SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
REAKSI UJI SO3
2- dan S2O3
2-
Penggolongan :
1. Ditambah H2SO4  gas
2. Golongan Reduktor
3. Golongan BaCl2
Penetapan:
SO3
2- + 2H+  SO2  + H2O
1. Zat+H2SO4
S2O3
2- + 2H+  SO2  + S  + H2O
Putih – kekuningan
( beda dengan SO3
2- )
2. Uji gas SO2  yang dihasilkan dari reaksi 1
3SO2  + K2Cr2O7 + H+  2 Cr3+ + 3SO4
2- + H2O
jingga hijau
atau 5SO2  + 2SO3
2- + H2O  S2 + 5SO4
2- + 8H+
3. Larutan zat + I2
SO3
2- + H2O + I2  SO4
2- + HI
coklat t.b
2S2O3
2- + I2  S4O6
2- + 2I-
coklat t.b
MEMBEDAKAN SO3
2- dan HSO3
-
- UNTUK ZAT TUNGGAL
SO3
2- + H2O  HSO3
- + OH-  BASA
HSO3
2- + H2O NETRAL
SO3
3- + H2O2  SO4
2- + H2O  NETRAL
HSO3
- + H2O2  SO4
2- + H++H2O ASAM
- REAKSI UJI CAMPURAN CO3
2- DAN SO3
2-
Campuran + K2Cr2O7 + H+  Cr3+ + CO2 
+ Ba(OH)2
BaCO3  putih
Penambahan K2Cr2O7 harus dilakukan terlebih dahulu dari pada
penambahan H+. MENGAPA ?
4. REAKSI UJI S2-
Penggolongan :
1. Ditambah H2SO4 2N  gas KECUALI HgS, PbS, dll kation gol. IIA
2. Golongan Reduktor
3. Golongan AgNO3 merupan anion pengganggu golongan ini.
Penetapan :
1. Ditambah H2SO4 2N:
S2- + 2H+  H2S 
H2S + Pb2+  PbS  + 2H+
2. Ditambah larutan Pb(OAc)2
S2+ + Pb2+  PbS  hitam
3. Ditambah larutan Cd(OAc)2
S2+ + Cd2+  CdS  kuning
REAKSI UJI CH3COO-
Penggolongan :
1. Ditambah H2SO4 2N  gas bau cuka
2. Ditambah FeCl3  larutan merah [ Fe3(OH)2(OAc)6]+
Penetapan :
1. Ditambah H2SO4 / KHSO4
CH3COO- + H+  CH3COOH  bau cuka
2. R. ESTERIFIKASI
CH3COO- + H2SO4 pk + Etanol CH3COOCH2CH3+ H2
bau ester
REAKSI UJI CN-
Penggolongan :
1. Ditambah H2SO4 2N  gas HCN racun
2. Golongan AgNO3  anion pengganggu untuk golongan ini
Penetapan:
1. H2SO4 :
CN- + H +  HCN 
HCN  + ( NH4)2S3  HSCN + (NH4)2S
FeCl3 + HSCN  [Fe(SCN)]2+ + H+ + Cl-
Merah
2. Prusian Blue test :
Larutan Zat + NaOH + FeSO4 + HCl  netral / Asam lemah, + FeCl3
endapan biru Berlin
FeSO4 + 2NaOH  Fe(OH)2 + Na2SO4
Fe(OH)3 + 2CN-  Fe(CN)2 + 2OH-
Fe (CN)3 + 4CN-  Fe(CN)6
4-
3[Fe(CN)6]4- + 4FeCl3  Fe4[Fe(CN)6]3 
REAKSI UJI NO2
-
Penggolongan :
1. Ditambah H2SO4 2N  gas berbau merangsang (coklat )
2. Golongan oksidator
3. Golongan reduktor
Penetapan:
1. Reaksi cincin coklat
Larutan zat ( netral ) + FeSO4 ( baru ) + as. HOAc / H2SO4 encer
melaui . dinding tabung reaksi  cincin coklat.
N2
- + CH3COOH  HNO3 + CH3COO-
3HNO2  H2O + HNO3 + 2NO 
FeSO4 + NO  Fe(NO)SO4 cincin coklat
CATATAN
Untuk NO3
- digunakan H2SO4 pekat  beda dengan NO2
-
Jika NO2
- digunakan as. Pekat  seluruh larutan menjadi coklat.
Reaksi Diazo
Larutan + CH3COOH + as. Sulfanilat +  - naftilamin merah
NaNO2 + CH3COOH  HNO2 + CH3COONa
Tiourea, CS(NH2)2
Larutan zat + HOAc encer + tiourea + FeCl3  merah
NaNO2 + HOAc  HNO2 + NaOAc
HNO2 + CS(NH2)2  N2  + H+ + SCN- + 2H2O
SCN- + H+ + Fe3+  FeCNS2+ merah
SCN- dan I-  mengganggu, harus dihilangkan dgn penambahan
Ag2SO4 padat berlebih atau dgn AgNO3 sebelum pe  an HOAc dan
tiourea. MENGAPA ?
REAKSI UJI NO3
-
• Penggolongan :
1. golongan oksidator
• Penetapan :
Reaksi cincin coklat
- larutan zat + FeSO4 pk  kocok kemudian ditambah
H2SO4 pekat pelan pelan pada dinding tabung reaksi 
cincin coklat
2NO3
- + 4H2SO4 + Fe2+  Fe3+ + 2NO+ 4SO4
2- + H2O
Fe2+ + NO  [Fe(NO)]2+ coklat
Reaksi pembentukan cincin coklat diganggu oleh ion-ion :
a.) NO2
-  dihilangkan dengan cara:
- ditambah asam sulfamat
H2N – HSO3 + NO2
-  N2 + SO4
2- + H+ + H2O
- ditambah NH4Cl padat berlebih dan dipanaskan
NO2
- + NH4
+  N2 + 2H2O
- ditambah tiourea N2
- ditambah urea N2
b) .I- ; Br- ; CIO3
- ; IO3
- ; SCN- ; Fe(CN)6
4- ; Fe(CN)6
3- 
dihilangkan dgn AgSO4 (bebas nitrat) berlebih
c.) Reduksi NO3
– suasana basa
- NO3
- + 4Zn + 7OH + 6 H2O  NH3 + 4 [ Zn(OH)4 ]2
-
- 3NO3- + 8Al + 5 OH- + 18 H2O - 3NH3 + 8 [Al(OH)4}-
diganggu nitrit dihilangkan seperti diatas, dan jika ada
amonia maka dipanaskan sampai amonia menguap
semua.
9. REAKSI UJI CNS-
Penggolongan :
1. golongan reduktor
2. golongan AgNO3
3. golongan FeCl3
Penetapan :
1. Dengan larutan FeCl3  merah darah
3 SCN- + Fe3+  Fe(SCN)3
merah darah
warna merah akan hilang (dihilangkan) oleh ion-ion F- ;
Hg2+ ; C2O4
2-  kompleks tak berwarna stabil
Fe(SCN)3 + 6F-  [FeF6]3- + 3 SCN-
4Fe(SCN)3 + 3Hg2+  3[Hg(SCN)4]2- + 4Fe3+
Fe(SCN)3 + 3(COO)2
2-  [Fe[(COO)2]3]3- + 3SCN-
2. Dengan larutan Co(NO3)2  larutan biru
4SCN- + CO2+  [Co(SCN)4]2-
beda dengan CN-, Fe(CN)6
4- dan Fe(CN)6
3-  endapan
biru
3. Dengan larutan Hg(NO3)2 dan Zn2+
2SCN- + Hg2+  Hg(SCN)2
Hg(SCN)2 + SCN-  [Hg(SCN)4]2-
[Hg(SCN)4]2- + Zn2+  Zn{Hg(SCN)4]  putih
REAKSI UJI Fe(CN)6
3-
Penggolongan :
- golongan oksidator
- golongan AgNO3
- golongan FeCl3
