SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 60 TAHUN 2021
TENTANG
PENYELAMATAN DANAU PRIORITAS NASIONAL
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa danau merupakan bagian dari ekosistem,
sumber daya air, sumber air yang memiliki nilai
ekonomi, ekologis, sejarah, budaya, dan hubungan yang
erat dengan kehidupan masyarakat di Indonesia;
b. bahwa kondisi beberapa danau di Indonesia saat ini
telah mengalami tekanan dan degradasi berupa
kerusakan daerah tangkapan air, sempadan danau,
penurunan kualitas air, penurunan sumber daya alam
dan keanekaragaman hayati, peningkatan erosi/
sedimentasi, pendangkalan, dan punahnya jenis biota
endemik, yang menjadi ancaman bagi kelestarian
fungsi danau dan mengakibatkan kerugian bagi
kehidupan masyarakat;
c. bahwa untuk percepatan pengendalian kerusakan,
menjaga, memulihkan, dan mengembalikan kondisi dan
fungsi danau, perlu dilakukan koordinasi, sinergi,
sinkronisasi, dan harmonisasi antar
kementerian/lembaga dan pemerintah daerah serta
pemangku kepentingan secara terpadu melalui
penyelamatan danau prioritas nasional;
d. bahwa ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2 -
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu
menetapkan Peraturan Presiden tentang Penyelamatan
Danau Prioritas Nasional;
Mengingat Pasal 4 ayat (1) Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TENTANG
PENYELAMATAN DANAU PRIORITAS NASIONAL.
Pasal 1
Dalam Peraturan Presiden ini yang dimaksud dengan:
1. Air adalah semua air yang terdapat pada, di atas,
ataupun di bawah permukaan tanah, termasuk dalam
pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan
air laut yang berada di darat.
2. Danau adalah wadah Air di permukaan bumi dan
ekosistemnya yang terbentuk secara alami yang
dibatasi sekelilingnya oleh sempadan danau.
3. Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup
yang merupakan kesatuan utuh-menyeluruh
dan saling mempengaruhi dalam membentuk
keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan
hidup.
4. Danau Prioritas Nasional adalah Danau yang memenuhi
kriteria sebagai Danau Prioritas Nasional sebagaimana
ditetapkan dalam Peraturan Presiden ini.
5. Penyelamatan ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-3-
5. Penyelamatan Danau Prioritas Nasional adalah upaya
untuk mengendalikan kerusakan, menjaga, memulihkan,
dan mengembalikan kondisi dan fungsi badan air
danau, daerah tangkapan air, dan sempadan danau
sehingga bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat
secara berkelanjutan.
6. Daerah Tangkapan Air Danau adalah suatu wilayah
daratan yang menampung dan menyimpan Air dari
curah hujan dan mengalirkannya ke Danau secara
langsung atau melalui sungai yang bermuara ke Danau.
7. Sempadan Danau adalah luasan lahan yang
mengelilingi dan berjarak tertentu dari tepi badan
Danau yang berfungsi sebagai kawasan pelindung
Danau, fasilitas publik, masyarakat, dan kepentingan
aspek lingkungan.
8. Tim Penyelamatan Danau Prioritas Nasional adalah
wadah koordinasi, sinergi, sinkronisasi, dan
harmonisasi antar kementerian/lembaga dan
pemerintah daerah yang dibentuk berdasarkan
Peraturan Presiden ini dalam rangka Penyelamatan
Danau Prioritas Nasional.
9. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang pekerjaan umum dan
perumahan rakyat.
10. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai
unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang
memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah otonom.
1 1 . Pemangku
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-4-
11. Pemangku Kepentingan adalah orang perseorangan,
kelompok masyarakat/ masyarakat adat, akademisi,
filantropi, organisasi profesi/ilmiah, asosiasi/ dunia
usaha, media massa, lembaga swadaya masyarakat,
dan mitra pembangunan lainnya yang terkait dengan
Penyelamatan Danau Prioritas Nasional.
Pasal 2
Peraturan Presiden ini dimaksudkan sebagai acuan bagi
kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah provinsi dan
Pemerintah Daerah kabupaten/kota untuk melakukan
koordinasi, sinergi, sinkronisasi, dan harmonisasi dalam
rangka percepatan Penyelamatan Danau Prioritas Nasional.
Pasal 3
(1) Dengan Peraturan Presiden ini ditetapkan 15 (lima belas)
Danau Prioritas Nasional yaitu Danau Toba di Provinsi
Sumatera Utara, Danau Singkarak di Provinsi Sumatera
Barat, Danau Maninjau di Provinsi Sumatera Barat,
Danau Kerinci di Provinsi Jambi, Danau Rawa Danau
di Provinsi Banten, Danau Rawa Pening di Provinsi Jawa
Tengah, Danau Batur di Provinsi Bali, Danau Tondano di
Provinsi Sulawesi Utara, Danau Kaskade Mahakam
(Melintang, Semayang, dan Jempang) di Provinsi
Kalimantan Timur, Danau Sentarum di Provinsi
Kalimantan Barat, Danau Limboto di Provinsi Gorontalo,
Danau Poso di Provinsi Sulawesi Tengah, Danau Tempe
di Provinsi Sulawesi Selatan, Danau Matano di Provinsi
Sulawesi Selatan, dan Danau Sentani di Provinsi Papua.
(2) Penetapan
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 5 -
(2) Penetapan Danau Prioritas Nasional sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan kriteria
sebagai berikut:
a. mengalami tekanan dan degradasi berupa
kerusakan Daerah Tangkapan Air Danau, kerusakan
Sempadan Danau, kerusakan badan Air Danau,
pengurangan volume tampungan Danau,
pengurangan luas Danau, peningkatan sedimentasi,
penurunan kualitas Air, dan penurunan
keanekaragaman hayati yang mengakibatkan
masalah ekologi, ekonomi, dan sosial budaya bagi
masyarakat.
b. memiliki nilai strategis ekonomi, ekologi, sosial
budaya, dan ilmu pengetahuan; dan/atau
c. tercantum dalam salah satu dokumen perencanaan
pembangunan, rencana induk, dan/ atau bentuk
dokumen teknis lainnya di sektor Air dan/atau
Danau.
Pasal 4
Penyelamatan Danau Prioritas Nasional didasarkan pada arah
kebijakan berupa:
a. mencegah dan menanggulangi kerusakan Ekosistem
Danau Prioritas Nasional;
b. memulihkan fungsi dan memelihara Ekosistem Danau
Prioritas Nasional; dan
c. memanfaatkan ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 6 -
c. memanfaatkan Danau Prioritas Nasional dengan tetap
memperhatikan kondisi dan fungsinya secara
berkelanjutan.
Pasal 5
Arah kebijakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
dijabarkan dalam Strategi Penyelamatan Danau Prioritas
Nasional sebagai berikut:
a. pengintegrasian program dan kegiatan Penyelamatan
Danau Prioritas Nasional ke dalam penataan ruang;
b. pengintegrasian program dan kegiatan Penyelamatan
Danau Prioritas Nasional ke dalam kebijakan,
perencanaan, dan penganggaran;
c. penyelamatan Ekosistem perairan, Ekosistem sempadan
dan Ekosistem Daerah Tangkapan Air Danau;
d. penerapan hasil riset, pemantauan, evaluasi, dan
pengembangan basis data dan informasi; dan
e. pengembangan sosial ekonomi, penguatan kelembagaan,
dan peningkatan peran Pemangku Kepentingan.
Pasal 6
(1) Strategi Penyelamatan Danau Prioritas Nasional
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dijabarkan ke
dalam program, kegiatan, sasaran, target capaian, dan
penanggung jawab, tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Presiden ini.
(2) Strategi Penyelamatan Danau Prioritas Nasional
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun untuk
masing-masing Danau Prioritas Nasional dan ditetapkan
untuk periode 4 (empat) tahun.
Pasal 7 ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 7 -
Pasal 7
(1) Kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah provinsi, dan
Pemerintah Daerah kabupaten/kota melaksanakan
strategi Penyelamatan Danau Prioritas Nasional
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6.
(2) Pelaksanaan strategi Penyelamatan Danau Prioritas
Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
melalui perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan,
monitoring, dan evaluasi, serta pelaporan program dan
kegiatan pembangunan di tingkat pusat dan daerah.
(3) Dalam melaksanakan strategi Penyelamatan Danau
Prioritas Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah provinsi, dan
Pemerintah Daerah kabupaten/kota dapat melibatkan
Pemangku Kepentingan.
Pasal 8
Dengan Peraturan Presiden ini dibentuk Tim Penyelamatan
Danau Prioritas Nasional terdiri atas:
a. Dewan Pengarah;
b. Tim Penyelamatan Danau Prioritas Nasional tingkat
pusat; dan
c. Tim Penyelamatan Danau Prioritas Nasional tingkat
daerah.
Pasal 9
(1) Dewan Pengarah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
