Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Laporan pkm
1. LAPORAN AKHIR
KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UKMC
Pendidikan kesehatan dan pemeriksaan hemoglobin ibu menyusui untuk
mencegah kejadian Anemia
Oleh:
dr. Hotman Sinaga Sp.PK 8859350017 Ketua
Pra Dian Mariadi S.Si.,M.T 0213038503 Anggota
Ayu Nina Mirania, SST., M.Bmd 0205029101 Anggota
Stephanie Lexy Louis, SST., M.Biomed 103.2009.1 Anggota
Evi Yuniarti, SST., M.Kes 0219068603 Anggota
Regina Rengsi Putri W (mahasiswa) 1634016 Anggota
Siti Kharisma Dewi M (mahasiswa) 1634002 Anggota
Program Studi DIV Teknologi Laboratorium Medis
Fakultas Ilmu Kesehatan
UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS
PALEMBANG
2020
4. iv
RINGKASAN
Hemoglobin adalah senyawa protein dengan besi (Fe) yang dinamakan konjugasi protein
sebagai intinya adalah besi dengan rangka protoporfirin dan globin dimana hemoglobin ini
menyebabkan warna darah menjadi merah karena senyawa Fe. Kadar Hemoglobin yang
kurang normal disebut anemia. Salah satu kelompok yang beresiko mengalami anemia adalah
ibu ibu menyusui. Sasaran kegiatan ini adalah ibu-ibu yang ikut pelayanan kesehatan di
posyandu Kenangan 9 Ilir Kota Palembang. Posyandu ini terletak di daerah dengan
kepadatan penduduk yang tinggi. Diharapkan dari kegiatan ini dapat meningkatkan
pengetahuan ibu ibu menyusui tentang anemia dan meningkatkan kewaspadaan gejalanya
pasca melahirkan. Hasl Pengabdian kepada Masyarakat menunjukkan dari 36 koresponden
yang mengikuti kegiatan ini terdapat 77,7 % koresponden yang normal kadar Hbnya dan 22,2
% koresponden yang memiliki Anemia ringan. Diharapkan warga di daerah posyandu
Kenanga rutin memeriksa keadaan Hb untuk mencegah kejadi anemia baik untuk ibu hamil
dan pasca melahirkan.
Kata Kunci: Hemoglobin, anemia, ibu menyusui
5. v
PRAKATA/KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmatnya, kami dapat
menyelesaikaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini.
Selama proses pelaksanaan kegiatan, kami banyak mendapat bantuan dan dukungan, oleh
karena iitu kami secara khusus mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Slamet Santoso Sarwono, MBA, DBA selaku Rektor Universitas Katolik Musi
Charitas Palembang.
2. Maria Nur Aeni SKM.,M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan.
3. Kepala LPPM beserta jajarannya yang selalu mendukung penuh kegiatan PKM.
4. Kader Posyandu Kenanga Palembang yang telah mengizinkan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat ini.
5. Rekan Dosen dan Teman Sejawat di Lingkungan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Katolik Musi Charitas Palembang.
