1. DISAMPAIKAN PADA PELATIHAN KONSELOR 4 – 8 APRIL 2022
KEBIJAKAN PROGRAM PEMBERIAN
AIR SUSU IBU (ASI)
BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA
TIMUR
2. LATAR BELAKANG
ASI adalah makanan optimal
untuk bayi karena
memiliki kombinasi nutrisi yang
sempurna yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan
dan perkembangan
bayi.
Jika setiap bayi disusui secara
eksklusif sejak lahir,
kematian bayi akan dapat
diturunkan setiap
tahunnya. Dan masalah gizi akan
teratasi
3. %
Bumil Kurang Energi
Kronik (KEK) yang
mendapat tambahan
asupan gizi
%
Remaja Putri yang
mengkoansumsi
Tablet tambah Darah
(TTD)
%
Anak usia 6-23 bulan
yang mendapat
Makanan
Pendamping Air
Susu Ibu (MP-ASI)
%
Bumil yang
mengkonsumsi Tablet
Tambah Darah (TTD)
min.90 tablet selama
kehamilan
%
Bayi usia kurang dari 6
bulan mendapat Air
Susu Ibu (ASI) eksklusif
%
Anak berusia dibawah
lima tahun (balita) gizi
kurang yang mendapat
tambahan asupan gizi
Strategi Intervensi Spesifik
dalam Percepatan Penurunan Stunting
Provinsi Jawa Timur
%
Anak berusia
dibawah 5
tahun(balita) yang
dipantau
pertumbuhan dan
perkembangannya
%
Anak berusia dibawah 5
tahun (balita) gizi buruk
yang mendapat
pelayanan tatalaksana
gizi buruk
%
Balita yang
memperoleh imunisasi
dasar lengkap
4. TUJUAN
Peserta yang mengikuti pelatihan ini akan
mendapatkan satu set kompetensi yang memungkinkan
mereka membantu ibu untuk menyusui secara efektif.
Bisa menerapkan ilmu yg diperoleh dalam pelatihan yg
berguna utk menurunkan masalah kesehatan terutama
dlm masalah penurunan masalah kesehatan : AKI/AKB
dan STUNTING di Jawa Timur .
6. PP 33 /2012
PASAL 13
Menuntut peran aktif
“tenaga kesehatan penolong persalinan. “
Dalam pasal ini, tenaga kesehatan penolong persalinan
diwajibkan untuk melakukan IMD kurang dari 1 jam
setelah persalinan dan memberikan edukasi serta
informasi mengenai ASI eksklusif sejak pemeriksaan
pertama kehamilan sampai dengan selesai masa
pemberian ASI eksklusif.
7. SDKI MENYATAKAN BAHWA 32% BAYI
MEMPEROLEH ASI BEKSKLUSIF
RATA – RATA BAYI INDONESIA DISUSUI HANYA 2
BULAN PERTAMA SAJA
BERAPA CAPAIAN ASI EKSKLUSIF DI JAWA
TIMUR ???
8. SIKLUS HIDUP
IBU HAMIL
BAYI DAN IBU NIFAS
BALITA ANAK-ANAK
REMAJA
LANSIA
DEWASA
• Penjaringan
kesehatan
• UKS/M
• Posyandu Remaja
• Penjaringan
kesehatan
• UKS/M
• Pemantauan
tumbuh kembang
(Pencatatan Buku
KIA)
• Pelayanan
Manajemen
Terpadu Balita Sakit
• Kelas Ibu Balita
• Review Kematian
Balita
• Inisiasi menyusu
dini
• Pelayanan ibu nifas
• Pelayanan
neonatus
• Kelas Ibu Balita
• Audit Maternal
Perinatal
• Antenatal care
• Persalinan Di
Faskes
• Kelas Ibu Hamil
• Audit maternal
perinatal
• Skrining catin
• Pelayanan KB
• Pelayanan
Kesehatan Lansia
TABLET TAMBAH
DARAH
ASI, MP ASI,
KONSUMSI PROTEIN
HEWANI
9. 16
31 33
36 36
40 41 42 43 44
52 52 53 54 56 57
