SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 13 TAHUN 2011
TENTANG
PENGHEMATAN ENERGI DAN AIR
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Dalam rangka lebih meningkatkan penghematan energi dan air, dengan tetap
memperhatikan kebutuhan energi dan air serta prinsip keadilan dalam
pemanfaatannya, dengan ini menginstruksikan:
Kepada : 1. Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II;
2. Jaksa Agung Republik Indonesia;
3. Panglima Tentara Nasional Indonesia;
4. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia;
5. Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian;
6. Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Negara;
7. Gubernur; dan
8. Bupati/Walikota
Untuk:
PERTAMA : Melakukan langkah-langkah dan inovasi penghematan energi dan
air di lingkungan instansi masing-masing dan/atau di lingkungan
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik
Daerah (BUMD) sesuai kewenangan masing-masing, dengan
berpedoman pada Kebijakan Penghematan Energi dan Air, untuk :
a. penerangan dan alat pendingin ruangan gedung kantor
dan/atau bangunan yang dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah
Daerah, BUMN, dan BUMD;
b. peralatan ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2 -
b. peralatan kantor, perlengkapan, dan peralatan yang
menggunakan energi listrik atau bahan bakar minyak untuk
gedung kantor dan/atau bangunan termasuk kendaraan dinas,
yang dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, BUMN,
dan BUMD; dan
c. kegiatan atau aktifitas Pemerintah, Pemerintah Daerah, BUMN,
dan BUMD yang memanfaatkan air.
KEDUA : 1. Penghematan energi dan air sebagaimana dimaksud dalam
Diktum PERTAMA dilakukan dengan target:
a. Penghematan listrik sebesar 20% (duapuluh persen)
dihitung dari rata-rata penggunaan listrik di lingkungan
masing-masing dalam kurun waktu 6 (enam) bulan
sebelum dikeluarkannya Instruksi Presiden ini;
b. Penghematan pemakaian BBM Bersubsidi sebesar 10%
(sepuluh persen) melalui pengaturan pembatasan
penggunaan BBM Bersubsidi bagi kendaraan di
lingkungan instansi masing-masing dan di lingkungan
BUMN dan BUMD;
c. Penghematan air sebesar 10% (sepuluh persen) dihitung
dari rata-rata penggunaan air di lingkungan masing-
masing dalam kurun waktu 6 (enam) bulan sebelum
dikeluarkannya Instruksi Presiden ini;
2. Pengaturan pembatasan penggunaan BBM Bersubsidi
sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf b, dilakukan
sepanjang BBM Non Subsidi tersedia di wilayah masing-
masing.
KETIGA : Membentuk gugus tugas di lingkungan masing-masing untuk
mengawasi pelaksanaan penghematan energi dan air.
KEEMPAT ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3 -
KEEMPAT : Para Gubernur, Bupati dan Walikota agar :
1. Melaksanakan program dan kegiatan penghematan energi
dan air sesuai Kebijakan Penghematan Energi dan Air yang
telah ditetapkan; dan
2. Melakukan sosialisasi dan mendorong masyarakat termasuk
perusahaan swasta yang berada di wilayah masing-masing
untuk melaksanakan penghematan energi dan air
sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA.
KELIMA : 1. Untuk mengoptimalkan kebijakan nasional dalam rangka
penghematan energi dan air, dibentuk Tim Nasional
Penghematan Energi dan Air, yang selanjutnya disebut Tim
Nasional, dengan susunan keanggotaan sebagai berikut :
Ketua
merangkap Anggota : Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian;
Ketua Harian
merangkap Anggota : Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral;
Anggota : 1. Menteri Dalam Negeri;
2. Menteri Perhubungan;
3. Menteri Pekerjaan Umum;
4. Menteri Pertanian;
5. Menteri Perindustrian;
6. Menteri Keuangan;
7. Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi;
8. Menteri ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 4 -
8. Menteri Lingkungan Hidup;
9. Menteri Riset dan Teknologi;
10. Menteri Badan Usaha Milik
