Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah menjelaskan tentang pedoman bagi warga Muhammadiyah dalam menjalani kehidupan sehari-hari agar tercermin kepribadian Islami dan terwujudnya masyarakat Islam. Pedoman ini bersumber dari Al-Quran dan Sunnah serta bertujuan membentuk perilaku individu dan kolektif warga Muhammadiyah.
2. Pengertian
PHIM adalah seperangkat nilai dan norma
Islami yang bersumber pada Al-Qur’an dan As-
Sunah untuk menjadi pola bagi tingkah laku
warga muhammadiyah dalam menjalani
kehidupan sehari-hari sehingga tercermin
kepribadian Islami menuju terwujudnya
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
4. Kepentingan
• Sebagai pedoman warga Muhammadiyah
• Adanya perubahan sosial politik
• Adanya perubahan alam pikir (pragmatis,
materialistis, hedonis)
• Adanya penetrasi budaya asing dan multi-
kulturasisme akibat globalisasi.
• Adanya perubahan orientasi nilai dan sikap
dalam ber-Muhammadiyah.
5. Sifat
• Mengandung hal2 penting dan pokok
• Bersifat pengkayaan
• Aktual, -kekinian-
• Memberikan arah bagi tindakan warga
• Ideal, -dpt menjadi panduan-
• Rabbani, -mengandung ajaran akhlaqi-
• Taisir, -panduan yg mudah dipahami-
8. Kehidupan Pribadi
Dalam Aqidah
Warga Muhammadiyah harus memiliki prinsip hidup dan
kesadaran imani berupa tauhid kpd Allah swt.
Dalam Akhlaq
Warga Muh dituntut meneladani perilaku Nabi
Dalam Ibadah
Warga Muh melaksanakan ibadah mahdhah dgn sebaik-baiknya
dan menghidupkan ibadah nawafil (sunah)
Dalam Muamalah
• warga Muh sbg abdi dan khalifah
• warga Muh senantiasa berfikir burhani (tekstual&kontekstual),
bayani (fakta&rasio) dan irfani (hati nurani)
• warga Muh harus mempunyai etos kerja Islami (disiplin,
sungguh2, optimal, tdk menyiakan waktu)
9. Kehidupan Keluarga
Kedudukan Keluarga
Keluarga sakinah yg merupakan tiang utama kehidupan umat dan
bangsa, harus dapat diwujudkan agar terbentuk gerakan jamaah menuju
masyarakat madani.
Fungsi Keluarga
•Sosialisasi ajaran Islam
•Wadah kaderisasi
•Menjadi contoh keluarga yang baik
Aktivitas Keluarga
• Sungguh2 mendidik anak
• Hormat dan ihsan kpd anak dan perempuan
• Menjalin hubungan sosial dan kepedulian sosial
• Pelaksanaan sholat sbg prioritas utama
10. Kehidupan Bermasyarakat
• Setiap muslim harus menjalin persaudaraan dengan sesama
(tetangga & angg masy lainnya)
• Setiap keluarga dan anggota keluarga Muhammadiyah harus
menunjukkan keteladanan dalam bersikap baik kepada
tetangga
• Bersikap adil dan baik kepada tetangga yang berlainan agama
• Dalam hubungan sosial haruslah menunjukkan sikap-sikap
sosial berdasarkan prinsip menjunjung-tinggi nilai kehormatan
manusia, toleransi, menepati janji, dsb.
• Melaksanakan gerakan jamaah dan dakwah jamaah sbg wujud
melaksanakan dakwah Islam menuju masyarakat madani.
11. Kehidupan ber-Organisasi (1)
• Warga dan (lebih2) pimpinan persyarikatan bertanggung-jawab untuk
menjadikan Muhammadiyah sbg gerakan Islam yg kuat dan unggul
• Setiap anggota, kader dan pimpinan Muh wajib memelihara,
melangsungkan dan menyempurnakan gerak dan langkah persyarikatan
dng penuh komitmen yang istiqomah.
