SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Berpikir
Apakah berpikir itu?
Dalam berpikir kita melibat semua proses yang kita sebut sensasi, persepsi, dan
memori. Berpikir merupakan manipulasi atau organisasi unsure-unsur lingkungan
dengan menggunakan lambing-lambang sehingga tidak perlu langsung melakukan
kegiatan yang tampak. Berpikir menunjukan berbagai kegiatan yang melibatkan
penggunaan konsep dan lambang, sebagai pengganti objek dan peristiwa. Berpikir
kita lakukan untuk memahami relaitas dalam rangka mengambil keputusan (decision
making), memecahkan persoalan (problem solving). Dan menghasilkan yang baru
(creativity).
Bagaimana Orang Berpikir?
Ada dua macam berpikir:
1. Berpikir Autistik, Dengan Melamun, Berfantasi, Menghayal, Dan Wishful
Thinking. Dengan Berpikir Autistic Prang Melarikan Diri Dari Kenyataan Dan
Melihat Hidup Sebagai Gambar-Gambar Fantastis.
2. Berpikir Realistic, Disebut Juga Nalar (Reasoning), Ialah Berpikir Dalam Rangka
Menyesuaikan Diri Dengan Dunia Nyara.
3. Floyd L. Ruch, Menyebutkan Tiga Macam Berpikir Realistic :




Berpikir deduktif : mengambil kesimpulan dari dua pernyataan, dalam logika
disebutnya silogisme.
Berpikir Induktif : Dimulai dari hal-hal yang khusu kemundian mengambil
kesimpulan umum; kita melakukan generalisasi.
Berpikir evaluatif : berpikir kritis, menilai baik-buruknya, tepat atau tidaknya
suatu gagasan, kita tidak menmbah atau mengurangi gagasan, namun
menilainya menurut kriteria tertentu.

Menetapkan Keputusan (Decision Making)
Salah satu fungsi berpikir adalah menetapkan keputusan. Keputusan yang kita ambil
beraneka ragam. Tanda-tanda umumnya:




Keputusan merupakan hasil berpikir, hasil usaha intelektual
Keputusan selalu melibatkan pilihan dari berbagai alternative
Keputusan selalu melibatkan tindakan nyata, walaupun pelaksanaanya boleh
ditangguhkan atau dilupakan.

Faktor-faktor personal amat menentukan apa yang diputuskan, antara lain :




Kognisi, kualitas dan kuantitas pengetahuan yang dimiliki
Motif, amat memengaruhi pengambilan keputusan
Sikap, juga menjadi faktor penentu lainnya.

Memecahkan persoalan (Problem Solving)
Proses memecahkan persoalan berlangsung melalui lima tahap :
o Terjadi peristiwa ketika perilaku yang biasa dihambat Karena sebab-sebab
tertentu
o Anda mencoba menggali memori anda untuk mengatahui cara apa saja yang
efektif pada masa lalu
o pada tahap ini, anda mencoba seluruh kemungkinan pemecahan yang pernah
anda ingat atau yang dapat anda pikirkan.
o Anda mulai menggunakan lambing-lambang vergal atau grafis untuk
mengatasi masalah
o Tiba-tiba terlintas dalam pikiran anda suatu pemecahan. Pemecahan masalah
ini biasa disebut Aha-Erlebnis (Pengalaman Aha), atau lebih lazim disebut
insight solution.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Proses Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah dipengaruhi faktor-faktrot situasional dan personal. Faktor-faktor
situasional terjadi, misalnya, pada stimulus yang menimbulkan masalah. Pengaruh
faktor-faktor biologis dan sosiopsikologis terhadap proses pemecahan masalah.
Contohnya :
o Motivasi. Motivasi yang rendah lebih mengalihkan perhatian. Motivasi yang
tinggi membatasi fleksibilitas.
o Kepercayaan dan sikap yang salah. Asumsi yang salah dapat menyesatkan
kita.
o Kebiasaan. Kecenderungan untuk memertahankan pole berpikir tertentu, atau
misalnya melihat masalah dari satu sisi saja, atau kepercayaan yang berlebihan
dan tanpa kritis pada pendapat otoritas, mengahambat pemecahan masalah
yang efisien.
o Emosi. Dalam menghadapi berbagai situasi, kita tanpa sadar sering terlibat
secara emosional. Emosi mewarnai cara berpikir kita. Kita tidak pernah
berpikir betul-betul secara objektif.

