Makalah ini membahas tentang pengangguran di Indonesia. Pertama, memberikan pengertian pengangguran sebagai orang yang tidak bekerja sama sekali atau sedang mencari kerja. Kedua, menjelaskan sebab-sebab pengangguran seperti ketidakseimbangan pertumbuhan angkatan kerja dan lapangan kerja serta macam-macam pengangguran. Ketiga, membahas program-program pemerintah untuk mengurangi pengangguran seperti pelatihan kerja dan penc
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
PENGANGGURAN DI INDONESIA
1. MAKALAH
PENGANGGURAN DI INDONESIA
Dosen Pengampu :
Penyusun :
Diva Audrey Renata (G74219092)
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2019
2. ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt, yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah sesuai dengan rencana.
Shalawat serta salam semoga tetap terhaturkan kepada Rasulullah Muhammad Saw
yang telah membawa umatnya dari kegelapan menuju jalan terang benderang berupa
agama islam.
Makalah disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah perekonomian di
Indonesia dengan judul “Uang Dan Permintaan”. Dengan terselesaikannya penulisan
makalah ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Allah Swt karena hanya dengan seizin-Nya makalah ini dapat terselesaikan.
2. Bapak Bakhrul Huda selaku dosen pengampu mata kuliah Perekonomian di
Indonesia.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun tugas
makalah ini. Oleh karena itu saya mengharap kritik dan saran kesempurnaan penulisan
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Surabaya, 15 Maret 2020
Penulis
3. iii
DAFTAR ISI
COVER...............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR .......................................................................................................ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 1
A. Latar Belakang....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................. 2
C. Tujuan.................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 3
A. Pengertian pengangguran....................................................................................... 3
B. Sebab sebab pengangguran dan macam-macamnya.............................................. 4
C. Laju pertumbahan penduduk Indonesia ................................................................. 6
D. Deskripsi penduduk menurut status ketenagakerjaanya ........................................ 8
E. Program-program pemerintah untuk mengurangi pengangguran.......................... 9
F. Komparasi Program Pemerintah Dalam Mengatasi Pengangguran dengan Negara
Lain ............................................................................................................................ 10
BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 12
A. Kesimpulan.......................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 13
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Krisis ekonomi yang terjadi pertengahan 1997 telah mempengaruhi sendi-sendi
dasar kehidupan masyarakat luas. Krisis ini telah mengakibatkan berbagai dampak
sosial pada semua strata masyarakat, seperti terjadinya kesenjangan yang semakin tajam
antara kenaikkan harga-harga barang kebutuhan pokok dengan daya beli masyarakat,
kesenjangan antar golongan kian melebar dan semakin meningkatnya tingkat
kriminalitas, gangguan keamanan serta pengangguran.
Akumulasi dari berbagai bentuk krisis membuat masyarakat kian frustasi dan
kepercayaan kepada pemerintah semakin merosot, sedangkan ketidakpastian mengenai
kapan semua ini akan berakhir juga terus menghantui masyarakat. Ketidakstabilan
politik dan ekonomi di tanah air, telah membawa dampak kepada instabilitas keamanan.
Begitu pula maraknya demonstrasi serikat pekerja dengan tuntutan kenaikan standar
upah minimum bagi pekerja, serta munculnyareaksi terhadap pemutusan hubungan kerja
(PHK) di berbagai perusahaan, telah menimbulkan rasa kurang aman untuk berusaha
khususnya bagi investor asing, sehingga telah mendorong hengkangnya beberapa
investor asing dari negeri ini. Awal tahun 2016 ini masyarakat Indonesia kembali
dikejutkan dengan penutupan dua perusahaan elektronik raksasa asal Jepang, yakni
Panasonic dan Toshiba.
Penyebabnya adalah daya beli masyarakat Indonesia yang terus tergerus, sehingga
berdampak pada penjualan produk elektronik. Presiden semuanya itu telah berakibat
kepada semakin bertambahnya tingkat pengangguran, yang kemudian berdampak pada
bertambahnya angka kemiskinan.
Pengangguran merupakan masalah klasik yang selalu ada di setiap negara, termasuk
di Indonesia. Keterbatasan akses terhadap pendidikan dan lapangan pekerjaan
merupakan penyebab utama pengangguran.
