SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
NAMA KELOMPOK
1. SEPTRIYAN ARDIYANSYAH ( 21080015
)
2. FAJAR JULIYANTO ( 21080023 )
3. FITA AJI APRIIANI ( 21081001 )
4. JESIK STEVANI ( 21081003 )
5. WIDIAWATI ( 21081025 )
Gastritis
A. Pengertian
Gastritis merupakan peradangan yang mengenai
mukosa lambung. Peradangan ini dapat menyebabkan
pembengkakan lambung sampai terlepasnya epitel
mukosa superficial yang menjadi penyebab terpenting
dalam gangguan saluran pencernaan. Pelepasan epitel
dapat merangsang timbulnya inflamasi pada lambung
B. Etiologi
Etiologi gastritis paling umum yaitu :
1) Infeksi helicobacter pylori dapat menjadi faktor resiko timbulnya
ulkus peptikum beserta komplikasinya dan kanker lambung
karena H. pylori dapat menyebabkan kerusakan progresif pada
mukosa lambung
2) Konsumsi minuman beralkohol
3) Pola diet yang tidak baik
4) Merokok
5) Penggunanaan obat dan substansi yang bersifat korosif
6) Stress
7) Trauma
C. Klasifikasi gastritis akut dan gastritis kronis, yaitu :
1. Gastritis akut
Gastritis akut adalah peradangan pada mukosa
lambung yang menyebabkan perdarahan lambung akibat
terpapar pada zat iritan, gastritis akut sering ditemukan
dan biasanya bersifat jinak dan dapat disembuhkan.
2. Gastritis kronis
Gastritis kronis adalah suatu peradangan permukaan
mukosa lambung yang bersifat menahun, yang disebabkan
oleh ulkus atau bakteri helicobacter pylory. Gastritis kronis
cenderung terjadi pada usia muda yang menyebabkan
penipisan dan degenerasi dinding lambung. Gastritis kronis
dikelompokkan lagi menjadi 2 tipe yaitu tipe A dan tipe B:
a) Gastritis tipe A (kronik fundal) sering disebut
gastritis autoimun. Tipe ini sering dihubungkan
dengan penurunan mukosa yang mengakibatkan
penurunan produksi antibodi. Anemia pernisiosa
terjadi pada fundus dari lambung.
b) Gastritis tipe B (antrum) terjadi karena bakteri
helicobacter pylori yang mengakibatkan ulkus pada
lambung.
D. Beberapa gejala gastritis di antaranya:
1.Nyeri epigastrium
2.Mual
3.Muntah
4.Perut terasa penuh
5.Muntah darah
6.Bersendawa
E. PENGOBATAN FARMAKOLOGI
1. Penurun konsentrasi asam
2. Penghambat sekresi asam
3. Zat protektif
4. Penguat motilitas dan lain lain
5. Terapi untuk indikasi helicobacter
1. PENURUNAN KOSENTRASI ASAM :
A. ANTASIDSA
a) Antasida adalah obat yang menetralkan
asam lambung sehingga berguna untuk
menghilangkan nyeri tukak lambung.
b) Antasida tidak mengurangi volume HCl
yang dikeluarkan lambung, namun
peningkatan pH akan mengurangi
aktivitas pepsin.
c) Penggunaan pada tukak lambung
usus, gastro-oesophageal reflux, dan
B. JENIS JENIS ANTASIDA :
a) Alumunium Hidroksida
• Daya menetralkan asam lambungnya lambat, tetapi masa kerja
panjang
• Efek samping: konstipasi (kombinasi dengan Mg(OH)2), mual,
muntah, gangguan absorbsi (fosfat, vitamin, dan tetrasiklin).
• Dosis tunggal 3dd 0.5-1 g
b) Magnesium Hidroksida
• Magnesium hidroksida digunakan sebagai katartika dan antasid.
• Pemberian kronik magnesium hidroksida akan menyebabkan diare
• Dosis 1- 4 dd 500 – 750mg.
c) Magnesium Trisilika
• Onset lama.
• Dosis besar menyebabkan diare.
• Dosis tab 500 mg 1-4 g/hari.
C. EFEK SAMPING OBAT ANTASIDA
a) Sindrom susu alkali
b) Batu ginjal, osteomalaise, dan
osteoporosis. c/: Alumunium hidroksida.
c) Neurotoksisitas karena alumunium yang
diabsorbsi otak alzeimer.
d) Cerna: Mg menyebabkan diare,
sedangkan Al menyebabkan obstruksi
usus.
2. PENGHAMBAT SEKRESI ASAM
