SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
MODUL PELATIHAN PENGANGKATAN PERTAMA
JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN JENJANG TERAMPIL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR-2011
1
MATERI DASAR 2
JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN
I. DESKRIPSI SINGKAT
Penyakit tular vektor merupakan penyakit yang menular melalui hewan
perantara (vektor). Penyakit tular vektor meliputi malaria, arbovirosis seperti
Dengue, Chikungunya, Japanese B Encephalitis (radang otak), filariasis limfatik
(kaki gajah), pes (sampar) dan demam semak (scrub typhus). Penyakit tersebut
hingga kini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia dengan
angka kesakitan dan kematian yang cukup tinggi dan berpotensi menimbulkan
kejadian luar biasa (KLB).
Sejak tahun 2000 Pemerintah telah membuka peluang bagi tenaga kesehatan
untuk masuk jabatan fungsional entomolog kesehatan berdasarkan Keputusan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 18/KEP/M.PAN/11/2000
tentang Jabatan Fungsional Entomolog Kesehatan dan Angka Kreditnya. Tenaga
fungsional ini berperan penting dalam penanganan penyakit tular vektor atau
bersumber binatang yang saat ini masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat. Tenaga fungsional dapat bekerja di kementerian kesehatan, dinas
kesehatan provinsi, kabupaten, kota, puskesmas serta di unit pelayanan teknis
(UPT) Kementerian Kesehatan.
II. TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti materi ini, peserta memahami tentang jabatan fungsional
entomolog kesehatan
B. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti materi ini, peserta memahami:
1. Pengertian jabatan fungsional entomolog kesehatan
2. Tugas pokok dan fungsi entomolog kesehatan
3. Unsur kegiatan entomolog kesehatan
4. Jenjang, jabatan dan pangkat dalam jabatan fungsional entomolog
kesehatan
5. Persyaratan pengangkatan dalam jabatan fungsional entomolog
kesehatan
MODUL PELATIHAN PENGANGKATAN PERTAMA
JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN JENJANG TERAMPIL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR-2011
2
III. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN
Dalam modul ini akan dibahas lima pokok bahasan dan sub pokok bahasan
sebagai berikut:
Pokok Bahasan 1. Pengertian jabatan fungsional entomolog kesehatan
Sub Pokok Bahasan:
a. Pengertian jabatan fungsional
b. Jabatan fungsional terampil
c. Jabatan fungsional ahli
Pokok Bahasan 2. Tugas pokok dan fungsi entomolog kesehatan
Pokok Bahasan 3. Unsur kegiatan entomolog kesehatan
Pokok Bahasan 4. Jenjang, jabatan dan pangkat dalam jabatan fungsional
entomolog kesehatan
Sub Pokok Bahasan:
a. Jenjang jabatan
b. Pangkat
Pokok Bahasan 5. Persyaratan pengangkatan dalam jabatan fungsional
entomolog kesehatan
IV. METODE
• CTJ
• Curah pendapat
• Diskusi
V. MEDIA DAN ALAT BANTU
• Bahan tayang (Slide power point)
• Laptop
• LCD
• Flipchart
• White board
• Spidol (ATK)
• Panduan diskusi
MODUL PELATIHAN PENGANGKATAN PERTAMA
JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN JENJANG TERAMPIL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR-2011
3
VI. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN
Langkah 1. Pengkondisian
Langkah pembelajaran:
1) Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat. Apabila belum
pernah menyampaikan sesi di kelas, mulailah dengan perkenalan.
Perkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap, instansi tempat
bekerja, materi yang akan disampaikan
2) Menayangkan topik materi yaitu Jabatan Fungsional Entomolog Kesehatan
serta tujuan dan pokok bahasan yaitu pengertian, tugas pokok dan fungsi,
unsur kegiatan, jenjang jabatan dan pangkat dan persyaratan pengangkatan
dalam jabatan fungsional entomolog kesehatan
Langkah 2. Penyampaian Materi
Langkah pembelajaran:
1) Menyampaikan paparan seluruh materi sesuai urutan pokok bahasan dan
sub pokok bahasan dengan menggunakan bahan tayang.
2) Materi disampaikan dengan metode ceramah tanya jawab, kemudian curah
pendapat.
3) Diharapkan peserta memperhatikan dan menyimak penjelasan fasilitator
dan mengajukan pertanyaan, bila ada hal-hal yang belum dipahami atau
perlu penjelasan lebih lanjut.
Langkah 3. Beberapa pertanyaan yang didiskusikan
Langkah pembelajaran:
1) Peserta mendiskusikan tentang tugas pokok dan fungsi serta kegiatan utama
entomology kesehatan
2) Fasilitator memberikan pertanyaan dan peserta diharapkan menjawabnya
dengan baik
Langkah 4. Rangkuman dan Kesimpulan
Langkah pembelajaran:
1) Fasilitator melakukan evaluasi untuk mengetahui penyerapan peserta
terhadap materi yang disampaikan dan pencapaian tujuan pembelajaran.
2) Fasilitator menyampaikan beberapa pertanyaan kepada peserta terutama
yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi serta unsur dan sub unsur
kegiatan dalam jabatan fungsional entomolog kesehatan.
3) Fasilitator merangkum poin-poin penting dari materi yang disampaikan.
4) Fasilitator membuat kesimpulan.
MODUL PELATIHAN PENGANGKATAN PERTAMA
JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN JENJANG TERAMPIL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR-2011
4
VII. URAIAN MATERI
Pokok Bahasan 1.
PENGERTIAN JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN
a. Pengertian jabatan fungsional
Pengertian Entomolog Kesehatan adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi
tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang
berwenang untuk melakukan kegiatan teknis fungsional persiapan,
pengamatan, penyelidikan, pengendalian vektor dan serangga pengganggu.
b. Jabatan fungsional terampil
Entomolog Kesehatan Terampil adalah jabatan fungsional Entomolog
Kesehatan Keterampilan yang pelaksanaan tugasnya meliputi kegiatan
teknis operasional yang berkaitan dengan penerapan konsep atau metoda
operasional di bidang entomologi kesehatan.
c. Jabatan fungsional ahli
Entomolog Kesehatan Ahli adalah jabatan fungsional Entomolog Kesehatan
Keahlian yang pelaksanaan tugasnya meliputi kegiatan yang berkaitan
dengan pengembangan pengetahuan, penerapan konsep dan teori, ilmu
dan seni untuk pemecahan dan pemberian pengajaran dengan cara yang
sistematis di bidang entomologi kesehatan.
Pokok Bahasan 2.
TUGAS POKOK DAN FUNGSI ENTOMOLOG KESEHATAN
Tugas pokok Entomolog Kesehatan adalah melaksanakan persiapan kegiatan
entomologi, pengumpulan, pengolahan data sederhana, melakukan
pengamatan, penyelidikan entomologi untuk tindakan pengamanan
penanggulangan penyebaran/penularan penyakit dan melaksanakan
pemberantasan vektor, mengatur dan mengkoordinir kegiatan
pemberantasan/pengendalian vektor dengan alat sederhana. Selain itu,
menyimpan dan merawat alat serta bahan pengendalian vektor.
MODUL PELATIHAN PENGANGKATAN PERTAMA
JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN JENJANG TERAMPIL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR-2011
5
Pokok Bahasan 3.
UNSUR KEGIATAN ENTOMOLOG KESEHATAN
Unsur dan sub unsur kegiatan Entomolog Kesehatan yang dinilai angka
kreditnya, terdiri dari:
1) Pendidikan, meliputi :
a) Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar;
b) Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang entomologi dan
memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP)
atau sertifikat; dan
c) Pendidikan dan pelatihan (Diklat) prajabatan dan memperoleh Surat
Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau sertifikat.
2) Pelayanan entomologi kesehatan, meliputi:
a) Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan entomologi;
b) Melakukan pengamatan vektor;
c) Melakukan penyelidikan vektor;
d) Melakukan pengendalian vektor;
e) Melakukan kajian pengendalian vektor;
f) Memberdayakan masyarakat;
3) Pengembangan profesi, meliputi :
a) Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang entomologi
kesehatan/kesehatan;
b) Penerjemahan/penyaduran buku dan bahan lainnya di bidang
entomologi entomologi kesehatan/kesehatan;
c) Pembuatan buku pedoman/petunjuk pelaksanaan/ petunjuk teknis