6. Mahasiswa yang ikut berperan dalam kegiatan ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan yang tidak
disengaja dalam laporan ini, oleh sebab itu kritik dan saran kedepanya masih kami harapkan
demi perbaikan selanjutnya. Semoga kegiatan PKM ini berguna bagi kita
Hormat kami
Dosen Pengabdi
6. vi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... ii
PERNYATAAN KEABSAHAN KARYA ILMIAH.................................................. iv
RINGKASAN ............................................................................................................... v
PRAKATA .................................................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ x
BAB 1. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
BAB 2. TARGET DAN LUARAN .............................................................................. 4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN ......................................................................... 5
BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI ...................................................... 6
BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 25
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................ix
LAMPIRAN .................................................................................................................. x
LAMPIRAN 1. Surat Tugas
LAMPIRAN 2. Materi Kegiatan
LAMPIRAN 3. Surat keterangan kerjasama dengan pejabat yan berwenang
LAMPIRAN 4. Daftar Hadir peserta
LAMPIRAN 5. Dokumentasi (foto-foto kegiatan)
LAMPIRAN 6. Rekapan Kuisioner indikator keberhasilan
LAMPIRAN 7. Loog Book
LAMPIRAN 8. Rekapan Biaya dan Kuitansi Dana
LAMPIRAN 9. Realisasi Kegiatan
LAMPIRAN 10. Berita Acara, seminar, Daftar hadir, notulen
7. vii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1. Luaran yang dijanjikan………………………………………….. 3
Tabel 3.1. Jadwal kegiatan………………………………………………….. 4
Tabel 5.1 Ditribusi Frekuensi karakter koresponden……………………….. 7
Tabel 5.2 Hasil Pemeriksaan Hb……………………………………………. 8
8. viii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 5.1 Diagram Persentse umur ibu pada pemeriksaan Hb……………………. 8
Gambar 5.2 Grafik Klasifikasi status anemia pada responden………………………. 8
9. 1
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang/Analisis situasi
Hemoglobin adalah senyawa protein dengan besi (Fe) yang dinamakan konjugasi
protein sebagai intinya adalah besi dengan rangka protoporfirin dan globin dimana
hemoglobin ini menyebabkan warna darah menjadi merah karena senyawa Fe. Molekul Hb
kaya akan zat besi dan memiliki afinitas (Daya gabung) terhadap oksigen dan dengan
oksigen itu membentuk oxihemoglobin di dalam sel darah merah. Dengan fungsi ini maka
oksigen dibawa dari paru-paru ke jaringan (Evelyn, 2009)
Anemia adalah penyakit kurang darah yang ditandai dengan menurunnya kadar
hemoglobin, hematocrit, dan jumlah sel darah merah dibawah nilai normal yang dipatok
untuk perorangan (Arisman, 2007). Salah satu kategori tingkat keparahan anemia menurut
Soebroto tahun 2010 ada 3 yaitu anemia ringan dengan kadar HB 10 – 8 gr, anemia sedang
dengan kadar Hb 8 – 5 gr dan anemia berat dengan kadar Hb kurang dari 5 gr. Salah satu
kelompok yang beresiko mengalami anemia adalah ibu ibu menyusui.
Menyusui merupakan proses alamiah yang dilakukan ibu setelah mengalami masa
kehamilan. Pemberian air susu ibu (ASI) dianjurkan dilakukan selama 6 bulan pertama
tanpa memberikan makanan tambahan (MP-ASI) kecuali obat terapi sesuai dengan
program pemerintah tentang pemberian air susu ibu (ASI) Eksklusif tahun 2012
(Kemenkes, 2012; Cai, 2012)
Air Susu Ibu eksklusif adalah salah satu upaya yang dilakukan untuk menekan angka
kematian bayi. Kegagalan praktik pemberian ASI Ekslusif sangat erat kaitannya dengan
perilaku ibu menyusui. (Setyaningsih dan ferapti, 2018). ASI mengandung zat gizi,
hormon, unsur kekebalan dan pertumbuhan, anti alergi, serta anti inflamasi bagi tubuh bayi
usia 0-6 bulan. Bayi yang mendapatkan susu formula mungkin lebih gemuk dari pada bayi
yang mendapatkan ASI, tetapi belum tentu sehat. (IDAI, 2011).
Menurut Riskesdas 2010, prevalensi status gizi menurut BB/U untuk bayi usia 0-6
bulan yaitu 4,9% gizi buruk, 13% gizi kurang, 76,2% gizi baik, dan 5,8% gizi lebih.
Sedangkan untuk prevalensi status gizi provinsi Jawa Tengah terdiri dari 3,3% gizi buruk,
12,4% gizi kurang, 78,1% gizi baik, dan 6,2% gizi lebih. ASI yang diproduksi dipengaruhi
asupan makan dan riwayat gizi ibu. Anemia merupakan salah satu masalah gizi yang
disebabkan karena kekurangan asupan zat besi yang terdapat dalam makanan sehari-hari
10. 2
dan adanya gangguan penyerapan zat besi oleh tubuh (Arisman, 2010). Kejadian anemia
pada ibu menyusui akan menurunkan produksi ASI, menurunkan kualitas dan kuantitas
ASI. Hal tersebut berkaitan dengan kerja hormon prolaktin dan oksitosin, serta akan
berpengaruh pada pemenuhan kebutuhan bayi usia 0-6 bulan. (IDAI, 2011)
Fakultas Ilmu Kesehatan UNIKA Musi Charitas salah satu penyelenggaran
pendidikan kesehatan di bidang laboratorium medis dan kebidanan di kota Palembang
dengan akreditasi B mendidik lulusan ahli teknologi laboratoriu medis dan ahli madya
kebidanan. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat ini difokuskan dalam
pendidikan kesehatan mengenai Hemoglobin, pemeriksaan hemoglobin untuk mencegah
terjadinya anemia pada ibu meyusui.