Penetapan :
1. AgNO3 : Fe(CN)6
3- + Ag+  Ag3[Fe(CN)6] 
merah jingga
2. FeCl3 : Fe(CN)6
3- + Fe3+  FeFe(CN)6 coklat
3. FeSO4 : Fe(CN)6
3- +Fe2+ Fe4[Fe(CN)6]3  biru berlin
4. CuSO4 : 2Fe(CN)6
3- +Cu2+  Cu3[Fe(CN)6]  hijau
5. Co(NO3)2 : 2Fe(CN)6
3- +3Co3+ CO3[Fe(CN)6]2 merah
REAKSI UJI HALOGEN
Pendahuluan : reaksi nyala Beilstein 
Penggolongan :
- golongan reduktor
- golongan AgNO3
REAKSI UJI Cl-
Penetapan
1. dengan AgNO3  putih yang larut dalam NH4OH 2N. Jika larutan +
HNO3 2N. Jika larutan + HNO3 2N  terjadi lagi endapan putih.
Cl- + Ag+  AgCl   Ag(NH3)2
+ + Cl
+ HNO3
NH4NO3 + AgCl  Putih
Reaksi yang sama diberikan oleh SCN-
2. dengan Pb(OAc)2  putih (kristal jarum)
Cl- + Pb2+  PbCl2  larut dalam air panas
B. REAKSI UJI Br-
Penetapan
- dengan AgNO3  AgBr kuning muda dgn NH4OH 6N
larut
+HNO3   kuning muda ( reaksi = Cl- )
- dengan Pb(OAc)2   kristal putih dipanaskan larut
2Br- + Pb2+  PbBr2  kristal putih
- Fluorencein Test
prinsip : Br2 + Fluorescein  tetrabromofluorescein
(eosin ) merah
-Br- + PbO2 + CH3COOH  Br2  + Pb(OAc)2
∆
dikenakan kertas saring yang diberi larutan fluorescein
jenuh dalam etanol 50 %
- Uji menggunakan air Klor atau Kaporit suasana HCl +
CHCl3
Ca(OCl2)2 + HCl  HOCl + CaCl2
kaporit
Br- + OCl- + H+  Br2 + Cl- + H2O
Br2 dalam CHCl3 warna lebih intensif berwarna coklat
C. REAKSI UJI I-
Penetapan
1. + AgNO3   kuning AgI yang sukar larut dalam NH4OH
pekat.
2. + Pb(OAc)2   kristal kuning PbI2  larut dalam air
panas
3. + NaNO2 + CH3COOH  I2 + amilum  biru
I- + 2NO2
- + 4H+  I2 + 2NO  + 2H2O
CN- mengganggu : I2 + CN-  ICN  + I-
CN- dihilangkan dengan + NaHCO3 atau asam dan
dipanaskan HCN 
4. +air klor atau kaporit
suasana HCl + CHCl3 I2 dalam CHCl3 ungu
cara dan reaksi = Br-
5.+ HgCl2   HgI2 jingga dengan pereaksi berlebih larut
I- + Hg2+  HgI2  jingga
HgI2 + I-  [HgI4]2- larut
6. +Hg2(NO3)2   hijau + I- berlebih  larut
I- + Hg2
2+  Hg2I2  hijau
Hg2I2 + I-  [HgI4]2- + Hg 
hitam
D. REAKSI UJI F-
- Golongan halogen yang tidak mengendap dengan
AgNO3 + H2SO4 pk panas  gas HF yang korosif
terhadap gelas  gas SiF4, apabila SiF4 dialirkan
kedalam air   gelatineus H2SiO3
NaF + H2SO4 pk  NaHSO4 + HF 
HF + SiO2  SiF4  + H2O
3SiF4 + 4 H2O  2H2SiF6 + H2SiO3 
Catatan : HF pada suhu kamar mengalami dimerisasi
membentuk H2F2 sedangkan pada suhu > 90C
bentuknya HF
Penetapan
1.+ CaCl2   putih seperti lendir CaF2 yang sedikit larut
dalam HOAc dan sedikit larut dalam HCl encer.
2.+ FeCl3   kristal putih
6NaF + FeCl3  Na3[FeF6]  kristal putih + 3 NaCl
Reaksi lihat dengan B
A. REAKSI UJI ClO3
-
Penetapan :
1.+larutan AgNO3 
bila larutan diasamkan dengan HNO3 encer dan + larutan
NaNO2   AgCl
ClO3
- + NO2
-  Cl- + NO3
-
Cl- + AgNO3  AgCl  putih
2.+larutan Kl suasana asam mineral ( H2SO4 )
 I2 +amilum  biru
ClO3
- + I- dalam suasana H+  Cl- + I2 + H2O
Catatan : bila asam organik (HOAc )  I2
 beda dengan IO3
-
+Reduksi dengan NaNO2 + HNO3  Cl-
 selanjutnya dilakukan penetapan Cl
REAKSI UJI BrO3
-
Penetapan :
larutan + AgNO3 : bila [ BrO3
-]>>   putih AgBrO3 yang
larut dalam air panas dan larutan NH4OH encer.
BrO3
- + Ag+  AgBrO3 
AgBrO3 + 2NH3  [Ag(NH3)2]+ + BrO3
-
Bila [ BrO3
-]>>
BrO3
- + Ba2+  Ba(BrO3)2 
BrO3
- + Pb2+  Pb(BrO3)3 
BrO3
- + Hg2
2+  Hg2(BrO3)2 
Bila + NaNO3 atau Na2SO3 (suasana HNO3) + AgNO3 
AgBr
BrO3
- direduksi  Br-  penetapan Br-
Reduktor :
Gas SO2 : SO2 + H2O  H2SO3
BrO3
- + SO3
2-  Br- + SO4
3-
Gas H2S : BrO3
- + 3H2S  Br- + S  + H2O
Larutan NaNO2 : BrO3
- + NO2
-  Br- + NO3
-
C. REAKSI UJI IO3
-
Penetapan :
+larutan AgNO3 ( suasana HNO3 encer )   putih yang larut dalam
NH4OH encer
IO3
- + Ag+  AgIO3 
AgIO3 + 2NH3  [ Ag(NH3)2]+ + IO3
-
Jika larutan amoniakal ini + H2SO3   AgI kuning
Yang sukar larut dalam NH4OH pk berbeda dengan BrO3
-
[ Ag(NH3)2]+ + IO3
- + 3H2SO3  AgI + 3SO4
2- + NH4
+ + 4H+
+larutan BaCl2   putih Ba(IO3)2 beda dengan ClO3
- yang sangat
sedikit larut dalam air panas maupun HNO3 encer ( beda dengan I- ),
jika endapan ini dicuci + H2SO3 dan CCl4  I2 ungu dalam lap. CCl4
IO3
- + Ba2+  Ba ( IO3)2 
Ba(IO3)2  + H2SO3  I2 + BaSO4  + 4SO4
2- + 8H+ + H2O
• larutan Hg(NO3)2   putih Hg( IO3)2  beda dengan
ClO3
- dan BrO3
- )
• dengan PbOAc   putih
• dengan HgCl2  ( HgCl2 praktis tidak terionisasi, 
kovalen )
2IO3
- + Hg2+  Hg(IO3)2 
IO3
- + Pb2
+  Pb (IO3)2 
• uji dengan KSCN, kertas amilum + larutan KSCN
suasana asam  bercak biru
6IO3
- + 5SCN- + H+ + H2O  3I2 + 5HSCN  + 5SO4
2-
14. REAKSI UJI BORAT
3 macam bentuk asam borat:
asam ortoborat : H3BO3
asam piroborat : H2B4O7
asam metaborat : HBO2
H3BO3 sedikit larut dalam air dingin  larut

