Dokumen tersebut membahas tentang sistem ekskresi pada manusia dan hewan. Pada manusia, organ utama sistem ekskresi adalah paru-paru, hati, ginjal, dan kulit. Paru-paru mengeluarkan karbon dioksida dan uap air, sedangkan ginjal mengeluarkan sisa metabolisme seperti urea dan racun. Pada ikan, sistem ekskresi bergantung pada lingkungan hidupnya. Ikan laut mengeluarkan urin yang pekat dan sed
4. Ekskresi adalah proses pengeluaran zat buangan
atau zat-zat sisa hasil metabolisme yang
berlangsung dalam tubuh organisme.
Zat-zat hasil metabolisme dikeluarkan dari dalam
tubuh oleh alat ekskresi.
6. Metabolisme di dalam jaringan tubuh akan
menghasilkan zat-zat sisa.
1. Metabolisme karbohidrat
CO2 dan H2O uap air dikeluarkan melalui paru-paru,
ginjal, dan kulit
2. Metabolisme protein
dikeluarkan dalam bentuk urine
3. Metabolisme lemak
dikeluarkan melalui paru-paru, ginjal, dan kulit
7. Proses pengeluaran zat dari dalam tubuh manusia
dibedakan menjadi tiga macam, yakni defekasi, ekskresi,
dan sekresi.
a. Defekasi adalah proses pengeluaran sisa-sisa
pencernaan makanan yang disebut feses melalui anus.
Sisa pencernaan yang dikeluarkan tersebut, belum
pernah mengalami metabolisme di dalam sel-sel
jaringan tubuh. Jadi, feses bukanlah sisa metabolisme.
b. Ekskresi adalah pengeluaran zat-zat sisa
metabolisme yang tidak dipakai lagi oleh sel dan
darah. Zat-zat sisa tersebut dikeluarkan dalam bentuk
urine, keringat, dan gas pernapasan.
c. Sekresi adalah proses pengeluaran getah oleh sel dan
kelenjar. Getah yang dikeluarkan masih berguna untuk
proses kerja di dalam tubuh.
8. Fungsi Sistem Ekskresi
Membuang Sampah hasil metabolisme
Karbondioksida (CO2) – Paru-paru
Racun, Sampah nitrogen - Ginjal
Obat-obatan - Ginjal
Keringat – Kulit
Empedu - Hati
12. Dalam sistem
ekskresi, paru- paru
berfungsi untuk
mengeluarkan
karbon dioksida
(CO2) dan uap air air
(H2O)
1. Paru-paru
13. 2. Kolon
Di samping sebagai alat pencernaan, kolon juga
berfungsi untuk mengekskresikan logam-logam berat
seperti Fe dan Ca yang berlebihan di dalam tubuh.
Selanjutnya logam-logam tersebut dikeluarkan bersama
feses.
14. 3. Hati
Hati merupakan kelenjar pencernaan terbesar yang
terletak di sebelah kanan atas rongga perut. Beratnya
sekitar 3-5% berat tubuh. Hati juga berfungsi sebagai
alat ekskresi.
Fungsi utama hati, yaitu sebagai berikut:
a. menyimpan gula dalam bentuk glikogen (gula otot);
b. tempat pembongkaran dan pembentukan protein;
c. menawarkan racun yang ada dan ikut dalam
pembentukan dan perombakan sel darah merah;
d. tempat pembentukan dan pembongkaran sel darah
merah
Peran hati mengekskresikan zat-zat sisa hasil
pembongkaran eritrosit.
16. Hati sebagai alat ekskresi
1. Ekskresi Bilirubin dalam empedu
2. Ekskresi obat-obatan, hormon dan zat-zat
lain
17. 4. Kulit
Fungsinya :
pelindung tubuh terhadap faktor fisik
mengurangi kehilangan air,
mengatur suhu badan,
mengekskresikan zat-zat sisa berupa keringat, serta
menerima rangsang dari luar.
tempat pembentukan vitamin D.
19. 5. Ginjal
Ginjal merupakan alat ekskresi yang utama.
Jumlahnya sepasang, terletak di dekat tulang pinggang.
Bentuk ginjal seperti kacang ercis.
Pada orang dewasa panjang ginjal lebih kurang 10 cm, beratnya sekitar
200 gram.
Ginjal memiliki banyak pembuluh darah, warna merah tua.
Ginjal terdiri atas dua lapisan,
lapisan luar yang disebut korteks dan
lapisan dalam yang disebut sumsum ginjal atau medula.