B. Permasalahan mitra
Kelurahan 9 Ilir Palembang terletak di daerah padat penduduk daerah Sayangan yang
memiliki beberapa Posyandu salah satunya adalah posyandu Kenanga. Posyandu yang
menjadi sasaran kegiatan ini memiliki berbagai permasalahan antara lain
1. Ibu yang sudah melahirkan dan sedang menyusui belum pernah dilakukan pemeriksaan
Hb untuk mencegah kejadian anemia dan kematian baik bagi ibu dan bayi
2. Tingginya kepadatan penduduk dan rendahnya pengetahuan mengenai kejala anemia
ibu menyusui sehingga perlu dilakukan pendidikan kesehatan dalam bentuk penyuluhan
kepada masyarakat.
11. 3
BAB 2. TARGET DAN LUARAN
A. Target
Target kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah ibu ibu menyusui balita yang
mendapatkan pelayanan kesehatan di Posyandu Kenanga kelurahan 9 Ilir palembang
B. Luaran
Tabel 2.1 Luaran yang Dijanjikan
No Jenis Luaran Keterangan
1 Publikasi di Jurnal -
2 Publikasi di Media Massa Publikasi di
media online
Fikes.ukmc.ac.
id
3 Pemakalah di Forum Ilmiah -
4 Hak Kekayaan Intelektual -
5 Produk Terstandarisasi -
6 Produk Tersertifikasi -
7 Mitra Berbadan Hukum -
8 Buku -
9 Wirausaha Baru Mandiri -
10 Luaran Iptek Lainnya;
Teknologi Tepat Guna
Model
Prototype
Karya Desain/Seni Bangunan dan Arsitektur
Rekayasa Sosial
-
*) Keterangan : Wajib pilih minimal satu jenis luaran yang dijanjikan
Luaran Kegiatan pengabdian ini adalah pendidikan kesehatan mengenai Anemia,
pemeriksaan hemoglobin dan publikasi di media online yaitu fikes.ukmc.ac.id
12. 4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
A. Solusi Yang Ditawarkan
Solusi yang ditawarkan adalah Survey lapangan di daerah Posyandu Kenangan yang
dilanjutkan dengan pendidikan kesehatan dalam bentuk penyuluhan mengenai
Hemoglobin dan Anemia dan pemeriksaan Hb darah ibu menyusui.
B. Rencana Kegiatan
1. Waktu : 22 – 23 November 2019
2. Lama Pelaksanaan : 2 Hari
3. Tempat : Posyandu Kenanga Kelurahan 9 Ilir Jl Slamet riyadi
Table 3.1 Jadwal kegiatan
No Tanggal Kegiatan Uraian Kegiatan Jumlah Jam
1 18 September
2019
Pembuatan Proposal Pengabdian Kepada
Masyarakat
8 jam
2 6 Januari 2020 Rapat Kordinasi Persiapan Kegiatan
Pengabdian Masyarakat
3 jam
3 10 Januari 2020 Rapat Kordinasi Persiapan Kegiatan
Pengabdian Masyarakat
3 jam
4 11 dan 13 Januari
2020
Survey Lapangan dan Perizinan kegiatan 14 jam
5 14 Januari 2020 Pendidikan kesehatan melalui penyuluhan
mengenai hemoglobin dan pemeriksaan Hb
Ibu menyusui
8 jam
8 17 – 20 februari
2020
Pembuatan laporan pengabdian kepada
masyarakat
14 jam
Total 50 jam
13. 5
BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI
Dosen yang akan melakukan kegiatan Pengabdian Kepada masyarakat (PKM) ini
terdiri dari 2 program studi yaitu program studi DIV Teknologi LaboratoriumMedis dan DIII
kebidanan. Semua dosen yang ikut kegiatan ini berasal dari program studi yang telah
terakreditasi B dan memiliki kualifikasi dosen yang baik serta pengalaman di bidang masing-
masing.
