1. Pribadi dengan Nilai +
Pelatihan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Tingkat
Kecamatan
Bandung, 20 September 2012
Muharam Sanusi
Direktur RoliaPrima
Communication &
Management Consulting
2. IGNORANCE
Pembiaran, kajeunan, apatis, cuek,
masa bodoh, antepkeun weh, lain
urusan abdi, abdi mah sibuk.....dst,
jst.
MENGHASILKAN: mengeluh,
rumahuh, teu wawuh, menuntut
orang lain, tidak nyaman, serba
kekurangan, merasa kurang,
berkurang......
3. LOWONGAN !
Sebanyak-banyak di Kota Bandung
• Pribadi yang bekerja dengan tulus dan ikhlas
• Berharap nilai bertambah di mata rekan,
atasan dan Yang Maha Atas.
• Mau bekerja tanpa paksaan tapi siap bekerja
underpressure, dan out fo the Box.
• Tidak banyak mengeluh tapi banyak akal
• Selalu berkontribusi pada lingkungan setiap
harinya, sekecil apapun...
• Cinta lingkungan, cinta sesama makhluk,
cinta keluarga
• Gaji ? Imbalan?........
• Bonus: kebahagian diri, kebahagian orang
lain, pahala,
• Kualifikasi : Pribadi Bernilai Tambah
4. Apakah itu ?
• Nilai tambah = selisih harga antara
bahan baku dan harga barang jadi
setelah proses pengolahan (wiki)
• Pribadi bernilai tambah = selisih
tugas utama dan tugas tambahan
sebagai pribadi setelah melakukan
proses perubahan pola pikir
ditambah cinta dan keikhlasan.
5. 1. VISIONING
• Gambaran beberapa waktu ke depan dari
upaya yang dilakukannya
• Tidak bekerja untuk saat ini saja
6. • Jika anda leading by example...... Apa yang terjadi
dalam 2 bulan ke depan
• Jika anda memisahkan sampah setiap hari di
dapur kantor, perubahan apa yang terjadi dalam
beberapa bulan ke depan...
• Jika anda berdoa untuk bandung yang nyaman,
aman, hijau, asri, genah tur tumaninah, apa yang
anda rasakan ?
Coba beberapa tips di atas secara teratur dan terus
menerus...... Lihat apa yang terjadi.
7. 2. Pola Pikir Nilai +
• Tidak akan rugi melakukan sesuatu dengan ikhlas
• Akan di panen dalam jangka pendek atau panjang, oleh diri
kita atau oleh anak kita.
• Setiap orang akan meninggalkan jejak, positif atau negatif.
• Hanya pada sang Pencipta berharap balasan terbaik.
8. • Belilah tempat sampah kecil untuk bekas
bungkus kopi instant dan tempatkan di dapur
kantor anda......
Lihat ada komentar apa dari rekan anda?,
apakah anda tergerak maju atau mundur....
9. 3. Kongruen
Simetris, saluyu, sejalan, antara semua
elemen dalam diri anda.......
• Jiwa
• Raga
• Karsa
• Karya
Mereka berjalan
sama
10. • Apakah tindakan anda yang
selama ini sejalan dengan
nurani anda dan menjadi
kebiasaan ?
...... Ingat ada orang lain
mengetahui dan menyadarinya
11. 4. Keyakinan, belief system
• Jika beragama, ia percaya bahwa
Allah maha melihat
• Jika pegawai, ia percaya berbuat
terbaik akan berbuah kebaikan
• Jika atasan, ia percaya bahwa
bertanggung jawab untuk menjadi
contoh
• Jika relawan, maka kerelaannya
adalah kebahagiaan
• Jika patriot, maka ia percaya
pengorbanannya adalah untuk
negara.
• Jika warga, maka ia percaya bahwa
dia adalah bagian dari baik dan
buruknya sebuah bangsa.
12. Jenis Nilai (+) Sederhana.....
• Dengan tindakan
• Dengan kata-kata
• Dengan doa
Ini tuh Derajat keimanan ya?
Jadi, teramat
banyak jalan untuk
menjadi pribadi
bernilai tambah
13. Hambatan
(tetap netral atau negatif)
Merasa :..........
• Tak dihargai Atau Tak MAU ??
• Diganggu
• Diledek
• Ditabrak
• Tidak disukai
• Sudah sangat sibuk
• Tak ada waktu
• Tak mampu
• Tak bertambah uang
14. Ruang Tempa, Pressure Chamber,
Squeezer, Extractor, Expeller....
