SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
PENY
ALAHGUNAAN
BENZODIAZEPIN
DOSEN POZK
Kompetensi yang dicapai :
Mahasiswa mampu menjelaskan proses ketergantungan
pada Benzodiazepin
Pengertian dan Sejarah
 Benzodiazepin dikembangkan pertama kali pada akhir
tahun 1940-an dengan derivat pertama kali yang
dipasarkan adalah klordiazepoksid (semula dinamakan
methaminodiazepokside) pada tahun 1960
 Dilakukan biotransformasi menjadi diazepam (1963),
nitrazepam (1965), oksazepam (1966), medazepam
(1971), lorazepam (1972), klorazepat (1973),
flurazepam (1974), temazepam (1977), triazolam dan
clobazam (1979), ketazolam (1980), lormetazepam
(1981), flunirazepam, bromazepam, prazepam (1982),
dan alprazolam (1983).
Definisi
 Benzodiazepin adalah sekelompok obat
golongan psikotropika yang mempunyai
efek antiansietas (anti cemas) atau dikenal
sebagai minor tranquilizer, dan
psikoleptika.
 Benzodiazepin memiliki lima
efek farmakologi sekaligus, yaitu anxiolisis,
sedasi, anti konvulsi, relaksasi otot melalui
medula spinalis, dan amnesia retrograde.
Setiap orang dapat merasa cemas ketika hendak
menghadapi atau sedang berada dalam situasi yang
dianggap dapat menimbulkan stres adalah hal yang normal.
Orang yang cemas biasanya akan merasakan gejala-gejala
berikut ini:
• Gugup, gelisah, dan tegang
• Detak jantung cepat
• Napas cepat
• Gemetaran
• Sulit atau bahkan tidak bisa tidur
• Banyak berkeringat
• Tubuh terasa lemas
• Sulit konsentrasi
• Adanya perasaan seperti akan ditimpa bahaya
Anxiety/kecemasan
 Cemas atau anxiety tidak selalu buruk. Dengan pikiran positif, rasa cemas yang muncul
dapat dijadikan motivasi atau dorongan untuk dapat mengatasi tantangan atau situasi
tertentu.
 Hal yang perlu diwaspadai adalah ketika rasa cemas tetap muncul meski faktor
pemicunya sudah hilang atau perasaan cemas muncul tanpa alasan jelas dan
mengganggu aktivitas. Dalam hal ini, Anda patut mencurigai adanya gangguan
kecemasan.
 Masing-masing penderita dapat merasakan gejala yang berbeda, tergantung jenis
gangguan kecemasan yang dideritanya. Untuk menentukan apakah anxiety yang
muncul terbilang normal atau disebabkan oleh gangguan mental, perlu dilakukan
pemeriksaan oleh psikolog atau psikiater.
Gangguan kecemasan
• Gangguan kecemasan umum
(generalized anxiety disorder)
• Fobia
• Gangguan kecemasan sosial
• PTSD (post-traumatic stres
disorder)
• Gangguan panik
• Gangguan obsesif kompulsif (OCD)
Penggunaan Benzodiazepin
• Ansietas
• Insomnia
• Prapembedahan
• Epilepsi
• Kejang
• Putus alkohol
• Gangguan kecemasan umum
• Depresi
 Golongan Benzodiazepin menggantikan
penggunaan golongan Barbiturat yang mulai
ditinggalkan
 Keunggulan benzodiazepine dari barbiturate:
• rendahnya tingkat toleransi obat
• potensi penyalahgunaan yang rendah
• margin dosis aman yang lebar
• tidak menginduksi enzim mikrosom di hati.
 Benzodiazepin telah banyak digunakan sebagai
pengganti barbiturat sebagai premedikasi dan
menimbulkan sedasi pada pasien dalam monitoring
anestesi.
Rumus kimia Benzodiazepin
 Benzodiazepin adalah obat hipnotik-sedatif
terpenting.
 Nama IUPAC 1H-1,2-benzodiazepin atau 1H-
benzo[c][1,2]diazepin.
 Struktur yang ada pada benzodiazepine
menunjukkan kebanyakan mengandung
gugusan karboksamid dalam struktur cincin
heterosiklik beranggota 7.
 Substituen pada posisi 7 ini sangat penting
dalam aktivitas hipnotik-sedatif.
PENGGOLONGAN BENZODIAZEPIN
Berdasarkan kecepatan metabolismenya dapat dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu short acting, long acting,
ultra short acting.
1) long acting.
Obat-obat ini dirombak dengan jalan demetilasi dan hidroksilasi menjadi metabolit aktif (sehingga
memperpanjang waktu kerja) yang kemudian dirombak kembali menjadi oksazepam yang dikonjugasi menjadi
glukoronida tak aktif.
2) Short acting
Obat-obat ini dimetabolisme tanpa menghasilkan zat aktif. Sehingga waktu kerjanya tidak diperpanjang.
Obat-obat ini jarang menghasilkan efek sisa karena tidak terakumulasi pada penggunaan berulang.
3) Ultra short acting
Lama kerjanya sangat kurang dari short acting. Hanya kurang dari 5,5 jam. Efek abstinensia lebih besar terjadi
pada obat-obatan jenis ini. Selain sisa metabolit aktif menentukan untuk perpanjangan waktu kerja, afinitas
