Dokumen tersebut membahas tentang teologi etos kerja dan pentingnya etos kerja dalam mengentaskan kemiskinan. Etos kerja merupakan sikap, kepribadian, dan keyakinan seseorang dalam melakukan pekerjaan dengan optimal dan dilandasi semangat untuk mencari ridho Allah serta memberikan manfaat bagi orang lain. Kemiskinan disebabkan oleh berbagai faktor seperti ketidakmampuan memenuhi kebutuhan hidup, kurang
4. • Amal shalih berasal dari gabungan dua kata
amal dan shalih. Amal berarti perbuatan dan
shalih berarti baik. Jadi amal saleh berarti
perbuatan baik yang mengajak dan membawa
ketaatan kepada Allah swt, baik perbuatan
lahir maupun batin.
• Ethos berasal dari bahasa Yunani (ethos) yang
memberikan arti sikap, kepribadian, watak,
karakter, serta keyakinan atas sesuatu. Sikap
ini tidak saja dimiliki oleh individu, tetapi juga
oleh kelompok bahkan masyarakat .
P
e
n
g
e
r
t
i
a
n
5. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ethos
kerja adalah semangat kerja yang menjadi ciri
khas dan keyakinan seseorang atau suatu
kelompok. Menurut K.H. Toto Tasmara, ethos
kerja adalah totalitas kepribadian dirinya serta
caranya mengekspresikan, memandang,
meyakini dan memberikan makna adanya
sesuatu, yang mendorong dirinya untuk
bertindak dan meraih amal yang optimal (high
Performance).
6. • Dapat disimpulkan bahwa teologi ethos kerja
(amal shalih) adalah suatu perbuatan
seseorang atau kelompok masyarakat dalam
melakukan kegiatan yang diiringi dengan
sikap, kepribadian, dan keyakinan untuk
menjalaninya dengan optimal, serta dilandasi
rasa semangat hingga melahirkan dampak
positif bagi dirinya sendiri, orang lain maupun
demi kemaslahatan umat dengan niat mencari
ridho Allah SWT.
10. Menurut A. Qodri Azizy yang dimuat dalam
bukunya dengan judul cara kaya dan menuai
surga mengatakan bahwa problematika yang
menggerogoti kondisi kehidupan umat Islam
adalah kemiskinan dan kebodohan, budaya,
pluralisme agama, konflik atau kooperatif
antar organisasi, dan yang terakhir kita coba
meneropong pergolakan intelektualisme
intern organisasi, yang secara otomatis akan
mencerminkan intern umat islam itu sendiri.
11.
12. Indikator penyebab kemiskinan
1. Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (sandang,
pangan dan papan).
2. Tidak adanya akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya
(kesehatan, pendidikan, sanitasi, air bersih dan transportasi).
3. Tidak adanya jaminan masa depan (karena tiadanya investasi untuk
pendidikan dan keluarga).
4. Kerentanan terhadap goncangan yang bersifat individual maupun
massa.
5. Rendahnya kualitas sumber daya manusia dan terbatasnya sumber
daya alam.
6. Kurangnya apresiasi dalam kegiatan sosial masyarakat.
7. Tidak adanya akses dalam lapangan kerja dan mata pencaharian
yang berkesinambungan.
8. Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik maupun mental.
9. Ketidakmampuan dan ketidaktergantungan sosial (anak-anak
terlantar, wanita korban kekerasan rumah tangga, janda miskin,
kelompok marginal dan terpencil).
13. • Selain indikator-indikator yang telah disebutkan di atas, penulis juga
berpendapat bahwa salah satu penyebab mengapa kemiskinan itu terjadi,
yaitu menurunnya ethos kerja dan produktivitas masyarakat. Terlihat jelas
faktor ini sangat penting dalam pengaruhnya terhadap kemiskinan. Oleh
karena itu, untuk menaikkan ethos kerja dan produktivitas masyarakat
harus didukung dengan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia
yang bagus, serta jaminan kesehatan dan pendidikan yang bisa
dipertanggung jawabkan dengan maksimal.
• Terkait dengan pembahasan yang penulis uraikan dalam makalah ini,
ethos kerja sangat lah penting dalam hal menaikkan taraf hidup seseorang
agar terhindar dari kemiskinan. Jika setiap orang berpikir untuk melakukan
pekerjaan halal dengan usaha yang keras, kemudian dia juga menerapkan
prinsip kecerdasan dengan memperhitungkan resiko-resiko yang mungkin
harus ia minimalisir, berlanjut pada keikhlasan yang dilakukan dalam
pekerjaan semata-mata bukan hanya tujuan materi, tetapi juga dapat
memaknai bahwa setiap rezeki makhluk yang hidup dimuka bumi telah
ada yang mengatur, yaitu Allah SWT, maka dapat dipastikan kemiskinan
dapat diminimalisir bahkan dapat dihapuskan dari suatu istilah
kemasyarakatan.