SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Bank Indonesia
By Ari Raharjo
Email: Ariraharjoo@gmail.com
Asal Muasal
Bank sentral adalah suatu bank dari sebuah negara, bertanggung jawab atas kebijakan
moneter . Pada umumnya: menjaga stabilitas nilai mata uang, stabilitas sektor
perbankan dan stabilitas sistem keuangan.
Sejarah, bermula dari sistem uang sebagai alat tukar dalam perdagangan.
Sistem Barter  Logam mulia (emas, perak, tembaga)  uang logam / kertas
Namun perkembangan yang sudah maju tersebut masih mempunyai beberapa
kendala. Ketika nasabah menjaminkan barang berharga di bank, nilai jaminan di
awal dan pada nilai jaminan di akhir, nasabah mendapatkan selisih nilai dan sering
kali nilai akhir yang diperoleh nasabah lebih kecil daripada nilai pada awalnya.
Selain itu, pada masa itu terdapat banyak bank. Setiap bank mempunyai sistem
penilaian yang berbeda-beda sehingga tidak ada kepastian nilai dari suatu mata
uang terhadap nilai jaminan yang dijaminkan.
Bank Sentral
Sejarah Bank Sentral di Indonesia
Pada periode sebelum 1953, fungsi bank di Indonesia dilaksanakan
oleh De Javasche Bank N.V. (DJB). Bank ini berfungsi sebagai
bank umum dan juga sebagai bank sentral. Bank DJB dimiliki Belanda.
Presiden Soekarno, 1945, mendirikan Bank Negara Indonesia (BNI).
Konferensi Meja Bundar (KMB), telah ditetapkan: DJB bertindak sebagai bank sirkulasi
bagi Republik Indonesia Serikat (RIS) dan BNI berfungsi sebagai bank umum.
Tahun 1951 saham DJB berhasil dibeli oleh pemerintah Indonesia.
UU nomor 11 tahun 1953 tentang Penetapan Undang-Undang Pokok Bank Indonesia.
Tahun 1966, terjadi proses penggabungan bank umum ke dalam BI yang bernama Bank
Tunggal bernama Bank Negara Indonesia (BNI)
UU No. 23/1999, bank sentral Republik Indonesia ditetapkan sebagai suatu lembaga
negara yang independen, bebas dari campur tangan pemerintah dan/atau pihak-pihak
lainnya, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang.
BI mempunyai tugas menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan
menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta mengatur dan mengawasi bank. Modal BI
ditetapkan sekurang-kurangnya Rp 2 triliun.
Tahun 2011, fungsi pengawasan yang melekat pada BI dipisahkan ke lembaga Otoritas
Jasa Keuangan (OJK).
Bank Indonesia sebagai Bank Sentral
Bank Indonesia (BI) adalah bank sentral di Indonesia.
Tujuan: Mencapai dan memelihara:
1. Kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa  INFLASI
2. Kestabilan nilai mata uang thd mata uang asing  NILAI TUKAR VALAS
BI bersifat independen dan mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan
melaksanakan setiap tugas dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam undang-
undang.
Di dalam undang-undang:
1. Badan hukum publik, BI berwenang menetapkan peraturan-peraturan hukum untuk
melaksanakan amanat di dalam undang-undang dan mengikat seluruh masyarakat
luas dalam konteks tugas dan wewenangnya.
2. Badan hukum perdata, BI dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri, baik di
dalam maupun di luar pengadilan.
1. Amerika Serikat – Federal Reserve Bank
2. Afrika Selatan – South African Reserve Bank
3. Arab Saudi – Saudi Arabian Monetary Agency
4. Australia – Reserve Bank of Australia
5. Brasil – Banco Central do Brasil
6. Kanada – Bank of Canada
7. Republik Rakyat Cina – Bank Rakyat Cina
8. Denmark – Denmarks Nationalbank
9. Filipina – Bangko Sentral ng Pilipinas
10. Hong Kong – Otoritas Moneter Hong Kong
1. India – Reserve Bank of India
2. Iran – Bank Markazi Iran
3. Jepang – Bank of Japan
4. Korea Selatan – Bank of Korea
5. Malaysia – Bank Negara Malaysia
6. Myanmar – Bank Sentral Myanmar
7. Selandia Baru – Reserve Bank of New
Zealand
8. Swiss – Schweizerische Nationalbank
9. Swedia – Sveriges Riksbank
10. Thailand – Bank of Thailand
Bank Sentral di
Dunia
Dewan Gubernur
Adalah struktur organisasi tertinggi di dalam struktur organisasi BI.
Terdiri atas seorang gubernur, deputy gubernur senior dan deputi gubernur.
Jumlah deputi gubernur minimal 4 orang dan maksimal 7 orang. Masa jabatan gubernur
dan deputi gubernur selama 5 tahun dan dapat diangkat kembali dalam jabatan yang
sama untuk sebanyak-banyaknya 1 kali masa jabatan berikutnya.
Gubernur, deputi gubernur senior dan deputi gubernur diusulkan oleh presiden dan juga
diangkat oleh presiden, harus dengan persetujuan DPR. Calon deputi gubernur
berdasarkan rekomendasi dari gubernur BI.
Anggota dewan gubernur tidak dapat diberhentikan oleh presiden. Pemberhentian dapat
dilakukan jika anggota dewan gubernur mengundurkan diri, terbukti melakukan tindak
pidana kejahatan, tidak dapat hadir secara fisik dalam jangka waktu 3 bulan berturut-
turut tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, dinyatakan pailit atau tidak
mampu memenuhi kewajiban kepada kreditur, atau berhalangan tetap.
Proses pembuatan keputusan dilakukan melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG).
RDG bertujuan untuk menetapkan kebijakan umum di bidang moneter yaitu untuk
melakukan evaluasi atas pelaksanaan kebijakan moneter atau menetapkan kebijakan lain
yang bersifat prinsipil dan strategis.
BI dalam Tatanegara RI
BI mempunyai kedudukan yang tidak sejajar dengan lembaga tinggi negara seperti Dewan
Perwakilan Rakyat, Badan Pemeriksa Keuangan dan Mahkamah Agung.
Walaupun demikian, dalam melaksanakan tugasnya, BI mempunyai hubungan kerja dan
koordinasi dengan DPR, BPK, pemerintah dan pihak-pihak lainnya.
Setiap awal tahun anggaran, BI menyampaikan informasi tertulis mengenai evaluasi pelaksanaan
kebijakan moneter dan rencana kebijakan moneter yang akan datang untuk disampaikan kepada
presiden dan DPR. Pada akhir tahun anggaran, BI juga menyampaikan rencana dan realiasasi
anggaran tahunan kepada pemerintah dan DPR. Khusus untuk DPR, BI melaporkan pelaksanaan
