Pembahasan biokimia karbohidrat yang meliputi definisi, klasifikasi, penggolongan, struktur kimia, reaksi kimia dan fisik serta pemanfaatan karbohidrat.
Pembahasan biokimia karbohidrat yang meliputi definisi, klasifikasi, penggolongan, struktur kimia, reaksi kimia dan fisik serta pemanfaatan karbohidrat.
Materi kuliah kimia organik tentang Karbohidrat. temukan materi kuliah lebih banyak lagi di: http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2014/12/kuliah-semester-2.html
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. Karbohidrat
Penting karena merupakan
-Senyawa penyimpan energi,
-Senyawa untuk komunikasi antar sel,
-Penyusun dinding sel
Formula umum = (CH2O)n
Tiga kelompok utama karbohidrat:
Monosakarida, oligosakarida, dan
polisakarida. Monosakarida merupakan
gula tunggal yang dapat dibedakan dalam
2 kelompok yaitu aldosa, yang memiliki
gugus fungsional aldehida, dan ketosa,
yang memiliki gugus fungional keton.
3. Aldosa dan Ketosa
Aldehida adalah karbonil (C=O) yang salah satu gugus Rnya adalah H
Keton adalah karbonil yang tidak ada dari gugus Rnya adalah H
R1
R2
C O
4. Penamaan D vs L
Penamaan D & L
didasarkan pada
konfigurasi di satu
atom C asimetrik
dalam molekul
gliseraldehida.
Gambar bawah
adalah berdasarkan
Projeksi Fischer.
CHO
C
CH2OH
HO H
CHO
C
CH2OH
H OH
CHO
C
CH2OH
HO H
CHO
C
CH2OH
H OH
L-glyceraldehydeD-glyceraldehyde
L-glyceraldehydeD-glyceraldehyde
5. D vs L dalam Penamaan Gula
Pada gula yang memiliki
lebih dari 1 atom C
asimetrik, D atau L
ditentukan oleh atom C
asimetrik yang paling jjauh
dari gugus aldehida atau
keto.
Di alam, yang paling sering
ditemukan adalah yang
berbentuk D.
O H O H
C C
H – C – OH HO – C – H
HO – C – H H – C – OH
H – C – OH HO – C – H
H – C – OH HO – C – H
CH2OH CH2OH
D-glucose L-glucose
6. Gula D & L merupakan
cermin satu sama lain, dan
memiliki nama yang sama,
misalnya D-glukosa
& L-glukosae.
Stereoisomer yang lain
memiliki nama yang unik,
misalnya glukosa, manosa,
galaktosa, dll.
Jumlah stereoisomer
adalah 2n
, n adalah jumlah
C asimetrik.
Aldosa beratom C 6
memiliki 4 atom C
asimetrik. Maka gula ini
memiliki 16 stereoisomer (8
gula D dan 8 gula L).
O H O H
C C
H – C – OH HO – C – H
HO – C – H H – C – OH
H – C – OH HO – C – H
H – C – OH HO – C – H
CH2OH CH2OH
D-glucose L-glucose
11. Epimer
D-Glucose and two of its epimers are shown as projection formulas. Each epimer differs from D-glucose in the configuration
at one chiral center (shaded pink).
12. Pembentukan hemiasetal dan
hemiketal
An aldehyde or ketone can react with an alcohol in a 1:1 ratio to yield a hemiacetal or hemiketal, respectively, creating a
new chiral center at the carbonyl carbon. Substitution of a second alcohol molecule produces an acetal or ketal. When
the second alcohol is part of another sugar molecule, the bond produced is a glycosidic bond.
13. Di dalam suatu larutan, monosakarida
dengan lima atau lebih atom karbon akan
membentuk struktur cincin dengan
berikatannya secara kovalen gugus
karbonil dan atom O dari gugus hidroksil.
Senyawa beratom karbon 6 ini disebut
sebagai piranosa.
Pembentukan struktur cincin terjadi
karena reaksi antara alkohol dan aldehida
atau keton membentuk turunan yang
disebut hemiasetal atau hemiketal.