Terdiri dari H2 blockers dan penghambat pompa proton
A.H2 bloker
Mekanisme kerja: menempati reseptor histamin H2 secara
selektif dipermukaan sel-sel parietal, sehingga sekresi
asam lambung dan pepsin dikurangi.
a) Simetidin
Efek Samping: diare, nyeri otot, pusing, reaksi kulit,
penggunaan jangka waktu lama impotensi dan
ginekomastia (mengikat reseptor androgen).
Dosis : gastritis 1 dd 800 mg; ulkus peptik 2 dd 400
mg dc.
b) Ranitidin
Lebih kuat dari simetidin
ES: mirip simetidin, namun tidak menyebabkan
ginekomastia dan impotensi (tidak berefek
antiandrogen).
Dosis : 1 dd 300 mg; mencegah 1dd 150 mg
c) Famotidin
Lebih kuat dari (20 x simetidin, 3 x
ranitidin), tetapi tidak menyebabkan
ginekomastia.
Dosis : esofagitis 2 dd 20-40 mg; tukak lambung
usus 2 dd 40 mg malam hari
B. PENGHAMBAT POMPA PROTON
Mekanisme Kerja menghambat enzim H+/K+-ATPase secara
selektif dalam sel parietal sehingga sekresi asam lambung dikurangi.
1. Omeprazol
Penggunaan pada gastritis, tukak lambung usus, sindroma
zollinger ellison, terapi H. Pylori
ES: sakit kepala, otot, sendi, vertigo, gatal- gatal.
2. Esomeprazol 20 mg, lansoprazol 15 mg, pantoprazol 40
mg, rabeprazol 20 mg:
Deskripsi lebih kurang sama dengan omeprazole.
• Omeprazole dapat digunakan dalam dosis 20-40 mg per
hari
• Lansoprazole dapat digunakan dalam dosis 15-30 mg per
hari
• Esomeprazole dapat digunakan dalam dosis 20 mg per hari
3. ZAT PROTEKTIF
1) Misoprostol
Analog prostaglandin menstimulasi mekanisme perlindungan mukosa
lambung dan menghambat sekresi asam lambung.
Penggunaan pengobatan tukak lambung (usila) dan duodenum dan terapi
penyerta obat AINS.
ES: mual, pusing dan sakit kepala, diare.
Perhatian: jangan diberikan pada bumil (perdarahan dan keguguran).
Dosis: 4 dd 200 mg atau 2 dd 400 mg.
2) Sukralfat (aluminium sukrosa sulfat)
Tidak diabsorbsi secara sistemik, membentuk polimer mirip lem dalam
suasana asam dan selektif terikat dengan jaringan nekrotik tukak. Pemberian
antasid untuk nyeri, selang 1 jam setelah sukralfat.
 Penggunaan: tukak lambung-usus.
 ES: konstipasi.
 Dosis: Tukak lambung-usus 4 dd 1 g 1 h ac 4-8 minggu.
4. PENGUAT MOTILITAS DAN LAIN-LAIN
1) Metoklopramida
• Mekanisme kerja ; stimulasi peristaltik , mencegah
pengaliran kembali dari duodenum ke lambung contoh
metoklopramida dan domperidom
• Indikasi: memperkuat motilitas dan pengosongan
lambung dan anti emesis sentral yang kuat.
• ES: sedasi, gelisah, gangguan GIT, dan gangguan
ekstrapiramidal.
• Dosis 3-4 dd 5-10 mg.
2) Dimetikon
» Menurunkan tegangan permukaan sehingga
memicu penguraian gelembung gas sehingga
bisa diabsorbsi saluran cerna.
– Indikasi: flatulensi dan meteorism (sendawa).
– Dosis oral 3-4 dd 40-160 mg.
– ES: Dimethicone jarang mengakibatkan efek
samping jika dikonsumsi sesuai dengan dosis
yang dianjurkan. Salah satu efek samping
dimethicone adalah perubahan tekstur tinja
– Dimetikon + silisiumoksida = simetikon.
3) Asam alginat
–Membentuk lar kental dari Na/Mg alginat
lapisan tebal di permukaan lambung melindungi
mukosa esofagus.
–Indikasi: refluks esofagitis, hemostatik
–Es : Asam alginat jarang menyebabkan efek samping
jika digunakan sesuai dengan aturan pakai yang
tertera di kemasan obat. Namun, asam alginat sering
ditemukan dalam bentuk kombinasi dengan
antasida.Beberapa efek samping yang bisa timbul
akibat penggunaan produk kombinasi ini
adalah mual, sembelit, diare, atau sakit kepala.
