SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
STTIF BOGOR
D III REGULER KHUSUS
ILMU FISIKA
Ilmu yang menjelaskan
(menDeskripsikan) fenomena
alam yang menjadi objek
pengamatan.
DESKRIPSI
KUANTITATIF
BESARAN FISIS
(Terukur dengan alat ukur)
KUALITATIF
BESARAN NON FISIS
(Tidak terukur/deskripsi
bentuk, warna, bau dll)
STTIF BOGOR
D III REGULER KHUSUS
S A T U A N Sesuatu yang digunakan
untuk menyatakan ukuran
Besaran
SISTEM SATUAN
SATUAN METRIK
SISTEM mks
(meter, kilogram, sekon)
SISTEM cgs
(centimeter, gram, sekon)
SATUAN NON METRIK
(BRITISH)
SISTEM fps
(food, pound, secon)
STTIF BOGOR
D III REGULER KHUSUS
I. SISTEM METRIK
 Sistem metrik atau disebut juga sistem metrik absolut ,
didasarkan pada :
 Panjang [ L]
 Massa [M]
 Waktu [T]
 Sistem ini secara resmi digunakan pertama kali pada tahun
1866 di Perancis, dan sejak tahun 1889 dikenal dengan Sistem
Internasional (SI).
STTIF BOGOR
D III REGULER KHUSUS
1.1 SISTEM SATUAN INTERNASIONAL
Sistem satuan internasional (SI) merupakan satuan
standar yang disepakati secara Internasional.
Tujuan penetapan Sistem Satuan Internasional (SI):
 Tidak menimbulkan kesukaran dengan banyaknya
pemakaian satuan yang beraneka ragam
 Membantu dalam mendefinisikan beragam alat ukur
 Mempermudah konversi dari satuan ke satuan
lainnya
STTIF BOGOR
D III REGULER KHUSUS
1.2 SATUAN STANDAR
Satuan standar : Perumusan satu jenis satuan
untuk suatu besaran tertentu
Tujuan penetapan Satuan standar:
Memudahkan penetapan satuan untuk suatu
besaran
Syarat utama Satuan Standar
Nilai satuannya harus sama
Mudah diperoleh kembali ( mudah ditiru )
Dapat diterima secara internasional
STTIF BOGOR
D III REGULER KHUSUS
1.2.1 PENETAPAN SATUAN STANDAR
STTIF BOGOR
D III REGULER KHUSUS
Satu meter : jarak yang ditempuh cahaya (dalam vakum) dalam
selang waktu 1/299.792.458 sekon (CGPM ke 17, 1983)
Satu kilogram (kg) : massa sebuah kilogram standar yang disimpan
di lembaga timbangan ukuran internasional (CGPM ke-1 1899)
Massa kilogram standar juga disamakan dengan masa dari 1 liter
air murni pada suhu 4°C
Satu sekon (s) : selang waktu yang diperlukan oleh atom cesium
untuk melakukan getaran sebanyak 9.192.631.770 kali dalam
transisi antara 2 tingkat energi di tingkat energi dasarnya (CGPM ke
13)
1.2.1 PENETAPAN SATUAN STANDAR
STTIF BOGOR
D III REGULER KHUSUS
 Satu ampere (A) : kuat arus tetap yang jika dialirkan melalui 2 buah
kawat yang sejajar dan sangat panjang dengan tebal yang dpt diabaikan
dan diletakkan pada jarak pisah 1 meter dalam vakum menghasilkan gaya
2 x 10 -7 newton pada setiap meter kawat (CGPM ke-13, 1967)
 Satu Kelvin ( K) : 1/273,16 kali suhu termodinamika titik tropel air (CGPM
ke -13 , 1967). Titik tripel air adalah suhu dimana air murni berada dalam
keadaan seimbang dengan es dan uap jenuhnya
 Satu Kandela (cd) : intensitas cahaya suatu sumber cahaya yang
memancarkan radiasi monokromatik pada frekuensi 540 x 10 12 hertz
dengan intensitas radiasi sebesar 1/683 watt per steradian dalam arah
tersbut (CGPM ke-16, 1979)
STTIF BOGOR
D III REGULER KHUSUS
Faktor Awalan Simbol
1018 exa- E
1015 peta- P
1012 tera- T
109 giga- G
106 mega- M
103 kilo- k
102 hekto- h
101 deka- da
Faktor Awalan Simbol
10-1 desi- d
10-2 senti- c
10-3 mili- m
10-6 mikro- m
10-9 nano- n
10-12 piko- p
10-15 femto- f
10-18 ato- a
1.3 Sistem Matrik dalam SI
II. SISTEM NON METRIK
 Sistem non metrik atau disebut juga sistem British atau
Sistem grafitasi Inggris, didasarkan pada :
 Gaya [ F]
 Panjang [L]
 Waktu [T]
 Sistem fps (food, pound, sekon) dipakai di negara dengan
bahasa induk menggunakan bahasa inggris di dalam
kehidupan sehari-hari serta dipakai dalam pengerjaan mesin-
mesin
STTIF BOGOR
D III REGULER KHUSUS
Besaran
KONSEPTUAL
BESARAN
POKOK
Ditetapkan dengan standart
ukuran
BESARAN
TURUNAN
Besaran yang dirumuskan dari
besaran pokok
MATEMATIS
BESARAN
SAKLAR
Hanya memiliki nilai
BESARAN
VEKTOR
Memiliki nilai dan arah
STTIF BOGOR
D III REGULER KHUSUSB E S A R A N
B E S A R A N STTIF BOGOR
D III REGULER KHUSUS
 Untuk menyatakan suatu besaran, misalnya panjang,
diperlukan satuan.
 Jumlah besaran dalam Fisika ini banyak karena itu akan
diperlukan banyak sekali satuan.
 Besaran yang dapat dibentuk dari besaran-besaran lain
disebut besaran turunan. Sedang besaran-besaran tertentu
yang membentuk besaran turunan disebut besaran pokok.
 Dalam mekanika hanya digunakan 4 besaran dasar yaitu :
panjang, massa, waktu dan jumlah zat
Dalam SI ada beberapa satuan dengan nama khusus yaitu :
 N (Newton) = kg. m. s-2
 J (Joule) = N.m untuk satuan kerja (energi)
 W (watt) = J.S-1 untuk satuan daya
STTIF BOGOR
D III REGULER KHUSUS
BESARAN POKOK
STTIF BOGOR
D III REGULER KHUSUS
BESARAN TURUNAN
STTIF BOGOR
D III REGULER KHUSUS
BESARAN PELENGKAP
Besaran Pelengkap atau tambahan adalah:
besaran yang bukan besaran dasar, tapi
cara pengukurannya tidak bergantung
pada besaran lain.
Besaran pelengkap tidak mempunyai
dimensi
Ada 2 besaran pelengkap
 Sudut bidang datar satuannya radian
 Sudut ruang satuannya steradian (Sr)
STTIF BOGOR
D III REGULER KHUSUS
NON Satuan Internasional (SI)
STTIF BOGOR
D III REGULER KHUSUS
Data standar Manusia
KONVERSI SATUAN STTIF BOGOR
D III REGULER KHUSUS
Dalam pengkonversian suatu satuan, memerlukan
suatu faktor konversi , berupa :
Bilangan dan penyebut
Masing-masing memiliki satuan yang berbeda
Memiliki besar yang sama
Faktor konversi bernilai satu (1).
Contoh:
Mengubah dari 45 yard ke dalam satuan meter
1 yard = 0,9144 meter
(hitung!)
FAKTOR KONVERSI STTIF BOGOR
D III REGULER KHUSUS
NOTASI ILMIAH STTIF BOGOR
D III REGULER KHUSUS
Dalam notasi ilmiah, menuliskan bilangan
sebagai hasil kali bilangan a (1 < a < 10) dengan
bilangan 10 berpangkat, yang disebut orde.
Contoh:
 Hasil kali bilangan : a
140.000 = 1,4 x 105 dan 0,0037 = 3,7 x 10-3
 Bilangan berpangkat : orde
 http://aguscahyanafis.files.wordpress.com/20011/09
 Https://jonifan.staff.gunadarma.ac.id/Download/files/9726/Bab1-
besaran+dan+satuan
 https://faisaldouginate.files.wordpress.com/2013/01/f102_besaransat
uan
 https://attarisk.files.wordpress.com/2008/02/f102_besaransatuan
 http://dimasfirmanda.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/1.-besaran-
dimensi-satuan
 https://esa166.weblog.esaunggul.ac.id/wp-
content/uploads/sites/75/2016/03/01-PENGUKURAN-BESARAN-DAN-
SATUAN
STTIF BOGOR
D III REGULER KHUSUSDAFTAR PUSTAKA
STTIF BOGOR
D III REGULER KHUSUS
STTIF BOGOR
D III REGULER KHUSUS
D I M E N S I
DIMENSI adalah : cara penulisan besaran-besaran dengan
menggunakan lambang-lambang besaran
dasar
Dimensi menyatakan esensi dari suatu besaran fisika yang tidak
bergantung pada satuan yang digunakan.
Contoh: Jarak antara dua tempat dapat dinyatakan dalam meter, mil, langkah,dll.
Apapun satuannya jarak pada dasarnya adalah “panjang”.
Dimensi berguna untuk :
 Menentukan dimensi besaran dalam suatu rumus yang
tidak diketahui
 Mengecek/ mengkaji kebenaran suatu rumus
Ada 3 besaran Dimensi pokok
 Panjang yang memakai simbol (L)
 Massa yang memekai simbol (M)
STTIF BOGOR
D III REGULER KHUSUS
Analisa Dimensi
Melalui analisa dimensi kita pun bisa mengkaji kebenaran suatu
persamaan fisika, karena suatu persamaan fisika harus memiliki
dimensi yang konsisten.
 Suatu besaran dapat dijumlahkan atau dikurangkan apabila
memiliki dimensi yang sama.
 Setiap suku dalam persamaan fisika harus memiliki dimensi
yang sama.
Analisis dimensi menggunakan fakta bahwa dimensi dapat
diperlakukan sebagai besaran aljabar,
Contoh: Hubungan jarak (s), waktu (t), dan kecepatan (v) adalah:
s = v.t
[L] = [L/T].[T] = [LT-1][T]
[L] = [L]
STTIF BOGOR
D III REGULER KHUSUS
Analisa Dimensi
Catatan:
Walaupun analisis dimensi
sangat berguna tetapi
mempunyai batasan, yaitu
tidak dapat menjelaskan
konstanta numerik yang ada
dalam persamaan.
Persamaan yang benar
secara analisis dimensi
belum tentu benar secara
fisis.
Karena kedua sisi persamaan mempunyai dimensi yang sama
maka persaamaan ini benar secara dimensi
Contoh:
Persamaan menyatakan jarak (x)
yang ditempuh oleh suatu mobil
dalam waktu (t) jika mobil mulai
dari kecepatan awal vo dan
bergerak dengan percepatan tetap
tetap a.
STTIF BOGOR
D III REGULER KHUSUS
Dimensi Besaran
Dimensi Besaran Pokok
Dimensi Besaran Turunan
STTIF BOGOR
D III REGULER KHUSUS
B. PENGUKURAN
Fisika : Pengukuran kuantitas  sistem SI
Mengukur pada hakikatnya adalah membandingkan suatu besaran
dengan suatu besaran yang sudah distandar.
Instrumen Pengukuran
Instrumen pengukuran : Alat yang digunakan untuk melakukan
pengukuran.
Kriteria kemampuan alat ukur:
 accuracy, kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil ukur yang
mendekati hasil sebenarnya.
 Presisi, kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil yang sama
dari pengukuran yang dilakukan berulang-ulang dengan cara yang
sama.
 Sensitivitas, tingkat kepekaan alat ukur terhadap perubahan
besaraan yang akan diukur
 Kesalahan (error), penyimpangan hasil ukur terhadap nilai yang
sebenarnya
STTIF BOGOR
D III REGULER KHUSUS
INSTRUMEN PENGUKURAN
Alat ukur panjang
Alat ukur waktu Alat ukur suhu
Alat ukur massa
STTIF BOGOR
D III REGULER KHUSUS
PROSES PENGUKURAN
PENGUKURAN
PENGULANGAN
NON
PENGULANGAN
Yang perlu diperhatikan :
Ketelitian ( accuracy)
Kebenaran (precision)
 Ketelitian :
- Menunjukkan pengukuran yang bagaimana memberikan
pendekatan untuk memperoleh suatu standar
- Pengukuran berkali-kali:
- dirata-rata -dicari standar deviasi (S)
n
x
x
n
i
i
 1
1
)(
1
2




