MODUL BAHASA INDONESIA BAB III CERPEN KELAS IX TINGKAT SMP-K13
1. MODUL
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
TAHUN PELAJARAN: 2020-2021
TEKS CERITA PENDEK
Oleh
SRI APRIWATIE, M. Pd.
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOJONEGORO
SMP NEGERI 7 KABUPATEN BOJONEGORO
TAHUN PELAJARAN 2020-2021
2. TEKS CERITA PENDEK ( CERPEN )
STRUKTUR UNSUR KEBAHASAAN DAN MENGUNGKAPKAN PENGALAMAN DALAM BENTUK CERPEN
A. PENGANTAR
Manusia dapat belajar dari berbagai hal yang ada di muka bumi. Sumber belajar tersebut bisa
berasal dari sesama manusia atau yang lainnya, seperti alam, tumbuhan, dan binatang. Di
dalam berbagai sumber belajar tersebut, terdapat informasi yang disampaikan melalui bahasa.
Adapun wahana yang dapat digunakan sebagai media dalam menyampaikan informasi yang
terkadung dalam sumber belajar tersebut satu di antaranya adalah melalui teks.
Teks cerita pendek (cerpen) merupakan teks yang di dalamnya menceritakan tentang
berbagai prilaku manusia yang disusun berdasarkan urutan waktu dan peristiwa. Penekanan
utama adalah terletak pada aspek-aspek yang membangun teks itu sendiri, seperti struktur,
unsur kebahasaan, serta bagaimana mengungkapkan pengalaman dalam bentuk cerpen.
Sebagai siswa, kalian perlu menguasai materi yang berkaitan dengan Struktur, kebahasaan
yang terdapat dalam cerita pendek , serta mengungkapkan pengalaman dalam bentuk cerpen
Untuk materi teks cerita pendek, kompetensi dasar ranah pengetahuan dan ketrampilan
adalah sebagai berikut.
3.6 Menelaah struktur dan aspek kebahasaan cerita pendek yang dibaca atau didengar
4.6 Mengungkapkan pengalaman dan gagasan dalam bentuk cerita pendek dengan
memperhatikan struktur dan kebahasaan
B. TUJUAN
Setelah memelajari modul ini, kalian diharapkan mampu memiliki kemampuan sebagai
berikut.
o Memahami materi struktur ,unsur kebahasaan dan mengungkapkan pengalaman dalam
bentuk teks cerita pendek.
C. URAIAN MATERI
1. Teks Cerpen
Pohon Keramat
Di sebelah barat kampong ada gunung yang tidak begitu besar. Disebut gunung barangkali tidak
tepat karena areanya terlalu kecil. Lebih tepatnya disebut bukit. Tapi, penduduk kampung, sejak dulu
sampai sekarang, menyebutnya dengan Gunung Beser.
Meski areanya kecil, jangan Tanya siapa saja penduduk yang pernah masuk ke dalam Gunung Beser.
Mereka akan bergidik hanya membayangkan keangkerannya. Mereka, dari kakek-nenek sampai
anak-anak, hapal cerita keangkeran Gunung Beser.
Konon, saat pendudukan Belanda, di kampong saya ada seorang maling budiman. Seperti Jaka
Sembung dari Cirebon atau Robin Hood dari Inggris. Maling Budiman itu sering merampok harta
milik Belanda atau orang-orang kaya yang tidak loyal kepada rakyat yang menderita. Harta hasil
jarahan itu secara diam-diam dibagikan kepada rakyat.
Sekali waktu, maling budiman yang selalu menutup wajahnya saat merampok dan menyantuni rakyat
itu, ketahuan oleh Belanda. Maling budiman itu ternyata salah seorang penduduk kampong. Dia
dikejar oleh pasukan Belanda dan centeng-centeng demang.
