Dokumen tersebut membahas tentang teori organisasi dan lingkungan organisasi. Secara ringkas, dibahas empat teori organisasi yaitu teori klasik, neo klasik, modern, dan kontingensi. Juga dibedakan lingkungan internal dan eksternal organisasi. Tidak ada teori yang paling baik, melainkan saling melengkapi. Lingkungan berpengaruh terhadap kinerja organisasi, tetapi organisasi juga dapat mempengaruhi lingkungannya.
2. Contents of this session
Sejarah pemikiran Teori Organisasi:
1. Teori Klasik
2. Teori Neo Klasik
3. Teori Modern
4. Teori Kontingensi
Lingkungan Organisasi:
1. Lingkungan Internal
2. Lingkungan Eksternal
3. Sejarah pemikiran
Teori Organisasi
Organisasi merupakan sebuah permasalahan yang kompleks. Banyak nya
permasalahan didalam sebuah organisasi membutuhkan solusi atau usaha untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut. Dari usaha-usaha intelektual yang dilakukan
untuk menyelesaikan permasalahan organisasi, berkembanglah berbagai teori
organisasi dengan berbagai kaidah dan rumusannya.
4. Pengertian
Teori
Organisasi
Teori organisasi adalah suatu konsepsi,
pandangan, tinjauan, ajaran, pendapat atau
pendekatan tentang pemecahan
permasalahan, ataupun segala sesuatu
yang memerlukan pemecahan dan
pengambilan keputusan, sehingga
organisasi dapat mencapai tujuan dan
sasaran yang telah disepakati dan
ditetapkan.
6. Teori Organisasi Klasik
Teori ini disebut juga sebagai teori organisasi tradisional, teori struktur, teori
formalisma. Dalam teori ini, organisasi secara umum
digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai sangat tersentralisasi dan
tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik
struktural yang kaku tidak mengandung kreativitas.
Teori klasik muncul akibat dari usaha yang ditempuh untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas organisasi dengan menentukan prinsip-prinsip yang dapat digunakan
sebagai pedoman bagi para manajer dalam melaksanakan tugas.
7. Prinsip-prinsip teori klasik
1. Prinsip penetapan tujuan yang jelas. Tujuan yang jelas, dasar organisasi untuk bergerak.
2. Prinsip kesatuan perintah(unity of command).
3. Prinsip keseimbangan. Ex: Keseimbangan sentralisasi dan desentralisasi wewenang,
keseimbangan wewenang dan tanggung jawab.
4. Prinsip pendistribusian pekerjaan. Pembagian tugas sesuai kapabilitas anggota.
5. Prinsip rentangan pengawasan.
6. Prinsip pelimpahan wewenang (delegation of authority).
7. Prinsip departementasi.
8. Prinsip penempatan pegawai.
9. Prinsip koordinasi.
10. Prinsip balas jasa.
8. Teori Organisasi Neo Klasik
Teori neo-klasik secara sederhana dikenal sebagai teori/aliran hubungan
manusiawi (The human relation movement). Teori neo-klasik dikembangkan
atas dasar teori klasik. Anggapan dasar teori ini adalah menekankan
pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai individu maupun
sebagai bagian kelompok kerjanya
9. Prinsip-prinsip teori neo klasik
1. Partisipasi, yaitu melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan
2. Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi.
3. Manajemen bottom-up yang akan memberikan kesempatan kepada para yunior untuk
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manajemen puncak.
10. Teori Organisasi Modern
Teori modern dikembangkan sejak tahun 1950.
Teori modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan dan saling
ketergantungan, yang di dalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu
sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi
merupakan sistem terbuka.