Berpikir Kreatif (Creative Thinking)
Berpikir kreatif menurut James C. Coleman dan Coustance L. Hammen, adalah
“thinking which produces new methods, new concepts, new understanding, new
invebtions, new work of art.” Berpikir kreatif harus memenui tiga syarat:
 Kreativitas melibatkan respons atau gagasan yang baru, atau yang secara
statistic sangat jarang terjadi. Tetapi kebauran saja tidak cukup.
 Kreativitas ialah dapat memecahkan persoalan secara realistis.
 Kreativitas merupakan usaha untuk memertahankan insight yang orisinal,
menilai dan mengembangkannya sebaik mungkin.
Ketika orang berpikir kreatif, cara berpikir yang digunakan adalah berpikir analogis.
Guilford membedakan antara berpikir kreatif dan tak kreatif dengan konsep
konvergen dan divergen. Kata Guilford, orang kreatif ditandai dengan cara berpikir
divergen. Yakni, mencoba menghasilkan sejumlah kemungkinan jawaban. Berpikir
konvergen erat kaitannya dengan kecerdasan, sedangkan divergen kreativitas. Berpikir
divergen dapat diukur dengan fluency, flexibility, dan originality.

Proses Berpikir Kreatif
Para psikolog menyebutkan lima tahap berpikir kreatif :
 Orientasi : Masalah dirumuskan, dan aspek-aspek masalah diidentifikasi
 Preparasi : Pikiran berusaha mengumpulkan sebanyak mungkin informasi
yang relevan dengan masalah.
 Inkubasi : Pikiran beristirahat sebentar, ketika berbagai pemecahan berhadapan
dengan jalan buntu. Pada tahap ini, proses pemecahan masalah berlangsung
terus dalam jiwa bawah sadar kita.
 Iluminasi : Masa Inkubasi berakhir ketika pemikir memperoleh semacam
ilham, serangkaian insight yang memecahkan masalah. Ini menimbulkan Aha
Erlebnis.
 Verifikasi : Tahap terakhir untuk menguji dan secara kritis menilai pemecahan
masalah yang diajukan pada tahan keempat.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Berpikir Kreatif
Berpikir kreatif tumbuh subur bila ditunjang oleh faktor personal dan situasional.
Menurut Coleman dan Hammen, faktor yang secara umum menandai orang-orang
kreatif adalah :
 Kemampuan Kognitif : Termasuk di sini kecerdasan di atas rata-rata,
kemampuan melahirkan gagasan-gagasan baru, gagasan-gagasan yang
berlainan, dan fleksibilitas kognitif
 Sikap yang terbuka : orang kreatif mempersiapkan dirinya menerima stimuli
internal maupun eksternal.
 Sikap yang bebas, otonom, dan percaya pada diri sendiri : orang kreatif ingin
menampilkan dirinya semampu dan semaunya, ia tidak terikat oleh konvensikovensi. Hal ini menyebabkan orang kreatif sering dianggap “nyentrik” atau
gila.
Selain faktor lingkungan psikososial, beberapa peneliti menjukan adanya faktor
situasional lainnya. Maltzman menyatakan adanya faktor peneguhan dari lingkungan.
Dutton menyebutkan tersedianya hal-hal istimewa bagi manusia kreatif, dan Silvano
Arieti menekankan faktor isolasi dalam menumbuhkan kreativitas.

More Related Content

What's hot

Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan MasalahProses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalahpjj_kemenkes
 
SEKILAS TENTANG 4 PILAR NLP
SEKILAS TENTANG 4 PILAR NLPSEKILAS TENTANG 4 PILAR NLP
SEKILAS TENTANG 4 PILAR NLPslamet soegiarto
 
Berpikir Lateral (Lateral Thinking)
Berpikir Lateral (Lateral Thinking)Berpikir Lateral (Lateral Thinking)
Berpikir Lateral (Lateral Thinking)Tri Widodo W. UTOMO
 
20140414111156 topik 5 kemahiran berfikir
20140414111156 topik 5 kemahiran berfikir20140414111156 topik 5 kemahiran berfikir
20140414111156 topik 5 kemahiran berfikirSemut Hitam
 
Bab2 Pemikiran Kritis, Penyelesaian Masalah dan
Bab2 Pemikiran Kritis, Penyelesaian Masalah dan Bab2 Pemikiran Kritis, Penyelesaian Masalah dan
Bab2 Pemikiran Kritis, Penyelesaian Masalah dan Siti Nor BahijAh
 
