Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pertumbuhan dan pembangunan ekonomi daerah serta peran pemerintah dalam mendorong dan meningkatkan kapasitas pembangunan ekonomi setiap daerah berdasarkan potensi dan kondisi masing-masing daerah.
2. Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses
yang bersifat multidimensional, yang melibatkan
kepada perubahan besar, baik terhadap
perubahan struktur ekonomi, perubahan sosial,
mengurangi atau menghapuskan kemiskinan,
mengurangi ketimpangan, dan pengangguran
dalam konteks pertumbuhan ekonomi.
3. Menganalisis perekonomian suatu daerah sangat sulit karena:
*Data tentang daerah sangat terbatas terutama kalau daerah dibedakan
berdaarkan pengertian daerah nodal. Dengan data yang sangat terbatas
sangat sukar untuk menggunakan metode yang telah dikembangkan
dalam memberikan gambaran mengenai perekonomian suatu daerah.
*Data yang tersedia umumnya tidak sesuai dengan data yang dibutuhkan
untuk analisis daerah, karena data yang terkumpul biasanya ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan analisis perekonomian secara nasional.
*Data tentang perekonomian daerah sangat sukar dikumpulkan, sebab
perekonomian daerah lebih terbuka dibandingkan dengan perekonomian
nasional. Hal tersebut menyebabkan data tentang aliran-aliran yang
masuk dan keluar dari suatu daerah sukar diperoleh.
*Bagi NSB, di samping kekurangan data sebagai kenyataan yang umum,
data yang ada yang terbatas itu pun banyak yang sulit untuk dipercaya,
sehingga menimbulkan kesulitan untuk melakukan analisis yang
memadai tentang keadaan perekonomian suatu daerah.
4. Kalau analisis pembangunan nasional dibandingkan dengan
analisis pembangunan daerah, maka akan tampak bahwa
analisis pembangunan ekonomi daerah sangat ketinggalan,
baik ditinjau dari cakupan analisis maupun kedalamannya.
Disamping itu, analisis regional yang ada bertitik-tolak dari
analisis permasalahan dan kebijaksanaan pembangunan
daerah di negara maju, padahal struktur perekonomian
negara-negara maju sangat berbeda dengan struktur
perekonomian NSB, demikian juga dengan struktur
perekonomian daerahnya.
5. * Teori Ekonomi Neo Klasik
* Teori Basis Ekonomi (Economic Base Theory)
* Teori Lokasi
* Teori Tempat Sentral
6. perencanaan pertumbuhan ekonomi daerah
adalah upaya untuk merencanakan penggunaan
sumber daya publik yang tersedia disuatu wilayah
menjadi lebih dari sebelumnya melalui perbaikan
kapasitas sektor swasta dalam menciptakan nilai
sumber daya secara bertanggung jawab.
7. *Pertama, berbedanya kondisi sosial ekonomi disetiap
daerah.
*Kedua, berbedanya tingkat pembangunan antar daerah.
*Ketiga, adanya ketimpangan ekonomi antar daerah.
*Keempat, adanya ekspansi ekonomi suatu daerah ke
daerah lain.
8. *Memperbaiki penggunaan sumber daya publik yang tersedia.
*Memperbaiki kapasitas sektor swasta dalam menciptakan nilai-
nilai sumber daya swasta secara bertanggung jawab demi
kepentingan pembangunan masyarakat secara menyeluruh.
*Memperkirakan potensi, prospek perkembangan, hambatan dan
resiko masa yang akan datang. Memberi kesempatan untuk
memperoleh pilihan terbaik.
*Memperoleh skala prioritas dari kepentingan tujuan. Sebagai alat
pengukur atau standard pada waktu pengawasan dan evaluasi.
9. *Pertama, melalui proses politik, dimana perencanaan pertumbuhan
ekonomi merupakan bagian dari visi dan misi kepala daerah terpilih
baik tingkat Provinsi maupun tingkat Kabupaten Kota.