n
xx
S
n
i
i
STTIF BOGOR
D III REGULER KHUSUS
PROSES PENGUKURAN
Kebenaran: berhubungan dengan kemampuan pengembalian dari
suatu pengukuran tanpa memperdulikan ketelitian dalam
pengukuran
Registrasi : mencatat hal-hal yang diperoleh dari hasil
pengukuran
1.Falsa Positif
Suatu penyimpangan ( error) yang terjadi dimana penderita
dinyatakan menderita suatu penyakit padahal sama sekali tidak
2. Falsa negatif
Suatu penyimpangan ( error) yang terjadi dimana penderita
dinyatakan tidak sakit padahal penderita tersebut menderita suatu
penyakit
Yang Harus Dilakukan :
1.Pengambilan pengukuran
2.Pengulangan pengukuran
3.Penggunaan alat-alat yang dipercayai
4.Kalibrasi alat
STTIF BOGOR
D III REGULER KHUSUS
ANGKA PENTING
Angka penting : angka-angka yang diperoleh
dari hasil pengukuran yang terdiri dari angka-
angka pasti dan satu angka terakhir yang
diragukan.
Angka yang merupakan angka penting adalah :
Semua angka bukan nol
Angka nol yang berada diantara angka bukan nol
Angka nol yang berada di sebelah kanan tanda
desimal dan mengikuti angka bukan nol
STTIF BOGOR
D III REGULER KHUSUS
ANGKA PENTING
Angka yang bukan merupakan angka penting
adalah
Angka nol yang berada di sebelah kiri angka bukan
nol
0,000675 terdiri dari 3 angka penting
0,03 terdiri dari 1 angka penting
Angka nol disebelah kanan angka bukan nol dan
tanpa desimal, kecuali jika diberi tanda khusus,
misalnya garis pada angka yang diragukan
500 terdiri dari 1 angka penting
2050 terdiri dari 3 angka penting
 http://aguscahyanafis.files.wordpress.com/20011/09
 Https://jonifan.staff.gunadarma.ac.id/Download/files/9726/Bab1-
besaran+dan+satuan
 https://faisaldouginate.files.wordpress.com/2013/01/f102_besaransat
uan
 https://attarisk.files.wordpress.com/2008/02/f102_besaransatuan
 http://dimasfirmanda.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/1.-besaran-
dimensi-satuan
 https://esa166.weblog.esaunggul.ac.id/wp-
content/uploads/sites/75/2016/03/01-PENGUKURAN-BESARAN-DAN-
SATUAN
STTIF BOGOR
D III REGULER KHUSUSDAFTAR PUSTAKA

