manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupat...
Gambaran Faktor Pengetahuan Hipotensi
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kemampuan penyelenggaraan pelayanan kesehatan suatu bangsa
diukur dengan menentukan tinggi rendahnya angka kematian ibu (maternal)
dalam 100.000 kelahiran hidup (Manuaba, 2000). Salah satu tujuan
Pembangunan Millinium Development Goals (MDGs) 2015 adalah
memperbaiki kesehatan maternal. Millinium Development Goals (MDGs)
menempatkan kematian maternal sebagai prioritas utama yang harus
ditanggulangi melalui upaya sistematik dan tindakan yang nyata untuk
meminimalisasi resiko kematian, menjamin reproduksi sehat dan
meningkatkan kualitas hidup ibu (Adrieaansz, 2005).
Setiap tahun terdapat sekitar delapan juta perempuan mengalami
penderitaan akibat komplikasi kehamilan dan lebih dari setengah juta
diantaranya meninggal dunia. Di negara berkembang banyak dijumpai satu
dari sebelas perempuan meninggal karena peristiwa kehamilan dan persalina
(WHO, 2007).
WHO mencatat tiap tahunnya sekitar 14.180 perempuan Indonesia
meninggal karena hamil dan melahirkan, sedangkan di Dunia mencapai lebih
dari 500 orang (Siswono, 2007).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh tim ahli yang dikepalai
oleh Kristine Koski, direktur dari School of Dietetics and Human
Nutrition, McGill University Montreal, Canada menyatakan bahwa
1
2. 2
wanita yang hipotensi ketika hamil kemungkinan dapat memiliki bayi
dengan berat badan lahir rendah ataupun bayi yang alergi serta mengalami
gangguan pertumbuhan saat dalam kandungan (Kalbefarma, 2010).
Salah satu dampak dari Hipotensi pada Ibu hamil adalah Berat Badan
Lahir Rendah (BBLR). Lebih dari 20 juta bayi diseluruh dunia (15,5%) dari
seluruh kelahiran, merupakan BBLR, 95,6% diantaranya merupakan bayi
yang dilahirkan di negara-negara sedang berkembang. Menurut Ibrahim
(1997) insidensi BBLR di Asia adalah 22% (Eka Rahayu, 2009).
Di Indonesia berdasarkan perhitungan dari Balai Pusat Statistik (BPS)
pada tahuan 2009, angka kematian neonatal sebesar 26,9 per 1000 kelahiran
hidup. Dalam 1 tahun, sekitar 89.000 bayi usia 1 bulan meninggal. Artinya
setiap 6 menit ada 1 (satu) neonatus meninggal. Penyebab utama kematian
neonatal adalah Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 29%. Angka ini
sudah jauh menurun dibandingkan tahun 2005–2006 sebesar 35 per 1000
kelahiran hidup dan upayanya akan lebih ringan bila dibandingkan dengan
upaya pencapaian target MDG’s untuk tahun 2015 sebesar 17 per 1000
kelahiran hidup (Eka Rahayu, 2009).
Di Provinsi Aceh pada tahun 2009 persentase BBLR adalah 0,56%
dari jumlah kelahiran hidup yang ditimbang sedangkan pada tahun 2008
adalah 0,49%. Angka Kematian Bayi di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
adalah sebesar 37/1000 lahir hidup (Dinkes NAD, 2009).
Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Aceh Tamiang Tahun
2009 sebesar 19 per 1000 kelahiran hidup. Angka tersebut didapat dari total
3. 3
jumlah bayi lahir mati sebanyak 42 kasus dan jumlah bayi mati sebanyak 60
kasus dari 5251 kelahiran hidup. Penyebab kematian utama adalah Berat
Badan Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 27 kasus (64,28%) dari seluruh
kematian bayi, sedangkan Angka kematian Ibu di Kabupaten Aceh Tamiang
tahun 2009 sebesar 10 orang dari 4689 lahir hidup atau 213/100.000 lahir
hidup dan di Wilayah Kerja Puskesmas Manyak Payed pada tahun 2009
Angka Kematian Bayi (AKB) 5 per 1000 lahir hidup, angka tersebut
diperoleh jumlah lahir mati sebanyak 3 kasus dari 605 lahir hidup dengan
kasus BBLR sebanyak 2 kasus. (Dinkes Aceh Tamiang, 2010).
Dari data Puskesmas Manyak Payed pada tahun 2009 terdapat 6.466
ibu hamil dengan cakupan Fe1 5.600 Ibu hamil (86,61%) dan Fe3 4.759
(73,60%). Dengan kasus hipotensi sebanyak 3.498 kasus (54,1%) (Puskesmas
Manyak Payed, 2010).