Negara;
11. Kepala Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi; dan
Sekretaris : Direktur Jenderal Energi Baru,
Terbarukan dan Konservasi Energi,
Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral.
2. Tim Nasional dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Tim
Pelaksana yang diketuai oleh Sekretaris Tim Nasional.
3. Ketua Tim Pelaksana menyampaikan laporan mengenai
pelaksanaan tugasnya kepada Ketua melalui Ketua Harian.
4. Kelengkapan keanggotaan Tim Pelaksana ditetapkan oleh
Ketua Harian Tim Nasional.
KEENAM : Tim Nasional sebagaimana dimaksud dalam Diktum KELIMA
bertugas:
a. merumuskan dan menyiapkan kebijakan, strategi dan
program penghematan energi dan air termasuk program
konservasinya dengan berpedoman pada prinsip:
1) kebutuhan listrik, dan BBM masyarakat dewasa ini
dipenuhi oleh Pemerintah dengan subsidi;
2) kemewahan dalam pemanfaatan energi dan air harus
dibatasi dan dibayar sesuai harga keekonomian;
3) kebutuhan ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 5 -
3) kebutuhan energi dan air untuk keperluan usaha dan
bisnis skala tertentu, dibayar sesuai harga keekonomian;
dan
4) pemakaian energi dan air di lingkungan instansi
Pemerintah/Pemerintah Daerah, BUMN, dan BUMD harus
dibatasi, diawasi, dan menjadi contoh masyarakat;
b. menetapkan langkah-langkah strategis yang diperlukan dalam
rangka penghematan energi dan air;
c. melakukan pembinaan dan memberikan bimbingan teknis
terhadap pelaksanaan penghematan energi dan air kepada
pengguna energi dan air;
d. menyusun langkah-langkah strategis untuk mengembangkan
sumber daya manusia yang berkualitas di bidang konservasi
energi dan air;
e. melakukan inventarisasi dan kajian atas kegiatan dan aktifitas
yang dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, BUMN,
BUMD, dan perusahaan swasta, serta masyarakat yang dapat
dilakukan untuk menghemat energi dan air;
f. melakukan sosialisasi secara menyeluruh untuk penggunaan
teknologi yang dapat menghemat energi dan air;
g. melakukan evaluasi terhadap kebijakan yang terkait secara
langsung maupun tidak langsung dengan penggunaan energi
dan air untuk mendukung program penghematan energi dan
air;
h. mengkaji dan menyusun kebijakan untuk pengalokasian dana
dalam rangka kegiatan penghematan energi dan air;
i. menetapkan kebijakan dan langkah-langkah pelaksanaan
audit energi dan air secara berkelanjutan;
j. menetapkan ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 6 -
j. menetapkan langkah-langkah strategis dalam rangka
penyelesaian permasalahan yang menghambat program dan
kegiatan penghematan energi dan air; dan
k. melakukan pengawasan dan pemantauan pelaksanaan
penghematan energi dan air sebagaimana dimaksud dalam
Instruksi Presiden ini.
KETUJUH : Dalam melaksanakan tugasnya, Tim Nasional dapat melibatkan
konsultan, tenaga ahli, akademisi atau pihak-pihak lain yang
dipandang perlu.
KEDELAPAN : Tim Nasional menyampaikan laporan mengenai pelaksanaan
tugasnya kepada Presiden setiap 3 (tiga) bulan, atau sewaktu-
waktu apabila diperlukan, dengan tembusan kepada Kepala Unit
Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian
Pembangunan (UKP4).
KESEMBILAN : Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas Tim
Nasional dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara.
KESEPULUH : Melaksanakan Instruksi Presiden ini sebaik-baiknya dengan
penuh tanggung jawab.
KESEBELAS : Dengan dikeluarkannya Instruksi Presiden ini, maka Instruksi
Presiden Nomor 2 Tahun 2008 tentang Penghematan Energi dan
Air dinyatakan tidak berlaku.
Instruksi ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 7 -
Instruksi Presiden ini mulai berlaku pada tanggal dikeluarkan.
Dikeluarkan di Jakarta
pada tanggal 11 Agustus 2011
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Salinan sesuai dengan aslinya
SEKRETARIAT KABINET RI
Deputi Perekonomian,

