Teks tersebut membahas tentang pentingnya komunikasi interpersonal dalam membangun hubungan yang erat. Komunikasi interpersonal melibatkan pendedahan diri secara sukarela kepada orang lain, yang membantu memahami diri sendiri, orang lain, serta membangun kepercayaan. Efektivitas komunikasi interpersonal tergantung pada sikap terbuka, empati, dukungan, positif, serta kesetaraan antara pihak yang berkomunikasi.
1. Membina perhubungan melalui bicara.
Salah satu perkara penting dalam mengembangkan dan menilai konsep kendiri adalah dengan melihatreaksi
dan tindak balas orang lain terhadap pendedahan kendiri.Pendedahan kendiri berlaku apabila anda dengan
sengaja mendedahkan maklumatperibadi anda terhadap orang lain yang tidak akan diketahui melainkan jika
diberitahu.
Kita boleh mengagak umur,ketinggian dan beratdengan sekadar melihat.Tetapi mustahil untuk menjangka
secara tepatmelainkan anda diberitahu.Pendedahan kendiri bukan sahaja membantu orang lain memahami
anda,ia juga menandakan tahap kepercayaan dan penerimaan orang lain terhadap anda.
Hubungan yang lebih baik dalam persahabatan mahupun kekeluargaan tidak akan mencapai peringkatyang
lebih erat tanpa pendedahan kendiri,sebaliknya ia sekadar perhubungan palsu atau secara terpaksa kerana
sebab-sebab tertentu.Anda boleh menilai konsep kendiri orang lain dan diri anda sendiri hanya apabila kedua -
dua pihak bersedia mendedahkan diri antara satu sama lain.
Tahukah anda mengapa salah seorang rakan yang anda kenali di anggap sebagai rakan karib? Hatta diri penulis
juga mempunyai rakan karib.Tanpa ragu-ragu,salah satu karateristik yang menjadikan seseorang itu sebagai
rakan paling akrab dengan diri anda ialah kesediaan kedua-dua pihak berkongsi maklumatperibadi.
Apabila anda bersama dengannya,anda bersedia untuk berkongsi rahsia diri,buruk atau baik berbanding rakan -
rakan lain yang mengenali anda secara luaran.Dua orang penyelidik,Irwin Altman dan Dalmas Taylor telah
memperkenalkan model ‘penembusan sosial’ (social penetration).Cuba anda bayangkan sebiji kek berbentuk
bulat. Ia mewakili semua maklumatberkenaan diri anda yang berkemungkinan didedahkan kepada orang lain.
Kek tersebutdipotong dan dibahagi-bahagikan mengikutsaizyang sama.Setiap bahagian mewakili sebahagian
daripada diri anda.Contohnya, beberapa bahagian kek tersebutmewakili diri anda yang berkaitan dengan
aktiviti, kepercayaan dan agama,keluarga,sekolah,ketakutan,pengalaman hidup atau apa sahaja yang
berkaitan.Dilihat dari jenis Interaksi dalam komunikasi, komunikasi dapat dibedakan atas tiga
kategori yaitu komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok kecil dan komunikasi publik.
Apa itu Komunikasi Interpersonal :
Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan
paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung
diketahui balikannya. (Muhammad, 2005,p.158-159).
Menurut Devito (1989), komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu
orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai
dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera (Effendy,2003, p.
30).
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang
memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara
verbal atau nonverbal. Komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi yang hanya dua
orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan sebagainya
(Mulyana, 2000, p. 73)
Menurut Effendi, pada hakekatnya komunikasi interpersonal adalah komunikasi antar
komunikator dengan komunikan, komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam upaya
mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis berupa
percakapan. Arus balik bersifat langsung, komunikator mengetahui tanggapan komunikan
ketika itu juga. Pada saat komunikasi dilancarkan, komunikator mengetahui secara pasti
apakah komunikasinya positif atau negatif, berhasil atau tidaknya. Jika ia dapat memberikan
kesempatan pada komunikan untuk bertanya seluas-luasnya (Sunarto, 2003, p. 13).