lainnya di bidang entomologi kesehatan/kesehatan;
d) Penemuan/pengembangan teknologi tepat guna di bidang
entomologi kesehatan/kesehatan;
4) Penunjang tugas Entomolog Kesehatan, meliputi :
a) Mengajar/Melatih/Membimbing yang berkaitan dengan bidang
entomologi kesehatan/kesehatan;
b) Peran serta dalam seminar/lokakarya di bidang entomologi
kesehatan/kesehatan;
c) Keanggotaan dalam organisasi profesi Entomolog Kesehatan;
d) Keanggotaan dalam Tim Penilai Jabatan Fungsional Entomolog
Kesehatan;
e) Perolehan gelar kesarjanaan lainnya; dan
f) Perolehan penghargaan/tanda jasa.
MODUL PELATIHAN PENGANGKATAN PERTAMA
JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN JENJANG TERAMPIL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR-2011
6
Pokok Bahasan 4.
JENJANG JABATAN DAN PANGKAT DALAM JABATAN FUNGSIONAL
ENTOMOLOG KESEHATAN
a. Jenjang jabatan
1) Jabatan Fungsional Entomolog Kesehatan terdiri atas Entomolog
Kesehatan Terampil dan Entomolog Kesehatan Ahli.
2) Jenjang jabatan fungsional Entomolog Kesehatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), dari yang terendah sampai dengan yang
tertinggi, adalah:
a) Entomolog Kesehatan Terampil, terdiri atas:
(1) Entomolog Kesehatan Pelaksana;
(2) Entomolog Kesehatan Pelaksana Lanjutan
(3) Entomolog Kesehatan penyelia.
b) Entomolog Kesehatan Ahli, terdiri atas:
(1) Entomolog Kesehatan Pertama;
(2) Entomolog Kesehatn Muda;
(3) Entomolog Kesehatan Madya.
b. Pangkat
Jenjang pangkat fungsional Entomolog Kesehatan Terampil sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), huruf a, dari yang terendah sampai dengan yang
tertinggi, yaitu:
1) Entomolog Kesehatan Pelaksana, terdiri atas:
a) Pengatur, golongan ruang II/c;
b) Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d.
2) Entomolog Kesehatan Pelaksana Lanjutan, terdiri atas:
a) Penata Muda, golongan ruang III/a;
b) Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b.
3) Entomolog Kesehatan Penyelia, terdiri atas:
a) Penata, golongan ruang III/c;
b) Penata Tingkat I, golongan ruang III/d.
Jenjang pangkat dan golongan ruang Entomolog Kesehatan Ahli
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf b, dari yang terendah sampai
dengan tertinggi yaitu:
1) Entomolog Kesehatan Pertama, terdiri atas:
a) Penata Muda, golongan ruang III/a;
b) Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b.
MODUL PELATIHAN PENGANGKATAN PERTAMA
JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN JENJANG TERAMPIL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR-2011
7
2) Entomolog Kesehatan Muda, terdiri dari:
a) Penata, golongan ruang III/c;
b) Penata Tingkat I, golongan ruang III/d.
3) Entomolog Kesehatan Madya, terdiri dari:
a) Pembina, golongan ruang IV/a;
b) Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b;
c) Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c.
Jenjang pangkat untuk masing-masing jabatan Entomolog Kesehatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan (4) adalah jenjang pangkat dan
jabatan berdasarkan jumlah angka kredit yang dimiliki untuk masing-
masing jenjang jabatan.
Penetapan jenjang jabatan Entomolog Kesehatan untuk pengangkatan
dalam jabatan ditetapkan berdasarkan jumlah angka kredit yang dimiliki
setelah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit,
sehingga dimungkinkan pangkat dan jabatan tidak sesuai dengan pangkat
dan jabatan sebagaimana dimaksud ayat (3) dan ayat( 4).
Pokok Bahasan 5.
PERSYARATAN PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL
ENTOMOLOG KESEHATAN
1) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali dalam jabatan
Entomolog Kesehatan Terampil, harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a) Berijazah SLTA/ SMK Kesehatan/ Diploma I atau Diploma III bidang
lain yang berhubungan dengan Entomologi Kesehatan yang telah
mendapat materi entomologi sekurang-kurangnya 2 SKS; atau
Berijazah paling rendah Diploma III bidang kesehatan yang belum
mendapat materi entomologi tetapi telah mengikuti pelatihan di bidang
entomologi kesehatan setara dengan 2 SKS dan memperoleh sertifikat;
b) Pangkat paling rendah Pengatur Muda, golongan ruang II/a;
c) Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) paling rendah bernilai baik dalam 1
(satu) tahun terakhir.
2) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali dalam jabatan
Entomolog Kesehatan Ahli harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a) Berijazah paling rendah Sarjana/Diploma IV kesehatan, kedokteran
hewan, biologi yang telah mendapat materi entomologi sekurang-
kurangnya 2 SKS; atau Berijazah paling rendah Sarjana/Diploma IV
yang belum mendapat materi entomologi tetapi telah mengikuti
MODUL PELATIHAN PENGANGKATAN PERTAMA
JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN JENJANG TERAMPIL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR-2011
8
pelatihan di bidang entomologi kesehatan setara dengan 2 SKS dan
memperoleh sertifikat;
b) Pangkat paling rendah Penata Muda golongan ruang III/a;
c) Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP-3 paling
kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
3) Penetapan jenjang jabatan Entomolog Kesehatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan berdasarkan jumlah angka kredit
yang diperoleh dari unsur utama dan unsur penunjang setelah ditetapkan
oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit.
4) Pengangkatan pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
pengangkatan untuk mengisi lowongan formasi jabatan Entomolog
Kesehatan melalui pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil.
5) Disamping itu, pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan
Entomolog Kesehatan dilaksanakan sesuai dengan formasi jabatan
Entomolog Kesehatan dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Pusat dalam jabatan Entomolog
Kesehatan dilaksanakan sesuai dengan formasi jabatan Entomolog
Kesehatan yang ditetapkan oleh Menteri yang bertanggung jawab di
bidang pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi setelah
mendapat pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara;
b) Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Daerah dalam jabatan Entomolog
Kesehatan dilaksanakan sesuai formasi jabatan Entomolog Kesehatan
yang ditetapkan oleh Kepala Daerah masing-masing setelah mendapat
persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang
pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi setelah
mendapat pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara.
Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain ke dalam Jabatan
Entomolog Kesehatan dapat dipertimbangkan dengan ketentuan sebagai
berikut:
a) Memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 dan Pasal 27;
Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
18/KEP/M.PAN/11/2000 tentang Jabatan Fungsional Entomolog
Kesehatan dan Angka Kreditnya
b) Memiliki pengalaman dalam kegiatan entomologi kesehatan paling
kurang 1 (satu) tahun;
c) Usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun; dan
d) Setiap unsur penilaian prestasi kerja dan pelaksanaan pekerjaan dalam
Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) paling rendah bernilai
baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
MODUL PELATIHAN PENGANGKATAN PERTAMA
JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN JENJANG TERAMPIL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR-2011
9
VIII. REFERENSI
1. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
18/KEP/M.PAN/11/2000 tentang Jabatan Fungsional Entomolog Kesehatan
dan Angka Kreditnya.
2. Pedoman Pengendalian vektor (2002): Direktorat PPBB, Ditjen PP & PL
Kemenkes RI.
IX. LAMPIRAN
Panduan diskusi:
1. Peserta dibagi dalam 2 kelompok
2. Masing – masing kelompok memilih 1 topik diskusi
3. Topik diskusi:
• Unsur utama kegiatan entomolog kesehatan
• Persyaratan pengangkatan
4. Masing – masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas

