Rangkuman dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran berdiferensiasi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan belajar murid yang beragam.
2. Pembelajaran berdiferensiasi mencakup pemetaan kebutuhan belajar murid, penentuan strategi dan alat penilaian, serta penentuan kegiatan pembelajaran.
3. Dokumen tersebut memberikan contoh rencana pembelajaran
Kondisi pembelajaran tradisional yang tidak menerapkan pembelajaran berdiferensiasi bagi murid menunjukkan kekurangan dalam memperhatikan kebutuhan individual dalam proses belajar. Dalam model pembelajaran ini, seringkali terjadi bahwa satu pendekatan digunakan untuk semua murid tanpa mempertimbangkan perbedaan tingkat pemahaman, minat, atau gaya belajar mereka. Interaksi antara guru dan murid juga sering kali terbatas, dengan guru yang mendominasi dalam penyampaian materi tanpa memberikan banyak ruang untuk diskusi atau partisipasi aktif dari murid. Kurangnya dukungan tambahan untuk murid yang membutuhkan bantuan khusus, bersama dengan pemberian tugas dan penilaian yang seragam tanpa mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan individu, juga menjadi masalah utama dalam pendekatan ini. Oleh karena itu, diperlukan penerapan pembelajaran berdiferensiasi yang memperhitungkan perbedaan individu untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan mendukung perkembangan masing-masing murid. Dengan pembelajaran berdiferensiasi, guru dapat mengadaptasi pendekatan pembelajaran, menyediakan bantuan tambahan, dan memberikan tugas serta penilaian yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan setiap murid, sehingga memungkinkan mereka untuk mencapai potensi belajar mereka secara optimal.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pembelajaran berdiferensiasi di mana guru harus mampu memahami karakteristik setiap murid dan menyesuaikan konten, proses, dan produk pembelajaran berdasarkan kebutuhan, minat, dan gaya belajar masing-masing murid agar pembelajaran menjadi efektif bagi semua siswa.
Rangkuman dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran berdiferensiasi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan belajar murid yang beragam.
2. Pembelajaran berdiferensiasi mencakup pemetaan kebutuhan belajar murid, penentuan strategi dan alat penilaian, serta penentuan kegiatan pembelajaran.
3. Dokumen tersebut memberikan contoh rencana pembelajaran
Kondisi pembelajaran tradisional yang tidak menerapkan pembelajaran berdiferensiasi bagi murid menunjukkan kekurangan dalam memperhatikan kebutuhan individual dalam proses belajar. Dalam model pembelajaran ini, seringkali terjadi bahwa satu pendekatan digunakan untuk semua murid tanpa mempertimbangkan perbedaan tingkat pemahaman, minat, atau gaya belajar mereka. Interaksi antara guru dan murid juga sering kali terbatas, dengan guru yang mendominasi dalam penyampaian materi tanpa memberikan banyak ruang untuk diskusi atau partisipasi aktif dari murid. Kurangnya dukungan tambahan untuk murid yang membutuhkan bantuan khusus, bersama dengan pemberian tugas dan penilaian yang seragam tanpa mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan individu, juga menjadi masalah utama dalam pendekatan ini. Oleh karena itu, diperlukan penerapan pembelajaran berdiferensiasi yang memperhitungkan perbedaan individu untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan mendukung perkembangan masing-masing murid. Dengan pembelajaran berdiferensiasi, guru dapat mengadaptasi pendekatan pembelajaran, menyediakan bantuan tambahan, dan memberikan tugas serta penilaian yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan setiap murid, sehingga memungkinkan mereka untuk mencapai potensi belajar mereka secara optimal.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pembelajaran berdiferensiasi di mana guru harus mampu memahami karakteristik setiap murid dan menyesuaikan konten, proses, dan produk pembelajaran berdasarkan kebutuhan, minat, dan gaya belajar masing-masing murid agar pembelajaran menjadi efektif bagi semua siswa.
Rancangan pengajaran harian ini membahas tentang pengajaran wudhu' kepada murid tingkatan satu. Strategi pengajaran yang digunakan adalah gabungan pemusatan guru dan murid, dengan menggunakan bahan bantu seperti buku teks, gambar dan video. Aktiviti yang dirancang termasuk penerangan langsung oleh guru, permodelan cara berwudhu', dan perbincangan kelompok untuk meningkatkan pemahaman murid.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas penggunaan jurnal belajar untuk menilai hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotor mahasiswa PGSD.