More Related Content

What's hot

Ppt gelombang
Ppt gelombangPpt gelombang
Ppt gelombangRaa Yu
 
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATDERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATyuni dwinovika
 
FISIKA DASAR_04 hukum newton
FISIKA DASAR_04 hukum newtonFISIKA DASAR_04 hukum newton
FISIKA DASAR_04 hukum newtonEko Efendi
 
KINEMATIKA GERAK LURUS
KINEMATIKA GERAK LURUSKINEMATIKA GERAK LURUS
KINEMATIKA GERAK LURUSmateripptgc
 
Pelatihan Mekanika untuk OSK Fisika 2014
Pelatihan Mekanika untuk OSK Fisika 2014Pelatihan Mekanika untuk OSK Fisika 2014
Pelatihan Mekanika untuk OSK Fisika 2014Zainal Abidin Mustofa
 
Teori ketidakpastian
Teori ketidakpastianTeori ketidakpastian
Teori ketidakpastianFarrrsa
 
Rangkaian Seri R-L-C dan Resonansi
Rangkaian Seri R-L-C dan ResonansiRangkaian Seri R-L-C dan Resonansi
Rangkaian Seri R-L-C dan ResonansiMuhammad Amal
 
aplikasi usaha dan energi Dalam bidang teknik
aplikasi usaha dan energi Dalam bidang teknikaplikasi usaha dan energi Dalam bidang teknik
aplikasi usaha dan energi Dalam bidang teknikachmad yani
 
