SlideShare a Scribd company logo
1 of 64
Drg Hj TITY PURWANTI
PENDAHULUAN
 Pengobatan Tradisional merupakan budaya yg
masih tumbuh berkembang & dilaksanakan serta
dipercaya oleh sebagian masyarakat Indonesia
 Trend penggunaan pengobatan tradisional
menjadi meningkat dg menipisnya kemampuan
ekonomi sebagian masyarakat Indonesia &
semakin tdk terjangkaunya pengobatan modern
 Intervensi & globalisasi pengobatan tradisional dr
manca negara juga meningkat
 Perlu pengembangan secara terstruktur &
sistematis agar pelayanan pengobatan tradisional
bisa menjadi tuan rumah di Indonesia tetapi
mutu terjaga & tetap terjangkau
TUJUAN
 Meningkatnya pendayagunaan pengobatan tradisional baik
secara tersendiri atau terpadu pd sistem pelayanan kesehatan
paripurna, dlm rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat
yg optimal.
UMUM
KHUSUS
 Meningkatkannya mutu pelayanan pengobatan tradisional,
shg masyarakat terhindar dr dampak negatif krn
pengobatan tradisional.
 Meningkatnya kemandirian masyarakat dlm mengatasi
masalah kesehatan dg upaya pengobatan tradisional
 Terbinanya berbagai tenaga pengobat tradisional dlm
pelayanan kesehatan
 Terintegrasinya upaya pengobatan tradisional dlm program
pelayanan kesehatan paripurna, mulai dari tingkat rumah
tangga , puskesmas, sampai dg rujukan
KEBIJAKSANAAN
☻Pengembangan & Pembinaan Upaya Pengobatan
Tradisional diarahkan utk peningkatan mutu, keamanan &
manfaatnya mencegah efek negatif & praktek yg
membahayakan kesehatan
☻Pembinaan ditujukan utk semua jenis & kategori
pengobatan tradisional yg diselenggarakan scr Lintas
Program & Lintas Sektor terkait dg mengikut sertakan
Organisasi Pengobat Tradisional yg ada
☻Pengujian, Sertifikasi, Akreditasi Pengobatan Tradisional
dilakukan oleh Tim Penguji yg t.d institusi yg ditunjuk
Pemerintah, Unsur Asosiasi Profesi Pengobat Tradisional,
para pakar ilmuan terkait, praktisi pengobat tradisional,
lembaga/LSM terkait
☻Pengobatan tradisional yg tlh diuji & terbukti bermanfaat
& aman, diusahakan utk menjadi bagian (terintegrasi) dlm
sistem Pelayanan Kesehatan
LANDASAN HUKUM
 UU KESEHATAN NO 36 TAHUN 2009
 PERMENKES RI NO : 1186/MENKES/PER/XI/1996 TTG :
PEMANFAATAN AKUPUNTUR DI SARANA PELAYANAN
KESEHATAN
 KEPMENKES RI NO : 1076/MENKES/SK/VII/2003 TTG :
PENYELENGGARAAN PENGOBATAN TRADISIONAL
 KEPMENKES RI NO : 1277/MENKES/SK/VIII/2003 TTG TENAGA
AKUPUNTUR
 PERMENKES RI NO : 1205/MENKES/PER/X/2004 TTG
PEDOMAN PERSYARATAN PELAYANAN KESEHATAN SEHAT
PAKAI AIR (SPA)
 PERMENKES RI NO : 1109/MENKES/PER/IX/2007 TTG :
PENYELENGGARAAN PENGOBATAN KOMPLEMENTER –
ALTERNATIF DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
UU KESEHATAN NO 36 TH 2009
YANKESTRAD DIATUR DLM BAB VI (UPAYA KESEHATAN)
 PASAL 59 :
- Berdasar cara pengobatan, YanKesTrad terbagi menjadi :
Yankestrad yg menggunakan ketrampilan & yg menggunakan Ramuan
- YanKesTrad dibina & diawasi oleh pemerintah agar dpt dipertanggung jawabkan
manfaat & keamanannya serta tdk bertentangan dg norma agama
 PASAL 60 :
- Setiap org yg melakukan YanKesTrad yg menggunakan alat & teknologi hrs
mendapat izin dr lembaga kesehatan yg berwenang serta hrs dpt dipertanggung
jawabkan manfaat & keamananya serta tdk bertentangan dg norma agama &
kebudayaan masy
 PASAL 61 :
- Masy diberi kesempatan utk mengembangkan, meningkatkan, menggunakan
YanKesTrad yg dpt dipertanggung jawabkan manfaat & keamanannya
- Pemerintah mengatur & mengawasi YanKesTrad dg didasarkan pd keamanan,
kepentingan & perlindungan masy
SK MENKES No.1076/Menkes/SK/VII/2003
Tentang:
1.PENDAFTARAN SEMUA BATTRA YG
BATTRA ( STPT ) BELUM TERUJI
2.PERIJINAN BATTRA BATTRA YG TELAH TERUJI
( SIPT ) ( SAAT INI BARU 
AKUPUNKTURIS )
3. TENAGA BATTRA HANYA SBG KONSULTAN
ASING
REGULASI
PENYELENGGARAAN PENGOBATAN TRAD.
PELAKSANAAN
 INVENTARISASI DATA :
- DIPERLUKAN KESERAGAMAN FORMAT LAPORAN
PUSKESMAS, KAB/KOTA
 PEMBINAAN BATTRA :
- MELIBATKAN LP/LS TERKAIT DG MENGIKUT
SERTAKAN ORGANISASI PENGOBAT TRADISIONAL YG ADA
- POLA PEMBINAAN BERDASARKAN JENIS
PENGOBATAN (TOLERANSI, INTEGRASI,TERSENDIRI)
- TAHAPAN PEMBINAAN (INFORMATIF, FORMATIF,
NORMATIF )
LANJUTAN
PELAKSANAAN
 PEMANTAUAN & PENGAWASAN :
- Pengawasan mutu pelayanan praktek pengobatan
tradisional yg menyimpang dr standar yg berlaku
- Pemantauan thd akibat sampingan yg mungkin timbul
dr penggunaan sarana yg tdk memenuhi syarat
kesehatan maupun dr malpraktek oleh pengobat
tradisional
- Penggunaan indikator utk pemantauan & penilaian
pembinaan pengobatan tradisional
- Pengembangan sistem pencatatan & pelaporan
pembinaan pengobatan tradisional
I. PENGOBAT TRADISIONAL LOKAL
 Harus punya STPT atau SIPT yg dikeluarkan oleh
kadinkes Kab/Kota.
 Menyediakan :
1.Ruang praktek ukuran min 2 x 2.5 m2
2.Ruang tunggu
3.Papan nama ukuran max 1 x 1,5 m2
4.Kamar kecil yg terpisah dr ruang praktek
5.Penerangan yg baik
6.Sarana & prasarana yg memenuhi syarat
7.Ramuan/ obat tradisional yg memenuhi syarat
8.Pencatatan sesuai kebutuhan
A. STPT (Surat Terdaftar Pengobat Tradisional)
 STPT hanya berlaku utk 1 Kab/Kota
 Diterbitkan oleh Kadinkes Kab/Kota
 Masa berlaku tgt Perda kab/Kota setempat
 Tata cara memperoleh STPT :
1.Permohonan tertulis + kelengkapan pendaftaran
kpd kadinkes Kab/Kota setempat (Formulir D)
2.kelengkapan pendaftaran :
* Biodata battra (Formulir B)
* FC KTP
* Surat keterangan kades/Lurah tempat praktek
* Rekomendasi dr asosiasi/Organisasi profesi
LANJUTAN
* FC sertifikat/ijasah Pengobatan tradisional
* Surat pengantar Puskesmas setempat
* Pas foto uk 4x6 cm 2 lembar
* Rekomendasi Kejaksaan Kab/Kota
( Battra Supranatural )
Rekomendasi Kantor Depag Kab/Kota
( Battra pendekatan agama )
B. SIPT (Surat Ijin Pengobat Tradisional)
 Hanya diberikan pd Battra yg metodenya tlh memenuhi
persyaratan & terbukti aman bermanfaat
 Diberikan kpd akupunturis yg lulus uji kompetensi dr
Asosiasi / Organisasi profesi dibidangnya
 Tata cara memperoleh SIPT :
1.Permohonan tertulis + kelengkapan pendaftaran
kpd kadinkes Kab/Kota setempat (Formulir D)
2.kelengkapan pendaftaran :
* Biodata battra ( Formulir B )
* FC KTP
* Surat keterangan kades/Lurah tempat praktek
* Rekomendasi dr asosiasi/Organisasi profesi
LANJUTAN
* FC sertifikat/ijasah Pengobatan tradisional
* Surat pengantar Puskesmas setempat
* Pas foto uk 4x6 cm 2 lembar
* Peta lokasi usaha dan denah ruangan
II. PENGOBAT TRADISIONAL ASING
 Battra asing hrs diajukan oleh sarana
pengobatan tradisional atau sarana
pelayanan kesehatan.
 Sarana tsb hrs memenuhi persyaratan :
* Tlh mempekerjakan min 2 org battra
Indonesia yg tlh punya STPT/SIPT
* Memiliki ijin sarana
* Memiliki prasarana yg memenuhi syarat
LANJUTAN
Battra Asing
 Sarana tsb hrs mengajukan
permohonan tertulis kpd Menteri
Kesehatan, tembusan kpd kadinkes
Prop dg dilampiri dokumen lengkap ttg
battra asing yg akan didatangkan ke
Indonesia
 Kelengkapan permohonan :
1. Biodata battra ( Formulir B )
2. FC KTP ( identitas di negaranya )
3. Pas foto 4x6 cm 2 lbr
LANJUTAN
Battra Asing
4. FC sertifikat/ijasah Battra yg tlh dilegalisir oleh
lembaga yg berwenang di negara asal
5. FC surat ijin praktek di negaranya
6. Rekomendasi dr Depkes / Instansi Kesehatan
min di TK Kab/Kota di negaranya
7. Rekomendasi dr asosiasi profesi di negaranya