huruf a bertugas:
a. memberikan arahan dalam pencapaian, pemantauan,
dan evaluasi, serta pembinaan dan pengawasan
strategi Penyelamatan Danau Prioritas Nasional; dan
b. menyampaikan ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 8 -
b. menyampaikan laporan pelaksanaan Penyelamatan
Danau Prioritas Nasional kepada Presiden.
(2) Dewan Pengarah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas:
a. Ketua
merangkap anggota : Menteri Koordinator Bidang
Kemaritiman dan Investasi.
b. Wakil ketua
merangkap anggota :
c. Ketua harian
merangkap anggota :
d. Wakil ketua harian I
merangkap anggota :
e. Wakil ketua harian II
merangkap anggota :
Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian.
Menteri Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat.
Menteri Lingkungan Hidup
dan Kehutanan.
Menteri Perencanaan
Pembangunan Nasional/
Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional.
f. Anggota:
1) Menteri Koordinator Bidang Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan;
2) Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan
Keamanan;
3) Menteri Dalam Negeri;
4) Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional;
5) Menteri Pertanian;
6) Menteri ..
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 9 -
6) Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Kepala
Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;
7) Menteri Kelautan dan Perikanan;
8) Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi;
9) Menteri Badan Usaha Milik Negara;
10) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral;
11) Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi;
12) Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional;
13) Panglima Tentara Nasional Indonesia;
14) Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia; dan
15) Kepala Badan Informasi Geospasial.
Pasal 10
Tim Penyelamatan Danau Prioritas Nasional tingkat pusat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf b
sesuai dengan kewenangannya bertugas melaksanakan
arahan Dewan Pengarah dalam:
a. melakukan koordinasi, sinergi, sinkronisasi, dan
harmonisasi terhadap:
1) perencanaan dan penganggaran strategi
Penyelamatan Danau Prioritas Nasional;
2) pelaksanaan strategi Penyelamatan Danau
Prioritas Nasional;
3) pemantauan dan evaluasi strategi
Penyelamatan Danau Prioritas Nasional; dan
4) pembinaan dan pengawasan strategi
Penyelamatan Danau Prioritas Nasional;
b. merumuskan laporan pelaksanaan strategi
Penyelamatan Danau Prioritas Nasional untuk
disampaikan kepada Dewan Pengarah.
(2) Dalam ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 10 -
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Tim Penyelamatan Danau Prioritas Nasional
tingkat pusat dapat berkoordinasi dengan kementerian/
lembaga, Pemerintah Daerah provinsi dan kabupaten/
kota serta Pemangku Kepentingan.
Pasal 11
Menteri selaku Ketua Harian menetapkan susunan
keanggotaan, tugas serta mekanisme dan tata kerja Tim
Penyelamatan Danau Prioritas Nasional tingkat pusat.
Pasal 12
(1) Tim Penyelamatan Danau Prioritas Nasional tingkat
daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf c,
sesuai dengan kewenangannya bertugas:
a. melakukan koordinasi, sinergi, sinkronisasi, dan
harmonisasi tingkat daerah terhadap:
1) perencanaan dan penganggaran strategi
Penyelamatan Danau Prioritas Nasional;
2) pelaksanaan strategi Penyelamatan Danau
Prioritas Nasional;
3) pemantauan dan evaluasi strategi Penyelamatan
Danau Prioritas Nasional; dan
4) pembinaan dan pengawasan strategi Penyelamatan
Danau Prioritas Nasional;
b. merumuskan laporan pelaksanaan strategi
Penyelamatan Danau Prioritas Nasional untuk
disampaikan kepada Dewan Pengarah.
(2) Pelaksanaan ..
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
(2) Pelaksanaan tugas Tim Penyelamatan Danau Prioritas
Nasional tingkat daerah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan di wilayah Danau Prioritas Nasional
sesuai dengan kewenangannya.
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Tim Penyelamatan Danau Prioritas
Nasional tingkat daerah dapat berkoordinasi dengan
kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah provinsi dan
kabupaten/kota serta Pemangku Kepentingan.
Pasal 13
(1) Gubernur atau Bupati/Walikota menetapkan susunan
keanggotaan Tim Penyelamatan Danau Prioritas
Nasional tingkat daerah.
(2) Dalam hal Pemerintah Daerah provinsi dan Pemerintah
Daerah kabupaten/kota telah memiliki lembaga pengelola
Danau, maka dapat bertindak sebagai Tim Penyelamatan
Danau Prioritas Nasional tingkat daerah.
Pasal 14
(1) Menteri selaku Ketua Harian mengoordinasikan Penyelamatan
Danau Prioritas Nasional tingkat pusat dan tingkat daerah.
(2) Ketentuan mengenai hubungan kerja antara Tim
Penyelamatan Danau Prioritas Nasional tingkat pusat dan Tim
Penyelamatan Danau Prioritas Nasional tingkat daerah
diatur dengan Peraturan Menteri.
Pasal 15
Menteri selaku Ketua Harian mengatur lebih lanjut mengenai
koordinasi, sinergi, sinkronisasi, dan harmonisasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) dan Pasal 12 ayat (1).
Pasal 16 ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 12 -
Pasal 16
(1) Menteri terkait, gubemur, dan bupati/walikota melaksanakan
pembinaan dan pengawasan dalam rangka Penyelamatan
Danau Prioritas Nasional.
(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
melalui sosialisasi, advokasi, bimbingan teknis,
pelatihan, promosi, penguatan koordinasi, dan jejaring
dalam rangka Penyelamatan Danau Prioritas Nasional.
Pasal 17
(1) Kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah provinsi, dan
Pemerintah Daerah kabupaten/kota se suai dengan
kewenangannya melakukan pemberdayaan kepada
Pemangku Kepentingan untuk terlibat dalam
Penyelamatan Danau Prioritas Nasional.
(2) Pemberdayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melalui kegiatan sosialisasi, konsultasi publik, dan
partisipasi.
Pasal 18
(1) Tim Penyelamatan Danau Prioritas Nasional tingkat
daerah melaporkan hasil koordinasi, sinergi,
sinkronisasi, dan harmonisasi sebagai capaian
pelaksanaan strategi Penyelamatan Danau Prioritas
Nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1)
huruf b kepada Gubernur atau Bupati/Walikota paling
sedikit 1 (satu) tahun sekali.
(2) Gubernur atau Bupati/Walikota melaporkan hasil
koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada
Menteri selaku Ketua Harian paling sedikit 1 (satu) tahun
sekali.
(3) Tim ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 13 -
(3) Tim Penyelamatan Danau Prioritas Nasional tingkat pusat
melaporkan hasil koordinasi, sinergi, sinkronisasi, dan
harmonisasi sebagai capaian pelaksanaan strategi
Penyelamatan Danau Prioritas Nasional sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) huruf a kepada
Menteri selaku Ketua Harlan paling sedikit 1 (satu) tahun
sekali.
(4) Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) dan ayat (3), Menteri selaku Ketua Harian melaporkan
hasil koordinasi capaian pelaksanaan strategi
Penyelamatan Danau Prioritas Nasional kepada Ketua
Dewan Pengarah.
(5) Ketua Dewan Pengarah melaporkan hasil capaian
pelaksanaan strategi Penyelamatan Danau Prioritas
Nasional kepada Presiden paling sedikit 1 (satu) tahun
sekali.
Pasal 19
Pendanaan Penyelamatan Danau Prioritas Nasional bersumber
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah, dan sumber lain yang sah
dan tidak mengikat sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 20
Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku, kegiatan
penyelamatan 15 (lima belas) Danau yang telah dilakukan
sebelum Peraturan Presiden ini ditetapkan hams disesuaikan
dengan ketentuan Peraturan Presiden ini paling lama 6 (enam)
bulan sejak Peraturan Presiden ini berlaku.
Pasal 21
Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar ...
Salinan sesuai dengan aslinya
SE TARIAT KABINET RI
g Perekonon~ian,
akti Parikesit
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 14 -
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Presiden ini dengan penempatannya
dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 22 Juni 2021
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
JOKO WIDODO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 30 Juni 2021
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
YASONNA H. LAOLY
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2021 NOMOR 143