Bagi dosen di program studi DIV Teknologi Laboratorium medis yang memiliki
pengalaman di bidang penelitian pemeriksaan darah sehingga memiliki tugas utama dalam
proses pendataan, penyuluhan, pengambilan dan pemeriksaan Hb dalam darah ibu menyusui.
Bagi dosen di program studi Kebidanan memiliki latara belakang pendidikan Biologi edic
dan bidang ilmunya berkaitan dengan kesehatan di masyarakat memiliki tugas utama dalam
proses sosialisasi dan penyuluhan mengenai proses terjadinya anemia dan gejala gejala yang
ditimbulkan.
Kegiatan ini akan dilaksanakan di lingkungan Kelurahan 9 Ilir Palembang yang
secara keseluruhan dilaksanakan selama dua minggu. Kegiatan ini juga melibatkan
mahasiswa tingkat akhir program studi DIV Teknologi Laboratorium Medisyang memiliki
ketertarikan penelitian di bidang Hematologi sehingga dapat menunjang kegiatan penelitian
dan menambah pengalaman dalam proses pengambilan darah
14. 6
BAB 5
HASIL KEGIATAN
Anemia pada masa nifas adalah suatu keadaan dimana seorang ibu sehabis melahirkan
sampai dengan kira-kira 6 minggu dalam kondisi pucat, lemah dan kurang bertenaga. Anemia
dalam masa nifas adalah lanjutan dari anemia yang dideritas pada saat kehamilan, yang
menyebabkan banyak keluhan bagi ibu dan mengurangi presentasi kerja, baik dalam
pekerjaan sehari-hari maupun merawat bayi. Penyebab anemia pada masa nifas adalah
persalinan dengan pendarahan, ibu hamil dengan anemia, nutrisi yang kurang, virus dan
bakteri. Pengaruh anemia pada masa nifas adalah terjadinya subinvolusi uteri yang dapat
menimbulkan pendarahan post partum, memudahkan infeksi puerperium, pengeluaran ASI
berkurang dan mudah terjadi infeksi mamae (Prawirohardjo, 2012). Menurunnya kadar Hb
yang menyebabkan anemia juga dapat terjadi pasca melahirkan (Dina dan Utari, 2017).
Fakultas Ilmu Kesehatan sebagai salah satu penyelenggara pendidian tinggi dibidang
kesehatan yang menyelenggarakan pendidikan DIV Teknologi laboratorium medis dan DIII
kebidanan melaksanakan pengabdian masyarakat yang berupa penyuluhan mengenai
pentingnya pemeriksaan Hb ibu pasca melahirkan dan pemeriksaan Hb ibu pasca melahirkan.
Kegiatan ini dilaksanakan di Posyandu Kenanga yang berada di kawasan padat penduduk dan
daerah yang kurang bersih pada tanggal 14 Januari 2020.
5.1 kondisi tempat pengabdian kepada masyarakat
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dimulai dengan survey salah satu
posyandu yang ada di kotaPalembang yaitu posyandu keangan yang keberadaanya terletak di
rumah rukun tetangga (RT) yaitu di jalan Letnan Kasnariansyah KM 4,5 tepatnya di jalan
letnan Kasnariansyah lorong kelapa,Kelurahan D-IVKecamatan Ilir Timur I, RT 19 A RW 07
Palembang Sumatera Selatan.
Kondisi bangunan yang dijadikan tempat sarana dan prasarana pelaksanaan Pos
pelayanan terpadu (Posyandu) dalam keadaan baik dikarenakan pusat pelaksanaannya
terdapat di salahsatu rumah warga yaitu rumah kader posyandu yang secara geografis, pusat
pelaksanaan pos pelayanan terpadu Kenanga terletak di jalan kasnariansyah KM 4,5.