Klasifikasi Komunikasi Interpersonal
Redding yang dikutip Muhammad (2004, p. 159-160) mengembangkan klasifikasi
komunikasi interpersonal menjadi interaksi intim, percakapan sosial, interogasi atau
pemeriksaan dan wawancara.
2. a. Interaksi intim termasuk komunikasi di antara teman baik, anggota famili, dan orang-orang
yang sudah mempunyai ikatan emosional yang kuat.
b. Percakapan sosial adalah interaksi untuk menyenangkan seseorang secara sederhana. Tipe
komunikasi tatap muka penting bagi pengembangan hubungan informal dalam organisasi.
Misalnya dua orang atau lebih bersama-sama dan berbicara tentang perhatian, minat di luar
organisasi seperti isu politik, teknologi dan lain sebagainya.
c. Interogasi atau pemeriksaan adalah interaksi antara seseorang yang ada dalam kontrol,
yang meminta atau bahkan menuntut informasi dari yang lain. Misalnya seorang karyawan
dituduh mengambil barang-barang organisasi maka atasannya akan menginterogasinya untuk
mengetahui kebenarannya.
d) Wawancara adalah salah satu bentuk komunikasi interpersonal di mana dua orang terlibat
dalam percakapan yang berupa tanya jawab. Misalnya atasan yang mewawancarai
bawahannya untuk mencari informasi mengenai suatu pekerjaannya.
Tujuan Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal mungkin mempunyai beberapa tujuan. Di sini akan dipaparkan 6
tujuan, antara lain ( Muhammad, 2004, p. 165-168 ) :
a. Menemukan Diri Sendiri
Salah satu tujuan komunikasi interpersonal adalah menemukan personal atau pribadi. Bila
kita terlibat dalam pertemuan interpersonal dengan orang lain kita belajar banyak sekali
tentang diri kita maupun orang lain.
Komunikasi interpersonal memberikan kesempatan kepada kita untuk berbicara tentang apa
yang kita sukai, atau mengenai diri kita. Adalah sangat menarik dan mengasyikkan bila
berdiskusi mengenai perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita sendiri. Dengan membicarakan
diri kita dengan orang lain, kita memberikan sumber balikan yang luar biasa pada perasaan,
pikiran, dan tingkah laku kita.
b. Menemukan Dunia Luar
Hanya komunikasi interpersonal menjadikan kita dapat memahami lebih banyak tentang diri
kita dan orang lain yang berkomunikasi dengan kita. Banyak informasi yang kita ketahui
datang dari komunikasi interpersonal, meskipun banyak jumlah informasi yang datang
kepada kita dari media massa hal itu seringkali didiskusikan dan akhirnya dipelajari
atau didalami melalui interaksi interpersonal.
c. Membentuk Dan Menjaga Hubungan Yang Penuh Arti
Salah satu keinginan orang yang paling besar adalah membentuk dan memelihara hubungan
dengan orang lain. Banyak dari waktu kita pergunakan dalam komunikasi interpersonal
diabadikan untuk membentuk dan menjaga hubungan sosial dengan orang lain.
d. Berubah Sikap Dan Tingkah Laku
Banyak waktu kita pergunakan untuk mengubah sikap dan tingkah laku orang lain dengan
pertemuan interpersonal. Kita boleh menginginkan mereka memilih cara tertentu, misalnya
mencoba diet yang baru, membeli barang tertentu, melihat film, menulis membaca buku,
memasuki bidang tertentu dan percaya bahwa sesuatu itu benar atau salah. Kita banyak
menggunakan waktu waktu terlibat dalam posisi interpersonal.