62
64 64 64
68 68 69 70 72 73 75 75 75 77 77
80 81 82 84
90 91
100
57
0
20
40
60
80
100
120
CAKUPAN BAYI USIA 6 BULAN MENDAPAT ASI EKSKLUSIF
DI JAWA TIMUR TAHUN 2021
TARGET : 45 %
Sumber : Sigizi Tahun 2021
10. 16
31 33
36 36
40 41 42 43 44
52 52 53 54 56 57
62 64 64 64
68 68 69 70 72 73 75 75 75 77 77
80 81 82 84
90 91
100
57
0
20
40
60
80
100
120
CAKUPAN BAYI BARU LAHIR MENDAPAT INISIASI MENYUSU DINI DI JAWA
TIMUR TAHUN 2021
TARGET :
58 %
Sumber : Sigizi Tahun 2021
11. Trend ASI Eksklusif dan IMD di Jawa Timur
70 70
57 57
0
10
20
30
40
50
60
70
80
ASI Eksklusif IMD
2020 2021
Sumber : Sigizi Tahun 2020 - 2021
12. Data Konselor ASI Provinsi Jawa Timur Tahun 2022
0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 3 3 4 4 4 5 5 7 8
14
19
23 24 27 28
33 33 34 35
50 53
61
68 68
74
105
143
0
20
40
60
80
100
120
140
160
Pacitan
Ponorogo
Jember
Ngawi
Gresik
Pamekasan
Kota
Kediri
Kota
Blitar
Kota
Madiun
Kota
Batu
Mojokerto
Malang
Lumajang
Kota
Malang
Kota
Pasuruan
Kota
Mojokerto
Bondowoso
Kota
Probolinggo
Bangkalan
Pasuruan
Situbondo
Nganjuk
Madiun
Kota
Surabaya
Magetan
Blitar
Probolinggo
Sumenep
Banyuwangi
Tuban
Kediri
Sampang
Lamongan
Trenggalek
Sidoarjo
Bojonegoro
Tulungagung
Jombang
Sumber : Laporan Kab/kota tahun 2022
13. KONSELOR
MENYUSUI ?
SESEORANG DARI KALANGAN MEDIS MAUPUN
NON MEDIS YANG DILATIH SECARA
PROFESIONAL (MODUL 40 JAM MENURUT WHO)
UNTUK MENGAJARI PARA IBU BAGAIMANA CARA
MENYUSUI BAYI .
14. JUMLAH FASILITATOR DAN KONSELOR MENYUSUI
DI JAWA TIMUR TAHUN 2022
( sumber data puskesmas sampai dengan bulan pebruari tahun 2022 )
26 ORANG 1250 ORANG
FASILITATOR MENYUSUI KONSELOR MENYUSUI
JUMLAH BAYI
: 506.513
0,24 %
15. 10 LMKM (LANGKAH MENUJU KEBERHASILAN MENYUSUI )
1. MEMPUNYAI KEBIJAKAN TERTULIS TENTANG PEMBERIAN ASI
2. MEMBERIKAN PELATIHAN BAGI PETUGAS`
3. MENJELASKAN MANFAAT MENYUSI YANG BENAR
4. MELAKSANAKAN IMD (INISIASI MENYUSU DINI)
5. MENUNJUKKAN TEKHNIK MENYUSUI YANG BENAR
6. TIDAK MEMBERIKAN MAKANAN ATAU MINUMAN SELAIN ASI
7. MELAKSANAKAN RAWAT GABUNG
8. MEMBANTU IBU MENYUSUI SEMAU BAYI DAN IBU TANPA PEMBATASAN
9. TIDAK MEMBERI DOT / KEMPENG
10. MENGUPAYAKAN TERBENTUKNYA KP –ASI ( KELOMPOK PENDUKUNG –ASI )
16. 1. TELAH MENDAPAT KONSELING MENYUSUI PRANATAL
2. KONTAK KULIT KE KULIT DENGAN BAYI SEGERA ATAU DALAM 5
MENIT SETELAH LAHIR DAN ATAU BERLANGSUNG SATU JAM
ATAU LEBIH
3. BAYI DILETAKKAN DI DADA IBU DALAM 1 JAM SETELAH LAHIR
4. MENDAPAT DUKUNGAN PENDAMPINGAN MENYUSUI SETELAH
BERSALIN
5. BAYI HANYA MENDAPAT ASI SAJA SELAMA PERAWATAN DI
FASYANKES
6. DIRAWAT GABUNG DENGAN BAYI ,TANPA PEMISAHAN LEBIH
DARI 1 JAM
7. MENERIMA INFORMASI AKSES DUKUNGAN MENYUSUI DI
KOMUNITAS
INDIKATOR KEBERHASILAN
( % IBU YANG MELAPORKAN )
PENILAIAN SKOR
% IBU YG MENYATAKAN IYA
SETIDAKNYA ADA 6 DARI 7 POINT
TERSEBUT
17. IBU MENYUSUI DAN BAYI