terhadap reseptor juga sangant menentukan lamanya efek yang terjadi saat penggunaan
Obat Golongan
Benzodiazepin
• Klordiazepoksid
• klorazepam
• diazepam
• flurazepam
• lorazepam
• oksazepam
• triazolam
• midazolam
• alprazolam
Bentuk sediaan
Tablet Injeksi
Suppositoria
Mekanisme kerja benzodiazepin berkaitan dengan GABA
 GABA atau asam gamma-aminobutirat adalah asam amino yang bertindak sebagai
neurotransmitter inhibisi (penghambat) karena bekerja dengan menghambat sinyal otak tertentu
dan mengurangi aktivitas di sistem saraf. GABA banyak tersebar di dalam neuron korteks.
Neurotransmitter ini juga dapat menempel pada protein yang disebut reseptor GABA-ɑ.
 Aktivitas penempelan GABA tersebut akan memberikan efek menenangkan sehingga membantu
meredakan kondisi-kondisi berikut ini:
• Rasa cemas
• Stres
• Rasa takut
• Mencegah kejang
 Benzodiazepine tidak menggantikan GABA yang mengikat pada reseptor GABA-ɑ, melainkan
meningkatkan kepekaan reseptor GABA-ɑ terhadap neurotransmitter sehingga kanal klorida
terbuka dan terjadi hiperpolarisasi sinaptik membran sel dan penghambatan potensial aksi.
 Hal ini menghasilkan efek anxiolisis, sedasi, amnesia retrograde, potensiasi alkohol, antikonvulsi
dan relaksasi otot skeletal.
1. GABA lepas dari ujung saraf –> berikatan
dengan reseptor GABA –> membuka kanal Cl –
> Cl masuk –> hiperpolarisasi –>
penghambatan transmisi saraf –> depresi CNS
2. Benzodiazepine berikatan pada
benzodiazepine site -> meningkatkan afinitas
reseptor terhadap GABA –> ikatan GABA
dengan reseptor semakin kuat dan lama –>
pembukaan kanal Cl lebih lama –> Cl masuk
lebih massive –> depresi CNS yang terjadi juga
lebih lama dan besar (antikonvulsi)
Farmakodinamik
 Hampir semua efek benzodiazepine bekerja pada SSP dengan efek
utama : sedasi, hypnosis, pengurangan terhadap rangsangan
emosi/ansietas, relaksasi otot, dan anti konvulsi.
 Hanya dua efek saja yang bekerja pada jaringan perifer :
• vasodilatasi koroner (setelah pemberian dosis terapi golongan
benzodiazepine tertentu secara iv),
• dan blokade neuromuskular (yang hanya terjadi pada pemberian dosis
tinggi).
Farmakokinetik
 Sifat fisikokimia dan farmakokinetik benzodiazepine sangat mempengaruhi
penggunaannya dalam klinik karena menentukan lama kerjanya.
 Semua benzodiazepine dalam bentuk nonionic memiliki koefesien distribusi lemak:air
yang tinggi; namun sifat lipofiliknya dapat bervariasi lebih dari 50 kali, bergantung kepada
polaritas dan elektronegativitas berbagai senyawa benzodiazepine.
 Semua benzodiazepin pada dasarnya diabsorpsi sempurna, kecuali klorazepat; obat ini
cepat mengalami dekarboksilasi dalam cairan lambung menjadi N-desmetil-diazepam
(nordazepam), yang kemudian diabsorpsi sempurna.
 Setelah pemberian per oral, kadar puncak benzodiazepin plasma dapat dicapai dalam
waktu 0,5-8 jam. Kecuali lorazepam, absorbsi benzodiazepin melalui suntikan IM tidak
teratur.
 Secara umum penggunaan terapi benzodiazepine bergantung kepada waktu
paruhnya, dan tidak selalu sesuai dengan indikasi yang dipasarkan.
 Benzodiazepin yang bermanfaat sebagai antikonvulsi harus memiliki waktu
paruh yang panjang, dan dibutuhkan cepat masuk ke dalam otak agar dapat
mengatasi status epilepsi secara cepat.
 Benzodiazepin dengan waktu paruh yang pendek diperlukan sebagai hipnotik,
walaupun memiliki kelemahan yaitu peningkatan penyalahgunaan dan dan
berat gejala putus obat setelah penggunaannya secara kronik.
 Sebagai anti ansietas, benzodiazepine harus memiliki waktu paruh yang
panjang, meskipun disertai risiko neuropsikologik disebabkan akumulasi obat.
Dosis penggunaan & ketergantungan
Nama Dosis sedatif
(mg)(penenang)
Dosis ketergantungan dan waktu untuk
menimbulkan ketergantungan
Diazepam 5 – 10 40 – 100 mg x 42 – 120 hari
Klordiazepoksid 10 – 25 75 – 600 mg x 42 – 120 hari
Alprazolam 0,25 – 8 8 – 16 mg x 42 hari
Flunitrazepam 1 – 2 8 – 10 mg x 42 hari
Interaksi Obat
Benzodiazepin memiliki efek aditif dengan obat lain, seperti:
 Beberapa antidepresan misalnya amitriptyline (elavil), doksepin (Adapin, Sinequan),
 penenang besar atau neuroleptik misalnya proklorperazin (compazine), trifluoperazine
(stelazine),
 antikonvulsan misalnya fenobarbital, fenitoin (dilantin), carbamazepine (atretol,
tegretol),
