Mengerti dan Memahami lobby menjadi penting dalam Ilmu Komunikasi. Melalui teknik Lobby ini mungkin kita akan mudah pencapaian goal-goal dalam dunia pekerjaan, bisnis dll untuk Prestasi dan karier kita yang lebih baik.
2. PENGANTAR
Lobby atau diplomasi (dalam istilah politik)
merupakan salah satu cara dalam menyelesaikan
sebuah konflik. Konflik yang dimaksud disini adalah
konflik dalam batasan yang luas, yaitu adanya dua
hal atau lebih, baik sipatnya personal maupun
kelompok yang terlibat dalam suatu interaksi yang
saling berlawanan/ tidak sepaham.
Dalam dunia politik istilah “pelobian” adalah
merupakan usaha individu atau kelompok dalam
kerangka berpartisipasi politik, untuk menghubungi
para pemimpin politik atau pejabat pemerintah
dengan tujuan mempengaruhi keputusan pada suatu
masalah yang dapat menguntungkan sekelompok
orang.
3. Istilah lobbying atau “Lobi” dalam bahasa Indonesia sering
dikaitkan dengan kegiatan politik dan bisnis. Perkembangan dewasa
ini Lobi/melobi tampaknya tidak terbatas pada kegiatan
tersebut, namun mulai dirasakan oleh manajer organisasi untuk
menunjang kegiatan manajerialnya.
Kata “Melobi” terdapat dalam kamus bahasa Indonesia dengan
pengertian: melakukan pendekatan secara tidak resmi/ informal.
Menilik asal kata lobi yang berarti teras atau ruang depan/ruang
tunggu yang terdapat di hotel-hotel, tempat dimana para tamu duduk-
duduk dan bertemu dengan santai. Kemungkinan kata lobi melatar
belakangi perkembangan istilah “melobi” yang terjadi karena
kebiasaan para anggota parlemen di Inggris yang biasa berkumpul di
lobi ruang sidang dan memanfaatkan pertemuan di ruang tersebut
untuk melakukan berbagai pendekatan, diantara persidangan.
4. PENGERTIAN LOBBY
Menurut Anwar (1997) definisi yang lebih luas adalah suatu upaya
informal dan persuasif yang dilakukan oleh satu pihak (perorangan,
kelompok, Swasta, pemerintah) yang memiliki kepentingan tertentu
untuk menarik dukungan dari pihak pihak yang dianggap memiliki
pengaruh atau wewenang, sehingga target yang diinginkan dapat
tercapai.
Menurut Pramono (1997) lobi merupakan suatu pressure group yang
mempraktekkan kiat-kiat untuk mempengaruhi orang-orang dan
berupaya mendapatkan relasi yang bermanfaat.
Maschab (1997) lebih menekankan bahwa lobbying adalah segala
bentuk upaya yang dilakukan oleh suatu pihak untuk menarik atau
memperoleh dukungan pihak lain.
Dengan demikian ada upaya dari pihak yang berkepentingan
untuk aktif melakukan pendekatan kepada pihak lain agar bisa
memahami pandangan atau keinginanmya dan kemudian menerima
dan mendukung apa yang diharapkan oleh pelaku lobbying.
5. APA YANG DIMAKSUD DENGAN TEKNIK
LOBBY?
Cara atau teknik lobby ada berbagai macam tergantung
pada target yang ingin dicapai. Ada lobby dengan target
menang, sehingga bisa jadi bohong atau bahkan
licik, lobby dengan target win-win solution. Atau bisa juga
dengan target agar tidak terlalu “memalukan” ketika
akhirnya kalah.
Masing-masing cara/gaya melobby tergantung pada
kondisi obyektif di lapangan serta tergantung pada pihak
lain yang kita lobby.
6. MENGAPA HARUS DILAKUKAN LOBBY?
Lobby sangat penting dalam kehidupan berorganisasi
artinya dapat kita gunakan untuk mengukur tingkat
kekuatan internal kita, citra yang ditangkap publik serta
kredibilitas, dan akuntabilitas di hadapan pihak lain.
Lobby juga diperlukan untuk “memuluskan” berbagai
proses yang sedang dilakukan.