YANG MEMERLUKAN
BANTUAN SEGERA
IBU DAN BAYI YANG
BERESIKO
IBU MENYUSUI DAN BAYI
YANG MEMBUTUHKAN
DUKUNGAN
3 (TIGA) PRIORITAS UNTUK KONSELING MENYUSUI siaga bencana
bayi yg tdk disusui
Ibu yg mengalami
kesulitan menyusui
Bayi dgn kebutuhan
khusus (by
BBLR,sakit,gibur)
Ibu/pengasuh dari by
usia1-6 bln
Ibu/pengasuh dgn
resiko bayi pertama
Ibu yg masih remaja
Ibu riwayat secsio
Ibu yang mempunyai
komplikasi
Bayi yang mempunyai
komplikasi
1 2 3
18. Ketidakpastian yang mungkin merupakan
salah satu ancaman terbesar terhadap
pemberian makan bayi secara optimal
Promosi penyertaan
ASI secara luas
1 2
Kurangnya dukungan
untuk menyusui di
rumah,
Kurangnya komitmen dan SDM
untuk program perubahan perilaku
yang diperlukan untuk mendukung
pemberian ASI yang optimal
4 5
TANTANGAN MEMPERBAIKI PRAKTEK MENYUSUI
Percaya bahwa bayi
membutuhkan air selain ASI
3
Kurangnya pemahaman tentang
peran menyusui dalam
memajukan dan memenuhi hak
asasi manusia
6
19. KEBIJAKAN DALAM MENGATASI TANTANGAN
kebijakan dan undang-
undang nasional yang
mendukung ASI Eksklusif
Partisipasi masyarakat
dalam mendukung
perilaku menyusui
secara eksklusif
1 Meningkatnya
jumlah penyedia
layanan kesehatan yang
memiliki ketrampilan
dalam penyuluhan dan
komunikasi dan bekerja
dalam sistem kesehatan
responsif
2
3
Upaya komunikasi
berkelanjutan di semua
jenjang dalam
komunikasi strategi
terpadu.
4
20. KEBIJAKAN TERKAIT PEMASARAN PENGGANTI ASI (I)
1 2 3 4
Dilarang memasang
iklan pengganti ASI
(susu formula) kepada
masyarakat
Dilarang memberkan
sampel gratis
kepada ibu ibu
Dilarang
melakukan
promosi di
tempat/faskes .
tidak ada staf pabrik
yg memberikan
nasehat kepada ibu –
ibu
21. KEBIJAKAN TERKAIT PEMASARAN PENGGANTI ASI (II)
5 6 7 8
Dilarang memberikan
hadiah /sampel
kepada nakes
Dilarang memuat
gambar bayi dalam
label produk
Informasi yg
diberikan nakes
bersifat faktual
dan ilmiah .
informasi dalam label
harus memuat
keuntungan menyusui
dan bahaya
penggunaan
pengganti ASI
22. STRATEGI PENINGKATAN
PEMBERIAN ASI
1. Menerapkan dan mengembangkan legilasi
2. Meningkatkan kepedulian tentang pentingnya PP-ASI
3. Membuat standar pelayanan minimal PP – ASI
4. Penerapan 10 LMKM
5. Mengembangkan dan menerapkan : pelatihan konselor
menyusu, manajemen laktasi
6. Mengembangkan strategi KIE dalam kampanye PP-ASI
7. Memantapkan koordinasi
8. Mengupayakan fasilitas mendukung PP-ASI
9. Mengembangkan dan mendukung Pelaksanaan PP-ASI
10. Meningkatkan efektifitas dalam PP ASI di segala tingkatan
11. Pengembangan penelitian terkait PP-ASI .
23. STRATEGI INTERVENSI PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI
Peningkatan akses
layanan bagi ibu dan
bayi
Meningkatkan jumlah
kunjungan ANC dari 4x
menjadi 6x, persalinan di
fasilitas pelayanan
kesehatan,
meningkatkan kunjungan
PNC dari 3x menjadi 4x.