 antihistamin sedatif misalnya diphenhydramine (benadryl), promethazine (phenergan),
 opiat (heroin, morfin, meperidine),
 alkohol.
pasien yang memakai benzodiazepin harus memperhatikan interaksi obat ini, jika obat
penenang yang digunakan dalam dosis tinggi benzodiazepin dapat menambah resiko
kematian.
Mekanisme toleransi
 Dalam suatu teori dikatakan bahwa toleransi penggunaan jangka panjang benzodiazepin
menyebabkan penurunan efektivitas dalam reseptor GABA, yang menyebabkan sistem saraf
menjadi peka terhadap GABA.
 Teori lain mengatakan bahwa golongan benzodiazepin menyebabkan sensitisasi reseptor glutamat.
Sensitisasi ini dapat menyebabkan sistem saraf menjadi peka terhadap NMDA(N-Methyl-D-
aspartate) dan reseptor lainnya. Perubahan reseptor yang disebabkan oleh benzodiazepin
membutuhkan jangka waktu lama untuk kembali ke normal. Ketergantungan benzodiazepin juga
mungkin karena sensitivitas tidak tetap dari reseptor GABAɑ ke berbagai neurotransmitter.
 Dalam penelitian pada hewan, ditemukan bahwa penggunaan benzodiazepin kronis menghasilkan
pergeseran karakteristik titik toleransi dan mengambarkan gejala kecanduan klasik seperti
kecemasan dan kejang ketika pengobatan dihentikan. Perubahan sensitivitas mungkin karena
substitusi dari satu subunit protein yang lain.
 Karena efektivitas mereda, dosis umumnya meningkat dari waktu ke waktu untuk
mempertahankan efek anti-kecemasan. Hal tersebut meningkatkan toleransi dan ketergantungan
untuk benzodiazepin
Efek samping benzodiazepin
• Mengantuk
• Pusing dan sakit kepala
• Tubuh yang gemetar
• Linglung atau kebingungan
• Penurunan kemampuan koordinasi tubuh
• Masalah penglihatan
• Nafsu makan yang bertambah atau menurun
• Mual dan muntah
• Sembelit
• Mulut kering
• Penurunan libido
EFEK YANG TIDAK DIINGINKAN
 Oversedasi
 Penekanan sistem saraf pusat, yakni turunnya fungsi saraf
 Gangguan Memori
 Efek Stimulan Paradox
 Emosional Anestesi
 Gangguan keseimbangan serta kendali gerakan
 Bicara yang tidak jelas
 Ketergantungan
Gejala penyalahgunaan benzodiazepin
penyalahgunaan benzodiazepin kronis dapat mengarah pada gejala-gejala berikut:
• Kecemasan, iritabilitas, gelisah, agitasi
• Insomnia
• Hiperaktivitas otonomik
• Banyak berkeringat
• Kejang
• Serangan panik
• Depresi dan mood swing
• Gejala psikoagitatif seperti tremor
• Gangguan konsentrasi
• Gangguan tidur dan mimpi buruk pada saat penggunaan benzodiazepine
dihentikan
Diagnosa
Penegakan diagnosis benzodiazepine use disorder didasarkan pada kriteria
diagnosis yang dibuat oleh Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders
5 (DSM-5) atau International Classification of Disease X (ICD-X).
1. Anamnesis
2. Diagnosis banding
→alcohol use disorder, opioid use disorder, atau cocaine and amphetamine use
disorder, gangguan cemas, gangguan mood, atau schizophrenia, dll.
3. Pemeriksaan penunjang
→mendeteksi zat dalam darah atau urine pasien untuk menegakkan diagnosis,
mencakup opioid, amphetamine, cocaine, ganja, dan benzodiazepine. Hal ini
karena sering kali pasien menyalahgunakan lebih dari satu macam zat.
4. Kriteria Diagnostik PPDGJ-III
5. Kriteria Diagnosis DSM-5
Terapi
Kelas obat Terapi obat Terapi non-obat Komentar
Benzodiazepin Flumazenil 0,2 mg/min iv,
ulangi sampai max 3 mg
Support fungsi
vital
Kontraindikasi jika ada
penggunaan TCA resiko
kejang
Obat Terapi obat Komentar
Benzodiazepin (short
acting)
Klordiazepoksid 50 mg 3 x sehari atau
lorazepam 2 mg 3 x sehari, jaga dosis utk 5
hari, kmd tappering
Long acting BZD Sama, tapi tambah 5-7 hari utk tappering Alprazolam paling sulit dan
butuh wkt lebih lama
 Ringkasan terapi untuk mengatasi withdrawal syndrome/putus obat (DiPiro, 2008)
 Ringkasan terapi intoksikasi/over dosis untuk mengeliminasi obat dari tubuh,
menjaga fungsi vital tubuh
Cara mengatasi anxiety
 Mencukupi waktu tidur dan istirahat
 Membatasi konsumsi kafein dan menghindari
minuman beralkohol
 Mengurangi stres dengan mencoba teknik
relaksasi, seperti meditasi, yoga, dan
mengkhusyukan waktu sholat untuk umat
muslim
 Melakukan aktivitas fisik atau berolahraga secara
teratur
 Mencoba bertukar pikiran atau curhat dengan
teman yang dipercaya
 Menjaga pola makan
 Menjaga pola hidup
 Mengurangi over thinking
 Kurangi penggunaan gadget
 Meningkatkan keimanan
11. Materi Benzodiazepin.pptx

