3. BAB 1 PENDAHULUAN
• LOBI DAN NEGO: TINJAUAN KOMUNIKASI
Melobi adalah melakukan sebuah pembicaraan dengan orang lain. Namun, pembicaraan yang dilakukan
tersebut bukanlah sekadar pembicaraan tanpa maksud dan tujuan yang jelas (terarah). Dalam pembicaraan
tersebut terkandung “proses komunikasi persuasif” dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu. Tidak berbeda
jauh dengan lobi, kegiatan nego dan diplomasi juga sangat berkaitan erat dengan dimensi komunikasi. Karena
tak terlepas dari dimensi komunikasi, yaitu komunikasi antarpribadi yang juga melibatkan komunikasi persuasive
• LOBI DAN NEGO DALAM PRAKTIK BISNIS
praktik bisnis tidak bisa terlepas dari ketiga kegiatan tersebut (lobi, nego, dan diplomasi) yang juga saling terkait
satu sama lain. Terkadang lobi dapat langsung berakhir dengan kesepakatan bersama (deal business) dalam
wujud transaksi dagang (jual-beli). Tapi adakalanya juga diperlukan upaya/tahap lebih lanjut (nego) untuk
mewujudkan transaksi dagang tersebut.
4. BAB 2 LOBI
Kata lobi pada mulanya merujuk kepada sebuah tempat sebelum masuk ke
ruangan utama, atau dapat pula merujuk pada sebuah tempat yang nyaman dan tenang
di hotel atau tempat pertemuan. Tempat itu biasanya digunakan untuk mengadakan
pembicaraan dan pendekatan di antara pihak-pihak yang melakukan pertemuan.
Dalam perkembangannya, kata lobi dimaknai pendekatan, yaitu suatu
pendekatan awal yang merujuk kepada tujuan yang saling menguntungkan baik bagi
salah satu maupun kedua belah pihak. Kegiatan lobi juga tak hanya dibutuhkan individu
guna memperoleh “keuntungan” dari pihak lain, tapi juga diperlukan bagi kepentingan
organisasi
Lobi dilakukan dengan tujuan memengaruhi secara persuasif supaya pihak lain
mau memenuhi keinginan dan tujuan pihak yang melobi. Kegiatan lobi bisa menambah
jaringan koneksi di beberapa sektor, sementara keberhasilan lobi dipengaruhi seberapa
banyak dan luas jaringan yang dimiliki oleh orang yang melobi
5. PELAKSANAAN LOBI
• Pelobi
Pelobi biasanya melakukan tekanan (pressure) ketika kegiatan lobi
berlangsung; pressure biasanya dilakukan secara halus dan biasanya tidak
disadari oleh pihak yang dilobi
• Pihak yang dilobi
Pihak yang dilobi (sasaran lobi) biasanya adalah individu yang
berpengaruh, kelompok, lembaga swasta, lembaga pemerintah atau
nonpemerintah. Sasaran lobi ini juga bisa jadi merupakan bagian dari
upaya mendapatkan teman yang berguna (koalisi) baik itu bagi pelobi
maupun untuk perusahaan tempat pelobi bekerja.
6. TARGET LOBI
• Memengaruhi kebijakan
• Menarik dukungan
• Memenangkan prasyarat kontrak dalam kegiatan bisnis
• Memudahkan urusan
• Memperoleh akses untuk kegiatan berikutnya
• Menyampaikan informasi untuk memperjelas kegiatan
7. PERSIAPAN LOBI
• Siapkan dan sempurnakanlah argumen yang dapat mendukung posisi organisasi
• Pelajari argumen yang berlawanan dengan posisi organisasi
• Pahami orientasi pihak mitra yang sedang dipengaruhi
• Buatlah pernyataan tertulis menyangkut dukungannya kepada organisasi
• Lakukan komunikasi lanjutan (follow up) untuk memperkuat posisi yang mendukungnya
• Cara berbicara harus jelas dan jangan terlalu cepat, mengatur volume suara dan siapkanlah
kata-kata dengan baik
• Memperhatikan sikap, pandangan mata, dan gerak gerik yang membantu
• Sopan, saling menghormati, memegang teguh persaudaraan
8. HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM MELOBI
• Empati, berusaha menempatkan diri pada situasi dan kondisi komunikan. Ciptakanlah
suasana konsensus supaya kerangka referensi bisa terbentuk. Ketahuilah terlebih dulu sifat-
sifat khas yang dimiliki komunikan.