Jayasakti, begitu nama si maling budiman itu, lari ke Gunung Beser dan bersembunyi. Bertahun-tahun
pasukan Belanda dan centeng-centeng demang mengepung Gunung Beser, tapi Jayasakti tidak pernah
3. menyerah. Pasukan Belanda dengan dipandu centeng-centeng demang pernah melacak Jayasakti ke
dalam Gunung, tapi tidak ada seorang pun dari mereka yang selamat. Kata orang-orang pintar,
Jayasakti bersemedi dan tubuhnya menjadi pohon harum yang baunya dibawa angina ke sekitar
gunung.
Karena cerita yang dipercaya kebenarannya itu, tidak seorangpun berani masuk ke kelebatan Gunung
Beser. Mereka menghormati perjuangan yang pernah dilakukan si Maling budiman. Tapi selain itu,
konon, mereka takut masuk ke dalam gunung karena dulu ada beberapa orang pencari kayu bakar
yang nekat masuk ke dalam tetapi dia bernasib seperti pasukan Belanda dan centeng-centeng
demang itu, tidak bisa kembali.
Siapa pun akan berhati-hati bila harus berhubungan dengan Gunung Beser, Para pencari kayu bakar
dan penyabit rumput hanya benari sampai ke kaki gunung, sebelum mengambil air dari danau kecil
untuk kebutuhan kebun dan sawah, ketua kampung mengadakan syukuran kecil dan meminta ridho
dari penguasa Gunung Beser.
Kekeringan di musin kemarau dan banjir-banjir kecil di musim hujan tidak asing. Tapi, para
penduduk tidak menyerah. Alam hars ditaklukkan. Kipas angin dan kulkas menjadi kebutuhan di
musim kemarau. Bendungan-bendungan kecil dibangun untuk menanggulangi musim hujan. Tiba-
tiba saya merasa bahwa persahabatan dengan alam menghilang dari kamus kampung saya.
Perlawanan terhadap alam itu berakhir ketika tahun yang oleh peneliti disebut El Nino itu tiba.
Kekeringan membakar kampung saya. Banyak bangunan dan lahan yang angus. Dan, saat musim
hujan tiba banjir besar melanda. Rumah-rumah hanya kelihatan atapnya. Saya sedang duduk diatas
rumah ketika bantuan puluhan perahu itu tiba.
Saya hanya bisa mencatat peristiwa-peristiwa seperti itu tanpa mengerti apa yang tekah terjadi.
Seperti kebanyakan remaja di kampung saya, saya kebingungan dengan banyak peristiwa. Saya
merasa bahwa keinginan saya satu-satunya saat ini adalah bermain gitar dan berteriak sepuas-
puasnya.
2. Struktur Teks Cerita Pendek ( Cerpen )
Struktur Cerpen
Di bawah ini akan dijelaskan struktur cerpen beserta penjelasannya meliputi abstrak, orientasi,
komplikasi, evaluasi, resolusi dan koda selengkapnya.
1. Orientasi
Orientasi menjadi salah satu struktur teks cerpen yang selanjutnya. Pengertian orientasi pada cerpen
berhubungan dengan waktu, suasana dan tempat di dalam cerita pendek tersebut, yang menjawab
pertanyaan kapan, dimana serta bagaimana.
3. Komplikasi
komplikasi pada cerpen adalah urutan kejadian yang dihubungkan secara sebab dan akibat. Karakter
dan watak tokoh biasanya terlihat di struktur komplikasi ini yang menggambarkan plot cerita.
4. Resolusi
Resolusi merupakan salah satu dari struktur teks cerpen. Pengertian resolusi pada cerpen adalah
ketika pengarang mengungkapkan solusi terhadap masalah yang dialami tokoh dalam cerpen. Dalam
resolusi, masalah sudah mendapat penyelesaian di tahap akhir cerita.
3. Aspek kebahasaan Teks Cerita Pendek ( Cerpen )
Ciri-ciri kebahasaan Teks Naratif
Ciri kebahasaan yang menonjol dari teks naratif, khususnya cerita pendek fiksi sebagai
berikut :
4. 1. Sudut pandang pencerita menjadi ciri kebahasaan khas cerpen, pencerita menjadi
orang pertama atau ketiga.