More Related Content

What's hot

Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)Bagus Utomo
 
Obat saluran pernafasan
Obat saluran pernafasan Obat saluran pernafasan
Obat saluran pernafasan Dedi Kun
 
Psikofarmaka ppt antiansietas
Psikofarmaka ppt  antiansietas Psikofarmaka ppt  antiansietas
Psikofarmaka ppt antiansietas Titis Utami
 
Obat antihipertensi
Obat antihipertensiObat antihipertensi
Obat antihipertensiDenindra Tea
 
Stimulan sistem saraf pusat (ssp)
Stimulan sistem saraf pusat (ssp)Stimulan sistem saraf pusat (ssp)
Stimulan sistem saraf pusat (ssp)riizqii
 
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping ObatJenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obatpjj_kemenkes
 
antikonvulsi anti-parkinson-psikotropik
antikonvulsi anti-parkinson-psikotropikantikonvulsi anti-parkinson-psikotropik
antikonvulsi anti-parkinson-psikotropikStikes BTH Tasikmalaya
 
Home pharmacy care
Home pharmacy careHome pharmacy care
Home pharmacy careHelenWidaya
 
Ppt antibiotik
Ppt antibiotikPpt antibiotik
Ppt antibiotikrula25
 

What's hot (20)

Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
 
Antiparkinson
AntiparkinsonAntiparkinson
Antiparkinson
 
DRUGS DELIVERY SYSTEM
DRUGS DELIVERY SYSTEMDRUGS DELIVERY SYSTEM
DRUGS DELIVERY SYSTEM
 
Hipnotik sedativ
Hipnotik sedativHipnotik sedativ
Hipnotik sedativ
 
(2) obat adrenergik
(2) obat adrenergik(2) obat adrenergik
(2) obat adrenergik
 
Kimia medisinal 2
Kimia medisinal 2Kimia medisinal 2
Kimia medisinal 2
 
Obat saluran pernafasan
Obat saluran pernafasan Obat saluran pernafasan
Obat saluran pernafasan
 
Psikofarmaka ppt antiansietas
Psikofarmaka ppt  antiansietas Psikofarmaka ppt  antiansietas
Psikofarmaka ppt antiansietas
 
Obat antihipertensi
Obat antihipertensiObat antihipertensi
Obat antihipertensi
 
Jenis jenis obat paten (1)
Jenis jenis obat paten (1)Jenis jenis obat paten (1)
Jenis jenis obat paten (1)
 
Stimulan sistem saraf pusat (ssp)
Stimulan sistem saraf pusat (ssp)Stimulan sistem saraf pusat (ssp)
Stimulan sistem saraf pusat (ssp)
 
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping ObatJenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
 
Antijamur
AntijamurAntijamur
Antijamur
 
Skizofrenia
Skizofrenia Skizofrenia
Skizofrenia
 
antikonvulsi anti-parkinson-psikotropik
antikonvulsi anti-parkinson-psikotropikantikonvulsi anti-parkinson-psikotropik
antikonvulsi anti-parkinson-psikotropik
 
Farmakologi antiepilepsi
Farmakologi antiepilepsiFarmakologi antiepilepsi
Farmakologi antiepilepsi
 
PUD
PUDPUD
PUD
 
Home pharmacy care
Home pharmacy careHome pharmacy care
Home pharmacy care
 
Ppt antibiotik
Ppt antibiotikPpt antibiotik
Ppt antibiotik
 
Farmakokinetik Teofilin
Farmakokinetik TeofilinFarmakokinetik Teofilin
Farmakokinetik Teofilin
 

Similar to 11. Materi Benzodiazepin.pptx

Obat_obat_pada_sistem_saraf_pusat_SSP.pptx
Obat_obat_pada_sistem_saraf_pusat_SSP.pptxObat_obat_pada_sistem_saraf_pusat_SSP.pptx
Obat_obat_pada_sistem_saraf_pusat_SSP.pptxAPRIL765663
 
Presentasi farmako parkinson dan ssp
Presentasi farmako parkinson dan sspPresentasi farmako parkinson dan ssp
Presentasi farmako parkinson dan sspPutri MpudtEpriani
 
presentasi terkait OBAT HIPNOTIK SEDATIF.ppt
presentasi terkait OBAT HIPNOTIK SEDATIF.pptpresentasi terkait OBAT HIPNOTIK SEDATIF.ppt
presentasi terkait OBAT HIPNOTIK SEDATIF.pptAsvathamaToby
 