More Related Content

What's hot

Batasan dan muatan rzwp3 k kabupaten kota
Batasan dan muatan rzwp3 k kabupaten kotaBatasan dan muatan rzwp3 k kabupaten kota
Batasan dan muatan rzwp3 k kabupaten kotaDidi Sadili
 
Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1991 tentang Rawa
Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1991 tentang RawaPeraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1991 tentang Rawa
Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1991 tentang Rawainfosanitasi
 
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2011 tentang Sungai
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2011 tentang SungaiPeraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2011 tentang Sungai
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2011 tentang SungaiPenataan Ruang
 
Permen pu 11 a kriteria dan penetapan wilayah sungai
Permen pu 11 a kriteria dan penetapan wilayah sungaiPermen pu 11 a kriteria dan penetapan wilayah sungai
Permen pu 11 a kriteria dan penetapan wilayah sungaiinfosanitasi
 
Peraturan Menteri PU No. 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Ma...
Peraturan Menteri PU No. 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Ma...Peraturan Menteri PU No. 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Ma...
Peraturan Menteri PU No. 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Ma...infosanitasi
 
Permen pu no. 13 2013 (kebijakan dan strategi nasional pengembangan sistem pe...
Permen pu no. 13 2013 (kebijakan dan strategi nasional pengembangan sistem pe...Permen pu no. 13 2013 (kebijakan dan strategi nasional pengembangan sistem pe...
Permen pu no. 13 2013 (kebijakan dan strategi nasional pengembangan sistem pe...Febrina Zulya
 
Paparan tkpsda ws citraum 20 april 2016
Paparan tkpsda ws citraum 20 april 2016Paparan tkpsda ws citraum 20 april 2016
Paparan tkpsda ws citraum 20 april 2016bbwsc citarum
 
Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air
Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya AirPeraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air
Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya AirPenataan Ruang
 
Paparan banjir menhut feb 2014
Paparan banjir menhut feb 2014Paparan banjir menhut feb 2014
Paparan banjir menhut feb 2014Apnaeni Winarcahyo
 
Peraturan Pemerintah No. 43 tahun_2008 tentang Air Tanah
Peraturan Pemerintah No. 43 tahun_2008 tentang Air TanahPeraturan Pemerintah No. 43 tahun_2008 tentang Air Tanah
Peraturan Pemerintah No. 43 tahun_2008 tentang Air TanahPenataan Ruang
 
Keterbatasan saluran irigasi kabupaten hulu sungai selatan, kalimantan selatan
Keterbatasan saluran irigasi kabupaten hulu sungai selatan, kalimantan selatanKeterbatasan saluran irigasi kabupaten hulu sungai selatan, kalimantan selatan
Keterbatasan saluran irigasi kabupaten hulu sungai selatan, kalimantan selatanCITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA, PT TBK
 
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2008 tentang Air TanahPeraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2008 tentang Air Tanahinfosanitasi
 
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...Fitri Indra Wardhono
 
Permen PU Nomor 20 Tahun 2006 Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Si...
Permen PU Nomor 20 Tahun 2006 Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Si...Permen PU Nomor 20 Tahun 2006 Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Si...
Permen PU Nomor 20 Tahun 2006 Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Si...infosanitasi
 
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...Penataan Ruang
 
UU 11 1974 pengairan
UU 11 1974 pengairanUU 11 1974 pengairan
UU 11 1974 pengairanF Bari
 
Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS Brantas
Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS BrantasPola Pengelolaan Sumber Daya Air WS Brantas
Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS BrantasDe Dwi Saptarahadi
 

What's hot (20)

Batasan dan muatan rzwp3 k kabupaten kota
Batasan dan muatan rzwp3 k kabupaten kotaBatasan dan muatan rzwp3 k kabupaten kota
Batasan dan muatan rzwp3 k kabupaten kota
 
Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1991 tentang Rawa
Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1991 tentang RawaPeraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1991 tentang Rawa
Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1991 tentang Rawa
 
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2011 tentang Sungai
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2011 tentang SungaiPeraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2011 tentang Sungai
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2011 tentang Sungai
 
Permen pu 11 a kriteria dan penetapan wilayah sungai
Permen pu 11 a kriteria dan penetapan wilayah sungaiPermen pu 11 a kriteria dan penetapan wilayah sungai
Permen pu 11 a kriteria dan penetapan wilayah sungai
 
Peraturan Menteri PU No. 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Ma...
Peraturan Menteri PU No. 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Ma...Peraturan Menteri PU No. 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Ma...
Peraturan Menteri PU No. 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Ma...
 