More Related Content

What's hot

Keterbatasan saluran irigasi kabupaten hulu sungai selatan, kalimantan selatan
Keterbatasan saluran irigasi kabupaten hulu sungai selatan, kalimantan selatanKeterbatasan saluran irigasi kabupaten hulu sungai selatan, kalimantan selatan
Keterbatasan saluran irigasi kabupaten hulu sungai selatan, kalimantan selatan
CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA, PT TBK
 
Perpres27 tahun 2020-2020
Perpres27 tahun 2020-2020Perpres27 tahun 2020-2020
Perpres27 tahun 2020-2020
nathanabigail
 
Ind puu-7-2012-permen lh 16 th 2012 penyusunan dokumen lh
Ind puu-7-2012-permen lh 16 th 2012 penyusunan dokumen lhInd puu-7-2012-permen lh 16 th 2012 penyusunan dokumen lh
Ind puu-7-2012-permen lh 16 th 2012 penyusunan dokumen lh
Dian Nandariardi
 
Permen lh 05-tahun-2012 (1)
Permen lh 05-tahun-2012 (1)Permen lh 05-tahun-2012 (1)
Permen lh 05-tahun-2012 (1)
martinwibowo
 
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Air Minum
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Air MinumPeraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Air Minum
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Air Minum
Joy Irman
 

What's hot (20)

Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...
Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...
Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...
 
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
 
Pembangunan irigasi rejang lebong
Pembangunan irigasi rejang lebongPembangunan irigasi rejang lebong
Pembangunan irigasi rejang lebong
 
Undang-Undang No 11 Tahun 1974
Undang-Undang No 11 Tahun 1974Undang-Undang No 11 Tahun 1974
Undang-Undang No 11 Tahun 1974
 
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
 
Keterbatasan saluran irigasi kabupaten hulu sungai selatan, kalimantan selatan
Keterbatasan saluran irigasi kabupaten hulu sungai selatan, kalimantan selatanKeterbatasan saluran irigasi kabupaten hulu sungai selatan, kalimantan selatan
Keterbatasan saluran irigasi kabupaten hulu sungai selatan, kalimantan selatan
 
Peraturan Pemerintah No. 43 tahun_2008 tentang Air Tanah
Peraturan Pemerintah No. 43 tahun_2008 tentang Air TanahPeraturan Pemerintah No. 43 tahun_2008 tentang Air Tanah
Peraturan Pemerintah No. 43 tahun_2008 tentang Air Tanah
 
Permen pu 11 a kriteria dan penetapan wilayah sungai
Permen pu 11 a kriteria dan penetapan wilayah sungaiPermen pu 11 a kriteria dan penetapan wilayah sungai
Permen pu 11 a kriteria dan penetapan wilayah sungai
 
Perpres27 tahun 2020-2020
Perpres27 tahun 2020-2020Perpres27 tahun 2020-2020
Perpres27 tahun 2020-2020
 
PP No 46/2016 : TATA CARA PENYELENGGARAAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
PP No 46/2016 : TATA CARA PENYELENGGARAAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGISPP No 46/2016 : TATA CARA PENYELENGGARAAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
PP No 46/2016 : TATA CARA PENYELENGGARAAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
 
Inpres0032013
Inpres0032013Inpres0032013
Inpres0032013
 
Inmendagri No.8 Tahun 1998 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Tarif Air M...
Inmendagri No.8 Tahun 1998 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Tarif Air M...Inmendagri No.8 Tahun 1998 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Tarif Air M...
Inmendagri No.8 Tahun 1998 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Tarif Air M...
 