Posyandu kenanga memiliki luas sekitar 8 kali 12 meter persegi kapasitas tampung
masyarakat yang terdaftar di Posyandu Kenanga Ilir Timur I Palembang. Rata-rata yang
terdaftar di Posyandu Kenanga adalah para ibu-ibu yang memiliki balita dan lansia.
15. 7
5.2 Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat
Kegiatan ini akan dilaksanakan di lingkungan Kelurahan 9 Ilir Palembang yang secara
keseluruhan dilaksanakan selama dua minggu. Total responden yang melakukan pemeriksaan
Hb sebanyak 36 responden.
Tabel 5.1. Distribusi frekuensi karakteristik responden
Karakteristik
Responden
Jumlah
n=36
Persentase
(%)
Umur Ibu
20-30 7 19,4
31-40 14 38,8
41-50 8 22,2
51-60 4 14,4
61-70 3 8,3
Lama setelah melahirkan
< 1 tahun 2 5,5
1 – 10 tahun 19 52,7
>10 tahun 4 14,4
Data tidak
diketahui
11 30,5
Tabel 5.1 menunjukan karakteristik responden berdasarkan umur dan lama setelah
melahirkan. Responden yang melakukan pemeriksaan memiliki rentang umur dari 20 tahun
sampai 70 tahun. Serta jarak setelah melahirkan juga bervariasi dan terdapat juga responden
yang tidak diketahui jarak setelah melaahirkan.
Gambar 5.1 diagram persentase umur ibu pada pemeriksaan Hb
16. 8
Tabel 5.2 Hasil pemeriksaan Hb
Pada tabel 2 diatas menunjukkan klasifikasi status anemia dan hasil pemeriksaan Hb pada
responden. Sebanyak 77,7 % responden menunjukkan hasil tidak mengalami anemia,
sedangkan sebanyak 22,2 % reponden menunjukkan hasil anemia ringan. Pada anemia
sedang dan anemia berat tidak ada responden yang mengalami anemia tersebut.
Gambar 5.2 Grafik klasfikasi status anemia pada responden
5.3 PEMBAHASAN
Anemia merupakan salah satu masalah gizi yang mempengaruhi jutaan orang di negara-
negara berkembang dan tetap menjadi tantangan besar bagi kesehatan manusia (Kementerian
Kesehatan RI, 2015).
Anemia didefinisikan sebagai konsentrasi hemoglobin (Hb) yang rendah dalam darah.
(WHO,2015). National Institute of Health (NIH) Amerika 2011 menyatakan bahwa anemia
terjadi ketika tubuh tidak memiliki jumlah sel darah merah yang cukup (Fikawati, Syafiq, &
Veretamala, 2017).
Segera setelah melahirkan ibu akan memberikan ASI untuk bayi nya. Tentunya ibu
harus memperhatikan kesehatan dan asupan gizinya agar sang bayi dapat menerima nutrisi
terbaik dari ASI. Makanan yang dikonsumi oleh ibu menyusui akan mempengaruhi produksi
Klasifikasi status
anemia
Kadar Hb (gr/dl) Jumlah Persentase
(%)
Normal 12-16 28 77,7
Anemia ringan 10-11,9 8 22,2
Anemia sedang 8-9,9 0 0
Anemia berat < 8 0 0
17. 9
ASI. Apabila makanan yang ibu makan mengandung cukup gizi dan ibu memiliki pola makan
yang teratur, maka produksi ASI akan berjalan lancar (Dewi and Sunarsih, 2011). Kelancaran
produksi ASI ibu akan terjamin apabila makanan yang dikonsumsi setiap hari cukup akan zat
gizi dibarengi pola makan yang teratur (Riksani, 2012). Kejadian anemia pada ibu menyusui
akan menurunkan produksi, kualitas dan kuantitas ASI.
Hasil pemeriksaan kadar Hb menunjukkan sebanyak 77,7 % responden tidak
mengalami anemia, Sebanyak 22,2 % responden mengalami anemia ringan. Total seluruh
responden yaitu 36 responden, dari keseluruhan responden terdapat 22,2 % yang mengalami
anemia ringan, tidak ada responden yang mengalami anemia sedang maupun berat.
