Polihydramnion atau kelebihan air ketuban terjadi karena peningkatan produksi atau gangguan pengaliran air ketuban. Gejala umumnya adalah perut ibu hamil terlihat besar dan DJJ sulit terdengar. Polihydramnion sering berkaitan dengan kelainan janin atau penyakit ibu seperti diabetes. Pengobatan meliputi istirahat, diet garam rendah, atau punksi air ketuban jika volume air terlalu besar.
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Makalah polihydramnion
1. Polihydramnion
(Kelebihan Air Ketuban)
A. Pendahuluan
Polihydramnion atau sering disingkat menjadi hidramnion didefinisikan sebagai suatu
kedaan dimana jumlah air ketuban pada kandungan melebihi 2 liter. Sedangkan secara klinik adalah
penumpukan cairan ketuban yang berlebihan dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada ibu hamil.
Sedangkan jika dilihat secara USG jika Amniotic Fluid Index (AFI)>20 atau lebih dalam istilah
kedokteran.
Etiologi hidramnion belum jelas. Secara teori hidramnion bisa terjadi karena:
1. Produksi air ketuban bertambah, Diduga menghasilkan air ketuban ialah epitel amnion,
tetapi air ketuban dapat juga bertambah karena cairan lain masuk ke dalam ruangan amnion,
misalnya air kencing anak atau cairan otak pada anensefal.
2. Pengaliran air ketuban terganggu, Air ketuban yang telah dibuat dialirkan dan diganti
dengan yang baru. Salah satu jalan pengaliran ialah ditelan oleh janin, diabsorpsi oleh uses
dan dialirkan ke plasenta, akhirnya masuk ke dalam peredaran darah ibu. Jalan ini kurang
terbuka kalau anak tidak menelan, seperti pada atresia esofagus, anensefal, atau tumor-tumor
plasenta.
2. B. Isi
Hidramnion terjadi karena transudasi cairan dari selaput otak dan selaput sumsum
belakang. Selain itu, anak anensefal tidak menelan. Pada kehamilan ganda mungkin
disebabkan oleh salah satu janin pada kehamilan satu telur jantungnya lebih kuat, dan karena
itu juga, menghasilkan banyak air kencing. Mungkin juga karena luasnya amnion lebih besar
pada kehamilan ganda. Pada hidramnion sering di temukan plasenta yang besar.
Volume air ketuban adalah komponen penting skoring profil biofisikal
Dalam keadaan normal, volume air ketuban sekitar 500 – 1500 ml
Polihidramnion : volume air ketuban > 2000 ml
CIRI :
• Ukuran uterus lebih besar dibanding yang seharusnya
• Identifikasi janin dan bagian janin melalui pemeriksaan palpasi sulit dilakukan
• DJJ sulit terdengar
3. • Balotemen janin jelas
Polihidramnion sering terkait dengan kelainan janin :
• Anensepali
• Spina bifida
• Atresia oesophaguis
• Omphalocele
• Hipoplasia pulmonal
• Hidrop fetalis
• Kembar monosigotik
• (hemangioma)
Polihidramnion sering berkaitan dengan kelainan ibu:
• Diabetes Melitus
• Penyakit jantung
• Preeklampsia
Perkembangan polihidramnion berlangsung secara gradual dan umumnya terjadi padfa
trimesteri III
GEJALA :
• Sesak nafas dan rasa tak nyaman di perut
• Gangguan pencernaan
• Edema
• Varises dan hemoroid
4. • (Nyeri abdomen)
Bila polihidramnion terjadi antara minggu ke 24 – 30 maka keadaan ini sering ber;angsung
secara akut dengan gejala nyeri abdomen akut dan rasa seperti “meledak” serta rasa mual.
Kulit abdomen mengkilat dan edematous disertai striae yang masih baru
Polihidramnion akut atau kronik dapat menyebabkan abortus atau persalinan preterm.
Perjalanan penyakit
1. Hidramnion kronis
Banyak dijumpai pertambahan air ketuban bertambah secara perlahan-lahan dalam beberapa minggu
atau bulan, dan biasanya terjadi pada kehamilan yang lanjut
2. Hidramnion akut
Terjadi penambahan air ketuban yang sangat tiba-tiba dan cepat dalam waktu beberapa hari saja.
Biasanya terdapat pada kehamilan yang agak muda, bulan ke-5 dan ke-6. komposisi dari air ketuban
pada hidramnion, menurut penyelidikan, serupa saja dengan air ketuban yang normal.
Yang sering kita jumpai adalah hidramnion yang ringan, dengan jumlah cairan 2- 3 liter.
Yang berat dan akut jarang. Frekuensi hidramnion kronis adalah 0,5-1%. Insiden dari kongenital
anomali lebih sering kita dapati pada hidramnion yaitu sebesar 17,7-29%. Hidramnion sering terjadi
bersamaan dengan :
b. Gemelli atau hamil ganda (12,5%),
c. Hidrops foetalis
5. d. Diabetes melitus
e. Toksemia gravidarum
f. Cacat janin terutama pada anencephalus dan atresia esophagei
g. Eritroblastosis foetalis
Bahaya yang perlu diperhatikan, dapat terjadi:
1. Solusio plasenta.
2. Inersia uteri.
3. Perdarahan pascapersalinan.
Pengobatan
Hidramnion yang ringan tidak memerlukan terapi, dapat diberi sedatif dan diet
pantang garam kalau perlu.
Apabila ada kelainan dan pasien sukar berjalan sebaiknya ia dirawat.
Di rumah sakit istirahat berbaring dan sedatif namun apabila sang ibu sangat menderita dan
cara tersebut kurang membantu dengan usaha-usaha tersebut di atas dapat dilakukan punksi
selaput janin melalui serviks atau dinding perut.
Cairan hendaknya dikeluarkan dengan perlahan-lahan untuk mencegah terjadinya
solusio plasenta. Punksi biasanya disusul dengan persalinan.
Daftar Pustaka :
Muchtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. EGC: Jakarta Staf Pengajar LAB / UPF Obstetri dan
Ginekologi. 1989. Osbetetri Patologi. Ekstar Offset: Bandung Winknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu
Kebidanan. YBP-SP: Jakarta http://www.kompas.co.id/kesehatan/news/0509/07/073621.ht
http://reproduksiumj.blogspot.com/2009/09/polihidramnion.html
http://www.conectique.com/i/art/adved_1140057675.jpg