Permen pu no. 13 2013 (kebijakan dan strategi nasional pengembangan sistem pe...
Permen pu no. 13 2013 (kebijakan dan strategi nasional pengembangan sistem pe...Permen pu no. 13 2013 (kebijakan dan strategi nasional pengembangan sistem pe...
Permen pu no. 13 2013 (kebijakan dan strategi nasional pengembangan sistem pe...
 
Paparan tkpsda ws citraum 20 april 2016
Paparan tkpsda ws citraum 20 april 2016Paparan tkpsda ws citraum 20 april 2016
Paparan tkpsda ws citraum 20 april 2016
 
Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air
Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya AirPeraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air
Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air
 
Paparan banjir menhut feb 2014
Paparan banjir menhut feb 2014Paparan banjir menhut feb 2014
Paparan banjir menhut feb 2014
 
Uu 37 2014 kta
Uu 37 2014 ktaUu 37 2014 kta
Uu 37 2014 kta
 
L2 p26 06
L2 p26 06L2 p26 06
L2 p26 06
 
Pembangunan irigasi rejang lebong
Pembangunan irigasi rejang lebongPembangunan irigasi rejang lebong
Pembangunan irigasi rejang lebong
 
Peraturan Pemerintah No. 43 tahun_2008 tentang Air Tanah
Peraturan Pemerintah No. 43 tahun_2008 tentang Air TanahPeraturan Pemerintah No. 43 tahun_2008 tentang Air Tanah
Peraturan Pemerintah No. 43 tahun_2008 tentang Air Tanah
 
Keterbatasan saluran irigasi kabupaten hulu sungai selatan, kalimantan selatan
Keterbatasan saluran irigasi kabupaten hulu sungai selatan, kalimantan selatanKeterbatasan saluran irigasi kabupaten hulu sungai selatan, kalimantan selatan
Keterbatasan saluran irigasi kabupaten hulu sungai selatan, kalimantan selatan
 
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2008 tentang Air TanahPeraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah
 
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
 
Permen PU Nomor 20 Tahun 2006 Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Si...
Permen PU Nomor 20 Tahun 2006 Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Si...Permen PU Nomor 20 Tahun 2006 Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Si...
Permen PU Nomor 20 Tahun 2006 Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Si...
 
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
 
UU 11 1974 pengairan
UU 11 1974 pengairanUU 11 1974 pengairan
UU 11 1974 pengairan
 
Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS Brantas
Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS BrantasPola Pengelolaan Sumber Daya Air WS Brantas
Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS Brantas
 

Similar to Perpres nomor 60_tahun_2021 PENYELAMATAN DANAU PRIORITAS NASIONAL

Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai
Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungaiPengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai
Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungaiWillem Sidharno
 
48a99_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT_Yogya.pptx
48a99_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT_Yogya.pptx48a99_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT_Yogya.pptx
48a99_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT_Yogya.pptxSDN4TELAGA
 
0f08f_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT.pptx
0f08f_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT.pptx0f08f_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT.pptx
0f08f_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT.pptxRACHMATCIPTADI1
 
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...Penataan Ruang
 
Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...
Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...
Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...Penataan Ruang
 
Tugas psda1 kelompok 1 a2
Tugas psda1   kelompok 1 a2Tugas psda1   kelompok 1 a2
Tugas psda1 kelompok 1 a2Aswar Amiruddin
 
Perpres No. 37 Tahun 2023 tentang Kebijakan Nasional Sumber Daya Air.pdf
Perpres No. 37 Tahun 2023 tentang Kebijakan Nasional Sumber Daya Air.pdfPerpres No. 37 Tahun 2023 tentang Kebijakan Nasional Sumber Daya Air.pdf
Perpres No. 37 Tahun 2023 tentang Kebijakan Nasional Sumber Daya Air.pdfFurqanAbdulRaisZordi
 
Persiapan Penetapan Sempadan dan Revitalisasi Danau Ranau1.pptx
Persiapan Penetapan Sempadan dan Revitalisasi Danau Ranau1.pptxPersiapan Penetapan Sempadan dan Revitalisasi Danau Ranau1.pptx
Persiapan Penetapan Sempadan dan Revitalisasi Danau Ranau1.pptxssuser773280
 
Modul pengembangan kemaritiman daerah pesisir
Modul pengembangan  kemaritiman daerah pesisirModul pengembangan  kemaritiman daerah pesisir
Modul pengembangan kemaritiman daerah pesisirIsmail Ahmad
 
Undang nomor 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pula...
Undang nomor 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pula...Undang nomor 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pula...
Undang nomor 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pula...Rizki Fitrianto
 
TUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docx
TUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docxTUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docx
TUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docxJUMINTENSARI1
 
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...Penataan Ruang
 
KOORDINASI PENGELOLAAN LIMBAH DANAU TOBA (1).pptx
KOORDINASI PENGELOLAAN LIMBAH DANAU TOBA (1).pptxKOORDINASI PENGELOLAAN LIMBAH DANAU TOBA (1).pptx
KOORDINASI PENGELOLAAN LIMBAH DANAU TOBA (1).pptxanggiaran1
 
27759305 minapolitan-kabupaten-kaur-prov-bengkulu
27759305 minapolitan-kabupaten-kaur-prov-bengkulu27759305 minapolitan-kabupaten-kaur-prov-bengkulu
27759305 minapolitan-kabupaten-kaur-prov-bengkuluMarhadi1995
 
51ff0_Pengenalan_kebijakan_pantai-Indonesia.ppt
51ff0_Pengenalan_kebijakan_pantai-Indonesia.ppt51ff0_Pengenalan_kebijakan_pantai-Indonesia.ppt
51ff0_Pengenalan_kebijakan_pantai-Indonesia.pptErikMunandar1
 
Laporal pendhuluan rzwp kota ambon
Laporal pendhuluan rzwp kota ambonLaporal pendhuluan rzwp kota ambon
Laporal pendhuluan rzwp kota ambonamri sanjaya
 
Uu 27 2007 Wilayah Pesisir Ppk
Uu 27 2007  Wilayah Pesisir PpkUu 27 2007  Wilayah Pesisir Ppk
Uu 27 2007 Wilayah Pesisir Ppkguest6887f0
 
Uu 27 2007 Wilayah Pesisir Ppk
Uu 27 2007  Wilayah Pesisir PpkUu 27 2007  Wilayah Pesisir Ppk
Uu 27 2007 Wilayah Pesisir Ppkguest6887f0
 

Similar to Perpres nomor 60_tahun_2021 PENYELAMATAN DANAU PRIORITAS NASIONAL (20)

Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai
Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungaiPengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai
Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai
 
48a99_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT_Yogya.pptx
48a99_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT_Yogya.pptx48a99_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT_Yogya.pptx
48a99_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT_Yogya.pptx
 
0f08f_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT.pptx
0f08f_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT.pptx0f08f_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT.pptx
0f08f_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT.pptx
 
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
 
Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...
Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...
Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...
 