More Related Content

What's hot

TINDAK LANJUT AUDIT INTERNAL KM 2022.docx
TINDAK LANJUT AUDIT INTERNAL KM 2022.docxTINDAK LANJUT AUDIT INTERNAL KM 2022.docx
TINDAK LANJUT AUDIT INTERNAL KM 2022.docxyulizadewi1
 
309682286 spo-pelayanan-kamar-jenazah-ppi
309682286 spo-pelayanan-kamar-jenazah-ppi309682286 spo-pelayanan-kamar-jenazah-ppi
309682286 spo-pelayanan-kamar-jenazah-ppiRahmad Triono
 
Paparan kredensial 23 agustus 2022.ppt
Paparan kredensial 23 agustus 2022.pptPaparan kredensial 23 agustus 2022.ppt
Paparan kredensial 23 agustus 2022.pptPatenPisan1
 
Advokasi gp2sp
Advokasi gp2spAdvokasi gp2sp
Advokasi gp2spZakiah dr
 
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptxprogram K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptxNIKEN70
 
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsidenindahwaodeindawd
 
Pmk no. 100 ttg pos upaya kesehatan kerja terintegrasi
Pmk no. 100 ttg pos upaya kesehatan kerja terintegrasiPmk no. 100 ttg pos upaya kesehatan kerja terintegrasi
Pmk no. 100 ttg pos upaya kesehatan kerja terintegrasiDokter Tekno
 
Survey vektor malaria
Survey vektor malariaSurvey vektor malaria
Survey vektor malariavirgananda
 
2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx
2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx
2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docxSANTOSA15
 
Program kesling di puskesmas
Program kesling di puskesmasProgram kesling di puskesmas
Program kesling di puskesmasJoni Iswanto
 
9. dasar dasar inspeksi
9. dasar dasar inspeksi9. dasar dasar inspeksi
9. dasar dasar inspeksiWinarso Arso
 
Kesiapsiagaan Bencana dan Kebakaran
Kesiapsiagaan Bencana dan KebakaranKesiapsiagaan Bencana dan Kebakaran
Kesiapsiagaan Bencana dan KebakaranTini Wartini
 
2. spo penggunaan apd
2. spo penggunaan apd2. spo penggunaan apd
2. spo penggunaan apdFikri Jafar
 
Program perkesmas di puskesmas
Program perkesmas di puskesmasProgram perkesmas di puskesmas
Program perkesmas di puskesmasJoni Iswanto
 
SOP DAMIU.docx
SOP DAMIU.docxSOP DAMIU.docx
SOP DAMIU.docxdayatali1
 

What's hot (20)

TINDAK LANJUT AUDIT INTERNAL KM 2022.docx
TINDAK LANJUT AUDIT INTERNAL KM 2022.docxTINDAK LANJUT AUDIT INTERNAL KM 2022.docx
TINDAK LANJUT AUDIT INTERNAL KM 2022.docx
 