–Dosis: 4 dd 0,5-1 g dalam sediaan antasida.
5. TERAPI UNTUK INDIKASI HELICOBACTER
Terapi pilihan pertama adalah terapi eradikasi
Helicobacter terdiri dari 3 atau 4 obat yang
dapat mengeluarkan helicobacter dari lambung
secara definitive, menyembuhkan tukak praktis
seluruhnya dan dalam waktu singkat (1-2 minggu).
Adapun kombinasi obat itu adalah:
a) kombinasi 2 obat (dual therapy), mencapai
hasil yang lebih rendah, misalnya
klaritromisin + lansoprazol selama 14 hari
efektif untuk rata-rata 74%;
b) kombinasi 3 obat (tripel therapy), kombinasi 2 antibiotika
dan suatu proton inhibitor selama satu minggu, misalnya
2 kali sehari (2 dd):
• Metronidazole 500 mg + klaritromisin 500 mg + omeprazole 20
mg.
• Amoksisilin 1 g + klaritromisin 500 mg + omeprazole 20 mg.
• Amoksisilin/tetrasiklin + metronidazole + sediaan bismuth
(kombinasi klasik)
c) bila tripel therapy tidak berhasil maka dilakukan quadruple
therapy dan mencakup 4 obat dari kedua kelompok
tersebut, misalnya: omeprazole 2 × 20 mg, bismuth-
subsalisilat (BSS) 4 × 120 mg, metronidazole 3 × 500 mg
selama 1-2 minggu.
F. TERAPI NON-FARMAKOLOGI
• Membiasakan makan dengan teratur
• Menghindari makanan yang dapat menyebabkan
sekresi HCL yang berlebihan ( asam , pedas )
• Menghindari minuman yang dapat menyebabkan
sekresi HCLyang berlebihan (kopi, minuman asam dan
bersoda )
• Pendidikan mengenai menghindari alkohol dan kafein
• Teknik relaksasi seperti dengan olahraga agar dapat
menghindari stress
• Hentikan kebiasan merokok dan mengkonsumsi
alkohol
KASUS
Ny. M berumur 65 tahun, berjenis kelamin perempuan, dengan Alamat Desa
Boto Kecamatan Randublatung, hanya ibu rumah tangga, pasien mengatakan nyeri
pada ulu hati, lemas dan merasa mual. didapatkan hasil pemeriksaan fisik dengan
hasil Tekanan darah : 130/70 mmHg, Nadi : 100 x/menit, respirasi 22 x/menit, suhu
: 38 oC, SpO2 : 99%, GCS : E4 V5 M6, akral hangat. Ny.M Diagnosa medis saat
masuk Rumah Sakit, yaitu Gastritis. dan mendapatkan terapi Infus Asering 20 tpm,
injeksi Ranitidin 3x50 mg, injeksi Omeprazole 2x40 mg, injeksi Dexketoprofen 3x50
mg, Sukralfat 3x10 cc.
TANGGAL SUBJEK OBJEK ASSESSMENT PLAN
Tgl 20
oktober 2016
Pukul 23.15
Ny. M berumur
65 tahun,
berjenis
kelamin
perempuan,
dengan Alamat
Desa Boto
Kecamatan
Randu blatung,
hanya ibu
rumah tangga,
pasien
mengatakan
nyeri pada ulu
hati, lemas dan
merasa mual.
pemeriksaan
Tekanan darah :
130/70 mmHg,
nadi : 100 x/m,
respirasi : 22
x/m
suhu : 38 oC,
SpO2 : 99 %
Ny.M umur 64 th, perempuan
datang ke rumah sakit
mengatakan nyeri pada ulu
hati, lemas dan merasa mual.
Kemudian didapatkan hasil
pemeriksaan fisik dengan
hasil Tekanan darah : 130/70
mmHg,
Nadi : 100 x/menit, respirasi
22 x/menit,
suhu : 38 oC, SpO2 : 99%,
GCS : E4 V5 M6, akral
hangat.
Ny.M Diagnosa medis saat
masuk Rumah Sakit, yaitu
Gastritis.
Kemudian mendapatkan
terapi Infus Asering 20 tpm,
injeksi Ranitidin 3x50 mg,
injeksi Omeprazole 2x40 mg,
injeksi Dexketoprofen 3x50
 Terapi Infus
Asering 20 tpm,
injeksi Ranitidin
3x50 mg,
injeksi
Omeprazole
2x40 mg,
injeksi
Dexketoprofen
3x50 mg,
Sukralfat 3x10
cc.
 perawatan
yang lebih
lanjut pasien
dianjurkan
untuk opname
(rawat inap) di
ruang Dahlia.
SUMBER
http://bppsdmk.kemkes.go.id ›
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id › BAB II
https://repositori.stikes-ppni.ac.id › handle › BAB ...
https://repositori.pltekkes-smg.ac.id....
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx