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.Satria Wijaya
 

What's hot (20)

Pdp jadi
Pdp jadiPdp jadi
Pdp jadi
 
Energi Gelombang
Energi GelombangEnergi Gelombang
Energi Gelombang
 
Fluida Statis (PPT)
Fluida Statis (PPT)Fluida Statis (PPT)
Fluida Statis (PPT)
 
Ppt gelombang
Ppt gelombangPpt gelombang
Ppt gelombang
 
Resonansi Bunyi
Resonansi BunyiResonansi Bunyi
Resonansi Bunyi
 
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian c
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian cMateri olimpiade fisika Mekanika bagian c
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian c
 
Kalkulus 2 integral
Kalkulus 2 integralKalkulus 2 integral
Kalkulus 2 integral
 
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATDERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
 
Medan vektor
Medan vektorMedan vektor
Medan vektor
 
Basis dan Dimensi
Basis dan DimensiBasis dan Dimensi
Basis dan Dimensi
 
FISIKA DASAR_04 hukum newton
FISIKA DASAR_04 hukum newtonFISIKA DASAR_04 hukum newton
FISIKA DASAR_04 hukum newton
 
KINEMATIKA GERAK LURUS
KINEMATIKA GERAK LURUSKINEMATIKA GERAK LURUS
KINEMATIKA GERAK LURUS
 
Pelatihan Mekanika untuk OSK Fisika 2014
Pelatihan Mekanika untuk OSK Fisika 2014Pelatihan Mekanika untuk OSK Fisika 2014
Pelatihan Mekanika untuk OSK Fisika 2014
 
Teori ketidakpastian
Teori ketidakpastianTeori ketidakpastian
Teori ketidakpastian
 
Rangkaian Seri R-L-C dan Resonansi
Rangkaian Seri R-L-C dan ResonansiRangkaian Seri R-L-C dan Resonansi
Rangkaian Seri R-L-C dan Resonansi
 
aplikasi usaha dan energi Dalam bidang teknik
aplikasi usaha dan energi Dalam bidang teknikaplikasi usaha dan energi Dalam bidang teknik
aplikasi usaha dan energi Dalam bidang teknik
 
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
 
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
 
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
 
Geometri analitik ruang
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruang
 

Viewers also liked

25205937 rumus-fisika-kelas-7
25205937 rumus-fisika-kelas-725205937 rumus-fisika-kelas-7
25205937 rumus-fisika-kelas-7irwanto sumantri
 
01b rpp-bhs-ktsp-sd
01b rpp-bhs-ktsp-sd01b rpp-bhs-ktsp-sd
01b rpp-bhs-ktsp-sdMar Tunis
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Fisika
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) FisikaRencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Fisika
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Fisikajayanti eka Fitriana
 
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 4 indikator 4.4 interferensi dan difra...
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 4 indikator 4.4 interferensi dan difra...Smart solution un fisika sma 2013 (skl 4 indikator 4.4 interferensi dan difra...
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 4 indikator 4.4 interferensi dan difra...Catur Prasetyo
 
3. program tahunan rpp fisika kurnas edisi revisi 2016
3. program tahunan rpp fisika kurnas edisi revisi 20163. program tahunan rpp fisika kurnas edisi revisi 2016
3. program tahunan rpp fisika kurnas edisi revisi 2016eli priyatna laidan
 
Ab i-hakikat-fisika-dan-pengukuran-besaran-fisika
Ab i-hakikat-fisika-dan-pengukuran-besaran-fisikaAb i-hakikat-fisika-dan-pengukuran-besaran-fisika
Ab i-hakikat-fisika-dan-pengukuran-besaran-fisikasintakiki18
 
Besaran dan satuan fisdas
Besaran dan satuan   fisdasBesaran dan satuan   fisdas
Besaran dan satuan fisdasvellynda alsyaf
 
Persentasi fisika besaran dan satuan
Persentasi fisika besaran dan satuanPersentasi fisika besaran dan satuan
Persentasi fisika besaran dan satuanFaisal Zamar
 

Viewers also liked (14)

Fisika Pengukuran
Fisika PengukuranFisika Pengukuran
Fisika Pengukuran
 
25205937 rumus-fisika-kelas-7
25205937 rumus-fisika-kelas-725205937 rumus-fisika-kelas-7
25205937 rumus-fisika-kelas-7
 
Fisika sma kelas x
Fisika sma kelas xFisika sma kelas x
Fisika sma kelas x
 
01b rpp-bhs-ktsp-sd
01b rpp-bhs-ktsp-sd01b rpp-bhs-ktsp-sd
01b rpp-bhs-ktsp-sd
 
Panduan penilaiana
Panduan penilaianaPanduan penilaiana
Panduan penilaiana
 
Rpp (besaran dan satuan)
Rpp (besaran dan satuan)Rpp (besaran dan satuan)
Rpp (besaran dan satuan)
 
Program semester fisika
Program semester fisikaProgram semester fisika
Program semester fisika
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Fisika
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) FisikaRencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Fisika
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Fisika
 
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 4 indikator 4.4 interferensi dan difra...
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 4 indikator 4.4 interferensi dan difra...Smart solution un fisika sma 2013 (skl 4 indikator 4.4 interferensi dan difra...
Smart solution un fisika sma 2013 (skl 4 indikator 4.4 interferensi dan difra...
 