2. Beberapa dialog dapat dimasukkan, menunjukkan waktu kini atau lampau`
3. Kata benda khusus, pilihan kata bnda yang bermakna kuat dan bermakna khusus,
misalnya memilih kata beringin atau trembesi dibanding pohon.
4. Uraian deskriptif yang rinci, deskriptif yang digunakan untuk menggambarkan
pengalaman, latar, dan karakter. Misalnya, baunya seperti apa rasanya, dan lain-
lain.
5. Penggunaan majas
Majas atau gaya bahasa adalah cara pengarang atau seseorang yang mempergunakan bahasa
sebagaialatmengekspresikanperasaandanbuahpikiranyangterpendamdidalam jiwanya.
Beberapamajasyangseringdigunakan:
a.MajasLitotes:pengungkapanyangbertujuanmerendahkandiri.Contoh:Mampirlahkegubuk
kami
(Padahalrumahnyabesardanmewah)
b. Majas Hiperbola: Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan. Contoh: Kita berjuang
sampaititikdarahpenghabisan
c.MajasPersonifikasi:mengumpamakanbendamatisebagaimakhlukhidupContoh:Hujanitu
menari-naridiatasgenting
d. Majas Simile : pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata
depandanpenghubung,seperti,layaknya ,bagaikan,”umpama”,“ibarat”,”bak”, bagai”.
Contoh:Kauumpamaairakubagaiminyaknya,
bagaikanQaisdanLailayangdimabukcintaberkorbanapasaja.
e.MajasMetafora:pengungkapanyangmembandingkansuatubendadenganbendalainkarena
mempunyaisifatyangsamaatauhampirsama.
Contoh:cuacamendungkarenasangrajasiangengganmenampakkandiri.
6.Ungkapan/Idiom
kecilhati=penakut
besarhati=(-)sombong,(+)bangga
berathati=kurangsukamelakukansesuatupekerjaa/terpaksa
lapanghati=sabar
tinggihati=sombong;congkak
setengahhati=terpaksa/enggan
jatuhhati=menjadicinta
perangdingin=perangtanpasenjata
uangpanas=uangtidakhalal
kambinghitam=orangyangdisalahkan
kudahitam=pemenangyangtidakdiunggulkan
sebatangkara=sendirian
naikdaun=terkenal/populer
berbadandua=hamil
pertemuanempatmata=pertemuanduaorang
kakilima=emperan/pingggirjalan,depanrumahorang
7.Peribahasa
1.Menangjadiarang,kalahjadiabu.
Kalahataupunmenangsama-samamenderita.
2.Bagaikanabudiatastanggul.
Orangyangsedangberadapadakedudukanyangsulitdanmudahjatuh.
3.Adapadangadabelalang,adaairadapulaikan.
Dimanapunberadapastiakantersediarezekibuatkita.
4.Adatpasangturunnaik.
5. Kehidupandiduniainitakadayangabadi,semuasenantiasasilihberganti.
5.Airberiaktandatakdalam.
Orangyangbanyakbicarabiasanyatakbanyakilmunya.
5. Mengungkapkan pengalaman dalam bentuk Teks Cerita Pendek ( Cerpen )
Langkah Langkah Menulis Cerpen
1. Siapkan tema
Anda dapat memilih tema persahabatan, percintaan, misteri, dan lain-lain.
Menulis tanpa berpegang pada satu tema bisa-bisa hanya akan membuat Anda
duduk kebingungan di depan komputer dan membuang waktu dengan percuma.
2. Tentukan jenis cerpen
Cerpen seperti apa nan ingin ditulis? Cerpen horor, komedi, drama, romantis,
misteri, religi, atau drama komedi? Jika sejak awal Anda sudah menentukan akan
membuat cerpen komedi, misalnya, fokuslah buat menulis cerpen nan benar-
benar lucu, bukan lucu nan nanggung.
3. Tentukan segmen
Pastikan dulu apakah Anda akan menulis cerpen anak, remaja, atau dewasa.