• Buatlah janji terlebih dahulu untuk bertemu, jangan memaksa. Persiapkan dengan baik
segala sesuatu yang akan disampaikan; apabila diperlukan, siapkanlah proposal atau
dokumen lain yang memang dibutuhkan.
• Bersikaplah wajar, tenang, jujur, dan percaya diri.
• Janganlah mengulangi kata-kata yang sama dalam waktu yang pendek. Hal ini bisa
menyinggung komunikan karena ia merasa dianggap bodoh atau menjadikan komunikan
salah memahami pesan yang disampaikan (salah penafsiran).
• Perhatikan kondisi psikologis komunikan. Jika komunikan lelah atau tidak sehat, pembicaraan
dapat dilakukan seperlunya saja.
• Tepatilah janji yang sudah dibuat.
9. BAB III NEGO
Nego adalah proses tawar menawar dengan cara berunding guna
mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan
pihak yang lainnya (kelompok atau organisasi), penyelesaian sengketa secara damai
melalui perundingan antara pihak yang bersengketa, melakukan (mengadakan)
tawar-menawar melalui perundingan untuk mencapai kesepakatan.
Keberhasilan nego dapat dicapai dengan kerja sama. Artinya, terdapat
keinginan untuk bersama-sama mencari titik temu dari perbedaan-perbedaan yang
muncul sepanjang nego berlangsung. Oleh karena itu, nego sebaiknya dijadikan
sebagai suatu sarana untuk menjalin hubungan jangka panjang
10. PROSES NEGO
Nego ialah proses di mana terdapat dua pihak yang mempunyai
keinginan dan kepentingan berbeda tapi sama-sama mempunyai
keinginan untuk duduk bersama untuk mendapatkan kesepakatan. Tahap-
tahap nego, yang meliputi eksplorasi, tahap penawaran, tahap tawar-
menawar, tahap penyelesaian dan tahap pengesahan, harus dimulai
dengan tahapan pembukaan.
11. KESAN PERTAMA SAAT PEMBUKAAN
NEGO
• Kontak Mata atau Gerakan mata
• Sikap Badan
• Gerakan Sentuhan
• Cepat dan cekatan
12. TUJUAN NEGO
Tujuan nego ialah untuk memperoleh suatu keputusan bersama mengenai suatu
masalah yang diperdebatkan. Tujuan lainnya dari nego adalah sebagai berikut.
• Guna menyelesaikan konflik dan perdebatan sebab perbedaan pendapat dalam
proses nego
• Untuk mendapatkan kesepakatan dan jalan keluar dari hal-hal yang
dinegosiasikan
• Untuk menghindari hal-hal negatif yang bisa timbul dari proses nego seperti
perbedaan pendapat dan pertikaian karena setiap pihak mempertahankan
pendapatnya masing-masing
• Untuk meleburkan dan menyatukan perbedaan pendapat
13. KARAKTERISTIK NEGO
• Terdiri dari minimal dua orang atau lebih
• Ada hal atau masalah yang di negosiasi
• Melibatkan barang atau jasa
• Melibatkan orang lain
• Menggunakan Bahasa Lisan, Ekspresi wajah, dan gerak tubuh
• Adanya Kesepakatan antara kedua belah pihak
• Pengambilan Keputusan Kelompok
14. TAKTIK NEGO
Taktik merupakan “siasat” atau “akal” yang dirancang dan akan dilaksanakan dalam
permainan baik itu secara perorangan maupun kelompok untuk memenangkan
suatu persaingan bisnis
• Membuat agenda
• Bluffing
• Membuat Tenggat waktu (Deadline)
• Good guy bad guy
• The art of concession
• Intimidasi
16. POSISI TAWAR NEGO
• MEMILIKI KEUNGGULAN DAYA SAING
• KEYAKINAN DIRI YANG KUAT
• KREATIVITAS YANG FLEKSIBEL
17. BAB IV DIPLOMASI
Diplomasi adalah komunikasi yang dilakukan antara berbagai pihak, termasuk juga
negosiasi di antara wakil-wakil (representasi) yang sudah diakui. Praktik-praktik (di tingkat
negara) seperti itu sudah melembaga sejak dahulu dan kemudian menjelma pada aturanaturan
hukum internasional. Jadi, diplomasi juga merupakan caracara yang dilakukan oleh
pemerintahan sebuah negara untuk bisa mencapai tujuannya dan mendapat dukungan
mengenai prinsipprinsip yang diambilnya.