Keterbatasan lapangan pekerjaan menyebabkan supply (penawaran) tenaga kerja di
pasar tenaga kerja melebihi demand (permintaan) tenaga kerja untuk mengisi
5. 2
kesempatan kerja yang tercipta. Akibatnya timbul kelompok angkatan kerja yang tidak
diberdayakan dalam kegiatan perekonomian. Kelompok angkatan kerja yang
berpendidikan cukup dan sesuai dengan tawaran lapangan pekerjaan akan lebih mudah
mendapatkan pekerjaan.1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian pengangguran?
2. Bagaimana Laju pertumbuhan penduduk di indonesia?
3. Deskripsi penduduk menurut status ketenagakerjaanya?
4. Apa saja Program-program pemerintah untuk mengurangi pengangguran?
5. Bagaimana komparasi program pemerintah indonesia dalam mengurangi
pengangguran dengan negara lain?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pengangguran
2. Agar kita mengetahui laju pertumbuhan penduduk indonesia
3. Untuk mengetahui Deskripsi penduduk menurut status ketenagakerjaanya
4. Agar kita mengetahui program pemerintah untuk mengurangi pengangguran
5. Untuk mengetahui komparasi program pemerintah indonesia dalam mengurangi
pengangguran dengan negara lain
1 https://jurnal.dpr.go.id/index.php/kajian/article/view/776
6. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian pengangguran
Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk yang sangat
banyak serta memiliki sumber kekayaan alam yang melimpah, ini membuat Indonesia
pantas disebut sebagai negara yang kaya akan sumber dayanya, baik pada sumber daya
alam maupun sumber daya manusianya. Hal ini harusnya dapat memberikan
keuntungan besar untuk perekonomian di Indonesia. Namun hal itu belum bisa terwujud
karena keadaan di Indonesia sekarang tidak seperti yang kita bayangkan. Ini Karena
pemerintah Indonesia yang belum dapat mengefesiensikan sumber daya alam dan
manusianya yang melimpah. Faktanya sekarang, banyak warga Indonesia yang tidak
memiliki pekerjaan atau dengan kata lain menjadi pengangguran di negaranya sendiri.
Semakin tingginya tingkat kelahiran warga indonesia namun tidak dibarengi dengan
banyaknya lapangan kerja yang tersedia, membuat jumlah pengangguran di Indonesia
menjadi semakin tinggi.2
Pengangguran adalah orang yang tidak bekerja sama sekali,sedang mencari
kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang
berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.
Pengangguran merupakan salah satu masalah sosial dalam pembangunan. Dalam
hal ini lapangan kerja menjadi wahana untuk menempatkan manusia pada posisi sentral
pembangunan. Lapangan kerja juga merupakan sumber pendapatan. Dengan demikian
Sumodiningrat menyatakan bahwa: Manusia atau angkatan kerja merupakan salah satu
faktor produksi, sehingga bila timbul pengangguran pada suatu masyarakat berarti
alokasi sumber daya dan produksi nasional relatif kurang optimal. Karena itu,
penyediaan lapangan kerja merupakan salah satu prioritas pembangunan di Indonesia,
sebagai cara untuk memperluas pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya agar
rakyat dapat hidup layak.
Meskipun lapangan kerja menjadi agenda setiap Pelita, masalah ini tetap
mendesak bagi Indonesia, mengingat angka pengangguran masih cukup tinggi; dan
2 http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/humanfalah/article/view/1692
7. 4
pengangguran merupakan sumber utama kemiskinan massal, baik kemiskinan materi
maupun non materi. Kesempatan kerja merupakan suatu kesempatan yang diberikan
kepada orang lain untuk menempati posisi pekerjaan yang sesuai dengan kriteria yang
diperlukan. Pada waktu sekarang ini banyak data statistik yang mengungkapkan
semakin tingginya tingkat pengangguran setiap tahunnya di Indonesia.3
Menurut Sadono Sukirno (1994), pengangguran adalah suatukeadaan di mana
seseorang yangtergolong dalam angkatan kerja inginmendapatkan pekerjaan tetapi
belum dapat memperolehnya. Penganguran adalah keadaan dimana orang ingin bekerja
namun tidak mendapat pekerjaan. Di Indonesia angka penggangguran makin meningkat
Pengangguran.4
B. Sebab sebab pengangguran dan macam-macamnya
Meningkatnya angka pengangguran disebabkan karena ketidakseimbangan
pertumbuhan angkatan kerja dan penciptaan kesempatan kerja. Adanya kesenjangan
antara angkatan kerja dan lapangan kerja tersebut berdampak terhadap perpindahan
tenaga kerja (migrasi) baik secara spasial antara desa-kota maupun secara sektoral. Hal
ini sejalan dengan pernyataan Todaro (2000) yang menjelaskan bahwa terjadinya
perpindahan penduduk disebabkan oleh tingginya upah atau pendapatan yang dapat
diperoleh di daerah tujuan. Kesenjangan upah/pendapatan yang besar antara desa atau
daerah dan kota mendorong penduduk desa atau daerah untuk datang dan mencari
pekerjaan di kota. Permasalahan pengangguran memang sangat kompleks untuk dibahas
dan merupakan isu penting, karena dapat dikaitkan dengan beberapa indikator-indikator.