3. program tahunan rpp fisika kurnas edisi revisi 2016
3. program tahunan rpp fisika kurnas edisi revisi 20163. program tahunan rpp fisika kurnas edisi revisi 2016
3. program tahunan rpp fisika kurnas edisi revisi 2016
 
Ab i-hakikat-fisika-dan-pengukuran-besaran-fisika
Ab i-hakikat-fisika-dan-pengukuran-besaran-fisikaAb i-hakikat-fisika-dan-pengukuran-besaran-fisika
Ab i-hakikat-fisika-dan-pengukuran-besaran-fisika
 
Besaran dan satuan fisdas
Besaran dan satuan   fisdasBesaran dan satuan   fisdas
Besaran dan satuan fisdas
 
Persentasi fisika besaran dan satuan
Persentasi fisika besaran dan satuanPersentasi fisika besaran dan satuan
Persentasi fisika besaran dan satuan
 
Kumpulan Rumus Fisika SMP
Kumpulan Rumus Fisika SMP Kumpulan Rumus Fisika SMP
Kumpulan Rumus Fisika SMP
 

Similar to OPTIMASI SATUAN FISIKA

BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN MATERI SMP
BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN MATERI SMP BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN MATERI SMP
BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN MATERI SMP Nazlaa
 
Besaran-dan-Satuan
Besaran-dan-SatuanBesaran-dan-Satuan
Besaran-dan-SatuanYan Wale
 
BESARAN & SATUAN
BESARAN & SATUANBESARAN & SATUAN
BESARAN & SATUANMAFIA '11
 
Pengukuran Besaran dan Satuan dalam konsef fisika klasikal dan modern
Pengukuran Besaran dan Satuan dalam konsef fisika klasikal dan modernPengukuran Besaran dan Satuan dalam konsef fisika klasikal dan modern
Pengukuran Besaran dan Satuan dalam konsef fisika klasikal dan moderndinihariyati1
 
besaran_satuan_dan_pengukuran.ppt
besaran_satuan_dan_pengukuran.pptbesaran_satuan_dan_pengukuran.ppt
besaran_satuan_dan_pengukuran.pptFransiskusAndut2
 
Kunci dan soal fisika 10 1
Kunci dan soal fisika 10   1Kunci dan soal fisika 10   1
Kunci dan soal fisika 10 1Dedi Wahyudin
 
Besaran dan Ukuran
Besaran dan UkuranBesaran dan Ukuran
Besaran dan UkuranAflah Aufaa
 
Besaran, Satuan, dan Pengukuran
Besaran, Satuan, dan PengukuranBesaran, Satuan, dan Pengukuran
Besaran, Satuan, dan Pengukuranfitroh hanifiyah
 
3.1 KONSEP PENGUKURAN.ppt
3.1 KONSEP PENGUKURAN.ppt3.1 KONSEP PENGUKURAN.ppt
3.1 KONSEP PENGUKURAN.pptsophya7
 
Modul 1 pengukuran
Modul 1 pengukuranModul 1 pengukuran
Modul 1 pengukuranLisna M
 
RPP Fisika Besaran dan Satuan
RPP Fisika Besaran dan SatuanRPP Fisika Besaran dan Satuan
RPP Fisika Besaran dan SatuanJun Hidayat
 
Pengukuran Besaran Listrik
Pengukuran Besaran ListrikPengukuran Besaran Listrik
Pengukuran Besaran Listrikjajakustija
 
1. besaran, satuan dan pengukuran
1. besaran, satuan dan pengukuran1. besaran, satuan dan pengukuran
1. besaran, satuan dan pengukurannurafwah
 
1 besaran dan satuan
1 besaran dan satuan1 besaran dan satuan
1 besaran dan satuanAbdul Qodir
 
Materi Pembelajaran IPA terpadu (Besaran dan Satuan)
Materi Pembelajaran IPA terpadu (Besaran dan Satuan)Materi Pembelajaran IPA terpadu (Besaran dan Satuan)
Materi Pembelajaran IPA terpadu (Besaran dan Satuan)ZainulHasan13
 

Similar to OPTIMASI SATUAN FISIKA (20)

BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN MATERI SMP
BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN MATERI SMP BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN MATERI SMP
BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN MATERI SMP
 
Lks pengukuran
Lks pengukuranLks pengukuran
Lks pengukuran
 
Lks pengukuran
Lks pengukuranLks pengukuran
Lks pengukuran
 
Besaran-dan-Satuan
Besaran-dan-SatuanBesaran-dan-Satuan
Besaran-dan-Satuan
 
BESARAN & SATUAN
BESARAN & SATUANBESARAN & SATUAN
BESARAN & SATUAN
 
Pengukuran Besaran dan Satuan dalam konsef fisika klasikal dan modern
Pengukuran Besaran dan Satuan dalam konsef fisika klasikal dan modernPengukuran Besaran dan Satuan dalam konsef fisika klasikal dan modern
Pengukuran Besaran dan Satuan dalam konsef fisika klasikal dan modern
 
besaran_satuan_dan_pengukuran.ppt
besaran_satuan_dan_pengukuran.pptbesaran_satuan_dan_pengukuran.ppt
besaran_satuan_dan_pengukuran.ppt
 
Kunci dan soal fisika 10 1
Kunci dan soal fisika 10   1Kunci dan soal fisika 10   1
Kunci dan soal fisika 10 1
 
Fisika Dasar I Pertemuan 1
Fisika Dasar I Pertemuan 1Fisika Dasar I Pertemuan 1
Fisika Dasar I Pertemuan 1
 
