11. 9. REAKSI UJI CNS-
Penggolongan :
1. golongan reduktor
2. golongan AgNO3
3. golongan FeCl3
Penetapan :
1. Dengan larutan FeCl3 merah darah
3 SCN- + Fe3+ Fe(SCN)3
merah darah
warna merah akan hilang (dihilangkan) oleh ion-ion F- ;
Hg2+ ; C2O4
2- kompleks tak berwarna stabil
Fe(SCN)3 + 6F- [FeF6]3- + 3 SCN-
4Fe(SCN)3 + 3Hg2+ 3[Hg(SCN)4]2- + 4Fe3+
Fe(SCN)3 + 3(COO)2
2- [Fe[(COO)2]3]3- + 3SCN-
12. 2. Dengan larutan Co(NO3)2 larutan biru
4SCN- + CO2+ [Co(SCN)4]2-
beda dengan CN-, Fe(CN)6
4- dan Fe(CN)6
3- endapan
biru
3. Dengan larutan Hg(NO3)2 dan Zn2+
2SCN- + Hg2+ Hg(SCN)2
Hg(SCN)2 + SCN- [Hg(SCN)4]2-
[Hg(SCN)4]2- + Zn2+ Zn{Hg(SCN)4] putih
14. REAKSI UJI HALOGEN
Pendahuluan : reaksi nyala Beilstein
Penggolongan :
- golongan reduktor
- golongan AgNO3
REAKSI UJI Cl-
Penetapan
1. dengan AgNO3 putih yang larut dalam NH4OH 2N. Jika larutan +
HNO3 2N. Jika larutan + HNO3 2N terjadi lagi endapan putih.
Cl- + Ag+ AgCl Ag(NH3)2
+ + Cl
+ HNO3
NH4NO3 + AgCl Putih
Reaksi yang sama diberikan oleh SCN-
2. dengan Pb(OAc)2 putih (kristal jarum)
Cl- + Pb2+ PbCl2 larut dalam air panas
15. B. REAKSI UJI Br-
Penetapan
- dengan AgNO3 AgBr kuning muda dgn NH4OH 6N
larut
+HNO3 kuning muda ( reaksi = Cl- )
- dengan Pb(OAc)2 kristal putih dipanaskan larut
2Br- + Pb2+ PbBr2 kristal putih
- Fluorencein Test
prinsip : Br2 + Fluorescein tetrabromofluorescein
(eosin ) merah
-Br- + PbO2 + CH3COOH Br2 + Pb(OAc)2
∆
dikenakan kertas saring yang diberi larutan fluorescein
jenuh dalam etanol 50 %
16. - Uji menggunakan air Klor atau Kaporit suasana HCl +
CHCl3
Ca(OCl2)2 + HCl HOCl + CaCl2
kaporit
Br- + OCl- + H+ Br2 + Cl- + H2O
Br2 dalam CHCl3 warna lebih intensif berwarna coklat
17. C. REAKSI UJI I-
Penetapan
1. + AgNO3 kuning AgI yang sukar larut dalam NH4OH
pekat.
2. + Pb(OAc)2 kristal kuning PbI2 larut dalam air
panas
3. + NaNO2 + CH3COOH I2 + amilum biru
I- + 2NO2
- + 4H+ I2 + 2NO + 2H2O
CN- mengganggu : I2 + CN- ICN + I-
CN- dihilangkan dengan + NaHCO3 atau asam dan
dipanaskan HCN
4. +air klor atau kaporit
suasana HCl + CHCl3 I2 dalam CHCl3 ungu
cara dan reaksi = Br-
19. D. REAKSI UJI F-
- Golongan halogen yang tidak mengendap dengan
AgNO3 + H2SO4 pk panas gas HF yang korosif
terhadap gelas gas SiF4, apabila SiF4 dialirkan
kedalam air gelatineus H2SiO3
NaF + H2SO4 pk NaHSO4 + HF
HF + SiO2 SiF4 + H2O
3SiF4 + 4 H2O 2H2SiF6 + H2SiO3
Catatan : HF pada suhu kamar mengalami dimerisasi
membentuk H2F2 sedangkan pada suhu > 90C
bentuknya HF
Penetapan
1.+ CaCl2 putih seperti lendir CaF2 yang sedikit larut
dalam HOAc dan sedikit larut dalam HCl encer.