H3BO3 100 C HBO2
H3BO3 140 C H2B4O7
Kebanyakan, garam diturunkan dari asam meta dan piro
( contoh : Na2B4O7 ( boraks ) )
Garam – garam ini alam air terhidrolisis  bereaksi alkalis
BO3
3- + 3H2O  H2BO2 + 3OH-
B4O7
3- + 7H2O  4H3BO3 + 3OH-
BO3
- + 2H2O  H3BO3 + OH-
Pendahuluan : nyala api hijau
Penggolongan :
Golongan BaCl2 positip jika [ BO3
3-] 
Penetapan :
1. + larutan AgNO3   putih AgBO2 ( jika larutan pekat )
yang larut dalam NH4OH encer maupun HOAc. Jika
endapan + air dan dipanaskan  terhidrolisis  Ag2O
B4O7
3- + 4Ag+ + H2O  AgBO2  + 2H+
2AgBO2  + H2O  Ag2O  + H3BO3
coklat
2. +H2SO4 pk dan alkohol
Cara : zat padat / larutan + H2SO4 pk + methanol dalam
cawan porselan  dinyalakan  nyala hijau.
Diganggu oleh Ba dan Cu
Cara mengatasinya :
Campuran zat + serbuk CaF + H2SO4 pk  pasta. Pasta
tersebut dibakar ( dengan pertolongan pengaduk kaca ) 
nyala hijau.
BO3
2+ + CaF2  BF3  yang mudah menguap  nyala
hijau
BaF2 dari CuF2  sukar menguap.
Reaksi :
H3BO3 + 3CH3OH  B(OCH3)3  + 3H2O
nyala hijau
*kertas kurkumin ( turmetrik )
Larutan zat + HCl encer , teteskan pada kertas saring
kurkumin , dipanaskan 100 oC akan timbul warna merah
dan dalam suasana basa menjadi berwarna biru/ hijau
kehitaman.
15. UJI SO4
2-
Penggolongan : BaCl2
Penetapan :
1. Larutan BaCl2   putih BaSO4 yang sukar larut dalam
asam-asam mineral encer panas, larut sedang dalam
HCl pekat mendidih
BaSO4 + SO4
2-  BaSO4 
2. Larutan Pb(OAc)2   PbSO4 yang larut dalam H2SO4
pekat panas, dalam NH4OAc dan NH4-
Pb2+ + SO4
2-  PbSO4 
3. Larutan CaCl2 :  kristal spesifik CaSO4
4. Larutan Hg(NO3)2   kuning merkuri sulfat basa
SO4
2- + 3Hg2+ + H2O  HgSO4.2HgO  + H+
16. REAKSI UJI S2O8
2- (Peroksodisulfat)
Penggolongan :
- golongan oksidator
- golongan BaCl2
2S2O8
2- + H2O  4SO4
2- + 4H+ + O2 
Penetapan
1. + larutan AgNO3   hitam Ag2O2
S2O8
2- + Ag+ + H2O  Ag2O2  + HSO4
- + 2H+
Jika AgNO3 yang  akan sedikit dan diikuti penambahan
NH4OH  N2 dan panas
3S2O8
2- + 8NH3  N2 + 6SO4
2- + 6NH4+
2. ditambah larutan KI  I2 + amilum ……biru
3. ditambah larutan MnSO4
suasana alkali / netral   coklat
S2O8
2- + Mn2+ + 4OH-  MnO2.2H2O  + 2SO4
2- + H2O
Suasana asam (HNO3, H2SO4) + sedikit AgNO3 dan
dipanaskan  ungu
MnSO4 + 5H2S2O8  2HMnO4 + 12H2SO4
ungu
17. REAKSI UJI FOSFAT
Ada tiga macam bentuk dari asam fosfat :
- ortho-fosfat : H3PO4
- piro-fosfat : H4P2O7
- meta-fosfat : HPO3
Garamnya yang paling stabil adalah garam ortho fosfat.
Berdasarkan martabatnya, ortho fosfat membentuk 3
macam garam :
- ortho fosfat primer : NaH3PO4
- ortho fosfat sekunder : Na2HPO4
- ortho fosfat tersier : Na3PO4
Garam Na-nya yang paling stabil dalam air adalah
NaH3PO4 dan Na2HPO4
Garam normalnya, Na3PO4 dalam air terhidrolisis  NaOH
+ H3PO4
18. REAKSI UJI PO4
3-
Penggolongan :
- golongan AgNO3 (tetapi untuk meta dan piro negatip)
- golongan BaCl2
- golongan FeCl3
Penetapan :
1. Larutan AgNO3  endapan kuning Ag3PO4 yang larut
dalam NH4OH dan HNO3
Na3HPO4 + 3AgNO3  Ag3PO4  + NaNO3 + HNO3
2. Campuran magnesia (magnesia mixture).
Campuran magnesia
Mg(NO3)3 atau MgCl2
HNO3 NH4Cl
NH4OH NH4OH
PO4
3- + campuran magnesia   kristal putih yang larut dalam asam
mineral maupun HOAc
Na2HPO4 + Mg(NO3)3 + NH3  Mg(NH4)PO4 + NaNO3
3. Pereaksi amonium molibdat   kuning amonium fosfomolibdat
- (NH4)3(PMo12O40)
-(NH4)3[(P(Mo3O10)4] larut dalam NH4OH dan NaOH
Reaksi berlangsung dalam suasana asam HNO3 yang kuat (1:1).
Reaksi dipercepat dengan pemanasan pada suhu  40 C dan dengan
NH4NO3
• Adanya HCl dalam jumlah besar, mengganggu reaksi  dihilangkan
dengan penguapan dengan + HNO3 berlebih.
Na3HPO4 + 12(NH4)3 MoO4 + 23 HNO3 
(NH4).(P(Mo12O40))  + 2NaNO3 + 21 NH4NO3 + 12H2O
• Arsenat : AsO4
3- memberikan reaksi yang sama  amonium arseno
molibdat
BEDANYA :
- bentuk kristalnya
- endapan + NH4OAc larut
setelah dingin : - amonium arseno molibdat  putih
- amonium fosfomolibdat tidak ada endapan
- gutzeit : AsO4
2-  positip
PO4
3-  negatip
- H2S : AsO4
2-  positip
PO4
3-  negatip
4. Amonium molibdat – benzidin test
- Reaksi redoks ant. grm/as. fosfomolibdat dgn benzidin, dimana terjadi
2 macam hasil reaksi yg keduanya berwarna biru.
- hasil reaksi oksidasi : benzidine benzidin biru
- hasil reduksi : molibdat molibdat biru
Arsenat dan silikat  hasil yang sama, dapat dicegah dengan
penambahan as. Tartnat – ammolibdat.
H2O2 , C2O4
2- dan  mengganggu pengendapan forfomolibdat 
tidak boleh ada.