• Menyelesaikan masalah yg timbul di persyarikatan dng musyawarah dan
mengacu kpd aturan persyarikatan.
• Menggairahkan ruh Al-Islam dan ruh Al-Jihad dalam seluruh gerakan
persyarikatan dan suasana di lingkungan persyarikatan.
• Setiap anggota Muh menunjukkan keteladanan bertutur dan bertingkah-
laku, beramal dan berjuang.
• Dikembangkan disiplin tepat waktu dalam kegiatan persyarikatan
• Ditumbuhkan kembali pengajian singkat (kultum) dalam rapat/pertemuan
• Pimpinan harus gemar mengikuti dan menyelenggarakan kajian ke-
Islaman , memakmurkan masjid
12. Kehidupan ber-Organisasi (2)
• Wajib menumbuhkan dan menggairahkan perilaku amanat dalam
memimpin dan mengelola organisasi.
• Setiap anggota dan (lebih2) pimpinan hendaknya jangan mengejar jabatan
dalam persyarikatan dan jangan menghindarkan diri ketika memperoleh
amanat.
• Anggota Muh harus menjauhkan diri dari fitnah, sikap sombong, ananiyah
dan sikap tercela lainnya.
• Ditradisikan membangun imamah dan ikatan jamaah serta jamiyah.
• Setiap anggota hendaknya memiliki jiwa pembaharu dan jiwa dakwah
yang tinggi, dengan semangat tajdid.
• Setiap anggota pimpinan dan pengelola persyarikatan hendaknya
bertanggung jawab dalam mengemban misi Muhammadiyah dan
menjauhkan diri dari berbangga diri ketika berhasil.
• Warga dan anggota Muh hendaknya menjauhkan diri dari perbuatan
syirik, taqlid, bid’ah dan khurafat.
13. Kehidupan Mengelola Amal Usaha (1)
• Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) adalah salah satu usaha
dari usaha2 persyarikatan u/ mencapai maksud dan tujuan
persyarikatan.
• AUM adalah milik persyarikatan, dan persyarikatan bertindak
sebagai badan hukum / yayasan dari seluruh AUM itu.
• Pimpinan AUM diangkat dan diberhentikan o/ pimpinan
persyarikatan dalam kurun waktu tertentu.
• Pimpinan AUM a/ anggota Muhammadiyah yg mempunyai
keahlian tertentu di bidang AUM tersebut.
• Pimpinan AUM harus memahami peran dan tugas dirinya
dalam mengemban amanat persyarikatan.
• Pimpinan AUM senantiasa berusaha meningkatkan dan
mengembangkan AUM yang menjadi tanggung-jawabnya.
14. Kehidupan Mengelola Amal Usaha (2)
• Pimpinan AUM berhak mendapatkan nafkah dalam ukuran
kewajaran (sesuai ketentuan yg berlaku)
• Pimpinan AUM wajib melaporkan pengelolaan AUM yg
menjadi tanggung-jawabnya kepada persyarikatan, terutama
dalm hal keuangan dan bersedia di-audit serta mendapat
pengawasan sesuai ketentuan yg berlaku.
• Pimpinan AUM harus bisa menciptakan suasana kehidupan
Islami dlm AUM yg menjadi tanggung-jawabnya.
• Karyawan AUM a/ warga Muhammadiyah yg dipekerjakan
sesuai dg keahlian dan kemampuannya.
• Seluruh pengelola AUM wajib dan dituntut u/ menunjukkan
keteladanan diri, melayani sesama, menghormati hak sesama,
peduli sosial, sbg cerminan sikap ihsan, ikhlas dan ibadah.
15. Kehidupan Mengelola Amal Usaha (3)
• Seluruh Pimpinan, karyawan dan pengelola AUM hendaknya
memperbanyak silaturahmi dan membangun hubungan sosial
yg harmonis tanpa mengurangi ketegasan dan tegaknya
sistem dlm penyelenggaraan AUM masing2.
