PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
anaslisis pengembangan potensi desa berbasis indeks desa membangun
1. ANALISIS PENGEMBANGAN POTENSI
DESA BERBASIS INDEKS DESA
MEMBANGUN (IDM) TERHADAP
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
DI DESA PARIT RAJA KECAMATAN
SEJANGKUNG
Debby Puspita Sari
402.2019.005
2. Latar Belakang
Pembangunan dan pengembangan potensi Desa merupakan hal
yang urgen (penting). Hal ini mengingat daerah perdesaan
merupakan tempat tinggal mayoritas bagi mayarakat Indonesia.
Dari data dalam buku Indeks dan Data Wilayah Administratif Dalam
Daerah Provinsi, daerah Kabupaten atau Kota, serta seluruh
wilayah Kecamatan di Indonesia menyebutkan bahwa total daerah
perdesaan di Indonesia sebanyak 74.093 serta wilayah kelurahan
sebanyak 8.412. Komitmen pemerintahanJokowi-Jusuf Kalla dalam
membangun Desa tertuang dalam Nawacita ketiga yakni
“Membangun Indonesia dari Pinggiran dengan Memperkuat
Daerah-Daerah dan Desadalam Kerangka Negara Kesatuan”. Hal ini
dibuktikan dengan konsistensi Pemerintah dalam melaksanakan
amanat UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa dengan pengalokasian
dana Desa dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)
yangjumlahnyaterusmeningkat daritahunketahun.
3. Indeks Desa Membangun adalah Indeks Komposit yang
dibentuk dari Indeks Ketahanan Sosial, Indeks Ketahanan
Ekonomi, dan Indeks Ketahaman Ekologi Desa. Dari ketiga
Indeks Komposit tersebut kemudian dijadikan sebagai
referensi dalam proses pengukuran strata kemandirian
dan kemajuan suatu Desa. Tujuan penyusunan Indeks
Desa Membangun (IDM) adalah menetapkan status
kemajuan Desa dan kemandirian Desa serta menyediakan
data dan informasi dasar bagi pembangunan Desa. Indeks
Desa Membangun (IDM) mengklasifikasi Desa dalam lima
(5)status yakni:
1. Desa SangatTertinggal : IDM≤ 0,4907
2. Desa Tertinggal : 0,4907 <IDM≤0,5989
3. DesaBerkembang:0,5989 <IDM≤0,7072
4. Desa Maju: 0,7072<IDM≤0,8155
5. Desa Mandiri: IDM>0,8155.
4. Berdasarkan data Kemendes PDTT, Kabupaten Sambas
paling banyak menyumbangkan Desa Mandiri di Kalimantan
Barat. Saat ini Kabupaten Sambas tercatat memiliki
sebanyak 191 Desa Mandiri, 64 Desa Maju dan 10 Desa
Berkembang, yang jauh meningkat dari pada tahun
sebelumnya. Pada tahun 2016 Kecamatan Sejangkung
masih banyak memiliki Desa Tertinggal dan Sangat
Tertinggal. Kecamatan Sejangkung mengalami
perkembangan yang sangat baik pada tahun 2022 karena
keterlibatan Pemerintah Desa, Kabupaten/Kota, Provinsi,
dan Pemerintah Pusat dalam mendongkrak skor Indeks
Desa Membangun (IDM). Pada tahun 2022 Kecamatan
Sejangkung merupakan Kecamatan penyumbang Desa
Mandiri terbanyak di Kabupaten Sambas, yang mana
terdapat8Desa Mandiri,dan4 Desa Maju.
5. Kecamatan Sejangkung merupakan suatu daerah di
Kabupaten Sambas yang dikenal sebagai sentra
kerajinan tangan dari rotan dan bambu. Komoditas
kerajinan tangan dari bambu merupakan produk
unggulan Desa Parit Raja. Desa Parit Raja sebagai
bagian dari Kecamatan Sejangkung memiliki potensi
ketersediaan bahan baku bambu. Luas areal bambu di
Desa Parit Raja sekitar 1,5 ha, tumbuh secara liar dan
terpisah-pisah. Potensi yang ada mestinya mampu
mengembangkan kesejahteraan bagi masyarakat.
Namun potensi yang ada belum dimanfaatkan secara
maksimal sehingga belum mampu mengembangkan
kerajinan tangan berbahan baku bambu. Masih banyak
terdapat kendala dalam mengembangkan kerajinan
tangantersebut.
7. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pemanfaatan
potensi Deas yang ada di Desa
Parit Raja Kecamatan Sejangkung
dalam memaksimalkan
peningkatan skor Indeks Desa
Membangun(IDM).
2. Untuk mengetahui dampak
peningkatan status Indeks Desa
Membangun (IDM) terhadap
kesejahteraan masyarakat di Desa
ParitRajaKecamatanSejangkung
Manfaat Penelitian
KegunaanTeoritis
• Penelitian ini memiliki kegunaan sebagai sumbangan
keilmuan di bidang Indeks Desa Membangun (IDM) dan
dapat menjadi salah satu refrensi untuk penelitian
selanjutnya. Penelitian ini diharapkan menjadi tambahan
kajian terkait pengembangan potensi Desa berbasis Indeks
Desa Membangun (IDM) terhadap kesejahteraan
masyarakatdiDesaParitRajaKecamatanSejangkung.
KegunaanPraktis
• Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
dan tambahan pengetahuan kepada pembaca mengenai
Index Desa Membangun Desa Mandiri terhadap
kesejahteraanmasyarakat sedangkankegunaan penelitian
bagi lembaga terutama IAI Sultan Muhammad Syafiuddin
Sambas adalah untuk mengembangkan khazanah
keislaman serta diharapkan adanya penelitian-penelitian
selanjutnyayanglebihterarahdanlebihdetail.