tugas dan wewenangnya setiap triwulan dan juga memberikan laporan jika sewaktu-waktu diminta
oleh DPR. Dalam hal laporan keuangan, BI menyampaikan laporan keuangan tahunan kepada BPK.
Untuk kegiatan administrasi keuangan dengan pemerintah, BI membantu menerbitkan dan
menempatkan surat-surat hutang negara. BI dilarang untuk membeli surat-surat hutang negara.
BI juga bertindak sebagai kasir pemerintah. Atas permintaan pemerintah, BI dapat menerima
pinjaman luar negeri untuk dan atas nama pemerintah Indonesia.
Pemerintah dapat menghadiri rapat dewan gubernur BI. Wakil pemerintah yang hadir pada rapat
dewan gubernur mempunyai hak bicara tetapi tidak mempunyai hak suara.
Inflation Targeting Framework
ITF merupakan suatu kerangka kebijakan moneter yang menjadikan angka inflasi
sebagai sasaran utama dari kebijakan moneter. ITF digunakan oleh BI sejak tahun
2005, setelah sebelumnya menggunakan kebijakan moneter yang menerapkan
uang primer (base money) sebagai sasaran kebijakan moneter.
BI mengumumkan sasaran inflasi kepada masyarakat secara luas. BI juga akan
mengumumkan arah kebijakan moneter yang digunakan untuk mencapai sasaran
inflasi tersebut. Arah kebijakan moneter ini dievaluasi dari waktu ke waktu. Untuk
itu, BI melakukan evaluasi secara berkala terhadap arah kebijakan dengan
mempertimbangkan perkembangan inflasi yang terjadi di masyarakat.
Pada tingkat operasional, masyarakat dapat melihat kebijakan BI ini dari penetapan
suku bunga bank sentral (BI rate). BI rate ini akan menjadi patokan bagi bank untuk
menetapkan suku bunga pasar, suku bunga deposito dan suku bunga kredit.
Penetapan naik dan turunnya suku bunga ini akan mempengaruhi inflasi di
masyarakat.
Inflasi
Secara sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga barang dan jasa
secara umum dan terus menerus.
Definisi lain:
1. inflasi adalah jumlah uang yang beredar lebih banyak dari pada jumlah barang.
2. kenaikan harga barang dan jasa secara umum dimana barang dan jasa tersebut
merupakan kebutuhan pokok masyarakat atau
3. turunnya daya jual mata uang suatu negara.
Inflasi harus terjadi pada banyak barang dan tidak terjadi pada satu atau beberapa
barang saja.
Kebalikan dari inflasi disebut deflasi.
Perhitungan Inflasi oleh BPS berdasarkan
Indeks Harga Konsumen
www.bi.go.id
Mekanisme BI dalam Inflasi
Penetapan sasaran inflasi, berdasarkan undang-undang BI, telah dilakukan
oleh pemerintah. Pemerintah dan BI membuat sebuah nota kesepahaman
tentang sasaran inflasi yang akan dicapai pada tahun-tahun mendatang.
Contoh: nota kesepahaman PMK No.66/PMK.011/2012 tentang Sasaran
Inflasi Tahun 2013, 2014, dan 2015 tanggal 30 April 2012, sasaran inflasi yang
ditetapkan oleh pemerintah untuk periode 2013 – 2015, masing-masing
sebesar 4,5%, 4,5%, dan 4% dengan deviasi ±1%.
Pengendalian inflasi juga dibantu dengan pengendali-pengendali di daerah-
daerah.
1. Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) Pusat dan
2. Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
Pengendalian Inflasi di Indonesia
www.bi.go.id
BI rate
adalah suku bunga kebijakan BI yang mencerminkan sikap (stance) kebijakan moneter
yang ditetapkan oleh BI.
BI rate diumumkan kepada masyarakat agar masyarakat dapat menjadikan acuan di
dalam mengambil langkah-langkah di bidang ekonomi, pada setiap rapat dewan
gubernur bulanan.
Setelah itu, BI rate diimplementasikan pada operasi moneter melalui pengelolaan
likuiditas di pasar uang. Sasaran operasional kebijakan moneter dapat dilihat pada
perkembangan suku bunga Pasar Uang Antar Bank Overnight (PUAB O/N). Pergerakan di
suku bunga PUAB ini, kemudian menjadi acuan untuk perkembangan suku bunga
deposito dan suku bunga kredit perbankan.
Besaran perubahan BI rate dinyatakan dalam kelipatan 25 basis poin (bps). Jika BI
menaruh perhatian besar terhadap tingkat inflasi maka BI rate dapat dinaikkan lebih
dari 25 bps namun tetap dalam kelipatan 25. Sebagai contoh BI rate yang sudah
dikeluarkan oleh BI dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tanggal BI Rate
9 Januari 2014 7.50 %
12 Desember 2013 7.50 %
12 Nopember 2013 7.50 %
8 Oktober 2013 7.25 %
12 September 2013 7.25 %
29 Agustus 2013 7.00 %
15 Agustus 2013 6.50 %
11 Juli 2013 6.50 %
13 Juni 2013 6.00 %
14 Mei 2013 5.75 %
11 April 2013 5.75 %
7 Maret 2013 5.75 %
12 Februari 2013 5.75 %
10 Januari 2013 5.75 %
11 Desember 2012 5.75 %
8 Nopember 2012 5.75 %
11 Oktober 2012 5.75 %
13 September 2012 5.75 %
9 Agustus 2012 5.75 %
12 Juli 2012 5.75 %
12 Juni 2012 5.75 %
10 Mei 2012 5.75 %
12 April 2012 5.75 %
8 Maret 2012 5.75 %
9 Februari 2012 5.75 %
12 Januari 2012 6.00 %
Contoh BI Rate
Operasi Moneter
Dapat dilakukan melalui Operasi Pasar Terbuka (OPT) dan standing facilities.
OPT merupakan kegiatan transaksi di pasar uang yang dilakukan atas inisiatif BI dalam
rangka mengurangi (smoothing) volatilitas suku bunga PUAB O/N.
Standing facilities merupakan penyediaan dana rupiah (lending facility) dari BI kepada
bank dan penempatan dana rupiah (deposit facility) oleh bank di BI dalam rangka
membentuk batasan suku bunga di PUAB O/N.
OPT dilakukan atas inisiatif BI,
sementara standing facilities dilakukan atas inisiatif bank.
Jika instrument OPT diterapkan maka dampak yang akan terjadi pada pasar uang adalah
pengurangan likuiditas atau penambahan likuiditas.
Pengurangan likuiditas dapat dilakukan dengan mengambil tindakan absorpsi likuiditas.
Beberapa tindakan absorpsi likuiditas yang dilakukan oleh BI adalah penerbitan SBI,
penerbitan SBIS, transaksi RR SBN, term deposit, penjualan SBN outright dan penjualan valas
terhadap rupiah.
Sedangkan tindakan untuk injeksi likuiditas dapat dilakukan dengan melakukan repo,
pembelian SBN outright dan pembelian valas terhadap rupiah.
Operasi Moneter
Jakarta Interbank Offered Rate
(JIBOR)