Pemikiran kritis
Pemikiran kritisPemikiran kritis
Pemikiran kritisJia Ying
 
Berfikir secara kreatif
Berfikir secara kreatif Berfikir secara kreatif
Berfikir secara kreatif firo HAR
 
Presentation 6 hat & 6 shoes b6
Presentation 6 hat & 6 shoes b6Presentation 6 hat & 6 shoes b6
Presentation 6 hat & 6 shoes b6Mazmon Mahmud
 
Bab 2 pemikiran kritis,penyelesaian dan pemikiran saintifik
Bab 2 pemikiran kritis,penyelesaian dan pemikiran saintifikBab 2 pemikiran kritis,penyelesaian dan pemikiran saintifik
Bab 2 pemikiran kritis,penyelesaian dan pemikiran saintifikWaz Sanry
 
Pemikiran lateral
Pemikiran lateralPemikiran lateral
Pemikiran lateralUma Vathy
 
Pemikiran kritis dan kreatif group
Pemikiran kritis dan kreatif groupPemikiran kritis dan kreatif group
Pemikiran kritis dan kreatif groupMazmon Mahmud
 
Bab 2 pemikiran kritis, penyelesaian masalah, dan pemikiran saintifik
Bab 2  pemikiran kritis, penyelesaian masalah, dan pemikiran saintifikBab 2  pemikiran kritis, penyelesaian masalah, dan pemikiran saintifik
Bab 2 pemikiran kritis, penyelesaian masalah, dan pemikiran saintifikPak Teh Naim
 

What's hot (18)

Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan MasalahProses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
 
SEKILAS TENTANG 4 PILAR NLP
SEKILAS TENTANG 4 PILAR NLPSEKILAS TENTANG 4 PILAR NLP
SEKILAS TENTANG 4 PILAR NLP
 
Berpikir Lateral (Lateral Thinking)
Berpikir Lateral (Lateral Thinking)Berpikir Lateral (Lateral Thinking)
Berpikir Lateral (Lateral Thinking)
 
Cara berpikir menurut de bono
Cara berpikir  menurut de bonoCara berpikir  menurut de bono
Cara berpikir menurut de bono
 
20140414111156 topik 5 kemahiran berfikir
20140414111156 topik 5 kemahiran berfikir20140414111156 topik 5 kemahiran berfikir
20140414111156 topik 5 kemahiran berfikir
 
Bab2 Pemikiran Kritis, Penyelesaian Masalah dan
Bab2 Pemikiran Kritis, Penyelesaian Masalah dan Bab2 Pemikiran Kritis, Penyelesaian Masalah dan
Bab2 Pemikiran Kritis, Penyelesaian Masalah dan
 
Pemikiran kritis
Pemikiran kritisPemikiran kritis
Pemikiran kritis
 
Berfikir secara kreatif
Berfikir secara kreatif Berfikir secara kreatif
Berfikir secara kreatif
 
Bab2 sambungan
Bab2 sambungan Bab2 sambungan
Bab2 sambungan
 
Presentation 6 hat & 6 shoes b6
Presentation 6 hat & 6 shoes b6Presentation 6 hat & 6 shoes b6
Presentation 6 hat & 6 shoes b6
 
Bab 2 pemikiran kritis,penyelesaian dan pemikiran saintifik
Bab 2 pemikiran kritis,penyelesaian dan pemikiran saintifikBab 2 pemikiran kritis,penyelesaian dan pemikiran saintifik
Bab 2 pemikiran kritis,penyelesaian dan pemikiran saintifik
 
Edward De Bono
 Edward De Bono Edward De Bono
Edward De Bono
 
Pemikiran lateral de bono
Pemikiran lateral de bonoPemikiran lateral de bono
Pemikiran lateral de bono
 
Pemikiran lateral
Pemikiran lateralPemikiran lateral
Pemikiran lateral
 
Pemikiran kritis dan kreatif group
Pemikiran kritis dan kreatif groupPemikiran kritis dan kreatif group
Pemikiran kritis dan kreatif group
 
Bab 2 pemikiran kritis, penyelesaian masalah, dan pemikiran saintifik
Bab 2  pemikiran kritis, penyelesaian masalah, dan pemikiran saintifikBab 2  pemikiran kritis, penyelesaian masalah, dan pemikiran saintifik
Bab 2 pemikiran kritis, penyelesaian masalah, dan pemikiran saintifik
 