Memasuki Lorong Penambahan
• Tak mau melewatinya?......
Jika besi menjadi karat,
jika ikan menjadi busuk,
jika manusia menjadi tak
berguna, tak bernilai
tambah.... Susah jeung
nyusahkeun....
• Yuk kita lalui saja dan
sesuaikan dengan dosis
kita...
15. Contoh, Kelola Sampah dengan 5S
Gerakan Kaizen dikenal dengan gerakan 5
S (five-s). Setiap kata S di sini merupakan
inisial dari lima kata Jepang, yaitu: seiri
(membereskan) pisahkan mana yang
terpakai dan tidak, seiton (menata), seiso
(membersihkan), seiketsu
(membiasakan), dan shitsuke (disiplin).
Ke-5 S, dari gerakan Kaizen ini,
diterapkan dalam berbagai konteks
kehidupan masyarakat.
• Lakukan sedikit saja dulu kemudian meningkat
dan lakukan secara berkelanjutan
16. Dampak
Nilai tambah bakal di
tambah !
• Rejeki
• Teman
• Ilmu
• Cerita kehidupan, hidup
yang bermakna
• Insya Allah Pahala...
17. Contoh Orang dengan Nilai +
• Banyak kekurangan dibanding manusia
pada umumnya
• Tetapi dia menambahkan berbagai nilai
yang ada dalam dirinya pada dunia.
• Nilai tambah apakah itu ?
18. Orang yang masuk ke suatu
ruangan harus menjadikan
ruangan itu lebih bersih
daripada sebelum dia masuk.
Direktur Perguruan Tinggi
untuk Usaha Kecil, Seto,
Jepang
Siapakah orang di
sekitar anda yang
Bernilai Tambah ?
19. Siapakah yang hafal Cerita Sang Nenek
Pemungut Daun Kering ?
Cerita Haru Nenek Pemungut Daun Kering
REP | 20 March 2011
Si nenek itu memunguti daun-daun kering yang berserakan
.................... Cerita dimulai dengan adanya seorang di sekitar halaman masjid. Ia pungut daun itu satu persatu
nenek yang selalu datang dari arah pasar ke dan dimasukkan ke kantung plastik yang sudah
masjid ketika adzan dzuhur berkumandang. disiapkannya. Sampai halaman itu bersih, tak ada daun
Peristiwa ini terjadi di salah satu kabupaten di yang tersisa. Setelah itu kembali ke pasar.
pulau Madura. Penceramah mengatakan Hari demi hari sang nenek melakukannya. Awalnya tidak
bahwa cerita yang disampaikannya merupakan
ada yang memperhatikan. Sampai kemudian ada seorang
cerita nyata. Sang penceramah melanjutkan
ceritanya. Ketika azhan dzuhur jamaah yang memperhatikannya. Jamaah itu menengurnya
berkumumandang, seorang nenek terlihat ketika melihat peluh mengucur di wajah dan badan si
datang ke masjid. Ia langsung menuju tempat nenek. “Nek, sudah, biarkan saja nanti ada petugas masjid
wudhu dan mengikiuti shalat dzuhur yang membersihkan”.
berjamaah. Ketika usai shalat. Ia pun tetap
duduk mengikuti dzikir sampai selesai seperti
Hari berikutnya, nenek tetap saja memunguti daun-daun
jamaah yang lainnya.
kering yang ada dihalaman masjid itu. Jamaah lainnya turut
memberitahu si nenek tersebut. Tetapi nenek itu tetap saja
Sepintas tidak ada yang berbeda dengan jamaah
yang lain. Yang membedannya, setelah selesai melakukannya, tidak mengindahkan saran jamaah masjid
wirid dan do’a, jamaah yang lain langsung itu. Pengurus masjid tidak hilang akal. Mereka
meninggalkan masjid. Sementara nenek yang menceritakan prilaku si nenek itu pada Kyai kharismatik
itu tidak. Ia keluar masjid menuju halaman yang disegani masyarakat di wilayah itu. Pada satu
muka masjid, biasanya halaman masjid kesempatan, Kyai itu mengudang si nenek untuk ngobrol. Si
kabupaten berhalaman luas. Sang nenek nenek itu sagat hormat pada Kyai itu. Ia ternyata
mengeluarkan plastik kresek dari lilitan
stagennya. mengenalnya.