Indikator-indikator ekonomi yang mempengaruhi tingkat pengangguran antara lain
pertumbuhan ekonomi negara bersangkutan besaran upah yang berlaku. Apabila di
suatu negara pertumbuhan ekonominya mengalami kenaikan, diharapkan akan
berpengaruh pada penurunan jumlah pengangguran, hal ini diikuti dengan tingkat upah.
Jika tingkat upah naik akan berpengaruh pada penurunan jumlah pengangguran pula.5
3 Gunawan Sumodiningrat,Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Indonesia:Agenda Kini Dan Ke
Depan, Jakarta:Komite Penanggulangan Kemiskinan,2003,hal.5
4 http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/nusantara/article/viewFile/97/97
5 https://www.scribd.com/document/432638700/3924-Article-Text-7944-3-10-20171120-1-pdf
8. 5
Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah lapangan kerja
yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja, kompetensi pencari kerja tidak
sesuai dengan pasar kerja, kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari
kerja. Fenomena pengangguran juga berkaitan erat dengan terjadinya pemutusan
hubungan kerja, yang disebabkan antara lain; perusahaan yang menutup/ mengurangi
bidang usahanya akibat krisis ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif, peraturan
yang menghambat inventasi, hambatan dalam proses ekspor impor, dan lain-lain.
Menurut Sukirno, terdapat beberapa kelompok pengangguran yang dilihat dari jam
kerja, yaitu: 1.Pengangguran terselubung (disguised unemployment) adalah tenaga kerja
yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu. 2.Setengah menganggur
(under unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena
tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini
merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu. 3.
Pengangguran terbuka (open unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-
sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena
memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
Lebih lanjut menurut Sukirno, apabila dilihat dari Lebih lanjut menurut Sukirno,
apabila dilihat dari penyebab terjadinya pengangguran, dikelompokkan menjadi 7
macam:
1.Pengangguran friksional (frictional unemployment) Pengangguran friksional adalah
pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu,
informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerja
tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin
maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber
daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
2.Pengangguran konjungtural (cycle unemployment) Pengangguran konjungtoral
adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya)
kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.
3.Pengangguran struktural (structural unemployment) Pengangguran struktural adalah
pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi
9. 6
dalam jangka panjang. Pengangguran struktural bisa diakibatkan oleh beberapa
kemungkinan, seperti: akibat permintaan berkurang, akibat kemajuan dan pengguanaan
teknologi, akibat kebijakan pemerintah.
4.Pengangguran musiman (seasonal unemployment) Pengangguran musiman adalah
keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiatan ekonomi jangka pendek yang
menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim
tanam, pedagang durian yang menanti musim durian. 5. Pengangguran siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun
siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran
kerja.
6.Pengangguran teknologi Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi
akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.
7. Pengangguran siklus Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan
oleh menurunnya kegiatan perekonomian karena terjadi resesi. Pengangguran siklus
disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerate demand). Dengan
demikian, persoalan pengangguran bukan hanya menyangkut masalah ekonomi,
melainkan juga masalah sosial. Dampak-dampak yang ditimbulkannya akan
berpengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan nasional baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang.6
C. Laju pertumbahan penduduk Indonesia
Pertumbuhan penduduk sebenarnya merupakan keseimbangan dinamis antara
dua kekuatan yang menambah atau yang mengurangi jumlah penduduk. Perkembangan
penduduk akan dipengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir tetapi secara bersamaan pula
akan dikurangi oleh jumlah kematian yang dapat terjadi pada semua golongan umur.