8. Surat keterangan pengalaman bekerja dibidang
pengobatan tradisional yg diterbitkan oleh
Institusi tempat bekerjanya
LANJUTAN
Battra Asing
9. Membuat deskripsi keahlian
10. Memiliki rencana alih tehnologi yg dibuat oleh
sarana pengobatan tradisional
11. Surat pernyataan kesanggupan melaksanakan
alih tehnologi
12. Semua dokumen diterjemahkan dlm bhs Inggris
atau bhs Indonesia oleh penterjemah profesional
yg resmi
13. Memiliki min 2 org Battra Indonesia yg punya
STPT / SIPT sbg pendamping
PERSYARATAN SARANA
 Sarana yg berbadan hukum dibidang kesehatan
( memiliki akte Notaris )
 Memiliki ijin/tanda daftar operasional sarana pengobatan
tradisional dr dinkes Kab/Kota
 Membuat keterangan kegiatan sarana pelayanan ( profil
klinik )
 Ada penanggung jawab klinik dibidang tehnis pelayanan
 Memiliki ruang tunggu uk min 3x4m, ruang pendaftaran uk
min 2x2m, ruang periksa uk min 4x4m, ruang tindakan uk
min 3x3m,ruang obat uk min 3x3m
 Memiliki bhn & peralatan sesuai dg jenis pengobatan yg
diselenggarakan
 Memenuhi hygiene & sanitasi yg sesuai dg ketentuan
peraturan perundang-undangan yg berlaku
 Sarana Pengobatan tsb sdh berjalan min 6 bulan
LANJUTAN
Battra Asing
 Persetujuan tertulis dr Menkes diberikan pd battra asing yg tlh
memenuhi persyaratan
 Battra asing hanya dpt bekerja sbg konsultan pd sarana yg tlh
mengajukannya
 Persetujuan tertulis tsb berlaku 1 thn, bisa diperpanjang
sepanjang memenuhi persyaratan
 Sebelum bekerja hrs lapor ke Dinkes Prop, Dinkes Kab/Kota,
kadisnaker prop, Organisasi Profesi yg terkait
 Membuat laporan kegiatan tiap 3 bln & 1 th akhir masa tugas
kpd kadinkes Prop tembusan kpd Menkes
III. PENGOBAT TRADISIONAL WNI YG BELAJAR
DI LUAR NEGERI
 Hrs mengajukan permohonan & mendapat persetujuan
tertulis dr kadinkes Prop.
 Kelengkapan permohonan:
1.Biodata Battra ( formilir B )
2.FC KTP
3.Pas foto 4x6cm 2 lbr
4.FC sertifikat/ijasah Battra yg tlh dilegalisir
5.Rekomendasi dr Asosiasi/Organisasi Profesi terkait
 SIPT/STPT dikeluarkan oleh kadinkes Kab/Kota setempat
dg persyaratan spt Battra lokal
Semua pengobat tradisional yg menjalankan
pekerjaan pengobatan tradisional wajib
mendaftarkan diri kpd Kepala Dinas
Kab/Kota setempat utk memperoleh Surat
Terdaftar Pengobat Tradisional (STPT)
 Kadinkes Kab/Kota melakukan
pendaftaran berdasarkan permohonan
 STPT diterbitkan oleh Kadinkes
Kab/Kota, selambat2nya 1 (satu) bulan
sejak permohonan & kelengkapan
diterima
 Kadinkes Kab/Kota membuat
pembukuan STPT yg telah diterbitkan
 Kadinkes Kab/Kota menyampaikan
laporan kepada Bupati/Walikota
setempat secara berkala-
tembusan Kadinkes Prop
PENYELENGARAAN PRAKTEK BATTRA
 1. Tdk bertentangandg upaya Kes Masy
 2. Tdk bertentangan dg norma & nilai budaya
 3. Tdk membahayakan jiwa
 4. Aman & bermanfaat
 5. Hrs memberi info yg jelas & tepat
--> Khusus metoda pengobatannya
 6. Semua tindakan hrs mendpt persetujuan
pasien & keluarga  lisan/tertulis
 7. Peralatan yg digunakanaman bagi kesehatan
& sesuai dg keilmuannya
7. Dilarang menggunakan peralatan &
penunjang diagnostik Kedokteran
8. Penggunaan obat sesuai ketentuan yg berlaku
9. Obat tradisional yg diberikan mempunyai
No.pendaftaran atau obat tradisional racikan
10. Wajib melaporkan kegiatan ke Dinkes tiap
4 (empat) bln
11. Merujuk pasien bl diluar kewenangannya
(sesuai keilmuan & kompetensi)
12. Dilarang mempromosikan diri secara
berlebihan
Tindakan Administratif thd Battra yg
melaksanakan Kegiatan tdk sesuai
Ketentuan
a.Teguran lisan
b.Teguran tertulis
c.Pencabutan STPT atau SIPT
d.Penghentian sementara kegiatan
e.Larangan melakukan pekerjaan sbg
battra
PEMBINAAN BATTRA
PERAN SERTA BATRA DLM UPAYA KES MASY
1. Sbg pelengkap pelayanan kesehatan yg tdk
terjangkau oleh pelayanan kesehatan
formal
2. Sbg penggerak pembangunan masyarakat
yg membawa pesan-pesan program
pembangunan & penggerak peran serta
masy ( misal sbg motivator & komunikator
program KB, KIA dsb )
CIRI2 BATRA YG BISA SBG KOMUNIKATOR & MOTIVATOR KES
1. Memiliki motif spiritual utk berbuat amal dlm masy
2. Merupakan tokoh masy yg disegani
3. Berpengalaman, terkenal & populer di masy
4. Berkepribadian luwes, akomodatif thd hal2 baru,
komunikatif, kooperatif
5. Cara pengobatan terutama menggunakan ramuan
atau manipulasi fisik, hal2 spiritual hanya sbg
tambahan
6. Pengetahuan umum atau mobilitas sosial cukup
tinggi
KARAKTERISTIK BATTRA BERDASAR HASIL PENELITIAN
1. Taraf pendidikan rendah
2. Usia yg agak lanjut
3. Orientasi kuat thd tradisi budaya setempat
4. Pekerjaan Battra hanya sbg sambilan (bukan sbg profesi)
5. Tehnik pengobatan campuran (ramuan & campuran), tidak
bersistem,serta menggunakan legitimasi spiritual utk
mendukung praktek pengobatanya
6. Riwayat menjadi battra tdk melalui proses pendidikan,
sifatnya mendadak(wahyu) atau belajar sendiri
7. Praktek pengobatan dijalankan sendiri, tdk ada hubungan
profesi dg battra lain
8. Pendekatan dg penderita bersifat holistik (melihat hub
keadaan sakit dg lingkungan & kejadian hidup)
PENGEMBANGAN PENGETAHUAN DAN
KETERAMPILAN BATTRA
 Battra diharuskan mengikuti pendidikan/ pelatihan
untuk peningkatan pengetahuan & keterampilan
 Pendidikan & pelatihan dilaksanakan oleh Depkes
atau DINKES setempat atau oleh Asosiasi yg
bersangkutan
 SP3T atau instansi yg berwenang diharapkan dpt
mengembangkan model/bentuk DIKLAT sebelum
direplikasikan , diterapkan & disebar luaskan.
POLA TOLERANSI
- DIAKUI KEBERAADAN
- BELUM/TDK
RASIONAL
-
POLA TERSENDIRI
* RASIONAL AMAN
MANFAAT, DAPAT
DIPERTANGGUNG
JAWABKAN
* KAIDAH TERSENDIRI
POLA INTEGRASI
- RASIONAL, AMAN,
MANFAAT,
SESUAI ILMU KEDOKTERAN
TERINTEGRASI
DALAM YANNKES
FORMAL (KONVENSIONAL)
BERKEMBANG
TERSENDIRI
LIMITASI
EFEK
SAMPING
POLA PEMBINAAN PENGOBATAN TRADISIONAL
TAHAPAN PEMBINAAN PENGOBATAN
TRADISIONAL
 Informatif
– Inventarisasi
– Wajib daftar
– Standar keluaran : limitasi akibat / efek samping
 Formatif
– Seleksi atas dasar manfaat
– Dapat diberikan izin
– Standar keluaran dan proses
 Normatif
– Seleksi atas dasar bukti ilmiah
– Dapat diberikan izin
– Standar keluaran, proses dan masukan
LATAR BELAKANG
 Dg meningkatnya jumlah metode pengobatan tradisional diiringi
pula dg meningkatnya jumlah pengobat tradisional, hal tsb
tentu saja akan berdampak dg meningkatnya masyarakat yg
memanfaatkan pengobatan tradisional.
 Agar pengobatan tradisional dpt dimanfaatkan oleh masyarakat
secara aman, perlu ditingkatkan pula pembinaan &
pengawasan.
 Pembinaan & Pengawasan melalui tiga pilar, diantaranya
Asosiasi/Organisasi Pengobat Tradisional.
 Sampai saat ini tlh terbentuk 10 (sepuluh) Asosiasi yg menjadi
Mitra Depkes RI dlm melakukan pembinaan dan 2 (dua )
organisasi profesi
Sekumpulan dr para pengobat
tradisional yg memp keahlian/
kemampuan di bidang pengobatan
tradisional yg sejenis & memp tujuan
utk mengembangkan/meningkatkan
keterampilan & pengetahuan mereka
PENGERTIAN ASOSIASI /
ORGANISASI PEENGOBAT TRAD
38 DIT BINA KESKOM
11 SENTRA P3T :
DKI JAKARTA,
JABAR, JATENG,
DIY, JATIM, BALI,
SUMUT,SULTRA,
SULUT, MALUKU,
NTB dan SULSEL
SUMSEL
PAKSI,
IKNI, IHI,
AP3I, ARSI,
ASPETRI,
PERCHIRINDO,
IPATRI,
PERTAPI, ASTI, ABI
SENTRA P3T/
BKTM/LKTM
PERATURAN
PERUNDANGAN
PEDOMAN
JJUKLAK-JUKNIS
REGULASI
ASOSIASI PENGOBAT
TRADISIONAL
3 PILAR
PEMBINAAN PELAYANAN
KESEHATAN TRADISIONAL