adalah suatu tingkat suku bunga yang digunakan sebagai suatu indikator dalam
penawaran di transaksi Pasar Uang Antar Bank (PUAB).
JIBOR memberikan gambaran tentang suku bunga pinjaman yang ditawarkan suatu
bank kepada bank lain.
JIBOR terdiri dari 2 mata uang: Rupiah (IDR) dan dollar Amerika (USD). Masing-
masing mata uang mempunyai tenor dari 1 hari, 1 minggu, 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan
dan 12 bulan.
JIBOR banyak digunakan oleh para pelaku bisnis keuangan: bisnis transaksi
derivatif
Pada pasar modal, pelaku pasar modal menggunakan JIBOR sebagai salah satu
acuan untuk pasar obligasi.
Uang dalam artian sempit (narrow money) dan uang dalam artian luas (broad money).
Dalam artian sempit: terbagi menjadi uang kartal dan uang giral (M1).
Uang kartal adalah uang yang berbentuk lembaran kertas dan logam.
Uang giral adalah uang masyarakat yang berbentuk giro.
Dalam artian lebih luas (M2):
Uang ini merupakan penjumlahan M1 dengan uang di dalam tabungan (saving
deposite) dan deposito (time deposite) yang terdapat pada lembaga keuangan bank.
Jika uang M2 ditambah dengan uang yang terdapat di lembaga-lembaga keuangan lain
maka uang ini dikenal dengan istilah M3.
M 1 > M 2 > M3
Klasifikasi Uang
Free Floating Rate
Selain ITF, BI menggunakan sistem nilai tukar mengambang (Free Floating Rate-
FFR) antara Rupiah dengan mata uang asing lain.
Sistem ini diarahkan untuk mencegah fluktuasi / volatilitas nilai tukar yang terlalu
tinggi dan bukan digunakan untuk mengarahkan nilai tukar rupiah pada suatu level
tertentu yang diinginkan.
BI mempunyai batasan nilai maksimum dan nilai minimun dari suatu nilai tukar
mata asing terhadap rupiah. Nilai tukar yang berada di dalam selang minimun dan
maksimum tersebut merupakan nilai tukar yang “wajar”
BI juga menjaga kestabilan rupiah pada tingkat operasionaldengan menggunakan
instrumen-instrumen pengendali keuangan:
1. Melakukan operasi pasar terbuka baik rupiah maupun valuta asing
2. Menetapkan tingkat diskonto,
3. Menetapkan cadangan wajib minimum
4. Mengatur kredit atau pembiayaan
Setelah berkembangnya prinsip syariah di Indonesia , BI juga melakukan cara-cara
pengendalian moneter dengan menggunakan prinsip syariah.
Hubungan Stabilitas Moneter dan Keuangan
Kurs
Kurs merupakan nilai mata uang suatu negara terhadap nilai mata uang negara lain
pada suatu waktu tertentu.
Di Indonesia, nilai kurs ini digunakan untuk menentukan nilai tukar mata uang Rupiah
terhadap mata uang Dollar Amerika dan mata uang asing lainnya.
Terdapat beberapa nilai kurs:
1. Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR)
JISDOR memberikan referensi harga pasar untuk transaksi spot USD/IDR di pasar
domestik. JISDOR dihitung berdasarkan pada nilai kurs transaksi valuta asing terhadap
rupiah yang dilakukan antar bank. Pukul 10.00 WIB, BI mengumumkan nilai kurs JISDOR
yang berlaku hari itu. Sabtu, Minggu dan hari libur lainnya tidak dihitung karena tidak
terjadi transaksi valas.
2. Kurs Transaksi BI
Pada kurs transaksi BI, BI menggunakan kurs JISDOR sebagai referensi. Kurs JISDOR
digunakan sebagai titik tengah kurs transaksi BI dan kemudian BI membuat kurs jual
dan kurs beli valas terhadap rupiah. Kurs ini menjadi acuan dalam transaksi dengan
pihak ketiga seperti pemerintah.
3. Kurs Uang Kertas Asing (UKA)
Nilai kurs ini juga menggunakan JISDOR sebagai nilai kurs referensi. Titik tengah nilai
kurs ini menggunakan nilai kurs JISDOR. UKA digunakan BI untuk transaksi bank notes
antara BI dengan pihak ketiga.
Mekanisme BI Rate dalam Mengatur Laju Perekonomian
Sebenarnya, tujuan akhir dari pengendalian BI rate adalah untuk menentukan dan
mengendalikan tingkat inflasi. Tingkat inflasi harus terkendali oleh BI agar
perekonomian dapat berjalan dengan stabil dan tanpa goncangan yang berarti.
•BI akan menaikkan BI rate apabila diprediksi inflasi pada
bulan-bulan ke depan akan melewati sasaran inflasi yang
telah ditetapkan;
•BI akan menurunkan BI rate apabila diprediksi inflasi pada
bulan-bulan ke depan akan berada di bawah sasaran inflasi
yang telah ditetapkan.
Adalah mekanisme perubahan BI rate sampai dapat mempengaruhi inflasi.
1. Jalur suku bunga, Apabila pertumbuhan ekonomi menurun, BI menurunkan BI rate
 menurunkan suku bunga kredit  mendorong permintaan akan kredit 
meningkatkan aktifitas konsumsi dan investasi sehingga aktifitas perekonomian
semakin bergairah. Dan sebaliknya.
2. Jalur nilai tukar. Kenaikan BI rate  kenaikan selisih suku bunga di Indonesia
dengan luar negeri  mendorong investor asing untuk menanamkan modal ke
Indonesia  mendorong apresiasi nilai tukar Rupiah  harga barang impor lebih
murah dan barang ekspor menjadi lebih mahal  mendorong impor dan mengurangi
ekspor. Turunnya net ekspor menurunkan pertumbuhan ekonomi.
3. Perubahan harga aset. Kenaikan BI rate akan menurunkan harga aset (saham dan
obligasi)  mengurangi kekayaan individu dan perusahaan  mengurangi
kemampuan untuk melakukan kegiatan ekonomi seperti konsumsi dan investasi.
4. Jalur ekspektasi masyarakat terhadap tingkat inflasi. Penurunan suku bunga akan
mendorong aktifitas ekonomi dan menyebabkan inflasi meningkat. Inflasi meningkat
 pekerja meminta gaji lebih tinggi  mendorong produsen untuk menaikan harga
barang dan jasa.
Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter
Terima kasih
Semoga bermanfaat...
Picture by Ari Raharjo
Terima kasih, anda telah memilih slide ini sebagai bahan
pembelajaran anda. Jika anda mengunduh file ini maka:
1. Silahkan anda mentransfer royalti sebesar Rp.
10.000,- dengan menghubungi penulis di alamat
ariraharjoo@gmail.com (dobel huruf “o” ya);
2. Jika anda dalam kesulitan keuangan, silahkan
infaqkan se”rela” anda ke masjid terdekat;
3. Jika anda fakir / miskin, file ini free untuk anda.
Semoga materi ini dapat membantu anda untuk
menjadi orang dengan tangan di atas.
Pesan Penulis