Dalam konteks spasial moblitas penduduk juga berpengaruh terhadap perubahan dalam
jumlah penduduk, dimana imigrasi akan menambah jumlah penduduk dan emigrasi
akan mengurangi jumlah penduduk dalam suatu wilayah. Jumlah penduduk yang besar
bagi beberapa kalangan merupakan suatu hal positif karena dengan jumlah penduduk
6 Sadono Sukirno,Makro Ekonomi, Edisi Ketiga,Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada,2007,hal.328-331.
10. 7
yang besar tersebut dapat dijadikan sebagai subjek pembangunan, perekonomian akan
berkembang bila jumlah tenaga kerjanya banyak. Namun disisi lain beberapa kalangan
justru meragukan apakah jumlah penduduk yang besar adalah sebagai asset seperti yang
dijelaskan sebelumnya, akan tetapi kebalikan dari hal tersebut bahwa penduduk
merupakan beban bagi pembangunan. Hal ini berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan
yang semakin lama semakin banyak pula seiring dengan perkembangan jumlah
penduduk tersebut. Pandangan pesimis seperti ini di dukung oleh teori Malthus yang
menyatakan bahwa pertumbuhan penduduk menurut deret ukur sementara pertumbuhan
bahan makanan menurut deret hitung. Simpulan dari pandangan pesimis ini adalah
bukan kesejahteraan yang didapat tapi justru kemelaratan akan di temui bilamana
jumlah penduduk tidak dikendalikan dengan baik. Sebenarnya permasalahan yang
muncul dididang kependudukan bukan hanya pada jumlah yang besar semata akan
tetapi juga berimbas pada turunan dari kuantitas yang besar tersebut antara lain adalah
persebaran penduduk, kualitas penduduk, kecukupan dari sisi konsumsi, struktur
penduduk yang sebagian besar masih muda, modal dan teknologi yang dimiliki juga
masih rendah dan akibatnya produktivitas kerja makin menurun serta masalah krusial
yang berkaitan dengan ketenagakerjaan.7
Jumlah Penduduk Indonesia Menurut Kelompok Umur (2020E) Jumlah
Penduduk Indonesia Diproyeksikan Mencapai 270 Juta pada 2020 Sumber: Badan Pusat
Statistik (BPS), 2019 Berdasarkan proyeksi penduduk 2015- 2045 hasil Survei
Penduduk Antar Sensus (Supas) 2015, jumlah penduduk Indonesia akan mencapai
269,6 juta jiwa pada 2020. Angka tersebut terdiri atas 135,34 juta jiwa laki-laki dan
134,27 jiwa perempuan.
Sebanyak 66,07 juta jiwa masuk kategori usia belum produktif (0-4 tahun),
kemudian sebanyak 185,34 juta jiwa merupakan kelompok usia produktif (15- 64
tahun), dan sebanyak 18,2 juta jiwa merupakan penduduk usia sudah tidak produktif
(65+ tahun). Saat ini Indonesia memasuki era bonus demograf, yakni jumlah penduduk
7 https://media.neliti.com/media/publications/55282-ID-dampak-pertumbuhan-penduduk-terhadap-
per.pdf
11. 8
usia produktif lebih banyak dibanding usia tidak produktif (usia belum produktif + usia
sudah tidak produktif).8
D. Deskripsi penduduk menurut status ketenagakerjaanya
Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut UU
No.13 tahun 2003 bab 1 pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap
orang yang mampu melakukan pekerjaan guna meghasilkan barang dan jasa baik untuk
memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat.
Secara garis besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok,
yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Penduduk tergolong tenaga kerja jika
penduduk tersebut telah memasuki usia kerja.batas usia kerja yang berlaku di Indonesia
adalah berumur 15-64 tahun.
Penduduk berdasarkan klasifikasi tenaga kerja
Tenaga kerja : adalah seluruh jumlah penduduk yang di anggap dapat bekerja
dan sanggup bekerja jika tidak ada permintaan kerja. Menurut Undang-Undang
tenaga kerja, dikelompokkan mereka yang berusia antara 15 tahun sampai
dengan 64 tahun.