e. Untuk Bermain Dan Kesenangan
Bermain mencakup semua aktivitas yang mempunyai tujuan utama adalah mencari
kesenangan. Berbicara dengan teman mengenai aktivitas kita pada waktu akhir pecan,
3. berdiskusi mengenai olahraga, menceritakan cerita dan cerita lucu pada umumnya hal itu
adalah merupakan pembicaraan yang untuk menghabiskan waktu. Dengan melakukan
komunikasi interpersonal semacam itu dapat memberikan keseimbangan yang penting dalam
pikiran yang memerlukan rileks dari semua keseriusan di lingkungan kita.
f. Untuk Membantu
Ahli-ahli kejiwaan, ahli psikologi klinis dan terapi menggunakkan komunikasi interpersonal
dalam kegiatan profesional mereka untuk mengarahkan kliennya. Kita semua juga berfungsi
membantu orang lain dalam interaksi interpersonal kita sehari-hari. Kita berkonsultasi dengan
seorang teman yang putus cinta, berkonsultasi dengan mahasiswa tentang mata kuliah yang
sebaiknya diambil dan lain sebagainya.
Efektivitas Komunikasi Interpersonal
Efektivitas Komunikasi Interpersonal dimulai dengan lima kualitas umum yang
dipertimbangkan yaitu keterbukaan (openness), empati (empathy), sikap mendukung
(supportiveness), sikap positif (positiveness), dan kesetaraan(equality).( Devito, 1997,
p.259-264 ).
1. Keterbukaan (Openness)
Kualitas keterbukaan mengacu pada sedikitnya tiga aspek dari komunikasi interpersonal.
Pertama, komunikator interpersonal yang efektif harus terbuka kepada orang yang diajaknya
berinteraksi. Ini tidaklah berarti bahwa orang harus dengan segera membukakan semua
riwayat hidupnya.memang ini mungkin menarik, tapi biasanya tidak membantu komunikasi.
Sebaliknya, harus ada kesediaan untuk membuka diri mengungkapkan informasi yang
biasanya disembunyikan, asalkan pengungkapan diri ini patut.
Aspek keterbukaan yang kedua mengacu kepada kesediaan komunikator untuk bereaksi
secara jujur terhadap stimulus yang datang. Orang yang diam, tidak kritis, dan tidak tanggap
pada umumnya merupakan peserta percakapan yang menjemukan. Kita ingin orang bereaksi
secara terbuka terhadap apa yang kita ucapkan. Dan kita berhak mengharapkan hal ini. Tidak
ada yang lebih buruk daripada ketidak acuhan, bahkan ketidaksependapatan jauh lebih
menyenangkan.
Kita memperlihatkan keterbukaan dengan cara bereaksi secara spontan terhadap orang lain.
Aspek ketiga menyangkut “kepemilikan” perasaan dan pikiran (Bochner dan Kelly, 1974).
Terbuka dalam pengertian ini adalah mengakui bahwa perasaan dan pikiran yang anda
lontarkan adalah memang milik anda dan anda bertanggungjawab atasnya. Cara terbaik untuk
menyatakan tanggung jawab ini adalah dengan pesan yang menggunakan kata Saya (kata
ganti orang pertama tunggal).
2. Empati (empathy)
Henry Backrack (1976) mendefinisikan empati sebagai ”kemampuan seseorang untuk
‘mengetahui’ apa yang sedang dialami orang lain pada suatu saat tertentu, dari sudut pandang
orang lain itu, melalui kacamata orang lain itu.” Bersimpati, di pihak lain adalah merasakan
bagi orang lain atau merasa ikut bersedih. Sedangkan berempati adalah merasakan sesuatu
seperti orang yang mengalaminya, berada di kapal yang sama dan merasakan perasaan yang
sama dengan cara yang sama.
Orang yang empatik mampu memahami motivasi dan pengalaman orang lain, perasaan dan
sikap mereka, serta harapan dan keinginan mereka untuk masa mendatang.