More Related Content

What's hot

Power Point Bank
Power Point BankPower Point Bank
Power Point Bank
salmiah mia
 
Bank sentral
Bank sentralBank sentral
Bank sentral
Dwi Anita
 
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuanganSoal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
M Nasution
 
Perhitungan distribusi bagi hasil bank syariah (lihat akuntansi distribusi ba...
Perhitungan distribusi bagi hasil bank syariah (lihat akuntansi distribusi ba...Perhitungan distribusi bagi hasil bank syariah (lihat akuntansi distribusi ba...
Perhitungan distribusi bagi hasil bank syariah (lihat akuntansi distribusi ba...
Echil Ardiyanto
 

What's hot (20)

Power Point Bank
Power Point BankPower Point Bank
Power Point Bank
 
Bank sentral
Bank sentralBank sentral
Bank sentral
 
Bank indonesia
Bank indonesia Bank indonesia
Bank indonesia
 
Pengantar Manajemen Risiko Bank Syariah (2020)
Pengantar Manajemen Risiko Bank Syariah (2020)Pengantar Manajemen Risiko Bank Syariah (2020)
Pengantar Manajemen Risiko Bank Syariah (2020)
 
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuanganSoal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
 
Manajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Manajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjangManajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Manajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
 
Lembaga keuangan
Lembaga keuanganLembaga keuangan
Lembaga keuangan
 
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANKBANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK
 
Konsep dasar bank syariah
Konsep dasar bank syariahKonsep dasar bank syariah
Konsep dasar bank syariah
 
Perhitungan distribusi bagi hasil bank syariah (lihat akuntansi distribusi ba...
Perhitungan distribusi bagi hasil bank syariah (lihat akuntansi distribusi ba...Perhitungan distribusi bagi hasil bank syariah (lihat akuntansi distribusi ba...
Perhitungan distribusi bagi hasil bank syariah (lihat akuntansi distribusi ba...
 
Analisa keuangan perbankan
Analisa keuangan perbankanAnalisa keuangan perbankan
Analisa keuangan perbankan
 
BANK SENTRAL ( BANK INDONESIA )
BANK SENTRAL ( BANK INDONESIA )BANK SENTRAL ( BANK INDONESIA )
BANK SENTRAL ( BANK INDONESIA )
 
Makalah bprs
Makalah bprsMakalah bprs
Makalah bprs
 
Bank Sentral : Bank Indonesia (Ekonomi Moneter - BAB 3)
Bank Sentral : Bank Indonesia (Ekonomi Moneter - BAB 3)Bank Sentral : Bank Indonesia (Ekonomi Moneter - BAB 3)
Bank Sentral : Bank Indonesia (Ekonomi Moneter - BAB 3)
 
Ekonomi: Kurs Valuta Asing
Ekonomi: Kurs Valuta AsingEkonomi: Kurs Valuta Asing
Ekonomi: Kurs Valuta Asing
 
Investasi
InvestasiInvestasi
Investasi
 
Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)
Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)
Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)
 
Makalah BANK UMUM
Makalah BANK UMUMMakalah BANK UMUM
Makalah BANK UMUM
 
Keuangan Syariah
Keuangan SyariahKeuangan Syariah
Keuangan Syariah
 
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsiPortofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
 

Viewers also liked

PPT Hyperlink Bank Sentral
PPT Hyperlink Bank SentralPPT Hyperlink Bank Sentral
PPT Hyperlink Bank Sentral
salmiah mia
 
INDEPENDENSI BANK SENTRAL, INSTRUMEN KEBIJAKSANAN MONETER
INDEPENDENSI BANK SENTRAL, INSTRUMEN KEBIJAKSANAN MONETERINDEPENDENSI BANK SENTRAL, INSTRUMEN KEBIJAKSANAN MONETER
INDEPENDENSI BANK SENTRAL, INSTRUMEN KEBIJAKSANAN MONETER
Heny Larasatii
 
IndonesianCentralBank
IndonesianCentralBankIndonesianCentralBank
IndonesianCentralBank
Albet Nego
 
Cb2500 week01 - course introduction importance of mis
Cb2500   week01 - course introduction importance of misCb2500   week01 - course introduction importance of mis
Cb2500 week01 - course introduction importance of mis
kisstyyy
 
PBI 9/15/PBI/2007
PBI 9/15/PBI/2007PBI 9/15/PBI/2007
PBI 9/15/PBI/2007
presidenri
 

Viewers also liked (20)

Bank Sentral
Bank SentralBank Sentral
Bank Sentral
 
Bank Indonesia Regulation 9/15/2007 IT Risk Management
Bank Indonesia Regulation 9/15/2007 IT Risk ManagementBank Indonesia Regulation 9/15/2007 IT Risk Management
Bank Indonesia Regulation 9/15/2007 IT Risk Management
 
Ailing public sector undertakings
Ailing public sector undertakingsAiling public sector undertakings
Ailing public sector undertakings
 
Tugas bi
Tugas biTugas bi
Tugas bi
 
Bank indonesia
Bank indonesiaBank indonesia
Bank indonesia
 
Sejarah Bank di Indonesia
Sejarah Bank di IndonesiaSejarah Bank di Indonesia
Sejarah Bank di Indonesia
 
BANK SENTRAL
BANK SENTRALBANK SENTRAL
BANK SENTRAL
 
PPT Hyperlink Bank Sentral
PPT Hyperlink Bank SentralPPT Hyperlink Bank Sentral
PPT Hyperlink Bank Sentral
 
