Integrasi nasional melibatkan proses mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada di Indonesia menjadi satu kesatuan yang utuh. Toleransi antar perbedaan dipandang penting untuk menciptakan keharmonisan daripada sikap egois terhadap kelompok masing-masing. Kesadaran akan pentingnya menghargai perbedaan diperlukan untuk mencapai integritas nasional.
1. TOLERANSI UNTUK PEMBENTUKAN
INTEGRASI NASIONAL INDONESIA
KELOMPOK :
CINDY NAFA FERANTIKA D.111.15.0051
NUR AULIA RAHMAWATI D.111.15.0038
AGUNG SETYOBUDI D.111.15.0016
M. HENGKY M D.111.15.0032
GABRIEL ADY P D.111.15.0009
HANIK SURAHMANTO D.111.15.0030
2. Latar Belakang
Indonesia sebagai sebuah negara dalam realitasnya terpisah pada beberapa bagian dan
tingkatan, dari segi geografis dipisahkan oleh lautan dengan beratus-ratus pulau besar dan
beribu-ribu pulau kecil. Menurut kajian Hildred Geetz (1963), terdapat 300 kelompok etnik dan
250 jenis bahasa yang setiap kelompok etnik itu memiliki identitas kebudayaan sendiri, termasuk
di dalamnya bahasa-bahasa yang digunakannya.
Pada jaman sekarang, keanekaragaman masyarakat cenderung menjadi beban masalah
daripada modal bangsa Indonesia. Hal ini terlihat dari munculnya berbagai masalah yang berasal
dari adanya perbedaan.baik itu agama, ras, budaya dan lain sebagainya Saat ini pula bangsa
Indonesia, masih mengalami krisis multidimensi yang menggoncang menghantui negara kita
Indonesia. Sebagai salah satu masalah utama dari krisis besar itu adalah ancaman disintegrasi
bangsa yang hingga saat ini masih belum mereda. Kesadarakan akan pentingnya kerukunan
antar agama, suku, ras, dan budaya harus selalu di wujudkan melalui pemahaman integrasi
nasional. Toleransi antar perbedaan dirasakan perlu, karena sikap saling menghargai perbedaan
akan lebih menciptakan keharmonisan ketimbang sikap egoisme terhadap kepentingan masing-
masing yang berbeda-beda.
3. Integritas Nasional
Integrasi merupakan pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang
bulat dan utuh
Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan
perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan
keselarasan secara nasional.
4. Faktor yang Mempengaruhi Integrasi
Nasional :
Factor pendorong :
Terciptanya kesepakatan dari sebagian
besar anggotanya terhadap nilai-nilai
social tertentu yang bersifat
fundamental dan krusial.
Sebagian besar anggotanya terhimpun
dalam berbagai unit social yang saling
mengawasi dalam aspek-aspek sosia
yang potensial.
Terjadinya saling ketergantungan
diantara kelompok-kelompok social
yang terhimpun didalam pemenuhan
kebutuhan ekonomi secara menyeluruh.
Factor penghambat :
Kurangnya penghargaan terhadap
kemajemukan yang bersifat
heterogen
Kurang toleransi antar golongan
Kurang kesadaran dari masyarakat
Indonesia terhadap ancaman dari luat
Adanya ketidak puasan terhadap
ketimpangan dan ketidakmerataan
hasil-hasil pembangunan.
7. Toleransi merupakan
... istilah dalam konteks sosial, budaya, dan agama yang Berarti sikap dan perbuatan yang
melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat
diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat
8. Macam-macam Toleransi:
1. Toleransi dalam pluralisme beragama
2. Toleransi dalam pluralisme budaya
3. Toleransi dalam pluralisme suku
4. Mayoritas melindungi minoritas
5. Manusia dalam hidup bermasyarakat
6. Toleransi dalam kaitannya dengan kerukunan di antara umat beragama,
suku budaya, dan golongan.
9. Hubungan Antara Integrasi Dengan
Tolerasnsi
Dalam khasanah sosiologi dan ditinjau dari sudut analisis struktural, integrasi dari setiap sistem
sosial pada dasarnya memiliki tiga sifat, yaitu:
Integrasi normative, yaitu suatu ikatan sosial yang terjadi karena adanya suatu kesepakatan
(consensus) terhadap nilai-nilai dan norma-norma dasar (basic values and norms). Dari dimensinya,
integrasi ini dapat disebut sebagai integrasi budaya.
Bila integrasi normative terlalu lemah, akan berkembang sektarianisme dan primordialisme. Akibatnya,
bangsa ini akan selalu diancam oleh konflik laten yang sewaktu-waktu dapat meledak ke permukaan
dalam bentuk kerusuhan sosial yang tidak rasional dan amat emosional. Sebaliknya, bila integrasi
normative terlalu kuat bangsa ini akan mengidap chauvinism dan eksklusifisme yang akan
menghambat proses globalisasi yang tidak dapat disingkirkan oleh bangsa mana saja di zaman
modern saat ini.
10. Kesimpulan
Bahwa dari kajian makalah diatas adalah bahwa perpecahan yang
menimbulkan masalah integrasi nasional itu berawal dari kesadaran masing-
masing individu yang kurang memahami pentingnya sikap toleransi terhadap
perbedaan yang ada. Perubahan itu dimulai dr kesadaran diri kita sendiri,
bukan egoisme yang diutamakan terhadap kepentingan kelompok. Hargai
perbedaan maka akan muncul kerukunan integritas nasional akan mudah
terwujud dan keutuhan negara tidak akan terancam