2) Jurnal belajar berisi materi yang diberikan dan kontribusi mahasiswa pada pertemuan tersebut.
3) Peneliti menilai tiga ranah belajar mahasiswa menggunakan jurnal belajar untuk memudahkan pengumpulan data karena jumlah ma
SISKA-METODE DAN STRATEGI PEMBELAJRAN PAI.pptxsaibani3
Dokumen tersebut membahas strategi pembelajaran berbasis kooperatif learning debate. Pembelajaran ini melibatkan pembentukan dua kelompok yang berdebat tentang suatu topik, satu kelompok setuju dan satu kelompok tidak setuju. Kelompok-kelompok ini beradu argumen untuk meyakinkan kelompok lain. Metode ini bertujuan meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Dokumen tersebut juga menjelaskan langkah-langkah
Dokumen tersebut merangkum tentang merancang pembelajaran outing class berorientasi pada peningkatan kemampuan berfikir tingkat tinggi (HOTS) peserta didik. Pembelajaran outing class dirancang untuk memberikan pengalaman belajar di luar kelas yang dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam menganalisis, mencipta, merefleksi, berargumentasi, dan memecahkan masalah. Guru perlu merencanakan proses pembelajaran, mengimplementasikan out
Dokumen tersebut membahas tentang tugas akhir semester (UAS) mata kuliah Teknologi Pendidikan yang membahas tentang teori belajar mengajar, program pengajaran, sistem instruksional, pengelolaan kelas, strategi belajar, dan peran guru."
Dokumen tersebut membahas tentang tugas akhir semester (UAS) mata kuliah Teknologi Pendidikan yang membahas tentang teori belajar mengajar, program pengajaran, cara belajar siswa aktif, pengelolaan kelas, rancangan pembelajaran praktik, dan strategi belajar."
Dokumen tersebut membahas strategi pembelajaran di SD, mulai dari pengertian strategi pembelajaran, faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi, model-model pembelajaran, dan prosedur pembelajaran di kelas.
Rancangan pengajaran harian ini membahas tentang pengajaran wudhu' kepada murid tingkatan satu. Strategi pengajaran yang digunakan adalah gabungan pemusatan guru dan murid, dengan menggunakan bahan bantu seperti buku teks, gambar dan video. Aktiviti yang dirancang termasuk penerangan langsung oleh guru, permodelan cara berwudhu', dan perbincangan kelompok untuk meningkatkan pemahaman murid.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas penggunaan jurnal belajar untuk menilai hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotor mahasiswa PGSD.
2) Jurnal belajar berisi materi yang diberikan dan kontribusi mahasiswa pada pertemuan tersebut.
3) Peneliti menilai tiga ranah belajar mahasiswa menggunakan jurnal belajar untuk memudahkan pengumpulan data karena jumlah ma
SISKA-METODE DAN STRATEGI PEMBELAJRAN PAI.pptxsaibani3
Dokumen tersebut membahas strategi pembelajaran berbasis kooperatif learning debate. Pembelajaran ini melibatkan pembentukan dua kelompok yang berdebat tentang suatu topik, satu kelompok setuju dan satu kelompok tidak setuju. Kelompok-kelompok ini beradu argumen untuk meyakinkan kelompok lain. Metode ini bertujuan meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Dokumen tersebut juga menjelaskan langkah-langkah
Dokumen tersebut merangkum tentang merancang pembelajaran outing class berorientasi pada peningkatan kemampuan berfikir tingkat tinggi (HOTS) peserta didik. Pembelajaran outing class dirancang untuk memberikan pengalaman belajar di luar kelas yang dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam menganalisis, mencipta, merefleksi, berargumentasi, dan memecahkan masalah. Guru perlu merencanakan proses pembelajaran, mengimplementasikan out
Dokumen tersebut membahas tentang tugas akhir semester (UAS) mata kuliah Teknologi Pendidikan yang membahas tentang teori belajar mengajar, program pengajaran, sistem instruksional, pengelolaan kelas, strategi belajar, dan peran guru."
Dokumen tersebut membahas tentang tugas akhir semester (UAS) mata kuliah Teknologi Pendidikan yang membahas tentang teori belajar mengajar, program pengajaran, cara belajar siswa aktif, pengelolaan kelas, rancangan pembelajaran praktik, dan strategi belajar."