126990 penggolongan obat sistem pencernaan & sistem saraf
126990 penggolongan obat sistem pencernaan & sistem saraf126990 penggolongan obat sistem pencernaan & sistem saraf
126990 penggolongan obat sistem pencernaan & sistem sarafnataliaayp
 
Antipsikotik (Terjemahan Bahasa Indonesia, 3.0)
Antipsikotik (Terjemahan Bahasa Indonesia, 3.0)Antipsikotik (Terjemahan Bahasa Indonesia, 3.0)
Antipsikotik (Terjemahan Bahasa Indonesia, 3.0)Lautan Jiwa
 
Obat Emergensi dan Anestesi.pdf
Obat Emergensi dan Anestesi.pdfObat Emergensi dan Anestesi.pdf
Obat Emergensi dan Anestesi.pdfthedoctor43
 
Farmakoterapi Pada Ganguan Jiwa.pdf
Farmakoterapi Pada Ganguan Jiwa.pdfFarmakoterapi Pada Ganguan Jiwa.pdf
Farmakoterapi Pada Ganguan Jiwa.pdfAlexFabrigaz Apt
 
Makalah psikotropika
Makalah psikotropikaMakalah psikotropika
Makalah psikotropikaYadhi Muqsith
 
Analgesik antipiretik-anasthesi
Analgesik antipiretik-anasthesiAnalgesik antipiretik-anasthesi
Analgesik antipiretik-anasthesiNunung Ayu Novi
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 

Similar to 11. Materi Benzodiazepin.pptx (20)

Praktikum sedasi
Praktikum sedasi Praktikum sedasi
Praktikum sedasi
 
Tinjauan pustaka skizofrenia
Tinjauan pustaka skizofreniaTinjauan pustaka skizofrenia
Tinjauan pustaka skizofrenia
 
Kep jiwa antipsikotik AKPER PEMKAB MUNA
Kep jiwa antipsikotik AKPER PEMKAB MUNAKep jiwa antipsikotik AKPER PEMKAB MUNA
Kep jiwa antipsikotik AKPER PEMKAB MUNA
 
Obat_obat_pada_sistem_saraf_pusat_SSP.pptx
Obat_obat_pada_sistem_saraf_pusat_SSP.pptxObat_obat_pada_sistem_saraf_pusat_SSP.pptx
Obat_obat_pada_sistem_saraf_pusat_SSP.pptx
 
psikofarma4.pptx
psikofarma4.pptxpsikofarma4.pptx
psikofarma4.pptx
 
Presentasi farmako parkinson dan ssp
Presentasi farmako parkinson dan sspPresentasi farmako parkinson dan ssp
Presentasi farmako parkinson dan ssp
 
presentasi terkait OBAT HIPNOTIK SEDATIF.ppt
presentasi terkait OBAT HIPNOTIK SEDATIF.pptpresentasi terkait OBAT HIPNOTIK SEDATIF.ppt
presentasi terkait OBAT HIPNOTIK SEDATIF.ppt
 
Benzodiazepin
BenzodiazepinBenzodiazepin
Benzodiazepin
 
126990 penggolongan obat sistem pencernaan & sistem saraf
126990 penggolongan obat sistem pencernaan & sistem saraf126990 penggolongan obat sistem pencernaan & sistem saraf
126990 penggolongan obat sistem pencernaan & sistem saraf
 
D i-a-z-e-p-a-m
D i-a-z-e-p-a-mD i-a-z-e-p-a-m
D i-a-z-e-p-a-m
 
Antipsikotik (Terjemahan Bahasa Indonesia, 3.0)
Antipsikotik (Terjemahan Bahasa Indonesia, 3.0)Antipsikotik (Terjemahan Bahasa Indonesia, 3.0)
Antipsikotik (Terjemahan Bahasa Indonesia, 3.0)
 
Obat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusatObat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusat
 
Obat Emergensi dan Anestesi.pdf
Obat Emergensi dan Anestesi.pdfObat Emergensi dan Anestesi.pdf
Obat Emergensi dan Anestesi.pdf
 
Farmakoterapi Pada Ganguan Jiwa.pdf
Farmakoterapi Pada Ganguan Jiwa.pdfFarmakoterapi Pada Ganguan Jiwa.pdf
Farmakoterapi Pada Ganguan Jiwa.pdf
 
Makalah psikotropika
Makalah psikotropikaMakalah psikotropika
Makalah psikotropika
 
Analgesik antipiretik-anasthesi
Analgesik antipiretik-anasthesiAnalgesik antipiretik-anasthesi
Analgesik antipiretik-anasthesi
 
Konsep psikofarmaka
Konsep psikofarmakaKonsep psikofarmaka
Konsep psikofarmaka
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 

Recently uploaded

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 

Recently uploaded (20)