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
 
Kepmen pu no 390 2007 (status di)
Kepmen pu no 390 2007 (status di)Kepmen pu no 390 2007 (status di)
Kepmen pu no 390 2007 (status di)
 
Ind puu-7-2012-permen lh 16 th 2012 penyusunan dokumen lh
Ind puu-7-2012-permen lh 16 th 2012 penyusunan dokumen lhInd puu-7-2012-permen lh 16 th 2012 penyusunan dokumen lh
Ind puu-7-2012-permen lh 16 th 2012 penyusunan dokumen lh
 
Permen lh 05-tahun-2012 (1)
Permen lh 05-tahun-2012 (1)Permen lh 05-tahun-2012 (1)
Permen lh 05-tahun-2012 (1)
 
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 49 Tahun 1990 tentang Tata Cara dan Pers...
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 49 Tahun 1990 tentang Tata Cara dan Pers...Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 49 Tahun 1990 tentang Tata Cara dan Pers...
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 49 Tahun 1990 tentang Tata Cara dan Pers...
 
Permenlhk P.69/2017 tentang pelaksanaan KLHS
Permenlhk P.69/2017 tentang pelaksanaan KLHSPermenlhk P.69/2017 tentang pelaksanaan KLHS
Permenlhk P.69/2017 tentang pelaksanaan KLHS
 
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Air Minum
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Air MinumPeraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Air Minum
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Air Minum
 
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan...
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan...Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan...
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan...
 

Similar to Inpres 013 2011

20221107 - Implementasi KE melalui ME di sekolah.pdf
20221107 - Implementasi KE melalui ME di sekolah.pdf20221107 - Implementasi KE melalui ME di sekolah.pdf
20221107 - Implementasi KE melalui ME di sekolah.pdf
ArdiIrawanDwi
 
1. Perencanaan UPI dalam PPSI - Bappenas.pdf
1. Perencanaan UPI dalam PPSI - Bappenas.pdf1. Perencanaan UPI dalam PPSI - Bappenas.pdf
1. Perencanaan UPI dalam PPSI - Bappenas.pdf
SlametRaharjo42
 

Similar to Inpres 013 2011 (20)

Perpres No. 37 Tahun 2023 tentang Kebijakan Nasional Sumber Daya Air.pdf
Perpres No. 37 Tahun 2023 tentang Kebijakan Nasional Sumber Daya Air.pdfPerpres No. 37 Tahun 2023 tentang Kebijakan Nasional Sumber Daya Air.pdf
Perpres No. 37 Tahun 2023 tentang Kebijakan Nasional Sumber Daya Air.pdf
 
Pp 70 2009
Pp 70 2009Pp 70 2009
Pp 70 2009
 
Salinan Inpres Nomor 7 Tahun 2022.pdf
Salinan Inpres Nomor 7 Tahun 2022.pdfSalinan Inpres Nomor 7 Tahun 2022.pdf
Salinan Inpres Nomor 7 Tahun 2022.pdf
 
Kertas Fakta : Visi, Misi dan Program Pasangan Presiden Joko Widodo dan Jusuf...
Kertas Fakta : Visi, Misi dan Program Pasangan Presiden Joko Widodo dan Jusuf...Kertas Fakta : Visi, Misi dan Program Pasangan Presiden Joko Widodo dan Jusuf...
Kertas Fakta : Visi, Misi dan Program Pasangan Presiden Joko Widodo dan Jusuf...
 
Materi 4 - Sunaryo, B.Eng..ppt
Materi 4 - Sunaryo, B.Eng..pptMateri 4 - Sunaryo, B.Eng..ppt
Materi 4 - Sunaryo, B.Eng..ppt
 
Rapat Pokja Sanitasi Gresik
Rapat Pokja Sanitasi GresikRapat Pokja Sanitasi Gresik
Rapat Pokja Sanitasi Gresik
 
Inpres10tahun2005
Inpres10tahun2005Inpres10tahun2005
Inpres10tahun2005
 
Permen PU pengelolaan Air limbah permukiman
Permen PU pengelolaan Air limbah permukimanPermen PU pengelolaan Air limbah permukiman
Permen PU pengelolaan Air limbah permukiman
 
Permen 18 2007
Permen 18 2007Permen 18 2007
Permen 18 2007
 
Peraturan Menteri PU No.18 tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.18 tahun 2007Peraturan Menteri PU No.18 tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.18 tahun 2007
 
