Sistem saraf mengatur fungsi tubuh melalui transmisi sinyal saraf antar neuron. Terdiri dari sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan jaringan saraf. Unit dasarnya adalah neuron yang berkomunikasi melalui sinaps, menggunakan neurotransmitter kimia atau listrik. Sinyal saraf dapat mengaktivasi atau menghambat neuron berikutnya.
2. • Sistem saraf mengurus sebagian besar
pengaturan fungsi tubuh
• Sistem saraf menerima berjuta-juta
rangsangan informasi yang berasal dari
bermacam-macam organ sensorik, dan
menentukan respons apa yang akan diberikan
oleh tubuh
4. • Unit fungsional dasar dari Sistem Saraf ialah
NEURON
• Struktur sangat bervariasi : Umumnya terdiri
dari Badan Sel, Akson, Dendrit
5.
6. • Dendrit → mengirimkan impuls ke badan sel
saraf
• Akson → mengirimkan impuls dari badan sel ke
sel saraf yang lain atau ke jaringan lain
• Mielin → melindungi akson dan memberi nutrisi
• Nodus Ranvier → mempercepat penghantaran
impuls
• Pada ujung akhir dari akson terdapat sinaps →
celah antara ujung saraf dimana neurotransmitter
dilepaskan untuk menghantar impuls ke saraf
selanjutnya atau organ yang dituju
7. Berdasarkan fungsinya, sel saraf dapat dibagi
menjadi 3 kelompok, yaitu
• Sel saraf sensoris
• sel saraf motorik
• sel saraf intermediet (asosiasi)
8. SEL SARAF SENSORIK
• Fungsi → menghantar impuls dari reseptor ke
sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan
sumsum belakang (medula spinalis)
• Ujung akson berhubungan dengan saraf
asosiasi (intermediet).
9. SEL SARAF MOTORIK
• Fungsi sel saraf motor adalah mengirim impuls
dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar
yang hasilnya berupa tanggapan tubuh
terhadap rangsangan. Badan sel saraf motor
berada di sistem saraf pusat. Dendritnya
sangat pendek berhubungan dengan akson
saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat
sangat panjang.
10. SEL SARAF INTERMEDIET / SEL SARAF
KONEKTOR
• Disebut juga sel saraf asosiasi
• Sel ini dapat ditemukan di dalam sistem saraf
pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf
motor dengan sel saraf sensori
• Menerima impuls dari reseptor sensori atau sel
saraf asosiasi lainnya
• Kelompok-kelompok serabut saraf, akson dan
dendrit bergabung dalam satu selubung dan
membentuk urat saraf. Sedangkan badan sel saraf
berkumpul membentuk ganglion atau simpul
saraf
11.
12.
13.
14. Tiga tingkat utama sistem saraf pusat :
• Tingkat Medulla Spinalis
• Tingkat Otak Bagian Bawah
• Tingkat Otak Bagian Atas / Korteks
15. Tingkat Medulla Spinalis
• Gerakan berjalan
• Refleks menarik tubuh dari suatu objek
• Refleks mengeraskan kaki guna menunjang
tubuh terhadap gaya berat
• Refleks mengatur pembuluh-pembuluh darah
setempat, gerakan gastrointestinal, dan
sebagainya
16. Tingkat Otak Bagian bawah
• Pengaturan bawah sadar dari tekanan arteri
dan pernapasan
• Pengaturan keseimbangan
• Refleks untuk makan, seperti salivasi
• Emosi, seperti marah, sifat menyerang,
aktivitas seksual, reaksi terhadap nyeri reaksi
senang, dan sebagainya
17. Tingkat Otak Bagian Atas / Korteks
• Pusat penerimaan dan pengolahan informasi
• Gudang memori
18. SINAPS
• Sinyal-sinyal saraf dijalarkan dari saru neuron
ke neuron berikutnya melalui batas antar
neuron(interneuronal junctions) yang disebut
sinaps
• Tempat interaksi secara anatomis dan
fungsional antar neuron
19. SINAPS (lanjutan)
• Akson dengan dendrit (Aksodendritik)
• Akson dengan badan sel (Aksosomatik)
• Dendrit dengan dendrit (Dendrodendritik)
• Akson dengan akson (Aksoaksonik)
20. SINAPS (lanjutan)
Terdapat 2 macam sinaps
1. Sinaps Kimia
• Menyekresi bahan kimia , seperti asetilkolin,
norepinefrin, GABA, serotonin, dsb
• Sinaps yang terbanyak
2. Sinaps Listrik
• Menjalarkan aliran listrik dari satu sel ke sel
lainnya
21. SINAPS (lanjutan)
• Daerah tempat pertemuan dua sel saraf terdiri
dari dua membran : Membran presinaptik dan
Membran Postsinaptik
• Diantara kedua membran terdapat gap/celah
sinapsis
22.