PERAN ASOSIASI ATAU ORGANISASI
PROFESI BATTRA
 Maraknya perkembangan Batantra asli
Indonesia maupun luar negeri menuntut
perlu dilakukan pembinaan yg
profesional
 Pembinaan dilakukan dg mengikut
sertakan asosiasi atau organisasi profesi
Batantra Yg bersangkutan
PERAN ASOSIASI “PROFESI”
 PERAN DALAM PEMBINAAN
– Identifikasi warga asosiasi
– Rekomendasi perijinan : praktek Batra,
pendidikan Batra, praktek Batra WNA, sarana
prasarana praktek
– Kegiatan peningkatan “KEILMUAN”
– Kegiatan pembinaan sikap perilaku & etika
profesi
– Kegiatan sosialisasi hukum, peraturan &
ketentuan pemerintah
– Kegiatan bakti sosial pd masyarakat
PERAN ASOSIASI DALAM
PEMBERIAN REKOMENDASI
 Asosiasi profesi berwenang
memberikan rekomendasi bagi warga
profesinya dlm upaya utk
mempertahankan kualitas pelayanan
kesehatan yg diberikannya
 Asosiasi profesi bertanggung jawab thd
rekomendasi yg diberikannya
 Peran asosiasi Batra dlm rekomendasi
 penting & strategis
PENERBITAN SURAT REKOMENDASI
 Dilaksanakan stl seluruh dokumen
pendukung lengkap
 Surat rekomendasi memiliki format
standar (baku) dan memiliki masa
berlaku
 Surat rekomendasi ditanda tangani
oleh ketua DPC (ijin praktek), DPD (ijin
sarana terpadu), DPP (ijin bagi Batra
WNA)
PERAN DLM PEMBINAAN
 SEMINAR, SIMPOSIUM, LOKAKARYA
TENTANG “KEILMUAN”  PENINGKATAN
KOMPETENSI  PELAYANAN BAIK
 LOKAKARYA, TEMU & DISKUSI INTENSIF
TTG KODE ETIK  SIKAP PERILAKU 
PELAYANAN BAIK  MENJAGA
MARTABAT & KEHORMATAN PROFESI
 LOKAKARYA, TEMU SOSIALISASI HUKUM,
PERATURAN & KETENTUAN PEMERINTAH
 BAKTI SOSIAL MASYARAKAT 
KEPEKAAN THD MASALAH KESEHATAN
MASYARAKAT
PERAN DLM PENGAWASAN
 PENGAWASAN ANGGOTA
DLM PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
SESUAI DG “KEILMUAN”NYA
– PENGAWASAN UTK MENTAATI PERATURAN &
HUKUM
– PENGAWASAN THD PENGAMALAN KODE ETIK
PROFESI
– PEMBERIAN SANKSI APABILA TERJADI
PELANGGARAN KODE ETIK
– PENYAMPAIAN LAPORAN KPD PEMERINTAH
APABILA TERJADI PELANGGARAN HUKUM
PERAN LAIN ASOSIASI PROFESI
 Pendataan warga profesi yg tlh berpraktek
dg surat ijin Batantra
 Pendataan & dokumentasi anggotanya :
idenitfikasi lengkap, riwayat hidup, FC
dokumen kompetensi keilmuan, pas foto
terbaru, lokasi praktek
 Pendataan sarana pelayanan kesehatan
Batantra terpadu
 Pendataan sarana pelayanan kesehatan yg
mempekerjakan tenaga kerja asing
IKATAN NATUROPATIS
INDONESIA (IKNI)
 Didirikan : 6 Maret 1975
 Ketua Umum : Handaja Tjandra
 Sekretaris Umum : Martan Wiranata, SE
 Alamat Sekretariat : Jln Pintu besar
utara No. 10 Jakarta TelP: (62-21) 690-
3327, 629-9389, Fax: 692-9735
PERSATUAN AKUPUNKTUR
SELURUH INDONESIA (PAKSI)
 Didirikan : 5 Desember 1986
 Ketua Umum : Dr. Tomi Hardjatno
 Sekretaris Umum : Drg Murniati
 Alamat Sekretariat : Jln H.Zaini I No.
48-B RT.003/07 Cipete Selatan
Jakarta- 12410
Telp: 021-7503296/7665145
IKATAN HOMOEOPATHY
INDONESIA (IHI)
 Didirikan : 26 January 2003
 Ketua Umum : Drs. Jamal Akhmad,S
DIHom
 Sekretaris Umum : Afiati, DIHom
 Alamat Sekretariat : Jln Taman
Margasatwa No. 55 Jakarta .Telp: 021-
780660
ASOSIASI REIKI SELURUH
INDONESIA (ARSI)
 Didirikan : 10 Juni 2004
 Ketua Umum : Tjiptadinata Effendi
 Sekretaris Umum : Ir. Fendra Hendra
Winata, MBA
 Alamat Sekretariat : Jln Duri Kencana
Raya No. 15 Duri Kelapa Jakarta Barat
Tepl: 021- 5653217
ASOSIASI PENGOBAT
TRADISIONAL RAMUAN
INDONESIA (ASPETRI)
 Didirikan : 27 Juni 2005
 Ketua Umum : Ir. W.P. Winarto
 Sekretaris Umum : Drs. H.Arief Hariana
 Alamat Sekretariat : ITC Cempaka Mas
Tower LT 6 No.2A, Jln. Letjen Suprapto-
Jakarta-Pusat. Telp: 021-42900420/Fax:
42900463
PERSATUAN AHLI PIJAT TUNA
NETRA INDONESIA (PERTAPI)
 Didirikan : 19 November 2000
 Ketua Umum : Drs. Dati Sosiawan
Putra
 Sekretaris Umum : Drs. I Nyoman
Sondra
 Alamat Sekretariat : Jln Cicendo Gg
Pajiping No.4 Bandung Telp: 022-
4233853
ASOSIASI PRAKTISI PIJAT
PENGOBATAN INDONESIA (AP3I)
 Didirikan : 6 November 2004
 Ketua Umum : Putu Oka Sukanta
 Sekretaris Umum : Ratna Fawgy
 Alamat Sekretariat : Raya Pasir Kuda No.
175, A/7 Ciomas Bogor
ASOSIASI SPA TERAPIS INDONESIA
(ASTI)
 Didirikan : 15 Juni 2005
 Ketua Umum : Kusuma Dewi Sutantu,
Cidesco
 Sekretaris Umum : Drg. Mia
Purwandari , Akp, Cidesco
 Alamat Sekretariat : Jln Semarang
Kav.830, Blok M, Cinere, Jakarta 1654,
Telp: (62-21) 7541478, Fax 7541478
PERHIMPUNAN CHIROPRAKSI
INDONESIA (PERCHIRINDO)
 Didirikan : 28 Juni 2005
 Ketua Umum : Dr. H. Sukarto, SpKp
 Sekretaris Umum : Tomi Hutomo
 Alamat Sekretariat : Jln. Kemang Raya
No.10 A Jakarta
IKATAN PENGOBAT TRADISIONAL
INDONESIA (IPATRI)
 Didirikan : 15 November 2006
 Ketua Umum : Prof. DR.dr. Nyoman
Adiputra, PFK,M.O.H
 Sekretaris Umum : I Wayan Anggara
Bawa, ST
 Alamat Sekretariat : Gedung Nari Graha, Jln.
Cjut Nyak Dien No. 2 Niti Mandala Renon
Denpasar, Telp: 0361-223653/Fax 227267
FORUM KOMUNIKASI PARANORMAL
DAN PENYEMBUH ALTERNATIF
INDONESIA (FKPPAI)
 Didirikan : 27 Januari 2001
 Ketua : Sabdono Surohadi K
 Sekjen : Drs Sunarto
 Alamat Sekt : Jln Puri Pesanggrahan
No.20 Bukit Cinere Indah Jakarta,
Telp: 021- 7544071, Fax: 7533651
 Didirikan : tahun 2003
 Ketua : Oyong Karmayuda, SH
 Sekjen : Iskandar Alamsyah
 Alamat sekt : Jln Wali Kukul Pangkalan
Jati Pondok Labu Jakarta,
TelP: 021- 7546373
KARAKTERISTIK ASOSIASI/PROFESI
BATTRA
1. Memp batang tubuh teoritis ( Body of Knowledge ) yg
sama / ketrampilan yg sama ( Core Competence/Skill)
shg tiap profesi perlu menjabarkan :
a. Landasan falsafah & pola penalaran/prinsip dasar
b. Tujuan pengobatan
c. Teknis pemeriksaan & diagnosa
d. Cara, teknik pengobatan
e. Obat, alat/bahan yg dipergunakan
2. Mempunyai landasan etika profesi
3. Mempunyai standar pendidikan pelatihan
4. Mempunyai standar profesi & standar pelayanannya
KRITERIA ASOSIASI/ORGANISASI BATTRA
HRS MEMENUHI BEBERAPA BATASAN
1. Memp deskripsi ttg apa yg dimaksud dg profesi
/ keahlian sesuai dg batasan & kriteria profesi
2. Memp anggaran Dasar & Rumah Tangga
(AD/ART) dg Akte notaris
3. Memp pengurus & masa periode kepengurusan
yg jelas
4. Memiliki anggota sesuai kriteria yg ada dlm
AD/ART dg dibuktikan kartu anggota
5. Memp sekretariat, tempat & alamat yg jelas
6. Memp program kerja yg jelas dg tahapan
pencapaiannya
7. Memp kode etik profesi sesuai dg batasan &
kriteria profesi
SYARAT-SYARAT
 Daftar nama anggota dan alamat anggota
 Ada susunan pengurus (DPP, DPD, DPC )
 Ada alamat kantor, sekretariat jelas
 Ada AD/ART
 Ada program jangka pendek,menengah &
panjang
 Akte Notaris berbadan hukum
 Ada standar Pendidikan
 Ada Standar Pelayanan
 Ada Kode Etik
SKEMA MEKANISME PENGAJUAN ASOSIASI BATTRA
SEBAGAI MITRA KEMENTERIAN KESEHATAN
ASOSIASI /
ORGS
BATTRA
MENKES cq.
DIRJEN
binakesmas
SUBDIT
KESTRAD
SEKR TIM
VERIF
TIM VERIF
Kajian
Dokumen
Usulan diberi
rekom/tdk
PERSETUJUAN
MENKES
SK MITRA
DEPDAGRI
DEPKEH
AKTE NOTARIS
AD/RT, PENGURUS
DPP, DPD
ALAMAT SEKR
PROGKER, DLL
METODA
BARU
LP,
PAKAR
TEMU AHLI
SP3T’
BKTM
LKTM
PENUTUP
 Kebijakan Penyelenggaraan Kesehatan
Tradisional merupakan acuan dlm
pembinaan & pengawasan baik bagi pelaku
pelayanan maupun sarana pelayanan utk
mewujudkan pelayanan yg aman &
bermanfaat bagi kesehatan
 Ketegasan berbagai pihak dlm menerapkan
sanksi bagi pelanggaran akan melindungi
masy dr praktek2 yg tdk bertanggung jawab
kestrad Sumenep.ppt