Pemikiran
PemikiranPemikiran
Pemikiran
 
Nlp presupposition
Nlp presuppositionNlp presupposition
Nlp presupposition
 

Similar to Sistem komunikasi intrapersonal

CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)Diana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)Diana Amelia Bagti
 
komunikasi intrapersonal (memori dan berfikir)
komunikasi intrapersonal (memori dan berfikir)komunikasi intrapersonal (memori dan berfikir)
komunikasi intrapersonal (memori dan berfikir)University of Andalas
 
Pb 9. proses berpikir dan pm AKPER PEMKAB MUNA
Pb 9. proses berpikir dan pm AKPER PEMKAB MUNAPb 9. proses berpikir dan pm AKPER PEMKAB MUNA
Pb 9. proses berpikir dan pm AKPER PEMKAB MUNAOperator Warnet Vast Raha
 
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan MasalahProses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalahpjj_kemenkes
 
Sistem komunikasi intrapersonal for student
Sistem komunikasi intrapersonal for studentSistem komunikasi intrapersonal for student
Sistem komunikasi intrapersonal for studentAlumniKajianStrateji
 
Makalah berpikir ilmiah dan bertindak kreatif
Makalah berpikir ilmiah dan bertindak kreatifMakalah berpikir ilmiah dan bertindak kreatif
Makalah berpikir ilmiah dan bertindak kreatifSeptian Muna Barakati
 
KOMUNIKASI INTRAPERSONAL
KOMUNIKASI INTRAPERSONALKOMUNIKASI INTRAPERSONAL
KOMUNIKASI INTRAPERSONALChevySitananda
 
Memori dan berpikir
Memori dan berpikirMemori dan berpikir
Memori dan berpikirAhmadMuzaqi5
 
Makalah berpikir Kritis
Makalah berpikir KritisMakalah berpikir Kritis
Makalah berpikir KritisGoogle
 
Pertemuan ke-3 Sigmund Freud
Pertemuan ke-3 Sigmund FreudPertemuan ke-3 Sigmund Freud
Pertemuan ke-3 Sigmund FreudVivia Maya Rafica
 
Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, berpikir kreativitas dan inov...
Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, berpikir kreativitas dan inov...Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, berpikir kreativitas dan inov...
Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, berpikir kreativitas dan inov...dechavns
 
Pendekatan psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisaPendekatan psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisafaisunufir
 
Makalah berpikir ilmiah dan bertindak kreatif
Makalah berpikir ilmiah dan bertindak kreatifMakalah berpikir ilmiah dan bertindak kreatif
Makalah berpikir ilmiah dan bertindak kreatifSeptian Muna Barakati
 

Similar to Sistem komunikasi intrapersonal (20)

CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)
 
komunikasi intrapersonal (memori dan berfikir)
komunikasi intrapersonal (memori dan berfikir)komunikasi intrapersonal (memori dan berfikir)
komunikasi intrapersonal (memori dan berfikir)
 
Pb 9. proses berpikir dan pm
Pb 9. proses berpikir dan pmPb 9. proses berpikir dan pm
Pb 9. proses berpikir dan pm
 
Pb 9. proses berpikir dan pm
Pb 9. proses berpikir dan pmPb 9. proses berpikir dan pm
Pb 9. proses berpikir dan pm
 
Pb 9. proses berpikir dan pm AKPER PEMKAB MUNA
Pb 9. proses berpikir dan pm AKPER PEMKAB MUNAPb 9. proses berpikir dan pm AKPER PEMKAB MUNA
Pb 9. proses berpikir dan pm AKPER PEMKAB MUNA
 
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan MasalahProses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
 
Proses berfikir kreatif
Proses berfikir kreatifProses berfikir kreatif
Proses berfikir kreatif
 
Sistem komunikasi intrapersonal for student
Sistem komunikasi intrapersonal for studentSistem komunikasi intrapersonal for student
Sistem komunikasi intrapersonal for student
 
Makalah berpikir ilmiah dan bertindak kreatif
Makalah berpikir ilmiah dan bertindak kreatifMakalah berpikir ilmiah dan bertindak kreatif
Makalah berpikir ilmiah dan bertindak kreatif
 
KOMUNIKASI INTRAPERSONAL
KOMUNIKASI INTRAPERSONALKOMUNIKASI INTRAPERSONAL
KOMUNIKASI INTRAPERSONAL
 
Memori dan berpikir
Memori dan berpikirMemori dan berpikir
Memori dan berpikir
 
Makalah berpikir ilmiah dan bertindak kreatif
Makalah berpikir ilmiah dan bertindak kreatifMakalah berpikir ilmiah dan bertindak kreatif
Makalah berpikir ilmiah dan bertindak kreatif
 