Peningkatan kualitas layanan
kesehatan
Penguatan antenatal (termasuk
skrining preeklampsia), persalinan,
dan postnatal termasuk pelayanan
KB PP, pelayanan kes bayi sesuai
standar, peningkatan kapasitas
dokter umum terkait yankes ibu &
bayi, pengampuan & pembinaan
RS Provinsi ke RSUD kab/kota
terpilih, peningkatan skrining
masalah
kesehatan ibu dan bayi
Pemberdayaan Masyarakat
Pemanfaatan Buku
Kesehatan Ibu & Anak,
Pemberdayaan masyarakat
dlm persiapan kehamilan,
Kelas ibu hamil dan ibu
balita, Posyandu,
pemanfaatan dana desa,
peran PKK perencanaan
persalinan dan pencegahan
komplikasi (ambulan desa,
donor darah)
Penguatan tata kelola
Penguatan upaya promotif
& preventif di Puskesmas,
pelacakan-pencatatan-
pelaporan kematian ibu dan
bayi, audit maternal
perinatal (AMP),
pemantauan wilayah
setempat, pengawasan
implementasi regulasi
Seksi Survim: Imunisasi
Dasar Lengkap pada bayi
Seksi SDMKes:
Penambahan jumlah
nakes
Seksi Farmasi:
Penyediaan obat dan
vaksin untuk rematri, catin,
bumil, bayi
Seksi Alkes dan PKRT:
Menjamin keamanan mutu
alkes dan PKRT
Seksi SDMKes:
Peningkatan
kompetensi dan
kualifikasi
SDMkes
Seksi PKP:
KOPIPU
Seksi
Promkes:
Pendampingan
bumil Risti
AHS FK UA :
Deteksi bumil
risti melalui
aplikasi BUAIAN
Pendampingan
bumil
Seksi
Promkes:
kampanye
lokal
Kesling
Kesjaor
Peningkatan
sanitasi dan
GP2SP
IMD
dan
ASI
24. PERAN DARI KITA SEMUA UNTUK PENURUNAN
STUNTING
39
Mendukung ibu hamil
untuk mengkonsumsi
makanan yang sehat dan
seimbang dalam jumlah
yang cukup.
Membantu ibu hamil
untuk memeriksakan
kehamilan kepada fasilitas
pelayanan kesehatan
Mengingatkan ibu hamil
untuk minum TTD
secara teratur setiap
hari
Membantu ibu hamil
untuk dapat melahirkan
di fasilitas kesehatan
oleh tenaga kesehatan
Mendukung
pelaksanaan IMD
dan pemberian ASI
Eksklusif 6 bulan
Berperan aktif dalam
pelaksanaan Posyandu dan
mengajak ibu hamil,ibu
dan anak balita agar
datang
Membantu tenaga
kesehatan dalam
mendampingi ibu hamil
atau penanganan balita gizi
kurang.
Ikut mempromosikan
dan melksanakan pola
PHBS di lingkunganya .
25. POIN PENTING
Menyusui penting untuk kesehatan jangka pendek dan jangka panjang serta kesejahteraan
ibu dan anak .
Pemberian ASI eksklusif dianjurkan selama enam bulan pertama artinya tidak ada
makanan/minuman lain selain ASI setelah pengenalan makanan lain mulai usia enam bulan,
menyusui tetap penting, menyusui sebaiknya dianjurkan hingga usia dua tahun atau lebih.
Kebanyakan ibu bisa menyusui
Jika seseorang ibu hamil atau ibu memiliki pertanyaan tentang menyusui, sarankan dia untuk
berbicara dengan petugas kesehatan yang relevan di fasilitas tersebut .
Fasilitas kesehatan berfungsi untuk untuk mendukung pemberian ASI dan memiliki kebijakan
yang wajib di patuhi (sama seperti mematuhi kebijakan tentang kerahasiaan
,keselamatan,ketepatan waktu dan kebijakan lainnya .