23. UJUNG PRESINAPS
• Dipisahkan dari soma neuron oleh suatu celah
sinaps
• Mempunyai dua struktur interna untuk
meneruskan atau menghambat rangsang
yaknin kantong transmitter dan mitokondria
• Kantong transmitter → bahan transmitter →
dilepas → merangsang atau menghambat
neuron postsinaps
• Mitokondria → sumber energi (ATP)
24. UJUNG PRESINAPS (lanjutan)
• Memiliki saluran kalsium yang berpintu
gerbang voltase (voltage-gated calcium
channels)
• Potensial aksi → ion kalsium mengalir masuk
→ transmitter dilepaskan ke celah sinaps
25. NEURON POSTSINAPS
• Mengandung protein reseptor
• Terdiri dari dua komponen penting :
1. Komponen Pengikat
o Menonjol keluar dari membran
o Berikatan dengan neurotransmitter
2. Komponen ionofor
o Terdiri dari saluran ion, dan aktivator pemberi pesan
kedua
o Saluran ion → saluran kation dan saluran anion
o Pemberi pesan kedua → Protein G, yang terdiri dari 3
komponen : komponen alfa, komponen beta, dan
komponen gamma
26. NEURON POSTSINAPS (lanjutan)
• Aktivasi impuls saraf → Protein G melakukan
fungsinya, seperti :
1. Pembukaan saluran ion khusus melalui
membran postsinaps
2. Aktivasi AMP atau GMP
3. Aktivasi enzim intraseluler
4. Aktivasi transkripsi gen
29. EKSITASI
• Saluran Natrium yang terbuka → pelepasan
listrik muatan positif ke dalam sel postsinaps
• Penekanan hantaran klorida atau kalium atau
keduanya → difusi ion klorida ke dalam
neuron post sinaps atau menurunkan difusi
ion positif keluar
• Perubahan metabolisme internal sel untuk
merangsang aktivitas sel
30. INHIBISI
• Pembukaan saluran klorida → ion klorida
bermuatan negatif berdifusi ke bagian dalam post
sinaps
• Menigkatkan hantaran ion kalium melalui
reseptor → ion kalium berdifusi ke bagian
eksterior
• Aktivasi enzim yang menghambat fungsi
metabolik seluler → meningkatkan jumlah
reseptor inhibisi dan menurunkan jumlah
reseptor eksitasi
32. TRANSMITER MOLEKUL KECIL
• Merupakan transmiter yang bekerja cepat
• Menyebabkan sebagian besar respons cepat
dari sistem saraf, seperti penjalaran sinyal
sensorik ke otak dan sinyal motorik kembali ke
otot
33. TRANSMITER MOLEKUL KECIL
(lanjutan)
Kelas I
• Asetilkolin
Kelas II : Amina
• Norepinefrin
• Epinefrin
• Dopamin
• Serotonin
• Histamin
Kelas III: Asam Amino
• GABA
• Glisin
• Glutamat
• Aspartat
Kelas IV
• Oksida Nitrat
34. TRANSMITER MOLEKUL BESAR
• Merupakan suatu neuropeptida
• Memiliki molekul yang besar dan kerja lambat
• Berperan dalam perubahan jangka panjang
jumlah reseptor, pembukaan atau penutupan
jangka panjang saluran ion tertentu, bahkan
perubahan jangka panjang jumlah sinaps atau
ukuran sinaps
• Efek dapat berlangsung selama berhari-hari atau
mungkin berbulan-bulan ataupun bisa bertahun-
tahun
35. TRANSMITER MOLEKUL BESAR
(lanjutan)
A. Hypothalamic-releasing hormones
• Thyrotropin-releasing hormone
• Luteinizing hormoe-releasing hormone
• Somatostatin (growth hormone inhibitory
factor)
36. TRANSMITER MOLEKUL BESAR
(lanjutan)
B. Peptide Hipofise
• ACTH
• Beta-Endorfin
• Alfa-Melanocyte-stimulating hormone
• Prolactine
• Luteinizing hormone
• Thyrotropin
• Growth hormone
• Vasopresin
• Oksitosin
37. TRANSMITER MOLEKUL BESAR
(lanjutan)
C. Peptida yang bekerja pada usus dan otak
• Leusin enketalin
• Metionin enkefalin
• Substansi P
• Gastrin
• Kolesistokinin
• Polipeptida Vasoaktif Intestinum
• Neurotensin
• Insulin
• Glukagon