1. Dokumen menjelaskan cara menggunakan beberapa fungsi dasar Excel untuk keperluan pengolahan keuangan sederhana seperti penjumlahan, rata-rata, maksimum, minimum, akar, tanggal, absolut, bulat, pembulatan, pemotongan, penggabungan teks, ambil karakter kiri, kanan, tengah, ubah huruf besar kecil dan sebaliknya, temukan posisi, IF, AND, OR, nested IF, HLOOKUP, VLOOKUP dan con
2. 2
MENGGUNAKAN FUNGSI
• Fungsi sebenarnya adalah rumus yang sudah ada disediakan
oleh Excel, yang akan membantu dalam proses perhitungan. Kita
tinggal memanfaatkan sesuai dengan kebutuhan. Umumnya
penulisan Fungsi harus dilengkapi dengan argumen, baik erupa
angka, label, rumus, alamat sel atau range. Argumen ini harus
ditulis dengan diapit tanda kurung ().
Contoh :
menjumlahkan nilai yang terdapat pada sel D1 sampai D10,
rumus yang dituliskan adalah :
"=D1+D2+D3+D4+D5+D6+D7+D8+D9+D10".
• Akan lebih mudah jika menggunakan fungsi SUM, dengan
menuliskan "=SUM(D1:D10)".
3. 3
ALAMAT RELATIF DAN ALAMAT ABSOLUT
Alamat Relatif :
alamat yang jika dituliskan kedalam bentuk rumus atau fungsi akan
berubah jika dicopy ke cell lain.
Contoh :
sel C1 "=(A1+B1)" dicopy ke sel C2, berubah menjadi "=(A2+B2)“
Alamat Absolut :
alamat yang dituliskan dengan tanda $ didepan baris dan kolom.
tekan tombol F4 untuk menghasilkan alamat absolut pada formula
bar.
Contoh :
sel B1 berisi formula $A$1*5,B1 dicopy kan ke sel C3 formula pada
C3 tetap berisi formula $A$1*5
4. 4
Fungsi Contoh Keterangan
SUM =SUM(A1:100) Menjumlahkan sel A1 sampai sel
A100
AVERAGE =AVERAGE(B1:B10) Menghitung nilai rata-rata sel B1
sampai sel B10
MAX =MAX(C1:C100) Mencari nilai tertinggi dari sel C1
sampai C100
MIN =MIN(D1:D100) Mencari nilai terendah dari sel D1
sampai D100
SQRT =SQRT(D10) mengakarkan nilai dalam sel D10
TODAY =TODAY()returns Mengambil tanggal dari system
komputer dengan format default
5. 5
ABS
Menentukan harga mulak (Absolut) nilai numerik.
Bentuk Umum : =ABS(x)
Contoh:
=(ABS(-21) 21
=(ABS(-21) 7
INT
Membulatkan bilangan pecahan dengan pembulatan ke bawah
ke bilangan bulat terdekat.
Bentuk Umum : =INT(X)
Contoh:
=(INT(219.71) 219
=(INT(-10.71) -11
6. 6
ROUND
Menghasilkan nilai pembulatan data numerik sampai jumlah digit
desimal tertentu .
Bentuk Umum : =ROUND(X,Y)
Contoh:
=(round(21.9120001,4) 21.912000
=(round(17.3120008,4) 17.3198
Trunc
Menghilangkan bagian dari nilai pecahan tanpa memperhatikan
pembulatan dari suatu data numerik .
