Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya mengubah pola pikir dan motivasi untuk berprestasi dalam berwirausaha. Pola pikir yang baik seperti keyakinan bahwa keberhasilan tidak ditentukan oleh nasib, melihat kegagalan sebagai bagian dari proses, serta selalu berorientasi pada solusi dapat mendukung kesuksesan. Motivasi berprestasi dan berafiliasi perlu dikembangkan, serta dapat ditumbu
3, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, mengubah pola pikir dan motivasi berprestasi, universitas mercu buana, 2018
1. KEWIRAUSAHAAN 1
MENGUBAH POLA PIKIR DAN MOTIVASI
BERPRESTASI
DISUSUN OLEH : DESI KUSMININGSIH (44217120011)
DOSEN PENGAMPU : PROF. DR. HAPZI ALI, CMA
PUBLIC RELATIONS
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2018
2. 1
DAFTAR ISI
I. Daftar Isi……………………………….………………………………………..............1
II. Pembahasan……..…………….………………………………………………...............2
II.1 Latar Belakang…..…......…………….……………………………..........................2
II.2 Mengubah Pola Pikir……………………………………………………………….2
II.3 Motivasi…………….……..…………………….…………………………….........3
II.4 Cara Menumbuhkan Motivasi…………………………………………………..….3
III. Implementasi Pola Pikir dan Motovasi Berprestasi.…..………………………..............3
IV. Daftar Referensi...………………………………..………………………......................4
3. 2
II. Pembahasan
II.1 Latar Belakang
Untuk menjadi seorang wirausaha yang sukses dan kaya itu bukan bakat, dan juga tidak harus
keturunan. Tapi, Sukses dan kaya itu mimpi atau visi. Mimpi yang menjadi kenyataan. Artinya,
kalau kita tidak berusaha sama sekali untuk menjadi kaya, misalnya dengan jalan berwirausaha,
maka mana mungkin kekayaan itu kita dapat.
Oleh karena itulah, jika kita ingin menjadi wirausahawan sukses, maka kita harus pandai-
pandai merealisir mimpi kita sendiri. Di saat mimpi kita jadi kenyataan, maka akan muncul mimpi-
mimpi baru. Dari satu mimpi ke-mimpi berikutnya. Dari satu bisnis berkembang ke-bisnis
berikutnya. Untuk bermimpi membutuhkan sebuah keberanian dan motivasi.
II.2 Mengubah Pola Pikir
Apa itu Pola Pikir ( Mindset ) ?
Mindset adalah ide yang sederhana ditemukan oleh terkenal di dunia psikolog Universitas Stanford
Carol Dweck dalam beberapa dekade penelitian tentang prestasi dan kesuksesan - ide sederhana
yang membuat semua perbedaan. Dalam pola pikir tetap ( fixed mindset ), orang percaya kualitas
dasar mereka, seperti kecerdasan atau bakat, hanya tetap sifat.
AJ Hendro Sugianto dalam buku "Banyak Cara Menjadi Kaya" dalam Azis (2014) menyimpulkan
empat pola pikir orang sukses, yaitu :
a. Sukses tidak ditentukan oleh nasib
Nasib seseorang sangat dipengaruhi oleh semua tindakan yang dilakukannya. Tentu saja tindakan-
tindakan itu dimotori oleh polapikirnya. Menjadi orang sukses dan kaya atau menjadi orang gagal
dan miskin bukanlah karena nasib, melainkan karena pola piker dan tindakannya yang berakibat
pada keadaan sekarang.
b. Sukses adalah suatu kebiasaan
Orang sukses menjadi sukses sebagai suatu kebiasaan yang harus dijalani. Baginya, sukses
bukanlah suatu destinasi (tujuan akhir), melainkan suatu proses perjalanan.
c. Kegagalan adalah bagian dari sukses
Orang sukses memandang kegagalan yang dialaminya sebagai bagian dari kesuksesan, sehingga
tidak seharusnya membuatnya jera dan menghalangi peluang sukses di masa yang akan datang.
Kegagalan hanyalah suatu kesuksesan yang tertunda.
d. Orang sukses selalu berorentasi kepada solusi
Orang sukses meyakini bahwa di balik suatu masalah pasti ada peluang dan solusinya. Pola piker
seperti inilah yang membuatnya tahan uji dan tak mudah menyerah
4. 3
II.3 Motivasi
Motivasi adalah pikiran untuk menghasilkan dan melatar belakangi sesuatu yang akan diraih
didalam berwirausaha yang merupakan dorongan dari dalam diri seseorang untuk berbuat.
Motivasi yang perlu dikembangkan motivasi berprestasi dan berafiliansi.
Tiga motif psikologis manusia dalam hidup:
1. Motif berprestasi (the need for achievement) : mendorong individu berprestasi dengan patokan
prestasi dirinya sendiri atau orang lain. Satu motif untuk berwirausaha yang penting yang perlu
dikembangkan.
2. Motif berafiliasi (the need for affiliation) : mendorong individu untuk berinteraksi dan
bersosiallisasi dengan orang lain yang mengandung kepercayaan, afeksi dan empati.
3. Motif berkuasa (the need for power) : mendorong individu untuk menguasai dan memanipulasi
orang lain.
II.4 Cara-cara untuk menumbuhkan motivasi :
1. Dengan paksaan (by force) melalui perintah atau intruksi bersifat memaksa. Pada awalnya,
subyek akan melakukan tugas lebih didasarkan pada rasa takut apabila menolak tugas
tersebut. Pemberian motivasi semacam ini bisa dilakukan oleh seorang atasan kepada
bawahannya. Dengan demikan seorang bawahan akan bekerja dengan giat dan pada akhirnya
akan memajukan sebuah peerusahaan.
2. Dengan persuasi (persuasion) melalu cerita-cerita yang menarik, sehingga subyek terpikat dan
atas kemauan sendiri meniru gambaran tentang keberhasilan orang lain. Pemberian motivasi
semacam ini dapat diberikan sejak usia dini oleh para guru di sekolah. Melalui pemberian
motivasi dengan cara ini seseorang akan meras tertarik untuk mengikuti hal-hal sebagaimana
dengan apa yang diceritakan itu.
3. Dengan stimulasi (stimulation) melalui gambaran dan petunjuk, sehingga subyek tertarik dan
timbul inisiatif sendiri untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan minat dan
kemampuannya.
III. Implementasikan Pola fikir dan motivasi berpertasi dalam berbisnis
Dalam mengimplementasikan pola pikir dan motivasi berprestasi, hal yang harus dilakukan adalah
dengan mengubah pola pikir negatif ke pola pikir yang positif, merubah kebiasaan lama menjadi
kebiasaan yang baru. Untuk dapat menjadi sukses harus punya kemauan keras dan berusaha secara
konsisten dari waktu ke waktu, tidak takut gagal dalam mencoba sesuatu yang baru, berinovasi
untuk dapat menemukan hal – hal baru, dan tidak mudah menyerah.