More Related Content

Similar to REAKSI HALOGEN

Reaksi penggaraman 3 KD 2 SMK-SMAK Bogor
Reaksi penggaraman 3 KD 2 SMK-SMAK BogorReaksi penggaraman 3 KD 2 SMK-SMAK Bogor
Reaksi penggaraman 3 KD 2 SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 
5.reaksi reaksi kimia
5.reaksi reaksi kimia5.reaksi reaksi kimia
5.reaksi reaksi kimiaAsep Suryatna
 
Reaksi reduksi dan oksidasi
Reaksi reduksi dan oksidasiReaksi reduksi dan oksidasi
Reaksi reduksi dan oksidasitrisucihandayani
 
Kelompok 1 sejarah astronomi sebelum masehi
Kelompok 1 sejarah astronomi sebelum masehiKelompok 1 sejarah astronomi sebelum masehi
Kelompok 1 sejarah astronomi sebelum masehirisyanti ALENTA
 
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation risyanti ALENTA
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-iNurwidayanti1212
 
dokumen.tips_titrasi-redoks-563d038dd940b.ppt
dokumen.tips_titrasi-redoks-563d038dd940b.pptdokumen.tips_titrasi-redoks-563d038dd940b.ppt
dokumen.tips_titrasi-redoks-563d038dd940b.pptssuser28a0af
 
Reaksi reaksi dalam larutan asam dan basa
Reaksi   reaksi dalam larutan asam dan basaReaksi   reaksi dalam larutan asam dan basa
Reaksi reaksi dalam larutan asam dan basaSepti Dwisidi Hapsari
 
Reaksi reaksi kimia dan stoikiometri
Reaksi reaksi kimia dan stoikiometriReaksi reaksi kimia dan stoikiometri
Reaksi reaksi kimia dan stoikiometriNaufa Nur
 
3. metode analisis kation and anion nh4 cl dan znso4
3. metode analisis kation and  anion nh4 cl dan znso43. metode analisis kation and  anion nh4 cl dan znso4
3. metode analisis kation and anion nh4 cl dan znso4ADii3
 
PENGENALAN BEBERAPA UNSUR
PENGENALAN BEBERAPA UNSURPENGENALAN BEBERAPA UNSUR
PENGENALAN BEBERAPA UNSURBudiAbut
 
Reduksioksidasi redoks-olan
Reduksioksidasi redoks-olanReduksioksidasi redoks-olan
Reduksioksidasi redoks-olanolanascorepta
 
Reduksi oksidasi dan elektrokimia
Reduksi   oksidasi dan elektrokimiaReduksi   oksidasi dan elektrokimia
Reduksi oksidasi dan elektrokimiaArul Gdg
 
Pemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. iiPemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. iiKustian Permana
 
Penyetaraan redoks raz hfaa
Penyetaraan redoks raz hfaaPenyetaraan redoks raz hfaa
Penyetaraan redoks raz hfaaDani Ibrahim
 
Kelas 12 ipa 007 redox reactions
Kelas 12 ipa 007 redox reactionsKelas 12 ipa 007 redox reactions
Kelas 12 ipa 007 redox reactionsElizabeth Indah P
 