Anomer adalah bentuk isomer dari
monosakarida yang perbedaannya
terletak pada konfigurasi karbon
hemiasetal atau hemiketal.
Pembentukan struktur cincin
14. Siklisasi glukosa menghasilkan pusat asimetrik baru di atom
C nomor 1. Kedua stereoisomer disebut anomer, α & β.
Projeksi Haworth menggambarkan gula dalam bentuk siklik
sebagai cincin planar, dengan OH di atom C1 anomerik
sebagai:
α (OH di bawah cincin)
β (OH di atas cincin).
H O
OH
H
OHH
OH
CH2OH
H
α-D-glucose
OH
H H O
OH
H
OHH
OH
CH2OH
H
H
OH
β-D-glucose
23
4
5
6
1 1
6
5
4
3 2
15.
16. Turunan Gula
Gula alkohol – tidak memiliki gugus aldehida atau keton;
misalnya ribitol.
Gula asam – aldehida di C1, atau OH di C6, dioksidasi
menjadi asam karboksilat; misalnya asam gluconic, asam
glukuronat.
CH2OH
C
C
C
CH2OH
H OH
H OH
H OH
D-ribitol
COOH
C
C
C
C
H OH
HO H
H OH
D-gluconic acid D-glucuronic acid
CH2OH
OHH
CHO
C
C
C
C
H OH
HO H
H OH
COOH
OHH
17. Turunan Gula
Gula amino – gugus amino menggantikan suatu
gugus hidroksil. Sebagai contoh, glukosamina.
Guugus aminonya bisa saja terasetilasi, seperti
pada N-asetilglukosamina.
H O
OH
H
OH
H
NH2H
OH
CH2OH
H
α-D-glucosamine
H O
OH
H
OH
H
NH
OH
CH2OH
H
α-D-N-acetylglucosamine
C CH3
O
H
18. N-asetilneuraminat (Asam N-asetilneuraminat, juga
disebut asam sialat) sering dijumpai sebagai residu
terminal suatu oligosakarida pada glikoprotein.
NH O
H
COO−
OH
H
HOH
H
H
R
CH3C
O
HC
HC
CH2OH
OH
OH
N-acetylneuraminate (sialic acid)
R =
21. Gula adalah senyawa pereduksi
Oksidasi adalah kehilangan elektron, reduksi adalah memperoleh
elektron
Senyawa pereduksi adalah pemberi elektron, senyawa pengoksidasi
adalah penerima elektron.
Oksidasi karbon anomerik dari glukosa dalam keadaan alkalis.
Reaksinya dengan Cu2+
merupakan reaksi yang kompleks,
menghasilkan suatu campuran
22. Ikatan GlikosidaDisakarida dibentuk dari dua
monosakarida (sebagai
contoh, dua molekul D-
glukosa) dengan bereaksinya
—OH (alkohol) dari molekul-
molekul glukosa dan
berkondensasi (kehilangan
H2O dan membentuk ikatan
glikosida. Reaksi kebalikan
dari reaksi ini adalah adalah
reaksi hidrolisis—
diserangnya iakatan glikosida
oleh H2O. Molekul maltosa
yang dihasilkan reaksi
kondensasi, menyisakan
suatu hemiasetal pereduksi
di atom C-1 yang tidak
berikatan dalam ikatan
23. Selobiosa, hasil pemotongan selulosa (contoh, amilosa), suatu
disakarida dengan ikatan β(1→ 4) glikosida yang
menghubungkan OH di C1 dan C4 kedua glukosa.
β anomer (C1 O menghadap ke atas).
H O
OH
H
OHH
OH
CH2OH
H
O H
OH
H
OHH
OH
CH2OH
H
O
HH
1
23
5
4
6
1
23
4
5
6
maltose
H O
OH
H
OHH
OH
CH2OH
H
O OH
H
H
OHH
OH
CH2OH
H
H
H
O1
23
4
5
6
1
23
4
5
6
cellobiose
Disakarida:
Maltosa, hasil
pemotongan pati (contoh,
amilosa), suatu disakarida
dengan ikatan α(1→ 4)
glikosida yang
menghubungkan OH di
C1 dan C4 kedua glukosa.
