Jumlah penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi sebenarnya sangat banyak. Dalam praktiknya, imunisasi menggunakan vaksin—virus yang telah dilemahkan, dibunuh, atau dimodifikasi (biasanya dari bagian-bagian bakteri/virus). Kemudian, vaksin akan dimasukkan ke dalam tubuh Anda, baik dengan suntikan maupun oral (diminum).
Setelah itu, sistem kekebalan tubuh Anda akan bereaksi membentuk antibodi. Proses tersebut serupa dengan reaksi tubuh saat mendapati ada bakteri atau virus. Antibodi lalu membangun imunitas terhadap bakteri maupun virus membahayakan tersebut.
Tujuan imunisasi adalah mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang dan menghilangkan penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat (populasi) atau bahkan menghilangkan penyakit tertentu di dunia.
Seperti yang telah disinggung, program imunisasi bertujuan untuk membasmi penyakit yang sedang merebak di tengah penduduk daerah atau negara tertentu. Tak hanya itu, Anda juga perlu mendapatkan imunisasi ulang pada waktu-waktu tertentu demi menjaga atau menaikkan sistem kekebalan tubuh.
Imunisasi merupakan proses dalam tubuh agar seseorang memiliki kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit. Imunisasi terbagi menjadi imunisasi aktif dan pasif. Vaksinasi termasuk dalam imunisasi aktif sebagai upaya memicu tubuh mengeluarkan antibodi terhadap penyakit tertentu. Berbeda dengan imunisasi pasif yang berarti tubuh diberikan antibodi dan bukan dipancing untuk menghasilkan ketahanan tubuh, misalnya suntikan imunoglobulin. Imunisasi aktif dapat bertahan lebih lama untuk jangka panjang hingga seumur hidup, sedangkan imunisasi pasif hanya bertahan dalam hitungan minggu hingga bulan.
Penyakit menular yang bisa dicegah melalui imunisasi
1. penyakit menular yang dapat
dicegah dengan imunisasi
Kelompok 3
• Hemalia Mallini (M1D118009)
• Rifanda Antoni Setiawan (M1D119003)
• Khair Rahmandani Firdaus (M1D119015)
• Irma Nurjanah (M1D119019)
• Hevi Royana Purba (M1D119032)
2. Imunisasi
Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau
hanya mengalami sakit ringan.
Kegiatan imunisasi merupakan upaya yang paling cost effective dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi yang diharapkan akan berdampak pada penurunan angka kematian bayi dan balita.
Vaksin
Vaksin adalah antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati, masih Hidup tapi dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, yang
telah diolah, berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid, protein rekombinan yang apabila diberikan kepada
seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit infeksi tertentu.
3. Tujuan Imunisasi
● Menurunkan angka kesakitan,
kematian dan kecacatan akibat
Penyakit yang Dapat Dicegah
dengan Imunisasi (PD3I).
Sasaran Imunisasi
● Bayi
● Balita
● Anak Sekolah Dasar (SD)
● Wanita Usia Subur(WUS)
7. Sasaran Imunisasi Pada WUS
Pemberian imunisasi pada WUS disesuaikan dengan hasil skrining terhadap
status T.
8. Dalam praktiknya, imunisasi
menggunakan vaksin—virus yang telah dilemahkan,
dibunuh, atau dimodifikasi (biasanya dari bagian
bagian bakteri/virus). Kemudian, vaksin akan
dimasukkan ke dalam tubuh Anda, baik
dengan suntikan maupun oral (diminum).
Setelah itu, sistem kekebalan tubuh Anda akan
Bereaksi membentuk antibodi. Proses tersebut
serupa dengan reaksi tubuh saat mendapati ada
bakteri atau virus. Antibodi lalu membangun
imunitas terhadap bakteri maupun virus
membahayakan tersebut.
9. Apa Beda Imunisasi dengan
Vaksinasi?
Vaksinasi adalah proses pemberian
vaksin melalui disuntikkan maupun
diteteskan ke dalam mulut untuk
meningkatkan produksi antibodi guna
menangkal penyakit tertentu.
Sedangkan, imunisasi merupakan
proses dalam tubuh agar seseorang
memiliki kekebalan tubuh terhadap
suatu penyakit.
10. Imunisasi terdiri dari imunisasi pasif dan
imunisasi aktif
Imunisasi Aktif
● Berbeda dengan imunisasi pasif
yang berarti tubuh diberikan
antibodi dan bukan dipancing
untuk menghasilkan ketahanan
tubuh, misalnya suntikan
imunoglobulin.
● Imunisasi aktif dapat bertahan
lebih lama untuk jangka
panjang hingga seumur hidup.
Imunisasi Pasif
● Vaksinasi termasuk dalam
imunisasi aktif sebagai upaya
memicu tubuh mengeluarkan
antibodi terhadap penyakit
tertentu.
● Imunisasi pasif hanya
bertahan dalam hitungan
minggu hingga bulan.
11. Ada banyak penyakit menular di Indonesia yang dapat dicegah dengan
imunisasi selanjutnya disebut dengan Penyakit yang Dapat Dicegah
dengan Imunisasi (PD3I), yaitu:
1. Difteri
2. Pertusis
3. Tetanus
4. Tuberculosis (TBC)
5. Campak
6. Polimielitis
7. Hepatitis A
8. Hepatitis B
9. Hemofilus Influenza Tipe b (Hib)
10. HPV (Human Papiloma Virus)
12. • Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium
diphtheriae.