Bukan tenaga kerja : adalah mereka yang dianggap tidak mampu dan tidak mau
bekerja meskipun ada permintaan bekerja, mereka adalah penduduk di luar usia,
yaitu mereka yang berusia di bawah 15 tahun dan berusia diatas 64 tahun.
Contoh kolompok ini adalah lansia, para pensiunan dan anak-anak.
Tenaga kerja berdasarkan batas kerja
Angkatan kerja : adalah penduduk usia produktif yang berusia 15-64 tahun yang
sudah mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, maupun yang
sedang atif mencari pekerjaan. Contoh anak sekolah dan mahasiswa/mahasiswi,
para ibu rumah tangga dan orang cacat.
8 Badan PusatStatistik (BPS), 2019
12. 9
Bukan angkata kerja : adalah mereka yang berumur 10 tahun keatas yang
kegiatan nya hanya bersekolah, mengurus rumah tangga dan sebagainya. Contoh
kelompok ini adalah Contoh anak sekolah dan mahasiswa/mahasiswi, para ibu
rumah tangga dan orang cacat.
Berdasarkan kualitasnya
Tenaga kerja terdidik : tenaga kerja yang memiliki suatu keahian atau kemahiran
dalam bidang tertentu seperti dengan cara sekolah atau pendidikan formal dan
non formal Contohnya: pengacara, dokter, guru dan lain lain.
Tenaga kerja terlatih : tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam bidang
tertentu dengan melalui pengalaman kerja. Contohnya: apoteker, ahli bedah,
mekanik dll.
Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih: tenaga kasar yang hanya
mengandalkan tenaga kerja saja contoh: kuli, buruh angkut, pembantu rumah
tangga, dan sebagainya.
E. Program-program pemerintah untuk mengurangi pengangguran
Melalui pemberdayaan sosial: Pemberdayaan sosial sebagi sebuah upaya yang
pemerintah lakukan dalam mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan
lebih ditonjolkan karena di dalamnya terkandung dua aspek yakni (1) Penentuan
nasib sendiri di mana masyarakat dengan kategori miskin bebas menentukan
solusi pemecahan masalahnya; dan (2) Pemerintah hanya menjadi fasilitator
sedangkan pelakunya tetap masyarakat dengan status tersebut.
Pemerintah mengadakan pelatihan pra kerja di balai latihan kerja (BLK) tujuan
nya adalah agar tenaga kerja di indonesia lebih terlatih dan mempunyai skill dan
mutu yang baik.
Membuka lapangan kerja baru.
Memperbaiki kondisi ekonomi makro.
Mengadakan program transmigragi dan urbanisasi.
13. 10
Memberikan informasi mengenai lowongan pekerjaan karena informasi
mengenai lowongan pekerjaan sangat penting bagi para pencari kerja.
Pemberitahuan juga harus lengkap beserta persyaratannya.
Menyelenggarakan bursa tenaga kerja bursa tenaga kerja adalah tempat yang
mempertemukan antara pemberi kerja dan pencari kerja agar para pencari kerja
tidak kesulitan lagi dalam mendapatkan informasi lowongan pekerjaan yang
sesuai dengan potensinya.
Mendirikan industri padat karya: industri padat karya merupakan suatu program
pemerintah yang sengaja dibentuk untuk memberikan pekerjaan kepada para
pekerja yang menganggur agar mendapatkan pekerjaan dan penghasilan selama
proyek berjalan.
Mendirikan desa wisata: desa wisata merupakan salah satu cara efektif untuk
mengatasi pengangguran. Setiap daerah pastinya memiliki potensi dan
masyarakat di dalamnya bisa memberdayakan untuk memanfaatkan potensi desa
wisata untuk memperoleh pendapatan.9
F. Komparasi Program Pemerintah Dalam Mengatasi Pengangguran dengan
Negara Lain
Indonesia vs Finlandia
Di Finlandia pemerintah disana membuat masyarakat dunia tercengang
dengan kemajuan peradaban dan tingkat kesejahtraan warganya yang diatas rata
rata,di finlandia hanya mewajibkan pelajarnya sekolah dengan durasi 5 jam per
hari tanpa PR dan ujian nasional,Finlandia juga menjadi negara dengan sistem
terbaik di dunia.