309682286 spo-pelayanan-kamar-jenazah-ppi
309682286 spo-pelayanan-kamar-jenazah-ppi309682286 spo-pelayanan-kamar-jenazah-ppi
309682286 spo-pelayanan-kamar-jenazah-ppi
 
Paparan kredensial 23 agustus 2022.ppt
Paparan kredensial 23 agustus 2022.pptPaparan kredensial 23 agustus 2022.ppt
Paparan kredensial 23 agustus 2022.ppt
 
Audit k3
Audit k3Audit k3
Audit k3
 
Advokasi gp2sp
Advokasi gp2spAdvokasi gp2sp
Advokasi gp2sp
 
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptxprogram K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
 
SOP BENDA TAJAM.docx
SOP BENDA TAJAM.docxSOP BENDA TAJAM.docx
SOP BENDA TAJAM.docx
 
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
 
Pmk no. 100 ttg pos upaya kesehatan kerja terintegrasi
Pmk no. 100 ttg pos upaya kesehatan kerja terintegrasiPmk no. 100 ttg pos upaya kesehatan kerja terintegrasi
Pmk no. 100 ttg pos upaya kesehatan kerja terintegrasi
 
Survey vektor malaria
Survey vektor malariaSurvey vektor malaria
Survey vektor malaria
 
2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx
2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx
2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx
 
Program kesling di puskesmas
Program kesling di puskesmasProgram kesling di puskesmas
Program kesling di puskesmas
 
Logbook perawat gigi
Logbook perawat gigiLogbook perawat gigi
Logbook perawat gigi
 
9. dasar dasar inspeksi
9. dasar dasar inspeksi9. dasar dasar inspeksi
9. dasar dasar inspeksi
 
Kesiapsiagaan Bencana dan Kebakaran
Kesiapsiagaan Bencana dan KebakaranKesiapsiagaan Bencana dan Kebakaran
Kesiapsiagaan Bencana dan Kebakaran
 
2. spo penggunaan apd
2. spo penggunaan apd2. spo penggunaan apd
2. spo penggunaan apd
 
Program perkesmas di puskesmas
Program perkesmas di puskesmasProgram perkesmas di puskesmas
Program perkesmas di puskesmas
 
Program kesling (1)
Program kesling (1)Program kesling (1)
Program kesling (1)
 
SOP DAMIU.docx
SOP DAMIU.docxSOP DAMIU.docx
SOP DAMIU.docx
 
SOP Review Fixed
SOP Review FixedSOP Review Fixed
SOP Review Fixed
 

Similar to Md.2 jabfung entomolog pengangkatan - terampil

Modul jafung entomolog ahli
Modul jafung entomolog ahli Modul jafung entomolog ahli
Modul jafung entomolog ahli misra9
 
Permenkes No -2349-organisasi- BBTKL - PP
Permenkes No -2349-organisasi- BBTKL - PPPermenkes No -2349-organisasi- BBTKL - PP
Permenkes No -2349-organisasi- BBTKL - PPDitjen P2P
 
Paparan dasar dan jabfung adminkes
Paparan dasar dan jabfung adminkesPaparan dasar dan jabfung adminkes
Paparan dasar dan jabfung adminkesWiandhariEsaBBPKCilo
 
PP Ujikom H. Pangrango.pptx
PP Ujikom H. Pangrango.pptxPP Ujikom H. Pangrango.pptx
PP Ujikom H. Pangrango.pptxpesonabaturulin
 
Panduan praktik klinik bagi dokter gigi dari pb pdgi
Panduan praktik klinik bagi dokter gigi dari pb pdgiPanduan praktik klinik bagi dokter gigi dari pb pdgi
Panduan praktik klinik bagi dokter gigi dari pb pdgidentalid
 
Kebijakan ppi-kemenkes
Kebijakan ppi-kemenkesKebijakan ppi-kemenkes
Kebijakan ppi-kemenkesFikri Jafar
 
Indonesian healthcare-quality-network-ihqn-2009
Indonesian healthcare-quality-network-ihqn-2009Indonesian healthcare-quality-network-ihqn-2009
Indonesian healthcare-quality-network-ihqn-2009ponekjogja
 
Md.3 kebijakan pengendalian vektor pengangkatan - terampil
Md.3 kebijakan pengendalian vektor   pengangkatan - terampilMd.3 kebijakan pengendalian vektor   pengangkatan - terampil
Md.3 kebijakan pengendalian vektor pengangkatan - terampilBidangTFBBPKCiloto
 
M6 kb1 infeksi nasokomial
M6 kb1   infeksi nasokomialM6 kb1   infeksi nasokomial
M6 kb1 infeksi nasokomialppghybrid4
 
Md.3 dasar-dasar epidemiologi kesehatan dan kode etik profesi epidemiolgi k...
Md.3   dasar-dasar epidemiologi kesehatan dan kode etik profesi epidemiolgi k...Md.3   dasar-dasar epidemiologi kesehatan dan kode etik profesi epidemiolgi k...
Md.3 dasar-dasar epidemiologi kesehatan dan kode etik profesi epidemiolgi k...BidangTFBBPKCiloto
 
kurikulum_FUNDAMENTAL EPID.pdf
kurikulum_FUNDAMENTAL EPID.pdfkurikulum_FUNDAMENTAL EPID.pdf
kurikulum_FUNDAMENTAL EPID.pdfRaceNugroho
 
Kata pengantar
Kata pengantar  Kata pengantar
Kata pengantar rioedogawa
 
Kesehatan Kerja di Labkes.PDF
Kesehatan Kerja di Labkes.PDFKesehatan Kerja di Labkes.PDF
Kesehatan Kerja di Labkes.PDFYohanita Tengku
 
ilide.info-klp-2-konsep-askep-pada-pasien-pre-op-intra-op-dan-post-op-2a-str-...
ilide.info-klp-2-konsep-askep-pada-pasien-pre-op-intra-op-dan-post-op-2a-str-...ilide.info-klp-2-konsep-askep-pada-pasien-pre-op-intra-op-dan-post-op-2a-str-...
ilide.info-klp-2-konsep-askep-pada-pasien-pre-op-intra-op-dan-post-op-2a-str-...BaiqnoviFarizkaindri
 
