2. DEFINISI
• Mengapa BHD pada anak penting?
TIDAK
DAPAT O2
10 MENIT
MATI
2
PEDROM 2019
• BHD dalam 1 menit menyelamatkan
hidup anak
Anak lebih rentan mengalami henti napas
daripada henti jantung
3. Tubuh tidak pernah memiliki cadangan/ simpanan
OKSIGEN
OKSIGEN harus selalu di suplai terus menerus.
AIRWAY/ jalan nafas, harus dipertahankan BEBAS
3
4. Respon Keberhasilan BHD
• Terlambat 1 menit, kemungkinan
keberhasilan 98 dari 100
• Otak dan jantung akan mati (tidak
berfungsi) bila tidak mendapat O2 selama
10 menit
• Mati klinis adalah henti nafas dan henti
jantung
5. SAFE
APPROACH
S = Shout for help
A = Approach with
care
F = Free from danger
E = Evaluate ABC
10. Airway control ( Penguasaan jalan nafas )
HEAD TILL CHIN LIFT JAW THRUST MANEUVER
11. Sapuan jari
Teknik ini hanya dilakukan pada penderita tidak sadar.
Jangan memasukan jari terlalu dalam, khusus bayi
dilakukan bila benda yang menyumbat terlihat.
12.
13. 5 RESCUE BREATHING
Mouth to nose and mouth infant
(mouth to mouth) children
Breathing Support
14. 5 RESCUE BREATHING
Lakukan rescue breathing dengan 5 kali tiupan untuk mendapatkan 2
ventilasi efektif:
-Menggunakan BMS + reservoir + disambung oksigen
-Pertahankan posisi kepala
-Gunakan sungkup yg sesuai, pasang dari pangkal hidung menuju dagu,
pegang dengan C-E clam
-Lakukan dengan squeeze-release-release versi pelan)
-Lihat pengembangan dada (bila dada tidak mengembang DOPE)
-[DOPE = Displacement, Obstruction, Pneumothorax, Equipment]
Breathing Support
16. CIRCULATION
Dengan posisi badan tegak lurus,
penolong mengkompresi dada lurus ke
bawah secara teratur dengan
kecepatan 100-120x/menit
Kedalaman adekuat:
Kedalaman Rasio Kecepatan
Dewasa 2”-2,4”
(5-6 cm)
30:2 (1 atau 2 Penolong) 100-120x/menit
Anak /
Dewasa muda
2” (5 cm) 30:2 (1 penolong)
15:2 (2 penolong)
100-120 x/menit
Bayi 1,5” (4 cm) 30:2 (1 penolong)
15:2 (2 penolong)
100-120x/menit
18
17. Tehnik Kompresi Dewasa Muda
• Tidak perlu mencari titik kompresi, cukup
letakkan tumpuan tangan di sternum
• Penolong disamping korban lutut dibuka
selebar bahu, posisi tangan tegak lurus.
• Kekuatan kompresi terletak pada
dorongan badan bukan kekuatan tangan
PEDROM 2019
18. High quality CPR/RJP
• Push fast : frekuensi 100 kali/menit
• Push hard : kedalaman 1/3 diameter
anteroposterior dada
• Complete recoil
• Minimal interruption
• Avoid excessive ventilation
19. EVALUASI
• Sesudah 5 siklus RJP dan
ventilasi (2 menit) evaluasi
1. Jika tidak ada nadi karotis, lakukan kembali
kompresi dan ventilasi 15 : 2.
2. Jika nadi teraba dan napas tidak ada, 1 napas
setiap 2 sampai 3 detik (20-30 napas/ menit)
dapat dilakukan.
3. Jika nadi teraba dan napas ada, beri posisi
mantap (recovery position)
– Waspada terhadap kemungkinan pasien
mengalami henti napas kembali, jika terjadi
segera terlentangkan pasien dan lakukan napas
buatan kembali. 21
24. Perasat Heimlich
•Hentakan Perut ( pada penderita dewasa & anak, ada respon )
PEDROM 2019
Hentakan Perut ( pada
penderita dewasa & anak,
tidak ada respon )
25. Relief of Choking in the Adult
and Child
• Ask the victim “Are you choking?” if the victim nods yes
• Ask the victim “Can I Help?” if the victim nods yes
• Position yourself behind the victim (standing for adult, knelling
for child) place one fist turned up with the thumb against the
abdomen. The other hand clasping the first fist.
• Thrust inward and upward with enough force to expel the object.
• Continue to thrust until the object is expelled or the victim
becomes unresponsive.
• If the object is expelled have the victim see a healthcare
professional for further evaluation.
• If the Child victim becomes unresponsive, Open the airway,
remove the object if you see it, and begin 5 rescue breathing
CPR. After 5 cycles (2 min) ACTIVATE the EMS and get an
AED. Check the Airway every time before giving breaths during
CPR.
27. MEMBEBASKANSUMBATANJALAN NAFAS
PADA BAYI
1. Pastikan adanya sumbatan jalan nafas total ( Bukan infeksi )
2. Atur Posisi bayi ( telungkup )
3. Lakukan 5 X hentakan punggung & 5 X pijatan dada
4. Ulangi Poin 1- 3 sampai efektif atau bayi pingsan
Jika Pingsan
5. Airway, Ventilasi 1X, Jika tidak maksimal reposisi kepala
beri 1 X ventilasi lagi
6. Lakukan gerakan pada point 3
7. Tongue Jaw Lift ( Jika object nampak lakukan sweep finger )
8. Ulangi gerakan point 5 – 7 samapi berhasil
9. Jika lebih 1 menit tidak berhasil aktifkan sistem SPGDT
28. Relief of Choking in the Infant.
• Signs of Severe Airway Obstruction
• poor / no air exchange.
• weak ineffective cough / no cough at all.
• turning blue around mouth.
• Knell / sit with infant in your lap
• 5 back thrusts, 5 chest thrusts, continue until object is expelled
or infant becomes unresponsive.
• If object is expelled take infant to a Healthcare provider for
further evaluation.
• If object is not expelled and infant becomes unresponsive, Open
the airway, remove the object if you see it, and begin CPR.
After 5 cycles (2 mins) ACTIVATE the EMS. Check the Airway
every time before giving breaths during CPR.
29. Jika bayi tersedak, tidak bisa batuk efektif, sadar penuh
lakukan 5 hentakan (back blow) dengan cukup kuat
menggunakan pangkal telapak tangan di punggung di
antara dua tulang belikat.
Penolong memposisikan bayi telungkup dengan kepala lebih
rendah dan penolong berlutut atau duduk di kursi sehingga
dapat menopang bayi di pangkuannya dengan aman.
Untuk bayi, topang kepala dengan ibu jari di satu sisi
rahang dan yang lain menggunakan satu atau dua jari
tangan yang sama tanpa menekan jaringan lunak di bawah
rahang. Untuk anak usia di atas 1 tahun, kepala tidak perlu
ditopang secara khusus.
30.
31. Jika manuver back blow gagal, lakukan 5 hentakan
dada (chest thrust) pada bayi.
Penolong memosisikan bayi telentang dengan kepala
lebih rendah mengarah ke bawah.
penolong meletakan punggung bayi di lengan yang
bebas dan menopang ubun – ubun dengan tangan,
kemudian topang lengan dengan paha.
Identifikasi lokasi chest thrust di tengah – tenagh
tulang dada, lakukan entakan dengan 2 jari (jari
telunjuk dan jari tengah).
Jika benda asing belum keluar, ulangi tindakan dari
awal.