Similar to REAKSI HALOGEN (20)

Reaksi penggaraman 3 KD 2 SMK-SMAK Bogor
Reaksi penggaraman 3 KD 2 SMK-SMAK BogorReaksi penggaraman 3 KD 2 SMK-SMAK Bogor
Reaksi penggaraman 3 KD 2 SMK-SMAK Bogor
 
Analisis kualitatif anion.pptx
Analisis kualitatif anion.pptxAnalisis kualitatif anion.pptx
Analisis kualitatif anion.pptx
 
5.reaksi reaksi kimia
5.reaksi reaksi kimia5.reaksi reaksi kimia
5.reaksi reaksi kimia
 
Reaksi reduksi dan oksidasi
Reaksi reduksi dan oksidasiReaksi reduksi dan oksidasi
Reaksi reduksi dan oksidasi
 
Kelompok 1 sejarah astronomi sebelum masehi
Kelompok 1 sejarah astronomi sebelum masehiKelompok 1 sejarah astronomi sebelum masehi
Kelompok 1 sejarah astronomi sebelum masehi
 
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
 
dokumen.tips_titrasi-redoks-563d038dd940b.ppt
dokumen.tips_titrasi-redoks-563d038dd940b.pptdokumen.tips_titrasi-redoks-563d038dd940b.ppt
dokumen.tips_titrasi-redoks-563d038dd940b.ppt
 
Reaksi reaksi dalam larutan asam dan basa
Reaksi   reaksi dalam larutan asam dan basaReaksi   reaksi dalam larutan asam dan basa
Reaksi reaksi dalam larutan asam dan basa
 
Analisis kation
Analisis kation Analisis kation
Analisis kation
 
K elompok 1 pai
K elompok 1 paiK elompok 1 pai
K elompok 1 pai
 
Reaksi reaksi kimia dan stoikiometri
Reaksi reaksi kimia dan stoikiometriReaksi reaksi kimia dan stoikiometri
Reaksi reaksi kimia dan stoikiometri
 
3. metode analisis kation and anion nh4 cl dan znso4
3. metode analisis kation and  anion nh4 cl dan znso43. metode analisis kation and  anion nh4 cl dan znso4
3. metode analisis kation and anion nh4 cl dan znso4
 
PENGENALAN BEBERAPA UNSUR
PENGENALAN BEBERAPA UNSURPENGENALAN BEBERAPA UNSUR
PENGENALAN BEBERAPA UNSUR
 
Reduksioksidasi redoks-olan
Reduksioksidasi redoks-olanReduksioksidasi redoks-olan
Reduksioksidasi redoks-olan
 
Reduksi oksidasi dan elektrokimia
Reduksi   oksidasi dan elektrokimiaReduksi   oksidasi dan elektrokimia
Reduksi oksidasi dan elektrokimia
 
Pemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. iiPemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. ii
 
Penyetaraan redoks raz hfaa
Penyetaraan redoks raz hfaaPenyetaraan redoks raz hfaa
Penyetaraan redoks raz hfaa
 
Garam
GaramGaram
Garam
 
Kelas 12 ipa 007 redox reactions
Kelas 12 ipa 007 redox reactionsKelas 12 ipa 007 redox reactions
Kelas 12 ipa 007 redox reactions
 