8. PENELITIAN TERDAHULU
1. Jurnal Beni Haryanto Tambunan yang berjudul “Peranan Dana Desa dalam Pengembangan Indeks
Desa Membangun (IDM) di Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara
penelitian ini menggambarkan bagaimana Desa sebelum adanya dana Desa dan setelah adanya
dana Desa, kemudian peranan dana Desa terhadap pengembangan Indeks Desa Membangun (IDM)
dimana dalam Indeks Desa Membangun (IDM) ini banyak indikator dan sub indikator penilaiannya,
serta melihatfaktorpenghambatDesa sulit berkembang.
2. Skripsi Audina Damayanti tahun 2018 yang berjudul, “Analisis Keberadaan Indikator Berdasarkan
Indeks Desa Membangun (IDM) dan Indeks Pembangunan Desa (IPD) Terhadap Kesejahteraan
Masyarak. penelitian menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa keberadaan indikator
berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) memiliki pengaruh terhadap kesejahteraan
masyarakatyangadadi5 Desa KecamatanWagirKabupatenMalang.
3. Skripsi Nugrahani Kusumastuti tahun 2018 yang berjudul, “Transformasi Pembangunan Menuju
Desa Mandiri: Studi Di Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah
Istimewa Yogyakarta”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pemerintah
dalam transformasi pembangunan serta mendeskripsikan hasil dari transformasi pembangunan
setelah menjadiDesa Mandiri.
9. 4. jurnal Mir’atun Nur Arifah dan Nugrahani Kusumastuti tahun
2018, yang berjudul “Strategi Mempercepat Pembangunan
Desa Mandiri Studi di Desa Kemadang Gunungkidul”. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa dalam hal strategi yang
dilakukan, pemerintah Desa Kemadang melakukan
pemetaan potensi, pembinaan dan pendampingan,
membangun sinergisitas dan menerapkan tata kelola Desa
menjadiorganisasimodern.
5. Jurnal Sumar’in tahun 2019 yang berjudul “Pengembangan
Potensi Ekonomi Wilayah Menuju Desa Mandiri Studi Pada
Sumber Harapan Kabupaten Sambas”. dari penelitian ini
adalah potensi Desa Sumber Harapan yang bisa
dikembangkan berdasarkan analisis peneliti meliputi 2
aspek yakni pertama aspek Kerajinan Tenun serta kedua
Aspek Pertanian dan Perkebunan. Adapun upaya yang bisa
dilakukan oleh pemerintah Desa dalam meningkatkan
potensi Desa meliputi: Membangun kapasitas warga,
membangun kepedulian dari organisasi masyarakat sipil,
kelompok-kelompok tani dan usaha di Desa untuk peduli
pada Desa, serta terlibat dalam perencanaan serta
pembangunanDesa.
10. KAJIAN PUSTAKA
KonsepDesa
• Desamerupakanorganisasi
pemerintahan yangpalingkecil,
paling bawah,paling depandan
paling dekatdenganmasyarakat.
KonsepDesaMembangun
• PembangunanDesamerupakan
kreasidanikonOrde Baru,yang
munculpadaPelitaI(1969-1974)
yangmelahirkan Direktorat
JenderalPembangunanDesadi
DepartemenDalamNegeri.
Namunpadapertengahan1980-
anpembangunan Desakemudian
diubahmenjadipembangunan
masyarakatDesa,sebab
pembangunan Desasebelumnya
hanyaberorientasipada
pembangunan fisik
IndeksDesaMembangun
• Indeks Desa Membangun adalah
Indeks Komposit yang dibentuk
dari Indeks Ketahanan Sosial,
Indeks Ketahanan Ekonomi, dan
Indeks Ketahaman Ekologi Desa.
Tujuan penyusunan Indeks Desa
Membangun (IDM) adalah
menetapkan status kemajuan
Desa dan kemandirian Desa serta
menyediakan data dan informasi
dasarbagi pembangunan Desa.
11. Metode Penelitian
Pendekatan dan jenis penelitian
yang digunakan dalam penelitian
iniyaitu deskriptif kualitatif.
PendekatanPenelitian
SettingPenelitian
Setting penelitian atau lokasi
penelitian ini akan dilaksanakan
di Desa Parit Raja, Kecamatan
Sejangkung, KabupatenSambas.
SumberData
DataPrimer
• Yang menjadi sumber data
primernya yaitu, Kepala Desa,
BPD Desa Parit Raja, Pengrajin
danmasyarakatsetempat.
DataSekunder
• Sumber data sekunder
merupakan data pendukung
dalam penelitian ini yaitu berupa
buku,jurnaldanmediaelektronik
TeknikPengumpulan data
1. Wawancara
2. Dokumentasi
3. Observasi
12. TeknikPemeriksaanKeabsahan Data
ReduksiData
Reduksi data yaitu dengan melakukan
pengetikan atau penulisan terhadap data
yang telah di dapat di lapangan dilakukan
dengan rapi,terinci,dansistematis.
DispalayData
Display data merupakan cara menyajikan
sebuah data yang semakin bertumpuk yang
mana dapat memberikan gambaran secara
menyeluruh.
KesimpulandanVerifikasi
Kesimpulan dan verifikasi yakni dari mulai
peneliti berusaha mencari makna dari data
yangtelahdiperoleh.
TeknikAnalisisData
Triangulasi
Triangulasi merupakan suatu teknik
dalam mencari informasi lain di luar
dari sumber primer, karena sumber
lain juga mengetahui akan obyek dan
fokus yangakanditeliti.
Membercheck
Member check merupakan sebuah
teknik dalam pemeriksaan keabsahan
data, dilkukan pada saat akhir
wawancara dengan memahami
catatanyangtelah didapat.