20. Kyai didampiningi sejumlah pengurus masjid memulai
pembicraannya “ Nek, jika nenek tidak keberatan dan ridlo
Di tengah keputusasaan, saya mendengar seorang
saya ingin tahu mengapa nenek memunguti daun-daun kering Kyai ceramah yang mengatakan bahwa seorang
di halaman masjid setiap selesai shalat dzuhur?” Kyai itu yang menyebut dan mencintai nabi dengan ikhlas
bertanya dengan hati-hati. Si nenek diam, akhirnya nenek ia akan diingat juga oleh nabi dan akan mendapat
buka suara. “Pak Kyai, saya bersedia bercerita mengapa saya syafaatnya. Sejak mendengar itu saya berusaha
melakukan itu dengan dua syarat” pak Kyai menjawab “baik mengingat nabi dengan membaca shalawat.” Kyai
nek, apa saja syaratnya?”. Si nenek melanjutkan “pertama,
saya hanya ingin bicara dengan Kyai seorang. Kedua, cerita ini
kharismatik itu bertanya “lalu apa hubungannya
tidak boleh diceritakan pada orang lain kecuali setelah saya dengan nenek memunguti daun kering di halaman
meninggal, itu terserah pak Kyai”. Pak Kyai menyanggupi masjid?”. Nenek menjawab “setiap daun yang
syarat yang disampaikan si nenek. saya pungut, saya membaca shalawat. Semoga
daun-daun itu menjadi saksi di akhirat nanti”.
Si nenek pun mulai cerita mengapa selama ini ia Mendengar jawaban si nenek, Kyai kharismatik itu
memunguti daun kering di halaman masjid. “Pak hanya bisa terdiam tak kuasa berkata apa-apa. Air
Kyai, saya ini orang yang tidak mempunyai amal matanya pun meleleh, haru. Ternyata nenek itu
yang bisa dibanggakan untuk menghadap sang mempunyai kecintaan yang sangat besar pada
Kholik”. Si nenek melanjutkan “saya ini orang Nabi Muhammad SAW. ( dirangkum dari
bodoh yang tidak bisa beramal dengan ilmu, Kompasiana, Maman A. Rahman)
terkadang saya iri melihat orang-orang pintar
dengan sederet gelar dan mereka dapat beramal
dengan ilmu yang dimilikinya. Saya juga bukan
orang yang kaya raya yang dapat beramal
dengan hartanya, menyantuni anak yatim, pakir
miskin dan menyumbang pembangunan masjid.
Saya juga bukan orang yang ahli ibadah yang
beribah dengan khusu’ dan bangun malam untuk
shalat tahajud. Saya malu pak Kyai, saya tidak
punya amal yang bisa dibanggakan.
22. Semoga
Bernilai Lebih,
Berkelebihan, waktu, akal, harta, rekan
Melebihkan, nilai Kota Bandung
Dilebihkan oleh orang lain dan Tuhan
Kelebihan,.... Selalu ada yang bisa dibagi pada sesama
dan alam ini.
Aamiin....
23. Teriakan Yes jika sesuai dan No jika
tidak sesuai dengan kata hati
• belajar
• Kerjasama • pacaran
• Bangkit
• estafet • laporan
• Asri • saran
• Semrawut • Berbagi • nyuri
• Sejuk • Dengki • sembunyi
• Senang • Selingkuh
• Berguna
• Sirik • cinta
• Lamban • Senyum • Hargai
• Cape • Pasrah • Cemberut
• Kusut • Bahagia
• Ulet • Diberi
• Rapi
• memberi
24. Kalau engkau tak mampu jadi beringin
yang tegak di puncak bukit
jadilah belukar, tapi belukar yang baik,
yang tumbuh di tepi danau Kalau kamu tak sanggup jadi
belukar,
jadilah saja rumput, tetapi rumput yang
memperkuat tanggul pinggiran jalan
Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya
jadilah saja jalan kecil,
tetapi jalan setapak yang
membawa orang ke mata air
Tidaklah semua menjadi kapten
tentu harus ada awak kapalnya…
Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi
rendahnya nilai dirimu
Jadilah saja dirimu…
sebaik-baiknya dari dirimu sendiri
~* Taufik Ismail*~
25. Hapunten nu kasuhun, hatur nuhun kana perhatosanna, wilujeng
janten Pribadi yang Bernilai Tambah