Ldii tidak sesat
Ldii tidak sesat  Ldii tidak sesat
Ldii tidak sesat
 
Thomas S. Price, Ph.D. Career resume, Jan 2017
Thomas S. Price, Ph.D. Career resume, Jan 2017Thomas S. Price, Ph.D. Career resume, Jan 2017
Thomas S. Price, Ph.D. Career resume, Jan 2017
 
Gorham nickel
Gorham nickelGorham nickel
Gorham nickel
 
Proposal Peringatan HUT RI (Example)
Proposal Peringatan HUT RI (Example)Proposal Peringatan HUT RI (Example)
Proposal Peringatan HUT RI (Example)
 
INDEPENDENSI BANK SENTRAL, INSTRUMEN KEBIJAKSANAN MONETER
INDEPENDENSI BANK SENTRAL, INSTRUMEN KEBIJAKSANAN MONETERINDEPENDENSI BANK SENTRAL, INSTRUMEN KEBIJAKSANAN MONETER
INDEPENDENSI BANK SENTRAL, INSTRUMEN KEBIJAKSANAN MONETER
 
Mi gran familia
Mi gran familia Mi gran familia
Mi gran familia
 
IndonesianCentralBank
IndonesianCentralBankIndonesianCentralBank
IndonesianCentralBank
 
Bi risk services 2013
Bi risk services 2013Bi risk services 2013
Bi risk services 2013
 
Cb2500 week01 - course introduction importance of mis
Cb2500   week01 - course introduction importance of misCb2500   week01 - course introduction importance of mis
Cb2500 week01 - course introduction importance of mis
 
PPT MAGANG
PPT MAGANGPPT MAGANG
PPT MAGANG
 
PBI 9/15/PBI/2007
PBI 9/15/PBI/2007PBI 9/15/PBI/2007
PBI 9/15/PBI/2007
 
Bi dan perkembangan perbankan indonesia
Bi dan perkembangan perbankan indonesiaBi dan perkembangan perbankan indonesia
Bi dan perkembangan perbankan indonesia
 

Similar to Bank Sentral (Bank Indonesia)

Tujuan kebijakan moneter bank indonesia
Tujuan kebijakan moneter bank indonesiaTujuan kebijakan moneter bank indonesia
Tujuan kebijakan moneter bank indonesia
oher
 
Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)
Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)
Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)
VivianaArsew
 
Kebijakan moneter 2
Kebijakan moneter 2Kebijakan moneter 2
Kebijakan moneter 2
Imam Firdaus
 
Pengertian jumlah uang beredar
Pengertian jumlah uang beredarPengertian jumlah uang beredar
Pengertian jumlah uang beredar
Ameerican Ahmedas
 

Similar to Bank Sentral (Bank Indonesia) (20)

BANK INDONESIA
BANK INDONESIABANK INDONESIA
BANK INDONESIA
 
Ppt bi
Ppt biPpt bi
Ppt bi
 
Tujuan kebijakan moneter bank indonesia
Tujuan kebijakan moneter bank indonesiaTujuan kebijakan moneter bank indonesia
Tujuan kebijakan moneter bank indonesia
 
Bank Sentral.docx
Bank Sentral.docxBank Sentral.docx
Bank Sentral.docx
 
Kelembagaan bi
Kelembagaan biKelembagaan bi
Kelembagaan bi
 
Kelembagaan bank indonesia
Kelembagaan bank indonesiaKelembagaan bank indonesia
Kelembagaan bank indonesia
 
Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)
Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)
Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)
 
Bank Sentral (Bank Indonesia)
Bank Sentral (Bank Indonesia)Bank Sentral (Bank Indonesia)
Bank Sentral (Bank Indonesia)
 
Prinsip, Fungsi, Jenis, dan Produk, serta Prinsip Kegiatan Usaha Lembaga Keua...
Prinsip, Fungsi, Jenis, dan Produk, serta Prinsip Kegiatan Usaha Lembaga Keua...Prinsip, Fungsi, Jenis, dan Produk, serta Prinsip Kegiatan Usaha Lembaga Keua...
Prinsip, Fungsi, Jenis, dan Produk, serta Prinsip Kegiatan Usaha Lembaga Keua...
 
Profile bank indonesia
Profile bank indonesiaProfile bank indonesia
Profile bank indonesia
 
Tugas paper bank dan lembaga keuangan
Tugas paper bank dan lembaga keuanganTugas paper bank dan lembaga keuangan
Tugas paper bank dan lembaga keuangan
 
Blk klp 5 bi dan ojk
Blk klp 5 bi dan ojkBlk klp 5 bi dan ojk
Blk klp 5 bi dan ojk
 
Modul 4 KB 3
Modul 4 KB 3Modul 4 KB 3
Modul 4 KB 3
 
Sekilas Mengenal Bank Sentral dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia
Sekilas Mengenal Bank Sentral dan Kebijakan Moneter Bank IndonesiaSekilas Mengenal Bank Sentral dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia
Sekilas Mengenal Bank Sentral dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia
 
Buku 2 (Perbankan).pptx
Buku 2 (Perbankan).pptxBuku 2 (Perbankan).pptx
Buku 2 (Perbankan).pptx
 
Kebijakan moneter 2
Kebijakan moneter 2Kebijakan moneter 2
Kebijakan moneter 2
 
Sistem moneter
Sistem moneterSistem moneter
Sistem moneter
 
Ekonomi3
Ekonomi3Ekonomi3
Ekonomi3
 
BAB II.pdf
BAB II.pdfBAB II.pdf
BAB II.pdf
 
Pengertian jumlah uang beredar
Pengertian jumlah uang beredarPengertian jumlah uang beredar
Pengertian jumlah uang beredar
 

Recently uploaded

Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang 082223109953 Cytotec Asli Serang
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
langkahgontay88
 
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 

Recently uploaded (20)

Pengertian dan jenis-jenis obligasi.pptx
Pengertian dan jenis-jenis obligasi.pptxPengertian dan jenis-jenis obligasi.pptx
Pengertian dan jenis-jenis obligasi.pptx
 
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptxAsam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
 
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfKemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
 
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
 

Bank Sentral (Bank Indonesia)