Diplomasi bisa dikatakan juga sebagai seni dan praktik nego yang dilakukan
seseorang (diplomat) yang mewakili suatu negara atau organisasi. Kata diplomasi sendiri
biasanya langsung berkaitan dengan diplomasi internasional yang mengurus berbagai aspek:
budaya, ekonomi, perdagangan. Diplomasi juga merupakan cara yang diambil untuk membina
hubungan atau berkomunikasi satu sama lain, atau melakukan transaksi politik dan hukum,
yang dalam setiap hal dilakukan melaui wakil-wakil yang mendapat otorisasi.
18. TUGAS DAN FUNGSI DIPLOMASI
Tugas utama diplomat adalah menyangkut keterwakilannya
(representation) di negara lain. Ada yang menganggap bahwa para duta
besar adalah mata dan telinga dari negaranya. Tugas mereka meliputi
keterwakilan diplomatik, mengadakan pertukaran nota terkait masalah-
masalah yang menyangkut kepentingan bersama, melakukan suatu
perundingan yang bersifat strategis dan politis, melindungi kepentingan
warga negaranya di negara penerima, serta memberikan perlindungan dan
memajukan kepentingan negara pengirim di negara penerima.
19. 4 TUGAS DIPLOMASI
• Diplomasi harus membentuk tujuan dalam kerangka kekuatan yang sebenar-benarnya guna
mencapai tujuan tersebut. Suatu negara yang ingin menciptakan tujuan-tujuannya yang
belum dicapai harus berhadapan dengan risiko untuk perang. Karena itu diperlukan
diplomasi guna mencoba meraih tujuan tersebut sesuai dengan kekuatannya
• Di samping melakukan penilaian tentang tujuan-tujuannya dan kekuatannya sendiri,
diplomasi juga harus mengadakan suatu penilaian tujuan dan kekuatan dari negara lainnya.
Dalam hal ini, suatu negra harus dapat menghadapi risiko akan terjadinya peperangan
apabila diplomasi yang dilakukan itu salah menilai tujuan dan kekuatan negara-negara
lainnya.
• Diplomasi haruslah menentukan dalam hal apa perbedaan dalam tujuan-tujuan itu dapat
cocok satu sama lain. Diplomasi haruslah dilihat apakah kepentingan negaranya sendiri
dengan negara lain cocok. Jika jawabannya “tidak”, maka harus dicari jalan keluar guna
merujukan kepentingan tersebut
• Diplomasi harus menggunakan cara yang pantas dan sesuai, misalnya dengan kompromi
atau bujukan (persuasi); diplomasi sebisa mungkin mengindari tindakan ancaman dan
kekerasan dalam mencapai tujuan-tujuannya
20. TUGAS POKOK DIPLOMASI
• Keterwakilan
• Mendengarkan atau memantau merupakan kelanjutan dari keterwakilan
yang bersifat substantif
• Meletakkan dasar atau menyiapkan dasar bagi suatu kebijakan atau
prakarsa-prakarsa baru.
• Dalam hal terjadinya konflik bilateral yang meluas dan potensial maka
diplomasi diupayakan untuk mengurangi ketegangan atau melicinkan
hubungan bilateral atau multilateral.
21. MEMBANGUN CITRA DIRI POSITIF
DALAM DIPLOMAS
• Memperhatikan pentingnya kesan awal
• Melakukan pendekatan awal yang memengaruhi
• Jangan membuat orang lain menunggu
• Sapalah pelanggan dengan menyebut namanya
• Usahakan selalu bersikap ramah
• Tataplah mata lawan bicara ketika sedang berbicara
• Tersenyum setiap saat dengan ikhlas
• Kegembiraan dapat menampilkan wajah berseri
• Berbicara dengan jelas (kata-kata mudah dimengerti)
• Hindari beban pikiran yang bisa menyebabkan hilangnya fokus terhadap materi
pembicaraan.
22. BAB V PENUTUP
Lobi, nego, dan diplomasi yang sudah kita bahas adalah aktivitas yang
dapat digunakan baik oleh individu maupun organisasi untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Ketiga kegiatan tersebut bahkan banyak
dimanfaatkan untuk mencapai berbagai tujuan bisnis pada berbagai skala,
mulai dari individu, usaha gabungan sampai dengan perdagangan di
tingkat internasional