REAKSI HALOGEN

  • 1. REAKSI UJI SO3 2- dan S2O3 2- Penggolongan : 1. Ditambah H2SO4  gas 2. Golongan Reduktor 3. Golongan BaCl2 Penetapan: SO3 2- + 2H+  SO2  + H2O 1. Zat+H2SO4 S2O3 2- + 2H+  SO2  + S  + H2O Putih – kekuningan ( beda dengan SO3 2- )
  • 2. 2. Uji gas SO2  yang dihasilkan dari reaksi 1 3SO2  + K2Cr2O7 + H+  2 Cr3+ + 3SO4 2- + H2O jingga hijau atau 5SO2  + 2SO3 2- + H2O  S2 + 5SO4 2- + 8H+ 3. Larutan zat + I2 SO3 2- + H2O + I2  SO4 2- + HI coklat t.b 2S2O3 2- + I2  S4O6 2- + 2I- coklat t.b
  • 3. MEMBEDAKAN SO3 2- dan HSO3 - - UNTUK ZAT TUNGGAL SO3 2- + H2O  HSO3 - + OH-  BASA HSO3 2- + H2O NETRAL SO3 3- + H2O2  SO4 2- + H2O  NETRAL HSO3 - + H2O2  SO4 2- + H++H2O ASAM - REAKSI UJI CAMPURAN CO3 2- DAN SO3 2- Campuran + K2Cr2O7 + H+  Cr3+ + CO2  + Ba(OH)2 BaCO3  putih Penambahan K2Cr2O7 harus dilakukan terlebih dahulu dari pada penambahan H+. MENGAPA ?
  • 4. 4. REAKSI UJI S2- Penggolongan : 1. Ditambah H2SO4 2N  gas KECUALI HgS, PbS, dll kation gol. IIA 2. Golongan Reduktor 3. Golongan AgNO3 merupan anion pengganggu golongan ini. Penetapan : 1. Ditambah H2SO4 2N: S2- + 2H+  H2S  H2S + Pb2+  PbS  + 2H+ 2. Ditambah larutan Pb(OAc)2 S2+ + Pb2+  PbS  hitam 3. Ditambah larutan Cd(OAc)2 S2+ + Cd2+  CdS  kuning
  • 5. REAKSI UJI CH3COO- Penggolongan : 1. Ditambah H2SO4 2N  gas bau cuka 2. Ditambah FeCl3  larutan merah [ Fe3(OH)2(OAc)6]+ Penetapan : 1. Ditambah H2SO4 / KHSO4 CH3COO- + H+  CH3COOH  bau cuka 2. R. ESTERIFIKASI CH3COO- + H2SO4 pk + Etanol CH3COOCH2CH3+ H2 bau ester
  • 6. REAKSI UJI CN- Penggolongan : 1. Ditambah H2SO4 2N  gas HCN racun 2. Golongan AgNO3  anion pengganggu untuk golongan ini Penetapan: 1. H2SO4 : CN- + H +  HCN  HCN  + ( NH4)2S3  HSCN + (NH4)2S FeCl3 + HSCN  [Fe(SCN)]2+ + H+ + Cl- Merah 2. Prusian Blue test : Larutan Zat + NaOH + FeSO4 + HCl  netral / Asam lemah, + FeCl3 endapan biru Berlin FeSO4 + 2NaOH  Fe(OH)2 + Na2SO4 Fe(OH)3 + 2CN-  Fe(CN)2 + 2OH- Fe (CN)3 + 4CN-  Fe(CN)6 4- 3[Fe(CN)6]4- + 4FeCl3  Fe4[Fe(CN)6]3 
  • 7. REAKSI UJI NO2 - Penggolongan : 1. Ditambah H2SO4 2N  gas berbau merangsang (coklat ) 2. Golongan oksidator 3. Golongan reduktor Penetapan: 1. Reaksi cincin coklat Larutan zat ( netral ) + FeSO4 ( baru ) + as. HOAc / H2SO4 encer melaui . dinding tabung reaksi  cincin coklat. N2 - + CH3COOH  HNO3 + CH3COO- 3HNO2  H2O + HNO3 + 2NO  FeSO4 + NO  Fe(NO)SO4 cincin coklat CATATAN Untuk NO3 - digunakan H2SO4 pekat  beda dengan NO2 - Jika NO2 - digunakan as. Pekat  seluruh larutan menjadi coklat.
  • 8. Reaksi Diazo Larutan + CH3COOH + as. Sulfanilat +  - naftilamin merah NaNO2 + CH3COOH  HNO2 + CH3COONa Tiourea, CS(NH2)2 Larutan zat + HOAc encer + tiourea + FeCl3  merah NaNO2 + HOAc  HNO2 + NaOAc HNO2 + CS(NH2)2  N2  + H+ + SCN- + 2H2O SCN- + H+ + Fe3+  FeCNS2+ merah SCN- dan I-  mengganggu, harus dihilangkan dgn penambahan Ag2SO4 padat berlebih atau dgn AgNO3 sebelum pe  an HOAc dan tiourea. MENGAPA ?
  • 9. REAKSI UJI NO3 - • Penggolongan : 1. golongan oksidator • Penetapan : Reaksi cincin coklat - larutan zat + FeSO4 pk  kocok kemudian ditambah H2SO4 pekat pelan pelan pada dinding tabung reaksi  cincin coklat 2NO3 - + 4H2SO4 + Fe2+  Fe3+ + 2NO+ 4SO4 2- + H2O Fe2+ + NO  [Fe(NO)]2+ coklat
  • 10. Reaksi pembentukan cincin coklat diganggu oleh ion-ion : a.) NO2 -  dihilangkan dengan cara: - ditambah asam sulfamat H2N – HSO3 + NO2 -  N2 + SO4 2- + H+ + H2O - ditambah NH4Cl padat berlebih dan dipanaskan NO2 - + NH4 +  N2 + 2H2O - ditambah tiourea N2 - ditambah urea N2 b) .I- ; Br- ; CIO3 - ; IO3 - ; SCN- ; Fe(CN)6 4- ; Fe(CN)6 3-  dihilangkan dgn AgSO4 (bebas nitrat) berlebih c.) Reduksi NO3 – suasana basa - NO3 - + 4Zn + 7OH + 6 H2O  NH3 + 4 [ Zn(OH)4 ]2 - - 3NO3- + 8Al + 5 OH- + 18 H2O - 3NH3 + 8 [Al(OH)4}- diganggu nitrit dihilangkan seperti diatas, dan jika ada amonia maka dipanaskan sampai amonia menguap semua.
  • 11. 9. REAKSI UJI CNS- Penggolongan : 1. golongan reduktor 2. golongan AgNO3 3. golongan FeCl3 Penetapan : 1. Dengan larutan FeCl3  merah darah 3 SCN- + Fe3+  Fe(SCN)3 merah darah warna merah akan hilang (dihilangkan) oleh ion-ion F- ; Hg2+ ; C2O4 2-  kompleks tak berwarna stabil Fe(SCN)3 + 6F-  [FeF6]3- + 3 SCN- 4Fe(SCN)3 + 3Hg2+  3[Hg(SCN)4]2- + 4Fe3+ Fe(SCN)3 + 3(COO)2 2-  [Fe[(COO)2]3]3- + 3SCN-
  • 12. 2. Dengan larutan Co(NO3)2  larutan biru 4SCN- + CO2+  [Co(SCN)4]2- beda dengan CN-, Fe(CN)6 4- dan Fe(CN)6 3-  endapan biru 3. Dengan larutan Hg(NO3)2 dan Zn2+ 2SCN- + Hg2+  Hg(SCN)2 Hg(SCN)2 + SCN-  [Hg(SCN)4]2- [Hg(SCN)4]2- + Zn2+  Zn{Hg(SCN)4]  putih
