1. Nama : Lorensius Gego Wawin
NPM : 203095
Tema:
“BERANI UTUK MELAYANI TUHAN DAN SESAMA”
Tujuan : 1) Kaum Remaja dapat mengetahui akan makna melayani dengan
benar setelah mengikuti katekese.
2) Kaum Remaja dapat memahami akan bentuk-bentuk pelayanan
dalam hidup secara benar setelah mengikuti katekese.
3) Kaum Remaja dapat berani untuk membuat aksi melayani dalam
kehidupan sehari-hari setelah mengikuti katekese.
Penggunaan
Waktu
: 60-90 Menit
Model : Katekese Umat
Metode : Ceramah, Diskusi, Sharing dan Tanya/Jawab
Sasaran : Kaum Remaja Wilayah 4
Sumber Bahan : Alkitab (Lukas 10:25-37) & Pengalaman Hidup Peserta.
GAGASAN POKOK
Dari Bahasa Yunaninya Melayani adalah Diakoneo yang artinya to be a servant dan
attendant. Jadi melayani adalah suatu kegiatan membantu orang lain atau memberikan diri
untuk menolong dan membantu orang lain.
Melihat dari kehidupan kaum remaja saat ini, ada beberapa kaum remaja yang masih
jarang melaksanakan pelayanan dalam hidup sehari-harinya untuk Tuhan dan sesame dengan
alasan (belum berani, belum pantas, tidak tau apa yang harus diperbuat dalam melayani dan
hal lainnya). Tidak semua kaum remaja menyadari bahwa melayani merupakan sebuah tugas
utama yang harus dimiliki seorang katolik yang perlu dilaksanakan, dimana disana mereka bisa
memberikan apa saja yang ada pada dirinya dan menjadi kelebihan dari dirinya untuk orang
lain atau yang berguna dan dibutuhkan orang lain. Ada juga remaja katolik yang kurang
2. mengetahui akan apa yang perlu dilakukan atau diberikan sebagai sebuah bentuk pelayanan
terhadap sesama.
Oleh karena itu diadakan katekese khususnya untuk kaum remaja ini dengan tema
“Berani utuk Melayani Tuhan dan Sesama”ditawarkan dengan maksud agar kaum remaja
senantiasa mengetahui makna dari melayani yang sesungguhnya dan bentuk-bentuk pelayanan
seperti apa saja yang bisa dilakukan untuk Tuhan dan sesama kemudian dari hal itu kaum
remaja dituntut agar mampu berani melaksanakan pelayanan untuk Tuhan dan sesamanya.
LANGKAH-LANGKAH
1. Pembukaan:
a. Doa Pembuka
(Pemandu mengajak peserta untuk mengawali rangkaian katekese dengan berdoa)
Bapa yang Maha baik, terima kasih atas berkatmu sehingga kami dapat berkumpul
ditempat ini untuk bersama-sama mendalami tentang tema yang akan kami bahas pada
kesempaatan ini yaitu tentang Berani utuk Melayani Tuhan dan Sesama. Kami mohon
berkat dan rahmat-Mu dalam kegiatan kami hari ini supaya berjalan dengan baik dan
lancar seturut dengan kehendak-Mu. Semua doa dan permohonan kami ini kami
sampaikan kepada-Mu lewat perantaaraan Yesus Kristus Tuhan dan pengantara
kami.Amin
b. Pengantar
(Setelah selesai melaksanakan doa pembuka Pemandu menyampaikan pengantar yang
berisi maksud dan tujuan diadakannya katekese ini)
Teman-teman yang terkasih, pada kesempatan kali ini dalam pertemuan katekese ini saya
mengajak teman-teman sekalian untuk mendalami sebuah tema katekese yaitu Berani
utuk Melayani Tuhan dan Sesama. Secara khusus kita akan bersama sama belajar dan
mendalami terntang makna dari melayani dan apa saja bentuk-bentuk pelayanan yang
dapat kita berikan atau perbuat dalam kehidupan sehari-harinya. Kena Tuhan Yesus
sendir telah berfirman untuk kita semua untuk dapat saling melayanani seperti yang Ia
3. teladankan maka, bagamana kita bisa melaksanakan tugas pelyanan tersebut dalam
kehidupan kita untuk sesame dan bagi Tuhan sendiri.