KEBIJAKAN MENERAPKAN PP 46/2016 TENTANG KLHS
KEBIJAKAN MENERAPKAN PP 46/2016 TENTANG KLHSKEBIJAKAN MENERAPKAN PP 46/2016 TENTANG KLHS
KEBIJAKAN MENERAPKAN PP 46/2016 TENTANG KLHS
 
Permen esdm 03 thn 2016
Permen esdm 03 thn 2016Permen esdm 03 thn 2016
Permen esdm 03 thn 2016
 
20221107 - Implementasi KE melalui ME di sekolah.pdf
20221107 - Implementasi KE melalui ME di sekolah.pdf20221107 - Implementasi KE melalui ME di sekolah.pdf
20221107 - Implementasi KE melalui ME di sekolah.pdf
 
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program SanitasiUsulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
 
Energi - New Paradigm
Energi - New ParadigmEnergi - New Paradigm
Energi - New Paradigm
 
Permen 18 2007
Permen 18 2007Permen 18 2007
Permen 18 2007
 
Permen PU 18 Tahun 2007 Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Permen PU 18 Tahun 2007 Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPermen PU 18 Tahun 2007 Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Permen PU 18 Tahun 2007 Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
 
Buku Panduan Pengembangan Air Minum
Buku Panduan Pengembangan Air MinumBuku Panduan Pengembangan Air Minum
Buku Panduan Pengembangan Air Minum
 
1. Perencanaan UPI dalam PPSI - Bappenas.pdf
1. Perencanaan UPI dalam PPSI - Bappenas.pdf1. Perencanaan UPI dalam PPSI - Bappenas.pdf
1. Perencanaan UPI dalam PPSI - Bappenas.pdf
 
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
 

Recently uploaded

Dashboard UPT 4.0 kolaborasi dengan pemda.pptx
Dashboard UPT 4.0 kolaborasi dengan pemda.pptxDashboard UPT 4.0 kolaborasi dengan pemda.pptx
Dashboard UPT 4.0 kolaborasi dengan pemda.pptx
PututJokoWibowo
 
02 PPT Peran Masyarakat dalam Peningkatan Budaya Integritas di Lingkungan Kem...
02 PPT Peran Masyarakat dalam Peningkatan Budaya Integritas di Lingkungan Kem...02 PPT Peran Masyarakat dalam Peningkatan Budaya Integritas di Lingkungan Kem...
02 PPT Peran Masyarakat dalam Peningkatan Budaya Integritas di Lingkungan Kem...
gulieglue
 
Bahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggi
Bahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggiBahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggi
Bahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggi
290165
 

Recently uploaded (10)

Materi Pengelolaan Keuangan desa dan aset
Materi Pengelolaan Keuangan desa dan asetMateri Pengelolaan Keuangan desa dan aset
Materi Pengelolaan Keuangan desa dan aset
 
Dashboard UPT 4.0 kolaborasi dengan pemda.pptx
Dashboard UPT 4.0 kolaborasi dengan pemda.pptxDashboard UPT 4.0 kolaborasi dengan pemda.pptx
Dashboard UPT 4.0 kolaborasi dengan pemda.pptx
 
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Korporasi Petani
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Korporasi PetaniKebijakan dan Strategi Pengembangan Korporasi Petani
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Korporasi Petani
 
Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa PemerintahPerencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
 
Perbandingan Pemerintahan - Sistem Pemerintahan Trias Politica di Indonesia
Perbandingan Pemerintahan - Sistem Pemerintahan Trias Politica di IndonesiaPerbandingan Pemerintahan - Sistem Pemerintahan Trias Politica di Indonesia
Perbandingan Pemerintahan - Sistem Pemerintahan Trias Politica di Indonesia
 
02 PPT Peran Masyarakat dalam Peningkatan Budaya Integritas di Lingkungan Kem...
02 PPT Peran Masyarakat dalam Peningkatan Budaya Integritas di Lingkungan Kem...02 PPT Peran Masyarakat dalam Peningkatan Budaya Integritas di Lingkungan Kem...
02 PPT Peran Masyarakat dalam Peningkatan Budaya Integritas di Lingkungan Kem...
 