Makalah berpikir Kritis
Makalah berpikir KritisMakalah berpikir Kritis
Makalah berpikir Kritis
 
Pertemuan ke-3 Sigmund Freud
Pertemuan ke-3 Sigmund FreudPertemuan ke-3 Sigmund Freud
Pertemuan ke-3 Sigmund Freud
 
KonselingPsikoanalisa
KonselingPsikoanalisa KonselingPsikoanalisa
KonselingPsikoanalisa
 
Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, berpikir kreativitas dan inov...
Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, berpikir kreativitas dan inov...Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, berpikir kreativitas dan inov...
Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, berpikir kreativitas dan inov...
 
Pendekatan psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisaPendekatan psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisa
 
Teori Konseling PPK
Teori Konseling PPKTeori Konseling PPK
Teori Konseling PPK
 
Makalah berpikir ilmiah dan bertindak kreatif
Makalah berpikir ilmiah dan bertindak kreatifMakalah berpikir ilmiah dan bertindak kreatif
Makalah berpikir ilmiah dan bertindak kreatif
 

Sistem komunikasi intrapersonal

  • 1. Berpikir Apakah berpikir itu? Dalam berpikir kita melibat semua proses yang kita sebut sensasi, persepsi, dan memori. Berpikir merupakan manipulasi atau organisasi unsure-unsur lingkungan dengan menggunakan lambing-lambang sehingga tidak perlu langsung melakukan kegiatan yang tampak. Berpikir menunjukan berbagai kegiatan yang melibatkan penggunaan konsep dan lambang, sebagai pengganti objek dan peristiwa. Berpikir kita lakukan untuk memahami relaitas dalam rangka mengambil keputusan (decision making), memecahkan persoalan (problem solving). Dan menghasilkan yang baru (creativity). Bagaimana Orang Berpikir? Ada dua macam berpikir: 1. Berpikir Autistik, Dengan Melamun, Berfantasi, Menghayal, Dan Wishful Thinking. Dengan Berpikir Autistic Prang Melarikan Diri Dari Kenyataan Dan Melihat Hidup Sebagai Gambar-Gambar Fantastis. 2. Berpikir Realistic, Disebut Juga Nalar (Reasoning), Ialah Berpikir Dalam Rangka Menyesuaikan Diri Dengan Dunia Nyara. 3. Floyd L. Ruch, Menyebutkan Tiga Macam Berpikir Realistic :    Berpikir deduktif : mengambil kesimpulan dari dua pernyataan, dalam logika disebutnya silogisme. Berpikir Induktif : Dimulai dari hal-hal yang khusu kemundian mengambil kesimpulan umum; kita melakukan generalisasi. Berpikir evaluatif : berpikir kritis, menilai baik-buruknya, tepat atau tidaknya suatu gagasan, kita tidak menmbah atau mengurangi gagasan, namun menilainya menurut kriteria tertentu. Menetapkan Keputusan (Decision Making) Salah satu fungsi berpikir adalah menetapkan keputusan. Keputusan yang kita ambil beraneka ragam. Tanda-tanda umumnya:    Keputusan merupakan hasil berpikir, hasil usaha intelektual Keputusan selalu melibatkan pilihan dari berbagai alternative Keputusan selalu melibatkan tindakan nyata, walaupun pelaksanaanya boleh ditangguhkan atau dilupakan. Faktor-faktor personal amat menentukan apa yang diputuskan, antara lain :    Kognisi, kualitas dan kuantitas pengetahuan yang dimiliki Motif, amat memengaruhi pengambilan keputusan Sikap, juga menjadi faktor penentu lainnya. Memecahkan persoalan (Problem Solving)
  • 2. Proses memecahkan persoalan berlangsung melalui lima tahap : o Terjadi peristiwa ketika perilaku yang biasa dihambat Karena sebab-sebab tertentu o Anda mencoba menggali memori anda untuk mengatahui cara apa saja yang efektif pada masa lalu o pada tahap ini, anda mencoba seluruh kemungkinan pemecahan yang pernah anda ingat atau yang dapat anda pikirkan. o Anda mulai menggunakan lambing-lambang vergal atau grafis untuk mengatasi masalah o Tiba-tiba terlintas dalam pikiran anda suatu pemecahan. Pemecahan masalah ini biasa disebut Aha-Erlebnis (Pengalaman Aha), atau lebih lazim