  • 1. Bank Indonesia By Ari Raharjo Email: Ariraharjoo@gmail.com
  • 2. Asal Muasal Bank sentral adalah suatu bank dari sebuah negara, bertanggung jawab atas kebijakan moneter . Pada umumnya: menjaga stabilitas nilai mata uang, stabilitas sektor perbankan dan stabilitas sistem keuangan. Sejarah, bermula dari sistem uang sebagai alat tukar dalam perdagangan. Sistem Barter  Logam mulia (emas, perak, tembaga)  uang logam / kertas Namun perkembangan yang sudah maju tersebut masih mempunyai beberapa kendala. Ketika nasabah menjaminkan barang berharga di bank, nilai jaminan di awal dan pada nilai jaminan di akhir, nasabah mendapatkan selisih nilai dan sering kali nilai akhir yang diperoleh nasabah lebih kecil daripada nilai pada awalnya. Selain itu, pada masa itu terdapat banyak bank. Setiap bank mempunyai sistem penilaian yang berbeda-beda sehingga tidak ada kepastian nilai dari suatu mata uang terhadap nilai jaminan yang dijaminkan. Bank Sentral
  • 3. Sejarah Bank Sentral di Indonesia Pada periode sebelum 1953, fungsi bank di Indonesia dilaksanakan oleh De Javasche Bank N.V. (DJB). Bank ini berfungsi sebagai bank umum dan juga sebagai bank sentral. Bank DJB dimiliki Belanda. Presiden Soekarno, 1945, mendirikan Bank Negara Indonesia (BNI). Konferensi Meja Bundar (KMB), telah ditetapkan: DJB bertindak sebagai bank sirkulasi bagi Republik Indonesia Serikat (RIS) dan BNI berfungsi sebagai bank umum. Tahun 1951 saham DJB berhasil dibeli oleh pemerintah Indonesia. UU nomor 11 tahun 1953 tentang Penetapan Undang-Undang Pokok Bank Indonesia. Tahun 1966, terjadi proses penggabungan bank umum ke dalam BI yang bernama Bank Tunggal bernama Bank Negara Indonesia (BNI) UU No. 23/1999, bank sentral Republik Indonesia ditetapkan sebagai suatu lembaga negara yang independen, bebas dari campur tangan pemerintah dan/atau pihak-pihak lainnya, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang. BI mempunyai tugas menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta mengatur dan mengawasi bank. Modal BI ditetapkan sekurang-kurangnya Rp 2 triliun. Tahun 2011, fungsi pengawasan yang melekat pada BI dipisahkan ke lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
  • 4. Bank Indonesia sebagai Bank Sentral Bank Indonesia (BI) adalah bank sentral di Indonesia. Tujuan: Mencapai dan memelihara: 1. Kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa  INFLASI 2. Kestabilan nilai mata uang thd mata uang asing  NILAI TUKAR VALAS BI bersifat independen dan mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan melaksanakan setiap tugas dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam undang- undang. Di dalam undang-undang: 1. Badan hukum publik, BI berwenang menetapkan peraturan-peraturan hukum untuk melaksanakan amanat di dalam undang-undang dan mengikat seluruh masyarakat luas dalam konteks tugas dan wewenangnya. 2. Badan hukum perdata, BI dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri, baik di dalam maupun di luar pengadilan.
  • 5. 1. Amerika Serikat – Federal Reserve Bank 2. Afrika Selatan – South African Reserve Bank 3. Arab Saudi – Saudi Arabian Monetary Agency 4. Australia – Reserve Bank of Australia 5. Brasil – Banco Central do Brasil 6. Kanada – Bank of Canada 7. Republik Rakyat Cina – Bank Rakyat Cina 8. Denmark – Denmarks Nationalbank 9. Filipina – Bangko Sentral ng Pilipinas 10. Hong Kong – Otoritas Moneter Hong Kong 1. India – Reserve Bank of India 2. Iran – Bank Markazi Iran 3. Jepang – Bank of Japan 4. Korea Selatan – Bank of Korea 5. Malaysia – Bank Negara Malaysia 6. Myanmar – Bank Sentral Myanmar 7. Selandia Baru – Reserve Bank of New Zealand 8. Swiss – Schweizerische Nationalbank 9. Swedia – Sveriges Riksbank 10. Thailand – Bank of Thailand Bank Sentral di Dunia
  • 6. Dewan Gubernur Adalah struktur organisasi tertinggi di dalam struktur organisasi BI. Terdiri atas seorang gubernur, deputy gubernur senior dan deputi gubernur. Jumlah deputi gubernur minimal 4 orang dan maksimal 7 orang. Masa jabatan gubernur dan deputi gubernur selama 5 tahun dan dapat diangkat kembali dalam jabatan yang sama untuk sebanyak-banyaknya 1 kali masa jabatan berikutnya. Gubernur, deputi gubernur senior dan deputi gubernur diusulkan oleh presiden dan juga diangkat oleh presiden, harus dengan persetujuan DPR. Calon deputi gubernur berdasarkan rekomendasi dari gubernur BI. Anggota dewan gubernur tidak dapat diberhentikan oleh presiden. Pemberhentian dapat dilakukan jika anggota dewan gubernur mengundurkan diri, terbukti melakukan tindak pidana kejahatan, tidak dapat hadir secara fisik dalam jangka waktu 3 bulan berturut- turut tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, dinyatakan pailit atau tidak mampu memenuhi kewajiban kepada kreditur, atau berhalangan tetap. Proses pembuatan keputusan dilakukan melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG). RDG bertujuan untuk menetapkan kebijakan umum di bidang moneter yaitu untuk melakukan evaluasi atas pelaksanaan kebijakan moneter atau menetapkan kebijakan lain yang bersifat prinsipil dan strategis.
  • 7. BI dalam Tatanegara RI BI mempunyai kedudukan yang tidak sejajar dengan lembaga tinggi negara seperti Dewan Perwakilan Rakyat, Badan Pemeriksa Keuangan dan Mahkamah Agung. Walaupun demikian, dalam melaksanakan tugasnya, BI mempunyai hubungan kerja dan koordinasi dengan DPR, BPK, pemerintah dan pihak-pihak lainnya. Setiap awal tahun anggaran, BI menyampaikan informasi tertulis mengenai evaluasi pelaksanaan kebijakan moneter dan rencana kebijakan moneter yang akan datang untuk disampaikan kepada presiden dan DPR. Pada akhir tahun anggaran, BI juga menyampaikan rencana dan realiasasi anggaran tahunan kepada pemerintah dan DPR. Khusus untuk DPR, BI melaporkan pelaksanaan tugas dan wewenangnya setiap triwulan dan juga memberikan laporan jika sewaktu-waktu diminta oleh DPR. Dalam hal laporan keuangan, BI menyampaikan laporan keuangan tahunan kepada BPK. Untuk kegiatan administrasi keuangan dengan pemerintah, BI membantu menerbitkan dan menempatkan surat-surat hutang negara. BI dilarang untuk membeli surat-surat hutang negara. BI juga bertindak sebagai kasir pemerintah. Atas permintaan pemerintah, BI dapat menerima pinjaman luar negeri untuk dan atas nama pemerintah Indonesia. Pemerintah dapat menghadiri rapat dewan gubernur BI. Wakil pemerintah yang hadir pada rapat dewan gubernur mempunyai hak bicara tetapi tidak mempunyai hak suara.