2.+ FeCl3 kristal putih
6NaF + FeCl3 Na3[FeF6] kristal putih + 3 NaCl
25. C. REAKSI UJI IO3
-
Penetapan :
+larutan AgNO3 ( suasana HNO3 encer ) putih yang larut dalam
NH4OH encer
IO3
- + Ag+ AgIO3
AgIO3 + 2NH3 [ Ag(NH3)2]+ + IO3
-
Jika larutan amoniakal ini + H2SO3 AgI kuning
Yang sukar larut dalam NH4OH pk berbeda dengan BrO3
-
[ Ag(NH3)2]+ + IO3
- + 3H2SO3 AgI + 3SO4
2- + NH4
+ + 4H+
+larutan BaCl2 putih Ba(IO3)2 beda dengan ClO3
- yang sangat
sedikit larut dalam air panas maupun HNO3 encer ( beda dengan I- ),
jika endapan ini dicuci + H2SO3 dan CCl4 I2 ungu dalam lap. CCl4
IO3
- + Ba2+ Ba ( IO3)2
Ba(IO3)2 + H2SO3 I2 + BaSO4 + 4SO4
2- + 8H+ + H2O
26. • larutan Hg(NO3)2 putih Hg( IO3)2 beda dengan
ClO3
- dan BrO3
- )
• dengan PbOAc putih
• dengan HgCl2 ( HgCl2 praktis tidak terionisasi,
kovalen )
2IO3
- + Hg2+ Hg(IO3)2
IO3
- + Pb2
+ Pb (IO3)2
• uji dengan KSCN, kertas amilum + larutan KSCN
suasana asam bercak biru
6IO3
- + 5SCN- + H+ + H2O 3I2 + 5HSCN + 5SO4
2-
27. 14. REAKSI UJI BORAT
3 macam bentuk asam borat:
asam ortoborat : H3BO3
asam piroborat : H2B4O7
asam metaborat : HBO2
H3BO3 sedikit larut dalam air dingin larut
H3BO3 100 C HBO2
H3BO3 140 C H2B4O7
Kebanyakan, garam diturunkan dari asam meta dan piro
( contoh : Na2B4O7 ( boraks ) )
Garam – garam ini alam air terhidrolisis bereaksi alkalis
BO3
3- + 3H2O H2BO2 + 3OH-
B4O7
3- + 7H2O 4H3BO3 + 3OH-
BO3
- + 2H2O H3BO3 + OH-
28. Pendahuluan : nyala api hijau
Penggolongan :
Golongan BaCl2 positip jika [ BO3
3-]
Penetapan :
1. + larutan AgNO3 putih AgBO2 ( jika larutan pekat )
yang larut dalam NH4OH encer maupun HOAc. Jika
endapan + air dan dipanaskan terhidrolisis Ag2O
B4O7
3- + 4Ag+ + H2O AgBO2 + 2H+
2AgBO2 + H2O Ag2O + H3BO3
coklat
2. +H2SO4 pk dan alkohol
Cara : zat padat / larutan + H2SO4 pk + methanol dalam
cawan porselan dinyalakan nyala hijau.
Diganggu oleh Ba dan Cu
29. Cara mengatasinya :
Campuran zat + serbuk CaF + H2SO4 pk pasta. Pasta
tersebut dibakar ( dengan pertolongan pengaduk kaca )
nyala hijau.
BO3
2+ + CaF2 BF3 yang mudah menguap nyala
hijau
BaF2 dari CuF2 sukar menguap.
Reaksi :
H3BO3 + 3CH3OH B(OCH3)3 + 3H2O
nyala hijau
*kertas kurkumin ( turmetrik )
Larutan zat + HCl encer , teteskan pada kertas saring
kurkumin , dipanaskan 100 oC akan timbul warna merah
dan dalam suasana basa menjadi berwarna biru/ hijau
kehitaman.
