2. Pengertian
Regulasi
ď‚– suatu peraturan yang dirancang, dirumuskan,
disusun atau dibuat sedemikian rupa untuk
membantu mengendalikan suatu kelompok
masyarakat, lembaga, organisasi, dan perusahaan
dengan tujuan tertentu. Umumnya, Tujuan utama
dikeluarkanya sebuah regulasi atau aturan adalah
untuk mengendalikan sekelompok manusia atau
masyarakat dengan batasan-batasan tertentu.
3. PENGERTIAN
LEGAL
ď‚–kata Legal sendiri berasal dari
kata leggal (bahasa Belanda) yang
artinya adalah sah menurut undang-
undang atau menurut kamus Bahasa
Indonesia, legal diartikan sesuai
dengan undang-undang atau hukum.
4. ď‚–Aspek legal didefinisikan
sebagai studi kelayakan yang
mempermasalahkan keabsahan
suatu tindakan ditinjau dari segi
hukum yang berlaku di
Indonesia.
5. PENGERTIAN
PELAYANAN
KEBIDANAN
ď‚– Menurut Pasal 1 UU Kesehatan No: 36 Th.
2009, dalam Ketentuan Umum, terdapat
pengertian pelayanan kesehatan yang lebih
mengarahkan pada obyek pelayanan
yaitu pelayanan kesehatan yang ditujukan
pada jenis upaya, meliputi upaya peningkatan
(promotif) pencegahan (preventif), pengobatan
(kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif).
6. PENGERTIAN
PELAYANAN
KEBIDANAN
ď‚–Pelayanan Kebidanan adalah suatu
bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari sistem
pelayanan kesehatan yang diberikan
oleh bidan secara mandiri, kolaborasi,
dan/atau rujukan.
ď‚– PMK :NOMOR HK.01.07/MENKES/320/2020 TENTANG STANDAR PROFESI BIDAN
7. Kesimpulan
ď‚– pelayanan kebidanan adalah kegiatan
membantu memenuhi kebutuhan
seseorang atau pasien, oleh bidan, dalam
upaya kesehatan (meliputi peningkatan,
pencegahan, pengobatan dan pemulihan)
yang sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawabnya.
8. ď‚– Dapat disimpulkan, pengertian Aspek Legal dalam
Pelayanan Kebidanan adalah penggunaan norma
hukum yang telah disahkan oleh badan yang
ditugasi untuk menjadi sumber hukum yang paling
utama dan sebagai dasar pelaksanaan kegiatan
dan membantu memenuhi kebutuhan seseorang
atau pasien/kelompok masyarakat oleh Bidan
dalam upaya peningkatan, pencegahan,
pengobatan dan pemulihan kesehatan.
9. TUJUAN
ď‚– Tujuan aspek legal dalam pelayanan
kebidanan adalah dijadikan sebagai suatu
persyaratan untuk melaksanakan praktik bidan
perorangan dalam memberikan pelayanan
kebidanan sesuai dengan ketentuan-ketentuan
yang sudah ditetapkan dalam perundang-
undangan serta memberikan kejelasan batas-
batas kewenangannya dalam menjalankan
praktik kebidanan. (Ristica & Julianti, 2014)
10. Legislasi
ď‚– adalah proses pembuatan undang-undang
atau penyempurnaan perangkat hukum
yang sudah ada melalui serangkaian
kegiatan sertifikasi (pengaturan
kompetensi), registrasi (pengaturan
kewenangan), dan lisensi (pengaturan
penyelenggaraan kewenangan).
11. Tujuan legislasi
ď‚– Memberikan perlindungan kepada masyarakat
terhadap pelayanan yang telah diberikan.
ď‚– Bentuk perlindungan tersebut adalah meliputi :
ď‚– Mempertahankan kualitas pelayanan
ď‚– Memberi kewenangan
ď‚– Menjamin perlindungan hukum
ď‚– Meningkatkan profesionalisme
12. Peran Legislasi
ď‚– Adalah menjamin perlindungan pada masyarakat pengguna jasa profesi
dan profesi sendiri, legislasi sangat berperan dalam pemberian
pelayanan professional
ď‚– Bidan dikatakan professional apabila selalu memberikan pelayanan
yang memuaskan pasien
Penyebab ketidakpuasan pasien
Pelayanan yang tidak aman
sikap petugas yang kurang baik salah prosedur
Kurangnya komunikasi kurangnya sarana dan prasaran
13. Adapun kriteria bidan professional
Mandiri
Peningkatan kompetensi
Praktik berdasarkan evidence based
(Kompetensi Bidan adalah kemampuan yang dimiliki oleh Bidan yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk memberikan Pelayanan Kebidanan.)