More Related Content

Similar to Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx

Obat sistem pencernaan
Obat sistem pencernaan Obat sistem pencernaan
Obat sistem pencernaan Dedi Kun
 
Obat sistem pencernaan
Obat sistem pencernaan Obat sistem pencernaan
Obat sistem pencernaan Dedi Kun
 
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.pptFitriAyuWahyuni1
 
GASTROENTEROLOGI
GASTROENTEROLOGIGASTROENTEROLOGI
GASTROENTEROLOGIEDIS BLOG
 
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.pptFitriAyuWahyuni1
 
Saluran pencernaan d3
Saluran pencernaan d3Saluran pencernaan d3
Saluran pencernaan d3rismawulanda
 
BAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptx
BAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptxBAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptx
BAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptxfurqanridha
 
Gastrointestinal Disorders Breakthrough by Slidesgo.pptx
Gastrointestinal Disorders Breakthrough by Slidesgo.pptxGastrointestinal Disorders Breakthrough by Slidesgo.pptx
Gastrointestinal Disorders Breakthrough by Slidesgo.pptxnadyahermawan
 
treatment of dhiarrea MHS.pptx
treatment of dhiarrea MHS.pptxtreatment of dhiarrea MHS.pptx
treatment of dhiarrea MHS.pptxDiniMardhiyani4
 
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"Sapan Nada
 
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaan
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaanSistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaan
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaanMina Audina
 

Similar to Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx (20)

Obat sistem pencernaan
Obat sistem pencernaan Obat sistem pencernaan
Obat sistem pencernaan
 
Obat sistem pencernaan
Obat sistem pencernaan Obat sistem pencernaan
Obat sistem pencernaan
 