Kita dapat mengkomunikasikan empati baik secara verbal maupun non verbal. Secara
nonverbal, kita dapat mengkomunikasikan empati dengan memperlihatkan (1) keterlibatan
aktif dengan orang itu melalui ekspresi wajah dan gerak-gerik yang sesuai; (2) konsentrasi
4. terpusat meliputi komtak mata, postur tubuh yang penuh perhatian, dan kedekatan fisik; serta
(3) sentuhan atau belaian yang sepantasnya.
3. Sikap mendukung (supportiveness)
Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan dimana terdapat sikap mendukung
(supportiveness). Suatu konsep yang perumusannya dilakukan berdasarkan karya Jack Gibb.
Komunikasi yang terbuka dan empatik tidak dapat berlangsung dalam suasana yang tidak
mendukung. Kita memperlihatkan sikap mendukung dengan bersikap (1) deskriptif, bukan
evaluatif, (2) spontan, bukan strategic, dan (3) provisional, bukan sangat yakin.
4. Sikap positif (positiveness)
Kita mengkomunikasikan sikap positif dalam komunikasi interpersonal dengan sedikitnya
dua cara: (1) menyatakan sikap positif dan (2) secara positif mendorong orang yang menjadi
teman kita berinteraksi. Sikap positif mengacu pada sedikitnya dua aspek dari komunikasi
interpersonal. Pertama, komunikasi interpersonal terbina jika seseorang memiliki sikap
positif terhadap diri mereka sendiri.
Kedua, perasaan positif untuk situasi komunikasi pada umumnya sangat penting untuk
interaksi yang efektif. Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada berkomunikasi dengan
orang yang tidak menikmati interaksi atau tidak bereaksi secara menyenangkan terhadap
situasi atau suasana interaksi.
5. Kesetaraan (Equality)
Dalam setiap situasi, barangkali terjadi ketidaksetaraan. Salah seorang mungkin lebih pandai.
Lebih kaya, lebih tampan atau cantik, atau lebih atletis daripada yang lain. Tidak pernah ada
dua orang yang benar-benar setara dalam segala hal. Terlepas dari ketidaksetaraan ini,
komunikasi interpersonal akan lebih efektif bila suasananya setara. Artinya,, harus ada
pengakuan secara diam-diam bahwa kedua pihak sama-sama bernilai dan berharga, dan
bahwa masing-masing pihak mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan. Dalam
suatu hubungan interpersonal yang ditandai oleh kesetaraan,
ketidak-sependapatan dan konflik lebih dillihat sebagai upaya untuk memahami perbedaan
yang pasti ada daripada sebagai kesempatan untuk menjatuhkan pihak lain.kesetaraan tidak
mengharuskan kita menerima dan menyetujui begitu saja semua perilaku verbal dan
nonverbal pihak lain. Kesetaraan berarti kita menerima pihak lain, atau menurut istilah Carl
rogers, kesetaraan meminta kita untuk memberikan ”penghargaan positif tak bersyarat”
kepada orang lain.
Jenis-jenis Komunikasi Membina Hubungan
1. Komunikasi secara lisan melibatkan proses pemindahan maklumat atau idea secara
lisan daripada seorang individu kepada seseorang atau sekumpulan pendengar.
a) Di dalam bilik kaunseling, pelajar biasanya memainkan peranan sebagai
penyampai maklumat dan guru kaunselornya sebagai fasilitator, pendengar
dan penerima.
5. b) Komunikasi secara lisan ini hanya berkesan apabila maklumat atau idea
diterima dengan jelas dan mudah difahami.
c) Sehubungan itu, suara seseorang hendaklah jelas dan tepat, di samping
perkataan-perkataan yang digunakan hendaklah ringkas dan mudah difahami
oleh mana-mana pihak.