disebut insight solution. Faktor-faktor yang Memengaruhi Proses Pemecahan Masalah Pemecahan masalah dipengaruhi faktor-faktrot situasional dan personal. Faktor-faktor situasional terjadi, misalnya, pada stimulus yang menimbulkan masalah. Pengaruh faktor-faktor biologis dan sosiopsikologis terhadap proses pemecahan masalah. Contohnya : o Motivasi. Motivasi yang rendah lebih mengalihkan perhatian. Motivasi yang tinggi membatasi fleksibilitas. o Kepercayaan dan sikap yang salah. Asumsi yang salah dapat menyesatkan kita. o Kebiasaan. Kecenderungan untuk memertahankan pole berpikir tertentu, atau misalnya melihat masalah dari satu sisi saja, atau kepercayaan yang berlebihan dan tanpa kritis pada pendapat otoritas, mengahambat pemecahan masalah yang efisien. o Emosi. Dalam menghadapi berbagai situasi, kita tanpa sadar sering terlibat secara emosional. Emosi mewarnai cara berpikir kita. Kita tidak pernah berpikir betul-betul secara objektif. Berpikir Kreatif (Creative Thinking) Berpikir kreatif menurut James C. Coleman dan Coustance L. Hammen, adalah “thinking which produces new methods, new concepts, new understanding, new invebtions, new work of art.” Berpikir kreatif harus memenui tiga syarat:  Kreativitas melibatkan respons atau gagasan yang baru, atau yang secara statistic sangat jarang terjadi. Tetapi kebauran saja tidak cukup.  Kreativitas ialah dapat memecahkan persoalan secara realistis.  Kreativitas merupakan usaha untuk memertahankan insight yang orisinal, menilai dan mengembangkannya sebaik mungkin. Ketika orang berpikir kreatif, cara berpikir yang digunakan adalah berpikir analogis. Guilford membedakan antara berpikir kreatif dan tak kreatif dengan konsep konvergen dan divergen. Kata Guilford, orang kreatif ditandai dengan cara berpikir divergen. Yakni, mencoba menghasilkan sejumlah kemungkinan jawaban. Berpikir
  • 3. konvergen erat kaitannya dengan kecerdasan, sedangkan divergen kreativitas. Berpikir divergen dapat diukur dengan fluency, flexibility, dan originality. Proses Berpikir Kreatif Para psikolog menyebutkan lima tahap berpikir kreatif :  Orientasi : Masalah dirumuskan, dan aspek-aspek masalah diidentifikasi  Preparasi : Pikiran berusaha mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang relevan dengan masalah.  Inkubasi : Pikiran beristirahat sebentar, ketika berbagai pemecahan berhadapan dengan jalan buntu. Pada tahap ini, proses pemecahan masalah berlangsung terus dalam jiwa bawah sadar kita.  Iluminasi : Masa Inkubasi berakhir ketika pemikir memperoleh semacam ilham, serangkaian insight yang memecahkan masalah. Ini menimbulkan Aha Erlebnis.  Verifikasi : Tahap terakhir untuk menguji dan secara kritis menilai pemecahan masalah yang diajukan pada tahan keempat. Faktor-faktor yang Memengaruhi Berpikir Kreatif Berpikir kreatif tumbuh subur bila ditunjang oleh faktor personal dan situasional. Menurut Coleman dan Hammen, faktor yang secara umum menandai orang-orang kreatif adalah :  Kemampuan Kognitif : Termasuk di sini kecerdasan di atas rata-rata, kemampuan melahirkan gagasan-gagasan baru, gagasan-gagasan yang berlainan, dan fleksibilitas kognitif  Sikap yang terbuka : orang kreatif mempersiapkan dirinya menerima stimuli internal maupun eksternal.  Sikap yang bebas, otonom, dan percaya pada diri sendiri : orang kreatif ingin menampilkan dirinya semampu dan semaunya, ia tidak terikat oleh konvensikovensi. Hal ini menyebabkan orang kreatif sering dianggap “nyentrik” atau gila. Selain faktor lingkungan psikososial, beberapa peneliti menjukan adanya faktor situasional lainnya. Maltzman menyatakan adanya faktor peneguhan dari lingkungan. Dutton menyebutkan tersedianya hal-hal istimewa bagi manusia kreatif, dan Silvano Arieti menekankan faktor isolasi dalam menumbuhkan kreativitas.