Dokumen tersebut membahas protokol pemberian enema dan laksatif untuk membersihkan usus. Terdapat informasi tentang formulasi enema berbasis saline atau gliserin, dosis dan cara pemberiannya, serta penggunaan stimulan tambahan seperti bisacodyl. Juga dibahas protokol pemberian laksatif oral berbasis senna dan serat larut air, beserta dosis dan penyesuaian berdasarkan hasil rontgen usus.
3. ENEMAS
• Regimen:
Dosis: 15-20 mL / kgbb
Normal saline + gliserin / sabun lembut
Cara:
Masukkan perlahan larutan secara per rektal selama 5-10 menit kemudian tahan
cairan selama 5-10 menit duduk di toilet selama 30 menit
Stimultan tambahan bila enema gagal: bisacodyl
• Tujuan terapi: menjaga anak tetap bersih diantara enema
4. FORMULASI ENEMA
• Saline (rektal / antegrade)
Volume ditentukan oleh pemberi berdasarkan studi kontras
20-30 mL/kgBB
• Enema gliserin (rektal / antegrade)
Digunakan bersama dengan saline
Gliserin ditambahkan 5-10 mL setiap peningkatan
Jika sudah 40 mL, pertimbangkan stimultan tambahan
Jika pasien simptomatik (muntah/kram perut) pertimbangkan ganti
stimultan / substitusi dengan sabun Castile
5. GAMBARAN X-RAY
Tidak ada tumpukan feses
o Ada turunkan dosis gliserin 10 mL
o Tidak ada lanjutkan dosis gliserin dan monitor
Tumpukan feses ringan
o Ada tingkatkan dosis gliserin 10 mL
o Tidak ada lanjutkan dosis gliserin dan monitor
Tumpukan feses sedang
o Ada/tidak ada tingkatkan dosis gliserin 10 mL
Tumpukan feses berat
o Ada/tidak ada tingkatkan dosis gliserin 10 mL
6. ENEMA SABUN CASTILE
• Secara rectal / antegrade dengan saline
• Dosis sabun castile: 9 mL bertahap
• Hingga mencapai dosis 36 mL, pertimbangkan tambahan stimultan
• Apabila pasien ada keluhan (muntah / kram perut) pertimbangkan
merubah stimultan atau ubah sabun menjadi sabun bayi
7. GAMBARAN X-RAY
Tidak ada tumpukan feses
o Ada turunkan dosis sabun castile 9 mL
o Tidak ada lanjutkan dosis sabun castile dan monitor
Tumpukan feses ringan
o Ada tingkatkan dosis sabun castile 9 mL
o Tidak ada lanjutkan dosis sabun castile dan monitor
Tumpukan feses sedang
o Ada/tidak ada tingkatkan dosis sabun castile 9 mL
Tumpukan feses berat
o Ada/tidak ada tingkatkan dosis sabun castile 9 mL
8. ENEMA BISACODYL
• Bisacodyl 10mg/30mL
• Digunakan peningkatan dosis 2.5mg (7.5mL)
• Hingga capai dosis 30mg (90mL), pertimbangkan tambahan stimultan
• Jika pasien bergejala (muntah / kram perut) pertimbangkan ubah
stimultan
9. GAMBARAN X-RAY
Tidak ada tumpukan feses
o Ada turunkan dosis bisacodyl 2.5mg (7.5mL)
o Tidak ada lanjutkan dosis sabun castile dan monitor
Tumpukan feses ringan
o Ada tingkatkan dosis sabun castile 5mg (15mL)
o Tidak ada lanjutkan dosis sabun castile dan monitor
Tumpukan feses sedang
o Ada/tidak ada tingkatkan dosis sabun castile 5mg (15mL)
Tumpukan feses berat
o Ada/tidak ada tingkatkan dosis sabun castile 5mg (15mL)
11. LAKSATIF
• Pilihan utama: laksatif oral yang mengandung senna merangsang
kontraksi kolon dan mengosongkan kolon
• Pelunak feses / laksatif osmotic (cth: polyethylene glycol) harus dihindari
membuat feses lunak, tapi tidak merangsang usus untuk mengosongkan
kolon
• Dosis ditentukan dari interpretasi kontras enema, usia, bb, dan sudah
mencoba regimen apa saja.
• Observasi pasien 24jam setelah administrasi laksatif
• Jika dalam 24jam pasien tidak BAB penjaga harus segera beri rektal
enema yang bisa dibeli bebas untuk evakuasi feses
• Disarankan ditambahkan serat larut air untuk kurangi feses terlalu cair
12. PROTOKOL LAKSATIF SENNA
• Siapkan senna dosis 7.5mg, 15mg, atau 25mg
• Dosis maksimal tergantung toleransi tiap pasien
• Digunakan bersama dengan serat larut air
13. GAMBARAN X-RAY
Tidak ada tumpukan feses
o Ada turunkan dosis laksatif ½ tablet; tergantung dosis
o Tidak ada lanjutkan dosis laksatif dan monitor
Tumpukan feses ringan
o Ada dosis laksatif tetap lanjutkan, pertimbangkan meningkatkan serat larut air
o Tidak ada lanjutkan dosis laksatif dan monitor
Tumpukan feses sedang
o Ada/tidak ada tingkatkan dosis laksatif 1 tablet; tergantung dosis
Tumpukan feses berat
o Ada/tidak ada beri enema rektal sodium fosfat dan tingkatkan laksatif 1 tablet;
tergantung dosis
14. PROTOKOL SERAT LARUT AIR
• Serat larut air disiapkan 2gram
• Dosis maksimal bergantung toleransi pasien
• Digunakan sendiri atau bersamaan dengan senna / loperamide
15. GAMBARAN X-RAY
Tidak ada tumpukan feses
o Feses lunak dan/atau ada kejadian tingkatkan serat larut air 2gram
o Tidak ada lanjutkan dosis serat larut air dan monitor
Tumpukan feses ringan
o Ada tingkatkan serat larut air 2 gram
o Tidak ada lanjutkan dosis laksatif dan monitor
Tumpukan feses sedang
o Feses lunak dan/atau ada kejadian tingkatkan serat larut air 2 gram
o Tidak ada lanjutkan dosis laksatif dan monitor
Tumpukan feses berat
o Ada/tidaknya kejadian beri enema rektal sodium fosfat dan turunkan serat larut air 2
gram