2. Komunikasi secara bukan lisan ialah penyampaian mesej melalui gerak isyarat seperti
isyarat tangan, gerak kepala, ungkapan muka dan sebagainya.
a) Misalnya, mengangguk kepala boleh diertikan sebagai tanda persetujuan.
Menggeleng kepala mungkin boleh diertikan sebagai tidak mahu menerima.
b) Senyuman boleh diertikan sebagai memberi galakan peneguhan.
c) Menunjuk masam muka menggambarkan kemarahan, dan lain-lain lagi.
Komunikasi Interpersonal dan Intrapersonal
Menurut Gardner, kecerdasan interpersonal merupakan kebolehan memahami orang lain.
Manakala kecerdasan intrapersonal ialah kebolehan membentuk diri sebagai model yang
sesuai, dan dapat menggunakan model ini beroperasi secara efektif dalam kehidupannya.
Halangan-halangan Komunikasi Interpersonal
1. Bentuk komunikasi bersifat autokratik
2. Kekurangan empati terhadap pendengar
3. Bersifat angkuh dan enggan terima idea orang lain.
4. Mendengar dengan separuh hati atau mendengar secara memilih sebahagian kata yang
berminat sahaja
5. Sering mencelah atau menyampuk dalam proses komunikasi.
6. Menggunakan bahasa kasar
7. Kekurangan kepercayaan diantara dua pihak
8. Gangguan emosi semasa komunikasi
9. Gangguan luar seperti bualan, nyanyian, kebisingan dan sebagainya dari kawasan
yang dekat.
6. 10. Kata lisan tidak seimbang dengan komunikasi bukan lisan
11. Konsep dan pengalaman penyampai dan pendengar tidak bertindih
12. Komunikasi di bawah keadaan paksa
13. Mesej yang disampaikan salah diertikan.
Kemahiran- Kemahiran Komunikasi Interpersonal
1. Membina Hubungan
a) hubungan baik dilihat dalam situasi berikut:
Kemesraan perhubungan dalam pertemuan
Penyampaian masalahnya tanpa keraguan
Tanda kepercayaan lahir akibat penerimaan sepenuhnya tanpa syarat
b) Hubungan baik seperti ini hanya dapat dicapai apabila perasaan empati kedua-dua
dapat dirasai.
c) Dengan berperasaan empati ini, hubungan baik di antara dua pihak akan dapat terus
dijalin dan dikekalkan sepanjang proses komunikasi itu.
2. Kemahiran Memberi Perhatian
a) Di dalam proses komunikasi, memberi perhatian merujuk kepada komunikasi bukan
lisan, walaupun ia juga diperlukan dalam komunikasi lisan.
b) Komunikasi bukan lisan dibahagikan kepada beberapa komponen, iaitu gaya
badan(posture), gerak isyarat, air muka, kontak mata, dan juga nada suara.
3. Kemahiran Mendengar
a) Rogers (1951) merumuskan: “Tanpa perhatian, mendengar sahaja tidak akan
membawa kefahaman, maka komunikasi tidak akan wujud.”
7. b) Model latihan mendengar membahagikan tingkah laku mendengar kepada tiga
komponen, iaitu memberi perhatian termasuk kontak mata, gaya relaks, dan respon
yang pula membawa maksud mendengar.
c) Mendengar dengan telinga ketiga (Reik, 1948) melibatkan kemahiran memikir dan
membayangkan bagaimana orang lain merasa, dan dengan ini, ia merupakan langkah
pertama ke arah empati.
4. Ciri-ciri Kemahiran Berkomunikasi yang berkesan
a) Bertutur dengan penggunaan variasi nada, suara yang lantang, tatabahasa yang
betul, perkataan yang tepat serta mudah difahami, penghentian sejenak yang
berpatutan dan bebas daripada sisipan perkataan seperti “umm”, “ahh”, “er”,
“ok, dan sebagainya
b) Menggunakan perkataan-perkataan yang dapat difahami oleh pendengar dan
tidak menggunakan perkataan-perkataan yang mempunyai mesej berbentuk
arahan, amaran, tuduhan, ugutan, kritikan, ejekan dan lain-lain yang boleh
menyinggung perasaan pendengar.
c) Menulis dengan saiz tulisan yang mudah dibaca, ejaan yang tepat dan mudah
difahami, tatabahasa yang betul, barisan ayat yang teratur, serta jarak di antara
barisan ayat yang berpatutan.