Bentuk Umum : =TRUNC(X,Y)
Contoh:
=(trunc(21.20001,0) 21
=(trunc(17.378,2) 17
7. 7
CONCATENATE
Menggabungkan beberapa teks dalam suatu teks
Bentuk Umum : =CONCATENATE(X1,X2,X3……)
Contoh:
=Concatenate(“Total”,”Nilai”) ”TotalNilai”
sel C2 berisi teks “Madcoms”
Sel C3 bernilai teks “Madiun”
sel C4 berisi Nilai 53246.
maka :
=Concatenate(c2,”-”,c3,” Telp.”,c4)
Madcom-Madium Telp. 53246
8. 8
LEFT
Mengambil beberapa huruf suatu teks dari posisi sebelah
kiri
Bentuk Umum : =LEFT(X,Y)
X : alamat sel atau teks yang penulisanya diapit
dengan tanda petik ganda
Y : jumlah atau banyaknya karakter yang diambil
Contoh:
=Left(“Madcom”,3) ”Mad”
Jika sel C2 berisi teks “Madcoms”,
=Left(C2,5) Madco
9. 9
RIGHT
Mengambil beberapa huruf suatu teks dari posisi sebelah
kanan
Bentuk Umum : =RIGHT(X,Y)
X : alamat sel atau teks yang penulisanya diapit dengan
tanda petik ganda
Y : jumlah atau banyaknya karakter yang diambil
Contoh:
=RIGHT(“Madcom”,3) ”com”
Jika sel C2 berisi teks “Madcom”,
=Left(c2,5) adcom
10. 10
MID
Mengambil beberapa huruf suatu teks pada posisi
tertentu
Bentuk Umum :=MID(X,Y,Z)
X : alamat sel atau teks yang penulisanya diapit
dengan tanda petik ganda
Y : Posisi awal karakter
Z : jumlah atau banyaknya karakter yang diambil
Contoh:
=MID(“Madcom”,2,4) ”adco”
Jika sel C2 berisi teks “Madcom”,
=Left(c2,4,3) com
11. 11
LOWER
mengubah semua karakter dalam setiap kata yang ada
pada suatu teks dalam huruf kecil
Bentuk Umum : =LOWER(X)
X : alamat sel atau teks yang penulisanya diapit
dengan tanda petik ganda
Contoh:
=LOWER(“MADCOM”) ” madcom”
Jika sel C2 berisi teks “MADCOM”,
=LOWER(c2) madcom
12. 12
UPPER
mengubah semua karakter dalam setiap kata yang ada
pada suatu teks dalam huruf besar
Bentuk Umum : =UPPER(X)
X : alamat sel atau teks yang penulisanya diapit
dengan tanda petik ganda
Contoh:
=UPPER(“madcom”) ” MADCOM”
Jika sel C2 berisi teks “madcom”,
=UPPER(c2) MADCOM
13. 13
FIND
Menentukan posisi satu huruf atau satu teks dari suatu kata
atau kalimat.
Bentuk Umum : =FIND(X,Y,Z)
X : alamat sel atau teks yang penulisannya diapit dengan
tanda petik ganda
Y : kata atau kalimat yang mengandung satu huruf
atau satu teks yang dicari posisinya yang dapat
diawakili oleh penulisan alamat sel.
Z : nilai numerik yang menyatakan dimulainya posisi
pencarian.
Contoh:
=FIND(“D”,“MADCOMS Madiun”) 3
=FIND(“d”,“MADCOMS Madiun”) 11
=FIND(“M”,“MADCOMS Madiun”) 6
16. 16
Fungsi Logika IF
Memilih antara 2 kemungkinan atau lebih dari perbandingan
logika yang diberikan
Bentuk Umum : =IF(logika, perintah-1, perintah-2)
Contoh :
=IF(B4>65.9,”LULUS”,”TIDAK LULUS”)
jika isi sel B4 lebih besar dari 65.9 cetak kata LULUS,
tetapi jika sel B4 lebih kecil atau sama dengan 65.9
cetak kata TIDAK LULUS
=IF(A1*E1)<=7000,”MURAH”,”MAHAL”)
Jika hasil perkalian dari sel A1 dan E1 lebih kecil sama
dengan 7000 maka cetak kata MURAH, tetapi jika
hasil perkalian lebih dari 7000 cetak kata MAHAL
17. 17
Fungsi Logika AND
Menghasilkan TRUE jika semua argumen bernilai benar(TRUE);
menghasilkan false jika satu atau lebih argumen salah
Bentuk Umum: =AND(X1,X2,X3….)