Tugas psda1 kelompok 1 a2
Tugas psda1   kelompok 1 a2Tugas psda1   kelompok 1 a2
Tugas psda1 kelompok 1 a2
 
Perpres No. 37 Tahun 2023 tentang Kebijakan Nasional Sumber Daya Air.pdf
Perpres No. 37 Tahun 2023 tentang Kebijakan Nasional Sumber Daya Air.pdfPerpres No. 37 Tahun 2023 tentang Kebijakan Nasional Sumber Daya Air.pdf
Perpres No. 37 Tahun 2023 tentang Kebijakan Nasional Sumber Daya Air.pdf
 
Persiapan Penetapan Sempadan dan Revitalisasi Danau Ranau1.pptx
Persiapan Penetapan Sempadan dan Revitalisasi Danau Ranau1.pptxPersiapan Penetapan Sempadan dan Revitalisasi Danau Ranau1.pptx
Persiapan Penetapan Sempadan dan Revitalisasi Danau Ranau1.pptx
 
Modul pengembangan kemaritiman daerah pesisir
Modul pengembangan  kemaritiman daerah pesisirModul pengembangan  kemaritiman daerah pesisir
Modul pengembangan kemaritiman daerah pesisir
 
Undang nomor 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pula...
Undang nomor 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pula...Undang nomor 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pula...
Undang nomor 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pula...
 
TUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docx
TUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docxTUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docx
TUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docx
 
Pengelolaan Kawasan Perairan
Pengelolaan Kawasan PerairanPengelolaan Kawasan Perairan
Pengelolaan Kawasan Perairan
 
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
 
Bab1 pendahuluan
Bab1 pendahuluanBab1 pendahuluan
Bab1 pendahuluan
 
KOORDINASI PENGELOLAAN LIMBAH DANAU TOBA (1).pptx
KOORDINASI PENGELOLAAN LIMBAH DANAU TOBA (1).pptxKOORDINASI PENGELOLAAN LIMBAH DANAU TOBA (1).pptx
KOORDINASI PENGELOLAAN LIMBAH DANAU TOBA (1).pptx
 
27759305 minapolitan-kabupaten-kaur-prov-bengkulu
27759305 minapolitan-kabupaten-kaur-prov-bengkulu27759305 minapolitan-kabupaten-kaur-prov-bengkulu
27759305 minapolitan-kabupaten-kaur-prov-bengkulu
 
51ff0_Pengenalan_kebijakan_pantai-Indonesia.ppt
51ff0_Pengenalan_kebijakan_pantai-Indonesia.ppt51ff0_Pengenalan_kebijakan_pantai-Indonesia.ppt
51ff0_Pengenalan_kebijakan_pantai-Indonesia.ppt
 
Laporal pendhuluan rzwp kota ambon
Laporal pendhuluan rzwp kota ambonLaporal pendhuluan rzwp kota ambon
Laporal pendhuluan rzwp kota ambon
 
Uu 27 2007 Wilayah Pesisir Ppk
Uu 27 2007  Wilayah Pesisir PpkUu 27 2007  Wilayah Pesisir Ppk
Uu 27 2007 Wilayah Pesisir Ppk
 
Uu 27 2007 Wilayah Pesisir Ppk
Uu 27 2007  Wilayah Pesisir PpkUu 27 2007  Wilayah Pesisir Ppk
Uu 27 2007 Wilayah Pesisir Ppk
 

More from CIkumparan

Salinan Perpres Nomor 32 Tahun 2024 .pdf
Salinan Perpres Nomor 32 Tahun 2024 .pdfSalinan Perpres Nomor 32 Tahun 2024 .pdf
Salinan Perpres Nomor 32 Tahun 2024 .pdfCIkumparan
 
SE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdf
SE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdf
SE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfCIkumparan
 
rilis pengawasan pungut hitung newwwwww.pdf
rilis pengawasan pungut hitung newwwwww.pdfrilis pengawasan pungut hitung newwwwww.pdf
rilis pengawasan pungut hitung newwwwww.pdfCIkumparan
 
Pemetaan Partai Politik Pengusung Mantan Napi Korupsi.pdf
Pemetaan Partai Politik Pengusung Mantan Napi Korupsi.pdfPemetaan Partai Politik Pengusung Mantan Napi Korupsi.pdf
Pemetaan Partai Politik Pengusung Mantan Napi Korupsi.pdfCIkumparan
 
Pemetaan Mantan Napi Korupsi dalam DCT Caleg Pemilu 2024.pdf
Pemetaan Mantan Napi Korupsi dalam DCT Caleg Pemilu 2024.pdfPemetaan Mantan Napi Korupsi dalam DCT Caleg Pemilu 2024.pdf
Pemetaan Mantan Napi Korupsi dalam DCT Caleg Pemilu 2024.pdfCIkumparan
 
2024kpt122.pdf KPU document 2024 122xxxx
2024kpt122.pdf KPU document 2024 122xxxx2024kpt122.pdf KPU document 2024 122xxxx
2024kpt122.pdf KPU document 2024 122xxxxCIkumparan
 
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdffff
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdffffSalinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdffff
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdffffCIkumparan
 
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdfxxxxx
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdfxxxxxSalinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdfxxxxx
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdfxxxxxCIkumparan
 
Keppres Nomor 8 Tahun 2024 pdfxxxxxxxxxxx
Keppres Nomor 8 Tahun 2024 pdfxxxxxxxxxxxKeppres Nomor 8 Tahun 2024 pdfxxxxxxxxxxx
Keppres Nomor 8 Tahun 2024 pdfxxxxxxxxxxxCIkumparan
 
V3. PERS RELEASE PENERIMAAN LADK PARPOL.pdf
V3. PERS RELEASE PENERIMAAN LADK PARPOL.pdfV3. PERS RELEASE PENERIMAAN LADK PARPOL.pdf
V3. PERS RELEASE PENERIMAAN LADK PARPOL.pdfCIkumparan
 
Peraturan BEM UI 2023 tentang Pelaporan, Penanganan, dan Pencegahan Kekerasan...
Peraturan BEM UI 2023 tentang Pelaporan, Penanganan, dan Pencegahan Kekerasan...Peraturan BEM UI 2023 tentang Pelaporan, Penanganan, dan Pencegahan Kekerasan...
Peraturan BEM UI 2023 tentang Pelaporan, Penanganan, dan Pencegahan Kekerasan...CIkumparan
 
Salinan Perpres Nomor 79 Tahun 2023 (1).pdf
Salinan Perpres Nomor 79 Tahun 2023 (1).pdfSalinan Perpres Nomor 79 Tahun 2023 (1).pdf
Salinan Perpres Nomor 79 Tahun 2023 (1).pdfCIkumparan
 
Rilis Timnas AMIN.pdf
Rilis Timnas AMIN.pdfRilis Timnas AMIN.pdf
Rilis Timnas AMIN.pdfCIkumparan
 
Salinan PP Nomor 53 Tahun 2023
Salinan PP Nomor 53 Tahun 2023Salinan PP Nomor 53 Tahun 2023
Salinan PP Nomor 53 Tahun 2023CIkumparan
 
Salinan Permohonan_3357
Salinan Permohonan_3357Salinan Permohonan_3357
Salinan Permohonan_3357CIkumparan
 
SP - Pelantikan Pejabat Kemenkeu-final.pdf
SP - Pelantikan Pejabat Kemenkeu-final.pdfSP - Pelantikan Pejabat Kemenkeu-final.pdf
SP - Pelantikan Pejabat Kemenkeu-final.pdfCIkumparan
 