Penyebab anemia pada umumnya adalah kurang gizi (Malnutrisi), kurang zat besi
dalam diet, malabsorpsi, kehilangan darah yang banyak: persalinan yang lalu, haid dan lain-
lain, penyakit-penyakit kronik: tbc, paru, cacing usus, malaria dan lain-lain (Arisman, 2014)
dan peningkatan kebutuhan akan zat besi untuk pembentukan sel darah merah yang lazim
berlangsung pada masa pertumbuhan bayi, masa pubertas, masa kehamilan dan menyusui
(Mochtar, 2011).
Tingginya prevalensi anemia pada kegiatan ini dapat disebabkan oleh kurang gizi
(malnutrisi) karena asupan makanan ibu yang tidak memperhatikan nilai gizi, kurangnya zat
besi dalam diet dikarenakan ketidakpatuhan ibu dalam mengkonsumsi suplemen tablet
tambah darah saat masa kehamilan dan nifas yaitu minimal 90 tablet saat hamil dan 40 tablet
saat masa nifas. Wanita hamil mengalami peningkatan jumlah darah dan cairan sehingga
kehilangan darah pada wanita sehat setelah melahirkan tidak mengakibatkan efek yang serius.
Akan tetapi kehilangan darah sekalipun dengan jumlah yang lebih kecil dapat menimbulkan
akibat yang berbahaya pada wanita yang anemis (Oxorn and Forte, 2010). Mencegah,
mendeteksi dan menangani anemia pada ibu menyusui setidaknya pada masa nifas ibu
melakukan empat kali kunjungan selama masa nifas, mengkonsumsi tablet zat besi
setidaknya selama 40 hari pasca persalinan dan melakukan pemeriksaan Hb post partum,
sebaiknya 3-4 hari pasca persalinan. ( Erynda, 2019)
Anemia ringan pada ibu menyusui hanya berpengaruh pada kualitas ASI, sedangkan
untuk anemia berat (<8 g/dl) akan berpengaruh pada kualitas dan kuantitas ASI (WHO,
UNICEF, 2001). Keadaan anemia ringan sering tidak menimbulkan gejala yang tampak tetapi
dalam jangka panjang dapat berefek menjadi anemia berat dan dapat mempengaruhi status
gizi bayi secara bertahap sehingga jika tidak segera ditangani dapat berpengaruh pada status
gizi bayi sampai usia bayi 2 tahun (Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2011).
18. 10
Kegiatan ini juga disertai dengan pendidikan kesehatan, sehingga diharapkan kesadaran
dari para responden untuk lebih memperhatikan asupan gizi dengan tujuan mencegah terjadi
anemia baik pada masa kehamilan, setelah persalinan maupun diluar masa kehamilan.
19. 11
BAB 6.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Koresponden dalam kegiatan Pengabdian ini berjumlah 36 orang dengan jumlah 2
orang ibu yang melahirkan setelah satu tahun berjumlah dua orang
2. Dari hasil pemeriksaan Hb yang dilakukan dari 36 koresponden yang mengikuti
PKM ini menunjukkan 77,7 % koresponden dalam keadaan normal dan 22,22 %
koresponden yang mengalami anemia ringan
B. Saran
1. Bagi warga di daerah posyandu Kenanga rutin memeriksaan kondisi Hb dalam
darah untuk mencegah kejadiaan anemia baik pada ibu hamil maupun pasca
melahirkan
2. Bagi warga yang anemia perlu dilakukan pemeriksaan Fe dalam serum dan
ferritin untuk menentukan jenis anemianya dan pengobatan yang harus dilakukan.
20. 12
DAFTAR PUSTAKA
Arihta, D., Sari, U.F. 2017. Pengaruh persalinan terhadap penurunan kadar Hb ibu bersalin di
rumah SakitUmum daerah Budhi Asih Jakarta Timur tahun 2016. Majalah
Kesehatan PharmaMedika, 2017, Volume 9 No 1.
Arisman, MB. 2007. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC,
Dewi, V. N. L. and Sunarsih, T. (2011) Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Jakarta Selatan:
Salemba Medika.