  • 13. REAKSI UJI Fe(CN)6 3- Penggolongan : - golongan oksidator - golongan AgNO3 - golongan FeCl3 Penetapan : 1. AgNO3 : Fe(CN)6 3- + Ag+  Ag3[Fe(CN)6]  merah jingga 2. FeCl3 : Fe(CN)6 3- + Fe3+  FeFe(CN)6 coklat 3. FeSO4 : Fe(CN)6 3- +Fe2+ Fe4[Fe(CN)6]3  biru berlin 4. CuSO4 : 2Fe(CN)6 3- +Cu2+  Cu3[Fe(CN)6]  hijau 5. Co(NO3)2 : 2Fe(CN)6 3- +3Co3+ CO3[Fe(CN)6]2 merah
  • 14. REAKSI UJI HALOGEN Pendahuluan : reaksi nyala Beilstein  Penggolongan : - golongan reduktor - golongan AgNO3 REAKSI UJI Cl- Penetapan 1. dengan AgNO3  putih yang larut dalam NH4OH 2N. Jika larutan + HNO3 2N. Jika larutan + HNO3 2N  terjadi lagi endapan putih. Cl- + Ag+  AgCl   Ag(NH3)2 + + Cl + HNO3 NH4NO3 + AgCl  Putih Reaksi yang sama diberikan oleh SCN- 2. dengan Pb(OAc)2  putih (kristal jarum) Cl- + Pb2+  PbCl2  larut dalam air panas
  • 15. B. REAKSI UJI Br- Penetapan - dengan AgNO3  AgBr kuning muda dgn NH4OH 6N larut +HNO3   kuning muda ( reaksi = Cl- ) - dengan Pb(OAc)2   kristal putih dipanaskan larut 2Br- + Pb2+  PbBr2  kristal putih - Fluorencein Test prinsip : Br2 + Fluorescein  tetrabromofluorescein (eosin ) merah -Br- + PbO2 + CH3COOH  Br2  + Pb(OAc)2 ∆ dikenakan kertas saring yang diberi larutan fluorescein jenuh dalam etanol 50 %
  • 16. - Uji menggunakan air Klor atau Kaporit suasana HCl + CHCl3 Ca(OCl2)2 + HCl  HOCl + CaCl2 kaporit Br- + OCl- + H+  Br2 + Cl- + H2O Br2 dalam CHCl3 warna lebih intensif berwarna coklat
  • 17. C. REAKSI UJI I- Penetapan 1. + AgNO3   kuning AgI yang sukar larut dalam NH4OH pekat. 2. + Pb(OAc)2   kristal kuning PbI2  larut dalam air panas 3. + NaNO2 + CH3COOH  I2 + amilum  biru I- + 2NO2 - + 4H+  I2 + 2NO  + 2H2O CN- mengganggu : I2 + CN-  ICN  + I- CN- dihilangkan dengan + NaHCO3 atau asam dan dipanaskan HCN  4. +air klor atau kaporit suasana HCl + CHCl3 I2 dalam CHCl3 ungu cara dan reaksi = Br-
  • 18. 5.+ HgCl2   HgI2 jingga dengan pereaksi berlebih larut I- + Hg2+  HgI2  jingga HgI2 + I-  [HgI4]2- larut 6. +Hg2(NO3)2   hijau + I- berlebih  larut I- + Hg2 2+  Hg2I2  hijau Hg2I2 + I-  [HgI4]2- + Hg  hitam
  • 19. D. REAKSI UJI F- - Golongan halogen yang tidak mengendap dengan AgNO3 + H2SO4 pk panas  gas HF yang korosif terhadap gelas  gas SiF4, apabila SiF4 dialirkan kedalam air   gelatineus H2SiO3 NaF + H2SO4 pk  NaHSO4 + HF  HF + SiO2  SiF4  + H2O 3SiF4 + 4 H2O  2H2SiF6 + H2SiO3  Catatan : HF pada suhu kamar mengalami dimerisasi membentuk H2F2 sedangkan pada suhu > 90C bentuknya HF Penetapan 1.+ CaCl2   putih seperti lendir CaF2 yang sedikit larut dalam HOAc dan sedikit larut dalam HCl encer. 2.+ FeCl3   kristal putih 6NaF + FeCl3  Na3[FeF6]  kristal putih + 3 NaCl
  • 20.
  • 22. A. REAKSI UJI ClO3 - Penetapan : 1.+larutan AgNO3  bila larutan diasamkan dengan HNO3 encer dan + larutan NaNO2   AgCl ClO3 - + NO2 -  Cl- + NO3 - Cl- + AgNO3  AgCl  putih 2.+larutan Kl suasana asam mineral ( H2SO4 )  I2 +amilum  biru ClO3 - + I- dalam suasana H+  Cl- + I2 + H2O Catatan : bila asam organik (HOAc )  I2  beda dengan IO3 - +Reduksi dengan NaNO2 + HNO3  Cl-  selanjutnya dilakukan penetapan Cl
  • 23. REAKSI UJI BrO3 - Penetapan : larutan + AgNO3 : bila [ BrO3 -]>>   putih AgBrO3 yang larut dalam air panas dan larutan NH4OH encer. BrO3 - + Ag+  AgBrO3  AgBrO3 + 2NH3  [Ag(NH3)2]+ + BrO3 - Bila [ BrO3 -]>> BrO3 - + Ba2+  Ba(BrO3)2  BrO3 - + Pb2+  Pb(BrO3)3  BrO3 - + Hg2 2+  Hg2(BrO3)2  Bila + NaNO3 atau Na2SO3 (suasana HNO3) + AgNO3  AgBr BrO3 - direduksi  Br-  penetapan Br-
  • 24. Reduktor : Gas SO2 : SO2 + H2O  H2SO3 BrO3 - + SO3 2-  Br- + SO4 3- Gas H2S : BrO3 - + 3H2S  Br- + S  + H2O Larutan NaNO2 : BrO3 - + NO2 -  Br- + NO3 -
  • 25. C. REAKSI UJI IO3 - Penetapan : +larutan AgNO3 ( suasana HNO3 encer )   putih yang larut dalam NH4OH encer IO3 - + Ag+  AgIO3  AgIO3 + 2NH3  [ Ag(NH3)2]+ + IO3 - Jika larutan amoniakal ini + H2SO3   AgI kuning Yang sukar larut dalam NH4OH pk berbeda dengan BrO3 - [ Ag(NH3)2]+ + IO3 - + 3H2SO3  AgI + 3SO4 2- + NH4 + + 4H+ +larutan BaCl2   putih Ba(IO3)2 beda dengan ClO3 - yang sangat sedikit larut dalam air panas maupun HNO3 encer ( beda dengan I- ), jika endapan ini dicuci + H2SO3 dan CCl4  I2 ungu dalam lap. CCl4 IO3 - + Ba2+  Ba ( IO3)2  Ba(IO3)2  + H2SO3  I2 + BaSO4  + 4SO4 2- + 8H+ + H2O
  • 26. • larutan Hg(NO3)2   putih Hg( IO3)2  beda dengan ClO3 - dan BrO3 - ) • dengan PbOAc   putih • dengan HgCl2  ( HgCl2 praktis tidak terionisasi,  kovalen ) 2IO3 - + Hg2+  Hg(IO3)2  IO3 - + Pb2 +  Pb (IO3)2  • uji dengan KSCN, kertas amilum + larutan KSCN suasana asam  bercak biru 6IO3 - + 5SCN- + H+ + H2O  3I2 + 5HSCN  + 5SO4 2-