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 

11. Materi Benzodiazepin.pptx

  • 2. Kompetensi yang dicapai : Mahasiswa mampu menjelaskan proses ketergantungan pada Benzodiazepin
  • 3. Pengertian dan Sejarah  Benzodiazepin dikembangkan pertama kali pada akhir tahun 1940-an dengan derivat pertama kali yang dipasarkan adalah klordiazepoksid (semula dinamakan methaminodiazepokside) pada tahun 1960  Dilakukan biotransformasi menjadi diazepam (1963), nitrazepam (1965), oksazepam (1966), medazepam (1971), lorazepam (1972), klorazepat (1973), flurazepam (1974), temazepam (1977), triazolam dan clobazam (1979), ketazolam (1980), lormetazepam (1981), flunirazepam, bromazepam, prazepam (1982), dan alprazolam (1983).
  • 4. Definisi  Benzodiazepin adalah sekelompok obat golongan psikotropika yang mempunyai efek antiansietas (anti cemas) atau dikenal sebagai minor tranquilizer, dan psikoleptika.  Benzodiazepin memiliki lima efek farmakologi sekaligus, yaitu anxiolisis, sedasi, anti konvulsi, relaksasi otot melalui medula spinalis, dan amnesia retrograde.
  • 5. Setiap orang dapat merasa cemas ketika hendak menghadapi atau sedang berada dalam situasi yang dianggap dapat menimbulkan stres adalah hal yang normal. Orang yang cemas biasanya akan merasakan gejala-gejala berikut ini: • Gugup, gelisah, dan tegang • Detak jantung cepat • Napas cepat • Gemetaran • Sulit atau bahkan tidak bisa tidur • Banyak berkeringat • Tubuh terasa lemas • Sulit konsentrasi • Adanya perasaan seperti akan ditimpa bahaya Anxiety/kecemasan
  • 6.  Cemas atau anxiety tidak selalu buruk. Dengan pikiran positif, rasa cemas yang muncul dapat dijadikan motivasi atau dorongan untuk dapat mengatasi tantangan atau situasi tertentu.  Hal yang perlu diwaspadai adalah ketika rasa cemas tetap muncul meski faktor pemicunya sudah hilang atau perasaan cemas muncul tanpa alasan jelas dan mengganggu aktivitas. Dalam hal ini, Anda patut mencurigai adanya gangguan kecemasan.  Masing-masing penderita dapat merasakan gejala yang berbeda, tergantung jenis gangguan kecemasan yang dideritanya. Untuk menentukan apakah anxiety yang muncul terbilang normal atau disebabkan oleh gangguan mental, perlu dilakukan pemeriksaan oleh psikolog atau psikiater.
  • 7. Gangguan kecemasan • Gangguan kecemasan umum (generalized anxiety disorder) • Fobia • Gangguan kecemasan sosial • PTSD (post-traumatic stres disorder) • Gangguan panik • Gangguan obsesif kompulsif (OCD)
  • 8. Penggunaan Benzodiazepin • Ansietas • Insomnia • Prapembedahan • Epilepsi • Kejang • Putus alkohol • Gangguan kecemasan umum • Depresi
  • 9.  Golongan Benzodiazepin menggantikan penggunaan golongan Barbiturat yang mulai ditinggalkan  Keunggulan benzodiazepine dari barbiturate: • rendahnya tingkat toleransi obat • potensi penyalahgunaan yang rendah • margin dosis aman yang lebar • tidak menginduksi enzim mikrosom di hati.  Benzodiazepin telah banyak digunakan sebagai pengganti barbiturat sebagai premedikasi dan menimbulkan sedasi pada pasien dalam monitoring anestesi.
  • 10. Rumus kimia Benzodiazepin  Benzodiazepin adalah obat hipnotik-sedatif terpenting.  Nama IUPAC 1H-1,2-benzodiazepin atau 1H- benzo[c][1,2]diazepin.  Struktur yang ada pada benzodiazepine menunjukkan kebanyakan mengandung gugusan karboksamid dalam struktur cincin heterosiklik beranggota 7.  Substituen pada posisi 7 ini sangat penting dalam aktivitas hipnotik-sedatif.
  • 11. PENGGOLONGAN BENZODIAZEPIN Berdasarkan kecepatan metabolismenya dapat dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu short acting, long acting, ultra short acting. 1) long acting. Obat-obat ini dirombak dengan jalan demetilasi dan hidroksilasi menjadi metabolit aktif (sehingga memperpanjang waktu kerja) yang kemudian dirombak kembali menjadi oksazepam yang dikonjugasi menjadi glukoronida tak aktif. 2) Short acting Obat-obat ini dimetabolisme tanpa menghasilkan zat aktif. Sehingga waktu kerjanya tidak diperpanjang. Obat-obat ini jarang menghasilkan efek sisa karena tidak terakumulasi pada penggunaan berulang. 3) Ultra short acting Lama kerjanya sangat kurang dari short acting. Hanya kurang dari 5,5 jam. Efek abstinensia lebih besar terjadi pada obat-obatan jenis ini. Selain sisa metabolit aktif menentukan untuk perpanjangan waktu kerja, afinitas terhadap reseptor juga sangant menentukan lamanya efek yang terjadi saat penggunaan