Besaran dan Ukuran
Besaran dan UkuranBesaran dan Ukuran
Besaran dan Ukuran
 
Indikator 1
Indikator 1Indikator 1
Indikator 1
 
Besaran, Satuan, dan Pengukuran
Besaran, Satuan, dan PengukuranBesaran, Satuan, dan Pengukuran
Besaran, Satuan, dan Pengukuran
 
3.1 KONSEP PENGUKURAN.ppt
3.1 KONSEP PENGUKURAN.ppt3.1 KONSEP PENGUKURAN.ppt
3.1 KONSEP PENGUKURAN.ppt
 
Modul 1 pengukuran
Modul 1 pengukuranModul 1 pengukuran
Modul 1 pengukuran
 
RPP Fisika Besaran dan Satuan
RPP Fisika Besaran dan SatuanRPP Fisika Besaran dan Satuan
RPP Fisika Besaran dan Satuan
 
Pengukuran Besaran Listrik
Pengukuran Besaran ListrikPengukuran Besaran Listrik
Pengukuran Besaran Listrik
 
1. besaran, satuan dan pengukuran
1. besaran, satuan dan pengukuran1. besaran, satuan dan pengukuran
1. besaran, satuan dan pengukuran
 
1 besaran dan satuan
1 besaran dan satuan1 besaran dan satuan
1 besaran dan satuan
 
Materi Pembelajaran IPA terpadu (Besaran dan Satuan)
Materi Pembelajaran IPA terpadu (Besaran dan Satuan)Materi Pembelajaran IPA terpadu (Besaran dan Satuan)
Materi Pembelajaran IPA terpadu (Besaran dan Satuan)
 