permendag-no-7-tahun-2024, terkait pembatasan impor barang
permendag-no-7-tahun-2024, terkait pembatasan impor barangpermendag-no-7-tahun-2024, terkait pembatasan impor barang
permendag-no-7-tahun-2024, terkait pembatasan impor barang
 
Bahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggi
Bahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggiBahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggi
Bahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggi
 
Masterplan IAD-PSDA Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat
Masterplan IAD-PSDA Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan BaratMasterplan IAD-PSDA Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat
Masterplan IAD-PSDA Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat
 
Inovasi Kebijakan dalam Administrasi Publik
Inovasi Kebijakan dalam Administrasi PublikInovasi Kebijakan dalam Administrasi Publik
Inovasi Kebijakan dalam Administrasi Publik
 

Inpres 013 2011

  • 1. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENGHEMATAN ENERGI DAN AIR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka lebih meningkatkan penghematan energi dan air, dengan tetap memperhatikan kebutuhan energi dan air serta prinsip keadilan dalam pemanfaatannya, dengan ini menginstruksikan: Kepada : 1. Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II; 2. Jaksa Agung Republik Indonesia; 3. Panglima Tentara Nasional Indonesia; 4. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia; 5. Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian; 6. Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Negara; 7. Gubernur; dan 8. Bupati/Walikota Untuk: PERTAMA : Melakukan langkah-langkah dan inovasi penghematan energi dan air di lingkungan instansi masing-masing dan/atau di lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sesuai kewenangan masing-masing, dengan berpedoman pada Kebijakan Penghematan Energi dan Air, untuk : a. penerangan dan alat pendingin ruangan gedung kantor dan/atau bangunan yang dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, BUMN, dan BUMD; b. peralatan ...
  • 2. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - 2 - b. peralatan kantor, perlengkapan, dan peralatan yang menggunakan energi listrik atau bahan bakar minyak untuk gedung kantor dan/atau bangunan termasuk kendaraan dinas, yang dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, BUMN, dan BUMD; dan c. kegiatan atau aktifitas Pemerintah, Pemerintah Daerah, BUMN, dan BUMD yang memanfaatkan air. KEDUA : 1. Penghematan energi dan air sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA dilakukan dengan target: a. Penghematan listrik sebesar 20% (duapuluh persen) dihitung dari rata-rata penggunaan listrik di lingkungan masing-masing dalam kurun waktu 6 (enam) bulan sebelum dikeluarkannya Instruksi Presiden ini; b. Penghematan pemakaian BBM Bersubsidi sebesar 10% (sepuluh persen) melalui pengaturan pembatasan penggunaan BBM Bersubsidi bagi kendaraan di lingkungan instansi masing-masing dan di lingkungan BUMN dan BUMD; c. Penghematan air sebesar 10% (sepuluh persen) dihitung dari rata-rata penggunaan air di lingkungan masing- masing dalam kurun waktu 6 (enam) bulan sebelum dikeluarkannya Instruksi Presiden ini; 2. Pengaturan pembatasan penggunaan BBM Bersubsidi sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf b, dilakukan sepanjang BBM Non Subsidi tersedia di wilayah masing- masing. KETIGA : Membentuk gugus tugas di lingkungan masing-masing untuk mengawasi pelaksanaan penghematan energi dan air. KEEMPAT ...
  • 3. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - 3 - KEEMPAT : Para Gubernur, Bupati dan Walikota agar : 1. Melaksanakan program dan kegiatan penghematan energi dan air sesuai Kebijakan Penghematan Energi dan Air yang telah ditetapkan; dan 2. Melakukan sosialisasi dan mendorong masyarakat termasuk perusahaan swasta yang berada di wilayah masing-masing untuk melaksanakan penghematan energi dan air sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA. KELIMA : 1. Untuk mengoptimalkan kebijakan nasional dalam rangka penghematan energi dan air, dibentuk Tim Nasional Penghematan Energi dan Air, yang selanjutnya disebut Tim Nasional, dengan susunan keanggotaan sebagai berikut : Ketua merangkap Anggota : Menteri Koordinator Bidang Perekonomian; Ketua Harian merangkap Anggota : Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral; Anggota : 1. Menteri Dalam Negeri; 2. Menteri Perhubungan; 3. Menteri Pekerjaan Umum; 4. Menteri Pertanian; 5. Menteri Perindustrian; 6. Menteri Keuangan; 7. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; 8. Menteri ...