Cara-cara Mengatasi Masalah Komunikasi Guru
1. Bersifat penyayang dan sering tunjuk air muka yang manis demi merapatkan
hubungan dua pihak
2. Bertutur dengan suara lantang, jelas dan kadar cepat-lambat percakapan yang sesuai
supaya pendengar dapat mendengar dengan tepat.
3. Gunakan perkataan-perkataan yang sesuai supaya pendengar dapat memahaminya
tanpa keliru
4. Elak mengkritik atau mengejek orang yang melakukan kesilapan, dan gunakan teknik
membimbing untuk membetulkan kesilapannya.
8. 5. Bentukkan suasana bilik komunikasi dan emosi-sosial yang kondusif.
6. Gunakan gaya kepimpinan demokratik, misalnya melayan idea dan cadangan anggota
bawahan dengan hati terbuka.
7. Elakkan amalan kepimpinan autokratik, misalnya memberi arahan yang kurang
senang dipatuhi.
8. Komunikasi hendaklah diadakan secara muka dengan muka ( face to face)
Implikasi Penggunaan Kemahiran Komunikasi dalam Hubungan Interpersonal yang
Berkesan
Nilai-nilai dasar yang mengasaskan komunikasi dan penggunaan kemahiran komunikasi ialah
integriti, keadilan dan kehormatan.
Tanggungjawab pegawai perkhidmatan bukan sahaja perlu berusaha menguasai kemahiran-
kemahiran melayan, komunikasi, dan memberi respon yang berkesan, tetapi juga perlu
mempertimbangkan bagaimana membentuk sesuatu situasi dan iklin yang kondusif supaya
komunikasi dapat diperlaksanakan secara berkesan.
Guru kaunseling yang menguruskan komunikasi hendaklah peka dan mengambil tindakan
terhadap perkara-perkara berikut:
1. Memikir tentang keadaan fizikal untuk komunikasi, iaitu bilik, jenis bentuk kerusi,
suasana tempat duduk, dan iklim yang kondusif.
2. kesedaran terhadap halangan-halangan komunikasi
3. Kesedaran tahap kemampuan diri sendiri; mengakui keperluan untuk mengikuti
kursus latihan komunikasi interpersonal, dan mendapat sokongan, serta berupaya
membuat rujukan dalam dan luar organisasi.
4. Kesedaran mengetepikan prejudis dalam diri, pandangan berat sebelah serta
stereotaip.
Kesimpulan: Aplikasi Kemahiran-Kemahiran Komunikasi
Di dalam bidang kaunseling komunikasi berkesan terlibat kemahiran-kemahiran
komunikasi berikut:
1. Membina hubungan baik
9. 2. Memberi perhatian kepada komunikasi lisan dan bukan lisan
3. Mendengar secara aktif setiap perkataan
4. menggunakan bahasa sesuia dengan tahap kebolehan
5. Memahami gerak-geri badan
6. Memberi respon yang sesuai.
Untuk mewujudkan komunikasi berkesan, kaunselor hendaklah menggunakan pelbagai
tindak balas yang sesuai seperti tegur sapa, menerima pandangan, menghulurkan empati,
serta mengesan dan mentafsir komunikasi tanpa lisan seperti gaya duduk, air muka,
pergerakan tangan, dan nada suara.
Rujukan:
Mok Soon Sang (2008), Pengurusan Bimbingan dan Kaunseling. Multimedia-ES
Resources Sdn. Bhd., Kuala Lumpur.