7. BAGAIMANA CARA MELAKUKAN LOBBY?
Lobby dilakukan bisa dengan berbagai cara, tergantung
pada siapa dan dalam waktu seperti apa. Lobby bisa di
mulai dengan “teknik mengambil hati” sampai dengan
“teknik menutup urat nadi” orang lain/ organisasi lain.
8. APA KEUNTUNGAN LOBBY?
Keuntungan lobby adalah mempercepat proses
birokrasi, memperpendek waktu penyelesaian
masalah serta mengurangi resiko kerugian yang
akan di terima.
9. MENGAPA KITA BUTUH MELAKUKAN LOBBY?
Hal ini penting untuk memperluas pencapaian target dan
tujuan kita dalam organisasi yang hendak dicapai,
semakin bagus lobby yang kita lakukan, maka semakin
cepat target dan tujuan bisa di raih.
10. BAGAIMANA LOBBY BISA DILAKUKAN ?
Lobby bisa kita lakukan kalau “lawan” kita kira-kira
seimbang atau lebih kuat. Kalau seimbang bisa jadi
sama-sama akan rugi (hancur) dan ini jelas tidak
dikehendaki oleh kedua belah pihak. Sedangkan jika
lawan lebih kuat maka yang di cari adalah bagaimana
agar kita bisa mengurangi kekalahan atau mencari titik
temu sehingga tidak jadi konflik yang berkepanjangan.
11. APA YANG HARUS KITA PERHITUNGKAN SAAT
MELOBBY?
Yang harus diperhitungkan oleh seorang pelobby yang
baik adalah :
Pelobby harus menetapkan tujuan/ target berdasarkan
kekuatan yang sungguhnya;
Pelobby harus dapat menilai tujuan/target berdasarkan
kekuatan “lawan” dengan cermat;
Pelobby harus menetapkan seberapa jauh tujuan yang
berbeda itu bisa di cari titik komprominya ;
Pelobby harus menggunakan sarana yang tepat untuk
mencapai tujuan.
12. PERSIAPAN SEBELUM MELAKUKAN LOBBY
Pihak pelobby harus menyiapkan orang yang punya
visi part of solution, bukan orang yang jadi part of
problem.
Pihak pelobby harus punya tujuan yang jelas, akurat
dan ditopang dengan kekuatan yang memadai.
Pihak pelobby harus memperhitungkan kondisi
obyektif dan sudut pandang lawan.
Pihak pelobby harus bersedia berkompromi dengan
berbagai tingkatan target yang akan di raih.
13. KARAKTERISTIK LOBBY
Bersifat tidak resmi/ Informal dapat dilakukan diluar forum atau
perundingan yang secara resmi disepakati.
Bentuk dapat beragam dapat berupa obrolan yang dimulai
dengan tegur sapa, atau dengan surat, e-
mail, FB, Twiter, Bloger, BBM dll.
Waktu dan tempat dapat kapan dan dimana saja sebatas dalam
kondisi wajar atau suasana memungkinkan. Waktu yang
dipilih atau dipergunakan dapat mendukung dan menciptakan
suasan yang menyenangkan, sehingga orang dapat bersikap
rilek.
Pelaku /aktor atau pihak yang melakukan lobbying dapat
beragam dan siapa saja yakni pihak yang bekepentingan yang
terkait pada obyek lobby.
Bila dibutuhkan dapat melibatkan pihak ketiga untuk perantara
Arah pendekatan dapat bersifat satu arah pihak yang melobi
harus aktif mendekati pihak yang dilobby. Pelobi diharapkan
tidak bersikap pasif atau menunggu pihak lain sehingga terkesan
kurang perhatian.
14. CARA-CARA MELOBBY
1. Tidak langsung :
Lobby bisa dilakukan dengan cara tidak langsung hal ini mengandung
pengertian tidak harus satu pihak atau satu orang yang berkepentingan
menghubungi mendekati sendiri pihak lain yang mau dilobby.
Pendekatan itu bisa dilakukan dengan perantaraan pihak lain (terutama
yang dianggap punya akses atau mempunyai hubungan yang dekat
dengan pihak yang dilobby).