Menulis cerpen buat anak-anak jelas tidak sama dengan menulis cerpen buat
remaja, apalagi buat dewasa.
4. Tentukan tokoh
Siapa nan akan menjadi tokoh primer dalam cerpen Anda? Siapkan nama-nama
tokoh primer dan beri karakter buat setiap tokoh primer dan tokoh-tokoh
lainnya nan ada di dalam cerpen.
5. Tentukan konflik
Cerpen tanpa konflik tentu akan hambar, tidak ada gregetnya. Jadi, siapkan
konflik. Konflik ini dapat muncul di tengah-tengah cerita, dapat pula langsung
menggebrak di awal cerita.
6. Tentukan penyelesaian (ending) cerita
Kalau kata grup band Armada, "Mau dibawa ke mana interaksikita...". Begitu juga
dengan menulis cerpen. Mau dibawa ke mana cerpen nan akan Anda tulis? Ke
akhir nan senang (happy ending) , akhir nan menyedihkan (sad ending) , atau
akhir nan menggantung (hanging ending) ?
7. Tentukan judul
Jangan lupa, pilih judul yang singkat. Namun, bisa menggambarkan isi cerpen
nan ditulis. Tak masalah jika Anda menentukan judul ini belakangan atau bahkan
ketika cerpen telah selesai ditulis. Tapi, ingat! Jangan sampai melakukan
kesalahan fatal dengan tak mencantumkan judul cerita.
6. Teknik menulis cerpen :
1. Memodifikasi cerpen yang sudah ada.
2. Melanjutkan cerpen yang rumpang
3. Menggunakan ilustrasi, misal ada ilustrasi kemudian disusun cerpennya.
Kegiatan Belajar untuk membuat cerpen
Teknik Modifikasi Cerpen
Petunjuk:
Ubahlah teknik penceritaan kutipan cerpen berikut menjadi sudut
pandang orang ketiga.
Saat mengubah menjadi sudut pandang orang ketiga, dibolehkan untuk mengubah kalimat. Namun,
perubahan kalimat tersebut
tidak mengubah maknanya.
Kutipan Cerpen
Bagi anak-anak, sawah adalah tempat yang paling banyak memberi kenangan. Kami mandi sore di
pancuran sawah. Setiap sore, kecuali hariJumat, anak-anak belajarmengaji di masjid. Kakekawalnya
mengajar, tetapi akhirnya diteruskan oleh Kang Hasim. Saya menjadi anak emas apabila Kang Hasim
mengajar. Selain dari Kang Hasim, saya belajar mengaji dari Kakek, bagi saya mengaji bukan hal
baru. Sebelum sekolah, setiap malam Kakek mengajar saya. Maka pelajaran yang diberikan Kang
Hasim kepada anak-anak lain sering merupakan hal yang sudah saya hafal betul.
Pulang dari mengontrol sawah sering saya diajak Kakek jalan- jalan ke pasar yang buka seminggu
sekali. Kakek membeli berbagai keperluan sehari-hari dan saya selalu punya jajanan enak. Kalau
tidak kue serabi, saya memilih kue pukis. Para pedagang itu saya dikasih sebungkus besar kue
sebelum saya memilih.
Bagi anak-anak, sawah adalah tempat yang paling banyak memberi kenangan. Kami mandi sore di
pancuran sawah. Setiap sore, kecuali hariJumat, anak-anak belajarmengaji di masjid. Kakekawalnya
mengajar, tetapi akhirnya diteruskan oleh Kang Hasim. Saya menjadi anak emas apabila Kang Hasim
mengajar. Selain dari Kang Hasim, saya belajar mengaji dari Kakek, bagi saya mengaji bukan hal
baru. Sebelum sekolah, setiap malam Kakek mengajar saya. Maka pelajaran yang diberikan Kang
Hasim kepada anak-anak lain sering merupakan hal yang sudah saya hafal betul.