  • 4. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - 4 - 8. Menteri Lingkungan Hidup; 9. Menteri Riset dan Teknologi; 10. Menteri Badan Usaha Milik Negara; 11. Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi; dan Sekretaris : Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. 2. Tim Nasional dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Tim Pelaksana yang diketuai oleh Sekretaris Tim Nasional. 3. Ketua Tim Pelaksana menyampaikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya kepada Ketua melalui Ketua Harian. 4. Kelengkapan keanggotaan Tim Pelaksana ditetapkan oleh Ketua Harian Tim Nasional. KEENAM : Tim Nasional sebagaimana dimaksud dalam Diktum KELIMA bertugas: a. merumuskan dan menyiapkan kebijakan, strategi dan program penghematan energi dan air termasuk program konservasinya dengan berpedoman pada prinsip: 1) kebutuhan listrik, dan BBM masyarakat dewasa ini dipenuhi oleh Pemerintah dengan subsidi; 2) kemewahan dalam pemanfaatan energi dan air harus dibatasi dan dibayar sesuai harga keekonomian; 3) kebutuhan ...
  • 5. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - 5 - 3) kebutuhan energi dan air untuk keperluan usaha dan bisnis skala tertentu, dibayar sesuai harga keekonomian; dan 4) pemakaian energi dan air di lingkungan instansi Pemerintah/Pemerintah Daerah, BUMN, dan BUMD harus dibatasi, diawasi, dan menjadi contoh masyarakat; b. menetapkan langkah-langkah strategis yang diperlukan dalam rangka penghematan energi dan air; c. melakukan pembinaan dan memberikan bimbingan teknis terhadap pelaksanaan penghematan energi dan air kepada pengguna energi dan air; d. menyusun langkah-langkah strategis untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas di bidang konservasi energi dan air; e. melakukan inventarisasi dan kajian atas kegiatan dan aktifitas yang dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD, dan perusahaan swasta, serta masyarakat yang dapat dilakukan untuk menghemat energi dan air; f. melakukan sosialisasi secara menyeluruh untuk penggunaan teknologi yang dapat menghemat energi dan air; g. melakukan evaluasi terhadap kebijakan yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan penggunaan energi dan air untuk mendukung program penghematan energi dan air; h. mengkaji dan menyusun kebijakan untuk pengalokasian dana dalam rangka kegiatan penghematan energi dan air; i. menetapkan kebijakan dan langkah-langkah pelaksanaan audit energi dan air secara berkelanjutan; j. menetapkan ...
  • 6. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - 6 - j. menetapkan langkah-langkah strategis dalam rangka penyelesaian permasalahan yang menghambat program dan kegiatan penghematan energi dan air; dan k. melakukan pengawasan dan pemantauan pelaksanaan penghematan energi dan air sebagaimana dimaksud dalam Instruksi Presiden ini. KETUJUH : Dalam melaksanakan tugasnya, Tim Nasional dapat melibatkan konsultan, tenaga ahli, akademisi atau pihak-pihak lain yang dipandang perlu. KEDELAPAN : Tim Nasional menyampaikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya kepada Presiden setiap 3 (tiga) bulan, atau sewaktu- waktu apabila diperlukan, dengan tembusan kepada Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4). KESEMBILAN : Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas Tim Nasional dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. KESEPULUH : Melaksanakan Instruksi Presiden ini sebaik-baiknya dengan penuh tanggung jawab. KESEBELAS : Dengan dikeluarkannya Instruksi Presiden ini, maka Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2008 tentang Penghematan Energi dan Air dinyatakan tidak berlaku. Instruksi ...
  • 7. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - 7 - Instruksi Presiden ini mulai berlaku pada tanggal dikeluarkan. Dikeluarkan di Jakarta pada tanggal 11 Agustus 2011 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd. DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT KABINET RI Deputi Perekonomian,