tersebut?
31. Jika kalimat lengkap atau
kalimat afirmatif (perintah),
huruf awal besar dan diakhiri
tanda titik.
Contoh :
Pasien mampu merawat diri
sendiri.
Ajarkan pasien mencuci
tangan.
Jika hanya frasa, huruf awal kecil
dan tanpa titik.
Contoh :
melakukan relaksasi napas
dalam
membuang jaringan nekrotik
Option Jawaban
32. Perubahan di Pilihan Jawaban
A. Hipertermi
B. Intoleransi aktivitas
C. Kelebihan volume cairan
D. Gangguan pertukaran gas
E. Bersihan jalan napas tidak efektif
MENJADI
A. hipertermi
B. intoleransi aktivitas
C. kelebihan volume cairan
D. gangguan pertukaran gas
E. bersihan jalan napas tidak efektif
33. A. kaji status neuropati
B. kaji pola aktivitas
C. kaji perawatan kaki
D. kaji terapi DM yang didapat
E. kaji kebiasaan/pola hidup pasien
MENJADI
A. Kaji status neuropati.
B. Kaji pola aktivitas.
C. Kaji perawatan kaki.
D. Kaji terapi DM yang didapat.
E. Kaji kebiasaan/pola hidup pasien.
Perubahan di Pilihan Jawaban
34. A. USG abdomen
B. Saturasi oksigen
C. Hemoglobin
D. Rektosigmoidoskopi
E. Foto polos abdomen
A. USG abdomen
B. saturasi oksigen
C. hemoglobin
D. rektosigmoidoskopi
E. foto polos abdomen
Perubahan di Pilihan Jawaban
35. A. Memosisikan pasien pada
satu sisi.
B. Membatasi aktivitas pasien.
C. Melakukan hiperekstensi
leher.
D. Memasang tampon di
hidung.
E. Melanjutkan pelepasan
NGT.
A. memosisikan pasien pada satu
sisi
B. membatasi aktivitas pasien
C. melakukan hiperekstensi leher
D. memasang tampon di hidung
E. melanjutkan pelepasan ngt
Perubahan di Pilihan Jawaban
36. Seorang perawat sedang melakukan
pemasangan NGT pada pasien dengan
penurunan kesadaran, hasil pemeriksaan
GCS E2M3V2. Saat selang masuk kira-kira
20 cm tiba-tiba pasien tersedak.
Apakah tindakan yang dilakukan oleh
perawat ?
SOAL PROSEDURAL
37. a. Menghentikan sementara kemudian
memasukkan lagi selang NGT
b. Menyambung selang NGT dengan spuit
5cc
c. Memasukkan selang NGT perlahan
d. Menarik keluar selang NGT
e. Mengeklem selang NGT
OPSI JAWABAN
38. Ketidak sesuaian antara pertanyaan dengan
kompetensi
Ketidak sesuaian tingkat kesulitan soal dengan
tingkat kognitif
Kemaknaan klinis yang tidak relevan dengan
kompetensi
Bahasa dan kalimat tidak logis atau multi
interprestasi
KESALAHAN DALAM PEMBUATAN SOAL
39. Menanyakan sesuatu yang bersifat hafalan (recall)
sederhana
Kasus (vignette) tidak menggambarkan suasana
klinis yang sebenarnya
Substansi tidak logis (misalnya data pemeriksaan
klinis & laboratorium tidak relevan)
Pilihan jawaban tidak homogen
KESALAHAN DALAM PEMBUATAN SOAL