• Penularannya Melalui kontak fisik dan pernafasan
• Gejalanya:
- Radang tenggorokan
- Hilang nafsu makan
- Demam ringan
- Dalam 2–3 hari timbul selaput putih
kebiru-biruan pada tenggorokan dan
tonsil.
• Komplikasinya berupa gangguan pernafasan yang
berakibat kematian.
Difteri
13. Penyakit pada saluran pernapasan yang disebabkan
oleh bakteri Bordetella pertussis. (batuk rejan)
Penularannya melalui percikan ludah (droplet infection)
dari batuk atau bersin
Gejala yang dialami:
• Pilek
• Mata merah
• Bersin
• Demam
• Batuk ringan yang lama-kelamaan menjadi parah dan
menimbulkan batuk yang cepat dan keras.
Komplikasinya berupa pneumonia bacterialis yang
dapat menyebabkan kematian
Pertusis
14. • Penyakit yang disebabkan oleh Clostridium
tetani yang menghasilkan neurotoksin.
• Penularannya Melalui kotoran yang masuk ke
dalam luka yang dalam.
• Gejala awal: kaku otot pada rahang, disertai
kaku pada leher, kesulitan menelan, kaku otot
perut, berkeringat dan demam. Pada bayi
terdapat gejala berhenti menetek (sucking)
antara 3 sampai dengan 28 hari setelah lahir.
Gejala berikutnya kejang yang hebat dan
tubuh menjadi kaku.
• Komplikasinya berupa Patah tulang akibat
kejang, Pneumonia, Infeksi lain yang dapat
menimbulkan kematian.
Tetanus
15. Penyakit yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosa disebut juga
batuk darah.
Penularannya melalui pernafasan
dan lewat bersin atau batuk
• Gejala awal: lemah badan, penurunan
berat badan, demam, dan keluar keringat
pada malam hari.
• Gejala selanjutnya: batuk terus-menerus,
nyeri dada dan (mungkin) batuk darah.
• Gejala lain: tergantung pada organ yang
diserang.
Komplikasinya berupa kelemahan dan
kematian.
Tuberculosis
(TBC)
16. Penyakit yang disebabkan oleh virus
myxovirus viridae measles.
Penularannya melalui udara (percikan
ludah) dari bersin atau batuk penderita
• Gejala awal: demam, bercak
kemerahan, batuk, pilek, konjunctivitis
(mata merah) dan kolpik spots.
• Selanjutnya timbul ruam pada muka
dan leher, Kemudian menyebar ke tubuh
dan tangan serta kaki.
Komplikasinya berupa diare hebat,
peradangan pada telinga, infeksi saluran
napas (Pneumonia)
Campak
17. Penyakit pada susunan saraf pusat yang
disebabkan oleh virus polio tipe 1, 2,
atau 3. Secara klinis menyerang anak di
bawah umur 15 tahun dan menderita
Lumpuh layu akut (acute flaccid paralysis
= AFP).
Penularannya melalui kotoran manusia
(tinja) yang terkontaminasi
Gejalanya dapat berupa demam, nyeri
otot dan kelumpuhan terjadi pada
minggu pertama
Komplikasinya bisa menyebabkan
kematian jika otot pernafasan terinfeksi
Dan tidak segera ditangani.
Polimielitis
18. • Penyakit yang disebabkan oleh virus
Hepatitis B yang merusak hati (penyakit
kuning).
• Penularan secara horizontal:
Dari darah dan produknya.
Suntikan yang tidak aman. Transfusi
Darah, Melalui hubungan seksual
• Penularan secara vertical:
Dari ibu ke bayi selama proses Persalinan
• Gejala yang dialami merasa lemah,
gangguan perut, gejala lain seperti flu,
urin menjadi kuning, kotoran menjadi
pucat. Warna kuning bisa terlihat pada
mata ataupun kulit.
• Komplikasi Penyakit ini bisa menjadi
kronis yang menimbulkan pengerasan
hati (Cirrhosis Hepatis), kanker hati
(Hepato Cellular Carsinoma) dan
Menimbulkan kematian.
Hepatitis B
19. • Salah satu bakteri yang dapat menyebabkan
infeksi dibeberapa organ, seperti meningitis,
epiglotitis, pneumonia, artritis, dan selulitis.
Banyak menyerang anak di bawah usia 5 tahun,
terutama pada usia 6 bulan–1 tahun.
• Penularannya melalui droplet Melalui nasofaring.
• Gejala yang dialami pada selaput otak akan
timbul gejala menigitis (demam, kaku kuduk,
kehilangan kesadaran), Pada paru menyebabkan
pneumonia (demam, sesak, retraksi otot
pernafasan), terkadang menimbulkan gejala sisa
berupa kerusakan alat pendengaran.
Hemofilus Influenza
Tipe b
20. Virus yang menyerang kulit dan
membran mukosa manusia dan
hewan.
Penularan melalui hubungan kulit ke
kulit, HPV menular dengan mudah.
Beberapa menyebabkan kutil,
Sedangkan lainnya dapat
menyebabkan infeksi yang
Menimbulkan munculnya lesi, ca
servik juga disebabkan oleh virus HPV
Melalui hubungan seks.
HPV (Human
Papiloma Virus)
21. Suatu penyakit yang disebabkan oleh virus
Disebarkan oleh kotoran/ tinja penderita;
Biasanya melalui makanan (fecaloral).
Gejalanya:
• Kelelahan
• Mual dan muntah
• Nyeri perut atau
• rasa tidak nyaman,
• terutama di daerah hati
• Kehilangan nafsu makan
• Demam
• Urin berwarna gela
• Nyeri otot
• Menguningnya kulit dan mata (jaundice).
Hepatitis A