X1,X2,X3 : kondisi yang akan diuji atau alamat sel yang
mengandung nilai logika yang menhasilkan
nilai benar(true) atau salah (false).
Contoh :
Jika sel B1=TRUE, sel B2=FALSE, sel B3=TRUE
= AND(B1:B3) False
=IF(AND(rata-rata>=65, rata-rata<=90,”LULUS”,”GAGAL”)
Hal ini berarti jika rata-rata sebesar 65 dinyatakan LULUS, jika
rata-rata 64.5 maka dinyatakan GAGAL
18. 18
Fungsi Logika OR
Menghasilkan TRUE jika beberapa argumen bernilai
benar(TRUE); menghasilkan false jika semua argumen salah
Bentuk Umum : =OR(X1,X2,X3….)
X1,X2,X3 : kondisi yang akan diuji atau alamat sel yang
mengandung nilai logika yang menhasilkan nilai
benar(true) atau salah (false).
Contoh :
Jika sel B1=TRUE, sel B2=FALSE, sel B3=TRUE
= OR(B1:B3) TRUE
Jika nilai “A” atau “B” dinyatakan LULUS, selain itu GAGAL
=IF(OR(nilai=“A”,nilai=“B”), “LULUS”,”GAGAL”)
19. 19
Nested IF
Adalah IF yang berbeda dalam IF, digunakan untuk
menentukan kondisi dari beberapa logika sekaligus
Contoh :
=IF(A2<20,”KURANG”,IF(A1<30,”CUKUP”,”BAIK”))
Jika nilai A1 kurang dari 20 dinyatakan KURANG,
jika nilai A1 kurang dari 30 dinyatakan CUKUP
selain itu (lebih atau sama dengan 30) dinyatakan BAIK.
20. 20
FUNGSI HLOOKUP (X,Y,Z)
Mencari nilai dalam suatu tabel atau digunakan untuk
membaca tabel secara horisontal dengan menggunakan nilai
kunci pembanding serta offset baris yang akan dibaca.
X : kunci pembacaan tabel yaitu kesamaan antara tabel
anak dan tabel induk dimana tabel induklah yang harus
menyesuaikan dengan tabel anak.
Y : nama range yang akan dibaca. Dalam pemberian
nama range, judul kolom tidak diikutkan. Judul kolom harus
diurutkan secara menaik atau ascending.
Z : nilai offset yang digunakan sebagai pembacaan pada
baris data.
22. 22
Pada tabel anak beri nama range: caranya blok range B2:F4,
kemudian pada kotak name (Name box) ketikkan nama
rangenya misalnya Laporan. Kemudian tekan ENTER.
Pada tabel induk sel B3 ketikkan rumus :
=HLOOKUP(A3,Laporan,2)
kemudian drag rumus ke bawah sampai sel B7
Pada sel C3 ketikkan rumus:
=HLOOKUP(A3,Laporan,3)
kemudian drag ke bawah sel C7
FUNGSI HLOOKUP (X,Y,Z)
23. 23
FUNGSI VLOOKUP(X,Y,Z)
Digunakan untuk mencari nilai dalam suatu kolom tabel atau
untuk membaca tabel secara vertikal dengan menggunakan
nilai kunci pembanding serta offset kolom yang akan dibaca.
X : kunci pembacaan tabel
Y : nama range yang akan dibaca, dan harus dalam
keadaan urut secara menaik atau ascending.
Z : nilai offset yang digunakan sebagai pembacaan pada
kolom data.
24. 24
Contoh :
Tabel anak diletakkan pada sheet1 dan tabel induk diletakkan
pada sheet2.
Untuk membaca tabel terlebih dahulu harus memberi nama range.