30. 15. UJI SO4
2-
Penggolongan : BaCl2
Penetapan :
1. Larutan BaCl2 putih BaSO4 yang sukar larut dalam
asam-asam mineral encer panas, larut sedang dalam
HCl pekat mendidih
BaSO4 + SO4
2- BaSO4
2. Larutan Pb(OAc)2 PbSO4 yang larut dalam H2SO4
pekat panas, dalam NH4OAc dan NH4-
Pb2+ + SO4
2- PbSO4
3. Larutan CaCl2 : kristal spesifik CaSO4
4. Larutan Hg(NO3)2 kuning merkuri sulfat basa
SO4
2- + 3Hg2+ + H2O HgSO4.2HgO + H+
31. 16. REAKSI UJI S2O8
2- (Peroksodisulfat)
Penggolongan :
- golongan oksidator
- golongan BaCl2
2S2O8
2- + H2O 4SO4
2- + 4H+ + O2
Penetapan
1. + larutan AgNO3 hitam Ag2O2
S2O8
2- + Ag+ + H2O Ag2O2 + HSO4
- + 2H+
Jika AgNO3 yang akan sedikit dan diikuti penambahan
NH4OH N2 dan panas
3S2O8
2- + 8NH3 N2 + 6SO4
2- + 6NH4+
2. ditambah larutan KI I2 + amilum ……biru
32. 3. ditambah larutan MnSO4
suasana alkali / netral coklat
S2O8
2- + Mn2+ + 4OH- MnO2.2H2O + 2SO4
2- + H2O
Suasana asam (HNO3, H2SO4) + sedikit AgNO3 dan
dipanaskan ungu
MnSO4 + 5H2S2O8 2HMnO4 + 12H2SO4
ungu
17. REAKSI UJI FOSFAT
Ada tiga macam bentuk dari asam fosfat :
- ortho-fosfat : H3PO4
- piro-fosfat : H4P2O7
- meta-fosfat : HPO3
33. Garamnya yang paling stabil adalah garam ortho fosfat.
Berdasarkan martabatnya, ortho fosfat membentuk 3
macam garam :
- ortho fosfat primer : NaH3PO4
- ortho fosfat sekunder : Na2HPO4
- ortho fosfat tersier : Na3PO4
Garam Na-nya yang paling stabil dalam air adalah
NaH3PO4 dan Na2HPO4
Garam normalnya, Na3PO4 dalam air terhidrolisis NaOH
+ H3PO4
34. 18. REAKSI UJI PO4
3-
Penggolongan :
- golongan AgNO3 (tetapi untuk meta dan piro negatip)
- golongan BaCl2
- golongan FeCl3
Penetapan :
1. Larutan AgNO3 endapan kuning Ag3PO4 yang larut
dalam NH4OH dan HNO3
Na3HPO4 + 3AgNO3 Ag3PO4 + NaNO3 + HNO3
2. Campuran magnesia (magnesia mixture).
35. Campuran magnesia
Mg(NO3)3 atau MgCl2
HNO3 NH4Cl
NH4OH NH4OH
PO4
3- + campuran magnesia kristal putih yang larut dalam asam
mineral maupun HOAc
Na2HPO4 + Mg(NO3)3 + NH3 Mg(NH4)PO4 + NaNO3
3. Pereaksi amonium molibdat kuning amonium fosfomolibdat
- (NH4)3(PMo12O40)
-(NH4)3[(P(Mo3O10)4] larut dalam NH4OH dan NaOH
Reaksi berlangsung dalam suasana asam HNO3 yang kuat (1:1).
Reaksi dipercepat dengan pemanasan pada suhu 40 C dan dengan
NH4NO3
36. • Adanya HCl dalam jumlah besar, mengganggu reaksi dihilangkan
dengan penguapan dengan + HNO3 berlebih.
Na3HPO4 + 12(NH4)3 MoO4 + 23 HNO3
(NH4).(P(Mo12O40)) + 2NaNO3 + 21 NH4NO3 + 12H2O
• Arsenat : AsO4
3- memberikan reaksi yang sama amonium arseno
molibdat
BEDANYA :
- bentuk kristalnya
- endapan + NH4OAc larut
setelah dingin : - amonium arseno molibdat putih
- amonium fosfomolibdat tidak ada endapan
- gutzeit : AsO4
2- positip
PO4
3- negatip
- H2S : AsO4
2- positip
PO4
3- negatip
37. 4. Amonium molibdat – benzidin test
- Reaksi redoks ant. grm/as. fosfomolibdat dgn benzidin, dimana terjadi
2 macam hasil reaksi yg keduanya berwarna biru.
- hasil reaksi oksidasi : benzidine benzidin biru
- hasil reduksi : molibdat molibdat biru
Arsenat dan silikat hasil yang sama, dapat dicegah dengan
penambahan as. Tartnat – ammolibdat.
H2O2 , C2O4
2- dan mengganggu pengendapan forfomolibdat
tidak boleh ada.