More Related Content

Similar to kestrad Sumenep.ppt

Pmk no. 28 ttg izin dan penyelenggaraan praktik bidan
Pmk no. 28 ttg izin dan penyelenggaraan praktik bidanPmk no. 28 ttg izin dan penyelenggaraan praktik bidan
Pmk no. 28 ttg izin dan penyelenggaraan praktik bidan
liyalugitasari
 
peraturan-meneteri-kesehatan-nomor-269-tentang-rekam-medis.docx
peraturan-meneteri-kesehatan-nomor-269-tentang-rekam-medis.docxperaturan-meneteri-kesehatan-nomor-269-tentang-rekam-medis.docx
peraturan-meneteri-kesehatan-nomor-269-tentang-rekam-medis.docx
pelaporanakuntansira
 

Similar to kestrad Sumenep.ppt (20)

312113076 jaknas-yankestrad
312113076 jaknas-yankestrad312113076 jaknas-yankestrad
312113076 jaknas-yankestrad
 
Manajemen dokter keluarga
Manajemen dokter keluargaManajemen dokter keluarga
Manajemen dokter keluarga
 
TES tes data tes sata dataWAWANCARA.docx
TES tes data tes sata dataWAWANCARA.docxTES tes data tes sata dataWAWANCARA.docx
TES tes data tes sata dataWAWANCARA.docx
 
(Lam 1) standar pelayanan poli anak
(Lam 1) standar pelayanan poli anak (Lam 1) standar pelayanan poli anak
(Lam 1) standar pelayanan poli anak
 
(Lamp 1.6) standar pelayanan poli kebidanan
(Lamp 1.6) standar pelayanan poli kebidanan (Lamp 1.6) standar pelayanan poli kebidanan
(Lamp 1.6) standar pelayanan poli kebidanan
 
(Lamp 1.5) standar pelayanan poli gigi
(Lamp 1.5) standar pelayanan poli gigi (Lamp 1.5) standar pelayanan poli gigi
(Lamp 1.5) standar pelayanan poli gigi
 
Permentan Pelayanan Jasa Medik Veteriner 02/2010
Permentan Pelayanan Jasa Medik Veteriner 02/2010Permentan Pelayanan Jasa Medik Veteriner 02/2010
Permentan Pelayanan Jasa Medik Veteriner 02/2010
 
(Lamp 1.10) standar pelayanan poli ortopedi
(Lamp 1.10) standar pelayanan poli ortopedi(Lamp 1.10) standar pelayanan poli ortopedi
(Lamp 1.10) standar pelayanan poli ortopedi
 