  • 12. Obat Golongan Benzodiazepin • Klordiazepoksid • klorazepam • diazepam • flurazepam • lorazepam • oksazepam • triazolam • midazolam • alprazolam
  • 15. Mekanisme kerja benzodiazepin berkaitan dengan GABA  GABA atau asam gamma-aminobutirat adalah asam amino yang bertindak sebagai neurotransmitter inhibisi (penghambat) karena bekerja dengan menghambat sinyal otak tertentu dan mengurangi aktivitas di sistem saraf. GABA banyak tersebar di dalam neuron korteks. Neurotransmitter ini juga dapat menempel pada protein yang disebut reseptor GABA-ɑ.  Aktivitas penempelan GABA tersebut akan memberikan efek menenangkan sehingga membantu meredakan kondisi-kondisi berikut ini: • Rasa cemas • Stres • Rasa takut • Mencegah kejang  Benzodiazepine tidak menggantikan GABA yang mengikat pada reseptor GABA-ɑ, melainkan meningkatkan kepekaan reseptor GABA-ɑ terhadap neurotransmitter sehingga kanal klorida terbuka dan terjadi hiperpolarisasi sinaptik membran sel dan penghambatan potensial aksi.  Hal ini menghasilkan efek anxiolisis, sedasi, amnesia retrograde, potensiasi alkohol, antikonvulsi dan relaksasi otot skeletal.
  • 16. 1. GABA lepas dari ujung saraf –> berikatan dengan reseptor GABA –> membuka kanal Cl – > Cl masuk –> hiperpolarisasi –> penghambatan transmisi saraf –> depresi CNS 2. Benzodiazepine berikatan pada benzodiazepine site -> meningkatkan afinitas reseptor terhadap GABA –> ikatan GABA dengan reseptor semakin kuat dan lama –> pembukaan kanal Cl lebih lama –> Cl masuk lebih massive –> depresi CNS yang terjadi juga lebih lama dan besar (antikonvulsi)
  • 17.
  • 18. Farmakodinamik  Hampir semua efek benzodiazepine bekerja pada SSP dengan efek utama : sedasi, hypnosis, pengurangan terhadap rangsangan emosi/ansietas, relaksasi otot, dan anti konvulsi.  Hanya dua efek saja yang bekerja pada jaringan perifer : • vasodilatasi koroner (setelah pemberian dosis terapi golongan benzodiazepine tertentu secara iv), • dan blokade neuromuskular (yang hanya terjadi pada pemberian dosis tinggi).
  • 19. Farmakokinetik  Sifat fisikokimia dan farmakokinetik benzodiazepine sangat mempengaruhi penggunaannya dalam klinik karena menentukan lama kerjanya.  Semua benzodiazepine dalam bentuk nonionic memiliki koefesien distribusi lemak:air yang tinggi; namun sifat lipofiliknya dapat bervariasi lebih dari 50 kali, bergantung kepada polaritas dan elektronegativitas berbagai senyawa benzodiazepine.  Semua benzodiazepin pada dasarnya diabsorpsi sempurna, kecuali klorazepat; obat ini cepat mengalami dekarboksilasi dalam cairan lambung menjadi N-desmetil-diazepam (nordazepam), yang kemudian diabsorpsi sempurna.  Setelah pemberian per oral, kadar puncak benzodiazepin plasma dapat dicapai dalam waktu 0,5-8 jam. Kecuali lorazepam, absorbsi benzodiazepin melalui suntikan IM tidak teratur.
  • 20.  Secara umum penggunaan terapi benzodiazepine bergantung kepada waktu paruhnya, dan tidak selalu sesuai dengan indikasi yang dipasarkan.  Benzodiazepin yang bermanfaat sebagai antikonvulsi harus memiliki waktu paruh yang panjang, dan dibutuhkan cepat masuk ke dalam otak agar dapat mengatasi status epilepsi secara cepat.  Benzodiazepin dengan waktu paruh yang pendek diperlukan sebagai hipnotik, walaupun memiliki kelemahan yaitu peningkatan penyalahgunaan dan dan berat gejala putus obat setelah penggunaannya secara kronik.  Sebagai anti ansietas, benzodiazepine harus memiliki waktu paruh yang panjang, meskipun disertai risiko neuropsikologik disebabkan akumulasi obat.
  • 21. Dosis penggunaan & ketergantungan Nama Dosis sedatif (mg)(penenang) Dosis ketergantungan dan waktu untuk menimbulkan ketergantungan Diazepam 5 – 10 40 – 100 mg x 42 – 120 hari Klordiazepoksid 10 – 25 75 – 600 mg x 42 – 120 hari Alprazolam 0,25 – 8 8 – 16 mg x 42 hari Flunitrazepam 1 – 2 8 – 10 mg x 42 hari
  • 22. Interaksi Obat Benzodiazepin memiliki efek aditif dengan obat lain, seperti:  Beberapa antidepresan misalnya amitriptyline (elavil), doksepin (Adapin, Sinequan),  penenang besar atau neuroleptik misalnya proklorperazin (compazine), trifluoperazine (stelazine),  antikonvulsan misalnya fenobarbital, fenitoin (dilantin), carbamazepine (atretol, tegretol),  antihistamin sedatif misalnya diphenhydramine (benadryl), promethazine (phenergan),  opiat (heroin, morfin, meperidine),  alkohol. pasien yang memakai benzodiazepin harus memperhatikan interaksi obat ini, jika obat penenang yang digunakan dalam dosis tinggi benzodiazepin dapat menambah resiko kematian.