  • 27. 14. REAKSI UJI BORAT 3 macam bentuk asam borat: asam ortoborat : H3BO3 asam piroborat : H2B4O7 asam metaborat : HBO2 H3BO3 sedikit larut dalam air dingin  larut  H3BO3 100 C HBO2 H3BO3 140 C H2B4O7 Kebanyakan, garam diturunkan dari asam meta dan piro ( contoh : Na2B4O7 ( boraks ) ) Garam – garam ini alam air terhidrolisis  bereaksi alkalis BO3 3- + 3H2O  H2BO2 + 3OH- B4O7 3- + 7H2O  4H3BO3 + 3OH- BO3 - + 2H2O  H3BO3 + OH-
  • 28. Pendahuluan : nyala api hijau Penggolongan : Golongan BaCl2 positip jika [ BO3 3-]  Penetapan : 1. + larutan AgNO3   putih AgBO2 ( jika larutan pekat ) yang larut dalam NH4OH encer maupun HOAc. Jika endapan + air dan dipanaskan  terhidrolisis  Ag2O B4O7 3- + 4Ag+ + H2O  AgBO2  + 2H+ 2AgBO2  + H2O  Ag2O  + H3BO3 coklat 2. +H2SO4 pk dan alkohol Cara : zat padat / larutan + H2SO4 pk + methanol dalam cawan porselan  dinyalakan  nyala hijau. Diganggu oleh Ba dan Cu
  • 29. Cara mengatasinya : Campuran zat + serbuk CaF + H2SO4 pk  pasta. Pasta tersebut dibakar ( dengan pertolongan pengaduk kaca )  nyala hijau. BO3 2+ + CaF2  BF3  yang mudah menguap  nyala hijau BaF2 dari CuF2  sukar menguap. Reaksi : H3BO3 + 3CH3OH  B(OCH3)3  + 3H2O nyala hijau *kertas kurkumin ( turmetrik ) Larutan zat + HCl encer , teteskan pada kertas saring kurkumin , dipanaskan 100 oC akan timbul warna merah dan dalam suasana basa menjadi berwarna biru/ hijau kehitaman.
  • 30. 15. UJI SO4 2- Penggolongan : BaCl2 Penetapan : 1. Larutan BaCl2   putih BaSO4 yang sukar larut dalam asam-asam mineral encer panas, larut sedang dalam HCl pekat mendidih BaSO4 + SO4 2-  BaSO4  2. Larutan Pb(OAc)2   PbSO4 yang larut dalam H2SO4 pekat panas, dalam NH4OAc dan NH4- Pb2+ + SO4 2-  PbSO4  3. Larutan CaCl2 :  kristal spesifik CaSO4 4. Larutan Hg(NO3)2   kuning merkuri sulfat basa SO4 2- + 3Hg2+ + H2O  HgSO4.2HgO  + H+
  • 31. 16. REAKSI UJI S2O8 2- (Peroksodisulfat) Penggolongan : - golongan oksidator - golongan BaCl2 2S2O8 2- + H2O  4SO4 2- + 4H+ + O2  Penetapan 1. + larutan AgNO3   hitam Ag2O2 S2O8 2- + Ag+ + H2O  Ag2O2  + HSO4 - + 2H+ Jika AgNO3 yang  akan sedikit dan diikuti penambahan NH4OH  N2 dan panas 3S2O8 2- + 8NH3  N2 + 6SO4 2- + 6NH4+ 2. ditambah larutan KI  I2 + amilum ……biru
  • 32. 3. ditambah larutan MnSO4 suasana alkali / netral   coklat S2O8 2- + Mn2+ + 4OH-  MnO2.2H2O  + 2SO4 2- + H2O Suasana asam (HNO3, H2SO4) + sedikit AgNO3 dan dipanaskan  ungu MnSO4 + 5H2S2O8  2HMnO4 + 12H2SO4 ungu 17. REAKSI UJI FOSFAT Ada tiga macam bentuk dari asam fosfat : - ortho-fosfat : H3PO4 - piro-fosfat : H4P2O7 - meta-fosfat : HPO3
  • 33. Garamnya yang paling stabil adalah garam ortho fosfat. Berdasarkan martabatnya, ortho fosfat membentuk 3 macam garam : - ortho fosfat primer : NaH3PO4 - ortho fosfat sekunder : Na2HPO4 - ortho fosfat tersier : Na3PO4 Garam Na-nya yang paling stabil dalam air adalah NaH3PO4 dan Na2HPO4 Garam normalnya, Na3PO4 dalam air terhidrolisis  NaOH + H3PO4
  • 34. 18. REAKSI UJI PO4 3- Penggolongan : - golongan AgNO3 (tetapi untuk meta dan piro negatip) - golongan BaCl2 - golongan FeCl3 Penetapan : 1. Larutan AgNO3  endapan kuning Ag3PO4 yang larut dalam NH4OH dan HNO3 Na3HPO4 + 3AgNO3  Ag3PO4  + NaNO3 + HNO3 2. Campuran magnesia (magnesia mixture).
  • 35. Campuran magnesia Mg(NO3)3 atau MgCl2 HNO3 NH4Cl NH4OH NH4OH PO4 3- + campuran magnesia   kristal putih yang larut dalam asam mineral maupun HOAc Na2HPO4 + Mg(NO3)3 + NH3  Mg(NH4)PO4 + NaNO3 3. Pereaksi amonium molibdat   kuning amonium fosfomolibdat - (NH4)3(PMo12O40) -(NH4)3[(P(Mo3O10)4] larut dalam NH4OH dan NaOH Reaksi berlangsung dalam suasana asam HNO3 yang kuat (1:1). Reaksi dipercepat dengan pemanasan pada suhu  40 C dan dengan NH4NO3
  • 36. • Adanya HCl dalam jumlah besar, mengganggu reaksi  dihilangkan dengan penguapan dengan + HNO3 berlebih. Na3HPO4 + 12(NH4)3 MoO4 + 23 HNO3  (NH4).(P(Mo12O40))  + 2NaNO3 + 21 NH4NO3 + 12H2O • Arsenat : AsO4 3- memberikan reaksi yang sama  amonium arseno molibdat BEDANYA : - bentuk kristalnya - endapan + NH4OAc larut setelah dingin : - amonium arseno molibdat  putih - amonium fosfomolibdat tidak ada endapan - gutzeit : AsO4 2-  positip PO4 3-  negatip - H2S : AsO4 2-  positip PO4 3-  negatip
  • 37. 4. Amonium molibdat – benzidin test - Reaksi redoks ant. grm/as. fosfomolibdat dgn benzidin, dimana terjadi 2 macam hasil reaksi yg keduanya berwarna biru. - hasil reaksi oksidasi : benzidine benzidin biru - hasil reduksi : molibdat molibdat biru Arsenat dan silikat  hasil yang sama, dapat dicegah dengan penambahan as. Tartnat – ammolibdat. H2O2 , C2O4 2- dan  mengganggu pengendapan forfomolibdat  tidak boleh ada.