Sosialisasi bpjs kesehatan
Sosialisasi bpjs kesehatanSosialisasi bpjs kesehatan
Sosialisasi bpjs kesehatan
 
(Lamp 1.2) standar pelayanan poli bedah mulut
(Lamp 1.2) standar pelayanan poli bedah mulut(Lamp 1.2) standar pelayanan poli bedah mulut
(Lamp 1.2) standar pelayanan poli bedah mulut
 
(Lamp 1.3) standar pelayanan poli bedah syaraf
(Lamp 1.3) standar pelayanan poli bedah syaraf (Lamp 1.3) standar pelayanan poli bedah syaraf
(Lamp 1.3) standar pelayanan poli bedah syaraf
 
TUGAS_PENDAHULUAN_PKPA_APOTEK_ATRIKA.pptx
TUGAS_PENDAHULUAN_PKPA_APOTEK_ATRIKA.pptxTUGAS_PENDAHULUAN_PKPA_APOTEK_ATRIKA.pptx
TUGAS_PENDAHULUAN_PKPA_APOTEK_ATRIKA.pptx
 
Pmk no. 28 ttg izin dan penyelenggaraan praktik bidan
Pmk no. 28 ttg izin dan penyelenggaraan praktik bidanPmk no. 28 ttg izin dan penyelenggaraan praktik bidan
Pmk no. 28 ttg izin dan penyelenggaraan praktik bidan
 
KLINIK-AKREDITASI.pptx
KLINIK-AKREDITASI.pptxKLINIK-AKREDITASI.pptx
KLINIK-AKREDITASI.pptx
 
Legalitas Praktek Perawat
Legalitas Praktek PerawatLegalitas Praktek Perawat
Legalitas Praktek Perawat
 
Pmk no. 28_ttg_izin_dan_penyelenggaraan_praktik_bidan_
Pmk no. 28_ttg_izin_dan_penyelenggaraan_praktik_bidan_Pmk no. 28_ttg_izin_dan_penyelenggaraan_praktik_bidan_
Pmk no. 28_ttg_izin_dan_penyelenggaraan_praktik_bidan_
 
Pmk no. 28 ttg izin dan penyelenggaraan praktik bidan
Pmk no. 28 ttg izin dan penyelenggaraan praktik bidanPmk no. 28 ttg izin dan penyelenggaraan praktik bidan
Pmk no. 28 ttg izin dan penyelenggaraan praktik bidan
 
peraturan-meneteri-kesehatan-nomor-269-tentang-rekam-medis.docx
peraturan-meneteri-kesehatan-nomor-269-tentang-rekam-medis.docxperaturan-meneteri-kesehatan-nomor-269-tentang-rekam-medis.docx
peraturan-meneteri-kesehatan-nomor-269-tentang-rekam-medis.docx
 
Materi sos bpjs kesehatan
Materi sos bpjs kesehatanMateri sos bpjs kesehatan
Materi sos bpjs kesehatan
 
Pmk no. 70 ttg perusahaan rumah tangga dan alkes
Pmk no. 70 ttg perusahaan rumah tangga dan alkesPmk no. 70 ttg perusahaan rumah tangga dan alkes
Pmk no. 70 ttg perusahaan rumah tangga dan alkes
 

Recently uploaded

PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
DwiDamayantiJonathan1
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
Zuheri
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 

Recently uploaded (20)

Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 

kestrad Sumenep.ppt

  • 1. Drg Hj TITY PURWANTI
  • 2. PENDAHULUAN  Pengobatan Tradisional merupakan budaya yg masih tumbuh berkembang & dilaksanakan serta dipercaya oleh sebagian masyarakat Indonesia  Trend penggunaan pengobatan tradisional menjadi meningkat dg menipisnya kemampuan ekonomi sebagian masyarakat Indonesia & semakin tdk terjangkaunya pengobatan modern  Intervensi & globalisasi pengobatan tradisional dr manca negara juga meningkat  Perlu pengembangan secara terstruktur & sistematis agar pelayanan pengobatan tradisional bisa menjadi tuan rumah di Indonesia tetapi mutu terjaga & tetap terjangkau
  • 3. TUJUAN  Meningkatnya pendayagunaan pengobatan tradisional baik secara tersendiri atau terpadu pd sistem pelayanan kesehatan paripurna, dlm rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yg optimal. UMUM KHUSUS  Meningkatkannya mutu pelayanan pengobatan tradisional, shg masyarakat terhindar dr dampak negatif krn pengobatan tradisional.  Meningkatnya kemandirian masyarakat dlm mengatasi masalah kesehatan dg upaya pengobatan tradisional  Terbinanya berbagai tenaga pengobat tradisional dlm pelayanan kesehatan  Terintegrasinya upaya pengobatan tradisional dlm program pelayanan kesehatan paripurna, mulai dari tingkat rumah tangga , puskesmas, sampai dg rujukan
  • 4. KEBIJAKSANAAN ☻Pengembangan & Pembinaan Upaya Pengobatan Tradisional diarahkan utk peningkatan mutu, keamanan & manfaatnya mencegah efek negatif & praktek yg membahayakan kesehatan ☻Pembinaan ditujukan utk semua jenis & kategori pengobatan tradisional yg diselenggarakan scr Lintas Program & Lintas Sektor terkait dg mengikut sertakan Organisasi Pengobat Tradisional yg ada ☻Pengujian, Sertifikasi, Akreditasi Pengobatan Tradisional dilakukan oleh Tim Penguji yg t.d institusi yg ditunjuk Pemerintah, Unsur Asosiasi Profesi Pengobat Tradisional, para pakar ilmuan terkait, praktisi pengobat tradisional, lembaga/LSM terkait ☻Pengobatan tradisional yg tlh diuji & terbukti bermanfaat & aman, diusahakan utk menjadi bagian (terintegrasi) dlm sistem Pelayanan Kesehatan
  • 5. LANDASAN HUKUM  UU KESEHATAN NO 36 TAHUN 2009  PERMENKES RI NO : 1186/MENKES/PER/XI/1996 TTG : PEMANFAATAN AKUPUNTUR DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN  KEPMENKES RI NO : 1076/MENKES/SK/VII/2003 TTG : PENYELENGGARAAN PENGOBATAN TRADISIONAL  KEPMENKES RI NO : 1277/MENKES/SK/VIII/2003 TTG TENAGA AKUPUNTUR  PERMENKES RI NO : 1205/MENKES/PER/X/2004 TTG PEDOMAN PERSYARATAN PELAYANAN KESEHATAN SEHAT PAKAI AIR (SPA)  PERMENKES RI NO : 1109/MENKES/PER/IX/2007 TTG : PENYELENGGARAAN PENGOBATAN KOMPLEMENTER – ALTERNATIF DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
  • 6. UU KESEHATAN NO 36 TH 2009 YANKESTRAD DIATUR DLM BAB VI (UPAYA KESEHATAN)  PASAL 59 : - Berdasar cara pengobatan, YanKesTrad terbagi menjadi : Yankestrad yg menggunakan ketrampilan & yg menggunakan Ramuan - YanKesTrad dibina & diawasi oleh pemerintah agar dpt dipertanggung jawabkan manfaat & keamanannya serta tdk bertentangan dg norma agama  PASAL 60 : - Setiap org yg melakukan YanKesTrad yg menggunakan alat & teknologi hrs mendapat izin dr lembaga kesehatan yg berwenang serta hrs dpt dipertanggung jawabkan manfaat & keamananya serta tdk bertentangan dg norma agama & kebudayaan masy  PASAL 61 : - Masy diberi kesempatan utk mengembangkan, meningkatkan, menggunakan YanKesTrad yg dpt dipertanggung jawabkan manfaat & keamanannya - Pemerintah mengatur & mengawasi YanKesTrad dg didasarkan pd keamanan, kepentingan & perlindungan masy
  • 7. SK MENKES No.1076/Menkes/SK/VII/2003 Tentang: 1.PENDAFTARAN SEMUA BATTRA YG BATTRA ( STPT ) BELUM TERUJI 2.PERIJINAN BATTRA BATTRA YG TELAH TERUJI ( SIPT ) ( SAAT INI BARU  AKUPUNKTURIS ) 3. TENAGA BATTRA HANYA SBG KONSULTAN ASING REGULASI PENYELENGGARAAN PENGOBATAN TRAD.
  • 8. PELAKSANAAN  INVENTARISASI DATA : - DIPERLUKAN KESERAGAMAN FORMAT LAPORAN PUSKESMAS, KAB/KOTA  PEMBINAAN BATTRA : - MELIBATKAN LP/LS TERKAIT DG MENGIKUT SERTAKAN ORGANISASI PENGOBAT TRADISIONAL YG ADA - POLA PEMBINAAN BERDASARKAN JENIS PENGOBATAN (TOLERANSI, INTEGRASI,TERSENDIRI) - TAHAPAN PEMBINAAN (INFORMATIF, FORMATIF, NORMATIF )
  • 9. LANJUTAN PELAKSANAAN  PEMANTAUAN & PENGAWASAN : - Pengawasan mutu pelayanan praktek pengobatan tradisional yg menyimpang dr standar yg berlaku - Pemantauan thd akibat sampingan yg mungkin timbul dr penggunaan sarana yg tdk memenuhi syarat kesehatan maupun dr malpraktek oleh pengobat tradisional - Penggunaan indikator utk pemantauan & penilaian pembinaan pengobatan tradisional - Pengembangan sistem pencatatan & pelaporan pembinaan pengobatan tradisional
  • 10.
  • 11. I. PENGOBAT TRADISIONAL LOKAL  Harus punya STPT atau SIPT yg dikeluarkan oleh kadinkes Kab/Kota.  Menyediakan : 1.Ruang praktek ukuran min 2 x 2.5 m2 2.Ruang tunggu 3.Papan nama ukuran max 1 x 1,5 m2 4.Kamar kecil yg terpisah dr ruang praktek 5.Penerangan yg baik 6.Sarana & prasarana yg memenuhi syarat 7.Ramuan/ obat tradisional yg memenuhi syarat 8.Pencatatan sesuai kebutuhan
  • 12. A. STPT (Surat Terdaftar Pengobat Tradisional)  STPT hanya berlaku utk 1 Kab/Kota  Diterbitkan oleh Kadinkes Kab/Kota  Masa berlaku tgt Perda kab/Kota setempat  Tata cara memperoleh STPT : 1.Permohonan tertulis + kelengkapan pendaftaran kpd kadinkes Kab/Kota setempat (Formulir D) 2.kelengkapan pendaftaran : * Biodata battra (Formulir B) * FC KTP * Surat keterangan kades/Lurah tempat praktek * Rekomendasi dr asosiasi/Organisasi profesi
  • 13. LANJUTAN * FC sertifikat/ijasah Pengobatan tradisional * Surat pengantar Puskesmas setempat * Pas foto uk 4x6 cm 2 lembar * Rekomendasi Kejaksaan Kab/Kota ( Battra Supranatural ) Rekomendasi Kantor Depag Kab/Kota ( Battra pendekatan agama )
  • 14. B. SIPT (Surat Ijin Pengobat Tradisional)  Hanya diberikan pd Battra yg metodenya tlh memenuhi persyaratan & terbukti aman bermanfaat  Diberikan kpd akupunturis yg lulus uji kompetensi dr Asosiasi / Organisasi profesi dibidangnya  Tata cara memperoleh SIPT : 1.Permohonan tertulis + kelengkapan pendaftaran kpd kadinkes Kab/Kota setempat (Formulir D) 2.kelengkapan pendaftaran : * Biodata battra ( Formulir B ) * FC KTP * Surat keterangan kades/Lurah tempat praktek * Rekomendasi dr asosiasi/Organisasi profesi
  • 15. LANJUTAN * FC sertifikat/ijasah Pengobatan tradisional * Surat pengantar Puskesmas setempat * Pas foto uk 4x6 cm 2 lembar * Peta lokasi usaha dan denah ruangan
  • 16. II. PENGOBAT TRADISIONAL ASING  Battra asing hrs diajukan oleh sarana pengobatan tradisional atau sarana pelayanan kesehatan.  Sarana tsb hrs memenuhi persyaratan : * Tlh mempekerjakan min 2 org battra Indonesia yg tlh punya STPT/SIPT * Memiliki ijin sarana * Memiliki prasarana yg memenuhi syarat
  • 17. LANJUTAN Battra Asing  Sarana tsb hrs mengajukan permohonan tertulis kpd Menteri Kesehatan, tembusan kpd kadinkes Prop dg dilampiri dokumen lengkap ttg battra asing yg akan didatangkan ke Indonesia  Kelengkapan permohonan : 1. Biodata battra ( Formulir B ) 2. FC KTP ( identitas di negaranya ) 3. Pas foto 4x6 cm 2 lbr
  • 18. LANJUTAN Battra Asing 4. FC sertifikat/ijasah Battra yg tlh dilegalisir oleh lembaga yg berwenang di negara asal 5. FC surat ijin praktek di negaranya 6. Rekomendasi dr Depkes / Instansi Kesehatan min di TK Kab/Kota di negaranya 7. Rekomendasi dr asosiasi profesi di negaranya 8. Surat keterangan pengalaman bekerja dibidang pengobatan tradisional yg diterbitkan oleh Institusi tempat bekerjanya