Erynda, Revina Fiandany, Moh.Wildan dan Yuniasih Purwaningrum. 2019. Hubungan Kadar
Hemoglobin Pada Ibu Menyusui Dengan Status Gizi Bayi Usia 1-2 Bulan Di Desa
Lengkong Wilayah Kerja Puskesmas Mumbulsari Kabupaten Jember. Journal of
Borneo Holistic Health, Volume, 2 No 2. Desember 2019 hal 179-188
Evelyn CP, 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta. Gramedia
Ikatan Dokter Anak Indonesia (2011) Nutrisi Pediatrik dan Penyakit Metabolik. Jakarta:
Badan Penerbit IDAI.
Kementerian Kesehatan RI.2012. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak.
Petunjuk Surveilans Gizi. Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI (2015) Rencana Strategis Kementrian Kesehatan Tahun 2015-
2019, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta
Mochtar, R. (2011) Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC.
Oxorn, H. and Forte, W. R. (2010) ILMU KEBIDANAN : Patologi & Fisiologi Persalinan.
Yogyakarta: ANDI.
Prawirohardjo, S. 2012. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo:
Jakarta
Riksani, R. (2012) Keajaiban ASI (Air Susu Ibu). Jakarta: Dunia Sehat
Riset Kesehatan Dasar 2010.Jakarta : Badan Penelitian Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.
Setyaningsih, Fifin Triana., Ferapti. 2018. Hubungan kepercayaan dan tradisi keluarga pada
ibu menyusui dengan pemberian ASI Ekslusif di kelurahan Sidotopo, Semampir,
Jawa Timur. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Airlangga, Surabaya.
WHO, UNICEF, U. (2001) Iron deficiency anaemia: assessment, prevention and control, a
guide for programme managers. Geneva: World Helath Organization
Xiaodong cai, Tessa wardlaw, and David WB. Global Trends In Exclusive Breastfeeding.
International Breastfeeding Journal 2012, 7:12.
30. Lampiran 6. Kuisioner sebagai umpan balik dari mitra
Tidak Setuju Setuju
Sangat
setuju
1. Topik kegiatan menarik 0% 44% 55%
2. Bahan/materi kegiatan menarik 0% 44% 56%
3. Penyampaian materi/bahan sangat jelas 0% 33% 67%
4. Bentuk kegiatan secara umum menarik 0% 56% 44%
5. Kegiatan ini sangat Bermanfaat 0% 22% 78%
6. Kegiatan berikutnya dengan topik beda sangat diharapkan 0% 22% 78%
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40. Lampiran 7. Loog Book
No Tanggal Kegiatan Uraian Kegiatan Jumlah Jam
1 18 September
2019
Pembuatan Proposal Pengabdian Kepada
Masyarakat
8 jam
2 6 Januari 2020 Rapat Kordinasi Persiapan Kegiatan
Pengabdian Masyarakat
3 jam
3 10 Januari 2020 Rapat Kordinasi Persiapan Kegiatan
Pengabdian Masyarakat
3 jam
4 11 dan 13 Januari
2020
Survey Lapangan dan Perizinan kegiatan 14 jam
5 14 Januari 2020 Pendidikan kesehatan melalui penyuluhan
mengenai hemoglobin dan pemeriksaan Hb
Ibu menyusui
8 jam
8 17 – 20 februari
2020
Pembuatan laporan pengabdian kepada
masyarakat
14 jam
Total 50 jam
41. Lampiran 8. Rekapan Biaya dan Kuitansi dana
No Item Anggaran Besaran Biaya
1 Pembelian materai dua Buah Rp. 13.000
2 Pembelian Hb Strip untuk 50 pemeriksaan Rp. 770.000
3 Pembelian Snack peserta PKM Rp. 425.000
4 Pembelian Spanduk Rp. 26.000
5 Blood lancet Rp. 40.000
6 Peminjaman alat Hb Rp. 15.000
7 Bensin Rp. 225.000
8 Sewa tempat Rp. 350.00
9 Baterai Rp. 36.000
10 Nasi kotak untuk panitia dan warga Rp. 1.000.000
11 Apresiasi Kader Posyandu kenanga Rp. 600.000
12 Honor dosen pengabdi Rp. 500.000
Total Anggaran Rp. 4.000.000,00-
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48. Lampiran 9. BA Seminar Hasil Abdimas, Presensi dan Notulensi