11. Prinsip teori organisasi modern
Teori Organisasi modern melihat sebuah organisasi sebagai sebuah sistem. Sistem pada dasarnya
memiliki beberapa karakteristik umum sebagai berikut:
1. Sistem, bersifat dinamis. Saling terikat, berhubungan, dan memiliki ketergantungan.
2. Sub-Sistem, suatu sistem bisa terbentuk atas beberapa sub-sistem atau sub-sub-sistem.
3. Setiap sistem memiliki tujauan, proses, norma, peran, serta struktur nya sendiri.
4. Sistem bersifat terbuka. Ciri: adanya proses input dan output sistem seperti, masukan
informasi dan umpan balik
12. Teori Organisasi Kontingensi
Teori Contingency dibangun atas dasar prinsip-prinsip yang dikembangkan oleh
pendekatan sistem. Teori Contingency melihat teori organisasi sudah seharusnya
berlandaskan pada konsep sistem yang terbuka (open system concept). Ini
merupakan pandangan yang berbeda dari pandangan para ahli teori klasik
yang melihat organisasi merupakan suatu sistem yang tertutup.
13. Prinsip teori organisasi kontingensi
Inti dari Teori Contingency ini pada dasarnya terletak pada pandangannya dalam melihat
hubungan antar organisasi dan hubungan antara organisasi dengan lingkungannya.
Menurut teori ini, hubungan antara satu organisasidengan lainnya maupun dengan lingkungannya
secara keseluruhan, sangat tergantung pada situasi (depend on the situations).
Organisasi niaga akan menghadapi situasi yang sama sekali berbeda dengan yang dihadapi
organisasi sosial atau pemerintah. Tidak ada prinsip-prinsip umum yang berlaku untuk segala
situasi. Setiap situasi harus dianalisa sendiri.
17. Lingkungan pada organisasi terbagi atas
dua macam yaitu:
Menurut Margaretta (2012),
lingkungan internal organisasi
merupakan kekuatan-kekuatan yang
ada dalam organisasi itu sendiri dan
memiliki sifat yang dapat dikontrol
oleh manajemen.
Menurut Astuti (2011), lingkungan
eksternal adalah institusi atau
kekuatan luar yang potensial
mempengaruhi kinerja organisasi.
Internal Eksternal
18. Lingkungan Internal
Lingkungan internal meliputi:
1. Pekerja
2. Dewan komisaris, dewan komisaris memantau kegiatan dan mengawasi
manajemen.
3. Pemegang Saham
19. Lingkungan Eksternal
Komponen penyusun lingkungan eksternal:
1. Lingkungan Khusus (mikro). Lingkungan yang secara langsung relevan terhadap
pencapaian tujuan organisasi. Lingkungan khusus, meliputi orang-orang yang
mempunyai kepentingan dalam organisasi (stakeholder), seperti konsumen,
pemasok, pesaing, dan kreditor.
2. Lingkungan Umum (makro). Meliputi berbagai faktor, antara lain kondisi
ekonomi, politik dan hukum, sosial budaya, demografi, teknologi, dan kondisi
global yang mungkin mempengaruhi organisasi.
20. • Lingkungan bagi sebuah organisasi merupakan sebuah kepercayaan. Organisasi tidak dapat
berdiri sendiri melainkan merupakan bagian dari system yang lebih besar yang dimaksud
sebagai lingkungan (Wahab, 2011 : 271).
• Pengaruh lingkungan tersebut sangat berbeda antara satu organisasi dan organisasi lainnya,
bahkan antara satu divisi dengan divisi lainnya serta antara satu tingkatan yang lebih tingggi
dengan tingkatan yang lebih rendah.
• Semakin besar ketidakpastian lingkungan yang dihadapi organisasi, maka semakin lingkungan
itu membatasi pilihan-pilihan dan kebebasan para manajer.
Hubungan Lingkungan dan Organisasi
Saturn
21. Kesimpulan
1. Dari berbagai macam teori yang dikemukakan para ahli, tidak ada yang memiliki kebenaran
mutlak. Antara berbagai macam teori organisasi yang ada, tidak ada teori yang paling baik.
Pada implementasinya teori-teori organisasi tersebut saling melengkapi.
2. Lingkungan organisasi merupakan kekuatan-kekuatan yang berada di luar dan didalam
organisasi yang secara potensial mempengaruhi kinerja organisasi. Maka dari itu organisasi
berada dalam sebuah lingkungan yang dapat menjadi faktor pendukung maupun penghambat
organisasi. Kegiatan organisasi akan merubah lingkungan, dan juga sebaliknya, lingkungan
akan mendorong perubahan pada organisasi.