Vaksin Hib dan vaksin DPT digunakan untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh bakteri berbahaya pada anak-anak. Vaksin Hib mencegah infeksi oleh bakteri Hib yang dapat menyerang otak, paru-paru, dan organ tubuh lainnya, sementara vaksin DPT mencegah difteri, pertusis, dan tetanus, yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan parah dan kematian. Jika anak tidak divak
2. Vaksin Hib adalah vaksin yang diberikan
untuk mencegah penyakit yang
disebabkan oleh bakteri Haemophilus
influenzae tipe b (Hib)
3. Haemophilus influenzae tipe b (Hib) adalah bakteri yang dapat
menyebabkan infeksi di berbagai bagian organ tubuh.
Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi di berbagai organ seperti otak,
saluran pernapasan, paru-paru, tulang, hingga jantung.
Infeksi ini banyak menyerang anak di bawah usia 5 tahun, terutama
pada usia 6 bulan–1 tahun.
4. Jadwal Imunisasi
UMUR BAYI JENIS IMUNISASI
0-7 HARI Hepatitis B 0
1 BULAN BCG - Polio 1
2 BULAN DPT - Hepatitis B - Hib - Polio 2 – PCV 1
3 BULAN DPT – Hepatitis B – Hib – Polio 3
4 BULAN DPT – Hepatitis B – Hib – Polio 4 – PCV 2
6 BULAN PCV 3
9 BULAN Campak
12 BULAN PCV 4
18 BULAN DPT – Hepatitis B – Hib – Polio 5 – Campak
5. Apa itu vaksin DPT ? Bagaimana jika anak
tidak di vaksin?
Vaksin DPT adalah vaksin kombinasi
yang diberikan untuk mencegah
penyakit difteri, pertusis, dan
tetanus.
6. Penyakit Difteri :
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae.
Penyakit ini dapat menular melalui kontak fisik dan pernafasan
Gejala :
Radang tenggorokan
• Hilang nafsu makan
• Demam ringan
• Dalam 2–3 hari timbul selaput putih kebiru-biruan pada tenggorokan dan
tonsil. gangguan pernafasan yang berakibat kematian.
7. Penyakit Pertusis
Penyakit pada saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri
Bordetella pertussis.
Penyakit ini menular melalui percikan ludah (droplet infection) dari
batuk atau bersin •
Gejala :
Pilek • Mata merah • Bersin • Demam • Batuk ringan yang lama-
kelamaan menjadi parah dan menimbulkan batuk yang cepat dan
keras.
8. Penyakit Tetanus :
Penyakit yang disebabkan oleh Clostridium tetani yang menghasilkan
neurotoksin berbahaya.
Penykit ini dapat menular melalui kotoran yang masuk ke dalam luka
yang dalam.
• Gejala awal: kaku otot pada rahang, disertai kaku pada leher,
kesulitan menelan, kaku otot perut, berkeringat dan demam.
• Pada bayi terdapat gejala berhenti menetek (sucking) antara 3 sampai
dengan 28 hari setelah lahir.
• Gejala berikutnya kejang yang hebat dan tubuh menjadi kaku.