Tugas ini membahas perbedaan antara pneumonia komuniti (CAP) dan pneumonia rumah sakit (HAP) serta teknik perawatan luka tekan. CAP biasanya disebabkan oleh bakteri seperti Streptococcus pneumoniae dan Mycoplasma pneumoniae sedangkan HAP sering disebabkan oleh bakteri gram negatif seperti E. coli dan Pseudomonas aeruginosa. Teknik perawatan luka tekan meliputi metode aseptik, dressing alginat, hidrokoloid, dan foam dressing untuk menjaga kelembapan luka
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
PR Post Responsi.pdf
1. Tugas Post-Responsi UTS Stase KMB
Oleh Senalda Defa Viani, 1806140331, Mahasiswa Profesi FIK UI
2021 Genap
1. Jelaskan Pemeriksaan yang membedakan antara HAP dengan CAP
Jawab:
Penyebab paling sering pneumonia komuniti dan pneumonia hospital
adalah:
a. Yang didapat di masyarakat: Streeptococcus pneumonia, Mycoplasma
pneumonia, Hemophilus influenza, Legionella pneumophila, chlamydia
pneumonia, anaerob oral, adenovirus, influenza tipe A dan B.
b. Yang didapat di rumah sakit: basil usus gram negative (E. coli,
Klebsiella pneumonia), Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus,
anaerob oral
Pemeriksaan yang dapat dilakukan:
Tes dahak atau sputum dan pemeriksaan sitologi, menggunakan sampel
dahak (ludah) atau lendir dari batuk pasien, dapat digunakan untuk
mengetahui kuman apa yang menyebabkan pneumonia pada pasien.
Tes kultur darah dapat mengidentifikasi kuman penyebab pneumonia dan
juga menunjukkan apakah infeksi bakteri telah menyebar ke darah pasien.
2. Sebut dan jelaskan Teknik-teknik atau metode perawatan luka
Jawab:
Tahap I: Area kemerahan dan nyeri pada kulit yang tidak berubah menjadi
putih saat ditekan. Ini adalah tanda bahwa ulkus dekubitus mungkin
terbentuk. Kulit mungkin hangat atau dingin, kencang atau lembut.
Tahap II: Kulit melepuh atau membentuk luka terbuka. Area di sekitar luka
mungkin merah dan teriritasi.
2. Tahap III: Kulit sekarang mengembangkan lubang cekung yang terbuka yang
disebut kawah. Jaringan di bawah kulit rusak. Anda mungkin bisa melihat lemak
tubuh di kawah.
Tahap IV: Luka tekan telah menjadi begitu dalam sehingga terjadi kerusakan pada
otot dan tulang, dan terkadang pada tendon dan sendi.
Teknik perawatan luka tekan yang biasa dilakukan adalah Teknik Aseptik yaitu
suatu cara untuk menjaga sterilitas luka dengan mengurangi kontaminasi dengan
benda lainnya. Metode perawatan luka juuga dikenal dengan Moisturizer Balance
atau metode menjaga kelembapan luka.
Beberapa jenis balutan yang digunakan untuk Perawatan Luka Tekan diantaranya:
• Dressing alginat - ini terbuat dari rumput laut dan mengandung natrium dan
kalsium, yang dikenal untuk mempercepat proses penyembuhan
• Pembalut hidrokoloid – mengandung gel yang mendorong pertumbuhan sel
kulit baru di ulkus, sekaligus menjaga kulit sehat di sekitarnya tetap kering.
Hidrokoloid juga berfungsi untuk melindungi dan menghindari luka dari
resiko terkena infeksi.
• Film dressing biasanya banyak digunakan pada luka pasca operasi.
• Calcium alginate juga merupakan balutan untuk jenis metode modern
dressing. Ini dapat membantu menyerap cairan luka yang berlebihan serta
mempercepat proses pembekuan darah. Calcium alginate terbuat dari
campuran rumput laut sehingga saat bercampur dengan luka akan berubah
menjadi gel.
• Foam dressing adalah salah satu balutan pada jenis metode modern dressing.
Foam dressing dapat menyerap cairan luka khususnya pada luka yang
kronis.