2. Proses Katekese:
a. Langkah Pertama: Belajar dari Pengalaman
Bercerita Pengalaman
(Pemandu mengajak peserta untuk bersama-sama menonton sebuah tayangan vidio
yang bisa membantupeserta dalam memahamitemayang di angkat tentangmelayani)
Teman-teman yang yang terkasih saya akan menampilkan sebuah tayangan vidio yang
sekiranya membantu kita dalam memahami tema kita pada hari ini jadi mohon teman-
teman bisa menyimak tayangan vidio yang akan saya tampilkan nanti.kemudia tiap
peserta merenungkan isi dari carita tersebut secara pribadi.
Mendalami Cerita Pengalaman
(Pemandu mengajak peserta untuk mendalami tayangan vidio yang telah di tonton
dengan beberapa pertanyaan. Peserta diajak untuk mensharingkan jawabannya)
1) Menurut teman-teman apa kesan yang menarik dari cerita tadi?
2) Mengapa ajing kecil tersebut ingin masuk ke pelatihan tersebut?
3) Apa yang anjing tersebut lakukan ketika tidak diterima di pelatihan tersebut?
4) Apa yang diterima oleh anjing tersebut saat menolong orang yang buta tersebut?
5) Apakah teman-teman mempunyai pengalaman yang sama seperti kisah didalam
vidio tersebut atau pengalaman tentang melayani?
6) Apakah kita mau membatu sesama kita dengan apa yang kita miliki dan dengan
segala kekurangan kita? (Tidak perlu disampaikan namun, direnungkan dalam
hati)
b. Langkah Kedua: Belajar dari Kitab Suci
Membaca Perikop Kitab Suci
(Pemandu mengajak peserta untuk menerangi kisah diatas dengan sabda Allah.
Pemandu dan peserta membaca teks Kitab Suci di bawah ini)
4. “Orang Samaria Yang Murah Hati”
Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: “Guru, apa yang
harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” Jawab Yesus kepadanya: “Apa yang
tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?” Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan,
Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap
kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri.” Kata Yesus kepadanya: “Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan
hidup.” Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: “Dan siapakah
sesamaku manusia?” Jawab Yesus: “Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia
jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi
yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati. Kebetulan
ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari
seberang jalan. Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu,
ia melewatinya dari seberang jalan. Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam
perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas
kasihan. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan
minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri
lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia menyerahkan
dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih
dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali. Siapakah di antara ketiga orang ini,
menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?”
Jawab orang itu: “Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya.” Kata Yesus
kepadanya: “Pergilah, dan perbuatlah demikian!”
Mendalami Perikop Kitab Suci
(Pemandu mengajak peserta untuk mendalami perikop Kitab Suci yang telah dibaca
dan didengarkan dengan beberapa pertanyaan. Peserta diajak untuk mensharingkan
jawabannya)
1) Menurut teman-teman adakah ayat yang menarik dan berkesan bagi teman-teman?
Mengapa!
5. 2) Siapakah dari tokoh yang melakukan sebuah tindakan melayani sesama?
3) Mengapa tindakan orang samaria itu dikatakan tindakan melayani?
Penegasan
(Setelah mendalami teks Kitab Suci, Pemandu memberikan penegasan kepada
peserta)
Kita adalah anak-anak Allah yang paling dikasihi sehingga, Allah mengutus Anak-
Nya untuk menebus semua dosa-dosa kita seperti yang tertulis dalam Matius 20:28
yang berbunyi: “Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan
untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak
orang”. Untuk itu bagaimana car akita untuk membalas semua kasih dan pelayanan
yang telah Yesus berikan kepada kita semua? yaitu dengan cara melayani sesama kita
yang membutuhkan dan memerlukan bantuan kita.
Seperti tanyangan vidio yang kita lihat tadi juga yaitu tentang kisah seekor anjing
yang ingin masuk kedalam sebuat pelatihan, karena ingin menjadi anjing yang tanguh
dan hebat untuk bisa membantu semua orang. Dari kisah si anjing tadi kita diajarkan
bahwa untuk melayani sesama kita harus butuh yang namanya keberanian dan niat
yang kuat seperti si anjing, walaupun si anjing tersebut melihat ada banyak anjing
yang mendaftar dan pelatihannya cukup ketat ia tetap mencoba mendaftar walaupun
ia selalu gagal dan menjadi yang terbelakang. Kisah si anjing ini juga mengajarkan
kita untuk berani melayani dengan segala kekurangan yang kita miliki, seperti si
anjing yang memiliki badan yang paling kecil, tidak kuat, dan tidak pandai seperti
anjing yang lain namun, dari semua kelemahannya itu ia tetap berani untuk
mendaftarkan diri untuk melayani, walaupun anjing tersebut mendapatkan sebuah
penolakan bahkan diusir. Ketika anjing itu terpukur karena keterbatasan dan
kelemahannya itu anjing tersebut masih mampu dan berani untuk melayani oranhg
lain seperti yang kita tonton tadi anjing tersebut menolong orang buta yang hampir
kecelakaaan.