  • 8. Inflation Targeting Framework ITF merupakan suatu kerangka kebijakan moneter yang menjadikan angka inflasi sebagai sasaran utama dari kebijakan moneter. ITF digunakan oleh BI sejak tahun 2005, setelah sebelumnya menggunakan kebijakan moneter yang menerapkan uang primer (base money) sebagai sasaran kebijakan moneter. BI mengumumkan sasaran inflasi kepada masyarakat secara luas. BI juga akan mengumumkan arah kebijakan moneter yang digunakan untuk mencapai sasaran inflasi tersebut. Arah kebijakan moneter ini dievaluasi dari waktu ke waktu. Untuk itu, BI melakukan evaluasi secara berkala terhadap arah kebijakan dengan mempertimbangkan perkembangan inflasi yang terjadi di masyarakat. Pada tingkat operasional, masyarakat dapat melihat kebijakan BI ini dari penetapan suku bunga bank sentral (BI rate). BI rate ini akan menjadi patokan bagi bank untuk menetapkan suku bunga pasar, suku bunga deposito dan suku bunga kredit. Penetapan naik dan turunnya suku bunga ini akan mempengaruhi inflasi di masyarakat.
  • 9. Inflasi Secara sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus. Definisi lain: 1. inflasi adalah jumlah uang yang beredar lebih banyak dari pada jumlah barang. 2. kenaikan harga barang dan jasa secara umum dimana barang dan jasa tersebut merupakan kebutuhan pokok masyarakat atau 3. turunnya daya jual mata uang suatu negara. Inflasi harus terjadi pada banyak barang dan tidak terjadi pada satu atau beberapa barang saja. Kebalikan dari inflasi disebut deflasi.
  • 10. Perhitungan Inflasi oleh BPS berdasarkan Indeks Harga Konsumen www.bi.go.id
  • 11. Mekanisme BI dalam Inflasi Penetapan sasaran inflasi, berdasarkan undang-undang BI, telah dilakukan oleh pemerintah. Pemerintah dan BI membuat sebuah nota kesepahaman tentang sasaran inflasi yang akan dicapai pada tahun-tahun mendatang. Contoh: nota kesepahaman PMK No.66/PMK.011/2012 tentang Sasaran Inflasi Tahun 2013, 2014, dan 2015 tanggal 30 April 2012, sasaran inflasi yang ditetapkan oleh pemerintah untuk periode 2013 – 2015, masing-masing sebesar 4,5%, 4,5%, dan 4% dengan deviasi ±1%. Pengendalian inflasi juga dibantu dengan pengendali-pengendali di daerah- daerah. 1. Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) Pusat dan 2. Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
  • 12. Pengendalian Inflasi di Indonesia www.bi.go.id
  • 13. BI rate adalah suku bunga kebijakan BI yang mencerminkan sikap (stance) kebijakan moneter yang ditetapkan oleh BI. BI rate diumumkan kepada masyarakat agar masyarakat dapat menjadikan acuan di dalam mengambil langkah-langkah di bidang ekonomi, pada setiap rapat dewan gubernur bulanan. Setelah itu, BI rate diimplementasikan pada operasi moneter melalui pengelolaan likuiditas di pasar uang. Sasaran operasional kebijakan moneter dapat dilihat pada perkembangan suku bunga Pasar Uang Antar Bank Overnight (PUAB O/N). Pergerakan di suku bunga PUAB ini, kemudian menjadi acuan untuk perkembangan suku bunga deposito dan suku bunga kredit perbankan. Besaran perubahan BI rate dinyatakan dalam kelipatan 25 basis poin (bps). Jika BI menaruh perhatian besar terhadap tingkat inflasi maka BI rate dapat dinaikkan lebih dari 25 bps namun tetap dalam kelipatan 25. Sebagai contoh BI rate yang sudah dikeluarkan oleh BI dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
  • 14. Tanggal BI Rate 9 Januari 2014 7.50 % 12 Desember 2013 7.50 % 12 Nopember 2013 7.50 % 8 Oktober 2013 7.25 % 12 September 2013 7.25 % 29 Agustus 2013 7.00 % 15 Agustus 2013 6.50 % 11 Juli 2013 6.50 % 13 Juni 2013 6.00 % 14 Mei 2013 5.75 % 11 April 2013 5.75 % 7 Maret 2013 5.75 % 12 Februari 2013 5.75 % 10 Januari 2013 5.75 % 11 Desember 2012 5.75 % 8 Nopember 2012 5.75 % 11 Oktober 2012 5.75 % 13 September 2012 5.75 % 9 Agustus 2012 5.75 % 12 Juli 2012 5.75 % 12 Juni 2012 5.75 % 10 Mei 2012 5.75 % 12 April 2012 5.75 % 8 Maret 2012 5.75 % 9 Februari 2012 5.75 % 12 Januari 2012 6.00 % Contoh BI Rate
  • 15. Operasi Moneter Dapat dilakukan melalui Operasi Pasar Terbuka (OPT) dan standing facilities. OPT merupakan kegiatan transaksi di pasar uang yang dilakukan atas inisiatif BI dalam rangka mengurangi (smoothing) volatilitas suku bunga PUAB O/N. Standing facilities merupakan penyediaan dana rupiah (lending facility) dari BI kepada bank dan penempatan dana rupiah (deposit facility) oleh bank di BI dalam rangka membentuk batasan suku bunga di PUAB O/N. OPT dilakukan atas inisiatif BI, sementara standing facilities dilakukan atas inisiatif bank.
  • 16. Jika instrument OPT diterapkan maka dampak yang akan terjadi pada pasar uang adalah pengurangan likuiditas atau penambahan likuiditas. Pengurangan likuiditas dapat dilakukan dengan mengambil tindakan absorpsi likuiditas. Beberapa tindakan absorpsi likuiditas yang dilakukan oleh BI adalah penerbitan SBI, penerbitan SBIS, transaksi RR SBN, term deposit, penjualan SBN outright dan penjualan valas terhadap rupiah. Sedangkan tindakan untuk injeksi likuiditas dapat dilakukan dengan melakukan repo, pembelian SBN outright dan pembelian valas terhadap rupiah. Operasi Moneter