Caranya blok range A3:C7, kemudian pada kotak Name (Name
box) ketikkan nama rangenya, misalnya Data. Tekan Enter untuk
mengakhiri proses. Secara otomatis akan ditambahkan sebuah
range dengan nama Data.
FUNGSI VLOOKUP(X,Y,Z)
25. 25
pada sel B3 Sheet2 ketikkan rumus
=VLOOKUP(B3,DATA,2)
(membaca tabel anak dengan range DATA kolom ke 2 =>
Barang)
pada sel C3 ketikkan rumus
=VLOOKUP(B3,DATA,3)
(untuk membaca kolom ke 3 => Vendor)
FUNGSI VLOOKUP(X,Y,Z)
27. 1. Memmbuat Dropdown List NPWP
• Letakan sel aktif pada sel E4 (NPWP
Karyawan A), klik menu DATA lalu cari
dan klik menu di bawahnya DATA
VALIDATION sehingga muncul
jendela Data Validation dan isi jendela
tersebut seperti gambar berikut.
• Pada kotak Source ketik : NPWP,
Non NPWP. Tanda pemisah
tergantung komputer, koma ( , ) atau
titik koma ( ; ).
• Setelah OK, dorpdown list yang kita
buat hasilnya seperti berikut, kita bisa
pilih NPWP atau Non NPWP.
27
28. 2. Memmbuat Dropdown List STATUS
PERKAWINAN
• Berikutnya membuat dropdown list pada sel F4 (Status
Perkawinan Karyawan A) menggunakan menu Data
Validation seperti di atas. Pada kotak Source anda
ketik : TK/0, K/0, K/1, K/2, K/3. Hasilnya seperti gambar
berikut.
28
29. 3. Membuat Rumus TOTAL PENGHASILAN
BRUTO
• Isikan terlebih dulu nilai-nilai untuk komponen Penghasilan seperti contoh
gambar berikut, lalu jumlahkan untuk semua komponen penghasilan
dengan rumus penjumlahan SUM.
• Keterangan :
Nilai-nilai komponen pengasilan diisi secara manual sesuai gaji.
Rumus jumlah penghasian =SUM(E7:E14)
29
30. 4. Membuat Rumus TOTAL PENGURANG
PENGHASILAN BRUTO
• Untuk jumlah Pengurang Penghasilan Bruto, gunakan juga rumus penjumlahan SUM.
• Keterangan :
Nilai-nilai komponen pengurang pengasilan diisi secara manual, kecuali Biaya
Jabatan adalah 5% dari Penghasilan Bruto, rumusnya =E15*5%.
Rumus jumlah pengurang : =SUM(E17:E19)
30
32. 6. Membuat Rumus PENGHASILAN TIDAK KENA
PAJAK (PTKP)
• Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 162/PMK.011/2012 tentang Penyesuaian
Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) yang ditetapkan pada tanggal 22 Oktober 2012,
jumlah PTKP terbaru berdasarkan Status Perkawinan adalah sebagai berikut :
• TK/0 = Rp. 24.300.000
• K/0 = Rp. 26.325.000
• K/1 = Rp. 28.350.000
• K/2 = Rp. 30.375.000
• K/3 = Rp. 32.400.000
• Berdasarkan ketentuan tersebut, kita buat rumus PTKP pada Sel E23, yang dikaitkan dengan
status perkawinan pada Sel E5. Logikanya adalah ketika menentukan pada sel status
perkawinan, maka pada sel PTKP akan menyeseuaikan nilainya sesuai status perkawinan
tersebut. Karena terkait dengan logika, maka rumus fungsi yang akan kita gunakan adalah rumus
fungsi IF.
• =IF(E5=”TK/0″,24300000,IF(E5=”K/0″,26325000,IF(E5=”K/1″,28350000,IF(E5=”K/2″,30375000,IF
(E5=”K/3″,32400000,0)))))
• Keterangan :
• Tanda pemisah tergantung komputer, koma ( , ) atau titik koma ( ; ).