Dari kitab suci juga kita dapat belajar tentang melayani sesama tanpa memandang
siapa orang yang kita layani tersebut. Kita telah membaca dan mendengar bersama-
sama kisah orang samaria yang mana ia mau melayani orang lain yang tidak ia kenal
6. seperti yang kita baca ia membantu orang yang terluka habis dirampok semua
hartanya dan terbaring di pinggir jalan. Dari semua orang yang lewat dan melihat
orang yang dirampok tersebut tidak ada yang mau membantu, mereka hanya melihat
dan berlalu jalan meninggalkannya begitu saja namun, berbeda dengan yang
dilakukan seorang samaria dimana ia mau membantu dan menolong orang yang habis
dirampok dengan mengobati semua lukanya dan memberikan orang yang dirampok
tersebut tempat tinggal. Tindakan yang dilakukan orang samaria inilah yang dikatakan
sebuah tindakan melayani sesama.
Kisah anjing dan kisah orang samaria yang telah kita tonton, baca dan dengarkan
tersebut mengajarkan kita semua tentang arti dan bentuk-bentuk pelayanan kita
terhadap Allah dan sesama, dan mengapa melayani sesama berarti melayani Allah?
karena tertulis dalam Injil Matius 25:38-40 yang berbunyi: “Bilamanakah kami
melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau
telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau
sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? Dan Raja itu akan menjawab
mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan
untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya
untuk Aku.” Maka, dari sini kita belajar bahwa melayani sesame berarti kita melayani
Tuhan. Oleh karena itu kita tidak perlu takut dan bingung lagi untuk melayani karena,
kita melakukannya untuk tujuan yang baik yaitu untuk melayani Tuhan dan sesama.
c. Langkah Ketiga: Membangun Niat Baru
(Pemandu mengajak peserta untuk membuat niat baru, dengan pertanyaan berikut)
Setelah mengikuti katekese ini aksi/niat baru apa yang akan tema-teman lakukan didalam
kehidupan sehari-hari demi mewujudkan sikap melayani?
3. Doa Umat dan Bapa Kami:
(Pemandu mengajak pesrta untuk mengungkapkan beberapa permohonan berdasarkan niat
baik yang telah dibuat. Setelah itu pemandu langsung mengajak peserta untk mendoakan
doa Bapa Kami)
7. 4. Penutup:
Doa Penutup
(Pemandu menutup rangkaian katekese dengan doa Tanggung Jawab dari PS No. 145)
Allah sumber segala sesuatu, Engkau memberikan talenta untuk kami kembangkan.
Engkau memuji para hamba yang baik dan setia, yang dengan penuh tanggung jawab
memperkembangkan talenta yang mereka terima.
Buatlah kami bersikap tanggung jawab terhadap Yesus, supaya kami senantiasa ingat
bahwa Ia begitu mangasihi kami, dan telah mempertaruhkan nyawa-Nya demi kami.
Semoga kami selalu penuh tanggung jawab terhadap panggilan kami sebagai orang beriman.
Bantulah kami terus berusaha menjadi orang beriman yang dewasa dan sungguh terlibat
dalam persekutuan jemaat, pewartaan, ibadat dan kesaksian serta pelayanan kepada
masyarakat.
Buatlah kami bersikap tanggung jawab terhadap diri kami sendiri, supaya kami tidak
menyia-nyiakan karunia yang Kau berikan kepada kami.
Buatlah kami bersikap tanggung jawab terhadap orang tua, supaya kami selalu berusaha
berbuat yang terbaik guna membalas kasih sayang dan pemeliharaan yang mereka lakukan
terhadap kami. Semoga kami bersikap tanggung jawab terhadap semua orang yang
mendidik kami, supaya semua pelajaran hidup yang mereka berikan dengan penuh
kesabaran tidak kami sia-siakan.
Buatlah kami bersikap tanggung jawab terhadap teman-teman kami, supaya kami tidak
menghianati sikap persahabatan mereka.
Buatlah kami bersikap tanggung jawab terhadap masyarakat, supaya kami selalu
berusaha menyumbang lebih banyak dari pada apa yang kami terima.
Ya Bapa, bantulah kami, supaya selalu mensyukuri apa yang sudah kami terima, dan
mempergunakan dengan sebaik-baiknya apa saja yang ada pada kami demi Yesus, Tuhan
kami. Amin.