Bahan kabid kebijakan pengembangan jfk
Bahan kabid kebijakan pengembangan jfkBahan kabid kebijakan pengembangan jfk
Bahan kabid kebijakan pengembangan jfkBidangTFBBPKCiloto
 

Similar to Md.2 jabfung entomolog pengangkatan - terampil (20)

Modul jafung entomolog ahli
Modul jafung entomolog ahli Modul jafung entomolog ahli
Modul jafung entomolog ahli
 
Mi.2 pengamatan ahli
Mi.2 pengamatan   ahliMi.2 pengamatan   ahli
Mi.2 pengamatan ahli
 
Magang fix
Magang fixMagang fix
Magang fix
 
Permenkes No -2349-organisasi- BBTKL - PP
Permenkes No -2349-organisasi- BBTKL - PPPermenkes No -2349-organisasi- BBTKL - PP
Permenkes No -2349-organisasi- BBTKL - PP
 
Paparan dasar dan jabfung adminkes
Paparan dasar dan jabfung adminkesPaparan dasar dan jabfung adminkes
Paparan dasar dan jabfung adminkes
 
Mi.3 Modul Epid Ahli
Mi.3 Modul Epid AhliMi.3 Modul Epid Ahli
Mi.3 Modul Epid Ahli
 
PP Ujikom H. Pangrango.pptx
PP Ujikom H. Pangrango.pptxPP Ujikom H. Pangrango.pptx
PP Ujikom H. Pangrango.pptx
 
Mi.4 epid ahli
Mi.4 epid ahliMi.4 epid ahli
Mi.4 epid ahli
 
Panduan praktik klinik bagi dokter gigi dari pb pdgi
Panduan praktik klinik bagi dokter gigi dari pb pdgiPanduan praktik klinik bagi dokter gigi dari pb pdgi
Panduan praktik klinik bagi dokter gigi dari pb pdgi
 
Kebijakan ppi-kemenkes
Kebijakan ppi-kemenkesKebijakan ppi-kemenkes
Kebijakan ppi-kemenkes
 
Indonesian healthcare-quality-network-ihqn-2009
Indonesian healthcare-quality-network-ihqn-2009Indonesian healthcare-quality-network-ihqn-2009
Indonesian healthcare-quality-network-ihqn-2009
 
Md.3 kebijakan pengendalian vektor pengangkatan - terampil
Md.3 kebijakan pengendalian vektor   pengangkatan - terampilMd.3 kebijakan pengendalian vektor   pengangkatan - terampil
Md.3 kebijakan pengendalian vektor pengangkatan - terampil
 
M6 kb1 infeksi nasokomial
M6 kb1   infeksi nasokomialM6 kb1   infeksi nasokomial
M6 kb1 infeksi nasokomial
 
Md.3 dasar-dasar epidemiologi kesehatan dan kode etik profesi epidemiolgi k...
Md.3   dasar-dasar epidemiologi kesehatan dan kode etik profesi epidemiolgi k...Md.3   dasar-dasar epidemiologi kesehatan dan kode etik profesi epidemiolgi k...
Md.3 dasar-dasar epidemiologi kesehatan dan kode etik profesi epidemiolgi k...
 
kurikulum_FUNDAMENTAL EPID.pdf
kurikulum_FUNDAMENTAL EPID.pdfkurikulum_FUNDAMENTAL EPID.pdf
kurikulum_FUNDAMENTAL EPID.pdf
 
Kata pengantar
Kata pengantar  Kata pengantar
Kata pengantar
 
Kesehatan Kerja di Labkes.PDF
Kesehatan Kerja di Labkes.PDFKesehatan Kerja di Labkes.PDF
Kesehatan Kerja di Labkes.PDF
 
Ketrampilan dasar praktik klinik
Ketrampilan dasar praktik klinikKetrampilan dasar praktik klinik
Ketrampilan dasar praktik klinik
 
ilide.info-klp-2-konsep-askep-pada-pasien-pre-op-intra-op-dan-post-op-2a-str-...
ilide.info-klp-2-konsep-askep-pada-pasien-pre-op-intra-op-dan-post-op-2a-str-...ilide.info-klp-2-konsep-askep-pada-pasien-pre-op-intra-op-dan-post-op-2a-str-...
ilide.info-klp-2-konsep-askep-pada-pasien-pre-op-intra-op-dan-post-op-2a-str-...
 
Bahan kabid kebijakan pengembangan jfk
Bahan kabid kebijakan pengembangan jfkBahan kabid kebijakan pengembangan jfk
Bahan kabid kebijakan pengembangan jfk
 

More from BidangTFBBPKCiloto

Etika Tim Penilai Jabatan Fungsional Kesehatan
Etika Tim Penilai Jabatan Fungsional KesehatanEtika Tim Penilai Jabatan Fungsional Kesehatan
Etika Tim Penilai Jabatan Fungsional KesehatanBidangTFBBPKCiloto
 
Pengorganisasian Tim Penilai Jabatan Fungsional Kesehatan
Pengorganisasian Tim Penilai Jabatan Fungsional KesehatanPengorganisasian Tim Penilai Jabatan Fungsional Kesehatan
Pengorganisasian Tim Penilai Jabatan Fungsional KesehatanBidangTFBBPKCiloto
 
Kebijakan Jabatan Fungsional Kesehatan
Kebijakan Jabatan Fungsional KesehatanKebijakan Jabatan Fungsional Kesehatan
Kebijakan Jabatan Fungsional KesehatanBidangTFBBPKCiloto
 
Evaluasi ns 15 dan persiapan ns 16
Evaluasi ns 15 dan persiapan ns 16Evaluasi ns 15 dan persiapan ns 16
Evaluasi ns 15 dan persiapan ns 16BidangTFBBPKCiloto
 
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521BidangTFBBPKCiloto
 
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521BidangTFBBPKCiloto
 
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521BidangTFBBPKCiloto
 
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521BidangTFBBPKCiloto
 
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521BidangTFBBPKCiloto
 
Tips dalam memfasilitasi memberdayakan (1) (1)
Tips dalam memfasilitasi memberdayakan (1) (1)Tips dalam memfasilitasi memberdayakan (1) (1)
Tips dalam memfasilitasi memberdayakan (1) (1)BidangTFBBPKCiloto
 