Salinan Visi Misi Prabowo-Gibran
Salinan Visi Misi Prabowo-GibranSalinan Visi Misi Prabowo-Gibran
Salinan Visi Misi Prabowo-GibranCIkumparan
 
Salinan SE Peningkatan Kewaspadaan MPOX
Salinan SE Peningkatan Kewaspadaan MPOXSalinan SE Peningkatan Kewaspadaan MPOX
Salinan SE Peningkatan Kewaspadaan MPOXCIkumparan
 
Salinan AMIN VISI MISI PROGRAM
Salinan AMIN VISI MISI PROGRAMSalinan AMIN VISI MISI PROGRAM
Salinan AMIN VISI MISI PROGRAMCIkumparan
 
Salinan PP Nomor 48 Tahun 2023
Salinan PP Nomor 48 Tahun 2023Salinan PP Nomor 48 Tahun 2023
Salinan PP Nomor 48 Tahun 2023CIkumparan
 

More from CIkumparan (20)

Salinan Perpres Nomor 32 Tahun 2024 .pdf
Salinan Perpres Nomor 32 Tahun 2024 .pdfSalinan Perpres Nomor 32 Tahun 2024 .pdf
Salinan Perpres Nomor 32 Tahun 2024 .pdf
 
SE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdf
SE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdf
SE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdf
 
rilis pengawasan pungut hitung newwwwww.pdf
rilis pengawasan pungut hitung newwwwww.pdfrilis pengawasan pungut hitung newwwwww.pdf
rilis pengawasan pungut hitung newwwwww.pdf
 
Pemetaan Partai Politik Pengusung Mantan Napi Korupsi.pdf
Pemetaan Partai Politik Pengusung Mantan Napi Korupsi.pdfPemetaan Partai Politik Pengusung Mantan Napi Korupsi.pdf
Pemetaan Partai Politik Pengusung Mantan Napi Korupsi.pdf
 
Pemetaan Mantan Napi Korupsi dalam DCT Caleg Pemilu 2024.pdf
Pemetaan Mantan Napi Korupsi dalam DCT Caleg Pemilu 2024.pdfPemetaan Mantan Napi Korupsi dalam DCT Caleg Pemilu 2024.pdf
Pemetaan Mantan Napi Korupsi dalam DCT Caleg Pemilu 2024.pdf
 
2024kpt122.pdf KPU document 2024 122xxxx
2024kpt122.pdf KPU document 2024 122xxxx2024kpt122.pdf KPU document 2024 122xxxx
2024kpt122.pdf KPU document 2024 122xxxx
 
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdffff
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdffffSalinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdffff
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdffff
 
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdfxxxxx
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdfxxxxxSalinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdfxxxxx
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdfxxxxx
 
Keppres Nomor 8 Tahun 2024 pdfxxxxxxxxxxx
Keppres Nomor 8 Tahun 2024 pdfxxxxxxxxxxxKeppres Nomor 8 Tahun 2024 pdfxxxxxxxxxxx
Keppres Nomor 8 Tahun 2024 pdfxxxxxxxxxxx
 
V3. PERS RELEASE PENERIMAAN LADK PARPOL.pdf
V3. PERS RELEASE PENERIMAAN LADK PARPOL.pdfV3. PERS RELEASE PENERIMAAN LADK PARPOL.pdf
V3. PERS RELEASE PENERIMAAN LADK PARPOL.pdf
 
Peraturan BEM UI 2023 tentang Pelaporan, Penanganan, dan Pencegahan Kekerasan...
Peraturan BEM UI 2023 tentang Pelaporan, Penanganan, dan Pencegahan Kekerasan...Peraturan BEM UI 2023 tentang Pelaporan, Penanganan, dan Pencegahan Kekerasan...
Peraturan BEM UI 2023 tentang Pelaporan, Penanganan, dan Pencegahan Kekerasan...
 
Salinan Perpres Nomor 79 Tahun 2023 (1).pdf
Salinan Perpres Nomor 79 Tahun 2023 (1).pdfSalinan Perpres Nomor 79 Tahun 2023 (1).pdf
Salinan Perpres Nomor 79 Tahun 2023 (1).pdf
 
Rilis Timnas AMIN.pdf
Rilis Timnas AMIN.pdfRilis Timnas AMIN.pdf
Rilis Timnas AMIN.pdf
 
Salinan PP Nomor 53 Tahun 2023
Salinan PP Nomor 53 Tahun 2023Salinan PP Nomor 53 Tahun 2023
Salinan PP Nomor 53 Tahun 2023
 
Salinan Permohonan_3357
Salinan Permohonan_3357Salinan Permohonan_3357
Salinan Permohonan_3357
 
SP - Pelantikan Pejabat Kemenkeu-final.pdf
SP - Pelantikan Pejabat Kemenkeu-final.pdfSP - Pelantikan Pejabat Kemenkeu-final.pdf
SP - Pelantikan Pejabat Kemenkeu-final.pdf
 
Salinan Visi Misi Prabowo-Gibran
Salinan Visi Misi Prabowo-GibranSalinan Visi Misi Prabowo-Gibran
Salinan Visi Misi Prabowo-Gibran
 
Salinan SE Peningkatan Kewaspadaan MPOX
Salinan SE Peningkatan Kewaspadaan MPOXSalinan SE Peningkatan Kewaspadaan MPOX
Salinan SE Peningkatan Kewaspadaan MPOX
 
Salinan AMIN VISI MISI PROGRAM
Salinan AMIN VISI MISI PROGRAMSalinan AMIN VISI MISI PROGRAM
Salinan AMIN VISI MISI PROGRAM
 
Salinan PP Nomor 48 Tahun 2023
Salinan PP Nomor 48 Tahun 2023Salinan PP Nomor 48 Tahun 2023
Salinan PP Nomor 48 Tahun 2023
 

Recently uploaded

PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxBudyHermawan3
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxPPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxssuser8905b3
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxBudyHermawan3
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 

Recently uploaded (14)

PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxPPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 