  • 17. Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) adalah suatu tingkat suku bunga yang digunakan sebagai suatu indikator dalam penawaran di transaksi Pasar Uang Antar Bank (PUAB). JIBOR memberikan gambaran tentang suku bunga pinjaman yang ditawarkan suatu bank kepada bank lain. JIBOR terdiri dari 2 mata uang: Rupiah (IDR) dan dollar Amerika (USD). Masing- masing mata uang mempunyai tenor dari 1 hari, 1 minggu, 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan. JIBOR banyak digunakan oleh para pelaku bisnis keuangan: bisnis transaksi derivatif Pada pasar modal, pelaku pasar modal menggunakan JIBOR sebagai salah satu acuan untuk pasar obligasi.
  • 18. Uang dalam artian sempit (narrow money) dan uang dalam artian luas (broad money). Dalam artian sempit: terbagi menjadi uang kartal dan uang giral (M1). Uang kartal adalah uang yang berbentuk lembaran kertas dan logam. Uang giral adalah uang masyarakat yang berbentuk giro. Dalam artian lebih luas (M2): Uang ini merupakan penjumlahan M1 dengan uang di dalam tabungan (saving deposite) dan deposito (time deposite) yang terdapat pada lembaga keuangan bank. Jika uang M2 ditambah dengan uang yang terdapat di lembaga-lembaga keuangan lain maka uang ini dikenal dengan istilah M3. M 1 > M 2 > M3 Klasifikasi Uang
  • 19. Free Floating Rate Selain ITF, BI menggunakan sistem nilai tukar mengambang (Free Floating Rate- FFR) antara Rupiah dengan mata uang asing lain. Sistem ini diarahkan untuk mencegah fluktuasi / volatilitas nilai tukar yang terlalu tinggi dan bukan digunakan untuk mengarahkan nilai tukar rupiah pada suatu level tertentu yang diinginkan. BI mempunyai batasan nilai maksimum dan nilai minimun dari suatu nilai tukar mata asing terhadap rupiah. Nilai tukar yang berada di dalam selang minimun dan maksimum tersebut merupakan nilai tukar yang “wajar” BI juga menjaga kestabilan rupiah pada tingkat operasionaldengan menggunakan instrumen-instrumen pengendali keuangan: 1. Melakukan operasi pasar terbuka baik rupiah maupun valuta asing 2. Menetapkan tingkat diskonto, 3. Menetapkan cadangan wajib minimum 4. Mengatur kredit atau pembiayaan Setelah berkembangnya prinsip syariah di Indonesia , BI juga melakukan cara-cara pengendalian moneter dengan menggunakan prinsip syariah.
  • 21. Kurs Kurs merupakan nilai mata uang suatu negara terhadap nilai mata uang negara lain pada suatu waktu tertentu. Di Indonesia, nilai kurs ini digunakan untuk menentukan nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang Dollar Amerika dan mata uang asing lainnya. Terdapat beberapa nilai kurs: 1. Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) JISDOR memberikan referensi harga pasar untuk transaksi spot USD/IDR di pasar domestik. JISDOR dihitung berdasarkan pada nilai kurs transaksi valuta asing terhadap rupiah yang dilakukan antar bank. Pukul 10.00 WIB, BI mengumumkan nilai kurs JISDOR yang berlaku hari itu. Sabtu, Minggu dan hari libur lainnya tidak dihitung karena tidak terjadi transaksi valas. 2. Kurs Transaksi BI Pada kurs transaksi BI, BI menggunakan kurs JISDOR sebagai referensi. Kurs JISDOR digunakan sebagai titik tengah kurs transaksi BI dan kemudian BI membuat kurs jual dan kurs beli valas terhadap rupiah. Kurs ini menjadi acuan dalam transaksi dengan pihak ketiga seperti pemerintah. 3. Kurs Uang Kertas Asing (UKA) Nilai kurs ini juga menggunakan JISDOR sebagai nilai kurs referensi. Titik tengah nilai kurs ini menggunakan nilai kurs JISDOR. UKA digunakan BI untuk transaksi bank notes antara BI dengan pihak ketiga.
  • 22. Mekanisme BI Rate dalam Mengatur Laju Perekonomian Sebenarnya, tujuan akhir dari pengendalian BI rate adalah untuk menentukan dan mengendalikan tingkat inflasi. Tingkat inflasi harus terkendali oleh BI agar perekonomian dapat berjalan dengan stabil dan tanpa goncangan yang berarti. •BI akan menaikkan BI rate apabila diprediksi inflasi pada bulan-bulan ke depan akan melewati sasaran inflasi yang telah ditetapkan; •BI akan menurunkan BI rate apabila diprediksi inflasi pada bulan-bulan ke depan akan berada di bawah sasaran inflasi yang telah ditetapkan.
  • 23. Adalah mekanisme perubahan BI rate sampai dapat mempengaruhi inflasi. 1. Jalur suku bunga, Apabila pertumbuhan ekonomi menurun, BI menurunkan BI rate  menurunkan suku bunga kredit  mendorong permintaan akan kredit  meningkatkan aktifitas konsumsi dan investasi sehingga aktifitas perekonomian semakin bergairah. Dan sebaliknya. 2. Jalur nilai tukar. Kenaikan BI rate  kenaikan selisih suku bunga di Indonesia dengan luar negeri  mendorong investor asing untuk menanamkan modal ke Indonesia  mendorong apresiasi nilai tukar Rupiah  harga barang impor lebih murah dan barang ekspor menjadi lebih mahal  mendorong impor dan mengurangi ekspor. Turunnya net ekspor menurunkan pertumbuhan ekonomi. 3. Perubahan harga aset. Kenaikan BI rate akan menurunkan harga aset (saham dan obligasi)  mengurangi kekayaan individu dan perusahaan  mengurangi kemampuan untuk melakukan kegiatan ekonomi seperti konsumsi dan investasi. 4. Jalur ekspektasi masyarakat terhadap tingkat inflasi. Penurunan suku bunga akan mendorong aktifitas ekonomi dan menyebabkan inflasi meningkat. Inflasi meningkat  pekerja meminta gaji lebih tinggi  mendorong produsen untuk menaikan harga barang dan jasa. Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter
  • 25. Terima kasih, anda telah memilih slide ini sebagai bahan pembelajaran anda. Jika anda mengunduh file ini maka: 1. Silahkan anda mentransfer royalti sebesar Rp. 10.000,- dengan menghubungi penulis di alamat ariraharjoo@gmail.com (dobel huruf “o” ya); 2. Jika anda dalam kesulitan keuangan, silahkan infaqkan se”rela” anda ke masjid terdekat; 3. Jika anda fakir / miskin, file ini free untuk anda. Semoga materi ini dapat membantu anda untuk menjadi orang dengan tangan di atas. Pesan Penulis