Negara finlandia juga negara pertama yang berani melakukan
eksperimen sosial yang berdampak besar,yaitu memberikan tunjangan bagi
warganya yang tak bekerja alias pengangguran senilai 7,8 juta perbulan.
9 Revrisond Baswir,Agenda Ekonomi Kerakyatan,Yogyakarta: Pustaka Pelajar,1997,hal.21.
14. 11
Program ini adalah inisiasi dari pemerintahan perdana menteri juha sipila
untuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran.
Indonesia vs Negara G-20
Negara negara yang terabung dengan kelompok ekonomi utama atau G-
20 berkomitmen dan sepakat saling membagi strategi untuk mengatasi
ppengangguran di negara masing-masing. Untuk itu masing –masing negara
berkomitmen untuk tenaga kerja, menciptakan kesematan kerja dengan
meningkatkan formalitas kerja di negara masing-masing.
Selanjutnya deklarasi para menteri tenaga kerja Negara yang tergabung
dalam G-20 berkomitmen untuk meningkatkan keamanan para pekerja dan
buruh di temat kerja, meningkatkan partisipasi kerja kaum muda dan
perempuan, serta meningkatkan dan mengefektifkan dialog sosial.
Negara-negara G-20 yakni Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi,
Argentina, Australia, Brasil, Inggris Raya, Jepang, Jerman, Kanada, Korea
Selatan, Meksiko, Perancis, Rusia, Turki dan Uni Eropa.10
10 Parsudi Suparlan,Kemiskinan di Perkotaan,Jakarta:Yayasan Obor Indones ia,1984,hal.32.
15. 12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengangguran dan kemiskinan itu sendiri memiliki hubungan yang sangat erat
dalam masyarakat. Karena dengan meningkatnya pengangguran maka secara otomatis
tingkat kemiskinan di negeri ini juga akan meningkat. Pemerintah sebagai pemegang
otoritas kebijakan diharapkan mampu berperan dalam mengatasi masalah pengangguran
dan kemiskinan. Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui dan
menjelaskan bagaimana peran pemerintah dalam mengatasi pengangguran dan dalam
masyarakat.
Berdasarkan kajian yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa pemberdayaan sosial
sebagai sebuah upaya yang pemerintah lakukan dalam mengatasi masalah
pengangguran lebih ditonjolkan karena di dalamnya terkandung dua aspek yakni (1)
penentuan nasib sendiri dimana masyarakat dengan kategori miskin bebas menentukan
solusi pemecahan masalahnya; dan (2) pemerintah hanya menjadi fasilitator sedangkan
pelakunya tetap masyarakat dengan status tersebut. Upaya menurunkan tingkat
pengangguran dan menurunkan tingkat kemiskinan adalah sama pentingnya.
Karena jika masyarakat tidak menganggur berarti mempunyai pekerjaan dan
penghasilan, dan dengan penghasilan yang dimiliki dari bekerja diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan hidup. Jika kebutuhan hidup terpenuhi, maka tidak akan miskin.
Sehingga dikatakan dengan tingkat pengangguran rendah (kesempatan kerja tinggi)
maka tingkat kemiskinan juga rendah, begitupun sebaliknya.
16. 13
DAFTAR PUSTAKA
https://jurnal.dpr.go.id/index.php/kajian/article/view/776
http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/humanfalah/article/view/1692
Gunawan Sumodiningrat, Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Indonesia: Agenda
Kini Dan Ke Depan, Jakarta: Komite Penanggulangan Kemiskinan, 2003, hal. 5
http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/nusantara/article/viewFile/97/97
https://www.scribd.com/document/432638700/3924-Article-Text-7944-3-10-20171120-
1-pdf
Sadono Sukirno, Makro Ekonomi, Edisi Ketiga, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2007, hal. 328-331.
https://media.neliti.com/media/publications/55282-ID-dampak-pertumbuhan-penduduk-
terhadap-per.pdf
Badan Pusat Statistik (BPS), 2019
Revrisond Baswir, Agenda Ekonomi Kerakyatan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997,
hal. 21.
Parsudi Suparlan, Kemiskinan di Perkotaan, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1984,
hal. 32.