α anomer (C1 O
menghadap ke bawah).
27. Glikogen
Glikogen memiliki struktur yang
sama dengan amilosa, tetapi
memiliki lebih banyak
percabangan amilopektin.
Suatu potongan pendek dari amilosa, polimer linier dari D-glukosa (α1→4) linkage.
Amilopektin memiliki memiliki cabang dari D-glukosa (α1→6).
Amilosa dan glikogen
28.
29. Selulosa
Enzim manusia dapat mencerna ikatan glikosida α1-4 tetapi tidak
dapat mencerna ikatan β1-4
Selulase dari mikroba dapat mencernna ikatan β1-4
(Hewan ruminansia memiliki mikroba tersebut dalam perutnya)
30.
31. Suatu potongan pendek khitin, suatu homopolimer dari
N-asetil-D-glukosamin dengan ikatan β1→4.
Editor's Notes
FIGURE 7-7 Pyranoses and furanoses. The pyranose forms of D-glucose and the furanose forms of D-fructose are shown here as Haworth perspective formulas. The edges of the ring nearest the reader are represented by bold lines. Hydroxyl groups below the plane of the ring in these Haworth perspectives would appear at the right side of a Fischer projection (compare with Figure 7-6). Pyran and furan are shown for comparison.
FIGURE 7-9 Some hexose derivatives important in biology. In amino sugars, an —NH2 group replaces one of the —OH groups in the parent hexose. Substitution of —H for —OH produces a deoxy sugar; note that the deoxy sugars shown here occur in nature as the L isomers. The acidic sugars contain a carboxylate group, which confers a negative charge at neutral pH. D-Glucono-δ-lactone results from formation of an ester linkage between the C-1 carboxylate group and the C-5 (also known as the δ carbon) hydroxyl group of D-gluconate.
FIGURE 7-10 Sugars as reducing agents. Oxidation of the anomeric carbon (and probably the neighboring carbon) of glucose and other sugars under alkaline conditions is the basis for Fehling's reaction. The cuprous ion (Cu+) produced forms a red cuprous oxide precipitate. In the hemiacetal (ring) form, C-1 of glucose cannot be oxidized by complexed Cu2+. However, the open-chain form is in equilibrium with the ring form, and eventually the oxidation reaction goes to completion. The reaction with Cu2+ is complex, yielding a mixture of products and reducing 3 mol of Cu2+ per mole of glucose.
FIGURE 7-12 Some common disaccharides. Like maltose in Figure 7-11, these are shown as Haworth perspectives. The common name, full systematic name, and abbreviation are given for each disaccharide. Formal nomenclature for sucrose names glucose as the parent glycoside, although it is typically depicted as shown, with glucose on the left.
Table 7-1
FIGURE 7-13 Homo- and heteropolysaccharides. Polysaccharides may be composed of one, two, or several different monosaccharides, in straight or branched chains of varying length.
FIGURE 7-15a Cellulose. (a) Two units of a cellulose chain; the D-glucose residues are in (β1→4) linkage. The rigid chair structures can rotate relative to one another.
FIGURE 7-17a Chitin. (a) A short segment of chitin, a homopolymer of N-acetyl-D-glucosamine units in (β1→4) linkage.
FIGURE 7-18 Conformation at the glycosidic bonds of cellulose, amylose, and dextran. The polymers are depicted as rigid pyranose rings joined by glycosidic bonds, with free rotation about these bonds. Note that in dextran there is also free rotation about the bond between C-5 and C-6 (torsion angle ω (omega)).
FIGURE 7-20a Starch (amylose). (a) In the most stable conformation, with adjacent rigid chairs, the polysaccharide chain is curved, rather than linear as in cellulose (see Figure 7-15).
FIGURE 7-20b Starch (amylose). (b) A model of a segment of amylose; for clarity, the hydroxyl groups have been omitted from all but one of the glucose residues. Compare the two residues shaded in pink with the chemical structures in (a). The conformation of (α1→4) linkages in amylose, amylopectin, and glycogen causes these polymers to assume tightly coiled helical structures. These compact structures produce the dense granules of stored starch or glycogen seen in many cells (see Figure 20-2).