Perpres nomor 60_tahun_2021 PENYELAMATAN DANAU PRIORITAS NASIONAL

  • 1. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2021 TENTANG PENYELAMATAN DANAU PRIORITAS NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa danau merupakan bagian dari ekosistem, sumber daya air, sumber air yang memiliki nilai ekonomi, ekologis, sejarah, budaya, dan hubungan yang erat dengan kehidupan masyarakat di Indonesia; b. bahwa kondisi beberapa danau di Indonesia saat ini telah mengalami tekanan dan degradasi berupa kerusakan daerah tangkapan air, sempadan danau, penurunan kualitas air, penurunan sumber daya alam dan keanekaragaman hayati, peningkatan erosi/ sedimentasi, pendangkalan, dan punahnya jenis biota endemik, yang menjadi ancaman bagi kelestarian fungsi danau dan mengakibatkan kerugian bagi kehidupan masyarakat; c. bahwa untuk percepatan pengendalian kerusakan, menjaga, memulihkan, dan mengembalikan kondisi dan fungsi danau, perlu dilakukan koordinasi, sinergi, sinkronisasi, dan harmonisasi antar kementerian/lembaga dan pemerintah daerah serta pemangku kepentingan secara terpadu melalui penyelamatan danau prioritas nasional; d. bahwa ...
  • 2. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - 2 - d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Penyelamatan Danau Prioritas Nasional; Mengingat Pasal 4 ayat (1) Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENYELAMATAN DANAU PRIORITAS NASIONAL. Pasal 1 Dalam Peraturan Presiden ini yang dimaksud dengan: 1. Air adalah semua air yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang berada di darat. 2. Danau adalah wadah Air di permukaan bumi dan ekosistemnya yang terbentuk secara alami yang dibatasi sekelilingnya oleh sempadan danau. 3. Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh-menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup. 4. Danau Prioritas Nasional adalah Danau yang memenuhi kriteria sebagai Danau Prioritas Nasional sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Presiden ini. 5. Penyelamatan ...
  • 3. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -3- 5. Penyelamatan Danau Prioritas Nasional adalah upaya untuk mengendalikan kerusakan, menjaga, memulihkan, dan mengembalikan kondisi dan fungsi badan air danau, daerah tangkapan air, dan sempadan danau sehingga bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. 6. Daerah Tangkapan Air Danau adalah suatu wilayah daratan yang menampung dan menyimpan Air dari curah hujan dan mengalirkannya ke Danau secara langsung atau melalui sungai yang bermuara ke Danau. 7. Sempadan Danau adalah luasan lahan yang mengelilingi dan berjarak tertentu dari tepi badan Danau yang berfungsi sebagai kawasan pelindung Danau, fasilitas publik, masyarakat, dan kepentingan aspek lingkungan. 8. Tim Penyelamatan Danau Prioritas Nasional adalah wadah koordinasi, sinergi, sinkronisasi, dan harmonisasi antar kementerian/lembaga dan pemerintah daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden ini dalam rangka Penyelamatan Danau Prioritas Nasional. 9. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat. 10. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. 1 1 . Pemangku
  • 4. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -4- 11. Pemangku Kepentingan adalah orang perseorangan, kelompok masyarakat/ masyarakat adat, akademisi, filantropi, organisasi profesi/ilmiah, asosiasi/ dunia usaha, media massa, lembaga swadaya masyarakat, dan mitra pembangunan lainnya yang terkait dengan Penyelamatan Danau Prioritas Nasional. Pasal 2 Peraturan Presiden ini dimaksudkan sebagai acuan bagi kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah provinsi dan Pemerintah Daerah kabupaten/kota untuk melakukan koordinasi, sinergi, sinkronisasi, dan harmonisasi dalam rangka percepatan Penyelamatan Danau Prioritas Nasional. Pasal 3 (1) Dengan Peraturan Presiden ini ditetapkan 15 (lima belas) Danau Prioritas Nasional yaitu Danau Toba di Provinsi Sumatera Utara, Danau Singkarak di Provinsi Sumatera Barat, Danau Maninjau di Provinsi Sumatera Barat, Danau Kerinci di Provinsi Jambi, Danau Rawa Danau di Provinsi Banten, Danau Rawa Pening di Provinsi Jawa Tengah, Danau Batur di Provinsi Bali, Danau Tondano di Provinsi Sulawesi Utara, Danau Kaskade Mahakam (Melintang, Semayang, dan Jempang) di Provinsi Kalimantan Timur, Danau Sentarum di Provinsi Kalimantan Barat, Danau Limboto di Provinsi Gorontalo, Danau Poso di Provinsi Sulawesi Tengah, Danau Tempe di Provinsi Sulawesi Selatan, Danau Matano di Provinsi Sulawesi Selatan, dan Danau Sentani di Provinsi Papua. (2) Penetapan
  • 5. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - 5 - (2) Penetapan Danau Prioritas Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan kriteria sebagai berikut: a. mengalami tekanan dan degradasi berupa kerusakan Daerah Tangkapan Air Danau, kerusakan Sempadan Danau, kerusakan badan Air Danau, pengurangan volume tampungan Danau, pengurangan luas Danau, peningkatan sedimentasi, penurunan kualitas Air, dan penurunan keanekaragaman hayati yang mengakibatkan masalah ekologi, ekonomi, dan sosial budaya bagi masyarakat. b. memiliki nilai strategis ekonomi, ekologi, sosial budaya, dan ilmu pengetahuan; dan/atau c. tercantum dalam salah satu dokumen perencanaan pembangunan, rencana induk, dan/ atau bentuk dokumen teknis lainnya di sektor Air dan/atau Danau. Pasal 4 Penyelamatan Danau Prioritas Nasional didasarkan pada arah kebijakan berupa: a. mencegah dan menanggulangi kerusakan Ekosistem Danau Prioritas Nasional; b. memulihkan fungsi dan memelihara Ekosistem Danau Prioritas Nasional; dan c. memanfaatkan ...
  • 6. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - 6 - c. memanfaatkan Danau Prioritas Nasional dengan tetap memperhatikan kondisi dan fungsinya secara berkelanjutan. Pasal 5 Arah kebijakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dijabarkan dalam Strategi Penyelamatan Danau Prioritas Nasional sebagai berikut: a. pengintegrasian program dan kegiatan Penyelamatan Danau Prioritas Nasional ke dalam penataan ruang; b. pengintegrasian program dan kegiatan Penyelamatan Danau Prioritas Nasional ke dalam kebijakan, perencanaan, dan penganggaran; c. penyelamatan Ekosistem perairan, Ekosistem sempadan dan Ekosistem Daerah Tangkapan Air Danau; d. penerapan hasil riset, pemantauan, evaluasi, dan pengembangan basis data dan informasi; dan e. pengembangan sosial ekonomi, penguatan kelembagaan, dan peningkatan peran Pemangku Kepentingan. Pasal 6 (1) Strategi Penyelamatan Danau Prioritas Nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dijabarkan ke dalam program, kegiatan, sasaran, target capaian, dan penanggung jawab, tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Presiden ini. (2) Strategi Penyelamatan Danau Prioritas Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun untuk masing-masing Danau Prioritas Nasional dan ditetapkan untuk periode 4 (empat) tahun. Pasal 7 ...
  • 7. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - 7 - Pasal 7 (1) Kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah provinsi, dan Pemerintah Daerah kabupaten/kota melaksanakan strategi Penyelamatan Danau Prioritas Nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6. (2) Pelaksanaan strategi Penyelamatan Danau Prioritas Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi, serta pelaporan program dan kegiatan pembangunan di tingkat pusat dan daerah. (3) Dalam melaksanakan strategi Penyelamatan Danau Prioritas Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (2), kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah provinsi, dan Pemerintah Daerah kabupaten/kota dapat melibatkan Pemangku Kepentingan. Pasal 8 Dengan Peraturan Presiden ini dibentuk Tim Penyelamatan Danau Prioritas Nasional terdiri atas: a. Dewan Pengarah; b. Tim Penyelamatan Danau Prioritas Nasional tingkat pusat; dan c. Tim Penyelamatan Danau Prioritas Nasional tingkat daerah. Pasal 9 (1) Dewan Pengarah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf a bertugas: a. memberikan arahan dalam pencapaian, pemantauan, dan evaluasi, serta pembinaan dan pengawasan strategi Penyelamatan Danau Prioritas Nasional; dan b. menyampaikan ...