Pulang dari mengontrol sawah sering saya diajak Kakek jalan- jalan ke pasar yang buka seminggu
sekali. Kakek membeli berbagai keperluan sehari-hari dan saya selalu punya jajanan enak. Kalau
tidak kue serabi, saya memilih kue pukis. Para pedagang itu saya dikasih sebungkus besar kue
sebelum saya memilih.
Hasil Modifikasi;
………………………………………………………………………………………………………………………………………………..…
……………………………………………………………………………………………………………………………………………..……
…………………………………………………………………………………………………………………………………………..………
………………………………………………………………………………………………………………………………………..…………
……………………………………………………………………………………………………………………………………..……………
…………………………………………………………………………………………………………………………………..………………
………………………………………………………………………………………………………………………………..…………………
……………………………………………………………………………………………………………………………..……………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Teknik Melanjutkan Cerpen:
Petunjuk:
Lanjutkan cerpen "Sepatu Butut" berikut secara bebas. Alur yang diputus
Adalah yang menuju bagian klimaks.
7. Sepatu Butut
Penulis Cerpen: Ely Chandra Perangin-angin
Entah sudah berapa kali aku mengatakan padanya untuk mengganti sepatu bututnya itu. Kalau
sepatu itu maslh layak pakai sih mungkin tidakapa-apa, tetapi sepatu Itu sudah kelihatan sangat
kumal, jauh dari kategori layak pakai. Walaupun orang tua kami bukanlah orang yang kaya, tetapi
kurasa mereka masih mampu membelikan Andi sebuah sepatu baru yang lebih layak pakai.
Entah mengapa pula, hanya aku yang selalu memperhatikan sepatu bututnya Andi. Sepatu butut
itu begitu menggangu pandanganku. Orang tua kami tidak pernah protes kalau Andi mengenakan
sepatu butut itu lagi.
Pagi ini kanni akan berangkat sekolah. Lagi-lagi sepatu butut itu lagi yang kuperhatikan. Tidak ada
yang lain yang kuperhatikan dari Andi, aku jadi malas bila berjalan dengannya. Aku malu bila
harus berjalan dengannya, seperti berjalan dengan seorang gennbel.
Sepatu butut itu begitu mengganggu pikiranku Kenapa Andi tidak minta sepatu baru saja biar
keren seperti teman-temanya, si Ivan dengan sepatu ketsnya, atau seperti Dodi dengan sepatu
sportnya?
Di suatu malam, aku berpikir untuk menyingkirkan sepatu butut itu. Aku berencana
membuangnya pada Sabtu malam, karena kutahu ia akan mencucinya pada hari Minggu. Jadi kalau
pada hari Minggu ia tidak menemukannya, masih ada kesempatan untuk membeli yang baru
sehingga ia masih bisa masukdi hari Seninnya.
Untuk membuang sepatu butut tentu saja tidak memerlukan rencana yang rumit, cukup sederhana
saja pasti aku bisa melakukannya, hanya tinggal menunggu Andi tidur di malam hari, dan
kemudian aku tinggal menjalankan misinya. Hari yang kunantikan pun tiba, segera aku bersiap
menjalankan misiku. Kulihat Andi sedang tidak ada di rumah.
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………..………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……..…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………..……………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
(lanjutkan cerpen ini secara bebas)
D. SOAL-SOAL LATIHAN
Tes tertulis Uraian
a. Struktur teks cerpen
1. Apa yang dimaksud dengan struktur teks cerpen dan tuliskan!
3. Apa yang dimaksud dengan :
a. orientasi
b. rangkaian peristiwa
c. komplikasi
d. resolusi
5. Identifikasilah struktur teks cerpen Pohon Keramat di atas!
3 Menyusun cerpen
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
……dst.
8. b.Unsur kebahasaan teks cerpen
1. Apa yang dimaksud dengan kata/kalimat deskriptif?
2. Apa yang dimaksud dengan kata ekspresif?
3. Buatlah contoh paragraf yang mengandung kata/kalimat deskrif!
4. Buatlah contoh paragraf yang mengandung kata ekspresif!
5. Tulislah kata/kalimat deskriptif dan kata ekspresif dari cerpen di atas!
6, Jelaskan pengertian dari majas!