Maagh (gastritis)
Maagh (gastritis)Maagh (gastritis)
Maagh (gastritis)
 
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
 
GASTROENTEROLOGI
GASTROENTEROLOGIGASTROENTEROLOGI
GASTROENTEROLOGI
 
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
 
Farmako git
Farmako gitFarmako git
Farmako git
 
1.farmakologi
1.farmakologi1.farmakologi
1.farmakologi
 
Nacl, ngt, ameprozol, kasus resep
Nacl, ngt, ameprozol, kasus resepNacl, ngt, ameprozol, kasus resep
Nacl, ngt, ameprozol, kasus resep
 
Obat sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Obat sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNAObat sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Obat sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
 
Saluran pencernaan d3
Saluran pencernaan d3Saluran pencernaan d3
Saluran pencernaan d3
 
BAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptx
BAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptxBAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptx
BAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptx
 
Penatalaksanaan gastritis
Penatalaksanaan gastritisPenatalaksanaan gastritis
Penatalaksanaan gastritis
 
AH2-PPI.pptx
AH2-PPI.pptxAH2-PPI.pptx
AH2-PPI.pptx
 
Gastrointestinal Disorders Breakthrough by Slidesgo.pptx
Gastrointestinal Disorders Breakthrough by Slidesgo.pptxGastrointestinal Disorders Breakthrough by Slidesgo.pptx
Gastrointestinal Disorders Breakthrough by Slidesgo.pptx
 
Amoksisillin
AmoksisillinAmoksisillin
Amoksisillin
 
Obat antidiare
Obat antidiareObat antidiare
Obat antidiare
 
treatment of dhiarrea MHS.pptx
treatment of dhiarrea MHS.pptxtreatment of dhiarrea MHS.pptx
treatment of dhiarrea MHS.pptx
 
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
 
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaan
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaanSistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaan
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaan
 

Recently uploaded

penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 

Recently uploaded (18)

penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 

Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx

  • 1. NAMA KELOMPOK 1. SEPTRIYAN ARDIYANSYAH ( 21080015 ) 2. FAJAR JULIYANTO ( 21080023 ) 3. FITA AJI APRIIANI ( 21081001 ) 4. JESIK STEVANI ( 21081003 ) 5. WIDIAWATI ( 21081025 )
  • 2. Gastritis A. Pengertian Gastritis merupakan peradangan yang mengenai mukosa lambung. Peradangan ini dapat menyebabkan pembengkakan lambung sampai terlepasnya epitel mukosa superficial yang menjadi penyebab terpenting dalam gangguan saluran pencernaan. Pelepasan epitel dapat merangsang timbulnya inflamasi pada lambung
  • 3. B. Etiologi Etiologi gastritis paling umum yaitu : 1) Infeksi helicobacter pylori dapat menjadi faktor resiko timbulnya ulkus peptikum beserta komplikasinya dan kanker lambung karena H. pylori dapat menyebabkan kerusakan progresif pada mukosa lambung 2) Konsumsi minuman beralkohol 3) Pola diet yang tidak baik 4) Merokok 5) Penggunanaan obat dan substansi yang bersifat korosif 6) Stress 7) Trauma
  • 4. C. Klasifikasi gastritis akut dan gastritis kronis, yaitu : 1. Gastritis akut Gastritis akut adalah peradangan pada mukosa lambung yang menyebabkan perdarahan lambung akibat terpapar pada zat iritan, gastritis akut sering ditemukan dan biasanya bersifat jinak dan dapat disembuhkan. 2. Gastritis kronis Gastritis kronis adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang bersifat menahun, yang disebabkan oleh ulkus atau bakteri helicobacter pylory. Gastritis kronis cenderung terjadi pada usia muda yang menyebabkan penipisan dan degenerasi dinding lambung. Gastritis kronis dikelompokkan lagi menjadi 2 tipe yaitu tipe A dan tipe B:
  • 5. a) Gastritis tipe A (kronik fundal) sering disebut gastritis autoimun. Tipe ini sering dihubungkan dengan penurunan mukosa yang mengakibatkan penurunan produksi antibodi. Anemia pernisiosa terjadi pada fundus dari lambung. b) Gastritis tipe B (antrum) terjadi karena bakteri helicobacter pylori yang mengakibatkan ulkus pada lambung.
  • 6. D. Beberapa gejala gastritis di antaranya: 1.Nyeri epigastrium 2.Mual 3.Muntah 4.Perut terasa penuh 5.Muntah darah 6.Bersendawa
  • 7. E. PENGOBATAN FARMAKOLOGI 1. Penurun konsentrasi asam 2. Penghambat sekresi asam 3. Zat protektif 4. Penguat motilitas dan lain lain 5. Terapi untuk indikasi helicobacter
  • 8. 1. PENURUNAN KOSENTRASI ASAM : A. ANTASIDSA a) Antasida adalah obat yang menetralkan asam lambung sehingga berguna untuk menghilangkan nyeri tukak lambung. b) Antasida tidak mengurangi volume HCl yang dikeluarkan lambung, namun peningkatan pH akan mengurangi aktivitas pepsin. c) Penggunaan pada tukak lambung usus, gastro-oesophageal reflux, dan
  • 9. B. JENIS JENIS ANTASIDA : a) Alumunium Hidroksida • Daya menetralkan asam lambungnya lambat, tetapi masa kerja panjang • Efek samping: konstipasi (kombinasi dengan Mg(OH)2), mual, muntah, gangguan absorbsi (fosfat, vitamin, dan tetrasiklin). • Dosis tunggal 3dd 0.5-1 g b) Magnesium Hidroksida • Magnesium hidroksida digunakan sebagai katartika dan antasid. • Pemberian kronik magnesium hidroksida akan menyebabkan diare • Dosis 1- 4 dd 500 – 750mg. c) Magnesium Trisilika • Onset lama. • Dosis besar menyebabkan diare. • Dosis tab 500 mg 1-4 g/hari.
  • 10. C. EFEK SAMPING OBAT ANTASIDA a) Sindrom susu alkali b) Batu ginjal, osteomalaise, dan osteoporosis. c/: Alumunium hidroksida. c) Neurotoksisitas karena alumunium yang diabsorbsi otak alzeimer. d) Cerna: Mg menyebabkan diare, sedangkan Al menyebabkan obstruksi usus.