20. Ginjal - Fungsi Sistem Urinaria
Membuang sisa metabolisme :
Sampah nitrogen
Obat-obatan
Racun
Mengatur :
Keseimbangan Air dalam tubuh
Kandungan elektrolit
Asam –Basa cairan darah
Tekanan darah
Produksi sel darah merah
Pengaktifan vitamin D
22. Lokasi Sistem Urinaria
Terletak di bagian
dorsal tubuh
Ginjal kanan lebih
rendah dari ginjal kiri
Bagian atas ginjal
terdapat kelenjar
adrenal
23. A. Struktur Ginjal
Kapsul ginjal
Korteks Ginjal –
daerah luar
Medula Ginjal –
daerah dalam
Pelvis Ginjal – saluran
pengumpul
25. Nefron
Unit struktural dan fungsional penyusun ginjal
Ginjal manusia disusun oleh 1 juta nefron
Tempat terjadinya pembentukkan urin
Terdiri dari 2 komponen utama :
Glomerolus
Tubulus ginjal
26. Badan Malphigi
Glomerolus
Merupakan kapiler
yang berbentuk bola
berjaring
Berhubungan dengan
arteriola (pemeliharaan
tekanan darah)
Arteriola afferen lebar
Arteriola efferen
sempit
27. Tubulus Ginjal
Terdiri dari :
Bagian tubulus yang
mengelilingi
glomerolus disebut
kapsul Bowman
Tubulus proksimal
Lengkung Henle
Tubulus Distal
28. Kapiler Peritubuler
Kelanjutan dari arteriola efferen glomerulus
Normalnya, memiliki tekanan darah yang rendah
Ujung kapiler bermuara pada venula
Hampir menempel sepanjang tubulus ginjal
Mengabsorbsi kembali zat-zat tertentu dari tubulus
pengumpul
29. Pembentukan Urin
Urin terbentuk melalui 3 tahap :
1. Filtrasi 2. Reabsorpsi 3. Sekresi/Augmentasi
Tubulus Proksimal
Filtrasi
H2O
Salts (NaCl and others)
HCO3
–
H+
Urea
Glucose; amino acids
Some drugs
Key
Active transport
Passive transport
KORTEKS
MEDULA
LUAR
MEDULA
DALAM
Lengkung Henle
turun
Lengkung Henle
naik
Tubulus
Pengumpul
NaCl
NaCl
NaCl
Tubulus Distal
NaCl Nutrients
Urea
H2O
NaCl
H2O
H2O
HCO3
K+
H+
NH3
HCO3
K+
H+
H2O
1 4
2
3 5
30. Filtrasi
Proses penyaringan darah yang kurang selektif.
Air, ion dan zat makanan serta zat terlarut di
keluarkan dari darah ke tubulus proksimal.
Sel darah dan beberapa protein tetap berada di
dalam darah.
Terbentuk filtrat primer di tubulus proksimal.
31. Reabsorpsi
Urin primer yang terbentuk di tubulus proksimal
terdiri dari :
Sebagian besar air
Glukosa dan Asam Amino
Ion
Kemudian zat tersebut kemudian diserap oleh
kapiler peritubuler secara aktif dan pasif.
Penyerapan terjadi di sepanjang Tubulus
proksimal, Lengkung Henle, dan tubulus distal.
32. Proses Reabsorpsi
Tubulus Proksimal
Filtrasi
H2O
Salts (NaCl and others)
HCO3
–
H+
Urea
Glucose; amino acids
Some drugs
Key
Active transport
Passive transport
KORTEKS
MEDULA
LUAR
MEDULA
DALAM
Lengkung Henle
turun
Lengkung Henle
naik
Tubulus
Pengumpul
NaCl
NaCl
NaCl
Tubulus Distal
NaCl Nutrients
Urea
H2O
NaCl
H2O
H2O
HCO3
K+
H+
NH3
HCO3
K+
H+
H2O
1 4
2
3 5
33. Sedangkan zat lainnya, yaitu sampah nitrogen berupa :
Urea
Asam Uric
Kreatinin
Beberapa Air
Akhirnya terbentuklah urin sekunder.
34. Sekresi – Augmentasi
Terjadi di Tubulus Distal
Beberapa zat keluar dari kapiler peritubuler ke
tubulus ginjal.
H+, Ka+ dan ion potassium
Creatinin
Racun dan obat-obatan
Akhirnya urin sekunder dan senyawa diatas
bergabung membentuk urin lalu bergerak menuju
tubulus pengumpul untuk dikeluarkan.