Dalam hal seperti ini maka satu hal yang sangat penting diperhatikan
oleh pihak yang melobby adalah kepercayaan atau kredibilitas pihak
ketiga yang dijadikan perantara atau penghubung tersebut.
Kendala lain jangan sampai gara-gara lobbying yang dilakukan dengan
menggunakan jasa pihak lain (pihak ketiga) justru merusak hubungan
yang sudah ada, karena kesalahan atau ulah pihak ketiga tersebut .
Kendala lain dalam menggunakan cara tidak langsung adalah pihak
ketiga atau perantara tersebut tidak selalu menguasai atau mengerti
permasalahan atau obyek yang jadi sasaran. Disamping itu apabila
obyek yang jadi sasaran bersifat rahasia maka akan membuka
kemungkinan bagi kebocoran terhadap rahasia tersebut.
15. LANJUTAN...
2. Langsung
Berbeda cara ini pihak yang berkepentingan harus bisa bertemu
atau berkomunikasi secara langsung dengan pihak yang dilobby
dengan kata lain pihak-pihak yang terlibat bertemu atau
berkomunikasi secara langsung tidak menggunakan perantara atau
pihak ketiga cara langsung ini jelas lebih baik dari pada cara tidak
langsung tetapi kendalanya adalah bahwa :
a. Pihak pihak yang terlibat tidak selalu saling mengenal
b. Tidak semua orang mempunyai kemampuan berkomunikasi
dengan baik.
c. Kesan terhadap pribadi tidak selalu sama dengan kesan
terhadap lembaga. Jelasnya seseorang mungkin saja kurang
suka atau kurang menghormati orang tertentu tetapi terhadap
lembaga yang dipimpinnya dia tidak ada masalah dalam hal
seperti ini tentu akan lebih baik apabila yang melakukan lobby
adalah orang lain atau staf pada lembaga
tersebut
16. LANJUTAN....
3. Terbuka
Yang dimaksud dengan cara terbuka adalah lobbying
yang dilakukan tanpa ketakutan untuk diketahui orang
lain, Lobby yang dilakukan secara terbuka memang
tidak harus berarti dengan sengaja diekspose atau
diberitahukan kepada khalayak, tetapi kalaupun
diketahui masyarakat bukan merupakan masalah.
Lobbying dengan cara terbuka ini biasanya dilakukan
oleh dan diantara kelompok misalnya pendekatan yang
dilakukan oleh partai politik tertentu pada salah satu
Organisasi Massa atau sebaliknya, dan antara suatu
Ormas pada Ormas yang lain.
17. LANJUTAN...
4. Tertutup
Yang dimaksud lobbying tertutup adalah apabila
lobbying dilakukan secara diam-diam agar tidak
diketahui oleh pihak lain apalagi masyarakat.
Lobbying dengan cara ini biasanya bersifat
perorangan yaitu yang dilakukan secara pribadi
atau oleh seseorang pada orang tertentu
Lobbying cara ini dilakukan karena apabila
sampai diketahui oleh pihak lain maka bisa
berakibat negatif atau merugikan pihak yang
melakukan lobby tersebut maupun pihak yang
dilobby.
18. CARA LOBBYING
Agar lobbying yang kita lakukan berhasil dengan
baik atau sekurang-kurangnya tidak menimbulkan
penolakan yang mungkin keras atau sikap antipati
maka perlu kiranya diperhatikan beberapa petunjuk
teknis sebagai berikut:
Perlu mengenal/mengindentifikasi target lobby
dengan baik.
Perfomance /Penampilan diri yang baik.
Memperhatikan situasi dan kondisi.
Mengemas pesan.
Jangan takut gagal
19. LANGKAH-LANGKAH PERSIAPAN MELAKUKAN
LOBBYING:
1. Menguasai masalah yang dibicarakan
2. Mulai berbicara bila situasi telah memungkinkan
3. Mengarahkan dengan tepat agar dapat memancing
perhatian.
4. Cara berbicara harus jelas dan jangan terlalu cepat,
mengatur volume suara dan mempersiapkan kata –
kata dengan baik.
5. Memperhatikan sikap, pandangan mata, gerak gerik
yang membantu.
6. Sopan, saling menghormati, dan menyiratkan rasa
persaudaraan .