  • 11. 2. PENGHAMBAT SEKRESI ASAM Terdiri dari H2 blockers dan penghambat pompa proton A.H2 bloker Mekanisme kerja: menempati reseptor histamin H2 secara selektif dipermukaan sel-sel parietal, sehingga sekresi asam lambung dan pepsin dikurangi. a) Simetidin Efek Samping: diare, nyeri otot, pusing, reaksi kulit, penggunaan jangka waktu lama impotensi dan ginekomastia (mengikat reseptor androgen). Dosis : gastritis 1 dd 800 mg; ulkus peptik 2 dd 400 mg dc.
  • 12. b) Ranitidin Lebih kuat dari simetidin ES: mirip simetidin, namun tidak menyebabkan ginekomastia dan impotensi (tidak berefek antiandrogen). Dosis : 1 dd 300 mg; mencegah 1dd 150 mg c) Famotidin Lebih kuat dari (20 x simetidin, 3 x ranitidin), tetapi tidak menyebabkan ginekomastia. Dosis : esofagitis 2 dd 20-40 mg; tukak lambung usus 2 dd 40 mg malam hari
  • 13. B. PENGHAMBAT POMPA PROTON Mekanisme Kerja menghambat enzim H+/K+-ATPase secara selektif dalam sel parietal sehingga sekresi asam lambung dikurangi. 1. Omeprazol Penggunaan pada gastritis, tukak lambung usus, sindroma zollinger ellison, terapi H. Pylori ES: sakit kepala, otot, sendi, vertigo, gatal- gatal. 2. Esomeprazol 20 mg, lansoprazol 15 mg, pantoprazol 40 mg, rabeprazol 20 mg: Deskripsi lebih kurang sama dengan omeprazole. • Omeprazole dapat digunakan dalam dosis 20-40 mg per hari • Lansoprazole dapat digunakan dalam dosis 15-30 mg per hari • Esomeprazole dapat digunakan dalam dosis 20 mg per hari
  • 14. 3. ZAT PROTEKTIF 1) Misoprostol Analog prostaglandin menstimulasi mekanisme perlindungan mukosa lambung dan menghambat sekresi asam lambung. Penggunaan pengobatan tukak lambung (usila) dan duodenum dan terapi penyerta obat AINS. ES: mual, pusing dan sakit kepala, diare. Perhatian: jangan diberikan pada bumil (perdarahan dan keguguran). Dosis: 4 dd 200 mg atau 2 dd 400 mg. 2) Sukralfat (aluminium sukrosa sulfat) Tidak diabsorbsi secara sistemik, membentuk polimer mirip lem dalam suasana asam dan selektif terikat dengan jaringan nekrotik tukak. Pemberian antasid untuk nyeri, selang 1 jam setelah sukralfat.  Penggunaan: tukak lambung-usus.  ES: konstipasi.  Dosis: Tukak lambung-usus 4 dd 1 g 1 h ac 4-8 minggu.
  • 15. 4. PENGUAT MOTILITAS DAN LAIN-LAIN 1) Metoklopramida • Mekanisme kerja ; stimulasi peristaltik , mencegah pengaliran kembali dari duodenum ke lambung contoh metoklopramida dan domperidom • Indikasi: memperkuat motilitas dan pengosongan lambung dan anti emesis sentral yang kuat. • ES: sedasi, gelisah, gangguan GIT, dan gangguan ekstrapiramidal. • Dosis 3-4 dd 5-10 mg.
  • 16. 2) Dimetikon » Menurunkan tegangan permukaan sehingga memicu penguraian gelembung gas sehingga bisa diabsorbsi saluran cerna. – Indikasi: flatulensi dan meteorism (sendawa). – Dosis oral 3-4 dd 40-160 mg. – ES: Dimethicone jarang mengakibatkan efek samping jika dikonsumsi sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Salah satu efek samping dimethicone adalah perubahan tekstur tinja – Dimetikon + silisiumoksida = simetikon.
  • 17. 3) Asam alginat –Membentuk lar kental dari Na/Mg alginat lapisan tebal di permukaan lambung melindungi mukosa esofagus. –Indikasi: refluks esofagitis, hemostatik –Es : Asam alginat jarang menyebabkan efek samping jika digunakan sesuai dengan aturan pakai yang tertera di kemasan obat. Namun, asam alginat sering ditemukan dalam bentuk kombinasi dengan antasida.Beberapa efek samping yang bisa timbul akibat penggunaan produk kombinasi ini adalah mual, sembelit, diare, atau sakit kepala. –Dosis: 4 dd 0,5-1 g dalam sediaan antasida.