• Seluruh Pimpinan, karyawan dan pengelola AUM selain
melakukan aktivitas rutin, juga wajib melakukan kegiatan2 yg
memperkokoh keimanan.
16. Kehidupan dalam Berbisnis (1)
• Kegiatan bisnis ekonomi a/ upaya yg dilakukan u/
memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarganya.
• Setiap org dapat mjd pemilik, pengelola atau
keduanya dan menjalankan bisnisnya dg benar dan
halal sesuai dg prinsip muamalah dlm Islam.
• Prinsip sukarela dan keadilan yg dilandasi kejujuran
mrpkn prinsip penting yg harus dipegang.
• Hasil dari aktivitas bisnis akan mjd harta kekayaan
pihak yg mengusahakannya. Dan di dlm-nya
terdapat kewajiban ZAKAT dan tuntunan Shodaqoh
serta infaq
17. Kehidupan dalam Berbisnis (2)
• Beberapa jalan perolehan dan pemilikan harta :
Usaha (bisnis ekonomi)
Waris
Wasiat
Hibah
• Harta dapat juga diperoleh dengan Hutang-Piutang
dan pinjaman.
• Persaingan/ berlomba-lomba dalam hal kebaikan di
bidang bisnis diperbolehkan. (pemberian mutu barang,
pelayanan, dsb)
18. Kehidupan dalam Berbisnis (3)
• Sangat dianjurkan tolong menolong dalam kegiatan
bisnis.
• Pebisnis sebaiknya menjalankan bisnisnya dg cermat,
penuh perhitungan dan tidak sembrono. Serta tidak
berlaku boros dan mubadzir dalam menggunakan
harta hasil usahanya.
• Kinerja bisnis sedapat mungkin menganut ajaran
Islam, hari ini lebih baik dari hari kemarin.
19. Kehidupan dalam Berbisnis (4)
• Jika bisnis harus diserahkan kepada org lain maka
seharusnya diserahkan kpd org yg mau dan mampu
menjalankan amanah yg diberikan.
• Sebaiknya bisnis yang sudah besar, melibatkan
banyak pihak dan memberikan banyak manfaat
kepada masyarakat.
• Sebian harta yg terkumpulkan dari usaha bisnis
tersebut wajib dikeluarkan zakatnya. Juga shodaqoh
serta infaq nya karena tidak seluruhnya hak mutlak
orang bersangkutan.
20. Kehidupan dalam
Mengembangkan Profesi
• Profesi merupakan bidang pekerjaan yg dijalani
setiap org sesuai dg keahliannya yg menuntut
komitmen, skill dan tanggung-jawab.
• Dalam menjalankan profesinya, setiap anggota
Muhamamdiyah hendaknya menjunjung tinggi nilai-
nilai kehalalan, thayyib, amanah, manfaat dan
kemaslahatan dunia akhirat.
• Dalam menjalankan profesinya, setiap anggota
Muhamamdiyah hendaknya menjauhkan dari praktik
korupsi, kolusi, nepotisme, bohong dan hal bathil
lainnya.
21. Kehidupan dalam
Mengembangkan Profesi (2)
• Setiap anggota Muhammadiyah dimanapun & sbg
apapun profesinya hendaknya pandai bersyukur kpd
Allah SWT dan bersabar ketika mendapat musibah.
• Warga Muhammadiyah hendaknya menjalankan
profesinya dengan sepenuh hati dan kejujuran.
• Dalam menjalankan profesi hendaknya
mengembangkan prinsip kerjasama dalam kebaikan
dan ketaqwaan.
• Setiap anggota Muhammadiyah hendaknya
menunaikan kewajiban Zakat dan mengamalkan
shadaqah, infaq, wakaf dan amal jariyah lainnya.
22. Kehidupan dalam
Berbangsa dan Bernegara
• Warga Muhammadiyah perlu mengambil bagian dan
tidak boleh apatis dlm kehidupan politik, melalui
berbagai saluran scr positif sbg wujud bermuamalah.
• prinsip-2 dlm politik harus ditegakkan dng se-
jujur2nya dan se-sungguh2nya.