  • 19. LANJUTAN Battra Asing 9. Membuat deskripsi keahlian 10. Memiliki rencana alih tehnologi yg dibuat oleh sarana pengobatan tradisional 11. Surat pernyataan kesanggupan melaksanakan alih tehnologi 12. Semua dokumen diterjemahkan dlm bhs Inggris atau bhs Indonesia oleh penterjemah profesional yg resmi 13. Memiliki min 2 org Battra Indonesia yg punya STPT / SIPT sbg pendamping
  • 20. PERSYARATAN SARANA  Sarana yg berbadan hukum dibidang kesehatan ( memiliki akte Notaris )  Memiliki ijin/tanda daftar operasional sarana pengobatan tradisional dr dinkes Kab/Kota  Membuat keterangan kegiatan sarana pelayanan ( profil klinik )  Ada penanggung jawab klinik dibidang tehnis pelayanan  Memiliki ruang tunggu uk min 3x4m, ruang pendaftaran uk min 2x2m, ruang periksa uk min 4x4m, ruang tindakan uk min 3x3m,ruang obat uk min 3x3m  Memiliki bhn & peralatan sesuai dg jenis pengobatan yg diselenggarakan  Memenuhi hygiene & sanitasi yg sesuai dg ketentuan peraturan perundang-undangan yg berlaku  Sarana Pengobatan tsb sdh berjalan min 6 bulan
  • 21. LANJUTAN Battra Asing  Persetujuan tertulis dr Menkes diberikan pd battra asing yg tlh memenuhi persyaratan  Battra asing hanya dpt bekerja sbg konsultan pd sarana yg tlh mengajukannya  Persetujuan tertulis tsb berlaku 1 thn, bisa diperpanjang sepanjang memenuhi persyaratan  Sebelum bekerja hrs lapor ke Dinkes Prop, Dinkes Kab/Kota, kadisnaker prop, Organisasi Profesi yg terkait  Membuat laporan kegiatan tiap 3 bln & 1 th akhir masa tugas kpd kadinkes Prop tembusan kpd Menkes
  • 22. III. PENGOBAT TRADISIONAL WNI YG BELAJAR DI LUAR NEGERI  Hrs mengajukan permohonan & mendapat persetujuan tertulis dr kadinkes Prop.  Kelengkapan permohonan: 1.Biodata Battra ( formilir B ) 2.FC KTP 3.Pas foto 4x6cm 2 lbr 4.FC sertifikat/ijasah Battra yg tlh dilegalisir 5.Rekomendasi dr Asosiasi/Organisasi Profesi terkait  SIPT/STPT dikeluarkan oleh kadinkes Kab/Kota setempat dg persyaratan spt Battra lokal
  • 23. Semua pengobat tradisional yg menjalankan pekerjaan pengobatan tradisional wajib mendaftarkan diri kpd Kepala Dinas Kab/Kota setempat utk memperoleh Surat Terdaftar Pengobat Tradisional (STPT)  Kadinkes Kab/Kota melakukan pendaftaran berdasarkan permohonan  STPT diterbitkan oleh Kadinkes Kab/Kota, selambat2nya 1 (satu) bulan sejak permohonan & kelengkapan diterima
  • 24.  Kadinkes Kab/Kota membuat pembukuan STPT yg telah diterbitkan  Kadinkes Kab/Kota menyampaikan laporan kepada Bupati/Walikota setempat secara berkala- tembusan Kadinkes Prop
  • 25. PENYELENGARAAN PRAKTEK BATTRA  1. Tdk bertentangandg upaya Kes Masy  2. Tdk bertentangan dg norma & nilai budaya  3. Tdk membahayakan jiwa  4. Aman & bermanfaat  5. Hrs memberi info yg jelas & tepat --> Khusus metoda pengobatannya  6. Semua tindakan hrs mendpt persetujuan pasien & keluarga  lisan/tertulis  7. Peralatan yg digunakanaman bagi kesehatan & sesuai dg keilmuannya
  • 26. 7. Dilarang menggunakan peralatan & penunjang diagnostik Kedokteran 8. Penggunaan obat sesuai ketentuan yg berlaku 9. Obat tradisional yg diberikan mempunyai No.pendaftaran atau obat tradisional racikan 10. Wajib melaporkan kegiatan ke Dinkes tiap 4 (empat) bln 11. Merujuk pasien bl diluar kewenangannya (sesuai keilmuan & kompetensi) 12. Dilarang mempromosikan diri secara berlebihan
  • 27. Tindakan Administratif thd Battra yg melaksanakan Kegiatan tdk sesuai Ketentuan a.Teguran lisan b.Teguran tertulis c.Pencabutan STPT atau SIPT d.Penghentian sementara kegiatan e.Larangan melakukan pekerjaan sbg battra
  • 29. PERAN SERTA BATRA DLM UPAYA KES MASY 1. Sbg pelengkap pelayanan kesehatan yg tdk terjangkau oleh pelayanan kesehatan formal 2. Sbg penggerak pembangunan masyarakat yg membawa pesan-pesan program pembangunan & penggerak peran serta masy ( misal sbg motivator & komunikator program KB, KIA dsb )
  • 30. CIRI2 BATRA YG BISA SBG KOMUNIKATOR & MOTIVATOR KES 1. Memiliki motif spiritual utk berbuat amal dlm masy 2. Merupakan tokoh masy yg disegani 3. Berpengalaman, terkenal & populer di masy 4. Berkepribadian luwes, akomodatif thd hal2 baru, komunikatif, kooperatif 5. Cara pengobatan terutama menggunakan ramuan atau manipulasi fisik, hal2 spiritual hanya sbg tambahan 6. Pengetahuan umum atau mobilitas sosial cukup tinggi
  • 31. KARAKTERISTIK BATTRA BERDASAR HASIL PENELITIAN 1. Taraf pendidikan rendah 2. Usia yg agak lanjut 3. Orientasi kuat thd tradisi budaya setempat 4. Pekerjaan Battra hanya sbg sambilan (bukan sbg profesi) 5. Tehnik pengobatan campuran (ramuan & campuran), tidak bersistem,serta menggunakan legitimasi spiritual utk mendukung praktek pengobatanya 6. Riwayat menjadi battra tdk melalui proses pendidikan, sifatnya mendadak(wahyu) atau belajar sendiri 7. Praktek pengobatan dijalankan sendiri, tdk ada hubungan profesi dg battra lain 8. Pendekatan dg penderita bersifat holistik (melihat hub keadaan sakit dg lingkungan & kejadian hidup)
  • 32. PENGEMBANGAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN BATTRA  Battra diharuskan mengikuti pendidikan/ pelatihan untuk peningkatan pengetahuan & keterampilan  Pendidikan & pelatihan dilaksanakan oleh Depkes atau DINKES setempat atau oleh Asosiasi yg bersangkutan  SP3T atau instansi yg berwenang diharapkan dpt mengembangkan model/bentuk DIKLAT sebelum direplikasikan , diterapkan & disebar luaskan.
  • 33. POLA TOLERANSI - DIAKUI KEBERAADAN - BELUM/TDK RASIONAL - POLA TERSENDIRI * RASIONAL AMAN MANFAAT, DAPAT DIPERTANGGUNG JAWABKAN * KAIDAH TERSENDIRI POLA INTEGRASI - RASIONAL, AMAN, MANFAAT, SESUAI ILMU KEDOKTERAN TERINTEGRASI DALAM YANNKES FORMAL (KONVENSIONAL) BERKEMBANG TERSENDIRI LIMITASI EFEK SAMPING POLA PEMBINAAN PENGOBATAN TRADISIONAL
  • 34. TAHAPAN PEMBINAAN PENGOBATAN TRADISIONAL  Informatif – Inventarisasi – Wajib daftar – Standar keluaran : limitasi akibat / efek samping  Formatif – Seleksi atas dasar manfaat – Dapat diberikan izin – Standar keluaran dan proses  Normatif – Seleksi atas dasar bukti ilmiah – Dapat diberikan izin – Standar keluaran, proses dan masukan
  • 35.
  • 36. LATAR BELAKANG  Dg meningkatnya jumlah metode pengobatan tradisional diiringi pula dg meningkatnya jumlah pengobat tradisional, hal tsb tentu saja akan berdampak dg meningkatnya masyarakat yg memanfaatkan pengobatan tradisional.  Agar pengobatan tradisional dpt dimanfaatkan oleh masyarakat secara aman, perlu ditingkatkan pula pembinaan & pengawasan.  Pembinaan & Pengawasan melalui tiga pilar, diantaranya Asosiasi/Organisasi Pengobat Tradisional.  Sampai saat ini tlh terbentuk 10 (sepuluh) Asosiasi yg menjadi Mitra Depkes RI dlm melakukan pembinaan dan 2 (dua ) organisasi profesi
  • 37. Sekumpulan dr para pengobat tradisional yg memp keahlian/ kemampuan di bidang pengobatan tradisional yg sejenis & memp tujuan utk mengembangkan/meningkatkan keterampilan & pengetahuan mereka PENGERTIAN ASOSIASI / ORGANISASI PEENGOBAT TRAD
  • 38. 38 DIT BINA KESKOM 11 SENTRA P3T : DKI JAKARTA, JABAR, JATENG, DIY, JATIM, BALI, SUMUT,SULTRA, SULUT, MALUKU, NTB dan SULSEL SUMSEL PAKSI, IKNI, IHI, AP3I, ARSI, ASPETRI, PERCHIRINDO, IPATRI, PERTAPI, ASTI, ABI SENTRA P3T/ BKTM/LKTM PERATURAN PERUNDANGAN PEDOMAN JJUKLAK-JUKNIS REGULASI ASOSIASI PENGOBAT TRADISIONAL 3 PILAR PEMBINAAN PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