Dokumen tersebut membahas strategi pembelajaran di SD, mulai dari pengertian strategi pembelajaran, faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi, model-model pembelajaran, dan prosedur pembelajaran di kelas.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
2. i kita buat kesepakatan kelas!
Contoh:
Hadir tepatwaktu
g menghargai pendapat
Hadir sepenuhnya, fokus, dan penuh
●
semangat
Satu berbicara, yang lain menyimak
●
Meminta izin jika akan keluar atau
ruangan
Kesepakatan Kelas
Mar
Co
i kita es
●
●
Had
Saling me
se
● Me
ruan
masu k
3. Tujuan Mempelajari Ko
Pembelajaran Berdifer
1. Peserta pengimbasan dapat memahami bagaimana
mengelola pembelajaran berdiferensiasi yang efektif.
2. Peserta pengimbasan dapat merefleksi melalui media
pembelajaran berdiferensiasi.
5. Siapakah yang
memiliki keterampilan
menghitung yang
baik?
Apa kekuatan yang
mereka miliki?
Apa gaya belajar
mereka?
Siapakah yang paling
cepat menangkap
materi?
Apa minat
mereka?
Siapakah yang masih
perlu banyak
dibantu?
Siapakah yang mahir
bermain musik?
BANYAKNYA KERAGAMAN YANG TERJADI DI KELAS
6. Latar Belakang
KHD menjelaskan bahwa dasar pendidikan anak
berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat
zaman, Artinya setiap anak membawa karakter dan
kebutuhan belajar yang berbeda.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian
keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat
oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan
murid. Implementasi pembelajaran yang berpihak
kepada murid sesuai konsep merdeka belajar.
7. Aspek Kebutuhan Belajar Murid
Kesiapan Belajar
Kesiapan belajar (readiness) adalah kapasitas untuk
mempelajari materi baru melalui test diagnostic dan
pretest
Minat Murid
Minat adalah salah satu motivator penting bagi murid
untuk dapat ‘terlibat aktif’ dalam proses pembelajaran
melalui wawancara, angket atau observasi.
Profil Belajar
Pendekatan yang disukai murid untuk belajar, yang
dipengaruhi oleh gaya berpikir, kecerdasan,
budaya,latar belakang, jenis kelamin, dan lain-lain.
Melalui test gaya belajar, psikotest dan angket.
8. Prinsip Pemb
Berdiferensiasi
Berpusat pada siswa (student-centered learning).
Berpusat pada kurikulum (curriculum-centered learning).
Adanya diferensiasi materi, proses dan produk pembelajaran (differentiated-
content, process and product of learning).
Mengelompokkan siswa berdasarkan kesiapan, gaya dan minat belajar
(classification based on readiness, interest and profile of learning).
9. Langkah Pembela
Menentukan
Strategi dan Alat
Penilaian yang
digunakan
Menetapkan
Tujuan
Pembelajaran
Memetakan
Kebutuhan
Belajar Murid
Menentukan
Kegiatan
Pembelajaran
10. Cara Mendapatkan Informasi untuk Pemetaan Kebutuhan
Belajar Murid
Angket
1
Dapodik 2
Informasi
GuruBK
4 3
TES DIAGNOSTIK
Wawancara 5046
Pretest
11. Refleksi
Pembelajaran berdiferensiasi dirancang, dilaksanakan dan dinilai untuk memenuhi kebutuhan murid.
Ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab di refleksi ini yaitu:
Dari apa yang sudah Anda pelajari, materi apa yang menurut Anda dapat menjadi solusi bagi
permasalahan yang terkait dengan pembelajaran di kelas Anda?
Apa yang menurut Anda sulit untuk diterapkan? Mengapa menurut Anda hal tersebut sulit
diterapkan?
Jika Anda harus menerapkan hal yang sulit tersebut, dukungan Apa yang Anda perlukan?
Kemana atau bagaimana Anda akan dapat mengakses dukungan tersebut.
1.
2.
3.
4. Jika Anda menghadapi sebuah situasi, dimana kebutuhan belajar siswa Anda tidak dapat
diakomodasi oleh pembelajaran berdiferensiasi, beranikah Anda mengambil risiko untuk
memodifikasi pembelajaran Anda, meskipun hal tersebut mungkin tidak umum atau tidak sesuai
dengan sistem yang ada? Jelaskan pendapat Anda dengan alasannya.