Berdasarkan survey awal yang penulis lakukan pada tanggal 14
pebuari 2011 di Puskesmas Mayak Payed dari 7 orang ibu hamil di
Puskesmas Manyak Payed 5 diantaranya tidak mengetahui pengertian dan
gejala hipotensi pada ibu hamil.
Menurut Notoatmodjo (2007), faktor yang dapat mempengaruhi
pengetahuan ibu adalah faktor pendidikan, faktor umur, faktor informasi
kesehatan. Bahwa semakin rendah pendidikan seseorang maka semakin
rendah pengetahuannya, sebaliknya semakin tinggi pendidikan seseorang
maka semakin meningkat pula pengetahuanya. Faktor ibu hamil dibawah
umur 20 tahun dapat menyebabkan kurangnya pengetahuan dan pengalaman
4. 4
tentang kehamilan. Faktor informasi kesehatan, informasi dari tenaga
kesehatan sangat dibutuhkan agar ibu lebih mengetahui tentang hal-hal yang
berkaitan dengan kesehatan yang belum diketahui.
Penyebab Hipotensi sangat kompleks. Salah satu penyebabnya adalah
Kekurangan Energi Kronis (KEK) untuk itu pada ibu hamil dianjurkan
minum 3-4 gelas susu sehari. Jumlah itu setara dengan sumbangan lebih dari
10-16 g protein dan meningkatkan asupan kalsium 1,2 g serta memberikan
energi 320-640 kalori (Kalbefarma, 2009).
Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan
terjadinya penyakit hipotensi pada ibu hamil. Ibu hamil yang memiliki
pengetahuan yang baik lebih besar kemungkinan untuk tidak terjadi penyakit
hipotensi (Munadiatul, 2003).
Dari uraian latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian “Gambaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Hipotensi Pada Ibu Hamil Di Puskesmas
Manyak Payed Tahun 2011”
1.2. Perumusan Masalah
Bagaimanakah Gambaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Hipotensi Pada Ibu Hamil Di Puskesmas
Manyak Payed Tahun 2011 “.
5. 5
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang
mempengaruhi pengetahuan Ibu hamil tentang hipotensi pada Ibu
hamil di Puskesmas Manyak Payed Tahun 2011.
1.3.2. Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang
hipotensi pada ibu hamil berdasarkan umur ibu di Puskesmas
Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2011.
2. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang
hipotensi pada ibu hamil berdasarkan tingkat pendidikan ibu di
Puskesmas Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang Tahun
2011.
3. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang
hipotensi pada ibu hamil berdasarkan informasi di Puskesmas
Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2011.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi Peneliti
Bagi penulis sendiri untuk menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi penulis dalam menerapkan ilmu yang diperoleh
selama perkuliahan terutama mata kuliah metodologi penelitian.
6. 6
1.4.2. Bagi Responden
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
responden dalam menambah pengetahuannya tentang penyakit
hipotensi pada masa kehamilan.
1.4.3. Bagi Petugas Kesehatan
Diharapkan penelitian ini menjadi ilmu tambahan bagi petugas
kesehatan dan memberikan informasi serta motivasi kepada ibu hamil
untuk mengkonsumsi susu selama masa kehamilan.
1.4.4. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dan
menambah perbendarahaan bacaan bahan bagi mahasiswa Akademi
Kebidanan Harapan Ibu Langsa untuk penelitian selanjutnya.
1.5. Ruang Lingkup
Untuk menghindari luasnya permasalahan, terbatasnya waktu biaya dan
tenaga, penulis membatasi ruang lingkup penelitian yaitu hanya membatasi
umur, pendidikan dan informasi yang mempengaruhi pengetahuan ibu hamil
tentang hipotensi dalam kehamilan. Penelitian ini akan dilakukan di
Puskesmas Manyak Payed pada tahun 2011.
1.6.Keaslian Penelitian
Penelitian tentang gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan Ibu hamil tentang hipotensi pada ibu hamil di Puskesmas
Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang, sepengetahuan penulis sudah
pernah dilakukan penelitian sebelumnya oleh :
7. 7
1. Azizah (2007) dengan judul “Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang
hipotensi di Desa Bandar Baru Kecamatan Bendahara Kabupaten Aceh
Tamiang.
2. Ernadewi (2008) dengan judul faktor-faktor yang berhubungan dengan
hipotensi pada ibu hamil di Kecamatan Wapesam Kabupaten Bener
Meriah.