2. PENGERTIAN USAHA KECIL MENENGAH
(UKM)
Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan pelaku bisnis yang bergerak pada
berbagai bidang usaha, yang menyentuh kepentingan masyarakat.
Usaha Kecil Menengah juga adalah Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil
dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan
perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.
3. KRITERIA USAHA KECIL MENENGAH (UKM)
Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut :
Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta
Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar
Rupiah)
Milik Warga Negara Indonesia
Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang
tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan
Usaha Menengah atau Usaha Besar
Berbentuk usaha orang perorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau
badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
4. PERANAN UKM
Peranan UKM menjadi bagian yang diutamakan dalam setiap perencanaan pemba
ngunan yang dikelola oleh dua departemen :
1.Departemen Perindustrian dan Perdagangan.
2.Departemen koperasi dan UKM
5. PERANAN UKM
Namun demikian usaha pengembangan yang dilaksanakan belum terlihat hasil ya
ngmemuaskan, kenyataanya kemajuan ukm masih sangant kecil dibanding usaha
besar.Kegiatan UKM meliputi berbagai kegiatan ekonomi, namun sebagian besar
berbentuk usaha kecil yang bergerak disektor pertanian. UKM juga mempunyai
peran yang strategisdalam ekonomi nasional, oleh karena itu selain berperan
dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, juga berperan dalam
pendistribusian hasil pembangunan.
6. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN UKM
KELEBIHANNYA :
Kebebasan untuk bertindak
modal dalam pengembangan menyesuaikan kepada kebutuhan setempat
KEKURANGANNYA
modal dalam pengembangan terbatas
sulit untuk mendapatkan
karyawan
7. ASPEK DALAM UKM
Ada Empat aspek yang perlu diperhatikan dalam mengelola UKM, yaitu:
Aspek Pengelolaan Keuangan
Aspek Pengelolaan SDM
Aspek Pengelolaan Operasional
Aspek Pengelolaan Pemasaran
8. CIRI-CIRI USHA KECIL MENENGAH
Pada umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi yang lebih baik,
lebih teratur bahkan lebih modern, dengan pembagian tugas yang jelas antara
lain, bagian keuangan, bagian pemasaran dan bagian produksi;
Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan sistem akuntansi
dengan teratur, sehingga memudahkan untuk auditing dan penilaian atau
pemeriksaan termasuk oleh perbankan;
Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi perburuhan, telah ada
Jamsostek, pemeliharaan kesehatan dll;
Sudah memiliki segala persyaratan legalitas antara lain izin tetangga, izin
usaha, izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan lingkungan dll
9. JENIS ATAU MACAM-MACAM UKM
Jenis atau macam usaha menengah hampir menggarap komoditi dari hampir seluruh sektor mungkin
hampir secara merata, yaitu:
Usaha pertanian, perternakan, perkebunan, kehutanan skala menengah
Usaha perdagangan (grosir) termasuk expor dan impor
Usaha jasa EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut), garment dan jasa transportasi taxi dan bus antar
propinsi
Usaha industri makanan dan minuman, elektronik dan logam
Usaha pertambangan batu gunung untuk kontruksi dan marmer buatan.
Sasaran dan pembinaan UMKM
Meningkatnya jumlah pengusaha menengah dan terwujudnya usaha yang semakin tangguh dan mandiri
sehingga pelaku ekonomi tersebut dapat berperan dalam perekonomian nasional.
eningkatnya daya saing pengusaha nasional di pasar dunia.
Seimbangnya persebaran investasi antar sektor dan antara golongan.
10. UPAYA DALAM PENGEMBANGAN
UKM
Penciptaan Iklim Usaha yang Kondusif
Pemerintah perlu mengupayakan terciptanya iklim yang kondusif antara lain
dengan mengusahakan ketentraman dan keamanan berusaha serta penyederhanaan
prosedur perizinan usaha, keringanan pajak dan sebagainya.
Bantuan Permodalan Pemerintah
Bantuan permodalan pemerintah perlu memperluas skim kredit khusus dengan
syarat-syarat yang tidak memberatkan bagi UKM, untuk membantu peningkatan
permodalannya, baik itu melalui sector jasa financial formal, sector jasa financial
informal, skema penjaminan, leasing dana modal ventura. Pembiayaan untuk
UKM sebaiknya menggunakan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang ada,
maupun non bank.
11. UPAYA DALAM PENGEMBANGAN
UKM
Perlindungan Usaha Jenis-jenis Usaha Tertentu
Perlindungan usaha jenis-jenis usaha tertentu, terutama jenis usaha tradisional
yang merupakan usaha golongan ekonomi lemah, harus mendapatkan
perlindungan dari pemerintah, baik itu melalui undang-undang maupun peraturan
pemerintah yang bermuara kepada saling menguntungkan (win-win solution).
Pengembangan Kemitraan
Pengembangan kemitraan perlu dikembangkan, kemitraan yang saling membantu
antara UKM, atau antara UKM dengan pengusaha besar di dalam negeri maupun
luar negeri, untuk menghindarkan terjadinya monopoli dalam usaha. Di samping
itu juga untuk memperluas pangsa pasar dan pengelolaan bisnis yang lebih
efisien. Dengan demikian UKM akan mempunyai kekuatan dalam bersaing
dengan pelaku bisnis lainnya, baik dari dalam maupun luar negeri.
12. UPAYA DALAM PENGEMBANGAN
UKM
Pelatihan Pemerintah
Pelatihan pemerintah perlu meningkatkan pelatihan bagi UMKM baik dalam
aspek kewiraswastaan, manajemen, administrasi dan pengetahuan serta
keterampilannya dalam pengembangan usaha. Di samping itu juga perlu diberi
kesempatan untuk menerapkan hasil pelatihan di lapangan untuk mempraktekkan
Membentuk Lembaga Khusus
Membentuk lembaga khusus perlu dibangun suatu lembaga yang khusus
bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan semua kegiatan yang berkaitan
dengan upaya penumbuh kembangan UKM dan juga berfungsi untuk mencari
solusi dalam rangka mengatasi permasalahan baik internal maupun eksternal yang
dihadapi oleh UKM.