PENGUKURAN.ppt
PENGUKURAN.pptPENGUKURAN.ppt
PENGUKURAN.ppt
 

Recently uploaded

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 

OPTIMASI SATUAN FISIKA

  • 1. STTIF BOGOR D III REGULER KHUSUS
  • 2. ILMU FISIKA Ilmu yang menjelaskan (menDeskripsikan) fenomena alam yang menjadi objek pengamatan. DESKRIPSI KUANTITATIF BESARAN FISIS (Terukur dengan alat ukur) KUALITATIF BESARAN NON FISIS (Tidak terukur/deskripsi bentuk, warna, bau dll) STTIF BOGOR D III REGULER KHUSUS
  • 3. S A T U A N Sesuatu yang digunakan untuk menyatakan ukuran Besaran SISTEM SATUAN SATUAN METRIK SISTEM mks (meter, kilogram, sekon) SISTEM cgs (centimeter, gram, sekon) SATUAN NON METRIK (BRITISH) SISTEM fps (food, pound, secon) STTIF BOGOR D III REGULER KHUSUS
  • 4. I. SISTEM METRIK  Sistem metrik atau disebut juga sistem metrik absolut , didasarkan pada :  Panjang [ L]  Massa [M]  Waktu [T]  Sistem ini secara resmi digunakan pertama kali pada tahun 1866 di Perancis, dan sejak tahun 1889 dikenal dengan Sistem Internasional (SI). STTIF BOGOR D III REGULER KHUSUS
  • 5. 1.1 SISTEM SATUAN INTERNASIONAL Sistem satuan internasional (SI) merupakan satuan standar yang disepakati secara Internasional. Tujuan penetapan Sistem Satuan Internasional (SI):  Tidak menimbulkan kesukaran dengan banyaknya pemakaian satuan yang beraneka ragam  Membantu dalam mendefinisikan beragam alat ukur  Mempermudah konversi dari satuan ke satuan lainnya STTIF BOGOR D III REGULER KHUSUS
  • 6. 1.2 SATUAN STANDAR Satuan standar : Perumusan satu jenis satuan untuk suatu besaran tertentu Tujuan penetapan Satuan standar: Memudahkan penetapan satuan untuk suatu besaran Syarat utama Satuan Standar Nilai satuannya harus sama Mudah diperoleh kembali ( mudah ditiru ) Dapat diterima secara internasional STTIF BOGOR D III REGULER KHUSUS
  • 7. 1.2.1 PENETAPAN SATUAN STANDAR STTIF BOGOR D III REGULER KHUSUS Satu meter : jarak yang ditempuh cahaya (dalam vakum) dalam selang waktu 1/299.792.458 sekon (CGPM ke 17, 1983) Satu kilogram (kg) : massa sebuah kilogram standar yang disimpan di lembaga timbangan ukuran internasional (CGPM ke-1 1899) Massa kilogram standar juga disamakan dengan masa dari 1 liter air murni pada suhu 4°C Satu sekon (s) : selang waktu yang diperlukan oleh atom cesium untuk melakukan getaran sebanyak 9.192.631.770 kali dalam transisi antara 2 tingkat energi di tingkat energi dasarnya (CGPM ke 13)
  • 8. 1.2.1 PENETAPAN SATUAN STANDAR STTIF BOGOR D III REGULER KHUSUS  Satu ampere (A) : kuat arus tetap yang jika dialirkan melalui 2 buah kawat yang sejajar dan sangat panjang dengan tebal yang dpt diabaikan dan diletakkan pada jarak pisah 1 meter dalam vakum menghasilkan gaya 2 x 10 -7 newton pada setiap meter kawat (CGPM ke-13, 1967)  Satu Kelvin ( K) : 1/273,16 kali suhu termodinamika titik tropel air (CGPM ke -13 , 1967). Titik tripel air adalah suhu dimana air murni berada dalam keadaan seimbang dengan es dan uap jenuhnya  Satu Kandela (cd) : intensitas cahaya suatu sumber cahaya yang memancarkan radiasi monokromatik pada frekuensi 540 x 10 12 hertz dengan intensitas radiasi sebesar 1/683 watt per steradian dalam arah tersbut (CGPM ke-16, 1979)
  • 9. STTIF BOGOR D III REGULER KHUSUS Faktor Awalan Simbol 1018 exa- E 1015 peta- P 1012 tera- T 109 giga- G 106 mega- M 103 kilo- k 102 hekto- h 101 deka- da Faktor Awalan Simbol 10-1 desi- d 10-2 senti- c 10-3 mili- m 10-6 mikro- m 10-9 nano- n 10-12 piko- p 10-15 femto- f 10-18 ato- a 1.3 Sistem Matrik dalam SI
  • 10. II. SISTEM NON METRIK  Sistem non metrik atau disebut juga sistem British atau Sistem grafitasi Inggris, didasarkan pada :  Gaya [ F]  Panjang [L]  Waktu [T]  Sistem fps (food, pound, sekon) dipakai di negara dengan bahasa induk menggunakan bahasa inggris di dalam kehidupan sehari-hari serta dipakai dalam pengerjaan mesin- mesin STTIF BOGOR D III REGULER KHUSUS
  • 11. Besaran KONSEPTUAL BESARAN POKOK Ditetapkan dengan standart ukuran BESARAN TURUNAN Besaran yang dirumuskan dari besaran pokok MATEMATIS BESARAN SAKLAR Hanya memiliki nilai BESARAN VEKTOR Memiliki nilai dan arah STTIF BOGOR D III REGULER KHUSUSB E S A R A N
  • 12. B E S A R A N STTIF BOGOR D III REGULER KHUSUS  Untuk menyatakan suatu besaran, misalnya panjang, diperlukan satuan.  Jumlah besaran dalam Fisika ini banyak karena itu akan diperlukan banyak sekali satuan.  Besaran yang dapat dibentuk dari besaran-besaran lain disebut besaran turunan. Sedang besaran-besaran tertentu yang membentuk besaran turunan disebut besaran pokok.  Dalam mekanika hanya digunakan 4 besaran dasar yaitu : panjang, massa, waktu dan jumlah zat Dalam SI ada beberapa satuan dengan nama khusus yaitu :  N (Newton) = kg. m. s-2  J (Joule) = N.m untuk satuan kerja (energi)  W (watt) = J.S-1 untuk satuan daya
  • 13. STTIF BOGOR D III REGULER KHUSUS BESARAN POKOK
  • 14. STTIF BOGOR D III REGULER KHUSUS BESARAN TURUNAN
  • 15. STTIF BOGOR D III REGULER KHUSUS BESARAN PELENGKAP Besaran Pelengkap atau tambahan adalah: besaran yang bukan besaran dasar, tapi cara pengukurannya tidak bergantung pada besaran lain. Besaran pelengkap tidak mempunyai dimensi Ada 2 besaran pelengkap  Sudut bidang datar satuannya radian  Sudut ruang satuannya steradian (Sr)
  • 16. STTIF BOGOR D III REGULER KHUSUS NON Satuan Internasional (SI)
  • 17. STTIF BOGOR D III REGULER KHUSUS Data standar Manusia
  • 18. KONVERSI SATUAN STTIF BOGOR D III REGULER KHUSUS Dalam pengkonversian suatu satuan, memerlukan suatu faktor konversi , berupa : Bilangan dan penyebut Masing-masing memiliki satuan yang berbeda Memiliki besar yang sama Faktor konversi bernilai satu (1). Contoh: Mengubah dari 45 yard ke dalam satuan meter 1 yard = 0,9144 meter (hitung!)
  • 19. FAKTOR KONVERSI STTIF BOGOR D III REGULER KHUSUS