35. Ureter
Saluran antara ginjal
dengan kandung
kemih
Jumlah sepasang
Fungsi : membawa
urin dari ginjal ke
kandung kemih
36. Kandung Kemih
Merupakan kantung yang
berfungsi untuk
menampung urin
sementara
Disusun oleh lapisan otot
polos
Berhubungan dengan
uretra
37. Uretra
Saluran yang membawa
urin keluar dari tubuh
Pada wanita hanya dilalui
urin saja, sedang pada
pria selain dilalui urin
juga dilalui sel kelamin
jantan
38. Pengaturan Pembentukkan Urin
Pusat Pengaturan
Osmoregulasi
Minum air dalam
Jumlah cukup
Penyerapan air
Memulihkan kekurangan
Cairan tubuh
STIMULUS:
Ketika kadar air pada tubuh
berkurangMisalnya pada saat
panas hari, atau
berolah raga, maka tubuh
menstimulus hipotalamus
Kadar Cairan Tubuh
Normal (Homeostasis)
Hypothalamus
ADH
Hipofisis
Posterior
meningkatkan
Penyerapan air
Haus
Tubulus Pengumpult
Tubulus
Ginjal
40. Gangguan sistem ekskresi
1. Penyakit dan Gangguan Fungsi Hati
Hepatitis merupakan suatu proses peradangan pada
jaringan hati. Peradangan hati dapat disebabkan oleh
infeksi berbagai mikroorganisme seperti virus, bakteri,
dan protozoa. Namun pada umumnya disebabkan oleh
virus (hepatitis virus). Radang hati juga dapat terjadi
akibat bahan-bahan kimia yang meracuni hati, obat-
obatan, dan alkohol, yang disebut juga dengan
hepatitis non-virus
Jenis virus hepatitis A, B, C, D, E,
Dapat menjadi sirosis dan kanker hati.
41. Gangguan sistem ekskresi
2. Gangguan Fungsi Ginjal
Sebagai alat ekskresi utama ginjal sering mengalami
gangguan, di antaranya sebagai berikut.
a. Albuminuria adalah adanya albumin dan protein
lain dalam urine. Pada orang sehat, di dalam urinenya
tidak terdapat senyawa protein, asam amino, maupun
glukosa. Terjadinya albuminuria menunjukkan adanya
kerusakan pada alat filtrasi dalam ginjal.
b. Nefritis adalah kerusakan pada glomerulus akibat
infeksi kuman.
42. c. Poliuria, yaitu urine yang dikeluarkan oleh tubuh
amat banyak dan encer. Peristiwa ini dapat terjadi
karena kemampuan nefron untuk mengadakan
reabsorpsi sangat rendah atau gagal.
d. Oligouria adalah bila urine yang dihasilkan sangat
sedikit
43. 3. Gangguan Hormon
a. Diabetes mellitus atau kencing manis adalah suatu
penyakit karena adanya gula di dalam urine.
b. Kelainan pada produk hormon antidiuretika (ADH).
4. Gangguan pada Kulit
a. Jerawat, gangguan kronis pada kelenjar minyak yang
dialami umumnya pada remaja.
b. Eksem, penyakit kulit di mana kulit menjadi kering
kemerahan dan gatal-gatal bersisik.
c. Pruvitus kutanea, yaitu penyakit kulit dengan gejala
rasa gatal yang dipacu oleh iritasi saraf sensori perifer.
d. Kudis
44. Gangguan pada ginjal
Batu Ginjal : adanya batu
dari endapan kalsium dan
garam pada pelvis ginjal.
Penyebab : sering menaham
urin dan kurang minum
45. SISTEM EKSKRESI PADA HEWAN
Contoh : Ikan
Ikan memiliki mekanisme ekskresi dipengaruhi oleh
tempat hidupnya
Ikan air tawar memiliki cara ekskresi yang berbeda
dengan ikan air laut, dalam hal pembentukkan urinnya
Ikan Air Laut
Ikan bluefin tuna utara (Thunnus thynnus)
Ikan Mas
46. Ikan Air Laut
Tubuh ikan laut lebih
hipotonis dari air laut
sehingga air banyak yang
keluar dari tubuh.
Akibatnya ikan laut banyak
minum air laut untuk
menutupi kehilangan air
yang besar
Urin yang dihasilkan sedikit
dan pekat
Meperoleh air dan
garam mineral dengan
Banyak minum air laut
Air keluar lewat permukaan tubuh
dan lewat insang
Kelebihan garam
Dibuang lewat
insang
Ekskresi urin yang pekat
dan sedikit
47. Ikan Air Tawar
Tubuh ikan air tawar lebih
hipertonis dari
lingkungannya sehingga air
banyak yang masuk lewat
permukaan tubuhnya.
Akibatnya ikan air tawar
sedikit minum air.
Urin yang dihasilkan banyak
dan encer
Mendapatkan air
dan garam dari
makanan
Air masuk secara osmosis
lewat permukaan
tubuhnya
Mineral diikat
oleh insang Ekskresi urin banyak
dan lebih encer