  • 8. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - 8 - b. menyampaikan laporan pelaksanaan Penyelamatan Danau Prioritas Nasional kepada Presiden. (2) Dewan Pengarah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. Ketua merangkap anggota : Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. b. Wakil ketua merangkap anggota : c. Ketua harian merangkap anggota : d. Wakil ketua harian I merangkap anggota : e. Wakil ketua harian II merangkap anggota : Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. f. Anggota: 1) Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan; 2) Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan; 3) Menteri Dalam Negeri; 4) Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional; 5) Menteri Pertanian; 6) Menteri ..
  • 9. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - 9 - 6) Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; 7) Menteri Kelautan dan Perikanan; 8) Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; 9) Menteri Badan Usaha Milik Negara; 10) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral; 11) Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi; 12) Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional; 13) Panglima Tentara Nasional Indonesia; 14) Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia; dan 15) Kepala Badan Informasi Geospasial. Pasal 10 Tim Penyelamatan Danau Prioritas Nasional tingkat pusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf b sesuai dengan kewenangannya bertugas melaksanakan arahan Dewan Pengarah dalam: a. melakukan koordinasi, sinergi, sinkronisasi, dan harmonisasi terhadap: 1) perencanaan dan penganggaran strategi Penyelamatan Danau Prioritas Nasional; 2) pelaksanaan strategi Penyelamatan Danau Prioritas Nasional; 3) pemantauan dan evaluasi strategi Penyelamatan Danau Prioritas Nasional; dan 4) pembinaan dan pengawasan strategi Penyelamatan Danau Prioritas Nasional; b. merumuskan laporan pelaksanaan strategi Penyelamatan Danau Prioritas Nasional untuk disampaikan kepada Dewan Pengarah. (2) Dalam ...
  • 10. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - 10 - (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Tim Penyelamatan Danau Prioritas Nasional tingkat pusat dapat berkoordinasi dengan kementerian/ lembaga, Pemerintah Daerah provinsi dan kabupaten/ kota serta Pemangku Kepentingan. Pasal 11 Menteri selaku Ketua Harian menetapkan susunan keanggotaan, tugas serta mekanisme dan tata kerja Tim Penyelamatan Danau Prioritas Nasional tingkat pusat. Pasal 12 (1) Tim Penyelamatan Danau Prioritas Nasional tingkat daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf c, sesuai dengan kewenangannya bertugas: a. melakukan koordinasi, sinergi, sinkronisasi, dan harmonisasi tingkat daerah terhadap: 1) perencanaan dan penganggaran strategi Penyelamatan Danau Prioritas Nasional; 2) pelaksanaan strategi Penyelamatan Danau Prioritas Nasional; 3) pemantauan dan evaluasi strategi Penyelamatan Danau Prioritas Nasional; dan 4) pembinaan dan pengawasan strategi Penyelamatan Danau Prioritas Nasional; b. merumuskan laporan pelaksanaan strategi Penyelamatan Danau Prioritas Nasional untuk disampaikan kepada Dewan Pengarah. (2) Pelaksanaan ..
  • 11. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (2) Pelaksanaan tugas Tim Penyelamatan Danau Prioritas Nasional tingkat daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan di wilayah Danau Prioritas Nasional sesuai dengan kewenangannya. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Tim Penyelamatan Danau Prioritas Nasional tingkat daerah dapat berkoordinasi dengan kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah provinsi dan kabupaten/kota serta Pemangku Kepentingan. Pasal 13 (1) Gubernur atau Bupati/Walikota menetapkan susunan keanggotaan Tim Penyelamatan Danau Prioritas Nasional tingkat daerah. (2) Dalam hal Pemerintah Daerah provinsi dan Pemerintah Daerah kabupaten/kota telah memiliki lembaga pengelola Danau, maka dapat bertindak sebagai Tim Penyelamatan Danau Prioritas Nasional tingkat daerah. Pasal 14 (1) Menteri selaku Ketua Harian mengoordinasikan Penyelamatan Danau Prioritas Nasional tingkat pusat dan tingkat daerah. (2) Ketentuan mengenai hubungan kerja antara Tim Penyelamatan Danau Prioritas Nasional tingkat pusat dan Tim Penyelamatan Danau Prioritas Nasional tingkat daerah diatur dengan Peraturan Menteri. Pasal 15 Menteri selaku Ketua Harian mengatur lebih lanjut mengenai koordinasi, sinergi, sinkronisasi, dan harmonisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) dan Pasal 12 ayat (1). Pasal 16 ...
  • 12. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - 12 - Pasal 16 (1) Menteri terkait, gubemur, dan bupati/walikota melaksanakan pembinaan dan pengawasan dalam rangka Penyelamatan Danau Prioritas Nasional. (2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui sosialisasi, advokasi, bimbingan teknis, pelatihan, promosi, penguatan koordinasi, dan jejaring dalam rangka Penyelamatan Danau Prioritas Nasional. Pasal 17 (1) Kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah provinsi, dan Pemerintah Daerah kabupaten/kota se suai dengan kewenangannya melakukan pemberdayaan kepada Pemangku Kepentingan untuk terlibat dalam Penyelamatan Danau Prioritas Nasional. (2) Pemberdayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melalui kegiatan sosialisasi, konsultasi publik, dan partisipasi. Pasal 18 (1) Tim Penyelamatan Danau Prioritas Nasional tingkat daerah melaporkan hasil koordinasi, sinergi, sinkronisasi, dan harmonisasi sebagai capaian pelaksanaan strategi Penyelamatan Danau Prioritas Nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) huruf b kepada Gubernur atau Bupati/Walikota paling sedikit 1 (satu) tahun sekali. (2) Gubernur atau Bupati/Walikota melaporkan hasil koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Menteri selaku Ketua Harian paling sedikit 1 (satu) tahun sekali. (3) Tim ...
  • 13. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - 13 - (3) Tim Penyelamatan Danau Prioritas Nasional tingkat pusat melaporkan hasil koordinasi, sinergi, sinkronisasi, dan harmonisasi sebagai capaian pelaksanaan strategi Penyelamatan Danau Prioritas Nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) huruf a kepada Menteri selaku Ketua Harlan paling sedikit 1 (satu) tahun sekali. (4) Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), Menteri selaku Ketua Harian melaporkan hasil koordinasi capaian pelaksanaan strategi Penyelamatan Danau Prioritas Nasional kepada Ketua Dewan Pengarah. (5) Ketua Dewan Pengarah melaporkan hasil capaian pelaksanaan strategi Penyelamatan Danau Prioritas Nasional kepada Presiden paling sedikit 1 (satu) tahun sekali. Pasal 19 Pendanaan Penyelamatan Danau Prioritas Nasional bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, dan sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan. Pasal 20 Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku, kegiatan penyelamatan 15 (lima belas) Danau yang telah dilakukan sebelum Peraturan Presiden ini ditetapkan hams disesuaikan dengan ketentuan Peraturan Presiden ini paling lama 6 (enam) bulan sejak Peraturan Presiden ini berlaku. Pasal 21 Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar ...
  • 14. Salinan sesuai dengan aslinya SE TARIAT KABINET RI g Perekonon~ian, akti Parikesit PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - 14 - Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Presiden ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 22 Juni 2021 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd. JOKO WIDODO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 30 Juni 2021 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. YASONNA H. LAOLY LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2021 NOMOR 143