• Berpolitik adalah dalam dan demi kepentingan umat
dan bangsa sbg wujud ibadah kpd Allah.
• Politisi Muhammadiyah berkewajiban menunjukkan
keteladanaan diri (jujur, adil)
23. Kehidupan dalam
Berbangsa dan Bernegara (2)
• Berpolitik dng keshalihan, sikap positif dan memiliki
cita2 bagi terwujudnya masyarakat utama dng funsi
amar ma’ruf nahi mungkar.
• Menggalang silaturahim dan ukhuwah antar politisi
dan kekuatan politik yg digerakkan o/ politisi
Muhammadiyah secara cerdas dan dewasa.
24. Kehidupan dalam
Melestarikan Lingkungan
• Lingkungan hidup merupakan ciptaan dan
anugerah Allah SWT yg harus dijaga, diolah & tdk
boleh dirusak
• Warga Muhammadiyah berkewajiban melakukan
konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya.
• Warga Muhammadiyah dilarang melakukan
tindakan2 & usaha2 yg menyebabkan kerusakan
lingkungan alam, trmasuk kehidupan hayati.
25. Kehidupan dalam
Melestarikan Lingkungan (2)
• Memasyarakatkan & mempraktekkan budaya
bersiih, sehat dan indah lingkungan disertai
kebersihan fisik & jasmani.
• Melakukan tindakan2 amar ma’ruf & nahi munkar
di dlm menghadapi kezaliman, keserakahan dan
rekayasa serta kebijakan2 yg mengakibatkan
kerusakan lingkungan.
• Melakukan kerjasama & aksi dg berbagai pihak u/
terpeliharanya dan kelestarian lingkungan hidup.
26. Kehidupan dalam
Mengemban Ilmu & Teknologi
• Warga Muhammadiyah wajib u/ menguasai dan memiliki
keunggulan dalam kemampuan IPTEK.
• Warga Muhammadiyah harus memiliki sifat ilmuwan (kritis,
terbuka menerima kebenaran dan menggunakan daya nalar)
• Kemampuan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
mrpkn bagian tak terpisahkan dng iman dan amal shalih.
• Dng ilmunya, warga Muhammadiyah wajib mengajarkan,
memberi peringatan, mencerahkan & memanfaatkan u/
kemaslahatan sbg wujud ibadah, jihad dan dakwah.
• Menggairahkan & menggembirakan gerakan mencari ilmu
pengetahuan dan penguasaan teknologi.
27. Kehidupan dalam
Seni dan Budaya
• Islam a/ agama fitrah. Tidak bertentangan dng fitrah
manusia, tetapi menyalurkan, mengatur dan
mengarahkan fitrah tsb u/ kemuliaan manusia.
• Rasa seni mrpkn salah satu fitrah yg dianugerahkan
o/ Allah SWT.
• Berdasarkan Kep. Munas Tarjih ke-22 Th. 1995,
Hukum Karya seni adalah MUBAH (boleh), slm tidak
mengarah atau mengakibatkan fasad (rusak) , dlarar
(bahaya), isyyan (durhaka) & ba’id ‘anillah (jauh dr
Allah).
28. Kehidupan dalam
Seni dan Budaya (2)
• Seni rupa dg obyek makhluk bernyawa hukumnya
Mubah jika digunakan u/ kepentingan sarana
pengajaran. Dan mjd Haram bila mengandung unsur
isyyan dan kemusyrikan.
• Seni suara (vokal, instrumen, sastra dan
pertunjukkan) pada dasarnya Mubah, serta menjadi
Haram bila menjurus pada pelanggaran norma2
agama.
29. Kehidupan dalam
Seni dan Budaya (3)
• Seni budaya dapat menumbuhkan perasaan halus
dan keindahan juga sbg sarana u/ mendekatkan diri
kpd Allah SWT dan sbg sarana dakwah.
• Menghidupkan sastra Islam sbg bagian dari strategi
membangun peradaban dan kebudayaan muslim.