  • 23. Mekanisme toleransi  Dalam suatu teori dikatakan bahwa toleransi penggunaan jangka panjang benzodiazepin menyebabkan penurunan efektivitas dalam reseptor GABA, yang menyebabkan sistem saraf menjadi peka terhadap GABA.  Teori lain mengatakan bahwa golongan benzodiazepin menyebabkan sensitisasi reseptor glutamat. Sensitisasi ini dapat menyebabkan sistem saraf menjadi peka terhadap NMDA(N-Methyl-D- aspartate) dan reseptor lainnya. Perubahan reseptor yang disebabkan oleh benzodiazepin membutuhkan jangka waktu lama untuk kembali ke normal. Ketergantungan benzodiazepin juga mungkin karena sensitivitas tidak tetap dari reseptor GABAɑ ke berbagai neurotransmitter.  Dalam penelitian pada hewan, ditemukan bahwa penggunaan benzodiazepin kronis menghasilkan pergeseran karakteristik titik toleransi dan mengambarkan gejala kecanduan klasik seperti kecemasan dan kejang ketika pengobatan dihentikan. Perubahan sensitivitas mungkin karena substitusi dari satu subunit protein yang lain.  Karena efektivitas mereda, dosis umumnya meningkat dari waktu ke waktu untuk mempertahankan efek anti-kecemasan. Hal tersebut meningkatkan toleransi dan ketergantungan untuk benzodiazepin
  • 24. Efek samping benzodiazepin • Mengantuk • Pusing dan sakit kepala • Tubuh yang gemetar • Linglung atau kebingungan • Penurunan kemampuan koordinasi tubuh • Masalah penglihatan • Nafsu makan yang bertambah atau menurun • Mual dan muntah • Sembelit • Mulut kering • Penurunan libido
  • 25. EFEK YANG TIDAK DIINGINKAN  Oversedasi  Penekanan sistem saraf pusat, yakni turunnya fungsi saraf  Gangguan Memori  Efek Stimulan Paradox  Emosional Anestesi  Gangguan keseimbangan serta kendali gerakan  Bicara yang tidak jelas  Ketergantungan
  • 26. Gejala penyalahgunaan benzodiazepin penyalahgunaan benzodiazepin kronis dapat mengarah pada gejala-gejala berikut: • Kecemasan, iritabilitas, gelisah, agitasi • Insomnia • Hiperaktivitas otonomik • Banyak berkeringat • Kejang • Serangan panik • Depresi dan mood swing • Gejala psikoagitatif seperti tremor • Gangguan konsentrasi • Gangguan tidur dan mimpi buruk pada saat penggunaan benzodiazepine dihentikan
  • 27. Diagnosa Penegakan diagnosis benzodiazepine use disorder didasarkan pada kriteria diagnosis yang dibuat oleh Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders 5 (DSM-5) atau International Classification of Disease X (ICD-X). 1. Anamnesis 2. Diagnosis banding →alcohol use disorder, opioid use disorder, atau cocaine and amphetamine use disorder, gangguan cemas, gangguan mood, atau schizophrenia, dll. 3. Pemeriksaan penunjang →mendeteksi zat dalam darah atau urine pasien untuk menegakkan diagnosis, mencakup opioid, amphetamine, cocaine, ganja, dan benzodiazepine. Hal ini karena sering kali pasien menyalahgunakan lebih dari satu macam zat. 4. Kriteria Diagnostik PPDGJ-III 5. Kriteria Diagnosis DSM-5
  • 28. Terapi Kelas obat Terapi obat Terapi non-obat Komentar Benzodiazepin Flumazenil 0,2 mg/min iv, ulangi sampai max 3 mg Support fungsi vital Kontraindikasi jika ada penggunaan TCA resiko kejang Obat Terapi obat Komentar Benzodiazepin (short acting) Klordiazepoksid 50 mg 3 x sehari atau lorazepam 2 mg 3 x sehari, jaga dosis utk 5 hari, kmd tappering Long acting BZD Sama, tapi tambah 5-7 hari utk tappering Alprazolam paling sulit dan butuh wkt lebih lama  Ringkasan terapi untuk mengatasi withdrawal syndrome/putus obat (DiPiro, 2008)  Ringkasan terapi intoksikasi/over dosis untuk mengeliminasi obat dari tubuh, menjaga fungsi vital tubuh
  • 29. Cara mengatasi anxiety  Mencukupi waktu tidur dan istirahat  Membatasi konsumsi kafein dan menghindari minuman beralkohol  Mengurangi stres dengan mencoba teknik relaksasi, seperti meditasi, yoga, dan mengkhusyukan waktu sholat untuk umat muslim  Melakukan aktivitas fisik atau berolahraga secara teratur  Mencoba bertukar pikiran atau curhat dengan teman yang dipercaya  Menjaga pola makan  Menjaga pola hidup  Mengurangi over thinking  Kurangi penggunaan gadget  Meningkatkan keimanan