  • 18. 5. TERAPI UNTUK INDIKASI HELICOBACTER Terapi pilihan pertama adalah terapi eradikasi Helicobacter terdiri dari 3 atau 4 obat yang dapat mengeluarkan helicobacter dari lambung secara definitive, menyembuhkan tukak praktis seluruhnya dan dalam waktu singkat (1-2 minggu). Adapun kombinasi obat itu adalah: a) kombinasi 2 obat (dual therapy), mencapai hasil yang lebih rendah, misalnya klaritromisin + lansoprazol selama 14 hari efektif untuk rata-rata 74%;
  • 19. b) kombinasi 3 obat (tripel therapy), kombinasi 2 antibiotika dan suatu proton inhibitor selama satu minggu, misalnya 2 kali sehari (2 dd): • Metronidazole 500 mg + klaritromisin 500 mg + omeprazole 20 mg. • Amoksisilin 1 g + klaritromisin 500 mg + omeprazole 20 mg. • Amoksisilin/tetrasiklin + metronidazole + sediaan bismuth (kombinasi klasik) c) bila tripel therapy tidak berhasil maka dilakukan quadruple therapy dan mencakup 4 obat dari kedua kelompok tersebut, misalnya: omeprazole 2 × 20 mg, bismuth- subsalisilat (BSS) 4 × 120 mg, metronidazole 3 × 500 mg selama 1-2 minggu.
  • 20. F. TERAPI NON-FARMAKOLOGI • Membiasakan makan dengan teratur • Menghindari makanan yang dapat menyebabkan sekresi HCL yang berlebihan ( asam , pedas ) • Menghindari minuman yang dapat menyebabkan sekresi HCLyang berlebihan (kopi, minuman asam dan bersoda ) • Pendidikan mengenai menghindari alkohol dan kafein • Teknik relaksasi seperti dengan olahraga agar dapat menghindari stress • Hentikan kebiasan merokok dan mengkonsumsi alkohol
  • 21. KASUS Ny. M berumur 65 tahun, berjenis kelamin perempuan, dengan Alamat Desa Boto Kecamatan Randublatung, hanya ibu rumah tangga, pasien mengatakan nyeri pada ulu hati, lemas dan merasa mual. didapatkan hasil pemeriksaan fisik dengan hasil Tekanan darah : 130/70 mmHg, Nadi : 100 x/menit, respirasi 22 x/menit, suhu : 38 oC, SpO2 : 99%, GCS : E4 V5 M6, akral hangat. Ny.M Diagnosa medis saat masuk Rumah Sakit, yaitu Gastritis. dan mendapatkan terapi Infus Asering 20 tpm, injeksi Ranitidin 3x50 mg, injeksi Omeprazole 2x40 mg, injeksi Dexketoprofen 3x50 mg, Sukralfat 3x10 cc.
  • 22. TANGGAL SUBJEK OBJEK ASSESSMENT PLAN Tgl 20 oktober 2016 Pukul 23.15 Ny. M berumur 65 tahun, berjenis kelamin perempuan, dengan Alamat Desa Boto Kecamatan Randu blatung, hanya ibu rumah tangga, pasien mengatakan nyeri pada ulu hati, lemas dan merasa mual. pemeriksaan Tekanan darah : 130/70 mmHg, nadi : 100 x/m, respirasi : 22 x/m suhu : 38 oC, SpO2 : 99 % Ny.M umur 64 th, perempuan datang ke rumah sakit mengatakan nyeri pada ulu hati, lemas dan merasa mual. Kemudian didapatkan hasil pemeriksaan fisik dengan hasil Tekanan darah : 130/70 mmHg, Nadi : 100 x/menit, respirasi 22 x/menit, suhu : 38 oC, SpO2 : 99%, GCS : E4 V5 M6, akral hangat. Ny.M Diagnosa medis saat masuk Rumah Sakit, yaitu Gastritis. Kemudian mendapatkan terapi Infus Asering 20 tpm, injeksi Ranitidin 3x50 mg, injeksi Omeprazole 2x40 mg, injeksi Dexketoprofen 3x50  Terapi Infus Asering 20 tpm, injeksi Ranitidin 3x50 mg, injeksi Omeprazole 2x40 mg, injeksi Dexketoprofen 3x50 mg, Sukralfat 3x10 cc.  perawatan yang lebih lanjut pasien dianjurkan untuk opname (rawat inap) di ruang Dahlia.
  • 23. SUMBER http://bppsdmk.kemkes.go.id › http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id › BAB II https://repositori.stikes-ppni.ac.id › handle › BAB ... https://repositori.pltekkes-smg.ac.id....