  • 20. NOTASI ILMIAH STTIF BOGOR D III REGULER KHUSUS Dalam notasi ilmiah, menuliskan bilangan sebagai hasil kali bilangan a (1 < a < 10) dengan bilangan 10 berpangkat, yang disebut orde. Contoh:  Hasil kali bilangan : a 140.000 = 1,4 x 105 dan 0,0037 = 3,7 x 10-3  Bilangan berpangkat : orde
  • 21.  http://aguscahyanafis.files.wordpress.com/20011/09  Https://jonifan.staff.gunadarma.ac.id/Download/files/9726/Bab1- besaran+dan+satuan  https://faisaldouginate.files.wordpress.com/2013/01/f102_besaransat uan  https://attarisk.files.wordpress.com/2008/02/f102_besaransatuan  http://dimasfirmanda.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/1.-besaran- dimensi-satuan  https://esa166.weblog.esaunggul.ac.id/wp- content/uploads/sites/75/2016/03/01-PENGUKURAN-BESARAN-DAN- SATUAN STTIF BOGOR D III REGULER KHUSUSDAFTAR PUSTAKA
  • 22. STTIF BOGOR D III REGULER KHUSUS
  • 23. STTIF BOGOR D III REGULER KHUSUS D I M E N S I DIMENSI adalah : cara penulisan besaran-besaran dengan menggunakan lambang-lambang besaran dasar Dimensi menyatakan esensi dari suatu besaran fisika yang tidak bergantung pada satuan yang digunakan. Contoh: Jarak antara dua tempat dapat dinyatakan dalam meter, mil, langkah,dll. Apapun satuannya jarak pada dasarnya adalah “panjang”. Dimensi berguna untuk :  Menentukan dimensi besaran dalam suatu rumus yang tidak diketahui  Mengecek/ mengkaji kebenaran suatu rumus Ada 3 besaran Dimensi pokok  Panjang yang memakai simbol (L)  Massa yang memekai simbol (M)
  • 24. STTIF BOGOR D III REGULER KHUSUS Analisa Dimensi Melalui analisa dimensi kita pun bisa mengkaji kebenaran suatu persamaan fisika, karena suatu persamaan fisika harus memiliki dimensi yang konsisten.  Suatu besaran dapat dijumlahkan atau dikurangkan apabila memiliki dimensi yang sama.  Setiap suku dalam persamaan fisika harus memiliki dimensi yang sama. Analisis dimensi menggunakan fakta bahwa dimensi dapat diperlakukan sebagai besaran aljabar, Contoh: Hubungan jarak (s), waktu (t), dan kecepatan (v) adalah: s = v.t [L] = [L/T].[T] = [LT-1][T] [L] = [L]
  • 25. STTIF BOGOR D III REGULER KHUSUS Analisa Dimensi Catatan: Walaupun analisis dimensi sangat berguna tetapi mempunyai batasan, yaitu tidak dapat menjelaskan konstanta numerik yang ada dalam persamaan. Persamaan yang benar secara analisis dimensi belum tentu benar secara fisis. Karena kedua sisi persamaan mempunyai dimensi yang sama maka persaamaan ini benar secara dimensi Contoh: Persamaan menyatakan jarak (x) yang ditempuh oleh suatu mobil dalam waktu (t) jika mobil mulai dari kecepatan awal vo dan bergerak dengan percepatan tetap tetap a.
  • 26. STTIF BOGOR D III REGULER KHUSUS Dimensi Besaran Dimensi Besaran Pokok Dimensi Besaran Turunan
  • 27. STTIF BOGOR D III REGULER KHUSUS B. PENGUKURAN Fisika : Pengukuran kuantitas  sistem SI Mengukur pada hakikatnya adalah membandingkan suatu besaran dengan suatu besaran yang sudah distandar. Instrumen Pengukuran Instrumen pengukuran : Alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran. Kriteria kemampuan alat ukur:  accuracy, kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil ukur yang mendekati hasil sebenarnya.  Presisi, kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil yang sama dari pengukuran yang dilakukan berulang-ulang dengan cara yang sama.  Sensitivitas, tingkat kepekaan alat ukur terhadap perubahan besaraan yang akan diukur  Kesalahan (error), penyimpangan hasil ukur terhadap nilai yang sebenarnya
  • 28. STTIF BOGOR D III REGULER KHUSUS INSTRUMEN PENGUKURAN Alat ukur panjang Alat ukur waktu Alat ukur suhu Alat ukur massa
  • 29. STTIF BOGOR D III REGULER KHUSUS PROSES PENGUKURAN PENGUKURAN PENGULANGAN NON PENGULANGAN Yang perlu diperhatikan : Ketelitian ( accuracy) Kebenaran (precision)  Ketelitian : - Menunjukkan pengukuran yang bagaimana memberikan pendekatan untuk memperoleh suatu standar - Pengukuran berkali-kali: - dirata-rata -dicari standar deviasi (S) n x x n i i  1 1 )( 1 2     n xx S n i i
  • 30. STTIF BOGOR D III REGULER KHUSUS PROSES PENGUKURAN Kebenaran: berhubungan dengan kemampuan pengembalian dari suatu pengukuran tanpa memperdulikan ketelitian dalam pengukuran Registrasi : mencatat hal-hal yang diperoleh dari hasil pengukuran 1.Falsa Positif Suatu penyimpangan ( error) yang terjadi dimana penderita dinyatakan menderita suatu penyakit padahal sama sekali tidak 2. Falsa negatif Suatu penyimpangan ( error) yang terjadi dimana penderita dinyatakan tidak sakit padahal penderita tersebut menderita suatu penyakit Yang Harus Dilakukan : 1.Pengambilan pengukuran 2.Pengulangan pengukuran 3.Penggunaan alat-alat yang dipercayai 4.Kalibrasi alat
  • 31. STTIF BOGOR D III REGULER KHUSUS ANGKA PENTING Angka penting : angka-angka yang diperoleh dari hasil pengukuran yang terdiri dari angka- angka pasti dan satu angka terakhir yang diragukan. Angka yang merupakan angka penting adalah : Semua angka bukan nol Angka nol yang berada diantara angka bukan nol Angka nol yang berada di sebelah kanan tanda desimal dan mengikuti angka bukan nol
  • 32. STTIF BOGOR D III REGULER KHUSUS ANGKA PENTING Angka yang bukan merupakan angka penting adalah Angka nol yang berada di sebelah kiri angka bukan nol 0,000675 terdiri dari 3 angka penting 0,03 terdiri dari 1 angka penting Angka nol disebelah kanan angka bukan nol dan tanpa desimal, kecuali jika diberi tanda khusus, misalnya garis pada angka yang diragukan 500 terdiri dari 1 angka penting 2050 terdiri dari 3 angka penting
  • 33.  http://aguscahyanafis.files.wordpress.com/20011/09  Https://jonifan.staff.gunadarma.ac.id/Download/files/9726/Bab1- besaran+dan+satuan  https://faisaldouginate.files.wordpress.com/2013/01/f102_besaransat uan  https://attarisk.files.wordpress.com/2008/02/f102_besaransatuan  http://dimasfirmanda.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/1.-besaran- dimensi-satuan  https://esa166.weblog.esaunggul.ac.id/wp- content/uploads/sites/75/2016/03/01-PENGUKURAN-BESARAN-DAN- SATUAN STTIF BOGOR D III REGULER KHUSUSDAFTAR PUSTAKA