Materi pembekalan ns team 2021 manajemen pkk
Materi pembekalan ns team 2021 manajemen pkkMateri pembekalan ns team 2021 manajemen pkk
Materi pembekalan ns team 2021 manajemen pkkBidangTFBBPKCiloto
 
Perencanaan penanganan korban bencana
Perencanaan penanganan korban bencanaPerencanaan penanganan korban bencana
Perencanaan penanganan korban bencanaBidangTFBBPKCiloto
 
Penatalaksanaan pasien trauma ns
Penatalaksanaan pasien trauma nsPenatalaksanaan pasien trauma ns
Penatalaksanaan pasien trauma nsBidangTFBBPKCiloto
 

More from BidangTFBBPKCiloto (20)

Etika Tim Penilai Jabatan Fungsional Kesehatan
Etika Tim Penilai Jabatan Fungsional KesehatanEtika Tim Penilai Jabatan Fungsional Kesehatan
Etika Tim Penilai Jabatan Fungsional Kesehatan
 
Pengorganisasian Tim Penilai Jabatan Fungsional Kesehatan
Pengorganisasian Tim Penilai Jabatan Fungsional KesehatanPengorganisasian Tim Penilai Jabatan Fungsional Kesehatan
Pengorganisasian Tim Penilai Jabatan Fungsional Kesehatan
 
Kebijakan Jabatan Fungsional Kesehatan
Kebijakan Jabatan Fungsional KesehatanKebijakan Jabatan Fungsional Kesehatan
Kebijakan Jabatan Fungsional Kesehatan
 
Evaluasi ns 15 dan persiapan ns 16
Evaluasi ns 15 dan persiapan ns 16Evaluasi ns 15 dan persiapan ns 16
Evaluasi ns 15 dan persiapan ns 16
 
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
 
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
 
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
 
4. langkah pendampingan ns
4. langkah pendampingan ns4. langkah pendampingan ns
4. langkah pendampingan ns
 
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
 
Pelayanan kefarmasian di pkm
Pelayanan kefarmasian di pkmPelayanan kefarmasian di pkm
Pelayanan kefarmasian di pkm
 
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
 
Tips dalam memfasilitasi memberdayakan (1) (1)
Tips dalam memfasilitasi memberdayakan (1) (1)Tips dalam memfasilitasi memberdayakan (1) (1)
Tips dalam memfasilitasi memberdayakan (1) (1)
 
Peran fasilitator (1)
Peran fasilitator (1)Peran fasilitator (1)
Peran fasilitator (1)
 
Konsep dasar stbm
Konsep dasar stbmKonsep dasar stbm
Konsep dasar stbm
 
Materi pembekalan ns team 2021 manajemen pkk
Materi pembekalan ns team 2021 manajemen pkkMateri pembekalan ns team 2021 manajemen pkk
Materi pembekalan ns team 2021 manajemen pkk
 
Perencanaan penanganan korban bencana
Perencanaan penanganan korban bencanaPerencanaan penanganan korban bencana
Perencanaan penanganan korban bencana
 
Triase ns
Triase nsTriase ns
Triase ns
 
Transportasi pasien ns
Transportasi pasien nsTransportasi pasien ns
Transportasi pasien ns
 
Penatalaksanaan pasien trauma ns
Penatalaksanaan pasien trauma nsPenatalaksanaan pasien trauma ns
Penatalaksanaan pasien trauma ns
 
Initial assessment ns
Initial assessment nsInitial assessment ns
Initial assessment ns
 

Recently uploaded

pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehBISMIAULIA
 

Recently uploaded (9)

pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
 

Md.2 jabfung entomolog pengangkatan - terampil

  • 1. MODUL PELATIHAN PENGANGKATAN PERTAMA JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN JENJANG TERAMPIL KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN PUSDIKLAT APARATUR-2011 1 MATERI DASAR 2 JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN I. DESKRIPSI SINGKAT Penyakit tular vektor merupakan penyakit yang menular melalui hewan perantara (vektor). Penyakit tular vektor meliputi malaria, arbovirosis seperti Dengue, Chikungunya, Japanese B Encephalitis (radang otak), filariasis limfatik (kaki gajah), pes (sampar) dan demam semak (scrub typhus). Penyakit tersebut hingga kini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia dengan angka kesakitan dan kematian yang cukup tinggi dan berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa (KLB). Sejak tahun 2000 Pemerintah telah membuka peluang bagi tenaga kesehatan untuk masuk jabatan fungsional entomolog kesehatan berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 18/KEP/M.PAN/11/2000 tentang Jabatan Fungsional Entomolog Kesehatan dan Angka Kreditnya. Tenaga fungsional ini berperan penting dalam penanganan penyakit tular vektor atau bersumber binatang yang saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Tenaga fungsional dapat bekerja di kementerian kesehatan, dinas kesehatan provinsi, kabupaten, kota, puskesmas serta di unit pelayanan teknis (UPT) Kementerian Kesehatan. II. TUJUAN PEMBELAJARAN A. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti materi ini, peserta memahami tentang jabatan fungsional entomolog kesehatan B. Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mengikuti materi ini, peserta memahami: 1. Pengertian jabatan fungsional entomolog kesehatan 2. Tugas pokok dan fungsi entomolog kesehatan 3. Unsur kegiatan entomolog kesehatan 4. Jenjang, jabatan dan pangkat dalam jabatan fungsional entomolog kesehatan 5. Persyaratan pengangkatan dalam jabatan fungsional entomolog kesehatan
  • 2. MODUL PELATIHAN PENGANGKATAN PERTAMA JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN JENJANG TERAMPIL KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN PUSDIKLAT APARATUR-2011 2 III. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN Dalam modul ini akan dibahas lima pokok bahasan dan sub pokok bahasan sebagai berikut: Pokok Bahasan 1. Pengertian jabatan fungsional entomolog kesehatan Sub Pokok Bahasan: a. Pengertian jabatan fungsional b. Jabatan fungsional terampil c. Jabatan fungsional ahli Pokok Bahasan 2. Tugas pokok dan fungsi entomolog kesehatan Pokok Bahasan 3. Unsur kegiatan entomolog kesehatan Pokok Bahasan 4. Jenjang, jabatan dan pangkat dalam jabatan fungsional entomolog kesehatan Sub Pokok Bahasan: a. Jenjang jabatan b. Pangkat Pokok Bahasan 5. Persyaratan pengangkatan dalam jabatan fungsional entomolog kesehatan IV. METODE • CTJ • Curah pendapat • Diskusi V. MEDIA DAN ALAT BANTU • Bahan tayang (Slide power point) • Laptop • LCD • Flipchart • White board • Spidol (ATK) • Panduan diskusi
  • 3. MODUL PELATIHAN PENGANGKATAN PERTAMA JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN JENJANG TERAMPIL KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN PUSDIKLAT APARATUR-2011 3 VI. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN Langkah 1. Pengkondisian Langkah pembelajaran: 1) Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat. Apabila belum pernah menyampaikan sesi di kelas, mulailah dengan perkenalan. Perkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap, instansi tempat bekerja, materi yang akan disampaikan 2) Menayangkan topik materi yaitu Jabatan Fungsional Entomolog Kesehatan serta tujuan dan pokok bahasan yaitu pengertian, tugas pokok dan fungsi, unsur kegiatan, jenjang jabatan dan pangkat dan persyaratan pengangkatan dalam jabatan fungsional entomolog kesehatan Langkah 2. Penyampaian Materi Langkah pembelajaran: 1) Menyampaikan paparan seluruh materi sesuai urutan pokok bahasan dan sub pokok bahasan dengan menggunakan bahan tayang. 2) Materi disampaikan dengan metode ceramah tanya jawab, kemudian curah pendapat. 3) Diharapkan peserta memperhatikan dan menyimak penjelasan fasilitator dan mengajukan pertanyaan, bila ada hal-hal yang belum dipahami atau perlu penjelasan lebih lanjut. Langkah 3. Beberapa pertanyaan yang didiskusikan Langkah pembelajaran: 1) Peserta mendiskusikan tentang tugas pokok dan fungsi serta kegiatan utama entomology kesehatan 2) Fasilitator memberikan pertanyaan dan peserta diharapkan menjawabnya dengan baik Langkah 4. Rangkuman dan Kesimpulan Langkah pembelajaran: 1) Fasilitator melakukan evaluasi untuk mengetahui penyerapan peserta terhadap materi yang disampaikan dan pencapaian tujuan pembelajaran. 2) Fasilitator menyampaikan beberapa pertanyaan kepada peserta terutama yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi serta unsur dan sub unsur kegiatan dalam jabatan fungsional entomolog kesehatan. 3) Fasilitator merangkum poin-poin penting dari materi yang disampaikan. 4) Fasilitator membuat kesimpulan.
  • 4. MODUL PELATIHAN PENGANGKATAN PERTAMA JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN JENJANG TERAMPIL KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN PUSDIKLAT APARATUR-2011 4 VII. URAIAN MATERI Pokok Bahasan 1. PENGERTIAN JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN a. Pengertian jabatan fungsional Pengertian Entomolog Kesehatan adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan teknis fungsional persiapan, pengamatan, penyelidikan, pengendalian vektor dan serangga pengganggu. b. Jabatan fungsional terampil Entomolog Kesehatan Terampil adalah jabatan fungsional Entomolog Kesehatan Keterampilan yang pelaksanaan tugasnya meliputi kegiatan teknis operasional yang berkaitan dengan penerapan konsep atau metoda operasional di bidang entomologi kesehatan. c. Jabatan fungsional ahli Entomolog Kesehatan Ahli adalah jabatan fungsional Entomolog Kesehatan Keahlian yang pelaksanaan tugasnya meliputi kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan pengetahuan, penerapan konsep dan teori, ilmu dan seni untuk pemecahan dan pemberian pengajaran dengan cara yang sistematis di bidang entomologi kesehatan. Pokok Bahasan 2. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ENTOMOLOG KESEHATAN Tugas pokok Entomolog Kesehatan adalah melaksanakan persiapan kegiatan entomologi, pengumpulan, pengolahan data sederhana, melakukan pengamatan, penyelidikan entomologi untuk tindakan pengamanan penanggulangan penyebaran/penularan penyakit dan melaksanakan pemberantasan vektor, mengatur dan mengkoordinir kegiatan pemberantasan/pengendalian vektor dengan alat sederhana. Selain itu, menyimpan dan merawat alat serta bahan pengendalian vektor.
  • 5. MODUL PELATIHAN PENGANGKATAN PERTAMA JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN JENJANG TERAMPIL KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN PUSDIKLAT APARATUR-2011 5 Pokok Bahasan 3. UNSUR KEGIATAN ENTOMOLOG KESEHATAN Unsur dan sub unsur kegiatan Entomolog Kesehatan yang dinilai angka kreditnya, terdiri dari: 1) Pendidikan, meliputi : a) Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar; b) Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang entomologi dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau sertifikat; dan c) Pendidikan dan pelatihan (Diklat) prajabatan dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau sertifikat. 2) Pelayanan entomologi kesehatan, meliputi: a) Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan entomologi; b) Melakukan pengamatan vektor; c) Melakukan penyelidikan vektor; d) Melakukan pengendalian vektor; e) Melakukan kajian pengendalian vektor; f) Memberdayakan masyarakat; 3) Pengembangan profesi, meliputi : a) Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang entomologi kesehatan/kesehatan; b) Penerjemahan/penyaduran buku dan bahan lainnya di bidang entomologi entomologi kesehatan/kesehatan; c) Pembuatan buku pedoman/petunjuk pelaksanaan/ petunjuk teknis lainnya di bidang entomologi kesehatan/kesehatan; d) Penemuan/pengembangan teknologi tepat guna di bidang entomologi kesehatan/kesehatan; 4) Penunjang tugas Entomolog Kesehatan, meliputi : a) Mengajar/Melatih/Membimbing yang berkaitan dengan bidang entomologi kesehatan/kesehatan; b) Peran serta dalam seminar/lokakarya di bidang entomologi kesehatan/kesehatan; c) Keanggotaan dalam organisasi profesi Entomolog Kesehatan; d) Keanggotaan dalam Tim Penilai Jabatan Fungsional Entomolog Kesehatan; e) Perolehan gelar kesarjanaan lainnya; dan f) Perolehan penghargaan/tanda jasa.