• Penjelasan rumus, jika di sel E5 kita pilih TK/0, maka akan tampil nilai 24.300.000.
• Jika di sel E5 kita pilih K/1, maka akan tampil nilai 26.325.000. Dan seterusnya…
• Jika Anda kesulitan membuatnya, copy paste formula rumus fungsi di atas
• dan letakkan di sel excel Anda. Jika rumus tidak jalan (ditolak), ketik ulang (ganti) di bagian
tanda petik (“) menjadi tanda petik dua. 32
34. 7. Membuat Rumus PPH PASAL 21 TERHUTANG
SETAHUN
• Untuk menghitung PPh Pasal 21 Terhutang setahun adalah Penghasilan
Netto dikurang PTKPdikali Tarif Pajak. Untuk tarif pajak sesuai dengan Pasal 17 ayat 1, Undang-
Undang No. 36 tahun 2008 (Undang-Undang tentang Pajak Penghasilan), maka tarif (potongan) pajak
penghasilan pribadi adalah sebagai berikut :
• sampai dengan 50 juta : 5%
• di atas 50 juta sd 250 juta : 15%
• di atas 250 juta sd 500 juta : 25%
• di atas 500 juta : 30%
• Berdasarkan ketentuan tersebut, kita buat rumus untuk menghitung pajak penghasilan sesuai dengan
lapisan penghasilan Sel E24.
• =IF(AND(E22-E23>0,E22-E23<=50000000),(E22-E23)*5%,IF(AND(E22-E23>50000000,E22-
E23<=250000000),(E22-E23)*15%,IF(AND(E22-E23>250000000,E22-E23<=500000000),(E22-
E23)*25%,IF(E22-E23>500000000,(E22-E23)*30%,0))))
• Keterangan Rumus :
• IF(AND(E22-E23>0,E22-E23<=50000000),(E22-E23)*5%
Jika penghasilan kena pajak (E22-E23) lebih besar 0 hingga 50.000.000, maka dikali 5%.
• IF(AND(E22-E23>50000000,E22-E23<=250000000),(E22-E23)*15%
Jika penghasilan kena pajak (E22-E23) lebih besar 50.000.000 hingga 250.000.000, maka dikali 15%.
• IF(AND(E22-E23>250000000,E22-E23<=500000000),(E22-E23)*25%
Jika penghasilan kena pajak (E22-E23) lebih besar 250.000.000 hingga 500.000.000, maka dikali 25%.
• IF(E22-E23>500000000,(E22-E23)*30%
Jika penghasilan kena pajak (E22-E23) di atas 500.000.000, maka dikali 30%.
• Penghasilan Kena Pajak (39.036.000 – 24.300.000) x Tarif Pajak 5% = 736.800
34
36. 8. Membuat Rumus PPH PASAL 21 TERHUTANG
SEBULAN
• Tarif Pajak Penghasilan Pasal 21 akan dikenakan 20% lebih tinggi
tarif normal kepada orang yang tidak memiliki NPWP sebagaimana
di atur dalam Pasal 21 ayat (5A) Undang-undang Pajak
Penghasilan.
• Berdasarkan ketentuan tersebut, rumus fungsi untuk PPh terutang
sebulan dibuat menjadi 2 kondisi, yakni yang ber NPWP dan Non
NPWP.
• =IF(E4=”NPWP”,E24/12,IF(E4=”Non NPWP”,(E24/12)*120%,0))
• Keterangan Rumus :
• Jika sel E4 = NPWP, maka penghasilan setahun dibagi 12. Jika sel
E4 = Non NPWP,
• maka penghasilan setahun dibagi 12 dikali 120%.
– Jika Anda kesulitan membuatnya, copy paste formula rumus fungsi di
atas dan letakkan di sel excel Anda. Jika rumus tidak jalan (ditolak),
ketik ulang (ganti) di bagian tanda petik (“) menjadi tanda petik dua.
36