14. Sertifikasi
ď‚– Sertifikasi profesional, kadang hanya disebut
dengan sertifikasi atau kualifikasi saja, adalah
suatu penetapan yang diberikan oleh suatu
organisasi profesional terhadap seseorang
untuk menunjukkan bahwa orang tersebut
mampu untuk melakukan suatu pekerjaan atau
tugas spesifik.
15. Kompetensi
Kompetensi Bidan adalah kemampuan yang dimiliki oleh Bidan
yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk
memberikan Pelayanan Kebidanan.)
ď‚– Uji kompetensi adalah suatu proses untuk mengukur
pengetahuan, keterampilan, dan sikap tenaga kesehatan
sesuai dengan standar profesi.
Uji kompetensi bertujuan, yaitu :
ď‚– Menegakkan akuntabilitas profesional
ď‚– Menegakkan standar dan etika profesi
ď‚– Penilaian mutu lulusan pendidikan bidan
ď‚– Menjaga kepercayaan publik terhadap profesi
16. Registrasi
Adalah pencatatan resmi terhadap Bidan
yang telah memiliki Sertifikat Kompetensi
atau Sertifikat Profesi dan telah mempunyai
kualifikasi tertentu lain serta mempunyai
pengakuan secara hukum untuk
menjalankan Praktik Kebidanan.
17. Surat Izin
Praktik
Bidan
ď‚– Surat Izin Praktik Bidan yang
selanjutnya disingkat SIPB adalah bukti
tertulis yang diberikan oleh Pemerintah
Daerah kabupaten/ kota kepada Bidan
sebagai pemberian kewenangan untuk
menjalankan Praktik Kebidanan.
18. ď‚–adalah bukti tertulis yang
diberikan oleh Pemerintah
Daerah kabupaten/ kota kepada
Bidan sebagai pemberian
kewenangan untuk menjalankan
Praktik Kebidanan.
Surat Izin
Praktik Bidan
(SIPB )
19. Beberapa
Regulasi
dalam
otonomi
kebidanan
ď‚– UUD Kebidanan No 4 tahun 2019 tentang Kebidanan
ď‚– Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
ď‚– Permenkes 28 tahun 2017 tentang izin dan praktik bidan
ď‚– Permenkes Nomor HK.01.07/menkes/320/2020 tentang standar profesi
bidan
ď‚– PMK NO 21 tahun 2021 tentang Pelayanan kesehatan masa sebelum
hamil, masa hamil, Persalinan, dan masa sesudah melahirkan,
penyelenggaraan Pelayanan kontrasepsi, serta pelayanan kesehatan
seksual.
20. ALQUR’AN
 Artinya: “Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah
dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain.
(Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan,
dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka
usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya.
Sungguh,Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”(Annisa:32)
 Artinya: “Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah akan
melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang
mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang
Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya
kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (At tAUBAH : 105)
21. HADITS
ď‚– Abu Hurairah meriwayatkan behwa Rasulullah saw. bersabda, "Celakalah
para pemimpin, celakalah para kepala, celakalah para bendaharawan.
Sesungguhnya, pada hari kiamat akan ada kaum yang kulitnya
digantungkan pada binatang, kemudian diulurkan di antara langit dan
bumi. Hukuman itu diberikan kepada meraka yang tidak menguasai
pekerjaannaya."
ď‚– Selanjutnya, Abu Dzarr meriwayatkan, "Aku berkata, 'Wahai Rasullullah,
pekerjakanlah aku pada jabatan tertentu.' Kemudian Rasulullah saw.
menepuk pundakku dan bersabda, 'Sesungguhnya engkau adalah lemah.
Jabatan itu amanat, yang pada hari kiamat akan menjadi kehinaan dan
penyesalan, kecuali bagi mereka yang mengambil jabatan itu dengan
haknya dan memenuhi kewajiban yang mesti dipenuhinya."
22. HADITS
ď‚– Dari Aisyah r.a., sesungguhnya Rasulullah s.a.w. bersabda:
“Sesungguhnya Allah mencintai seseorang yang apabila bekerja,
mengerjakannya secara profesional”. (HR. Thabrani, No: 891,
Baihaqi, No: 334).
ď‚– Anas meriwayatkan bahwa Rasululah saw. bersabda, "Barang
siapa mencari jabatan dan meminta pertolongan untuk
mendapatkan jabatan tersebut, maka dia akan dibebaninya.
Namun, jika jabatan itu ditetapkan untuk dirinya, makan Allah
akan mengutus satu malaikat untuk menolongnya."