  • 39. PERAN ASOSIASI ATAU ORGANISASI PROFESI BATTRA  Maraknya perkembangan Batantra asli Indonesia maupun luar negeri menuntut perlu dilakukan pembinaan yg profesional  Pembinaan dilakukan dg mengikut sertakan asosiasi atau organisasi profesi Batantra Yg bersangkutan
  • 40. PERAN ASOSIASI “PROFESI”  PERAN DALAM PEMBINAAN – Identifikasi warga asosiasi – Rekomendasi perijinan : praktek Batra, pendidikan Batra, praktek Batra WNA, sarana prasarana praktek – Kegiatan peningkatan “KEILMUAN” – Kegiatan pembinaan sikap perilaku & etika profesi – Kegiatan sosialisasi hukum, peraturan & ketentuan pemerintah – Kegiatan bakti sosial pd masyarakat
  • 41. PERAN ASOSIASI DALAM PEMBERIAN REKOMENDASI  Asosiasi profesi berwenang memberikan rekomendasi bagi warga profesinya dlm upaya utk mempertahankan kualitas pelayanan kesehatan yg diberikannya  Asosiasi profesi bertanggung jawab thd rekomendasi yg diberikannya  Peran asosiasi Batra dlm rekomendasi  penting & strategis
  • 42. PENERBITAN SURAT REKOMENDASI  Dilaksanakan stl seluruh dokumen pendukung lengkap  Surat rekomendasi memiliki format standar (baku) dan memiliki masa berlaku  Surat rekomendasi ditanda tangani oleh ketua DPC (ijin praktek), DPD (ijin sarana terpadu), DPP (ijin bagi Batra WNA)
  • 43. PERAN DLM PEMBINAAN  SEMINAR, SIMPOSIUM, LOKAKARYA TENTANG “KEILMUAN”  PENINGKATAN KOMPETENSI  PELAYANAN BAIK  LOKAKARYA, TEMU & DISKUSI INTENSIF TTG KODE ETIK  SIKAP PERILAKU  PELAYANAN BAIK  MENJAGA MARTABAT & KEHORMATAN PROFESI  LOKAKARYA, TEMU SOSIALISASI HUKUM, PERATURAN & KETENTUAN PEMERINTAH  BAKTI SOSIAL MASYARAKAT  KEPEKAAN THD MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT
  • 44. PERAN DLM PENGAWASAN  PENGAWASAN ANGGOTA DLM PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL SESUAI DG “KEILMUAN”NYA – PENGAWASAN UTK MENTAATI PERATURAN & HUKUM – PENGAWASAN THD PENGAMALAN KODE ETIK PROFESI – PEMBERIAN SANKSI APABILA TERJADI PELANGGARAN KODE ETIK – PENYAMPAIAN LAPORAN KPD PEMERINTAH APABILA TERJADI PELANGGARAN HUKUM
  • 45. PERAN LAIN ASOSIASI PROFESI  Pendataan warga profesi yg tlh berpraktek dg surat ijin Batantra  Pendataan & dokumentasi anggotanya : idenitfikasi lengkap, riwayat hidup, FC dokumen kompetensi keilmuan, pas foto terbaru, lokasi praktek  Pendataan sarana pelayanan kesehatan Batantra terpadu  Pendataan sarana pelayanan kesehatan yg mempekerjakan tenaga kerja asing
  • 46.
  • 47. IKATAN NATUROPATIS INDONESIA (IKNI)  Didirikan : 6 Maret 1975  Ketua Umum : Handaja Tjandra  Sekretaris Umum : Martan Wiranata, SE  Alamat Sekretariat : Jln Pintu besar utara No. 10 Jakarta TelP: (62-21) 690- 3327, 629-9389, Fax: 692-9735
  • 48. PERSATUAN AKUPUNKTUR SELURUH INDONESIA (PAKSI)  Didirikan : 5 Desember 1986  Ketua Umum : Dr. Tomi Hardjatno  Sekretaris Umum : Drg Murniati  Alamat Sekretariat : Jln H.Zaini I No. 48-B RT.003/07 Cipete Selatan Jakarta- 12410 Telp: 021-7503296/7665145
  • 49. IKATAN HOMOEOPATHY INDONESIA (IHI)  Didirikan : 26 January 2003  Ketua Umum : Drs. Jamal Akhmad,S DIHom  Sekretaris Umum : Afiati, DIHom  Alamat Sekretariat : Jln Taman Margasatwa No. 55 Jakarta .Telp: 021- 780660
  • 50. ASOSIASI REIKI SELURUH INDONESIA (ARSI)  Didirikan : 10 Juni 2004  Ketua Umum : Tjiptadinata Effendi  Sekretaris Umum : Ir. Fendra Hendra Winata, MBA  Alamat Sekretariat : Jln Duri Kencana Raya No. 15 Duri Kelapa Jakarta Barat Tepl: 021- 5653217
  • 51. ASOSIASI PENGOBAT TRADISIONAL RAMUAN INDONESIA (ASPETRI)  Didirikan : 27 Juni 2005  Ketua Umum : Ir. W.P. Winarto  Sekretaris Umum : Drs. H.Arief Hariana  Alamat Sekretariat : ITC Cempaka Mas Tower LT 6 No.2A, Jln. Letjen Suprapto- Jakarta-Pusat. Telp: 021-42900420/Fax: 42900463
  • 52. PERSATUAN AHLI PIJAT TUNA NETRA INDONESIA (PERTAPI)  Didirikan : 19 November 2000  Ketua Umum : Drs. Dati Sosiawan Putra  Sekretaris Umum : Drs. I Nyoman Sondra  Alamat Sekretariat : Jln Cicendo Gg Pajiping No.4 Bandung Telp: 022- 4233853
  • 53. ASOSIASI PRAKTISI PIJAT PENGOBATAN INDONESIA (AP3I)  Didirikan : 6 November 2004  Ketua Umum : Putu Oka Sukanta  Sekretaris Umum : Ratna Fawgy  Alamat Sekretariat : Raya Pasir Kuda No. 175, A/7 Ciomas Bogor
  • 54. ASOSIASI SPA TERAPIS INDONESIA (ASTI)  Didirikan : 15 Juni 2005  Ketua Umum : Kusuma Dewi Sutantu, Cidesco  Sekretaris Umum : Drg. Mia Purwandari , Akp, Cidesco  Alamat Sekretariat : Jln Semarang Kav.830, Blok M, Cinere, Jakarta 1654, Telp: (62-21) 7541478, Fax 7541478
  • 55. PERHIMPUNAN CHIROPRAKSI INDONESIA (PERCHIRINDO)  Didirikan : 28 Juni 2005  Ketua Umum : Dr. H. Sukarto, SpKp  Sekretaris Umum : Tomi Hutomo  Alamat Sekretariat : Jln. Kemang Raya No.10 A Jakarta
  • 56. IKATAN PENGOBAT TRADISIONAL INDONESIA (IPATRI)  Didirikan : 15 November 2006  Ketua Umum : Prof. DR.dr. Nyoman Adiputra, PFK,M.O.H  Sekretaris Umum : I Wayan Anggara Bawa, ST  Alamat Sekretariat : Gedung Nari Graha, Jln. Cjut Nyak Dien No. 2 Niti Mandala Renon Denpasar, Telp: 0361-223653/Fax 227267
  • 57. FORUM KOMUNIKASI PARANORMAL DAN PENYEMBUH ALTERNATIF INDONESIA (FKPPAI)  Didirikan : 27 Januari 2001  Ketua : Sabdono Surohadi K  Sekjen : Drs Sunarto  Alamat Sekt : Jln Puri Pesanggrahan No.20 Bukit Cinere Indah Jakarta, Telp: 021- 7544071, Fax: 7533651
  • 58.  Didirikan : tahun 2003  Ketua : Oyong Karmayuda, SH  Sekjen : Iskandar Alamsyah  Alamat sekt : Jln Wali Kukul Pangkalan Jati Pondok Labu Jakarta, TelP: 021- 7546373
  • 59. KARAKTERISTIK ASOSIASI/PROFESI BATTRA 1. Memp batang tubuh teoritis ( Body of Knowledge ) yg sama / ketrampilan yg sama ( Core Competence/Skill) shg tiap profesi perlu menjabarkan : a. Landasan falsafah & pola penalaran/prinsip dasar b. Tujuan pengobatan c. Teknis pemeriksaan & diagnosa d. Cara, teknik pengobatan e. Obat, alat/bahan yg dipergunakan 2. Mempunyai landasan etika profesi 3. Mempunyai standar pendidikan pelatihan 4. Mempunyai standar profesi & standar pelayanannya
  • 60. KRITERIA ASOSIASI/ORGANISASI BATTRA HRS MEMENUHI BEBERAPA BATASAN 1. Memp deskripsi ttg apa yg dimaksud dg profesi / keahlian sesuai dg batasan & kriteria profesi 2. Memp anggaran Dasar & Rumah Tangga (AD/ART) dg Akte notaris 3. Memp pengurus & masa periode kepengurusan yg jelas 4. Memiliki anggota sesuai kriteria yg ada dlm AD/ART dg dibuktikan kartu anggota 5. Memp sekretariat, tempat & alamat yg jelas 6. Memp program kerja yg jelas dg tahapan pencapaiannya 7. Memp kode etik profesi sesuai dg batasan & kriteria profesi
  • 61. SYARAT-SYARAT  Daftar nama anggota dan alamat anggota  Ada susunan pengurus (DPP, DPD, DPC )  Ada alamat kantor, sekretariat jelas  Ada AD/ART  Ada program jangka pendek,menengah & panjang  Akte Notaris berbadan hukum  Ada standar Pendidikan  Ada Standar Pelayanan  Ada Kode Etik
  • 62. SKEMA MEKANISME PENGAJUAN ASOSIASI BATTRA SEBAGAI MITRA KEMENTERIAN KESEHATAN ASOSIASI / ORGS BATTRA MENKES cq. DIRJEN binakesmas SUBDIT KESTRAD SEKR TIM VERIF TIM VERIF Kajian Dokumen Usulan diberi rekom/tdk PERSETUJUAN MENKES SK MITRA DEPDAGRI DEPKEH AKTE NOTARIS AD/RT, PENGURUS DPP, DPD ALAMAT SEKR PROGKER, DLL METODA BARU LP, PAKAR TEMU AHLI SP3T’ BKTM LKTM
  • 63. PENUTUP  Kebijakan Penyelenggaraan Kesehatan Tradisional merupakan acuan dlm pembinaan & pengawasan baik bagi pelaku pelayanan maupun sarana pelayanan utk mewujudkan pelayanan yg aman & bermanfaat bagi kesehatan  Ketegasan berbagai pihak dlm menerapkan sanksi bagi pelanggaran akan melindungi masy dr praktek2 yg tdk bertanggung jawab