*Kedua, melalui proses pendekatan teknokrat. Perusahaan swasta
dengan meminta ijin kepada pemerintah daerah merencanakan
pertumbuhan ekonomi melalui kegiatan pembangunan antara lain
pembangunan pertambangan, perkebunan, perumahan, pasar,
kawasan wisata dan lain-lain.
*Ketiga, perencanaan pertumbuhan ekonomi dengan pendekatan
partisipatif. Pemerintah membuka peluang kepada masyarakat untuk
ikut serta dalam pemanfaatan summber daya alam melalui
pembinaan dan arahan dari pemerintah.
*Keempat, perencanaan pertumbuhan ekonomi secara Top Down dan
Bottom Up oleh struktur organisasi pemerintah.
10. Kecamatan Siantar sebagai kecamatan pusat pertumbuhan memiliki
daerah hinterland yaitu Kecamatan Gunung Malela, Gunung Maligas, Tanah
Jawa, Jawa Maraja Bah Jambi. Dari ke empat kecamatan hinterlandnya,
Kecamatan Gunung Malela merupakan daerah yang paling kuat
hubungannya dengan Kecamatan Siantar. Ini terlihat dari nilai interaksinya
yang paling tinggi dari tiga kecamatan lainnya. Sementara itu kecamatan
yang paling kecil intraksinya adalah Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi.
Kecamatan Bandar sebagai pusat pertumbuhan memiliki daerah hinterland
yaitu Kecamatan Bandar Masilam, Bosar Maligas, Pematang Bandar dan
Bandar Huluan. Dari antara kecamatan hinterlandnya, Kecamatan
Pematang Bandar memiliki nilai interaksi yang paling tinggi dan yang
paling rendah adalah Kecamatan Bandar Huluan. Hal ini disebabkan oleh
jarak antara Kecamatan Bandar dengan Pematang Bandar yang dekat,
sementara dengan Kecamatan Bandar Huluan membutuhkan jarak yang
jauh, sehingga mempengaruhi aksebilitasnya
11. Kecamatan Tanah Jawa sebagai kecamatan pusat pertumbuhan
memiliki daerah hinterland yaitu Kecamatan Siantar, Hutabayu Raja,
Hatonduhan, Jawa Maraja Bah Jambi. Dari antara kecamatan sebagai
daerah hinterlandnya, Kecamatan Hatonduhan memiliki hubungan yang
sangat kuat dengan Kecamatan Tanah Jawa. Ini terlihat dari nilai
interaksinya yang lebih tinggi dari kecamatan lainnya. Sementara yang
paling rendah hubungannya adalah Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi
terlihat dari nilai interaksinya yang paling rendah.
Kecamatan Raya sebagai kecamatan pusat pertumbuhan memiliki
daerah hinterlandnya yaitu Kecamatan Dolok Pardamean, Panei, Raya
Kahean, Silou Kahean, Dolok Silou, dan Purba. Kecamatan Raya
merupakan kecamatan pusat pertumbuhan yang paling banyak memiliki
wilayah hinterlandnya, dikarenakan letak Kecamatan Raya yang berada
di tengah Kabupaten Simalungun. Dari antara kecamatan
hinterlandnya, Kecamatan Panei memiliki hubungan yang sangat kuat
dengan Kecamatan Raya, terlihat dari nilai interaksinya yang tinggi.
Sementara Kecamatan yang paling rendah nilai interaksinya adalah
Kecamatan Dolok Silou.
12. Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi daerah adalah sangat
mutlak diperlukan serta diterapkan dalam rangka mempercepat
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi daerah yang
bersangkutan. Untuk itu peran pemerintah sangat penting untuk
mendorong bahkan meningkatkan kapasitas pembangunan
ekonomi suatu daerah dengan berdasarkan pada kondisi serta
potensi yang dimiliki oleh masing-masing daerah.