7. Apa yang dimaksud dengan majas personifikasi, asosiasi, metonimia, dan alegori?
8. Jelaskan pengertian dari majas litotes, hiperbola, paradoks, antithesis dan ironi!
9. Jelaskan pengertian dari majas eufimisme!
10. Tulislah kalimat-kalimat yang bermajas dalam cerpen di atas!
c. Mengungkapkan pengalaman dalam bentuk cerpen
1. Buatlah satu tema cerpen berdasarkan pengalaman atau gagasanmu!
2. Buatlah tujuh kalimat sebagai kerangka dari cerpenmu berdasarkan pengalaman atau
gagasanmu!
3. Kembangkanlah kerangka cerpen tersebut menjadi sebuah cerpen dengan
memperhatikan struktur teks dan kebahasaa!
E. RUBRIK PENILAIAN
Tes Tertulis
Disediakan teks cerita pendek
1. Identifikasilah unsur-unsur dan struktur cerpen!
2. Kemukakan komentarmu terhadap teks cerita pendek tersebut
RUBRIK PENILAIAN
SOAL ASPEK YANG DINILAI SKOR
1 Peserta didik mengidentifikasi unsur-unsur dan struktur cerpen dengan sangat tepat 4
a. Peserta didik mengidentifikasi unsur-unsur dan struktur cerpen dengan tepat 3
b. Peserta didik mengidentifikasi unsur-unsur dan struktur cerpen dengan kurang tepat 2
c. Peserta didik mengidentifikasi unsur-unsur dan struktur cerpen dengan tidak tepat 1
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN
Lembar Soal Keterampilan
1. Buatlah sebuah cerita pendek dengan memperhatikan struktur, unsur, dan kaidah kebahasaannya..
2. Rubrik Penilaian
SOAL ASPEK YANG DINILAI SKOR
1 Peserta didik membuat cerita pendek dengan memperhatikan
struktur, unsur, dan kaidah kebahasaannya dengan sangat baik
4
9. SOAL ASPEK YANG DINILAI SKOR
g. Peserta didik membuat cerita pendek dengan memperhatikan
struktur, unsur, dan kaidah kebahasaannya dengan baik
3
h. Peserta didik membuat cerita pendek dengan memperhatikan
struktur, unsur, dan kaidah kebahasaannya dengan kurang baik
2
i. Peserta didik membuat cerita pendek dengan memperhatikan
struktur, unsur, dan kaidah kebahasaannya dengan tidak baik
1
INSTRUMEN PENILAIAN PORTO FOLIO
Tugas I
1. Simpan setiap tugas yang diberikan ke dalam map individu peserta didik (warna map sesuai dengan
kelas masing-masing/tiap kelas beda warna map
2. Buat rangkuman dari setiap tugas yang telah diberikan dan rangkuman dibuat pada kertas folio
bergaris.
3. Batas waktu pengumpulan tugas adalah di pertemuan terakhir
PEDOMAN PENSKORAN:
KRITERIA YANG DINILAI
SKOR
MAKSIMAL
Peserta didik menyimpan semua tugas yang telah dikerjakan dengan
lengkap, dan tugas dikerjakan dengan benar, serta dikumpulkan tepat waktu
4
Peserta didik menyimpan tugas-tugas yang telah dikerjakan, dan sebagian
besar benar tapi kurang lengkap, serta dikumpulkan tepat waktu
3
Peserta didik menyimpan tugas-tugas yang telah dikerjakan, namun sebagian
besar salah, kurang lengkap, dan tidak dikumpulkan tepat waktu
2
Peserta didik menyimpan tugas-tugas yang telah dikerjakan, namun tugas
yang dikerjakan salah, dan kurang lengkap, serta tidak dikumpulkan tepat
waktu
1
Peserta didik tidak menyimpan satu pun tugas-tugas yang diberikan karena
tidak pernah mengumpulkan tugas
0