  • 6. MODUL PELATIHAN PENGANGKATAN PERTAMA JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN JENJANG TERAMPIL KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN PUSDIKLAT APARATUR-2011 6 Pokok Bahasan 4. JENJANG JABATAN DAN PANGKAT DALAM JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN a. Jenjang jabatan 1) Jabatan Fungsional Entomolog Kesehatan terdiri atas Entomolog Kesehatan Terampil dan Entomolog Kesehatan Ahli. 2) Jenjang jabatan fungsional Entomolog Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi, adalah: a) Entomolog Kesehatan Terampil, terdiri atas: (1) Entomolog Kesehatan Pelaksana; (2) Entomolog Kesehatan Pelaksana Lanjutan (3) Entomolog Kesehatan penyelia. b) Entomolog Kesehatan Ahli, terdiri atas: (1) Entomolog Kesehatan Pertama; (2) Entomolog Kesehatn Muda; (3) Entomolog Kesehatan Madya. b. Pangkat Jenjang pangkat fungsional Entomolog Kesehatan Terampil sebagaimana dimaksud pada ayat (2), huruf a, dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi, yaitu: 1) Entomolog Kesehatan Pelaksana, terdiri atas: a) Pengatur, golongan ruang II/c; b) Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d. 2) Entomolog Kesehatan Pelaksana Lanjutan, terdiri atas: a) Penata Muda, golongan ruang III/a; b) Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b. 3) Entomolog Kesehatan Penyelia, terdiri atas: a) Penata, golongan ruang III/c; b) Penata Tingkat I, golongan ruang III/d. Jenjang pangkat dan golongan ruang Entomolog Kesehatan Ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf b, dari yang terendah sampai dengan tertinggi yaitu: 1) Entomolog Kesehatan Pertama, terdiri atas: a) Penata Muda, golongan ruang III/a; b) Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b.
  • 7. MODUL PELATIHAN PENGANGKATAN PERTAMA JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN JENJANG TERAMPIL KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN PUSDIKLAT APARATUR-2011 7 2) Entomolog Kesehatan Muda, terdiri dari: a) Penata, golongan ruang III/c; b) Penata Tingkat I, golongan ruang III/d. 3) Entomolog Kesehatan Madya, terdiri dari: a) Pembina, golongan ruang IV/a; b) Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b; c) Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c. Jenjang pangkat untuk masing-masing jabatan Entomolog Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan (4) adalah jenjang pangkat dan jabatan berdasarkan jumlah angka kredit yang dimiliki untuk masing- masing jenjang jabatan. Penetapan jenjang jabatan Entomolog Kesehatan untuk pengangkatan dalam jabatan ditetapkan berdasarkan jumlah angka kredit yang dimiliki setelah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, sehingga dimungkinkan pangkat dan jabatan tidak sesuai dengan pangkat dan jabatan sebagaimana dimaksud ayat (3) dan ayat( 4). Pokok Bahasan 5. PERSYARATAN PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN 1) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali dalam jabatan Entomolog Kesehatan Terampil, harus memenuhi syarat sebagai berikut: a) Berijazah SLTA/ SMK Kesehatan/ Diploma I atau Diploma III bidang lain yang berhubungan dengan Entomologi Kesehatan yang telah mendapat materi entomologi sekurang-kurangnya 2 SKS; atau Berijazah paling rendah Diploma III bidang kesehatan yang belum mendapat materi entomologi tetapi telah mengikuti pelatihan di bidang entomologi kesehatan setara dengan 2 SKS dan memperoleh sertifikat; b) Pangkat paling rendah Pengatur Muda, golongan ruang II/a; c) Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. 2) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali dalam jabatan Entomolog Kesehatan Ahli harus memenuhi syarat sebagai berikut: a) Berijazah paling rendah Sarjana/Diploma IV kesehatan, kedokteran hewan, biologi yang telah mendapat materi entomologi sekurang- kurangnya 2 SKS; atau Berijazah paling rendah Sarjana/Diploma IV yang belum mendapat materi entomologi tetapi telah mengikuti
  • 8. MODUL PELATIHAN PENGANGKATAN PERTAMA JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN JENJANG TERAMPIL KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN PUSDIKLAT APARATUR-2011 8 pelatihan di bidang entomologi kesehatan setara dengan 2 SKS dan memperoleh sertifikat; b) Pangkat paling rendah Penata Muda golongan ruang III/a; c) Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP-3 paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. 3) Penetapan jenjang jabatan Entomolog Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan berdasarkan jumlah angka kredit yang diperoleh dari unsur utama dan unsur penunjang setelah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit. 4) Pengangkatan pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pengangkatan untuk mengisi lowongan formasi jabatan Entomolog Kesehatan melalui pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil. 5) Disamping itu, pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan Entomolog Kesehatan dilaksanakan sesuai dengan formasi jabatan Entomolog Kesehatan dengan ketentuan sebagai berikut: a) Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Pusat dalam jabatan Entomolog Kesehatan dilaksanakan sesuai dengan formasi jabatan Entomolog Kesehatan yang ditetapkan oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi setelah mendapat pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara; b) Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Daerah dalam jabatan Entomolog Kesehatan dilaksanakan sesuai formasi jabatan Entomolog Kesehatan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah masing-masing setelah mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi setelah mendapat pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain ke dalam Jabatan Entomolog Kesehatan dapat dipertimbangkan dengan ketentuan sebagai berikut: a) Memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 dan Pasal 27; Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 18/KEP/M.PAN/11/2000 tentang Jabatan Fungsional Entomolog Kesehatan dan Angka Kreditnya b) Memiliki pengalaman dalam kegiatan entomologi kesehatan paling kurang 1 (satu) tahun; c) Usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun; dan d) Setiap unsur penilaian prestasi kerja dan pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
  • 9. MODUL PELATIHAN PENGANGKATAN PERTAMA JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN JENJANG TERAMPIL KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN PUSDIKLAT APARATUR-2011 9 VIII. REFERENSI 1. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 18/KEP/M.PAN/11/2000 tentang Jabatan Fungsional Entomolog Kesehatan dan Angka Kreditnya. 2. Pedoman Pengendalian vektor (2002): Direktorat PPBB, Ditjen PP & PL Kemenkes RI. IX. LAMPIRAN Panduan diskusi: 1. Peserta dibagi dalam 2 kelompok 2. Masing – masing kelompok memilih 1 topik diskusi 3. Topik diskusi: • Unsur utama kegiatan entomolog kesehatan • Persyaratan pengangkatan 4. Masing – masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas